• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ppt Iva Alvin Revisi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ppt Iva Alvin Revisi"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

Ev

Evaluasi

aluasi Program Pencegahan

Program Pencegahan Kank

Kanker

er

Leher Rahim dan Kanker Payudara di

Leher Rahim dan Kanker Payudara di

UPTD Pus

UPTD Puskkesmas

esmas Kecamat

Kecamatan Batujaya

an Batujaya

Periode Januari

Periode Januari

 –

 –

 November 2013

 November 2013

Oleh :

Oleh :

Alvin R Diaz

Alvin R Diaz

112012039

112012039

(2)

Latar Belakang

Latar Belakang

Tingginya angka

Tingginya angka incidence rateincidence rate untuk kanker payudara di Indonesia, untuk kanker payudara di Indonesia,

sekitar 38,9 per

sekitar 38,9 per 100.000 peremp100.000 perempuan dan anuan dan angka kematian 12,4 gka kematian 12,4 perper 100.000 setiap tahun.

100.000 setiap tahun. Tingginya angka

Tingginya angka incidence rateincidence rate untuk kanker leher rahim di Indonesia, untuk kanker leher rahim di Indonesia,

sekitar 15,2 per 100.000 perempuan dengan angka kematian 8,2 per sekitar 15,2 per 100.000 perempuan dengan angka kematian 8,2 per

100.000 setiap tahun 100.000 setiap tahun

Kanker leher rahim merupakan penyakit kanker perempuan yang Kanker leher rahim merupakan penyakit kanker perempuan yang menimbulkan kematian terbanyak akibat penyakit kanker. Penelitian

menimbulkan kematian terbanyak akibat penyakit kanker. Penelitian WorldWorld Health

Health OrganizatOrganizationion (WHO) tahun 2005 menyebutkan, terdapat lebih dari (WHO) tahun 2005 menyebutkan, terdapat lebih dari 500.000 kasus baru dan 260.000 kasus kematian akibat kanker leher rahim 500.000 kasus baru dan 260.000 kasus kematian akibat kanker leher rahim

dimana 90% diantaranya terjadi di negara berkembang. dimana 90% diantaranya terjadi di negara berkembang.

(3)

Latar Belakang

Latar Belakang

Tingginya angka

Tingginya angka incidence rateincidence rate untuk kanker payudara di Indonesia, untuk kanker payudara di Indonesia,

sekitar 38,9 per

sekitar 38,9 per 100.000 peremp100.000 perempuan dan anuan dan angka kematian 12,4 gka kematian 12,4 perper 100.000 setiap tahun.

100.000 setiap tahun. Tingginya angka

Tingginya angka incidence rateincidence rate untuk kanker leher rahim di Indonesia, untuk kanker leher rahim di Indonesia,

sekitar 15,2 per 100.000 perempuan dengan angka kematian 8,2 per sekitar 15,2 per 100.000 perempuan dengan angka kematian 8,2 per

100.000 setiap tahun 100.000 setiap tahun

Kanker leher rahim merupakan penyakit kanker perempuan yang Kanker leher rahim merupakan penyakit kanker perempuan yang menimbulkan kematian terbanyak akibat penyakit kanker. Penelitian

menimbulkan kematian terbanyak akibat penyakit kanker. Penelitian WorldWorld Health

Health OrganizatOrganizationion (WHO) tahun 2005 menyebutkan, terdapat lebih dari (WHO) tahun 2005 menyebutkan, terdapat lebih dari 500.000 kasus baru dan 260.000 kasus kematian akibat kanker leher rahim 500.000 kasus baru dan 260.000 kasus kematian akibat kanker leher rahim

dimana 90% diantaranya terjadi di negara berkembang. dimana 90% diantaranya terjadi di negara berkembang.

