• Tidak ada hasil yang ditemukan

endidikan Jasmani, Olahraga,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "endidikan Jasmani, Olahraga,"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lasinem

Sri Santoso Sabarini

P

P

P

P

Pendidik

endidik

endidik

endidikan

endidik

an

an

an

an

Jasmani, Olahr

Jasmani, Olahr

Jasmani, Olahr

Jasmani, Olahr

Jasmani, Olahra

aa

a

ag

g

g

ga,

g

a,

a,

a,

a,

dan K

dan K

dan K

dan K

dan Keseha

eseha

eseha

esehatan 4

eseha

tan 4

tan 4

tan 4

tan 4

Untuk SD dan MI Kelas IV

(3)

P

P

P

P

Pendidik

endidik

endidik

endidikan Jasmani,

endidik

an Jasmani,

an Jasmani,

an Jasmani,

an Jasmani,

Olahr

Olahr

Olahr

Olahr

Olahra

aa

a

ag

g

g

g

ga, dan K

a, dan K

a, dan K

a, dan K

a, dan Keseha

eseha

eseha

esehatan 4

eseha

tan 4

tan 4

tan 4

tan 4

Untuk SD dan MI K

Untuk SD dan MI K

Untuk SD dan MI K

Untuk SD dan MI K

Untuk SD dan MI Kelas IV

elas IV

elas IV

elas IV

elas IV

Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang.

Penyusun : Lasinem

Sri Santoso Sabarini Penata Letak Isi : Ika Widyaningsih E Desainer Sampul : Wahyudin Mitakhul Anwar Ilustrator : Ady Wahyono

372.8

LAS LASINEM

p Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 4 /Lasinem,

Sri Santoso Sabarini; ilustrator, Ady Wahono.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

viii, 160 hlm.: ilus.; 25 cm

Bibliografi: hlm. 156 Indeks

Untuk SD dan MI kelas IV

ISBN 978-979-095-005-4 (no. jilid lengkap) ISBN 978-979-095-060-3 (jil. 4h)

1. Olahraga - Aspek Kesehatan - Studi dan Pengajaran (Pendidikan Dasar) I. Judul II. Sri Santoso Sabarini III. Ady Wahono

Hak cipta Buku ini dialihkan kepada Kementerian Pendidikan Nasional Dari Penerbit CV Mediatama

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan

Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010 Diperbanyak oleh ...

(4)

iii

K

ata

Sambutan

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 49 Tahun 2009 tanggal 12 Agustus 2009.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Kementerian Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya ini dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses oleh siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indo-nesia yang berada di luar negeri sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, sa-ran dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, April 2010

(5)

Rasa syukur yang teramat dalam, kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas kemurahan-Nya, penyusunan buku ini akhirnya dapat terselesaikan. Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan ini kami peruntukkan bagi siswa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Tujuannya adalah sebagai salah satu sarana dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Penyusunan buku ini menggunakan pendekatan kontekstual tanpa mengabaikan standar isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Materi yang diberikan disertai dengan gambar-gambar ilustrasi yang menunjukkan gerakan-gerakan khas dari Pendidikan Jasmani dan Olahraga. Dengan begitu siswa dapat mengetahui secara pasti gerakan-gerakan yang tepat dan benar.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para pengguna buku ini. Demi kesempurnaan buku ini, kritik dan saran yang membangun bersedia kami terima. Harapan kami, semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca terutama para siswa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah.

Surakarta, Februari 2009

Penyusun

(6)

v

P

e n d a h u l u a n

Buku ini ditulis dengan tujuan untuk membantu siswa agar aktif dan mampu belajar secara mandiri dalam proses belajar. Selain itu, buku ini ditulis agar dapat digunakan guru sebagai sarana memperlancar kegiatan belajar mengajar sesuai dengan standar pendidikan yang ditetapkan pemerintah. Secara umum, penulisan buku ini bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya

pengembangan dan pemeliharaan kebugaran.

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar.

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. 5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerja

sama, percaya diri, dan demokratis.

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Materi Pembelajaran penjasorkes dalam buku Penjasorkes untuk SD dan MI kelas IV ini dijabarkan dalam 12 bab yaitu:

Semester 1

Bab 1. Olahraga dan Permainan (1) Bab 2. Aktivitas Pengembangan (1) Bab 3. Uji Diri/Senam (1)

Bab 4. Aktivitas Ritmik (1) Bab 5. Peningkatan Kesehatan

Semester 2

Bab 6. Olahraga dan Permainan (2) Bab 7. Aktivitas Pengembangan

(2)

Bab 8. Uji Diri / Senam (2) Bab 9. Aktivitas Ritmik (2) Bab 10. Akuatik (Aktivitas Air) Bab 11. Aktivitas Pendidikan Luar

Sekolah

Bab 12. Peningkatan Kesehatan Lingkungan

Pengajaran Penjasorkes diberikan dengan metode penyampaian teori di dalam kelas dan latihan di lapangan atau arena sesuai cabang olahraga dan permainan yang dilatihkan. Karena terbatasnya waktu pengajaran Penjasorkes, siswa diharapkan mempelajari buku ini sebelum memasuki kelas. Sehingga, siswa diharapkan lebih mampu menguasai materi dan mempraktikkannya secara benar.

(7)

Katalog Dalam Terbitan (KDT) – ii Kata Sambutan – iii

Kata Pengantar – iv Pendahuluan – v Daftar Isi – vi

Bab 1 Olahraga dan Permainan (1) – 1 A. Permainan Kasti – 2

B. Keterampilan Dasar Atletik – 10 C. Permainan Sepak Bola – 12 Uji Kompetensi – 20

Bab 2 Aktivitas Pengembangan (1) – 23

A. Latihan Daya Tahan dan Kekuatan Otot – 24 B. Latihan Kelenturan dan Koordinasi – 29 Uji Kompetensi – 33

Bab 3 Uji Diri/Senam (1) – 35

A. Senam Ketangkasan Tanpa Alat – 36 B. Gerakan Guling – 38

C. Senam Ketangkasan dengan Alat – 40 Uji Kompetensi – 42

Bab 4 Aktivitas Ritmik (1) – 45

A. Senam Irama dengan Gerak dan Lagu – 46 B. Aktivitas Ritmik Terstruktur – 46

Uji Kompetensi – 49

Bab 5 Peningkatan Kesehatan– 51

A. Kesehatan Lingkungan Rumah – 52 B. Kesehatan Lingkungan Sekolah – 54 C. Pembuangan Sampah – 56

Uji Kompetensi – 58

Bab 6 Olahraga dan Permainan (2) – 61 A. Permainan Bola Bakar – 62 B. Permainan Bola Voli Mini – 68 C. Atletik – 72

D

aftar Isi

(8)

vii

Uji Kompetensi – 80

Bab 7 Aktivitas Pengembangan (2) – 83

A. Latihan Daya Tahan dan Kekuatan – 84 B. Latihan Kelentukan – 86

Uji Kompetensi – 90

Bab 8 Uji Diri/Senam (2) – 93

A. Senam Ketangkasan Tanpa Alat – 94 B. Senam Ketangkasan dengan Alat – 95 Uji Kompetensi – 99

Bab 9 Aktivitas Ritmik (2) – 101 A. Pemanasan – 102 B. Gerakan Inti – 111

C. Gerakan Pendinginan – 117

D. Kesalahan Gerakan dalam SKJ – 122 Uji Kompetensi – 123

Bab 10 Akuatik (Aktivitas Air) – 125 A. Renang Gaya Bebas – 126 B. Etika di Kolam Renang – 130 C. Keselamatan di Air – 132 Uji Kompetensi – 134

Bab 11 Aktivitas Pendidikan Luar Sekolah – 137 A. Berkemah – 138

B. Aktivitas Jasmani dalam Perkemahan – 143 C. Pola Hidup Sehat – 144

Uji Kompetensi – 145

Bab 12 Peningkatan Kesehatan Lingkungan – 147 Kebersihan Lingkungan – 148 Uji Kompetensi – 153 Glosarium – 155 Daftar Pustaka – 156 Indeks – 157 Lampiran – 158

(9)
(10)

1

Bab1 Olahraga dan Permainan (1)

B

B

B

B

Bab

ab

ab

ab

ab

1

1

1

1

1

Olahraga

dan Permainan

(1)

1 Kata Kunci Kata KunciKata Kunci Kata Kunci Kata Kunci

Atletik Lari

Permainan Sepak Bola

Kasti

Bermain merupakan sesuatu yang menyenangkan. Pernahkah kalian bermain kasti dan sepak bola dengan teman-temanmu? Asik bukan? Pada saat bermain kita harus bisa berlari, melompat, melempar, menangkap, dan menendang bola. Agar bisa bermain kasti dan sepak bola mari kita belajar dan berlatih bersama dengan mempelajari pelajaran yang ada di bawah ini dengan baik.

