• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN KETAHANAN NASIONAL"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL

(2)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 1 SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL

DEWAN KETAHANAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

1. Sesuai dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta Undang-undang (UU) Nomor 28 Tahun 1999 tentang hal yang sama telah diterbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Instruksi Presiden tersebut mewajibkan setiap Instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan strategis yang ditetapkan.

2. Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Setjen Wantannas) adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden selaku ketua Dewan yang mempunyai tugas merumuskan rancangan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional untuk menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Setjen Wantannas mengkoordinasikan dan menyiapkan rekomendasi sebagai saran kebijakan strategis dalam mengatasi permasalahan di bidang keamanan nasional pada khususnya, Ketahanan Nasional pada umumnya. Keseluruhannya tertuang dalam tugas pokok dan fungsi Setjen Wantannas sebagaimana tertuang dalam Keppres 101 tahun 1999.

3. Mengacu pada uraian di atas, Setjen Wantannas sebagai salah satu lembaga pemerintahan negara mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atas realisasi program kerja dan anggaran yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2012 guna memberikan gambaran tentang pencapaian kinerja

(3)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 2 sebagai bahan masukan dan pertimbangan kepada pimpinan pemerintahan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

B. Kondisi Organisasi.

Berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 101 tahun 1999 tentang Wantannas dan Setjen Wantannas maka Setjen Wantannas adalah badan fasilitas staf bagi terselenggaranya tugas pokok dan fungsi Wantannas.

Setjen Wantannas merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional. Kedudukan Setjen Wantannas sebagai lembaga pemerintah berbeda dengan Kementerian/Lembaga (K/L) lainnya, dalam arti Setjen Wantannas melakukan pelayanan staf pada Ketua Wantannas, bukan merupakan lembaga yang bersifat pelayanan publik. Setjen Wantannas mempunyai tugas merumuskan rancangan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional untuk menjamin pencapaian tujuan dan kepentingan nasional Indonesia.

Dalam menyelenggarakan tugas tersebut diatas, Setjen Wantannas mempunyai fungsi :

1. Perumusan rancangan ketetapan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional;

2. Perumusan rancangan ketetapan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka menjamin keselamatan bangsa dan negara dari ancaman terhadap kedaulatan, persatuan, kesatuan, kelangsungan hidup bangsa dan negara; 3. Penyusunan perkiraan risiko pembangunan nasional yang dihadapi dalam

kurun waktu tertentu dan rancangan ketetapan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka merehabilitasi akibat risiko pembangunan.

C. Struktur Organisasi.

1. Susunan organisasi Dewan Ketahanan Nasional, terdiri dari : a. Ketua Dewan : Presiden RI

b. Sekretaris Dewan : Sesjen Wantannas merangkap anggota c. Anggota Dewan : 1. Wakil Presiden RI

2. Menko Bidang Polhukam 3. Menko Bidang Perekonomian 4. Menko Bidang Kesra

5. Menteri PAN & RB

6. Menteri Sekretaris Negara 7. Menteri Dalam Negeri

(4)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 3 8. Menteri Luar Negeri

9. Menteri Pertahanan

10. Menteri Komunikasi & Informasi 11. Menteri Hukum dan HAM 12. Kepala Polri

13. Panglima TNI 14. Kepala BIN

d. Keanggotaan Wantannas di atas merupakan anggota inti, dapat ditambah sesuai kebutuhan.

e. Ketua Wantannas dapat membentuk panitia ad-hoc dan atau kelompok kerja sesuai kebutuhan.

2. Susunan Organisasi Setjen Wantannas terdiri dari : a. Sekretaris Jenderal Wantannas (Sesjen Wantannas); b. Deputi Bidang Sistem Nasional (Desisnas);

c. Deputi Bidang Pengkajian dan Penginderaan (Dejiandra); d. Deputi Bidang Politik dan Strategi (Depolstra);

e. Deputi Bidang Pengembangan (Debang); f. Pembantu Deputi;

g. Staf Ahli;

h. Kepala Biro Umum; i. Kepala Biro Keuangan;

j. Kepala Biro Persidangan dan Humas.

D. Ruang Lingkup.

Ruang lingkup Laporan Akuntabilitas Kinerja TA 2012 ini meliputi tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran dari visi, misi dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan, disusun dengan tata urut sebagai berikut:

1. Pendahuluan

2. Rencana dan Perjanjian Kinerja 2012 3. Akuntabilitas Kinerja

(5)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 4 E. Dasar.