(4)

Latar Belakang

Latar Belakang

Belum diketahuinya tingkat keberhasilan pelaksanaan

Belum diketahuinya tingkat keberhasilan pelaksanaan programprogram pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara di Puskesmas pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara di Puskesmas

Kecamatan Ba

Kecamatan Batujaya periotujaya periode Januari de Januari sampai nosampai november 20vember 2013.13. Tingg

Tingginya angka kesenjangan diantara target yang inya angka kesenjangan diantara target yang telah ditetapkantelah ditetapkan dengan hasil penapisan untuk mendeteksi

dengan hasil penapisan untuk mendeteksi dini dan pencegahandini dan pencegahan kenker leher rahim melalui program inspeksi visual asam asetat di kenker leher rahim melalui program inspeksi visual asam asetat di

Kabupaten Karawang, yaitu cakupan sebesar

Kabupaten Karawang, yaitu cakupan sebesar 26,5% dari seluruh26,5% dari seluruh wanita usia subur sedangkan target cakupan sebesar 80% wanita usia subur sedangkan target cakupan sebesar 80%

(5)

Latar

(6)

Tujuan

Diketahuinya permasalahan dan

terselesaikannya masalah program pencegahan

kanker leher rahim dan kanker payudara di

Puskesmas Batujaya, Kabupaten Karawang

periode januari

 –

 november 2013 dengan

menggunakan metode pendekatan sistem.

(7)

Diketahuinya cakupan penyuluhan kelompok

dan konseling

Diketahuinya cakupan penapisan kanker leher

rahim

Diketahuinya cakupan perempuan dengan hasil

positif dari tes Inspeksi Visual dengan Asam Asetat

(IVA) pada penapisan kanker leher rahim

(8)

Diketahuinya cakupan perempuan yang

dilakukan krioterapi pada penapisan kanker

leher rahim dengan IVA positif

Diketahuinya cakupan pelayanan rujukan pada

penapisan kanker leher rahim

Diketahuinya cakupan penapisan kanker

payudara

Diketahuinya cakupan pelayanan rujukan pada

penapisan kanker payudara

(9)

Bagi evaluator :

• Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat kuliah dan

membandingkan dengan keadaan sebenarnya di dalam masyarakat.

• Mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam mengatur program.

• Mengembangkan kemampuan minat dan bakat dalam mengevaluasi program

Puskesmas dan berpikir secara ilmiah

Bagi Perguruan Tinggi :

•Mengamalkan Tri Darma Perguruan Tinggi.

•Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang

kesehatan.

(10)

Bagi Puskesmas yang di Evaluasi :

•Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam program Puskesmas dan

pemecahan masalahnya.

•Memperoleh masukan-masukan berupa hasil evaluasi dan saran untuk

meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya efisiensi dan efektivitas program pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara

Bagi Masyarakat :

•Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat kanker leher rahim dan kanker

payudara melalui program Puskesmas dengan penyuluhan, cara deteksi dini dan perlakuan yang tepat pada masyarakat

(11)

Sasaran

Semua perempuan berusia 30 hingga 50 tahun di wilayah kerja Puskesmas Batujaya,

Kabupaten Karawang, periode Januari

 –

 November 2013

(12)

Materi yang dievaluasi dalam program ini

terdiri dari

laporan hasil kegiatan bulanan

Puskesmas mengenai program pencegahan

kanker leher rahim dan kanker payudara di

Puskesmas Kecamatan Batujaya, Kabupaten

Karawang periode januari

 –

 november 2013

(13)

Mengetahui

cakupan

program

Bandingkan

dg tolok

ukur

masalah

Dibuat usul

dan saran

(14)

KERANGKA TEORI

I Masukan II Proses III Keluaran VI DAMPAK V UMPAN BALIK IV LINGKUNGAN

(15)

Penyajian Data

Sumber data

Sumber data dalam evaluasi ini diambil dari data sekunder yang berasal dari:

Data Sekunder

•Data Demografi Puskesmas Kecamatan Batujaya tahun 2013

•Laporan Pembangunan Kesehatan UPTD Puskesmas Batujaya tahun

2013, Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang.