Sumber: www.tni.mil.id

(11)

Pada materi pembelajaran pertama di kelas 4, kalian akan belajar tentang permainan bola kecil, atletik, dan permainan bola besar. Permainan bola kecil, antara lain kasti, ronders, kipers, tenis meja, dan bulu tangkis. Adapun yang termasuk cabang olahraga atletik adalah jalan, lari, lompat, dan lempar. Permainan bola besar meliputi sepak bola, voli, dan basket.

A.

A.

A.

A.

A.

Permainan Kasti

Permainan Kasti

Permainan Kasti

Permainan Kasti

Permainan Kasti

Kasti adalah salah satu permainan bola kecil. Di Sekolah Dasar kasti yang diutamakan adalah ketangkasan dan kegembiraan. Cara bermain dan aturannya diajarkan secara umum.

Adapun alat yang digunakan adalah bola kasti yang terbuat dari karet dan alat pemukul yang terbuat dari kayu. Selain itu, juga tersedia lapangan yang cukup luas. Lapangan tersebut harus diberi tanda tempat-tempat perhentian (base) serta batas-batas lapangan.

Untuk bermain kasti yang sesungguhnya kalian harus menguasai teknik dasar permainan kasti, antara lain cara melempar, cara menangkap bola, cara memukul, dan cara mematikan lawan.

1. Melempar Bola

Pemain kasti yang baik harus pandai melempar bola, ada 3 macam lemparan bola, yaitu:

a. Lemparan melambung. b. Lemparan mendatar.

(12)

3

Bab1 Olahraga dan Permainan (1)

Perhatikan gambar cara melempar bola berikut.

Gambar 1.1 Cara melempar bola pada permainan kasti

2. Menangkap Bola

Menangkap bola dapat dilakukan dengan satu tangan ataupun dua tangan. yang perlu diperhatikan dalam menangkap bola ialah arah bola datang.

Ada 4 cara menangkap bola, yaitu:

a. Bola yang datang secara horizontal (setinggi dada) ditangkap dengan berdiri kangkang, kedua kaki diluruskan ke depan setinggi bahu, kedua telapak tangan dibuka saling berdekatan (menempel) arah pandangan tertuju ke bola.

Gambar 1.2. Cara menangkap bola

b. Bola yang datangnya vertikal ditangkap seperti pada nomor a, tetapi kedua tangan harus diluruskan ke atas dan arah pandangan tertuju pada bola.

(13)

c. Bola yang datang melambung ditangkap dengan kedua tangan menghadap ke atas, sedikit di atas dahi dan pandangan tetap ke arah bola

Gambar 1.3. Cara menangkap bola

d. Menangkap bola yang menyusur di tanah ada 3 caranya yaitu: 1) Dengan sikap berdiri, kaki rapat, badan dibungkukkan, kedua

tangan diletakkan di depan kedua kaki.

2) Dengan sikap berlutut, kedu tangan diletakkan di depan lutut 3) Dengan sikap berdiri pada salah satu lutut, sedang lutut yang

lain di depan, kedua tangan diletakkan di atara kedua kaki tersebut.

3. Memukul Bola

a. Cara memegang kayu pemukul

Pemain kasti yang baik harus dapat memukul bola sejauh-jauhnya. Kita harus menguasai cara memukul bola dengan baik agar pukulannya mantap.

Ada 3 cara memegang kayu pemukul, yaitu: 1) Pegangan panjang.

2) Pegangan pendek. 3) Pegangan sedang.

(14)

5

Bab1 Olahraga dan Permainan (1)

Perhatikan gambar cara memegang kayu pemukul berikut!

Gambar 1.4 Cara memegang kayu pemukul pada permainan kasti

b. Macam-macam pukulan 1) Pukulan melambung

Pukulan dilakukan dengan tangan memegang kayu pemukul diserongkan 45° ke bawah. Memukul dilakukan dengan sikap refleks agar ayunan tangan kanan dapat bebas mencapai samping kiri atas. Dengan hasil pukulan benar-benar melambung tinggi dan kalian harus berlatih secara teratur agar dapat memukul bagus.

2) Pukulan mendatar

Tangan kanan memegang pemukul, kaki kiri ke depan, dan posisi pemukul sejajar bahu. Pukulan ini akan menghasilkan gerak bola sangat cepat, regu penjaga akan sukar menangkap bola yang dipukul. Tujuan pukulan ini adalah menyulitkan regu penjaga dalam menangkap bola, sehingga pelari dapat leluasa untuk mencapai tiang bebas dan dapat kembali dengan mudah ke ruang bebas.

3) Pukulan merendah/menukik

Pukulan ini dipakai untuk memukul bola dengan cepat. Akan tetapi, jika pukulan tidak tepat maka pukulan akan dekat. Jadi, jika ingin menggunakan pukulan ini kalian harus benar-benar menguasai agar pukulannya tidak meleset dan bola jatuh di dalam garis pemukul. Jenis

(15)

pukulan ini memudahkan larinya bola secara tak terduga, baik oleh pemukul maupun penjaga.

Perhatikan gambar cara memukul berikut!

Gambar 1.5 Cara memukul bola pada permainan kasti

4. Teknik Berlari

Agar selamat mencapai tiang perhentian, pemain kasti harus dapat berlari dengan cepat dan bervariasi, yaitu lari berbelok-belok, melompat, tiarap, dan jongkok ketika menghindari tipuan dari penjaga. Dengan teknik lari bervariasi, kita akan dapat mengecoh penjaga sehingga dapat kembali ke ruang bebas dengan selamat dan dapat menyumbangkan banyak nilai.

Perhatikan gambar gerakan lari berikut!

Gambar 1.6 Variasi teknik berlari pada permainan kasti

5. Bermain Kasti

Kita telah menguasai dasar-dasar gerakan kasti, mari kita mencoba bermain kasti. Sebelum bermain kita lebih dahulu mempelajari aturan

(16)

7

Bab1 Olahraga dan Permainan (1)

dalam bermain kasti. Aturan permainan kasti secara sederhana sebagai berikut.

a. Jumlah pemain

Setiap regu terdiri atas 12 orang. Setiap pemain diberi nomor 1-12 dan salah seorang bertugas sebagai kapten regu.

b. Regu penjaga

Tugas regu penjaga adalah: 1) Mematikan lawan.

2) Menangkap bola yang dipukul.

3) Membakar ruang bebas jika ruang bebas kosong. c. Regu pemukul

Peraturan bagi regu pemukul, yaitu:

1) Setiap pemain berhak satu kali memukul, kecuali pemain terakhir berhak memukul sebanyak tiga kali.

2) Setelah memukul, pemukul harus meletakkan kayu pemukul di ruang pemukul. Apabila kayu pemukul keluar dari ruang pemukul maka pemain tersebut tidak dapat dinilai, kecuali ia segera membetulkannya.

d. Pelambung

Tugas pelambung adalah:

1) Melambungkan bola secara benar sesuai dengan permintaan pemukul.

2) Jika bola yang dilambungkan tidak dipukul, si pelambung harus mengulang lagi.

3) Jika sampai tiga kali bola tidak dipukul atau lambungan salah, si pemukul dapat jalan bebas.

e. Pukulan benar

Pukulan dinyatakan benar apabila bola yang dipukul melampaui garis pukul. Selain itu, bola tidak boleh mengenai tangan dan tidak boleh jatuh di ruang bebas.

(17)

f. Waktu permainan

Permainan berlangsung dua babak, tiap babak 20 menit dan tiap babak istirahat 10 menit.

g. Perhitungan nilai

Penilaian kasti dihitung menurut aturan sebagai berikut.

1) Pemain memukul dengan benar dapat hinggap pemberhentian I, II, atau III. Secara bertahap dan dapat kembali ke ruang bebas maka akan mendapat nilai satu.

2) Jika pemain dapat memukul dengan benar dan dapat kembali ke ruang bebas tanpa berhenti ke tiang pemberhentian maka akan mendapatkan nilai 2 (run).

3) Regu penjaga mendapat nilai satu apabila dapat langsung menangkap bola.

4) Pemenang adalah regu yang berhasil mengumpulkan nilai terbanyak.

h. Pergantian tempat

Pergantian tempat terjadi apabila:

1) Salah satu regu pemukul terkena lemparan. 2) Menangkap bola 2 kali berturut-turut.

3) Alat pemukul lepas ketika memukul.

4) Salah satu pemukul masuk ke ruang bebas lewat belakang. 5) Salah satu pemukul keluar dari ruang bebas atau keluar dari

lapangan. i. Wasit

Jalannya pertandingan kasti dipimpin oleh seorang wasit, dibantu 3 orang penjaga garis dan seorang pencatat nilai.

j. Lapangan

Bentuk lapangan kasti adalah persegi panjang, tepinya dibatasi tali atau garis. Lapangan dilengkapi tiang pemberhentian.

(18)

9

Bab1 Olahraga dan Permainan (1)

Panjang: 60 - 70 m Lebar : 20 - 30 m

Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 1.7 Bentuk dan ukuran lapangan kasti

A : Ruang bebas B : Ruang pemukul C : Tiang pertolongan D1, D2 : Tiang hinggap

6. Bermain Kasti dengan Peraturan yang Dimodifikasi

Sebelum bermain kasti dengan peraturan yang sesungguhnya, ada baiknya kita mencoba bermain kasti dengan peraturan yang sederhana. Dalam permainan ini bola tidak dipukul melainkan dilempar.

