Pembekalan Penyusunan
Renstra RSCM-FKUI
Daftar Isi
Tidak perlu
Tahapan Penyusunan Renstra Unit/Dept
1. Rumusan tantangan strategis
2. Rumusan Visi 2019
3. Rumusan Misi
4. Benchmark
5. Analisis SWOT & Posisi
6. Analisis TOWS
7. Peta Strategi - CASCADING
8. KPI - CASCADING
9. Program Kerja
10. Analisis Risiko
11. Projeksi Finansial
Apa
Strategy Maps
(Peta Strategi)?
“Strategy is a hypothesis … “If I do this, then I
will
get this …”
The essence of implementing strategy is to
have hypotheses clearly understood in the
organization, to align resources with the
hypotheses,
to
test
the
hypotheses
continuously and to adapt as required in real
time.
“Strategy is the language of the organization”
Long-Term
Shareholder Value
Increase Asset Utilization Expand Revenue Opportunities Enhance Customer Value Improve Cost StructureProductivity Strategy Growth Strategy
Financial
Perspective
Price Quality Availability Selection Functionality Service Partnership Brand
Customer Value Proposition
Product / Service Attributes Relationship Image
Customer
Perspective
Operations Management
Processes
·
Supply
·
Production
·
Distribution
·
Risk Management
Customer Management
Processes
·
Selection
·
Acquisition
·
Retention
·
Growth
Innovation Processes
·
Opportunity ID
·
R & D Portfolio
·
Design Develop
·
Launch
Regulatory and Social
Processes
·
Environment
·
Safety and Health
·
Employment
·
Community
Internal
Perspective
Human Capital
Information Capital
Organization Capital
Culture Leadership Alignment Teamwork
Learning and
Growth
Perspective
Page 1
Strategy Map Template
Visi 2019
“To create infinite experience for all”
Terwujudnya pelayanan,
pendidikan, dan riset yang
excellent
Terwujudnya sistem
tata kelola dan
penjaminan mutu di
tingkat Unit Kerja
Terakreditasi internasional
Terwujudnya
kelembagaan AHC
Terwujudnya pusat unggulan
nasional riset, pelayanan dan
pendidikan yang terintegrasi
Terwujudnya sistem advokasi yang efektif kepada stakeholder
Terwujudnya staf yang
memiliki kompetensi
komprehensif yang unggul
Terwujudnya budaya menolong dan
berkinerja
Terwujudnya sistem jaringan
pelayanan dan pendidikan
menuju RSCM-FKUI sebagai
acute tertiary care
Terwujudnya proses
bisnis yang seamless
dan terintergrasi
Terwujudnya
RSCM-FKUI menjadi the best
place to work
Terwujudnya
percepatan integrasi
IT
Terwujudnya
cost-containment dalam
pendidikan, layanan
dan riset
Terwujudnya
Strategic Public
Private Partnership
Perspektif Stakeholder
Perspektif BPI
Perspektif L&G
Perspektif
Finansial
Terwujudnya
kepuasan
stakeholder
Terwujudnya Sistem
Kesehatan Layanan
Primer
Bagaimana Merumuskan Sasaran Strategis Baru?
• Mengacu kepada tantangan strategis yang bersifat unik untuk
masing-masing Unit/Dept
• Dirumuskan dari analisis TOWS
• Turunan dari pencapaian visi
• Jalinan hipotesisi sebab akibat
Sasaran Strategis
Bobot
Ukuran &
Target
Inisiatif
F.1.
x%
F.1.
.
F.2.
x%
F.2.
Financial
Perspectiv
e
1
C.1.
x%
C.1.
C.2.
x%
C.2.
Customer
Perspective
2
Format KPI
P.1.
X%
P.1.
P.2.
x%
P.2. .
P.3.
x%
P.3.
P.4.
x%
P.4.
Internal
Business
Process
Perspective
3
D.1. .
x%
D.1.
People LG
4
TOTAL = 100%
Penyusunan Ukuran/Indikator Kinerja (KPI)
Specific
Measurable
Achievable
Realistic
Time bound
Consistent
Continuous
Improvement
Menyatakan secara jelas apa
yang akan dicapai
Hasilnya dapat diukur
Sasaran challenging tetapi
dapat dicapai
Berdasarkan kondisi yang riil
Mempunyai batasan waktu
Konsisten dengan strategi
perusahaan
Menunjukkan upaya perbaikan
berkelanjutan
SMART CC
Pemilihan indikator kinerja harus sesuai dengan sasaran strategis yang
ditetapkan.