1. Keputusan Presiden Nomor 101/1999 tanggal 31 Agustus 1999 tentang Dewan Ketahanan Nasional dan Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional.

2. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

4. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Keputusan Sesjen Wantannas Nomor : 1.1101.30013101 tanggal 31 Januari 2000 tentang Organisasi, Tugas dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional.

(6)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 5 BAB II

RENCANA DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Rencana strategis (Renstra) Setjen Wantannas 2010-2014 merupakan perencanaan jangka menengah yang berisi tentang gambaran sasaran atau kondisi hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun beserta strategi yang akan dilakukan untuk mencapai sasaran sesuai dengan tugas fungsi dan peran yang diamanahkan. Secara ringkas substansi renstra Setjen Wantannas dapat diilustrasikan sebagai berikut:

1. Visi

Menjadikan badan fasilitas staf bagi Presiden selaku Ketua Wantannas, yang mampu memenuhi kebutuhan Ketua Wantannas dalam menyiapkan pilihan keputusan secara komprehensif integral tentang defence, security, crisis prevention dan resolution serta arahan-arahan lain dari Presiden dalam merespon dinamika kehidupan nasional.

2. Misi

a. Menyediakan optional decision yang operasional dalam seluruh aspek kehidupan nasional yang terkait erat dengan ancaman tradisional dan non tradisional.

b. Mengintegrasikan berbagai pemikiran dari jalur aspiratif, akademik, dan empirik secara komprehensif integral melalui proses lintas sektoral, lintas fungsional, dan lintas disiplin ilmu.

c. Menyediakan day to day report berisi saran pengambil keputusan cepat menghadapi dinamika kehidupan nasional yang berubah serba cepat. d. Menyediakan informasi akurat, terpercaya, cepat melalui sistem

informasi Setjen Wantannas yang compatible dengan sistem informasi K/LPNK dan sistem informasi pemerintah daerah.

e. Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan direktif Presiden selaku Ketua Wantannas kepada seluruh K/LPNK, Pemda Provinsi, Kab/Kota, serta kemungkinan risiko yang dihadapi.

f. Memelihara seluruh sumber daya dan instrumen kelembagaan Setjen Wantannas untuk mendukung kelancaran tupoksi.

3. Tujuan

a. Memenuhi arahan/direktif/keinginan Presiden selaku Ketua Wantannas. b. Berinisiatif dan merespon secara proaktif dinamika lingkungan strategis.

(7)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 6 c. Mendayagunakan secara efektif dan efisien seluruh sumber daya

Setjen Wantannas serta melaksanakan Reformasi Birokrasi secara konsisten.

d. Melaporkan day to day problem solving pada seluruh isu-isu strategis kehidupan nasional.

e. Memenuhi amanat instrumen pengatur tentang Wantannas dan Setjen Wantannas.

4. Sasaran

a. Tersedianya optional decision yang operasional dalam seluruh aspek kehidupan nasional yang terkait erat dengan ancaman tradisional dan non tradisional, untuk setiap tahun anggaran berjalan ditetapkan topik-topik/isu-isu strategis yang diperkirakan timbul berdasarkan analisis/telaahan strategis.

b. Tersedianya day to day report berisi saran pengambil keputusan cepat menghadapi dinamika kehidupan nasional yang berubah serba cepat, dilakukan melalui monitoring dan evaluasi setiap hari memanfaatkan fasilitas sistem informasi Setjen Wantannas yang ada dan diawaki secara bergantian oleh pejabat pemikir dan pendukung sesuai dengan surat perintah Sesjen Wantannas.

c. Tersedianya informasi akurat, terpercaya, cepat melalui sistem informasi Setjen Wantannas yang compatible dengan sistem informasi K/LPNK dan sistem informasi pemerintah daerah, dilaksanakan sesuai butir (b) diatas.

d. Terlaksananya monitoring terhadap pelaksanaan direktif Presiden selaku Ketua Wantannas kepada seluruh K/LPNK, Pemda Provinsi, Kab/kota, serta kemungkinan resiko yang dihadapi, dilaksanakan sesuai butir (b) diatas.