Perhatikan gambar di bawah ini!

Gambar 1.8 Permainan kasti Jalannya permainan sebagai berikut.

a. Setelah dipanggil, nomor 1 menuju ruang lempar, kemudian ia melempar bola sejauh-jauhnya. Setelah bola lepas, segera menuju tiang pertolongan atau langsung ke tiang bebas.

30 60 30 A B C D1 D2 5 5 5 m 5 m 60 m 30 m

(19)

b. Selanjutnya, nomor 2 melempar, bila bolanya jatuh di garis samping (tidak sah), maka nomor 2 hanya boleh lari ke tiang pertolongan. c. Setelah nomor 3 membuat lemparan dengan benar, nomor 2 boleh

lari ke tiang bebas, sedangkan nomor 1 selamat kembali ke ruang bebas. Nomor 1 mendapat nilai satu.

d. Ketika nomor 3 lari ke tiang bebas, dilempar tetapi tidak kena sehingga nomor 3 dapat kembali ke tiang bebas dengan selamat, dia mendapat nilai 2 (run). Bersamaan dengan itu, nomor 2 sampai juga di ruang bebas, ia tidak dapat nilai karena melakukan lemparan yang salah.

B.

B.

B.

B.

B.

Keterampilan Dasar Atletik

Keterampilan Dasar Atletik

Keterampilan Dasar Atletik

Keterampilan Dasar Atletik

Keterampilan Dasar Atletik

Keterampilan dasar atletik meliputi jalan, lari, lompat, dan lempar. Jadi, atletik merupakan induk dari segala cabang olahraga. Hampir semua cabang olahraga menggunakan unsur atletik, seperti lari, lompat, maupun melempar. Bahkan tanpa disadari ketika kalian bermain kucing-kucingan, kalian telah melakukan atletik. Berikut ini kita akan mempelajari tentang atletik.

1. Lari Bolak-balik Memindahkan Balok

Latihan memindahkan balok bertujuan untuk melatih kecepatan dan kekuatan. Caranya adalah:

a. Membuat lingkaran di luar garis untuk meletakkan balok.

b. Berdiri di depan garis awal, setelah mendengar aba-aba, lekas berlari.

c. Pindahkan balok satu per satu dengan cepat dan cermat agar balok tidak keluar dari lingkaran.

(20)

11

Bab1 Olahraga dan Permainan (1)

d. Pada saat berlari, badan condong ke depan, sikut ditekuk, dan jaga keseimbangan tubuh agar tidak jatuh saat mengambil balok. Latihan ini dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Selain itu, dapat pula dilombakan 4 atau 6 orang dan dicari pelari tercepat untuk dilombakan lagi dalam babak final.

Perhatikan gambar berikut!

Gambar 1.9 Lari bolak-balik memindahkan balok

2. Lari dengan Berbagai Kecepatan

a. Lari santai atau jogging

Lari santai atau jogging biasa dilakukan pagi atau sore hari. Lari jogging atau santai sangat berguna untuk menjaga kebugaran tubuh. Cara berlari tidak perlu cepat, tetapi lebih mengutamakan ketahanan agar tidak cepat lelah.

b. Lari cepat atau sprint

Pelari cepat juga disebut sprinter. Lari cepat mengutamakan kekuatan dan kecepatan. Lari ini dapat dilakukan oleh perorangan maupun dilombakan. Teknik berlari cepat adalah langkah kaki panjang-panjang, posisi badan condong ke depan, siku ditekuk, dan menggunakan ujung kaki.

(21)

Lihat gambar lari cepat atau sprint berikut!

Gambar 1.10 Lari cepat atau sprint

3. Irama Langkah dan Napas dalam Lari

Dalam melakukan lari, perhatikan irama langkah dan pengaturan napas sebagai berikut.

a. Pada saat lari jogging irama langkah tetap dan langkah santai serta pendek-pendek.

b. Pada lari cepat/sprint irama langkah tetap, tetapi cepat dan panjang-panjang.

c. Pada saat lari jogging, napas bebas dan santai seirama dengan langkah.

d. Pada lari cepat/sprint, napas harus benar-benar diatur, kadang harus menahan napas agar kecepatan lari maksimal.

C.

C.

C.

C.

C.

Permainan Sepak Bola

Permainan Sepak Bola

Permainan Sepak Bola

Permainan Sepak Bola

Permainan Sepak Bola

Sepak bola merupakan cabang olahraga permainan. Sepak bola merupakan permainan yang banyak digemari oleh masyarakat, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Apakah kalian suka bermain sepak bola? Siapa pemain kesukaanmu?

Berikut ini kita akan belajar tentang bermain sepak bola secara sederhana. Infomedia Infomedia Infomedia Infomedia Infomedia Atas inisiatif Guerin, orang Perancis, pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah federasi

sepakbola internasional dengan nama Federation International de Football Association (FIFA).

(22)

13

Bab1 Olahraga dan Permainan (1)

1. Pokok-pokok Peraturan Sepak Bola

Permainan sepak bola dapat dimainkan dengan baik bila peraturan-peraturan ditaati oleh para pemain. Dasar-dasar permainan sepak bola adalah sebagai berikut.

a. Lapangan sepak bola

Bentuk lapangan sepak bola persegi panjang. 1) Ukuran lapangan

a) Panjang lapangan : 100 m - 110 m b) Lebar lapangan : 64 m - 75 m 2) Daerah hukuman (daerah pinalti)

a) Panjang: 40, 39 m b) Lebar : 16, 5 m 3) Daerah gawang a) Panjang: 11 m b) Lebar : 5, 5 m 4) Gawang a) Lebar gawang : 7,32 m b) Tinggi gawang : 2,44 m

c) Diameter lingkaran di tengah lapangan : 9,15 m

Gambar 1.11 Bentuk dan ukuran lapangan sepak bola

(23)

b. Jumlah pemain

Jumlah pemain sepak bola sebanyak 11 orang, yang terdiri atas 1 orang penjaga gawang, 2 orang pertahanan, 3 orang penghubung (gelandang), dan 5 orang penyerang.

c. Lama permainan

Lama permainan sepak bola ditentukan oleh waktu, yaitu: 1) Yunior : 2 x 30 menit dengan istirahat 15 menit. 2) Senior : 2 x 45 menit dengan istirahat 15 menit.

Artinya, permainan sepak bola terdiri atas 2 babak, untuk yunior setiap babak 30 menit, istirahat 15 menit. Sedangkan untuk senior setiap babak 45 menit, istirahat 15 menit.

2. Cara Menendang Bola

a. Tendangan dengan kura-kura kaki (punggung kaki) Caranya adalah sebagai berikut.

1) Salah satu kaki menggiring bola.

2) Kaki yang akan digunakan untuk menendang diayunkan menghadap ke bawah.

3) Lakukan tendangan dengan menggunakan kura-kura kaki. b. Tendangan kaki dalam

Caranya adalah sebagai berikut.

1) Salah satu kaki berada di sisi bola. 2) Pandangan ke arah bola.

3) Sisi kaki bagian dalam digunakan untuk menendang dan ujung kaki diayunkan menghadap ke luar.

c. Tendangan dengan ujung kaki Caranya adalah sebagai berikut.

1) Salah satu kaki berada di sisi bola. 2) Pandangan ke arah bola.

(24)

15

Bab1 Olahraga dan Permainan (1)

d. Tendangan dengan luar kaki Caranya adalah sebagai berikut.

1) Salah satu kaki berada di sisi bola. 2) Pandangan ke arah bola.

3) Sisi kaki bagian luar digunakan untuk menendang bola. Lihat gambar cara menendang bola berikut!

Gambar 1.12 Cara menendang bola dengan kura-kura kaki dan sisi kaki bagian dalam

e. Menggiring bola

Menggiring bola dengan sisi bagian dalam dan luar harus diatur jaraknya agar bola tetap berada dalam jarak yang terjangkau kaki. Oleh karena itu, pemain harus menjaga keseimbangan sehingga dapat mengontrol secara efektif.

f. Mengirim bola (mengoper bola)

Salah satu hal yang penting dalam permainan sepak bola adalah mengirim bola. Dalam mengirim bola, kita dapat menggunakan kaki bagian dalam maupun luar. Hal yang penting diperhatikan dalam mengirim bola adalah ketepatan.

g. Cara menembak bola ke gawang

Kita dapat menembak bola ke gawang dengan baik melalui latihan-latihan yang serius. Menembak bola ke gawang yang baik adalah mengarahkan bola pada sudut-sudut gawang yang sulit ditangkap oleh penjaga gawang, misalnya sudut kanan atas maupun sudut kiri atas atau sudut kiri bawah dan kanan bawah.

(25)

h. Mengontrol dan mengoper bola 1) Mengontrol bola dengan

cara menahan bola dengan dada, paha, atau perut. 2) Mengontrol bola dengan

cara mengurung bola di bawah telapak kaki.