Bagaimana Merumuskan KPI baru dan Target KPI?
• Sasaran strategis baru melahirkan KPI baru
• Mengacu kepada target korporat (RSCM-FKUI). Targetnya Harus sama
atau lebih tinggi
• The ideal target is “Challenging but Achievable”
Teknik yang bisa digunakan:
Histori
Trend /forecasting
Benchmarking
Menentukan Program Kerja Strategis (Inisiatif Strategik)
• Merupakan action program yang bersifat strategik untuk mewujudkan
sasaran strategik. Inisiatif strategik dirumuskan dengan membuat suatu
pernyataan kualitatif yang berupa langkah besar yang akan dilaksanakan di
masa depan untuk mewujudkan sasaran strategi.
• Inisiatif strategik, jika dijabarkan, akan terdiri dari beberapa program dan
beberapa tahun untuk menyelesaikan program-program tersebut.
• Untuk setiap sasaran strategik dapat dirumuskan lebih dari satu inisiatif
strategik
• Hanya merumuskan inisiatif strategik di tiga perspektif :
Customer/stakeholder, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan
pertumbuhan.
14
Apa itu Risiko ?
Risiko adalah ketidakpastian (uncertainty)
terhadap suatu peristiwa yang dapat
membawa dampak negatif (kerugian) (loss)
bagi pencapaian sasaran organisasi
Risiko adalah ketidakpastian atas terjadinya
suatu peristiwa (Arthur Williams, Risk
15
KETIDAKPASTIAN
Surrounding a
Factor or Event
DAMPAK
Of Factor or Event
on the Outcome
PROBABILITY
Of Occurrence of the
Factor or Event
RISIKO
KONSEP RISIKO
16
Matriks Risiko
Kualitatif
Kuantitatif Rating
Deskripsi
Dipastikan akan sangat
mungkin terjadi
80 - 100%
E
Sangat Besar
Kemungkinan besar dapat
terjadi
60 - 80%
D
Besar
Ekstrim
Sama kemungkinannya antara
yang terjadi dan tidak terjadi
40 - 60%
C
Sedang
Tinggi
Kemungkinan kecil dapat
terjadi
20 - 40%
B
Kecil
Rendah
Medium
Dipastikan akan sangat tidak
mungkin terjadi
s.d 20%
A
Sangat Kecil
Descriptor
Tidak Signifikan
Minor
Medium
Signifikan
Malapetaka
Rating
1
2
3
4
5
T IN G K A T K E M U N G K IN A NNo Perspektif Sasaran Strategis Identifikasi Faktor Risiko (Faktor yang
menyebabkan Sasaran Tidak Tercapai)
TINGKAT KEMUNGKINAN
SKALA DAMPAK
LEVEL
RISIKO Program Mitigasi (Khusus untuk Level E dan T)
3 F Terwujudnya strategic Public
Private Partnership Terbatasnya model acuan kerjasama PPP
B 4
T Benchmark dan studi banding Belum terbangunnya budaya
cost-containtment C 4 T Program pembentukan budaya Belum tersedianya unit cost dalam proses
pendidikan, layanan dan riset C 3 T
Penyusunan unit cost pendidikan, layanan dan riset.
