KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
07 MARET 2021
PERSIAPAN ZONA HIJAU WISATA
KAWASAN UBUD DAN NUSA DUA
KEMENTERIAN KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
STRATEGI RE-OPENING UBUD DAN NUSA DUA
1
2
3
Penduduk lokal di
Ubud dan Nusa Dua
Pekerja dan wisatawan
domestik keluar-masuk
Ubud dan Nusa Dua
Wisatawan asing
Menekan angka kasus
COVID-19 di Ubud dan
Nusa Dua
Pekerja dari luar zona dan
wisatawan domestik tidak
membawa infeksi COVID-19
Wisatawan bebas COVID-19
dan berwisata dengan aman
sejak kedatangan
SASARAN
TUJUAN
STRATEGI
Protokol Kesehatan
Vaksinasi
Testing, tracing, isolasi
Surveilans rutin
Pengawasan
KEBUTUHAN
1. SDM
2. Sarana Prasarana
3. Kebijakan pengawasan
(law enforcement)
4. Koordinasi dengan
stakeholders terkait
2TAHAP 1
“PEMBERSIHAN” KAWASAN UBUD DAN NUSA DUA MELALUI SUPRESI KASUS COVID-19
STRATEGI
Vaksinasi bertahap
1
a. Penduduk lokal di area Ubud dan Nusa Dua
b. Pekerja yang berasal dari luar Ubud dan Nusa Dua
c. Petugas di pintu kedatangan (Pelabuhan, bandara, terminal)
Penguatan testing, tracing,
isolasi
2
a. Testing penduduk dan pekerja dengan gejala b. Tracing kontak erat (KE)
c. Karantina KE selama 5 hari dan isolasi kasus konfimasi (+) gejala ringan d. Perawatan kasus (+) gejala sedang-berat di RS Rujukan COVID-19
Penerapan dan pengawasan
implementasi protokol
kesehatan
3
• Penerapan prokes dengan standar CHSE di sector pariwisata, SNI di pasar tradisional, dan terminal • Pengawasan melibatkan satgas gotong royong (pecalang), satpol PP, TNI, POLRIKomunikasi risiko
Komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat4
TAHAP 2
MEMASTIKAN ORANG KELUAR-MASUK TIDAK TERINFEKSI COVID-19
STRATEGI
Skirining di pintu masuk
area Ubud dan Nusa Dua
1
a. Penduduk lokal di area Ubud dan Nusa Duab. Pekerja yang berasal dari luar Ubud dan Nusa Duac. Petugas di pintu kedatangan (Pelabuhan, bandara, terminal)
2
Penerapan dan pengawasan
implementasi protokol
kesehatan
3
Pengawasan melibatkan satgas gotong royong (pecalang), satpol PP, TNI, POLRI
Komunikasi risiko
Komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakatTAHAP 3
PEMBUKAAN PINTU BALI UNTUK WISATAWAN ASING
STRATEGI
Skirining wisatawan di pintu
kedatangan
1
a. Hasil PCR maksimal 3 x 24 jam sebelum keberangkatan b. Identifikasi gejala (demam, ILI)
c. Memiliki polis asuransi dengan coverage perawatan COVID-19 d. Sudah vaksinasi COVID-19
e. Sudah install aplikasi tracing
f. Swab PCR saat kedatangan (di pintu masuk/ hotel karantina). Diulang pada hari ke-5 (saat karantina)
2
Karantina dan Isolasi
Pendatang
3
a. Karantina 5 x 24 jam di hotel karantina. Menjalani dua kali pemeriksaan swab PCR (hari ke-1 dan ke-5)