e. Terpeliharanya seluruh sumber daya dan instrumen kelembagaan Setjen Wantannas untuk mendukung kelancaran tupoksi, dijabarkan melalui program pembinaan organisasi (personel, materiil, pendidikan-pelatihan, perkantoran, administrasi) dan pembinaan fungsi.

f. Terintegrasinya berbagai pemikiran dari jalur aspiratif, akademik, dan empirik secara komprehensif integral melalui proses lintas sektoral, lintas fungsional, dan lintas disiplin ilmu, untuk setiap tahun anggaran ditetapkan melalui topik-topik yang disepakati antara Setjen Wantannas dengan pemangku kepentingan dari jalur aspiratif, akademik, dan empirik terpilih.

5. Kebijakan

a. Mengarahkan seluruh komponen kekuatan Setjen Wantannas khususnya personel pemikir untuk melakukan telaahan baik yang

(8)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 7 bersifat siklis maupun dinamis disesuaikan dengan dinamika seluruh aspek kehidupan nasional.

b. Mengarahkan seluruh komponen kekuatan Setjen Wantannas agar mampu mengembangkan inisiatif, kemudahan untuk memperoleh akses peningkatan kapasitasnya, dan penguatan tupoksi yang bersangkutan.

c. Mengarahkan penguatan jejaring kepakaran melalui komunikasi konstruktif dan kemitraan strategis dengan para pakar yang mewakili jalur aspiratif (anggota DPR, LSM terpilih, pengamat atau pemerhati), jalur akademik (para ilmuwan) dan jalur empirik (birokrat terpilih).

d. Mengarahkan seluruh sumber daya Setjen Wantannas agar mampu menunjang berbagai program kegiatan yang telah dirancang Renstra dan Program Kerja tahunan secara efektif dan efisien.

6. Program Instansi

a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

1) Pengelolaan Administrasi Keuangan Biro Keuangan dan Perencanaan

2) Pelayanan Persidangan dan Hubungan Masyarakat 3) Pelayanan Tata Usaha dan Rumah Tangga

4) Pembinaan Adminstrasi Kepegawaian Wantannas 5) Pengelolaan Asset Wantannas

b. Program Pengembangan Kebijakan Ketahanan Nasional 1) Penyelenggaraan Perumusan Kebijakan Ketahanan Nasional 2) Pengembangan Sistem Informasi Wantannas

B. Rencana Kinerja

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

a. Pengelolaan Administrasi Keuangan dan Perencanaan dalam rangka pembayaran gaji dan tunjangan, dukungan penanggung jawab pengelola keuangan, penyusunan program dan rencana kerja RKA-KL dan pengelolaan Sistem Akuntansi Instansi (SAI).

b. Pelayanan Persidangan dan Hubungan Masyarakat dalam rangka pengadaan buku-buku perpustakaan, evaluasi dan monitoring dokumentasi serta pengelolaan website.

(9)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 8 c. Pelayanan Tata Usaha dan Rumah Tangga dalam rangka mendukung

jamuan dan rapat pimpinan, pemberian tanda jasa dan kehormatan, tersedianya obat-obatan, tersedianya pakaian dinas, keperluan sehari-hari perkantoran, langganan daya dan jasa, operasional pimpinan, pemeriksaan dan pengawasan, keamanan dan kebersihan, pengelolaan LPSE serta pemeliharan BMN.

d. Pembinaan Adminstrasi Kepegawaian Wantannas dalam rangka melaksanakan pendidikan dan pelatihan struktural, kursus pegawai, pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan serta pengeloaan administrasi kepegawaian.

e. Pengelolaan Asset Wantannas dalam rangka melaksanakan pemeliharaan gedung kantor tempat kerja, pengadaan kendaran bermotor roda 4, pengadaan alat pengolah data, perawatan kendaraan bermotor, pengadaan peralatan kantor, pengadaan alat kesehatan dan tim penyelesaian kerugian negara serta pengadaan meubelair.

2. Program Pengembangan Kebijakan Ketahanan Nasional a. Penyelenggaraan Perumusan Kebijakan Ketahanan Nasional

1) Bidang pertahanan.