•Laporan hasil deteksi dini dan pencegahan kanker leher rahim dan

payudara, di puskesmas klinik IVA kabupaten Karawang januari hingga November 2013.

(16)

Penyajian Data

1. Data Geografis

•Lokasi •Bangunan •Wilayah Kerja

2. Data Demografis

Penduduk laki-laki 42.447 jiwa dan perempuan 43.004 jiwa.

Jenis Data :

(17)

Penyajian Data

3. Data kepercayaan atau agama

Jumlah penduduk pemeluk Agama Islam 99 %

4. Data mata pencaharian

Mata pencaharian penduduk Batujaya terbanyak ialah Buruh tani (26.058 orang)

5. Data tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan penduduk Batujaya tertinggi adalah Tamat SMP sebesar 32.41%

(18)

2. Data Khusus

Tenaga

Dokter Umum (terlatih) : -Bidan (terlatih) : 5 orang Kader : 9 orang

Dana

APBD : ada namun tidak diberikan secara rutin

(19)

Sarana (medis)

IVA TEST

Meja peralatan (trolley) : 1 buah Wadah peralatan dengan tutup : 1 buah Meja pemeriksaan : 1 buah Lampu sorot sumber cahaya : 1 buah

Senter (bila listrik mati) : 4 buah(2 rusak) Baterai kering untuk senter : 2 buah/bulan

Bivalved speculum :25 (12 ukuran kecil, 8 sedang, 5 kecil ) dalam keadaan baik, 10 dalam keadan rusak)

Data Khusus

(20)

Sarana (medis)

Kain perlak untuk meja ginekologi : 12 buah Kain penutup perut klien : 12 buah Kursi pemeriksa : 1 buah Gallipots antikarat : 24 buah

Kapas lidi kassa : Jumlah cukup Sarung tangan disposable : Jumlah cukup Spatula kayu : Jumlah cukup Asam asetat 3-5% : Jumlah cukup Masker : Jumlah cukup Atlas IVA : 2 buah

Data Khusus

(21)

Sarana (Medis)

Krioterapi

Unit Krioterapi : 1 buah Krioterapi tip : 2 buah Karet penahan untuk krio unit : 1 per unit Tabung CO2 : 1 buah Kereta dorong untuk tabung CO2 : 1 buah Tang/ spanner : 1 buah Mur/ baut Washers krio machine : Ada

Data Khusus

(22)

Sarana (Medis)

Pencegahan Infeksi

Ember plastik dekontaminasi : 3 buah

Larutan klorin 0,5% : Jumlah cukup Sabun bubuk : Jumlah cukup Sikat gigi (untuk cuci ala) : Ada

Sarung tangan rumah tangga : Ada Tempat sampah plastik : Ada

Kantung plastik : Jumlah cukup Sarana

Antibiotik untuk IMS : Jumlah cukup

A Masukan

(23)

Sarana (non medis)

Pengatur waktu/Timer : 1 buah Tinta stempel : 1 buah Leaflet : Ada Poster : Ada Atlas IVA : 1 buah Stempel : Ada

Kartu pemeriksaanIVA : Ada, cukup Catatan medik : Ada, cukup Buku Acuan :Ada

Data Khusus

(24)

Metode Program

Konseling dan Penyuluhan Kelompok

Penapisan kanker leher rahim dan Payudara

Penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim

Penapisan kanker payudara

Pelayanan rujukan

Pencatatan dan pelaporan

Data Khusus

(25)

a. Perencanaan

Ada perencanaan secara tertulis mengenai: 1. Penyuluhan kelompok dan konseling

Dilakukan senin-kamis oleh bidan puskesmas terlatih memberikan penyuluhan kelompok di puskesmas atau pada saat IVA keliling yang kemudian diikuti konseling, wawancara atau anamnesis perorangan oleh bidan puskesmas terlatih atau bidan desa terlatih

Penyuluhan Kelompok

Dilakukan berkelompok satu kali setiap bulan di setiap desa oleh bidan.