b. Apabila hasil swab PCR positif, menjalani isolasi di hotel selama 10 hari untuk
wisatawan tanpa gejala (asimptomatik), ditambah minimal 3 hari sudah bebas gejala untuk yang bergejala ringan
c. Perawatan di RS Rujukan COVID-19 untuk wisatawan dengan hasil swab PCR positif dengan gejala sedang-berat
Pengawasan protokol
kesehatan di area wisata
Pengawasan melibatkan satgas gotong royong (pecalang), satpol PP, TNI, POLRIKomunikasi risiko
Komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat• Distribusi vaksin sebanyak 101,200 dosis pada minggu-1 Maret 2021
• Permohonan agar prioritas vaksinasi ditujukan pada 110,221 pekerja wisata di Bali (surat Kemenparekraf per 3 Maret
2021)
VAKSINASI BERTAHAP
KESEPAKATAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH UNTUK SASARAN VAKSINASI
Data Wilayah
UBUD
NUSA DUA
Jumlah
Keterangan
Jumlah
Keterangan
Lokus zona hijau
4 Desa Ubud, Sayan, Kedewatan, Petulu
1 Kawasan ITDC
Jumlah Penduduk
32,153 Ubud
(11,941) Sayan (8,083)
Kedewatan (6,923) Petulu (5,206)
448 Manajemen ITDC domisili
di Kawasan ITDC
Tenaga Kerja Wisata
18,000
9,500
TAHAP
SASARAN
JUMLAH
TOTAL
JUMLAH
DOSIS
UBUD
ITDC
I
Penduduk lokal*
32,153
448
32,601
65,202
II
Pekerja dari luar Ubud*
18,000
9,052
27,052
54,104
III
Petugas di pintu kedatangan wisatawan
Proses update data
Tahap I & II : 119,306
VAKSINASI BERTAHAP
PEMENUHAN TENAGA VAKSINATOR DISESUAIKAN DENGAN DISTRIBUSI DAN TAHAPAN VAKSINASI
Data Wilayah
UBUD
NUSA DUA
Jumlah
Keterangan
Jumlah
Keterangan
Puskesmas
2 Pusk Ubud I, Pusk Ubud II
1 Pusk Abiansemal IV
Tenaga Kesehatan
129 Pusk Ubud I (76)
Pusk Ubud II (53)
88
Tenaga Vaksinator
31 Pusk Ubud I (19)
Pusk Ubud II (12)
32
TAHAP
SASARAN
JUMLAH
TOTAL
JUMLAH
DOSIS
UBUD
ITDC
I
Penduduk lokal
Tim Vaksinator*
32,153
15-16
448
1
32,601
65,202
II
Pekerja dari luar Ubud
Tim Vaksinator*
18,000
9-10
9,052
5-6
27,052
54,104
III
Petugas di pintu kedatangan wisatawan
*proses update data
PELAKSANAAN VAKSINASI MASAL PETUGAS PARIWISATA, HOTEL ,RESTO
DAN TRANSPORTASI DI BALI
TARGET 5.000 ORANG ( 27 FEBRUARI – 3 MARET 2021)
DI NUSA DUA CONVENTION CENTER
Pekerjaan 27 Feb 28 Feb 1 Mar 2 Mar 3 Mar Total
Transportasi 395 1.020 721 356 96 2.588
Pelaku Pariwisata
313 77 220 870 1.151 2.631
Jumlah 708 1.097 941 1,226 1.247 5.219
• Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreaktif telah menyampaikan permohonan fasilitasi dan dukungan untuk prioritas pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi 110.656 tenaga kerja pariwisata dan ekonomi kreaktif di Provinsi Bali (30% dari target pelayan publik di Prov Bali).
• Dispar Bali telah melakukan pre registrasi sejak 22 Februari 2021.