Dalam rangka menyusun naskah kajian bidang pertahanan dengan melaksanakan penugasan perorangan, rapat kelompok kerja, Rapat Kerja Terbatas (Rakertas), Rapat Kelompok Kerja Khusus (Pokjasus) dan Rapat Perumusan Materi (Ramusmat), melaksanakan roadmap Dewan Keamanan Nasional, rapat koordinasi dan konsultasi berupa rapat sidang dewan, perumusan kegiatan dan perkiraan cepat tentang dinamika pemasalahan nasional; melaksanakan studi banding ke luar negeri guna memperoleh bahan masukan tentang dewan keamanan nasional negara lain; melaksanakan pertemuan Bakohumas dan pelaksanaan tahapan Reformasi Birokrasi serta penyusunan Laporan Monitoring dan Evaluasi.

2) Bidang Keamanan.

Dalam rangka menyusun naskah kajian bidang keamanan dengan melaksanakan penugasan perorangan, rapat kelompok kerja, Rakertas, Pokjasus dan Ramusmat.

3) Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Krisis (Crisis Prevention and Resolution)

Dalam rangka menyusun naskah kajian bidang Crisis Prevention and Resolution dengan melaksanakan penugasan perorangan, rapat kelompok kerja, Rakertas, Pokjasus dan Ramusmat dan melaksanakan studi kebijakan kewilayahan guna memeperoleh bahan-bahan permasalahan yang ada di wilayah nasional.

(10)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 9 b. Pengembangan Sistem Informasi Wantannas dalam rangka

pengembangan jaringan dan sistem informasi dengan melaksanakan pembangunan perangkat keras dan pembangunan sistem informasi pelaporan dan koordinasi Wantannas.

C. Indikator Kinerja Utama

Indikator kinerja utama yang akan digunakan oleh Setjen Wantannas tahun 2012 sesuai dengan tujuan organisasi ditetapkan sebagai berikut:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama

Terlaksananya pengamatan, evaluasi, analisis, dan perumusan sistem nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional.

Jumlah kajian strategis tentang Sistem Nasional :

- Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah Terlaksananya pengamatan, evaluasi,

analisis, dan perumusan peluang, kendala, serta kecenderungan lingkungan strategis dalam rangka pembinaan ketahanan nasional.

Jumlah kajian strategis tentang lingkungan strategis :

- Kajian Siklis - Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah Terlaksananya pengamatan, evaluasi,

analisis, dan perumusan politik, strategi dan rencana kontijensi dalam rangka menghadapi krisis nasional.

Jumlah kajian strategis tentang Politik dan Strategi Nasional : - Kajian Siklis

- Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah Terlaksananya pengamatan, evaluasi,

analisis dinamika atas pengembangan segenap aspek kehidupan dan pelaksanaan pembangunan serta pemecahan masalah penyimpangan pembangunan nasional.

Jumlah kajian strategis tentang pengembangan dan aspek penyimpangan pembangunan : - Kajian Dinamis

- Kajian Kirpat - Kajian Daerah Terlaksananya kajian luar negeri tentang

keamanan nasional (national security council) di beberapa negara guna memperoleh masukan tentang penerapan keamanan nasional sesuai dengan kearifan lokal Indonesia.

Jumlah kajian luar negeri tentang keamanan nasional yang akan dijadikan sebagai bahan masukan dalam menyusun konsep keamanan nasional di Indonesia:

- Kajian Luar Negeri

Respon Presiden sebagai Ketua Dewan Ketahanan Nasional dalam bentuk surat disposisi melalui Menteri Sekretaris Negara kepada K/L terkait hasil kajian Setjen Wantannas.

(11)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 10 D. Perjanjian Kinerja

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Setjen Wantannas dalam melaksanakan tugasnya lebih terfokus kepada penyelenggaraan berbagai kajian strategis guna menyiapkan rekomendasi kebijakan dan saran tindak untuk pengambilan keputusan Ketua Dewan Ketahanan Nasional.

Produk yang dihasilkan bersifat prospektif, memprediksi kemungkinan kejadian masa depan, penyiapan bahan untuk pengambilan keputusan dilakukan jauh sebelum kemungkinan kejadiannya dengan maksud agar tidak menghadapi pendadakan. Selanjutnya produk kajian ada yang berjangka waktu jangka sedang (lima tahunan), jangka pendek (satu tahunan) dan yang bersifat segera / krusial mendesak dalam bentuk Perkiraan Cepat. Maka untuk tahun 2012 ditetapkan perjanjian kinerja sebagai berikut:

Sasaran Strategis

Terlaksananya pengamatan, evaluasi, analisis, dan perumusan sistem nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional.