2. Penapisan kanker leher rahim

Dilakukan Senin - kamis oleh bidan di Puskesmas atau tempat lain secara berkelompok oleh bidan desa serta satu bulan diadakan satu kali di setiap desa.

B Proses

(26)

3. Penapisan dengan Hasil IVA Positif pada Penapisan

Kanker Leher Rahim

Dilakukan Senin

 –

 Kamis oleh bidan di Puskesmas atau tempat lain secara berkelompok oleh bidan Puskesmas beserta bidan Desa yang diadakan satu bulan satu kali di setiap desa.

4. Penangan dengan krioterapi pada hasil IVA positif

Setiap kasus dengan hasil IVA positif harus dilakukan

Single Visit Approach oleh dokter/bidan terlatih berkenaan supaya tindakan dapat dilakukan langsung setelah hasil

pemeriksaan IVA keluar.

B Proses

(27)

5. Pelayanan rujukan kanker leher rahim

Segera rujuk ke fasilitas perawatan yang lebih tinggi jika setiap lesi atau hasil pemeriksaan IVA yang dicurigai kanker.

6. Penapisan kanker payudara

Dilakukan barsamaan dengan penapisan kanker leher rahim (IVA) pada hari senin sampai kamis oleh bidan terlatih di puskesmas atau tempat lain secara berkelompok oleh bidan puskesmas terlatih beserta bidan desa terlatih yang diadakan satu bulan satu kali di setiap desa.

B Proses

(28)

7. Pelayanan rujukan kanker payudara

Segera rujuk klien dengan benjolan yang dicurigai kearah tumor/kanker payudara.

Data Khusus

(29)

b. Struktur Organisasi

Penanggung Jawab :dr. Erna Risnawati.M Koordinator Program :Hj Darmawati

Pelaksana : -Dede Diana, AM Keb -Kartini,AM.Keb

-Titin Kartini, AM.Keb -Neneng Romlah

Khusus

B Proses

(30)

c. Pelaksanaan

1. Penyuluhan kelompok dan konseling

Dilakukan penyuluhan perorangan senin - kamis,

yang seharusnya dilakukan secara berkelompok

terlebih dahulu dan diikuti dengan konseling.

B Proses

(31)

2. Penapisan kanker leher rahim

Dilakukan Senin - Kamis di Puskesmas oleh bidan, tetapi untuk kunjungan ke desa-desa belum dilakukan

3. Penapisan dengan hasil IVA Positif pada Penapisan Kanker

Leher Rahim

Dilakukan Senin-Kamis di puskesmas oleh bidan

terlatih.Pemeriksaan dengan cara mengamati secara inspekulo serviks yang telah dipulas dengan asam asetat atau larutan cuka (3-5%). Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak

putih yang disebut sebagai aceto white epithelium. Pemeriksaan hanya dilakukan bidan terlatih dan dilakukan secara legeartis.

Data Khusus

(32)

4. Penanganan dengan Krioterapi pada Penapisan Kanker Leher Rahim

Dilakukan sesuai jadwal yang di tentukanoleh bidan di puskesmas bila ada IVA positif.

5. Pelayanan Rujukan Kanker Leher Rahim

Dilakukan Senin-Kamis jika ditemukan kasus pada penapisan kanker leher rahim yang harus dirujuk.

B Proses

(33)

6. Penapisan Kanker Payudara

Dilakukan Senin - Kamis di Puskesmas oleh bidan, namun tidak dilakukan untuk kunjungan ke desa-desa.