PENGUATAN STRATEGI TLI
TESTING LACAK ISOLASI SEBAGAI UPAYA SUPRESI KASUS COVID-19
Data Wilayah
UBUD
NUSA DUA
Jumlah
Keterangan
Jumlah
Keterangan
Laboratorium PCR
3 RS Payangan
RSUD Klungkung (WT: 48 jam)
RS Sanjiwani (sedang dibangun)
1
proses udpate
Klinik/Lab RDT-Ag
2 Unicare Medical Clinic
Omsa Medic Ubud
1
Klinik Rahayu Nusa Dua
TESTING
Jumlah Penduduk
32,153 4 Desa
Pop Kec. Ubud: 71,849
448 Manajemen ITDC
Pop Kec. Kuta Selatan: 105,959
Tracer
61 Pusk Ubud I (6), Ubud II (5)
BNPB (50)
7 proses udpate
Standar jumlah
tracer
22 tracer/total populasi Ubud
32 tracer/total populasi
Kec.Kuta Selatan
TRACING
Target:
Waktu tunggu
hasil <24 jam
Target:
• Jumlah tracer
30/100,000
penduduk
• 20 KE/tracer
Sentinel ILI oleh
nakes
puskesmas
Puskesmas
2 Pusk Ubud I, Pusk Ubud II
1 Pusk Abiansemal IV
Tenaga Kesehatan
129 Pusk Ubud I (76)
Pusk Ubud II (53)
PENGUATAN STRATEGI TLI
HOTEL KARANTINA DAN ISOLASI DENGAN JARAK TEMPUH <30 MENIT DARI RS RUJUKAN COVID-19
Rumah Sakit Jumlah TT
Hotel Sens Hotel MaxOne Hotel Suly
Jarak (km) Waktu (menit) Jarak (km) Waktu (menit) Jarak (km) Waktu (menit)
RS Ari Canti (Tipe C) 67 5.2 9 4.1 7 2.4 5
RSU Famili Husada (Tipe C) 28 20 11 9.6 18 9.5 18
RSU Premagana (Tipe C) 2 13 22 11 18 12 19
RSUD Sanjiwani Gianyar (Tipe B) 39 8.9 17 7.9 15 7.7 14
RS Ganesha (Tipe C) 24 13 21 10 16 9.7 17
RSUD Payangan (Tipe C) 13 12 22 14 24 15 26
RS Kasih Ibu (Tipe D) 14 15 25 14 22 12 20
UBUD
NUSA DUA
Hotel Urban Hitz Hotel Prime Plaza Hotel Ramada
RS BIMC Hospital Nusa Dua (Tipe B) 31 14 18 21 28 13 17
RS Surya Husadha Nusa Dua (Tipe C) 6.2 12 9.4 17 6.6 13
RSUD Mangusada (Tipe B) 40 17 27 19 28 18 28
• Surveilans aktif melalui sentinel ILI dan SARI di rawat inap maupun rawat jalan RS
• Koordinasi dengan puskesmas (Dinas Kesehatan) dan hotel (PHRI) untuk pengelolaan pasien rujukan
• Perbaikan sarana dan fasilitas RS untuk persiapan menerima pasien dari wisatawan asing
PENERAPAN DAN PENGAWASAN PROKES
Data Wilayah UBUD NUSA DUA
Jumlah Keterangan Jumlah Keterangan
Hotel 319 70 sudah sertifikasi CHSE 16
Tempat wisata 19 7
Galeri seni 17 81
Restoran 464 69 sudah sertifikasi CHSE 20 6 sudah sertifikasi CHSE
Toko cinderamata 10 12
Pura 13 15
PENERAPAN DAN PENGAWASAN PROKES
Prokes Perlindungan Kesehatan Masyarakat
Hotel Tempat wisata
Galeri seni Restoran Toko cinderamata
Transport Publik
Pura Pasar Tradisional
Pengukuran suhu di pintu
masuk √ √ √ √ √ √ √ √
Penerapan kewajiban
penggunaan masker √ √ √ √ √ √ √ √
Pengaturan jaga jarak /
pembatasan pengunjung √ √ √ √ √ √ √
Fasilitas cuci tangan /
handsanitizer √ √ √ √ √ √ √
Partisi antara pengunjung
dengan petugas √ √ √ √ √ √ √
Media KIE / Signing 3M √ √ √ √ √ √ √ √
Protokol penyajian makanan √ √
Desinfeksi harian √ √ √ √ √ √ √ √
PENERAPAN DAN PENGAWASAN PROKES
HOTEL
• Beberapa belum tersertifikasi CHSE • Petugas tidak disiplin memakai masker
• Belum ada partisi antara kasir dan pengunjung • Pembayaran belum seluruhnya cashless