3) Mengoper bola kepada kawan dengan tepat.

Perhatikan gambar menendang bola ke gawang di samping!

i. Pembelajaran menendang, menggiring dan mengontrol bola dengan beregu

Setelah kalian menguasai gerakan dasar menendang, menggiring dan mengontrol bola sekarang kirta pelajari tentang kombinasi gerakan menendang, menggiring, dan mengontrol bola dengan beregu. Adapun macam pembelajarannya antara lain:

1) Bermain mengoper dan menembakkan bola ke dalam gawang Caranya: Dua kelompok regu berseberangan, masing-masing terdiri atas 4-5 anak dengan satu bola siap di garis awal. Bila ada aba-aba dari guru, mereka secepatnya berusaha saling mengoper atau menghentikan bola. Setelah semua teman beregu menyentuh bola, arah yang terakhir harus berusaha menendang bola ke dalam gawang.

Penilaian: nilai satu bagi regu yang semua pemainnya telah menyentuh bola, dan nilai ditambah satu bagi regu yang memasukkan bola ke gawang. Nilai ditambah satu lagi bagi regu yang cepat memasukkan bola ke dalam gawang.

Gambar 1.13 Menendang bola ke

(26)

17

Bab1 Olahraga dan Permainan (1)

Gambar 1.14. Teknik mengoper atau menghentikan bola.

2) Bermain menendang dan menghentikan bola serta berlari ke tempat kosong

Caranya: Dua kelompok regu masing-masing terdiri atas 4 - 7 orang bermain menendang bola diarahkan tepat kepada teman yang masing-masing berjarak 2 meter, kemudian segera si penendang lari ke tempat lingkaran yang kosong. Penerima tendangan menghentikan bola dan segera mengoper bola ke teman yang lain dan segera pula lari ke tempat lingkaran yang kosong. Lakukan secara bergantian, regu yang salah oper atau salah lari diganti oleh teman seregu yang lain.

Regu yang lebih cepat selesai mendapat nilai satu.

Regu yang tanpa salah mendapat tambahan nilai satu lagi. Regu yang mengumpulkan nilai terbanyak keluar sebagai regu pemenang.

(27)

3. Bermain Sepak Bola Sederhana

Kita sudah mempelajari cara-cara penting dalam permainan sepak bola, tentu kita ingin menerapkannya dalam permainan, tetapi mungkin lapangan yang kita gunakan tidak memenuhi aturan sepak bola. Bagaimana cara mengatasinya?

Sebaiknya dalam bermain jangan terpaku pada aturan-aturan yang ada. Coba bermain dengan aturan yang lebih longgar dan disesuaikan dengan keadaan, yang penting kita dapat bermain dan mendapatkan kesegaran jasmani.

Mari, kita bermain dengan teman-teman sekelas atau sebaya. a. Buatlah dua regu yang sama banyak dan seimbang.

b. Bermain dengan sportif, mintalah gurumu atau salah satu temanmu bertindak sebagai wasit.

c. Tunjuklah dua orang teman sebagai penjaga garis. d. Lama permainan 2 x 20 menit / 2 x 30 menit.

e. Jika bola keluar lewat garis samping lapangan, bola dilempar ke lapangan dengan cara dilempar lewat belakang kepala dengan kedua tangan.

f. Jika bola keluar lapangan lewat garis belakang gawang, bola disepak dari sudut lapangan, oleh pemain regu penyerang (tendangan sudut).

g. Selama permainan berlangsung dilarang menendang teman, menjatuhkan teman, melompati teman, memukul atau mendorong teman. Selain itu, tidak boleh memainkan bola dengan tangan, kecuali penjaga gawang/keeper. h. Bermainlah dengan gembira dan

bersemangat, tetapi sportivitas tetap dijaga.

Perhatikan gambar di samping!

Gambar 1.16 Bermain sepak

(28)

19

Bab1 Olahraga dan Permainan (1)

Tugas

1. Buatlah lapangan sepak bola! 2. Lakukan 3 cara menendang bola! 3. Lakukan menggiring bola!

Rangkuman

1. Yang termasuk permainan bola kecil adalah kasti, ronders, kipers, bola bakar.

2. Ada 3 komponen dalam lari:

a. Lari bolak-balik memindahkan bola. b. Lari dengan berbagai komponen. c. Irama langkah dan napas dalam lari. 3. Teknik dasar permainan sepak bola:

a. Teknik menggiring bola b. Teknik menyepak bola

I.

Tes Psikomotorik

Coba lakukan permainan dengan menggunakan bola kecil atau besar dengan peraturan yang sedehana. Lakukan secara kelompok.

II. Penilaian Afektif (Dinilai Guru)

Nilai

Baik Cukup Kurang Aspek yang Dinilai Kejujuran Kedisiplinan Kerja sama Kemandirian

(29)

III. Uji Kompetensi

A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!

1. Pada saat bermain kasti, anak-anak merasa .... a. senang

b. gelisah c. jemu d. lelah

2. Agar pukulannya jauh, maka saat memukul harus .... a. pelan

b. keras c. lambat d. cepat

3. Ronders dan kasti termasuk cabang olahraga .... a. senam

b. atletik c. kekuatan d. permainan

4. Pandangan mata kita pada saat menangkap bola menuju ke .... a. arah datangnya bola

b. arah kanan c. arah kiri d. arah bawah

5. Lama permainan kasti ditentukan oleh .... a. pukulan

b. nilai c. inning

(30)

21

Bab1 Olahraga dan Permainan (1)

6. Cabang olahraga yang memerlukan kerja sama regu adalah .... a. lompat jauh

b. lari maraton c. sepak bola d. lompat tinggi

7. Lama permainan sepak bola ditentukan oleh ....

a. gol c. nilai

b. waktu d. game

8. Istilah kesebelasan dipakai dalam cabang olahraga .... a. kasti

b. voli

c. sepak bola d. bulu tangkis

9. Jarak titik pinalti dengan gawang adalah … meter. a. satu

b. lima c. sepuluh d. sebelas

10. PSSI merupakan induk organisasi .… a. bulu tangkis

b. sepak bola c. basket d. voli

(31)

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Pada saat menangkap bola, jari-jari tangan harus .… 2. Yang memimpin jalannya pertandingan kasti adalah …. 3. Berlari untuk melatih kekuatan otot adalah jenis lari .… 4. Penentu pemenang permainan sepak bola adalah .…

5. Pemimpin pertandingan dan memutuskan hukuman adalah tugas ….

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!

1. Sebutkan jenis olahraga permainan bola kecil!

2. Kapan permainan kasti terjadi pergantian tempat? Jelaskan! 3. Apakah tujuan melakukan lari bolak-balik memindahkan benda? 4. Sebutkan jumlah pemain sepak bola dan pembagian tugas

masing-masing pemain!

(32)

23

Bab 2 Aktivitas Pengembangan (1)

B

B

B

B

Bab

ab

ab

ab

ab

2

2

2

2

2

Aktivitas

Pengembangan

(1)

23

Bab 2 Aktivitas Pengembangan (1)

Kata Kunci Kata KunciKata Kunci Kata Kunci Kata Kunci

Daya tahan Kekuatan

Koordinasi Kelenturan

Pernahkah kalian bermain kejar-kejaran dengan teman-temanmu? Bagaimana perasaanmu? Senang bukan? Pada waktu kamu bermain, keringatmu akan keluar dan jantungmu akan berdetak keras. Napasmu terengah-engah. Itu berarti tubuhmu melakukan kerja. Jantung dan paru-parumu bekerja keras. Agar tubuhmu memiliki daya tahan, kekuatan, dan kecepatan yang baik, berolahragalah secara teratur. Mari kita bermain sambil berolahraga. Untuk itu kita pelajari materi di bawah ini.

(33)

A.

A.

A.

A.

A.

L

L

Latihan Daya T

L

L

atihan Daya T

atihan Daya T

atihan Daya Tahan dan K

atihan Daya T

ahan dan K

ahan dan K

ahan dan K

ahan dan Kekuatan

ekuatan

ekuatan

ekuatan

ekuatan

Otot

Otot

Otot

Otot

Otot

1. Latihan Daya Tahan

Untuk melatih daya tahan anak, dapat dilakukan dengan bermain. Bermain yang dapat meningkatkan daya tahan adalah permainan yang memiliki unsur berlari dalam waktu yang lama, karena pada saat kita berlari jantung paru kita akan bekerja keras, sehingga menjadi kuat nah di bawah ini adalah cara bermain menjala ikan.

a) Permainan Menjala ikan

Dua kelompok yang masing-masing terdiri atas lima orang anak, bertugas sebagai jala, dan sisanya sebagai ikan. Ikan dianggap terjala bila dilingkari oleh jala dengan saling berpenganganntangan. Ikan terjala dan dibawa ke kolam penyimpanan bila telah berjunlah lima orang, sebuah jala dapat diganti. Kedua jala dapat segera menjadi satu bila kiranya dipandang perlu untuk menjala ikan yang lebih banyak.