7. Pelayanan Rujukan Kanker Payudara

Dilakukan Senin-Kamis jika ditemukan kasus pada penapisan kanker payudara yang harus dirujuk

Data Khusus

(34)

d. Pengawasan

• Pencatatan dan pelaporan : Dilakukan oleh bidan di

puskesmas setiap bulan

• Rapat : Dilakukan setiap bulan

Data Khusus

(35)

Presentase Penapisan Kanker Leher Rahim dari

Puskesmas Kecamatan Batujaya tahun 2013, jumlah

sasaran penapisan Puskesmas Kecamatan Batujaya

(perempuan usia 30-50 tahun) =

12.463 orang

Target Penapisan = 80% x 12.463

= 9.970 perempuan

Target penapisan per tahun = 9.970 / 5

= 1994 perempuan

Target yang akan ditapis tiap tahun % =1.994 x 100%

12.463

= 16%

(36)

1. Cakupan Konseling

Persentase Konseling

= Jumlah penapisan kanker leher rahim dan payudara x 100% Jumlah perempuan yang mendapatkan konseling

= 163 x 100% 163

= 100%

Persentase Penyuluhan Kelompok

= Tidak ada data pelaksanaan penyuluhan kelompok. = 0%

(37)

2. Cakupan Penapisan Kanker Leher Rahim

Persentase Penapisan Kanker Leher Rahim

= Pencapaian Penapisan Kanker Leher Rahim x 100 % Jumlah perempuan usia 30-50 tahun

= 163 x 100% 1994

= 8,17%

(38)

Bulan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat IVA (+) Krioterapi Rujukan Januari 13 0 0 0 Februari 9 0 0 0 Maret 15 0 0 0 April 9 0 0 0 Mei 36 0 0 0 Juni 23 0 0 0 Juli 18 0 0 0 Agustus 10 0 0 0 September 10 0 0 0 Oktober 9 0 0 0 November 11 0 0 0 TOTAL 163 0 0 0

Jumlah Penapisan Kanker Leher Rahim Puskesmas Batujaya periode januari sampai dengan November 2013

(39)

3. Cakupan Penapisan dengan Hasil IVA Positif

Persentasi Penapisan dengan Hasil IVA Positif = Penapisan dengan Hasil IVA Positif x 100%

Jumlah yang ditapis = 0 x 100 %

163 = 0 %

(40)

4. Cakupan Penanganan dengan Krioterapi pada

Penapisan Kanker Leher Rahim

Persentasi penanganan dengan krioterapi = Penanganan dengan krioterapi x 100%

Penapisan dengan hasil IVA positif = 0 x 100 %

0 = 0 %

(41)

5. Cakupan Pelayanan Temuan Kasus Rujukan

Penapisan Kanker Leher Rahim

1. Cakupan Temuan Kasus Rujukan Kanker Leher Rahim Persentase Temuan Kasus Rujukan Kanker Leher Rahim

= Temuan Kasus Rujukan Kanker Leher Rahim x 100% Penapisan dengan hasil IVA positif

= 0 x 100 % 0

= 0 %

(42)

5. Cakupan Pelayanan Temuan Kasus Rujukan

Penapisan Kanker Leher Rahim

2. Cakupan Pelayanan Rujukan Kanker Leher Rahim PersentasePelayanan Rujukan Kanker Leher Rahim

= Jumlah Temuan Kasus Rujukan Kanker Leher Rahim x 100%

Jumlah Pelayanan Kasus Kanker Leher Rahim yang Harus dirujuk = 0 x 100%

0 = 0%

(43)

6. Cakupan Penapisan Kanker Payudara

Persentase Penapisan Kanker Payudara

= Pencapaian Penapisan Kanker Payudara x 100 % Jumlah perempuan usia 30-50 tahun

= 163 x 100 % 1.994

= 8,17%

(44)

7. Cakupan Pelayanan Rujukan pada Penapisan

Kanker Payudara

1. Cakupan Temuan Kasus Rujukan Kanker Payudara Persentase Temuan Kasus Rujukan Kanker Payudara

= Temuan Kasus Rujukan pada Penapisan Kanker Payudara x 100%

Jumlah Target Penapisan Kanker Payudara pertahun = 0 x 100 %

1994 = 0 %

(45)