• Beberapa belum tersertifikasi CHSE • Penerapan prokes tidak disiplin
RESTORAN PASAR TRADISIONAL GALERI PELABUHAN
HASIL OBSERVASI
• Belum percaya/menyangkal bahaya COVID-19
• Pedagang dan pengunjung tidak disiplin memakai masker • Pembayaran belum cashless
• Sanitasi tidak layak, kondisi kumuh dan sampah menumpuk • Kendala penyediaan air bersih di pasar umum Ubud
• Sarana prokes kurang
• Petugas memakai faceshield tanpa masker • Belum ada pembatasan pengunjung
• Kurang SDM KKP untuk skrining pendatang • Belum ada SOP prokes untuk Pelabuhan • Sarana dan prasaran prokes sangat kurang
PENGAWASAN PENERAPAN
PROKES
• Penguatan Penerapan PERDA turunan INPRES No. 6 / 2020 • Pengelola pelaku usaha
• Satgas gotong royong (pecalang) • Satpol PP • TNI - POLRI
TINDAK LANJUT
AUDIT/OBSERVASI PERIODIK
• WHO • UNICEF • PWCKOMUNIKASI, INFORMASI, DAN
EDUKASI
• Perubahan perilaku
• Komitmen dan kepatuhan terhadap
PENGAMANAN LIMBAH
• Penguatan pengawasan SOP
TERMINAL • Sudah menerapkan testing dengan RDT-Ag untuk skrining pendatang • Sudah diberlakukan pembatasan jarak saat umat beribadah
• Peralatan sudah masing-masing untuk umat maupun pandita
KOMUNIKASI RISIKO
KOMUNIKASI, INFORMASI, DAN EDUKASI KEPADA K/L TERKAIT DAN MASYARAKAT UNTUK ENGAGEMENT PROJECT
TAHAP I
Advokasi dan Koordinasi √
AKTIVITAS
Kemenparekraf, Kominfo, Kemendagri, Kemenhub Kemendag, Kemenag,
Kemenhumham, TNI, POLRI, institusi luar negeri
K/L TERKAIT
TAHAP II TAHAP IIIPersepsi positif masyarakat terhadap Ubud dan Nusa Dua Green Zone
OUTCOME
Pemahaman dan kepercayaan masyarakat terhadap strategi Ubud dan Nusa Dua Green Zone
Komitmen dan kepatuhan terhadap protokol kesehatan Ikut mengawasi penerapan protokol kesehatan di masyarakat
Apel besar gabungan Pemda, satgas, TNI, Polri, tokohagama, tokoh masy. √ Pemberitaan melalui press con
social media, TV, radio, media cetak
√
Kemenparekraf Kominfo
Edukasi 3M dan Vaksinasi
melalui media cetak/elektronik √
Kominfo
Pemda √ √
Edukasi 3M dan Vaksinasi
melalui masyarakat adat √
Kemenparekraf, Kominfo
Pemda, organisasi keagamaan Publikasi nasional dan
internasional
Kemenparekraf, Kominfo
Pemda, organisasi internasional √ √ International recognition
SKIRINING DI PINTU MASUK UBUD DAN NUSA DUA
PROTOKOL KESEHATAN BAGI WARGA YANG MEMASUKI KAWASAN UBUD ATAU NUSA DUA GREEN ZONE
3. Menunjukkan surat keterangan vaksinasi
2. Menunjukan hasil swab PCR/RDT-Ag yang
masih berlaku
4. Menjalani pemeriksaan fisik (suhu, ILI)
5. Menggunakan aplikasi tracing
1. Menunjukkan tanda pengenal dari institusi yang
terdaftar
INTEGRASI APLIKASI TRACING
SEBELUM MEMASUKI KAWASAN*:
*
tidak berlaku bagi warga yang hanya melintasi Kawasan• Restoran/Rumah Makan
• Usaha Jasa Boga • Depot Air Minum dengan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Wisatawan lewat jalur
udara dan laut
• Usaha Pariwisata (Hotel, Home Stay, restoran, MICE, dll) • Destinasi Pariwisata • Produk Wisata lainnya