Indikator Kinerja Target

Jumlah kajian strategis tentang Sistem Nasional : - Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah 6 10 6

Terlaksananya pengamatan, evaluasi, analisis, dan perumusan peluang, kendala, serta kecenderungan lingkungan strategis dalam rangka pembinaan

ketahanan nasional.

Indikator Kinerja Target

Jumlah kajian strategis tentang Politik dan Strategi Nasional : - Kajian Siklis - Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah 2 4 10 4

Terlaksananya pengamatan, evaluasi, analisis, dan perumusan politik, strategi dan rencana kontijensi dalam rangka menghadapi krisis nasional.

Indikator Kinerja Target

Jumlah kajian strategis tentang Politik dan Strategi Nasional: - Kajian Siklis - Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah 1 5 10 4

(12)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 11 Terlaksananya pengamatan, evaluasi, analisis dinamika atas pengembangan segenap aspek kehidupan dan pelaksanaan pembangunan serta pemecahan

masalah penyimpangan pembangunan nasional.

Indikator Kinerja Target

Jumlah kajian strategis tentang pengembangan dan aspek penyimpangan pembangunan : - Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah 6 10 4

Terlaksananya kajian luar negeri tentang keamanan nasional (national security council) di beberapa negara guna memperoleh masukan tentang

penerapan keamanan nasional sesuai dengan kearifan lokal Indonesia.

Indikator Kinerja Target

Jumlah kajian luar negeri tentang keamanan nasional yang akan dijadikan sebagai bahan masukan dalam menyusun konsep keamanan nasional di Indonesia:

- Kajian Luar Negeri 2

E. Penetapan Kinerja Tahun 2012

Berdasarkan Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan Peraturan Menteri Negara PAN & RB Nomor: 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang dimaksudkan dengan Penetapan kinerja adalah pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instansi.

Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk : meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.

Oleh karena Setjen Wantannas sebagai satuan pelayanan hanya terdiri dari satu satuan kerja, maka Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2012 dibuat dalam satu tingkatan sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir Tahun Anggaran 2012. Penetapan kinerja Setjen Wantannas disusun berdasarkan pada Rencana Kinerja Kedeputian yang ada dihadapkan pada anggaran yang tersedia, sehingga secara substansial Penetapan Kinerja Tahun Anggaran 2012 tidak ada perbedaan dengan Rencana Kinerja Tahun Anggaran 2012.

(13)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 12 Ringkasan Penetapan Kinerja Setjen Wantannas Tahun 2012 sebagai berikut:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

Terlaksananya pengamatan, evaluasi, analisis, dan perumusan sistem nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional.

Jumlah kajian strategis tentang Sistem Nasional : - Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah 6 10 6 Terlaksananya pengamatan, evaluasi,

analisis, dan perumusan peluang, kendala, serta kecenderungan lingkungan strategis dalam rangka pembinaan ketahanan nasional.

Jumlah kajian strategis

tentang lingkungan strategis : - Kajian Siklis - Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah 2 4 10 4 Terlaksananya pengamatan, evaluasi,

analisis, dan perumusan politik, strategi dan rencana kontijensi dalam rangka menghadapi krisis nasional.

Jumlah kajian strategis tentang Politik dan Strategi Nasional : - Kajian Siklis - Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah 1 5 10 4 Terlaksananya pengamatan, evaluasi,

analisis dinamika atas pengembangan segenap aspek kehidupan dan pelaksanaan pembangunan serta pemecahan masalah penyimpangan pembangunan nasional.

Jumlah kajian strategis tentang pengembangan dan aspek penyimpangan pembangunan : - Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah 6 10 4 Terlaksananya kajian luar negeri tentang

keamanan nasional (national security council) di beberapa negara guna memperoleh masukan tentang penerapan keamanan nasional sesuai dengan kearifan lokal Indonesia.

Jumlah kajian luar negeri tentang keamanan nasional yang akan dijadikan sebagai bahan masukan dalam menyusun konsep keamanan nasional di Indonesia:

- Kajian Luar Negeri 2 Respon Presiden sebagai Ketua Dewan Ketahanan Nasional dalam bentuk surat disposisi melalui Menteri Sekretaris Negara kepada K/L terkait hasil kajian Setjen Wantannas.