7. Cakupan Pelayanan Rujukan pada Penapisan

Kanker Payudara

2. Cakupan Pelayanan Rujukan Kanker Payudara

=Jumlah Temuan Kasus Rujukan Kanker Payudara x 100 % Jumlah Pelayanan Kasus Kanker Payudara yang Harus dirujuk

= 0 x 100% 0

= 0%

(46)

Bulan Cli nical Br east Examination  Benjolan (+) Rujukan Januari 13 0 0 Februari 9 0 0 Maret 15 0 0 April 9 0 0 Mei 36 0 0 Juni 23 0 0 Juli 18 0 0 Agustus 10 0 0 September 10 0 0 Oktober 9 0 0 November 11 0 0 TOTAL 163 0 0

Jumlah Penapisan Kanker Payudara Puskesmas Batujaya periode Januari 2013 sampai dengan November 2013

(47)

Lingkungan fisik

Lokasi Puskesmas :Mudah dijangkau Transportasi :Tersedia sarana

transportasi

(48)

Lingkungan non-fisik

Pendidikan :Mayoritas berpendidikan rendah sebanyak 24.727 orang (64,73%).

Sosial Ekonomi : Mayoritas bekerja sebagai buruh tani sebanyak 26.058 orang (30,1%).

Agama : Mayoritas beragama Islam (99,8%) Dukungan : Mayoritas istri akan meminta

pesetujuan suami

(49)

 Rapat kerja yang membahas laporan kegiatan setiap bulannya untuk mengevaluasi program yang telah dijalankan  (Ada)

(50)

Dampak langsung

•Menurunkan jumlah kesakitan kanker leher rahim dan

kanker payudara  (Belum dapat dinilai)

•Menurunkan jumlah kematian kanker leher rahim dan

kanker payudara  (Belum dapat dinilai)

(51)

Dampak tidak langsung

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat  (Belum dapat dinilai)

(52)
(53)

Masalah Menurut Variabel Keluaran :

No. Variabel Tolak Ukur Pencapaian Masalah 1. 2. 3. 4. Penyuluhan kelompok Persentase penapisan kanker leher rahim

Cakupan penemuan IVA positif Persentase penapisan kanker payudara 1x/bulan/desa 80% 5-10% 80 % Tidak ada 8,17% 0% 8,17 % (+) (+) 89,79% (+) 100% (+) 89,79%

(54)

Menurut Variabel masukan :

No Variabel Tolak ukur Pencapaian Masalah 1. Tenaga

(55)

Masalah Menurut Variabel Proses :

 No. Variabel Tolak Ukur  Pencapaian Masalah 1. Pengorganisasian Terdapat pengaturan,

 pembagian tugas, dan  penanggung jawab yang teratur dalam melaksanakan

tugasnya

 Tidak terdapat pembagian tugas

secarateratur dalam melaksanakan tugasnya ( + ) 2. Penyuluhan  perorangan dan atau kelompok dalam maupun luar gedung

Dilakukan Senin- Kamis, dilakukan sebelum, semasa

dan setelah selesai melaksanakan programIVA

dan pemeriksaan payudara  penyuluhan kelompok di desa

1kali/bulan/desa

 Untuk Senin-Kamis, penyuluhan yang

dilakukan adalah mayoritasnya  perorangan, yang seharusnya dilakukan secara berkelompok terlebih dahulu dan diikuti dengan penyuluhan perorangan.

 Untuk program IVA keliling dan

 penyuluhan kelompok belum dilaksanakan

(56)

3. Penanganan dengan krioterapi

 Tindakan dilakukan

oleh dokter atau  bidan terlatih.

 Single Visit Approach

harus dilakukan pada kasus IVA+

 Hanya terdapat seorang dokter

terlatih untuk melakukan tindakan krioterapi.

 Masih belum dijalankan Single

Visit Approach untuk setiap kasus IVA positif yang ditemui.

( + ) (+)

(57)

Masalah menurut variabel Lingkungan :

o .

