• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Bioteknologi Dalam Bidang Farmasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aplikasi Bioteknologi Dalam Bidang Farmasi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI

APLIKASI BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG FARMASI

Aplikasi Bioteknologi mampu meningkatkan kualitas suatu organisme dengan memodifikasi fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain atau merekayasa gen pada organisme tersebut. Pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup melalui proses fermentasi untuk membuat produk keperluan sehari-hari seperti roti, keju, bir dan anggur. Dibidang kesehatan, penerapan bioteknologi telah menghasilkan produk-produk penting seperti antibiotik, vaksin, hormon, diagnostika penyakit dan produk farmasi lainnya.

Dalam bidang farmasi contoh dari aplikasi bioteknologi misalnya pembuatan vaksinasi hepatitis B. Hepatitis B adalah penyakit serius yang menyerang hati dan disebabkan oleh virus yang dinamakan Virus Hepatitis B. Vaksinasi adalah pemberian vaksin kedalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit tersebut. Sistem kekebalan akan mengenali partikel vaksin sebagai agen asing, menghancurkannya, dan "mengingat"-nya. Ketika di kemudian hari agen yang virulen menginfeksi tubuh dengan menetralkan bahannya sebelum bisa memasuki sel, mengenali dan menghancurkan sel yang telah terinfeksi sebelum agen ini dapat berbiak.

Virus Hepatitis B merupakan virus DNA yang termasuk golongan Hepadnaviridae. virus Hepatitis B dapat ditularkan dengan efektif melalui cairan tubuh, perkutan, dan melalui membran mukosa. Penularan yang lebih rendah dapat terjadi melalui kontak dengan karier Hepatitis B, hemodialisis, paparan terhadap pekerja kesehatan yang terinfeksi, alat tato, alat tindik, hubungan seksual, dan inseminasi buatan. Selain itu penularan juga dapat terjadi melalui transfusi darah dan donor organ.

Pencegahan infeksi virus Hepatitis B dapat dilakukan melalui non vaksinasi dan vaksinasi. Pencegahan non vaksinasi dapat dilakukan dengan cara, menghindari kontak dengan darah maupun cairan tubuh pasien yang terinfeksi virus Hepatitis B, tidak menggunakan jarum suntik dan alat kedokteran yang tidak steril, menghindari hubungan seksual yang tidak aman, dan cara-cara pencegahan umum lainnya.

Vaksin Hepatitis B yang aman, imunogenik, dan efektif telah dipasarkan sejak tahun 1982. Vaksin Hepatitis B mengandung HBsAg ayng dimurnikan. Vaksin dapat diperoleh dari hasil kultur HBsAg dari plasma pasien infeksi Hepatitis B kronik (plasma-derived vaccine) atau dengan memasukkan plasmid yang mengandung gen S virus dan pada beberapa kasus pre-S1 dan atau pre S2 ke dalam ragi atau sel mamalia. Insersi ini akan menginduksi sel mengekspresikan HBsAg, yang berkumpul menjadi partikel imunogenik (vaksin DNA rekombinan). Vaksin tersebut mengalami inaktivasi, dimurnikan, dan ditambah aluminium fosfat atau alminium hidroksida, dan diawetkan dengan thimerosal.

Vaksin Hepatitis B dapat mencegah penyakit hepatitis B dan berbagai komplikasinya yang serius yaitu sirosis dan kanker. Vaksinasi Hepatitis B dibuat dari bagian virus, bukan seluruh virus tersebut sehingga vaksin hepatitis tidak dapat menimbulkan penyakit hepatitis. Vaksin hepatitis B diberikan 4 serial, pemberian serial ini memberikan efek proteksi jangka panjang bahkan seumur hidup.

(2)

Vaksin Hepatitis B merupakan vaksin yang termasuk aman. Efek yang ditimbulkan berupa nyeri di tempat injeksi, demam, reaksi anafilaksis, dan Sindrom Guillan-Barre. Reaksi alergi terhadap komponen vaksin termasuk thimerosal merupakan kontraindikasi pemberian vaksin.

Meskipun vaksin sejauh ini tidak virulen sebagaimana agen "sebenarnya", bisa menimbulkan efek samping yang merugikan, dan harus diperkuat dengan vaksinasi ulang beberapa tiap tahun. Suatu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan vaksinasi DNA. DNA yang menyandi suatu bagian virus atau bakteri yang dapat dikenali oleh sistem kekebalan dimasukkan dan diekspresikan dalam sel manusia/hewan. Sel-sel ini selanjutnya menghasilkan toksoid agen penginfeksi, tanpa pengaruh berbahaya lainnya. Pada tahun 2003, vaksinasi DNA masih dalam percobaan, namun menunjukkan hasil yang menjanjikan. sepanjang mayoritas masyarakat telah diimunisasi, penyakit infeksi akan sulit mewabah. Pengaruh ini disebut herd immunity.