(14)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 13 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun Anggaran 2012

Pengukuran tingkat capaian kinerja Setjen Wantannas tahun 2012 dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Tingkat capaian kinerja Setjen Wantannas berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam tabel sebagai berikut:

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % Terlaksananya pengamatan,

evaluasi, analisis, dan perumusan sistem nasional dalam rangka pembinaan ketahanan nasional.

Jumlah kajian strategis tentang Sistem Nasional: - Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah 6 10 6 10 12 13 166 120 216 Terlaksananya pengamatan,

evaluasi, analisis, dan perumusan peluang, kendala, serta kecenderungan lingkungan strategis dalam rangka pembinaan ketahanan nasional.

Jumlah kajian tentang lingkungan strategis : - Kajian Siklis - Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah 2 4 10 4 2 5 9 4 100 125 90 100 Terlaksananya pengamatan, evaluasi, analisis, dan perumusan politik, strategi dan rencana kontijensi dalam rangka menghadapi krisis nasional.

Jumlah kajian tentang Politik dan Strategi Nasional : - Kajian Siklis - Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah 1 5 10 4 1 6 9 5 100 120 90 125 Terlaksananya pengamatan,

evaluasi, analisis dinamika atas pengembangan segenap aspek kehidupan dan pelaksanaan pembangunan serta pemecahan masalah penyimpangan pembangunan nasional.

Jumlah kajian tentang pengembangan dan aspek penyimpangan pembangunan : - Kajian Dinamis - Kajian Kirpat - Kajian Daerah 6 10 4 9 10 5 150 100 125

Terlaksananya kajian luar negeri tentang keamanan nasional (national security council) di beberapa negara

Jumlah kajian luar negeri tentang keamanan nasional yang akan dijadikan

(15)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 14 guna memperoleh masukan

tentang penerapan keamanan nasional sesuai dengan kearifan lokal Indonesia.

sebagai bahan masukan dalam menyusun

konsep keamanan nasional di Indonesia:

- Kajian Luar Negeri 2 5 250 Sesuai Keppres 101 Tahun 1999 Setjen Wantannas merupakan badan publik namun tidak mengeluarkan kebijakan publik dalam arti bukan instansi pelayanan publik, maka pengukuran atas outcome kajian dan kegiatan strategis lainnya dilakukan berdasarkan penilaian Presiden selaku Ketua Dewan berupa surat yang diterbitkan oleh Sekretaris Negara yang disampaikan kepada Kementerian terkait serta monitoring lembaga terhadap kebijakan yang diambil oleh K/L terkait.

B. Analisis Pencapaian Kinerja.

Analisis dan evaluasi capaian kinerja Tahun Anggaran 2012 Setjen Wantannas dapat dijelaskan sebagai berikut:

Indikator Target Realisasi

2012 Capaian

Realisasi 2011 2010

Jumlah Kajian Siklis 3 3 100% 100% 100%

Jumlah Kajian Dinamis 21 30 142% 115% 100%

Jumlah Kajian Kirpat 40 40 100% 86% 87%

Jumlah Kajian Daerah 18 27 150% 100% 100%

Jumlah Kajian Luar Negeri 2 5 250% 200% 100%

Respon Presiden 64 43 67% - -

Penjelasannya sebagai berikut:

Jumlah Kajian Siklis dari target 3 naskah yang terdiri dari Apresiasi Strategi Nasional tahun 2013 (Apstranas), Perkiraan Strategi Nasional tahun 2013 (Kirstranas) dan Rencana Kontijensi Nasional tahun 2013 (Renkonnas) dapat direalisasikan sebanyak 3 naskah (100%) sehingga target yang telah ditetapkan dapat dicapai seluruhnya.

Jumlah Kajian Dinamis dari target 21 naskah yang terdiri dari kajian dibidang pertahanan (security), keamanan (defence), penanggulangan dan pencegahan krisis (crisis prevention and resolution) dapat dihasilkan sebanyak 30 naskah (142%). Hal ini disebabkan oleh meningkatnya permasalahan nasional yang perlu dikaji untuk merumuskan rancangan kebijakan nasional sebagai bahan masukan bagi Presiden.