• Aplikasi eHAC dan GERMAS PAS terintregasi dalam aplikasi Peduli Lindungi • Usaha, destinasi Wisata dan produk wisata lainnya dengan sertifikasi CHSE
ALUR PEMERIKSAAN WISATAWAN DI BANDARA
WISATAWAN ASING WAJIB KARANTINA SELAMA 5 HARI SETELAH KEDATANGAN
SKRINING
KEDATANGAN INTERNASIONAL
TIMELINE RE-OPENING HIJAU UBUD DAN NUSA DUA
DETERMINAN KESIAPAN PEMBUKAAN PARIWISATA
Mar-Apr
• Vaksinasi penduduk dan pekerja wisata
• Koordinasi lintas K/L • Penyiapan aplikasi tracing
TAHAP I
Mar-Jun 2021
TAHAP II
Jul-Des 2021
TAHAP III
Jan-Mar 2022
• Angka kasus aktif 0% • Angka kesembuhan >85% • Angka kematian <2% • Cakupan vaksinasi 100%
• Tracing >20KE/kasus (+)
• Nilai disiplin 3M > 95%
• 95% fasilitas publik tersertifikasi CHSE
• Nilai disiplin 3M > 95%
Mei-Jun
• Vaksinasi pekerja wisata dan petugas pintu kedatangan • Uji coba aplikasi tracing • Sertifikasi CHSE untuk 70%
sektor
KEGIATAN
DETERMINAN
Jul-Sep
• Pengawasan prokes
masyarakat lokal keluar-masuk zona hijau
• Pengawasan prokeswisatawan domestik masuk zona hijau
Okt-Des
• Penilaian oleh evaluator eksternal untuk persiapan pembukaan wisatawan asing
Jan-Mar
• Uji coba pembukaan Bali untuk wisatawan asing
• Koordinasi dengan agen travel internasional
Apr
• Pembukaan resmi zona hijau Ubud dan Nusa Dua untuk wisatawan asing
KRITERIA EPIDEMIOLOGI
•
Penetapan sasaran vaksinasi melalui koordinasi dengan Kemenparekraf dan Pemda Bali
•
Pemetaan kapasitas testing untuk dapat melakukan TLI massif
•
Integrasi aplikasi tracing untuk digunakan wisatawan dan penduduk Bali
•
Identifikasi hotel penyedia paket wisata karantina dan isolasi dengan Kemenparekraf dan
Pemda
•
Berkoordinasi dengan Desa Adat untuk pengawasan protokol kesehatan serta mekanisme
sanksi pada kasus pelanggaran
•
Pertemuan dengan Pemda untuk pembahasan detil strategi dan renops persiapan Ubud dan
Nusa Dua Green Zone
TINDAK LANJUT
PERLU KOORDINASI DAN KERJASAMA DENGAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TERKAIT
PENGAWASAN PELAKU PERJALANAN LUAR NEGERI
MENGACU PADA SE SATGAS COVID-19 TENTANG PROTOCOL KESEHATAN PERJALANAN INTERNASIONAL
BANDAR UDARA/PELABUHAN
(Satgas Pintu Masuk)
Hasil negatif melalui tes RT-PCR di negara asal dalam kurun
waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum jam keberangkatan
HOTEL – HOTEL KARANTINA
(Satgas Pengamanan dan Kes) Penjadwalan Swab
Sudah menjalani masa Karantina 5 x 24jam
Karantina
PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN
TERBIT KLIERENS (up load hasil swab
eHAC)
Rujuk Wisma Isolasi/ RSD/ RS rujukan COVID-19
Dilakukan tes ulang RT-PCR (SWAB I) hr ke -1
semua umur
Negatif
Positif Dilakukan tes ulang RT-PCR (SWAB
II) – hr ke - 5 semua umur LANJUTKAN PERJALANAN Positif Negatif
( WNI biaya pemerintah, WNA biaya mandiri)
Pelaksanaan Karantina dan Swab
• Dibiayai oleh Pemerintah : PM/ TKI, pelajar/ mahasiswa, pegawai pemerintah yang pulang bertugas
• Biaya mandiri : Bagi WNA dan WNI di luar kategori di atas