Bioteknologi Kedokteran dan Farmasi

Bioteknologi Farmasi

Bioteknologi mengacu pada penerapan sistem biologi, organisme hidup, atau turunannya dalam membuat atau memodifikasi produk atau proses untuk penggunaan khusus. Bioteknologi digunakan di berbagai bidang termasuk pertanian, ilmu makanan, dan Pharmaceutical, Perusahaan farmasi menggunakan bioteknologi untuk obat manufaktur, pharmacogenomics, terapi gen, dan pengujian genetik. Bioteknologi perusahaan membuat

produk bioteknologi (lebih spesifik kata produk farmasi biotek) dengan memanipulasi dan memodifikasi organisme, biasanya pada tingkat molekul. Bioteknologi farmasi perusahaan menggunakan teknologi DNA rekombinan, yang memerlukan manipulasi genetik sel, atau antibodi monoklonal untuk membuat produk bioteknologi mereka. Produk-produk farmasi

biotek yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan biotek yang banyak digunakan dalam

pencegahan, diagnosis atau pengobatan berbagai jenis penyakit tentunya agar kita selalu menerapkan healthy lifestyle kita agar menjadi lebih baik lagi.

Boitech Obat Farmasi

Formulasi farmasi konvensional adalah molekul relatif sederhana diproduksi terutama melalui teknik trial and error untuk mengobati gejala-gejala penyakit atau penyakit. Di sisi lain,

biopharmaceuticals adalah molekul biologis yang kompleks, yang umum dikenal sebagai

protein, yang biasanya bertujuan menghilangkan mekanisme yang mendasari untuk mengobati penyakit. Namun, hal ini tidak benar dalam semua kasus seperti dalam kasus diabetes mellitus

tipe 1 di mana insulin hanya digunakan untuk mengobati gejala-gejala penyakitnya dan bukan

penyebab utama. Bioteknologi farmasi, pada dasarnya, adalah digunakan untuk membuat molekul yang lebih besar yang kompleks dengan bantuan sel-sel hidup (seperti yang ditemukan dalam tubuh manusia seperti sel-sel bakteri, ragi sel, hewan atau tumbuhan sel). Tidak seperti molekul kecil yang diberikan kepada pasien melalui tablet, molekul besar yang biasanya disuntikkan ke dalam tubuh pasien.

(3)

Bioteknologi Farmasi dan Keuntungan Kombinasinya

Ketika dua disiplin-farmasi dan bioteknologi-datang bersama-sama, mereka menghasilkan banyak keuntungan bagi manusia dalam hal kesehatan. Hal ini dimungkinkan melalui Pharmacogenomics (berasal dari 'farmakologi' dan 'genomics') yang merujuk kepada studi tentang bagaimana warisan genetik mempengaruhi respon tubuh manusia individu untuk obat. biofarmasi obat bertujuan untuk merancang dan memproduksi obat-obatan yang disesuaikan dengan genetik masing-masing orang. Dengan demikian perusahaan bioteknologi

farmasi dapat mengembangkan obat-obatan khusus dibuat untuk efek terapi yang maksimal.

Selain itu, obat-obatan bioteknologi dapat diberikan kepada pasien dalam dosis yang tepat sebagai dokter akan tahu genetika pasien dan bagaimana proses dan tubuh memetabolisme obat. Salah satu manfaat lebih dari bioteknologi farmasi adalah dalam bentuk vaksin yang lebih baik. Biotek perusahaan desain dan memproduksi vaksin yang lebih aman oleh organisme yang ditransformasi melalui rekayasa genetik. Vaksin-vaksin biotek meminimalkan risiko infeksi.

Bioteknologi Farmasi Produk

Produk bioteknologi farmasi umum yang dibuat oleh perusahaan farmasi biotek mencakup, Antibodi, Protein, dan DNA rekombinan Produk.

Antibodi- Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sel darah putih dan digunakan

oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengidentifikasi bakteri, virus, dan zat asing lain dan untuk melawan mereka. Dalam beberapa tahun terakhir, antibodi monoklonal merupakan salah satu perkembangan yang paling menarik dalam obat-obatan bioteknologi.

Protein- Protein dibuat dari asam amino yang besar, molekul kompleks yang sebagian

besar bekerja di sel dan diperlukan untuk struktur, fungsi, dan regulasi dari jaringan tubuh dan organ. Protein bioteknologi yang muncul sebagai salah satu teknologi kunci dari masa depan untuk memahami perkembangan banyak penyakit seperti kanker atau formasi amiloid untuk intervensi terapeutik yang lebih baik.

