• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN UMUM UNTUK TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN INTERIOR PERPUSTAKAAN UMUM UNTUK TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN INTERIOR

PERPUSTAKAAN UMUM UNTUK

TEKNOLOGI BAHAN BANGUNAN

Michelle

Bina Nusantara University, Jalan Kh. Syahdan No.9, Palmerah, Kota Jakarta Barat, DKI Jakarta 11480, (021) 5345830, michelle_gabriella@hotmail.com

ABSTRAK

Perancangan Interior Perpustakaan Umum untuk Teknologi Bahan Bangunan merupakan proyek perancangan interior yang ditujukan untuk masyarakat umum, khususnya yang membutuhkan segala informasi dan pengetahuan mengenai teknologi bahan bangunan. Fasilitas yang direncanakan antara lain area koleksi buku, area koleksi digital, area koleksi sampel material, area membaca, lounge, ruang seminar, ruang diskusi, serta ruang display dan penjualan katalog dan material baru. Adapun rumusan masalah yang menjadi fokus utama yaitu : Bagaimana merancang sebuah perpustakaan umum agar dapat menjadi fasilitas yang berfungsi secara maksimal sebagai pusat informasi. Untuk dapat menjawab semua permasalahan itu, konsep perancangan ini bertemakan “Horizon, Center of Earth”, yang mengacu kepada penerapan desain yang dinamis, kompleks dan efektif sehingga dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat umum, dan dapat berfungsi optimal baik dalam penataan layout, pemilihan material, dan pengadaan fasilitas untuk dapat menjadi tempat sumber informasi dan pengetahuan kepada masyarakat.

Kata Kunci : Perpustakaan Umum, Horizon, Pusat Bumi, pusat sumber informasi.

ABSTRACT

Interior Design of Public Library for Building Material Technology is an interior design project which is dedicated for public society, specifically for those who need every detailed information and knowledge about building material technology. The designed facilities are: book collection area, digital collection area, building material sample area, reading area, lounge, seminar room, discussion room, and display and new material sale and catalogue room. Therefore, the statement of the problem which becomes main focus is: How to design a public library which is able to be a facility functioned as a source of information optimally. Due to the problem, this concept design has a theme of “Horizon, Center of Earth”, that refer to other dynamic, complex, and effective design appliances, so that public society may easily access the required information and optimally functioned not

(2)

only on spatial planning, material selection, but also on provision of facilities to be the source of information and knowledge for the public society.

Keywords :Public Library, Horizon, Center of Earth, The Center Source of Information.

PENDAHULUAN

Pada jaman sekarang ini, tuntutan akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin besar, terbukti dari semakin seringnya diadakan berbagai bentuk pameran, baik pameran pendidikan maupun pameran penemuan-penemuan teknologi terbaru. Tuntutan akan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini tentunya mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia, khususnya DKI Jakarta.

Sebagai mahasiswa desain, penulis mencermati bahwa berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya pada wawasan-wawasan umum saja, namun hal-hal pengetahuan dan teknologi khusus yang berhubungan dengan dunia arsitektur dan interior pun berkembang pesat pada jaman ini. Seperti contohnya pengetahuan tentang jenis bahan bangunan, material interior, dan teknologi yang diterapkan pada saat penggunaan material tersebut semakin berkembang dari jaman dahulu hingga sekarang. Perkembangan tentang pengetahuan dan teknologi bahan bangunan ini menyebabkan para arsitek dan desainer berlomba-lomba untuk mempelajarinya dan mengaplikasikannya pada projek mereka. Hal ini terbukti dari banyaknya pameran-pameran yang diadakan di Jakarta, dan selalu ramai peminatnya dari tahun ke tahun.

Tuntutan yang begitu besar akan perkembangan pengetahuan dan teknologi bahan bangunan ini masih tidak diimbangi dengan penyediaan sarana atau tempat yang dapat memberikan kita berbagai informasi bersangkutan tentang hal tersebut. Para arsitek dan desainer cenderung hanya bergantung pada pameran-pameran tentang teknologi bahan bangunan, atau mengikuti seminar tentang topik yang relevan dengan perkembangan teknologi bahan bangunan. Para desainer, arsitek, maupun kontraktor seringkali menghabiskan berjam-jam hanya untuk mendatangi satu supplier material ke supplier material lainnya hanya untuk mendapatkan informasi mengenai jenis material yang mungkin akan digunakan pada projeknya.

