• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV KONSEP DESAIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV KONSEP DESAIN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

11    BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Komik

Dave Gibbsons, dalam tulisannya sebagai pengantar buku Comic Book Design (Watson Guptill Publications, 2009) menyatakan bahwa walaupun saat ini komputer menggantikan alat-alat gambar tradisional, namun tantangan yang di hadapi komikus tetap sama, yaitu menarik perhatian pembaca dan menjaganya.

Gary Spencer Millidge, di buku yang sama menyatakan komik sebagai sintesa unik atas kata-kata dan gambar, sebuah bentuk seni yang berbeda dengan kekuatan dan kekurangannya sendiri. Tidak seperti sinema/film, gambarnya tidak bergerak. Beragam gambar di presentasikan dan “dibaca” seperti novel, walaupun kadang hadir tanpa kata. 4.1.2 Membuat Komik

Dalam buku “Membuat Komik”, Scott McCloud, ada dua hal dasar yang ingin dicapai dari komik, yaitu. Agar pembaca memahami cerita dan membaca cerita sampai selesai. Untuk mencapai tujuan pertama maka diperlukan komunikasi yang jelas, dan untuk mencapai tujuan kedua diperlukan elemen yang dapat membujuk pembaca agar tetap mengikuti komik tersebut.

Dalam komik cerita tersebut dituangkan dalam bentuk rangkaian citra dan bisa juga di lengkapi dengan kata-kata. Komik merupakan aliran pilihan yang berkesinambungan, yang terdiri dari pencitraan,alur cerita, dialog, gestur dam banyak pilihan lainnya. Pilihan-pilihan itu dapat di bagi menjadi lima tipe dasar, yaitu:

1. Pilihan momen

- Tentukan momen yang akan dimasukkan ke dalam cerita dan momen yang harus di buang.

2. Pilihan Bingkai

- Memilih jarak dan sudut pandang yang tepat untuk momen yang telah dipilih dan cara memotongnya.

3. Pilihan Citra

- Gambarlah karakter, obyek dan lingkungan dengan jelas dalam bingkai tersebut.

4. Pilihan Kata

- Menyusun kata yang menambah informasi penting dan menyatu dengan citra di sekeliling mereka.

5. Pilihan Alur

- Menuntun pembaca mengikuti urutan panel dalam halaman atau layar.

Itulah lima pilihan yang akan menentukan antara cerita yang jelas dan cerita yang membingungkan.

4.1.3 Panel dalam Komik

Dalam buku ”membuat Komik”, Scott Mc Cloud dijelaskan bahwa, dalam komik setiap panel menunjukkan sebuah aksi yang lengkap, karena berasal dari sebuah plot yang berkaitan secara keseluruhan.

(2)

Ada enam bentuk transisi dari panel ke panel, yaitu: 1. Momen ke momen

- Aksi tunggal yang di gambarkan dalam sebuah rangkaian momen. 2. Aksi ke aksi

- Sebuah subyek (orang, obyek, dsb) tunggal dalam sebuah rangkaian aksi. 3. Subyek ke subyek

- Serangkai perubahan subyek dalam lokasi yang sama. 4. Lokasi ke lokasi

- Transisi melintasi jarak waktu atau ruang yang sangat berbeda. 5. Aspek ke aspek

- Transisi dati satu aspek sebuah tempat, gagasan atau suasana hati ke aspek lain

6. Non sequitur

- Sebuah rangkaian citra atau kata yang tak berkaitan. 4.1.4 Bingkai Panel dan Jarak Panel

Pilihan bingkai panel pada desain komik berkaitan erat dengan gaya penggambaran. Ada banyak cara untuk menggambarkan tepian panel komik. Pilihan bentuk tepi panel komik mempengaruhi mood, ritme, dan kadang jalan cerita itu sendiri. 4.1.5 Bentuk Panel

Bentuk panel standar adalah persegi. Namun selalu dapat diubah bergantung dengan situasi cerita. Perubahan bentuk panel dapat dilakukan untuk menekankan jalan cerita, mengambil sudut pandang lebih luas, member efek pada gambar, atau ubtuk inset. 4.1.6 Lettering dan Balon Kata

Untuk komik yang menggunakan bahasa dengan huruf latin, balon kata di bawa dari kiri atas ke kanan bawah. Penempatan balon kata harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi ambiguitas akan balon kata mana yang harus di baca terlebih dahulu. Mata pembaca yang biasa membaca huruf latin umumnya mulai dari balon kata paling kiri paling atas, kemudian balon selanjutnya.