Variabel Tolak Ukur Pencapaian Masalah

Pendidikan Tidak menjadi faktor  penghambat Mayoritas warga  berpendidikan rendah 64,73% (+) .

Dukungan suami Tidak menjadi faktor  penghambat Mayoritas  perempuan meminta  persetujuan suami untuk setiap tindakan (+)

(58)

B. Cakupan penapisan kanker leher rahim dan

payudara sebesar 8,17%, sedangkan target sebesar 80%.

C. Cakupan IVA positif  0% dari target 5-10%

~ Prioritas Masalah ~

A. Cakupan penyuluhan kelompok tidak ada.

(59)

PRIORIT

PRIORITAS

AS MASALAH

MASALAH

No.

No. ParameterParameter MasalahMasalah A

A BB CC 1

1 Besarnya Besarnya masalah masalah 5 5 5 5 55 2.

2. Berat Berat ringannya ringannya akibat akibat yangyang ditimbulkan

ditimbulkan

5

5 5 5 55

3.

3. Keuntungan Keuntungan sosial sosial yang yang diperoleh diperoleh 4 4 4 4 44 4.

4. TTeknologi eknologi yang yang tersedia tersedia 4 4 5 5 44 5.

5. Sumber daya Sumber daya yang yang tersedia tersedia 5 5 5 5 44

Total

(60)

Y

Yang menjadi

ang menjadi prioritas masalah

prioritas masalah adalah :

adalah :

Cakupan penapisan kank

Cakupan penapisan

kanker leher rahim dan

er leher rahim dan

payudara masih kurang (8,17%) dari target

payudara masih kurang (8,17%) dari target

sebesar 80%.

sebesar 80%.

Cakupan penyuluhan kelompok tidak ada

Cakupan penyuluhan kelompok tidak ada

targ

(61)

PENYELES

PENYELESAIAN

AIAN MASALAH

MASALAH

Masalah :

Masalah :

1.

1.

Cakupan penapisan kanker leher rahim payudara masih kurangCakupan penapisan kanker leher rahim payudara masih kurang (8,17%) dari target sebesar 80%.

(8,17%) dari target sebesar 80%.

Penyebab :

Penyebab :

 Masukan tenaga masih kurang.

 Masukan tenaga masih kurang.

Jangkauan semua desa

Jangkauan semua desa belum tercapai karena

belum tercapai karena

seharusnya kunjungan ke desa minimal 1 kali/bulan,

seharusnya kunjungan ke desa minimal 1 kali/bulan,

namun ternyata dilapangan tidak dilakukan secara

namun ternyata dilapangan tidak dilakukan secara

merata.

merata.

Kurangnya penyuluhan yang dilakukan di desa-desa.

Kurangnya penyuluhan yang dilakukan di desa-desa.

Mayoritas perempuan akan meminta persetujuan suami

Mayoritas perempuan akan meminta persetujuan suami

untuk setiap tindakan

untuk setiap tindakan

(62)

PENYELESAIAN MASALAH

 Perlunya ditambah bidan terlatih serta pelatihan

mengenai iva dan pelatihan penyuluhan kepada kader dan bidan desa

 Harus dilakukan penyebaran info mengenai pelayanan IVA dan pemeriksaan payudara yang diberikan di

 puskesmas dengan bantuan lintas sektor seperti lintas  program seperti POSYANDU dan kelas ibu hamil.

 Memberikan penyuluhan secara rutin sesuai dengan  perencanaan awal.

 Melakukan pelayanan IVA ke desa-desa minimal 1x/bulan secara rutin.

(63)

2. Cakupan penyuluhan kelompok tidak ada target

(1x/bulan/desa)

Penyebab :

Kurangnya jumlah kader di setiap desa terlatih

atau yang memiliki pengetahuan cukup tentang

progam IVA.