Tidak adanya suatu wadah dan sarana yang menyediakan sumber informasi, dan pengetahuan tentang bahan bangunan ini membuat penulis merasa tertantang untuk merancang sebuah perpustakaan umum untuk teknologi bahan bangunan sebagai bahan Tugas Akhir. Projek ini dipilih dengan pemikiran bahwa dengan adanya sarana tempat yaitu sebuah perpustakaan umum yang memiliki target market yang jelas yaitu para desainer, arsitek, kontraktor, developer, atau institusi tertentu dalam menambah wawasan/ ilmu pengetahuan tentang perkembangan teknologi dan informasi mengenai bahan bangunan, dapat membantu pekerjaan mereka, memberikan informasi tentang material dan bahan bangunan tanpa harus menghabiskan begitu banyak waktu untuk bertemu supplier yang satu ke supplier lainnya atau mengikuti berbagai macam pameran dan seminar yang sifatnya hanya sementara. Perpustakaan umum ini berfungsi untuk memberikan informasi kepada kita baik dalam bentuk media cetak, maupun digital. Sebuah perpustakaan umum yang akan dirancang bukan hanya untuk membaca, namun dapat dengan nuansa rileks memahami informasi, dan menambah pengetahuan tentang bahan bangunan dengan penambahan ruang

lounge untuk membuat pengunjung dapat menikmati hidangan makanan ringan ataupun

menikmati secangkir kopi. Perpustakaan umum ini juga dirasa perlu untuk ditambahkannya ruang meeting yang dapat berfungsi sebagai ruang diskusi dengan sesama rekan bisnis ataupun sebagai ruang seminar dimana pihak-pihak dari perusahaan material tertentu dapat memberikan presentasi mengenai pengenalan suatu material kepada pengunjung perpustakaan tersebut. Ruang untuk berdiskusi ini diperlukan karena pada suatu perpustakaan memang diperlukan suasana tenang dan nyaman, maka dari itu ruang diskusi

(3)

dirasa tepat untuk digunakan secara khusus berdiskusi kelompok, agar tidak mengganggu pembaca lainnya.

Sebuah perpustakaan umum untuk teknologi bahan bangunan ini harus dirancang dengan memperhatikan segi interior yang nyaman bagi para pengunjungnya, baik untuk membaca, maupun menggali segala informasi yang ada mengenai bahan bangunan, dan juga harus dapat memperhatikan segi keamanan dalam perpustakaan tersebut sehingga dapat meminimalisir tindakan-tindakan pencurian material dan lain sebagainya.

METODE PENELITIAN

Metode Penelitian dilakukan melalui dua cara : 1. Metode Penelitian Secara Langsung

a. Survey Lapangan

Survei lapangan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi secara langsung dari sumbernya untuk mendukung perancangan. Survei lapangan dilakukan ke beberapa perpustakaan umum, yakni Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Freedom

Institute, dan Perpustakaan Universitas Indonesia. Data survey yang

dibutuhkan mencakup foto, aktivitas pengunjung yang dilakukan di dalam ruang perpustakaan, dan aktifitas pustakawan.

b. Observasi Lapangan

Observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung aktivitas yang biasa dilakukan di dalam perpustakaan, seperti interaksi antara pustakawan dengan pengunjung, atau pengunjung dengan pengunjung lainnya. Observasi juga dilakukan untuk mengamati kondisi fisik perpustakaan secara langsung dan berbagai permasalahan yang dihadapi.

2. Metode Penelitian Secara Tidak Langsung a. Studi Literatur

Studi literatur merupakan bentuk pencarian data-data yang berhubungan dengan perpustakaan, mulai dari sejarah, fungsi, pengertian, jenis, tata letak furnitur, tata cahaya, dan semua hal yang akan dapat membantu dalam proses perancangan ruang perpustakaan. Data-data tersebut dapat diperoleh dari sumber-sumber literatur, seperti buku referensi, majalah, dan internet.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Konsep Perancangan

Konsep perancangan dari Perancangan Interior Perpustakaan Umum untuk Teknologi Bahan Bangunan ini adalah “Horizon, Center of Earth”. Dimana Horizon memiliki pengertian merupakan sebuah garis bertemunya antara laut dan langit, dan merupakan jarak pandang terjauh yang dapat dilihat oleh mata manusia. Dimana konsep ini merupakan dasar dari perancangan interior dimana perpustakaan ini akan dirancang menjadi tempat pusat sumber informasi dan teknologi bahan bangunan, dan juga dapat menjadi tempat meet and greet nya para kaum-kaum yang membutuhkan, seperti para institusi, kaum profesional, dan lain-lain.