Permainan ini dapat dimainkan oleh anak kelas I sampai kelas VI, baik anak kelas rendah permianan ini dapat merupakan latihan daya tahan dan kelincahan, sedang bagi anak kelas tinggi sekolah dasar merupakan latihan pemanasan.

(34)

25

Bab 2 Aktivitas Pengembangan (1)

b) Permainan Menangkap Anjing

Gambar 2.2 Susunan penangkap anjing

Lapangan dan formasi seperti tampak pada gambar. Kelas memilih tiga nama anjing (anjing herder, anjing kampung, anjing kikik) dan tiap anak memilih dalam hati masing-masing, salah satu dari nama-nama itu. Perangkap anjing yang berada di tengah lapangan menyebut salah satu nama anjing tersebut. Anak-anak yang dalam hatinya memilih nama yang diserukan penangkap itu lari secepat-cepatnya dan berusaha sampai di kandang seberang dengan selamat. Penangkap mencoba menyentuh anjing sebanyak-banyaknya. Anjing yang tersentuh di “simpan” di kereta anjing (untuk dijadikan makanan harimau di kebun binatang). Setelah semua anjing “menyeberang” dihitung berapa ekor si penangkap berhasil menangkap. Anjing yang tertangkap terakhir menggantikannya menjadi anjing. Anjing yang keluar garis untuk menghindari sentuhan dianggap sebagai tersentuh.

2. Latihan Kekuatan Otot

Di bawah ini adalah permainan yang bertujuan untuk melatih dan meningkatkan otot lengan, bahu, dan tungkai, adalah:

a) Gerakan angkat kaki b) Gerakan jongkok berdiri

penangkap anjing

kandang anjing

(35)

Gambar 2.3 Gerakan

jongkok berdiri

3. Gerakan Jongkok Berdiri

Latihan jongkok berdiri mudah dilakukan di mana saja. Gerakan ini dapat melatih otot lutut dan paha.

Cara melakukannya adalah sebagai berikut. a. Sikap awal berdiri, kedua lengan lurus ke

depan atau di pinggang.

b. Turunkan badan hingga posisi jongkok, lalu kembali berdiri tegak.

c. Lakukan latihan ini berulang-ulang. d. Semakin lama semakin baik.

4. Gerak Nonlokomotor Berpasangan (Gerak di Tempat)

a. Gerakan saling mendorong Tujuan latihan:

Untuk melatih kekuatan otot kaki dan tangan.

Cara melakukan:

Carilah pasangan yang seimbang tinggi dan beratnya. Setiap pasangan berdiri berhadapan, kedua tangan saling berpegangan pada bahu temannya. Setelah ada aba-aba atau bunyi peluit, setiap

anak dengan pasangannya saling mendorong. Gerakan berhenti setelah ada aba-aba atau peluit. (Variasi gerakan dapat dilakukan dengan telapak tangan saling bertemu atau dengan variasi gerakan saling menarik).

b. Gerak menggergaji kayu Tujuan latihan:

Untuk melatih kelentukan otot punggung.

Gambar 2.4 Gerakan saling

(36)

27

Bab 2 Aktivitas Pengembangan (1)

Cara melakukan:

Carilah pasangan yang sama tinggi badannya, setiap pasangan duduk selunjur berhadapan. Kedua telapak kaki saling bertemu sedangkan kedua tangan saling berpegangan dengan pasangannya. Setelah ada tanda peluit atau aba-aba mulailah melakukan gerakan seolah-olah menggergaji kayu besar.

Gambar 2.5 Gerak menggergaji kayu

5. Gerak Nonlokomotor Beregu (Gerak di Tempat)

Gerak nonlokomotor adalah gerak di tempat. Contohnya: menekuk, menarik, mendorong, dan meliukkan.

a. Push up bola bergulir Tujuan latihan:

Untuk melatih kekuatan otot lengan. Cara melakukan:

Buatlah beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri atas 5 sampai 7 orang. Dua anak bertugas sebagai pelempar dan penangkap bola, anak yang lain berbaris sejajar dalam posisi telungkup di lantai. Setelah ada aba-aba peluit, anak yang berbaris telungkup melakukan gerakan push up (mengangkat badan) dan pada saat itu bola digulirkan lewat di bawah perut. Pada bunyi peluit berikutnya anak yang berbaris telungkup secara bersama-sama membengkokkan kedua siku sehingga dada, dan perut menempel di lantai. Pada saat itu, bola dilempar kepada anak yang bertugas menggulirkan bola lewat di atas anak yang berbaris telungkup. Gerakan dilakukan secara bergantian dan berulang-ulang.

(37)

Gambar 2.6 Push up bola bergulir b. Bola lewat terowongan

Tujuan latihan:

Untuk melatih kekuatan otot perut. Cara melakukan:

Buatlah kelompok seperti gerakan duduk membentuk huruf V. Satu orang bertugas menggulirkan bola, satu orang menangkap bola, sedangkan anak yang lain duduk selunjur baris berjajar. Pada bunyi peluit, anak yang duduk secara bersama-sama mengangkat kedua kaki, sedangkan kedua tangan menumpu di belakang badan, pada saat itu bola digulirkan di bawah kaki dan ditangkap anak yang berada di sisi lain. Peluit berikutnya, secara bersama-sama, anak yang duduk menurunkan kedua kaki dan bola dilempar kepada anak yang bertugas menggulirkan bola. Demikian seterusnya, dilakukan secara bergantian.

(38)

29

Bab 2 Aktivitas Pengembangan (1)

6. Lompat Tali Beregu

Tujuan latihan:

Untuk melatih kekuatan dan kelincahan. Cara melakukan:

Buatlah beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri atas 5 sampai 7 anak. Dua orang memegang tali pada setiap ujungnya, sedang yang lainnya secara berurutan melakukan lompat pada tali yang diputar kedua temannya, bagi anak yang gagal melakukan lompatan, harus mengganti memegang tali, untuk menambah suasana kegembiraan dapat diiringi dengan tepukan atau iringan musik atau nyanyian.

Gambar 2.8 Lompat tali beregu

B.

B.

B.

B.

B.

Latihan Kelenturan dan Koordinasi

Latihan Kelenturan dan Koordinasi

Latihan Kelenturan dan Koordinasi

Latihan Kelenturan dan Koordinasi

Latihan Kelenturan dan Koordinasi

1. Gerakan Meliukkan Tubuh

Ada dua cara gerakan meliukkan tubuh yaitu dengan cara tangan di atas kepala dan tangan rata dengan dada. Baik cara yang pertama maupun kedua mempunyai manfaat yang sama.

a. Dengan cara tangan di atas kepala Caranya sebagai berikut.

1) Sikap permulaan, kaki agak terbuka.

2) Tangan kanan di atas kepala, tangan kiri di belakang pinggang. 3) Tangan kanan diayunkan di atas kepala arah ke kiri, tangan kiri

(39)

4) Ubah tangan kiri di atas kepala, tangan kanan di belakang pinggang.

5) Lakukan gerakan ini dengan dua hitungan-dua hitungan.

Gambar 2.9 Meliukkan tubuh dengan tangan di atas kepala

b. Dengan cara tangan rata dada Sikap pertama kaki agak terbuka, kedua tangan ditekuk di depan dada, gerakan selanjutnya adalah:

1) Liukkan badan ke kiri, pandangan mata mengikuti siku tangan kiri, dan tangan kanan tetap di depan dada. 2) Liukkan badan ke kanan, pandangan

mata mengikuti siku tangan kanan, dan tangan kiri tetap di depan dada.

3) Lakukan gerakan ini dengan dua hitungan-dua hitungan.

2. Gerakan Membungkukkan Badan

Gerakan ini bertujuan untuk meregangkan dan melenturkan otot pinggang, punggung, perut, dan otot kaki bagian belakang.

Cara melakukannya sebagai berikut. a. Sikap awal berdiri tegak, kaki rapat. b. Badan dibungkukkan, kedua tangan lurus ke bawah. Usahakan jari-jari tangan dapat menyentuh jari-jari kaki.

Gambar 2.10 Meliukkan tubuh

dengan tangan rata dada

Gambar 2.11 Gerakan

(40)

31

Bab 2 Aktivitas Pengembangan (1)

c. Tahan beberapa saat, kemudian kembali berdiri tegak. d. Lakukan gerakan ini beberapa kali.

3. Gerakan Peregangan

Latihan ini dilakukan dengan menghitung satu sampai empat. Gerakan peregangan harus dilakukan dengan benar agar otot tidak terasa sakit. Tujuan latihan ini adalah menguatkan dan melenturkan otot pinggang, pinggul, kaki, tangan, dan bahu.

Cara melakukannya adalah sebagai berikut. a. Berdiri tegak, kaki agak direnggangkan.

b. Salah satu tangan lurus dan tangan yang lain melintang di atas kepala. c. Liukkan bahu sebanyak empat hitungan ke kiri dan empat hitungan ke

kanan.

d. Lakukan berulang-ulang agar otot menjadi kuat dan lentur.