Belum adanya regulasi teknis AHC (keuangan
dan SDM) B 5
E
Belum siapnya integrasi proses bisnis C 4
T 6 BPI Terakreditasi internasional Belum terintegrasinya di RSCM disiplin selain
kedokteran B 3 M Belum ditetapkannya prioritas pusat
unggulan RSCM-FKUI A 4
T Workshop penetapan prioritas pusat unggulan RSCM-FKUI 2015-2019
Belum terbangunnya kerjasama
interdisipliner C 5 E idem no 16 Anggaran terbatas (pengalokasian dari
suprasistem tidak sesuai dengan pusat
unggulan yang direncanakan) D 4
E Mencari alternarif pendanaan untuk investasi. Sulitnya pencairan anggaran pemerintah
(suprasistem terkait regulasi Kemenkeu dan
LKPP) C 4
T Mencari alternarif pendanaan untuk investasi. Belum adanya surat penugasan dari Kemkes
(Dukungan suprastruktur) B 3 M Belum adanya anggaran dan regulasi yang
mendukung sistem jejaring (PP, SK Gubernur) C 5
E Advokasi ke Dinkes dan Gubernur DKI Problem dalam integrasi struktural RSCM
dan FKUI C 4 T
Mendorong terbentuknya PP RS Pendidikan (workshop, seminar, dll)
Puskesmas dan RSUD tidak merasa butuh
D 4 E Ketidakmauan dokter umum untuk menjadi
dokter layanan primer C 3 T Lemahnya dukungan dari suprasistem
(Kemenkes, Pemda, DPRD, Dinkes, RSUD)
dan organisasi profesi (IDI, KKI) C 3
T 5 BPI Terwujudnya kelembagaan
AHC
8 BPI
Terwujudnya sistem jaringan pelayanan dan pendidikan menuju RSCM-FKUI sebagai acute academic tertiary care
Terwujudnya sistem kesehatan layanan primer
BPI
Terwujudnya pusat unggulan riset, pelayanan dan pendidikan yang terintegrasi
Melakukan advokasi ke Kemenkes (memonitor status kemajuan RPP Layanan Primer). Melakukan seminar. Jangka Pendek: Debat Capres
Mendorong terbentuknya PP RS Pendidikan (workshop, seminar, dll). Menyiapkan kertas kerja MenPan dan Menkeu
4
BPI
Terwujudnya cost-containment dalam pendidikan, layanan dan riset F
7
No Perspektif Sasaran Strategis Identifikasi Faktor Risiko (Faktor yang
menyebabkan Sasaran Tidak Tercapai)
TINGKAT KEMUNGKINAN
SKALA DAMPAK
LEVEL
RISIKO Program Mitigasi (Khusus untuk Level E dan T)
Stakeholder kurang sensitif terhadap permasalahan
D 3
T
Advokasi berbasis data, Melakukan allignment dengan prioritas pemerintah, Mengefektifkan ARSPI dan asosiasi lainnya
Keterbatasan kemampuan dan metode
advokasi B 3 M
Belum terbangunnya budaya mutu B 4 T
Keterbatasan kompetensi manajemen
pimpinan unit C 4 T
Pimpinan unit kerja tidak proaktif
mengembangkan sistem tata kelola C 4
T PJ penjamin mutu menganggap pekerjaan
penjaminan mutu pekerjaan tambahan
(dikerjakan part-time) C 4
T Kelemahan pimpinan unit kerja dalam
memahami integrasi antar unit kerja C 4 T
SOP dan organisasi belum mendukung
integrasi D 4 E
Pimpinan unit kerja cenderung lebih mementingkan unitnya sendiri dan meminta
unit lain yang menyesuaikan C 4
T
Kemampuan dan jumlah SDM IT terbatas D 4 E Outsource IT, Pemetaan SDM IT
Perubahan kebijakan nasional (mis. JKN) D 3 T Outsource IT
Leadership pengelola IT lemah D 3 T Coaching, Review Struktur Organisasi
14 L&G Terwujudnya RSCM-FKUI to be the best place to work
Tingkat fasilitas, keuangan, suasana kerja dan pengembangan karir yang terbatas
C 3
T
Program Efisiensi FMS, Workshop dan Roadmap Dept untuk Prioritas & Pengembangan Sarpras, Penambahan jam pelayanan, Insentif untuk inovasi (dilombakan), Kejelasan status jabatan staf yang PKWT (jabatan fungsional dosen)
Skeptis terhadap efektivitas paradigma AHC B 3 M
Insentif tidak tersedia memadai B 3 M
Sistem di Institusi belum mendukung untuk pengembangan kompetensi integratif dan
multidisipliner C 3
T Penyempurnaan reward & consequences, BTP Kolaboratif
Belum terbangunnya soft skill menunjang
integratif dan multidisplin C 3
T Program akselerasi transformasi budaya Merasa kompetensi sudah cukup dan
resisten untuk meningkatkannya menjadi
unggul B 3
M 13
15 L&G
Terwujudnya budaya menolong dan berkinerja dalam paradigma AHC
16 L&G
Terwujudnya staf dengan memiliki kompetensi komprehensif yang unggul dengan pendekatan integratif dan interdisipliner
Terwujudnya percepatan integrasi IT
L&G
Terwujudnya sistem advokasi yang efektif kepada
stakeholder BPI
11 BPI
Terwujudnya sistem tata kelola dan penjaminan mutu ditingkat unit kerja
Pemetaan proses bisnis lintas unit dengan akuntabilitasnya (Joint Responsibility), Penyempurnaan SLA (SLG), Penyempurnaan mekanisme reporting
Peningkatan Efektivitas Unit Penjamin Mutu dan PJ Penjamin Mutu, Knowledge Management
Terwujudnya proses bisnis yang seamless dan terintegrasi BPI
10