Konsep Citra

Menerapkan citra sebuah garis horizon yang penuh dengan warna namun menenangkan. Konsep citra ruang yang ingin didapatkan pada perpustakaan ini adalah

(4)

sebuah ruangan yang berwarna, dan tidak menjemukan namun tetap memberikan ketenangan serta kepada pengunjungnya. Dengan desain interior perpustakaan yang nyaman akan membuat pengunjung dapat menikmati waktu untuk membaca di perpustakaan. Penyusunan layout pada perpustakaan adalah sebuah tatanan yang jelas arah dan tujuan serta fungsinya, sama hal nya horizon yang memberikan batasan yang jelas antara langit dengan laut.

Konsep Material

Untuk merancang sebuah perpustakaan yang baik perlu didukung oleh pemiihan material yang sesuai. Untuk area perpustakaan diperlukan material lantai yang dapat meredam suara dan menyerap bunyi, karpet adalah material yang sesuai digunakan pada area perpustakaan agar ruangan tetap terjaga ketenangannya dan produktif. Untuk area pengelola, seperti kantor kepala perpustakaan, kepala tata usaha, dan sebagainya dapat digunakan parket sebagai material lantainya yang dapat memberikan kesan hangat dan tenang.

Konsep Bentuk

Bentuk garis horizon yang berupa garis lengkung namun dapat berubah menjadi garis lurus dengan dipengaruhi perspektif pandangan mata menunjukan sifat kedinamisan yang akan diaplikasikan pada bentuk desain pada perpustakaan ini. Penyusunan layout dan bentuk furniture pada perpustakaan ini akan menampilkan kedinamisan seperti pada garis horizon. Bentuk dinamis yang diterapkan akan mampu membuat pikiran seseorang menjadi lebih rileks dan tidak kaku, sehingga dapat menambah kenyamanan ruang perpustakaan.

Konsep Warna

Warna yang akan digunakan pada desain perpustakaan ini adalah warna-warna khas yang ditampilkan oleh garis horizon yang disebabkan oleh pantulan sinar matahari. Warna-warna tersebut adalah merah, oranye, kuning, biru, coklat dan putih. Warna coklat, biru, dan putih memberikan efek psikologis ketenangan kepada pengunjung perpustakaan ini, sedangkan warna seperti merah, oranye, dan kuning akan digunakan sebagai aksen yang dapat memberikan unsure kedinamisan ruangan dan membuat sebuah ruangan lebih berwarna.

Konsep Pencahayaan

Pencahayaan berperan penting dalam menciptakan ambience. Ruang khusus seperti Pencahayaan adalah salah satu unsur penting dalam mendesain sebuah perpustakaan. Pencahayaan yang tepat digunakan pada ruang perpustakaan adalah sumber cahaya dengan sifat merata, dan warna cahaya tidak terlalu terang(putih) karena akan menyebabkan mata lelah. Penggunaan general lighting berupa lampu TL berwarna warm white dirasa sesuai untuk menunjang kegiatan dalam perpustakaan. Penggunaan indirect lamp dengan dilengkapi dimmer tepat digunakan karena dapat diatur intensitas cahaya nya bila diperlukan.

Konsep Penghawaan

Penghawaan pada ruang perpustakaan tidak diperbolehkan terlalu panas karena dapat merusak koleksi buku dan yang lainnya serta dapat menyebabkan ruangan menjadi lembab. Suhu dingin sekitar 18°C mampu menjaga keadaan buku agar tetap terawat.

Konsep Green Design

Konsep Green Design yang akan diterapkan pada perancangan interior Perpustakaan Umum untuk Teknologi Bahan Bangunan antara lain :

a. Untuk ruangan atau area yang tidak berhubungan langsung dengan koleksi barang pustaka, akan lebih memanfaatkan pencahayaan alami untuk mengurangi penggunaan pencahayaan buatan. Sebab gedung Menara AIA dikelilingi oleh curtain wall stopsol yang aman dari radiasi ultraviolet.

(5)

b. Untuk area koleksi barang pustaka, akan menggunakan lampu LED pada sisi rak kabinetnya untuk menerangi barang koleksi, dan akan menggunakan lampu hemat energi sebagai general lighting, karena lampu hemat energi lebih menghasilkan ambience warna yang diinginkan daripada LED.

c. AC Central yang digunakan pada area perpustakaan dilengkapi dengan heat sensor yang berguna untuk mengatur suhu ruangan agar energi listrik yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhannya.

d. Penggunaan pencahayaan buatan dilengkapi dengan dimmer yang berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya agar energi listrik yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhannya.

e. Untuk furniture akan menggunakan kayu olahan sebagai material daur ulang, dan diberi perawatan berupa pengawetan kayu dan obat anti rayap agar awet dan tahan lama.