Bentuk balon kata bervariasi bergantung penggunaanya. Ada yang berupa polygonal, abstrak, balon, awan, atau tanpa balon. Pemilihan jenis balon kata ini bisa di dasarkan melalui nada suara, jenis kata-kata (narasi, berkata dalam hati, membentak), atau karakter.

Lettering penulisan huruf pada balon kata atau narasi pada komik, secara tradisional menggunakan huruf kapital. Pemilihan huruf yang berbeda pada balon kata dapat di lakukan untuk penekanan karakter suara, nada bicara, atau karakter tersebut secara keseluruhan. Penggunaan penekanan huruf (huruf tebal atau miring) juga dapat di gunakan sebagai penekanan nada suara.

4.1.7 Teori Ilustrasi

Menurut Sigit Santoso, ilustrasi berasal dari kata Latin illustre yang artinya menerangkan.Ilustrasi dapat berupa gambar, simbol, relief, atau musik yang bertujuan untuk mengkomunikasikan atau menjelaskan sesuatu. Menurut Simmon Jennings dalam bukunya yang berjudul ”The Complete Guide to Advanced Illustration and Design”,

(3)

ilustrasi memiliki tiga fungsi, yaitu ilustrasi sebagai informasi, ilustrasi sebagai dekorasi, dan ilustrasi sebagai komentar.

4.1.8 Ikon

Dalam buku “Understanding Comis”, Scott Mc Cloud, di sebutkan “ikon” adalah setiap gambar yang mewakili seseorang, tempat, barang, ataupun gagasan. Ikon ini digunakan untuk mewakili konsep, gagasan, dan filosofi. Ikon merupakan penyederhanaan suatu objek yang juga merupakan cikal bakal terbentuknya “kartun”. 4.1.9 Waktu

Dalam buku “Understanding Comics” Scott McCloud di jabarkan bahwa waktu dalam komik itu amatlah rumit, tetapi serumit apapun “waktu” dalam komik. Pembaca menanggapinya sebagai sesuatu yang normal atau ilusi dari normal.

Setiap panel komik menunjukkan satu momen. Panel dalam komik dapat berfungsi untuk menunjukkan ruang dan waktu yang terpisah. Dalam dunia komik waktu dan ruang saling terkait erat begitu pula dengan waktu dan gerak. Namun rentang waktu dan dimensi ruang lebih di jelaskan oleh isi panel tersebut bukan dari panel itu sendiri. Dalam komik perpindahan dari panel satu ke panel lainnya dapat menunjukkan lompatan waktu yang sangat pendek atau bisa saja sangat panjang sekali.

4.1.10 Ritme

Penting untuk mengatur ritme dalam komik, yaitu mengatur seberapa cepat mata pembaca berpindah dari satu panel ke panel yang lain. Mengarahkan perhatian terhadap bagian-bagian terpenting dalam suatu adegan, dan berusaha memperlambat tempo pada adegan dramatis atau klimaks.

4.1.11 Warna

Warna juga bisa menjadi sekutu yang mengesankan bagi seniman dalam media visual apa pun. Warna itu sendiri memiliki peran yang cukup penting yaitu, warna dapat mengekspresikan kekuatan suasana hati, sinar dan bentuk dapat memperdalam makna, seluruh adegan hanya masalah warna, warna sebagai sensasi, warna sebagai lingkungan (ambience) dan warna sebagai “warna” itu sendiri.