Gambar 2.12 Peregangan otot pinggul

Rangkuman

1. Latihan daya tahan dan kekuatan otot meliputi menjala ikan, gerakan pull-up, menangkap anjing, gerakan jongkok berdiri, lompat tali, dan bola bergulir.

2. Latihan kelenturan dan koordinasi meliputi gerakan meliukkan tubuh, gerakan membungkukkan badan, gerakan peregangan.

(41)

Tugas

Tujuan:

Tes ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan dan kelenturan.

Alat Perlengkapan:

a. Tanah lapang atau halaman sekolah. b. Palang gawang.

c. Stopwatch dan peluit. d. Lembar penilaian.

Pelaksanaan Tes:

1. Tes kekuatan dilakukan dalam bentuk: a. Gerakan pull-up.

b. Lompat jauh tanpa awalan. c. Gerakan jongkok berdiri. d. Berjalan menggendong teman. e. Lompat katak.

2. Tes kelenturan dilakukan dalam bentuk: a. Gerakan meliukkan tubuh.

b. Gerakan membungkukkan badan. c. Gerakan peregangan.

I.

Tes Psikomotorik

Coba lakukan lari 1 mil (1,6 km) atau lari multitahap kemudian hitung waktunya.

(42)

33

Bab 2 Aktivitas Pengembangan (1)

II. Penilaian Afektif (Dinilai Guru)

Nilai

Baik Cukup Kurang Aspek yang Dinilai Kejujuran Kedisiplinan Kerja sama Kemandirian

III. Uji Kompetensi

A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!

1. Gerakan angkat tubuh atau pull-up dapat memperkuat otot .… a. lengan dan bahu c. lengan dan kaki

b. bahu dan pinggul d. kaki dan pinggang

2. Angkat badan dengan cara menekuk sikut hingga dagu berada di atas palang adalah cara melakukan gerakan .…

a. sit-up c. pull-up b. stand-up d. push-up

3. Permianan bola lewat teroeongan bertujuan untuk melatih .... a. kekuatan otot bahu c. daya tahan otot tungkai b. kekuatan otot perut d. daya tahan otot bahu 4. permainan push-up bola bergulir bertujuan untuk melatih ....

a. kekuatan otot lengan dan bahu b. kelincahan

c. daya tahan otot perut d. daya tahan otot tungkai

(43)

5. Latihan jongkok berdiri mudah dilakukan di .… a. ruangan tertutup c. ruangan terbuka b. halaman sekolah d. mana saja

6. Gerakan jongkok berdiri terutama dapat memperkuat otot .… a. betis dan lutut c. betis dan paha

b. lutut dan paha d. betis, lutut, dan paha 7. Permainan lompat tali bergegu bertujuan untuk melatih ....

a. kekuatan otot lengan c. kelenturan

b. daya tahan d. kekuatan otot perut 8. Permainan menjala ikan bertujuan untuk melatih ....

a. daya tahan c. kelenturan b. kekuatan d. keseimbangan

9. Permainan yang dapat meningkatkan daya tahan adalah .... a. bola lewat terowongan

b. push up bola bergulir

c. permainan menangkap anjing d. permainan hijau hitam

10. Latihan yang dapat melenturkan otot pinggang, bahu, punggung, dan pinggul adalah gerakan .…

a. lompat katak c. membungkukkan badan b. meliukkan tubuh d. peregangan

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan tepat!

1. Sebutkan alat yang digunakan dalam gerakan angkat tubuh (pull-up)! 2. Sebutkan jenis atau permainan untuk meningkatkan daya tahan! 3. Sebutkan kegunaan dari gerakan jongkok berdiri!

4. Sebutkan dua cara gerakan meliukkan tubuh! 5. Jelaskan tujuan dari gerakan peregangan!

(44)

35

Bab 3 Uji Diri/Senam (1)

B

B

B

B

Bab

ab

ab

ab

ab

3

3

3

3

3

Uji Diri/Senam

(1)

35 Kata Kunci Kata KunciKata Kunci Kata Kunci Kata Kunci

Senam Guling Belakang

Guling Depan Ketangkasan

Pernahkah kalian melihat karnaval di kotamu? Di situ orang-orang yang beratraksi, meloncat, mengguling, indah sekali gerakannya. Beranikah kamu seperti mereka? Agar kalian bisa melakukan gerakan seperti mereka, baiklah sekarang kita belajar bersama tentang senam ketangkasan di bawah ini.

Bab3 Uji Diri/Senam (1)

(45)

A.

A.

A.

A.

A.

S

S

Senam K

S

S

enam K

enam Ketangkasan T

enam K

enam K

etangkasan T

etangkasan T

etangkasan T

etangkasan Tanpa Alat

anpa Alat

anpa Alat

anpa Alat

anpa Alat

1. Berdiri pada Kepala (Head Stand)

Latihan senam lantai biasanya dilakukan di atas matras. Latihan ini harus dibimbing oleh pelatih atau guru yang ahli. Sebab, jika salah melakukannya dapat berbahaya.

Berdiri pada kepala disebut juga head stand atau kop stand. Latihan ini berguna untuk melatih kekuatan otot leher dan melatih keseimbangan tubuh. Di bawah ini pembelajaran Head Stand dengan tubuh menumpu di dinding.

Cara melakukannya sebagai berikut.

a. Mulailah dengan sikap jongkok kemudian bersujud dengan meletakkan dahi pada matras. Kedua telapak tangan menahan sisi kiri dan kanan membentuk segitiga sama sisi, kedua kaki dibengkokkan.

b. Perlahan-lahan angkat kedua kaki dalam posisi merapat dengan dada, pertahankan posisi ini selama beberapa saat.

c. Lakukan dengan badan menempel di dinding

Gambar 3.1 Berdiri pada kepala dengan lutut ditekuk

2. Berdiri pada Kepala dengan Tungkai Lurus

Cara melakukannya sebagai berikut.

Sikap awal seperti di atas kemudian secara perlahan-lahan luruskan kedua kaki ke atas, telapak kaki dan jari-jari lurus ke atas. Posisi tubuh harus benar-benar tegak.

(46)

37

Bab 3 Uji Diri/Senam (1)

Gambar 3.2 Berdiri pada kepala dengan tungkai lurus

3. Berdiri pada Kepala dengan Tungkai Digerakkan (Ditekuk dan Dibuka)

Cara melakukannya sebagai berikut.

a. Sikap awal seperti gerakan di atas. Ubahlah posisi kaki perlahan-lahan dengan ditekuk sedikit dan dikangkang, kemudian luruskan kembali.

b. Ubahlah lagi dengan meregangkan kedua kaki ke samping, kemudian ke depan dan ke belakang.

c. Lakukanlah berulang kali.

(47)

B.

B.

B.

B.

B. Gerakan Guling

Gerakan Guling

Gerakan Guling

Gerakan Guling

Gerakan Guling

1. Berguling ke Depan

Gerakan ini dilakukan di atas matras. Gerakan ini dapat melatih kelenturan otot bahu dan punggung.

Cara melakukannya sebagai berikut.

a. Berdiri tegak di tepi matras, bungkukkan sambil meletakkan kedua tangan di permukaan matras, dekat kaki.

b. Punggung membusur, masukkan dagu ke dada.

c. Pada waktu berguling, tempatkan tengkuk pada matras. Jadi, bukan dahi yang menyentuh matras.

d. Setelah berguling, usahakan mendarat dengan sikap jongkok kemudian berdiri tegak.

Gambar 3.4 Berguling ke depan

2. Berguling ke Depan Jongkok

a. Petunjuk Pengaman

Bagian atas kepala tidak boleh menyentuh matras karena akan menekan bagian leher si anak.

(48)

39

Bab 3 Uji Diri/Senam (1)

b. Petunjuk Pengajaran 1) Mulai dari sikap jongkok

2) Dekatkan dagu ke dada, letakkan tangan rata pada lantai selebar bahu

3) Lihat ke belakang melalui kedua tungkai

4) Pertahankan sikap jongkok kaki sepanjang gulingan

Salah satu alat bantu mengajar adalah dengan cara menempatkan kantung plastik/balon (ditiup) di bawah dagu, peserta didik diminta untuk menjepit kantung dimaksud yang bertujuan untuk membiasakan dagu ditekuk dan merapat ke dada.

c. Latihan Pendahuluan 1) Guling Depan-Belakang

2) Guling Belakang-Depan-Berdiri

(49)

Infomedia InfomediaInfomedia Infomedia Infomedia Nomor senam lantai merupakan pertandingan dari rangkaian nomor senam

lainnya. Nomor senam lantai putra pertama kali dipertandingan dalam olimpiade X tahun 1932. Bagi putri hal itu terjadi dua puluh tahun kemudian.

4) Guling Depan pada Bidang Datar

C.

C.

C.

C.

C.

Senam Ketangkasan dengan Alat

Senam Ketangkasan dengan Alat

Senam Ketangkasan dengan Alat

Senam Ketangkasan dengan Alat

Senam Ketangkasan dengan Alat

Untuk melakukan senam ini diperlukan alat-alat yang digunakan dapat berupa peti loncat atau punggung teman kita.