DNA rekombinan Produk- Rekombinan deoxyribonucleic Acid adalah rekayasa genetika

DNA diciptakan oleh penggabungan fragmen DNA dari organisme yang berbeda. Beberapa DNA rekombinan Produk termasuk

☂ Vaksin DNA rekombinan

☂ DNA rekombinan Obat

☂ Enzim DNA rekombinan

☂ DNA rekombinan Hormon Pertumbuhan

☂ DNA rekombinan insulin

☂ Protein DNA rekombinan

☂ DNA rekombinan Yeast

(4)

Bioteknologi Dalam Kedokteran Dan Produksi Obat

154

1. Antibodi Monoklonal

adalah antibodi sejenis yang diproduksi oleh sel plasma klon sel-sel  sejenis. Antibodi ini dibuat oleh sel-sel hibridoma (hasil fusi 2 sel berbeda; penghasil sel  Limpa dan sel mieloma) yang dikultur.

Bertindak sebagai antigen yang akan menghasilkan anti bodi adalah limpa. Fungsi antara lain diagnosis penyakit dan kehamilan

2. Terapi Gen

adalah pengobatan penyakit atau kelainan genetik dengan menyisipkan gen normal 3. Antibiotik

Dipelopori oleh Alexander Fleming dengan penemuan penisilin dari Penicillium notatum.

- Penicillium chrysogenum memperbaiki penisilin yang sudah ada.

...Dilakukan dengan mutasi secara

...iradiasi ultra violet dan sinar X.

- Cephalospurium  penisilin N. - Cephalosporium  sefalospurin C.

- Streptomyces  streptomisin, untuk pengobatan TBC 4. Interferon

Adalah antibodi terhadap virus. Secara alami hanya dibuat oleh tubuh manusia. Proses pembentukan di dalam, tubuh memerlukan waktu cukup lama (dibanding kecepatan replikasi virus), karena itu dilakukan rekayasa genetika.

5. Vaksin

Contoh: Vaksin Hepatitis B dan malaria.

Secara konvensional pelemahan kuman dilakukan dengan pemanasan atau pemberian bahan kimia.

Dengan bioteknologi dilakukan fusi atau transplantasi gen.

Untuk bidang farmasi atau kesehatan pada umumnya bioteknologi merupakan salah satu bidang yang masih terus berkembang, bioteknologi menjadi satu alternative baru yang disukai untuk penemuan obat baru, pengobatan penyakit, dan peningkatan produksi bahan baku dan bahan aktif. Untuk negara maju seperti Amerika perkembangan bioteknologi dalam pengobatan sudah

(5)

diatur pada Farmakope, dalam USP (United State Pharmacopea) terdapat beberapa produk yang sudah diizinkan untuk dikembangkan melalui metoda ini, diantaranya:

 Ekstraksi dari sumber alam  Modifikasi protein alam  Kultur sel mamalia in vitro  Kultur sel in vivo

 Produksi oleh mikroba  Sintesis kimia

Referensi

Dokumen terkait

Berbagai jenis aktivitas hidup yang berlangsung di dalam tubuh organisme pada dasarnya berlangsung di dalam sel dengan mekanisme sistem yang sangat

Pada tahun 1960, E.C. Cocking membuat terobosan penting dalam teknologi protoplas. Dari penelitiannya ditemukan bahwa enzim-enzim penghancur selulosa mampu melarutkan dinding

Segenap Apoteker Instalasi Farmasi baik di Rawat Jalan, Rawat Inap maupun Farmasi Klinis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas bantuan dan kerjasamanya

POLIMORF BAHAN AKTIF FARMASI Polimorf adalah fasa kristal suatu senyawa sebagai hasil kemungkinan dari dua atau lebih susunan molekul yang berbeda dalam kisi kristalnya.. Oleh karen

• Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.. • Sistem pencernaan

Di dalam tubuh manusia terjadi metabolisme. Metabolisme merupakan proses molekul suatu zat dalam sel dari bentuk sederhana ke bentuk kompleks atau

• 5atusan senyawa bioakti6 ditemukan dan diisolasi dari berbagai organisme laut telah menyebabkan hanya potensial minimal comercialization karena terbatasnya ketersediaan senyawa

Bioteknolgi Apa itu bioteknologi? Istilah bioteknologi pertama kali digunakan oleh insinyur dari Hungaria, Karl Ereky, pada tahun 1919. Bioteknologi adalah gabungan dua kata yakni biologi dan teknologi, sehingga dapat kita artikan sebagai ilmu dan teknologi terapan yang memanfaatkan makhluk hidup untuk memproduksi barang atau jasa yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Dengan melakukan penelitian terhadap berbagai jenis mikroorganisme dan makroorganisme yang menjadi sumber daya alam di bumi ini, kita dapat meningkatkan potensi pemanfaatan makhluk hidup untuk meningkatkan kesejahteraan manusia. Untuk itu, kita mempelajari berbagai cabang ilmu biologi, baik dasar maupun terapan, seperti biologi sel, biologi molekuler, mikrobiologi, dan rekayasa