Selain warna, komik juga bisa berupa hitam dan putih. Perbedaan antara komik warna dan hitam putih sangat luas dan dalam, yang mempengaruhi semua tingkat pengalaman membaca. Dalam komik hitam putih, gagasan di belakang karya tersebut di sampaikan secara langsung. Makna diturunkan pada bentuk, mendekati semi bahasa. Dalam warna polos, bentuk sangat berperan. Dunia bagaikan lapangan yang berisi bentuk dan ruang. Melalui warna-warna yang ekspresif, komik dapat menjadi sensasi yang memabukkan. Kualitas permukaan yang berwarna akan selalu lebih mudah menarik perhatian pembaca daripada yang hitam putih. Komik berwarna akan selalu terlihat lebih “nyata” pada pandangan pertama. Namun pembaca tidak hanya mencari “kenyataan” dan warna tidak akan dapat mengantikan hitam-putih bahkan dengan bantuan teknologi sekalipun. Satu hal yang pasti ketika digunakan dengan baik warna dalam komik dapat bernilai sangat tinggi.

Dalam sebuah layout, warna berpesan untuk menciptakan mood, menarik perhatian, menandai teks atau bagian yang penting, dan mengatur layout. Semua warna akan berkomunikasi dengan baik dan indah jika digunakan pada tempat yang tepat, dengan

(4)

perpaduan yang tepat pula. Pola warna merupakan perpaduan beberapa warna sehingga menghasilkan perasaan tertentu.

Warna yang digunakan dalam komik ini bersifat natural dan cenderung kelam sesuai dengan mood cerita.

4.1.12 Teori Komunikasi

Komunikasi adalah suari proses pemyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lainnya agar terjadinya saling mempengaruhi di antara keduanya. Berbagai cara untuk berkomunikasi yaitu dengan bahasa verbal (lisan), bahasa isyarat, gerak tubuh, simbol, gambar dan lain-lain.

Komponen untuk terjadinya komunikasi antara lain:

- Pengirim atau komunikator (sender) : pihak yang mengirimkan pesan. - Penerima atau komunikasi (receiver) : pihak yang menerima pesan.

- Pesan (message) : isi atau maksud yang ingin di sampaikan - Umpan balik (feedback) : tanggapan dari penerima pesan.

- Media : sarana untuk menyapaikan pesan. 4.1.13 Teori Layout

Menurut Frank F. Jefkin, untuk menghasilkan layout yang baik di perlukan: 1. Kesatuan

Untuk menghasilkan komposisi yang enak dilihat 2. Variasi

Agar tidak monoton atau membosankan 3. Keseimbangan

Diperlukan dalam layout agar terlihat serasi 4. Irama

Dapat berupa pengulangan bentuk atau warna 5. Harmoni

Keselarasan atau keserasian hubungan antara elemen-elemen yang memberikan kesan kenyamanan dan keindahan.

6. Proporsi

Merupakan suatu perbandingan 7. Kontras

Perpaduan warna terang dan gelap, gambar yang besar dan kecil, dan lain-lain 4.2 Strategi Kreatif

4.2.1 Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Keyfact

Fakta-fakta yang menjadi kunci dalam komunikasi visual ini adalah:

• Novel “Ways to Live Forever – Setelah Aku pergi” menampilkan cerita kehidupan sehari-hari (slice of life) yang realistis.

(5)

4.2.1.2 Target Komunikasi A. Sasaran Primer

1. Demografi

• Usia : 20 – 25 tahun • Jenis Kelamin : Pria dan Wanita • Kelas Ekonomi : Menengah ke atas 2. Geografi

Kota-kota besar (terutama Jakarta). 3. Psikografi

• Sangat menyukai komik.

• Menyukai cerita-cerita drama/slice of life. B. Sasaran Sekunder

1. Para komikus, maupun orang yang aktif dalam bidang komik. 2. Pembaca novel.

3. Kolektor komik.

4.2.1.3 Masalah Yang Hendak Dikomunikasikan (The Big Idea)

Membuat komik adaptasi dari novel “Ways to Live Forever – Setelah Aku Pergi” dengan menyajikan penyampaian cerita yang baik dan visual menarik, sehingga dapat menggugah perhatian pembaca.

4.2.1.4 Tujuan Komunikasi

Arah komunikasi yang diharapkan adalah target komukasi akan tersita perhatiannya dan setelah membaca komik ini dapat menimbulkan persepsi baru bahwa tema dalam komik lokal masih bisa di eksplor secara luas dan masih dapat berkembang. Dan tidak harus terikat dengan tema-tema yang telah melekat selama ini.