(64)

PENYELESAIAN MASALAH

Ditambahnya tenaga kesehatan

Memberikan pelatihan serta penyuluhan

kepada tenaga kesehatan di setiap desa

Memberikan penghargaan kepada setiap

tenaga kesehatan guna untuk meningkatkan

motivasi bagi masing-masing pihak

(65)

Kesimpulan

•Cakupan konseling perorangan mengenai deteksi dini dan pencegahan

kanker leher rahim adalah 100%

•Konseling kelompok mengenai deteksi dini dan pencegahan kanker

leher rahim tidak dilakukan.

•Cakupan penapisan deteksi dini dan pencegahan kenker leher rahim

tahun 2013 adalah 8,17%

•Cakupan presentase hasil IVA positif tahun 2013 adalah 0% •Cakupan presentase penanganan dengan krioterapi pada penapisan

kanker leher rahim adalah 0%

•Cakupan presentase rujukan lesi curiga kanker ke fasilitas kesehatan

tingkat yang lebih tinggi adalah 0%

•Cakupan penapisan deteksi dini kanker payudara tahun 2013 adalah

8,17%

•Cakupan presentase rujukan penapisan kanker payudara tahun 2013

(66)

Dipilih dua prioritas masalah, yaitu :

• Cakupan penapisan kanker leher rahim dan payudara

masih kurang (8,17%) dari target sebesar 80%.

• Cakupan penyuluhan kelompok tidak ada target

(1x/desa/bulan)

(67)

Melatih bidan desa untuk dapat melakukan pemeriksaan IVA dan menilai hasil pemeriksaan

IVA dengan baik serta melatih pemeriksaan

Clinical Breast Examination (CBE) agar setiap desa mempunyai bidan terlatih

Meminta bantuan kader untuk mendata

atau mencari sasaran secara menyeluruh di

setiap desa.

Melatih kader untuk dapat melakukan penyuluhan

dengan bahasa yang sederhana sehingga dapat

mudah dimengerti.

(68)

Perlunya adanya bantuan penyebaran informasi mengenai program IVA yang dilaksanakan di ruang KIA puskesmas Batujaya melalui lintas sektoral serta lintas program terutama program

POSYANDU dan kelas ibu hamil

Perlunya kerjasama bidan desa dan kader untuk sama-sama

mensosialisasikan informasi kepada masyarakat mengenai

program IVA dan krioterapi.

(69)

Penyuluhan yangdiberikan tidak hanya untuk kelompok wanita, namun juga dilakukan untuk

kelompok pria (suami) untuk meningkatkan tingkat pengetahuan akan pentingnya pencegahan

kanker leher rahim dan payudara sehingga diharapkan adanya dukungan dari pihak pria (suami) terhadap kegiatan pencegahan kanker

leher rahim.

Memberikan reward bagi desa dengan cakupan penapisan yang tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian Ghaus ‘Abdurrazzāq menikah lagi dengan seorang putri dari Kerajaan Sasak yang melahirkan dua orang anak, ya’ni seorang putra bernama Sayyid Zulqarnain (dikenal

akibat hukum yang ditimbulkan dari cerai gugat di Pengadilan Agama. Cilacap.

Dalam melaksanakan tugasnya, Petugas Program kesehatan indera berada dibawah dan bertanggung jawab kepada koordinator Program

Hasil penelitian pengaruh pemberian berbagai jenis bokashi terhadap pertumbuhan dan hasil bayam giti hijau menunjukkan bahwa perlakuan yang diberikan pada umur 14

mepengaruhi rendahnya kandungan lipid yang diperoleh pada penelitian ini bila dibandingkan dengan literatur adalah kandungan bahan lain selain mikroalga yang

Variabel bebas yang kedua dari penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran Problem Solving (PS) pada kelompok kontrol, yang didefinisikan secara operasional

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberdayaan yang dilakukan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Kabupaten Jombang dalam mengatasi permasalahan UKM

Sumardi Notodipuro selaku pemilik Pengobatan Alternatif Padepokan Semar Mesem yang dengan keramahan membantu menyediakan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi.. Para