Gambar 1 Area Koleksi Buku

(6)

SIMPULAN DAN SARAN

Seiring perkembangan jaman, maka tuntutan akan perkembangan teknologi dan pengetahuan semakin meningkat. Begitu pula dalam perkembangan teknologi bahan bangunan. Kebutuhan masyarakat akan adanya tempat yang tetap untuk mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan tentang teknologi bahan bangunan ini membuat terciptanya sebuah perpustakaan umum untuk teknologi bangunan yang memang secara khusus didesain untuk menjadi pusat sumber informasi dan teknologi bagi para masyarakat yang membutuhkan.

Perpustakaan umum yang ditempatkan di Jakarta, di kawasan segitiga emas ini sangatlah tepat mengingat Jakarta adalah salah satu propinsi Indonesia yang sangat berkembang baik dalam jumlah penduduk, kehidupan sosial, maupun perkembangan teknologinya. Penempatannya di kawasan segitiga emas ini memudahkan akses masyarakat untuk dapat mencapainya.

Dengan konsep “Horizon, Center of Earth”, perpustakaan umum untuk teknologi bahan bangunan ini dirancang agar dapat menjadi tempat pusat sumber informasi teknologi bahan bangunan, dan dapat menjadi tempat meet and greet para pengunjung dengan profesi yang berkesinambungan, sama hal nya dengan filosofi horizon yang merupakan center of earth, garis bertemunya langit dengan laut, dan jarak terjauh yang dapat dipandang oleh mata. Warna yang digunakan pada desain perpustakaan ini menerapkan warna garis horizon yang timbul akibat pantulan sinar matahari, seperti biru, coklat, putih, oranye, dan merah yang memberikan efek psikologis tenang dan hangat pada ruangan.

REFERENSI

Attmann, Osman. (2010). Green Architecture: Advanced Technologies and Materials. United States of America: McGraw-Hill Professional Publishing Basuki, Sulistyo. (1991). Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Basuki, Sulistyo. (1994). Periodisasi Perpustakaan Indonesia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(7)

Basuki, Sulistyo., Sumadjo & Djuaharno. (2006). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum Kabupaten/ Kota. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Chijiwa, Hideako. (1987). Color Harmony: A Guide To Creative Color Combinations. United States of America: Rockport Publishers.

Djuaharno. (2002). Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Martin, Lucy. (2010). The Lighting Bible. Singapore: Page One Publishing Pte Ltd. Nasril, S. (2007). Teknologi Bangunan: Bahan & Elemen Bangunan. Jakarta: PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Panero, Julius dan Martin Zelnik. (2003). Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pedoman/ Standard Perpustakaan di Indonesia. (1978). Proyek Pengembangan Perpustakaan Departemen Pendidikan & Kebudayaan.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. (2011). Perpustakaan Hibrida. http://perpuspedia.digilib.pnri.go.id/. Diakses pada 20 Maret 2014.

Pipes, Alan (2008). Foundations of Art and Design. (2nd edition). London: Laurence King.

Spiegel, Ross., Meadows, Dru.(1999). Green Building Materials. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Sumardji, P. (1986). Perpustakaan : Organisasi & Tata Kerjanya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

RIWAYAT PENULIS

Michelle lahir di Kota Jakarta pada 17 September 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1

Gambar

Gambar 1 Area Koleksi Buku
Gambar 3 Area Koleksi Sampel Material

Referensi

Dokumen terkait

Dukungan dari masyarakat ditunjukkan berupa dukungan dari Pengasuh dan Pengurus Pondok Pesantren serta Kepala Madrasah Pondok Pesantren Misbahul Ulum Sumbergayam

Pada saat penurunan basket digunakan motor yang sama pada saat penaikan basket, karena motor yang digunakan hanya satu buah motor, yaitu reversible motor yang

Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan potensi minyak nyamplung sebagai bahan baku biodiesel, produksi biodiesel yang membutuhkan katalis heterogen agar lebih

menghitung pendapatan nominal adalah : Pendapatan = Penerimaan ± Total Biaya (Suratiyah, 2008). Kopi Arabika yang diusahakan secara tumpangsari lebih rendah biaya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga iklan yang menjadi data penelitian memiliki karakteristik yang sama, yakni dalam setiap adegan telah ditunjukan

analisis sidik ragam atau ANOVA (Lampiran 8) menggunakan program SAS V 9.1.3 (Statistical Analysis System) menunjukkan bahwa perlakuan pengukusan dan pembebanan pada kayu karet

penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5

• bléncong (t.a.) lampu minyak untuk penerangan dalam pagelaran wayang kulit; lampu obor dengan bahan bakar minyak goreng untuk penerangan pada. pertunjukan wayang kulit,