1. Lompat Kangkang

Untuk latihan permulaan sebaiknya kita gunakan punggung teman-teman sebagai rintangannya.

Cara melakukannya sebagai berikut.

a. Bentuk barisan berbanjar antara 5 sampai 7 orang. Beri jarak antara yang cukup.

b. Anak yang paling belakang berdiri tegak, sedangkan semua anak di depannya membungkuk, kedua lengannya menopang badan sambil memegang lutut.

c. Anak yang paling belakang siap untuk melompati teman-temannya. d. Letakkan kedua tangan di

punggung teman.

e. Tolakkan kedua kaki dan tangan, sehingga badan terangkat dan

(50)

41

Bab 3 Uji Diri/Senam (1)

f. Setelah badan terangkat, membuka kedua kaki lebar-lebar dan usahakan dapat melewati punggung teman.

g. Lepaskan tangan dan mendaratlah dengan dua kaki, kemudian berdiri tegak.

h. Bersiaplah untuk melewati punggung teman berikutnya seperti tadi. i. Lanjutkan sampai semua teman terlompati dan segera membungkuk

setelah teman yang paling depan terlompati.

j. Selanjutnya, teman yang paling belakang menyusul melakukan lompatan.

k. Lakukanlah sampai semua anak mendapat giliran dan dapat dilanjutkan dengan berbalik arah.

Senam alat bermanfaat untuk melatih ketangkasan, kelincahan, kekuatan, keberanian dan konsentrasi.

Gambar 3.6 Lompat kangkang

Rangkuman

1. Senam terbagi menjadi 2, yaitu: a. Senam ketangkasan tanpa alat. b. Senam ketangkasan dengan alat. 2. Alat dan perlengkapan senam, yaitu:

a. Arena senam lantai c. Stopwatch

b. Matras d. Peluit

3. Manfaat senam untuk melatih:

a. Kelincahan d. Ketangkasan

b. Kekuatan e. Konsentrasi

(51)

4. Senam ketangkasan tanpa alat meliputi head stand, guling depan, dan guling belakang.

5. Senam ketangkasan dengan alat meliputi lompat kangkang, lompat jongkok, merangkak, dan merayap.

I.

Tes Psikomotorik

Coba lakukan gerakan berdiri dengan kepala, mengguling dan melompati peti sesuai kemampuan.

II. Penilaian Afektif (Dinilai Guru)

Nilai

Baik Cukup Kurang Aspek yang Dinilai Kejujuran Kedisiplinan Kerja sama Kemandirian

III. Uji Kompetensi

A. Pilihlah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!

1. Mulai duduk di tepi matras, membelakangi matras dengan lutut ditekuk rapat, punggung membusur dagu dimasukkan ke dada selanjutnya berguling ke ….

a. sisi kiri b. sisi kanan c. depan d. belakang

(52)

43

Bab 3 Uji Diri/Senam (1)

2. Gerakan berguling ke depan dan ke belakang dapat melatih kelenturan otot ….

a. kaki dan tangan c. paha dan pinggul b. bahu dan punggung d. perut dan pinggang

3. Letakkan kedua tangan di matras, punggung membusur lalu masukkan dagu ke dada selanjutnya berguling ke .…

a. depan c. sisi kiri

b. belakang d. sisi kanan

4. Dimulai dengan sikap jongkok, lalu bersujud dengan dahi pada matras, kedua tangan menahan sisi kiri dan kanan kepala, perlahan-lahan kedua kaki diangkat lurus ke atas. Ini adalah gerakan …. a. hand stand c. pull-up

b. head stand d. push-up

5. Latihan senam yang berguna untuk menguatkan otot leher dan keseimbangan tubuh adalah ….

a. berdiri pada kepala c. berdiri dengan tangan b. guling lenting d. guling sisi

6. Sebelum melakukan senam, kita terlebih dahulu melakukan …. a. pendinginan c. lari-lari

b. pemanasan d. jogging

7. Tujuan utama melakukan olahraga untuk memperoleh .… a. nilai yang baik c. pujian guru

b. kesegaran jasmani d. kelelahan 8. Gerakan melompat teman dapat melatih ….

a. kelincahan c. kemandirian b. kelicikan d. ketahanan

9. Bagi pemula, latihan lompat kangkang sebaiknya cukup melewati .… a. kardus bekas c. kayu balok

(53)

10. Lompat kangkang, roll depan, roll belakang, dan head stand termasuk dalam latihan .…

a. senam lantai c. senam irama b. senam masal d. senam si buyung

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Latihan berguling ke depan dan ke belakang termasuk gerakan senam ….

2. Manfaat lompat kangkang dapat melatih …. 3. Sebelum senam kita, harus melakukan …. 4. Gerakan berdiri pada kepala dapat melatih …. 5. Senam terbagi menjadi 2, yaitu … dan ….

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat!

1. Sebutkan macam-macam senam ketangkasan tanpa alat! 2. Apakah kegunaan dari head stand?

3. Jelaskan urutan dari gerakan guling ke belakang! 4. Apa tujuan dari latihan gerakan guling ke depan? 5. Apakah yang kalian ketahui tentang lompat kangkang?

(54)

51

Bab 5 Peningkatan Kesehatan

B

B

B

B

Bab

ab

ab

ab

ab

5

5

5

5

5

Peningkatan

Kesehatan

51 Kata Kunci Kata KunciKata Kunci Kata Kunci Kata Kunci

Sehat Sampah Lingkungan Sekolah

Lingkungan Lingkungan Rumah

Nilai ulangan Badu jelek, karena Badu tidak mengerjakan soal ulangan. Sebenarnya Badu bukan anak yang bodoh. Badu tidak bisa mengerjakan soal karena Badu tidak masuk sekolah. Badu tidak masuk sekolah karena sakit. Kasihan Badu. Mengapa Badu sering sakit? Ternyata lingkungan rumah Badu kotor. Tahukan kalian bahwa lingkungan yang kotor bisa menyebabkan orang sakit, karena di lingkungan yang kotor menjadi sarang penyakit. Bagaimanakah agar lingkungan kita tidak kotor? Marilah kita pelajari materi berikut.

Bab 5 Peningkatan Kesehatan

(55)

Pada materi pelajaran bab 5 kalian akan belajar tentang kesehatan lingkungan rumah, kesehatan lingkungan sekolah, dan pembuangan sampah. Pada materi ini dibahas tentang cara menjaga kesehatan lingkungan rumah maupun lingkungan sekolah. Setelah mempelajari materi ini, diharapkan kalian dapat menerapkan cara menjaga kesehatan.

A.

A.

A.

A.

A. Kesehatan Lingkungan Rumah

Kesehatan Lingkungan Rumah

Kesehatan Lingkungan Rumah

Kesehatan Lingkungan Rumah

Kesehatan Lingkungan Rumah

Kesehatan hidup seseorang maupun suatu keluarga dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah perumahan. Rumah merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain pangan dan sandang.

Keterangan:

1. Pencahayaan semua ruangan (cukup sinar) bisa untuk membaca 2. Atap rapat tidak bocor

3. Dinding

a. Bersih dan kuat 1 2 3 4 5 6 7 6

(56)

53

Bab 5 Peningkatan Kesehatan

b. Ada dinding pemisah kamar 4. Jamban

5. Sarana air bersih (sumur pompa tangan) 6. Jendela penguraaan masuk

7. Lantai bersih, terartur, dan rapi

Tanpa rumah, seseorang tidak dapat menikmati hidup di tengah-tengah masyarakat. Maka lingkungan rumah harus dijaga kesehatannya. Rumah yang sehat harus memenuhi 2 syarat, yaitu fisiologis dan syarat psikologis serta kesehatan.

1. Syarat Fisiologis

Syarat fisiologis meliputi:

a. Rumah harus jauh dari sumber suara misalnya pabrik, bengkel sepeda motor, dan lapangan terbang.

b. Mendapat penerangan yang cukup, baik siang maupun malam hari. c. Rumah harus mempunyai cukup ventilasi atau jendela, sehingga

ruangan tetap segar udaranya.

2. Syarat Psikologis

Syarat psikologis terdiri atas:

a. Keadaan rumah dan cara pengaturannya harus dapat menyenangkan.

b. Jumlah kebebasan dan kemerdekaan bagi tiap anggota keluarga terutama anak yang mendekati dewasa.

c. Ada ruang tamu.

d. Ada ruang berkumpul keluarga atau ruang bersantai.

3. Syarat Kesehatan Rumah

Syarat kesehatan rumah meliputi:

a. Konstruksi bangunan harus kuat dan tidak roboh. b. Tidak mudah terbakar.

c. Lantai tidak terlalu licin. d. Dekat dengan sumber air.

e. Pembuangan sampah dan air limbah yang baik, yaitu yang dapat mencegah kemungkinan berkembangbiaknya bibit penyakit.