Jumlah Kajian Perkiraan Cepat (Kirpat) yaitu suatu kajian yang bersifat segera/krusial mendesak dari target yang ditetapkan sebanyak 40 naskah dapat direalisasikan sebanyak 40 naskah (100%), sehingga target yang telah ditetapkan dapat dicapai seluruhnya.

(16)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 15 Jumlah Kajian Luar Negeri (Kajilu) dari target sebanyak 2 negara dapat dilaksanakan ke 5 negara (250%). Hal ini karena dilakukan optimalisasi terhadap jumlah personel, hari kunjungan dan perubahan sasaran negara yang dikunjungi yang semula direncanakan ke Amerika Serikat dan India menjadi ke Afrika Selatan, India, Turki, Vietnam dan Thailand, dengan mempertimbangkan aspek perkembangan lingkungan strategis, aspek penajaman alokasi anggaran, aspek kemudahan proses perizinan dan aspek pengayaan substansi.

Dari hasil produk kajian yang berupa saran tindak dan saran kebijakan sebanyak 64 masukan kepada Presiden selaku Ketua Dewan Ketahanan Nasional dari hasil monitor, saran tindak yang direspon oleh Presiden sebanyak 43 masukan (67%). Hal ini karena saran tindak dan saran kebijakan yang disampaikan Setjen Wantannas kepada Presiden sebagian didisposisikan ke K/L terkait untuk ditindaklanjuti, dan sebagian lainnya dipergunakan sebagai bahan pertimbangan Presiden dalam mengambil keputusan kenegaraan. Selanjutnya tindak lanjut K/L dalam melaksanakan disposisi Presiden hingga saat ini tidak bisa dimonitor.

C. Akuntabilitas Keuangan

Realisasi anggaran dan kinerja Setjen Wantannas Tahun 2012 adalah sebagai berikut :

1. Pagu Tahun 2012 adalah sebesar Rp. 38.691.901.000,- (Tiga puluh delapan milyar enam ratus sembilan puluh satu juta sembilan ratus satu ribu rupiah), namun dengan adanya kebijakan Pemerintah dalam rangka penghematan APBN maka terjadi perubahan pagu anggaran menjadi Rp. 31.220.693.000, dengan rincian:

- Belanja pegawai Rp. 6.659.567.000,- - Belanja barang/jasa Rp. 22.956.626.000,- - Belanja modal Rp. 1.604.500.000,-

2. Realisasi anggaran pada per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp 30.050.527.127 atau 96,25% dengan rincian :

- Belanja pegawai Rp. 6.535.278.634,- (98,13%) - Belanja barang/jasa Rp. 21.968.498.493,- (95,70%) - Belanja modal Rp. 1.546.750.000,- (96,41%)

Realisasi Anggaran per Program TA 2012

PROGRAM PAGU REALISASI %

Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Wantannas

Rp 14.505.017.000 Rp 14.092.198.544 97%

Program Pengembangan Kebijakan Ketahanan Nasional

Rp 16.715.676.000 Rp 15.958.328.583 95%

(17)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 16 Realisasi Anggaran per 31 Desember 2012

No Uraian Anggaran Realisasi

Anggaran %

1 Realisasi Pendapatan Negara - Rp 5.187.915 -

Penerimaan Pajak - - -

Penerimaan Negara Bukan Pajak - Rp 5.187.915 -

Penerimaan Hibah - - -

2 Realisasi Belanja Negara Rp 31.220.693.000 Rp 30.032.027.123 96,19

D. Rupiah Murni

Belanja Pegawai Rp 6.659.567.000 Rp 6.516.778.630 97,86 Belanja Barang Rp 22.127.478.000 Rp 21.158.202.503 95,62 Belanja Modal Rp 2.433.648.000 Rp 2.357.045.990 96,85

B. Pinjaman dan Hibah

Belanja Barang - - -

Adapun penjelasan per pos dari realisasi anggaran adalah sebagai berikut : 1. Realisasi Pendapatan Negara

 Pendapatan Negara dan Hibah

Realisasi Pendapatan Negara Setjen Wantannas per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp. 5.187.915,- yang merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak yang berasal dari pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah, penerimaan kembali belanja lainnya rupiah murni tahun anggaran yang lalu. Setjen Wantannas tidak memiliki pendapatan hibah.