4.2.1.5 Keyword

• Harapan, konfik pikiran, kelam 4.2.1.6 Positioning

Komik lokal hasil adaptasi novel pertama yang menyajikan tema dan cerita untuk dewasa dengan perencanaan visual yang matang dan menarik.

4.2.1.7 Pendekatan

Pendekatan yang di gunakan dalam perancangan visual komik ini adalah pendekatan emosional, yaitu bagaimana menghidupkan tokoh-tokoh dalam cerita agar dapat menggapai sisi emosional pembaca agar pembaca turut merasakan apa yang dirasakan setiap tokoh yang terlibat dalam cerita dan mengajak pembaca masuk ke dalam cerita.

(6)

4.2.2 Strategi Desain 4.2.2.1 Tone and Manner

Suasana yang ingin di tampilkan dalam perancangan desain adalah emosional. Sesuai dengan cerita dalam buku “Ways to Live Forever – Setelah Aku Pergi”.

4.2.2.2 Strategi Verbal

Gaya bahasa yang akan di gunakan adalah informal, bahasa yang biasa di gunakan dalam percakapan sehari-hari. Serta gaya bahasa yang santai dan mengalir mengikuti suasana dalam cerita.

4.2.2.3 Strategi Visual

Sesuai dengan isi cerita novel dan karakteristik target komunikasi dan metode pendekatan, maka unsur-unsur desain dan gaya gambar yang digunakan adalah :

• Ilustrasi yang dapat mendukung emosi yang ingin disampaikan dalam cerita. • Tipografi yang sesuai untuk mengisi balon percakapan, agar lebih nyaman ketika

membacanya 4.2.2.4 Bentuk Komik

Ukuran buku akan dirinci sebagai berikut: Sampul : 14 cm x 20 cm

Isi : 14 cm x 20 cm

Banyak Halaman : 30 halaman

4.2.2.5 Desain Judul

Judul dari komik yang dirancang adalah “Ways to live Forever – Setelah Aku Pergi”. Yang merupakan judul asli dari novelnya

4.2.2.6 Ilustrasi

Ilustrasi yang digunakan sebagian besar merupakan gambar tangan menggunakan pensil dan diolah di Photoshop untuk diwarnai dan penyesuaian warna, dengan karakter warna natural dan memainkan tone. Untuk mendukung emosi yang ingin disampaikan dalam buku “Ways to Live Forever – Setelah Aku Pergi”.

4.3 Perencanaan Item - Desain Judul - Sampul - Ilustrasi - Buku Komik - Poster Promosi

Referensi

Dokumen terkait

Penjelasan yang mungkin jika dikaitkan dengan variabel lain adalah bahwa pelanggan tidak bersedia membeli toko dengan layanan yang lebih baik.. Selama merek

Bagi pelamar formasi : Perekam Medis, Sanitarian dan Teknisi Elektromedis wajib melampirkan Surat Tanda Registrasi (STR) yang dilegalisir oleh pejabat berwenang atau

Dan partai LDP sebagai partai yang masih berkuasa secara mayoritas di Majelis Rendah, yang berarti bahwa calon kandidat dari Partai LDP mempunyai peluang lebih besar untuk

lembaran susunan konstruksi pukat yang dapat dibedakan dalam gambar desain pukat hela ganda udang, yang terdiri dari 4 (empat) panel ( seam ) jaring, yaitu 1 (satu) panel atas ( upper

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ada beberapa penyebab kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyederhanakan masalah operasi

Simpulan penelitian ini adalah bolus poligelin pada ruang epidural dapat menurunkan angka kejadian PDPH pada pasien yang menjalani operasi seksio sesarea dengan anestesi spinal..

Pada zaman mesir kuno, pengawetan mayat sudah dilakukan dengan tujuan mempertahankan keadaan tubuh karena dipercaya bahwa hanya rohnya yang pergi, dan kemungkinan akan kembali

Konsep desain (Gambar 1) ditentukan berdasarkan problematika yang diangkat. Dari kesulitan komunikus pemula dalam membuat komik, kurangnya pengetahuan dasar