(57)

4. Kesehatan Lingkungan

Kesehatan lingkungan meliputi:

a. Membersihkan selokan. Menjaga agar air lancar mengalir, sehingga tidak terjadi genangan.

b. Membersihkan kaca-kaca jendela agar penerangan baik.

c. Membersihkan peralatan meliputi: bangku, meja, kursi, dan alat-alat lain.

d. Membersihkan lantai.

e. Memelihara rumput, tanaman, dan pohon-pohon agar dapat diperoleh udara yang baik dan segar, selain terlindung dari panas.

f. Membiasakan diri membuang sampah di tempat-tempat yang sudah tersedia.

g. Membiasakan diri untuk tidak meludah di sembarang tempat karena tidak sopan, menjijikkan, dan menyebarkan bibit penyakit.

h. Memelihara pagar agar selalu rapi dan bersih.

5. Syarat Air yang Bersih

Air yang bersih mempunyai syarat-syarat sebagai berikut. a. Air itu tidak berbau.

b. Air itu tidak berwarna. c. Air itu tidak berasa.

B.

B.

B.

B.

B. Kesehatan Lingkungan Sekolah

Kesehatan Lingkungan Sekolah

Kesehatan Lingkungan Sekolah

Kesehatan Lingkungan Sekolah

Kesehatan Lingkungan Sekolah

Lingkungan sekolah yang baik dan sehat dapat menentukan keberhasilan UKS (Usaha Kesehatan Sekolah).

Bangunan sekolah dan lingkungannya hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.

1. Gedung Bangunan Sekolah

a. Gedung sekolah harus permanen dan kuat. b. Lantai dibuat dari bahan-bahan yang kedap air.

c. Dinding hendaknya rata dan harus mudah dibersihkan.

d. Gedung sekolah hendaknya dibangun jauh dari jalan besar yang ramai lalu lintasnya. Dekat dengan perumahan, dekat tanah lapang, jauh dari daerah pembuangan sampah, dan industri.

(58)

55

Bab 5 Peningkatan Kesehatan

e. Atap terbuat dari bahan-bahan yang cukup kuat untuk berlindung dari panas dan hujan serta tidak mudah terbakar.

2. Ruang Kelas

a. Ukuran ruang kelas sebaiknya mempunyai tinggi 4 meter, panjang 8 meter, dan lebar 6 meter sehingga tiap murid mendapat ruangan sebesar 5 m3 dan luas lantai 1 m2.

b. Setiap ruang kelas dilengkapi dengan 2 buah pintu dan daun-daun pintu menghadap ke luar.

c. Sinar sebaiknya datang dari dua arah, yaitu kiri dan kanan. d. Jendela cukup diletakkan sedemikian rupa, sehingga murid

tidak terkena angin langsung dan ventilasi diletakkan sedekat mungkin dengan langit-langit.

3. Halaman Sekolah

a. Cukup luas untuk bermain.

b. Mempunyai sistem pembuangan air hujan dan air kotor yang baik. c. Ditanami rumput yang selalu dipotong pendek dan sebagian

ditanami pohon yang rindang.

d. Di halaman sekolah harus selalu kering dan rata.

4. Persediaan Air Bersih

a. Di sekolah harus tersedia persediaan air bersih.

b. Jumlah persediaan air bersih harus cukup untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

5. Peturasan (Urinoar)

a. Jumlah peturasan hendaknya diperhitungkan, sebuah peturasan untuk setiap 30 murid pria.

b. Konstruksi peturasan harus sanitair, terbuat dari bahan - bahan kedap air, dan mudah dibersihkan.

c. Tersedia alat-alat pembersih, misalnya sapu lidi dan sikat ijuk.

6. WC (Jamban)

a. Konstruksi WC harus sanitair, terbuat dari bahan kedap air dan mudah dibersihkan.

b. Jumlah WC hendaklah diperhitungkan, yaitu 1 buah untuk setiap 100 murid laki-laki dan 1 buah untuk setiap 35 murid perempuan. c. Tersedia alat pembersih dan gantungan pakaian.

(59)

Gambar 5.2 Tempat

pembuangan sampah sementara

7. Kantin Sekolah

a. Di kantin sekolah harus disediakan tempat cuci tangan yang cukup.

b. Alat-alat makan harus dicuci dengan air yang bersih. c. Makanan yang dijual bersih, sehat, dan tertutup. d. Disediakan tempat sampah.

C.

C.

C.

C.

C. Pembuangan S

Pembuangan S

Pembuangan S

Pembuangan Sampah

Pembuangan S

ampah

ampah

ampah

ampah

Sampah yang menumpuk dapat mengganggu pandangan yang tidak enak. Sampah merupakan tempat berkembangbiaknya suatu penyakit. Namun, sampah dapat dimanfaatkan untuk pembuatan pupuk kompos. Oleh karena itu, sampah harus diperhatikan dan kita manfaatkan. Sampah dapat dipilah menjadi sampah yang basah dan sampah yang kering. Buanglah sampah kering dan basah pada bak sendiri-sendiri. Sampah yang kering dapat langsung dibakar atau dijual ke pemulung untuk didaur ulang dan sampah yang basah dibuatkan lubang, lalu ditimbun. Paling sedikit, setiap ruangan harus tersedia satu tempat sampah. Tempat sampah sebaiknya terbuat dari bahan-bahan yang kedap air seperti plastik, logam, dan keranjang. Tempat sampah harus kosong pada waktu tertentu.

Tempat sampah ada dua macam yaitu:

1) Tempat sampah (tempat pembuangan sampah sementara) syaratnya:

a. Mudah diangkut atau dipindahkan b. Mudah dicuci

c. Tidak rusak bila dicuci d. Tidak membahayakan e. Tahan lama

(60)

57

Bab 5 Peningkatan Kesehatan

2) Tempat sampah (tempat pembuangan sampah akhir) syaratnya: a. Jauh dari bangunan rumah atau sekolah.

b. Jauh dari sumber air bersih c. Letaknya di tempat yang kering d. Mempunyai tutup

e. Dapat dipakai dalam waktu yang lama.

Gambar 5.3 Bak sampah

Rangkuman

1. Kesehatan lingkungan, meliputi: a. Lingkungan rumah

b. Lingkungan sekolah

2. Rumah yang sehat harus memenuhi 3 syarat, yaitu: a. Syarat fisiologis c. Syarat kesehatan b. Syarat psikologis

3. Kesehatan lingkungan sekolah mencakup: a. Bangunan sekolah e. Peturasan

b. Ruang kelas f. WC

c. Halaman sekolah g. Kantin sekolah d. Air bersih

4. Sampah dibedakan menjadi: a. Sampah basah

(61)

I.

Tes Psikomotorik

Coba bersihkan lingkungan sekolahmu dari sampah dan buanglah sampah ke tempatnya. Lakukan secara kelompok.

II. Penilaian Afektif (Dinilai Guru)

Nilai

Baik Cukup Kurang Aspek yang Dinilai Kejujuran Kedisiplinan Kerja sama Kemandirian

III. Uji Kompetensi

A. Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan cara memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d!

1. Kebersihan rumah merupakan tanggung jawab .… a. bapak

b. ibu c. nenek

d. semua anggota keluarga

2. Membuang sampah sebaiknya di …. a. sungai

b. WC

c. tempat sampah d. selokan

3. Membuang sampah sembarangan dapat menjadi sarang ....

a. katak c. ular

Gambar

Gambar 1.4 Cara memegang kayu pemukul pada permainan kasti
Gambar 1.5 Cara memukul bola pada permainan kasti
Gambar 1.9 Lari bolak-balik memindahkan balok
Gambar 1.11 Bentuk dan ukuran lapangan sepak bola
+7

Referensi

Dokumen terkait

” “ Setsuzokujoshi berfungsi terutama untuk merangkai klausa dan klausa, tetapi setsuzokujoshi biasanya melekat dengan yougen (kata yang dapat mengalami perubahan

Mereka hanya mengetahui bahwa si Bungsu sudah mati ditebas Saburo dan anak buahnya sekitar dua tahun yang lalu!. Apakah si Bungsu menyangka bahwa kebocoran rahasia

Hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Wardatul Hasanah dan Tatag Yuli Eko Siswono dalam penelitiannya tahun 2013 dengan

Untuk melengkapi plasmid vektor pemotong kro- mosom tersebut maka fragmen XhoI (3,1 kb) dari plasmid pCSV1 yang membawa inverted repeat ujung Tr yang dipisahkan oleh fragmen 1,7 kb

Beban kerja yang tinggi akan memberikan dampak terhadap kualitas layanan, terjadinya komunikasi yang buruk antar perawat dengan pasien, kegagalan kolaborasi antara perawat dan

Terwujudnya peran serta masyarakat untuk Membangun dan Mewujudkan Ruang Terbuka Hijau di Kota Jakarta Meningkatnya Peran Serta Masyarakat dalam Pengembangan RTH

Menerapkan teknik- teknik dalam praktik pekerjaan sosial/perawatan sosial Menggunakan teknik pelaksanaan program pemecahan masalah Guru mampu memanfaatkan sumber belajar

Hasil penelitian ini tidak mendukung teori agensi yang menyatakan bahwa perusahaan dengan proporsi hutang yang lebih banyak dalam struktur permodalannya atau tingkat