 Penerimaan Negara Bukan Pajak

Setjen Wantannas tidak memiliki Bendahara Penerimaan, karena itu tidak ada alokasi anggaran penerimaan negara bukan pajak. Pencatatan PNBP yang ada di Setjen Wantannas bukan berasal dari hasil penerimaan kas/bendahara penerimaan tetapi merupakan PNBP yang berasal dari pendapatan denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan pemerintah. Realisasi PNBP tahun per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp. 5.187.915,-.

2. Realisasi Belanja Negara

Realisasi belanja negara Setjen Wantannas per 31 Desember 2012 setelah dikurangi dengan pengembalian belanja adalah sebesar Rp. 30.032.027.123,-. Realisasi belanja Setjen Wantannas mengalami penurunan sebesar 17,20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan pagu yang dianggarkan tahun anggaran 2011 lebih besar dari pagu tahun anggaran 2012, tetapi penyerapannya lebih rendah dibandingkan dengan tahun anggaran yang lalu jika dilihat dari perbandingan pagu anggaran dengan realisasinya.

 Belanja Pegawai

Pagu Anggaran Belanja Pegawai Setjen Wantannas tahun anggaran 2012 adalah sebesar Rp 6.659.567.000 dengan nilai realisasi belanja pegawai sebesar Rp 6.516.778.630 atau sebesar 97.86% dari pagu anggaran Belanja Pegawai Setjen Wantannas.

(18)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 17  Belanja Barang

Pagu Anggaran Belanja Barang Setjen Wantannas tahun anggaran 2012 adalah sebesar Rp 22.127.478.000 dengan nilai realisasi belanja barang sebesar Rp 21.158.202.503 atau sebesar 95.62%.

 Belanja Modal

Pagu Anggaran Belanja Modal Setjen Wantannas tahun anggaran 2012 adalah sebesar Rp 2.433.648.000 dengan nilai realisasi belanja modal sebesar Rp 2.357.045.990 atau sebesar 96,85%.

(19)

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Setjen Wantannas 18 BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

1. Setjen Wantannas merupakan badan publik namun tidak mengeluarkan kebijakan publik dalam arti bukan instansi yang menyelenggarakan pelayanan publik. Maka pengukuran atas outcome kajian dan kegiatan strategis lainnya dilakukan berdasarkan penilaian Presiden selaku Ketua Dewan berupa surat yang diterbitkan oleh Sekretariat Negara dan disampaikan kepada Kementerian terkait.

2. Secara umum capaian kinerja Setjen Wantannas tahun 2012 dapat terlaksana sesuai dengan program kerja dan pagu anggaran yang telah ditetapkan. Dari aspek pengukuran capaian kinerja Setjen Wantannas tahun 2012 jumlah saran tindak yang disampaikan dan mendapat respon dari Presiden sebesar 67% sedangkan dari aspek keuangan, realisasi anggaran sebesar 96,19%.

Demikian laporan ini disusun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 11 Maret 2013

Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional

W a r i s Letnan Jenderal TNI

Lampiran :

1. Struktur Organisasi Setjen Wantannas 2. Laporan Realisasi Anggaran TA 2012

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini, pada aspek kualitas produk yang dapat diukur adalah atribut yang bersifat nyata seperti logo, nama merek, dan tipe produk dan citra yang bisa terlihat

; Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran, apa yang telah dipelajari, keterampilan atau materi yang masih perlu ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil pemisahan fasa dapat diukur berdasarkan pada aliran fraksi massa yang berbeda-beda, persentase air di dalam campuran (water cut),

Adapun solusi yang dilakukan oleh pihak DPKAD adalah membuat surat peringatan kepada wajib pajak yang tidak mau membayar pajak, meningkatkan sistem dalam pengawasan di

Pasca perubahan arah pengaturan otonomi daerah melalui pembentukan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menggantikan Undang-Undang

Dalam Profil kesehatan Provonsi Banten tahun 2012, tidak ditemukan data angka kejadian apendisitis akut di Provinsi Banten. Begitu pula dengan angka

Tekanan dalam lumen yang terus bertambah disertai edema menyebabkan terbendungnya aliran vena pada dinding appendiks dan menimbulkan trombosis. Keadaan ini

Dimana dari faktor resiko yang paling dominan dan signifikan untuk terjadinya penyakit pada pen- derita dengan Demam Tifoid di Kelurahan Samata Kecamatan Somba Opu adalah