MODUL
DATABASE 2017
BAB I
DESAIN DATABASE
1.1 Field Kunci (Key Field)
Field kunci merupakan atribut dari suatu tabel yang dipakai agar dua table dapat saling berhubungan. Jenis-jenis field kunci:
a. Super Key
Kumpulan atribut dari suatu table yang dapat digunakan untuk mengidentifik as i entity dari table tersebut.
b. Candidate Key
Atribut yang mempunyai kemungkinan menjadi primary key. Candidate key ini tidak boleh berisi atribut dari tabel yang lain.
c. Primary Key
Sebuah atribut yang mewakili field lainnya dalam sebuah table. Primary key hanya dibentuk dari data yang unik dan harus berbeda atau tidak boleh kembar .
d. Alternate Key
Sebuah atribut yang memungkinkan menjadi kunci primer , sehingga kunci alternative ini menjadi kunci utama kedua setelah kunci primer .
e. Foreign Key
Sebuah kunci yang berasal dari tabel lain. Kunci ini digunakan untuk merelasika n
sebuah tabel dengan tabel yang lainya. Contoh 1 :
Tabel Buku
kode_buku judul pengarang penerbit thn_terbit B001
B002
Dari tabel buku di atas menunjukkan bahwa : Tabel Peminjaman
ID_anggota nama Kode_buku Tgl_pinjam Tgl_batas
Kardinalitas / Derajat Relasi adalah jumlah maksimum himpunan entitas dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Berikut macam - macam kardinalitas :
a. One to One
Tiap entitas pada himpunan A berhubungan hanya dengan satu entitas pada himpunan B begitu pula sebaliknya.
b. One to Many
Tiap entitas pada himpunan A berhubungan dengan banyak entitas pada himpuna n B namun tiap entitas pada himpunan B hanya berhubungan dengan satu entitas himpunanA.
c. Many to One
Setiap entitas pada himpunan A berhubungan dengan satu entitas pada himpuna n B namun tiap entitas pada himpunan B berhubungan dengan banyak entitas pada himpuna n A.
d. Many to Many
Tiap entitas pada himpunan A berhubungan dengan banyak entitas pada himpuna n B begitu pula sebaliknya.
1.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan grafis yang menggambarkan hubungan antara entitas dalam database. ERD sering menggunakan simbol-simbol untuk mewakili tiga jenis informasi yang berbeda. Box biasanya digunakan untuk mewakili entitas. Diamond biasanya digunakan untuk mewakili hubungan dan oval digunakan untuk mewakili atribut.
Contoh ERD : ANGGOTA ID_anggota nama alamat gender
Tgl_lahir MEMINJAM BUKU
judul kode_buku pengarang thn_buku penerbit stok 1.4 Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengorganisasian efisien data dalam database. Ada beberapa tujuan dari proses normalisasi:
1. Menghilangkan data yang berlebihan (misalnya menyimpan data yang sama di lebih dari satu tabel) yang biasa disebut redudansi atau duplikasi data, menghindari Null Value, dan Multy Value.
2. Untuk mempermudah pengembangan dan perawatan database.
3. Untuk menghemat database dan memastikan bahwa data yang disimpan benar-benar akurat. Pada umumnya bentuk normalisasi yang sering digunakan adalah 1NF, 2NF, dan 3NF.
1.4.1. Tabel Unnormal
ID_anggota nama Alamat Kode_buku Tgl_pinjam Tgl_batas
A001 Ani Malang B001 1-3-2015 3-3-2015
B003 1-3-2015 3-3-2015
A005 Budi Batu B010 5-3-2015 7-3-2015
B002 5-3-2015 7-3-2015
1.4.2. 1NF
ID_anggota nama Alamat Kode_buku Tgl_pinjam Tgl_batas
A001 Ani Malang B001 1-3-2015 3-3-2015
A001 Ani Malang B003 1-3-2015 3-3-2015
A005 Budi Batu B010 5-3-2015 7-3-2015
1.4.3. 2NF
Tabel ANGGOTA
ID_anggota nama alamat
A001 Ani Malang
A002 Budi Batu
Tabel BUKU
Kode_buku judul pengarang penerbit
Tabel PEMINJAMAN
ID_anggota Kode_buku Tgl_pinjam Tgl_kembali
1101 1102
1.5 Data Flow Diagram (DFD)
DFD adalah suatu grafik yang menjelaskan sebuah system dengan menggunaka n bentuk - bentuk atau symbol untuk menggambarkan aliran data dari proses - proses yang saling berhubungan.
1.5.1. Notasi DFD
a. Terminator / Entity
Terminator atau entity mewakili entitas eksternal yang berkomunik as i dengan system yang sedang dikembangkan. Terminator dapat berupa orang, sekelompok orang, organisasi, departemen di dalam organisasi, atau perusahaan yang sama tetapi di luar kendali system yang sedang dibuat modelnya. Termintor dapat juga berupa departemen, divisi atau system di luar system yang berkomunikasi dengan system yang dikembangkan. Komponen ini perlu diberi nama sesuai dengan dunia luar yang berkomunikasi dengan system yang dibuat modelnya, dan biasanya menggunakan kata benda, misalnya bagianpenjuala n, dosen, mahasiswa.
[LAB DATABASE & SISTEM INFORMASI] | MODUL PRAKTIKU DATABESE 2017 Gambar dari symbol entitas eksternal / terminator
b. Proses
Merupakan kegiatan atau pekerjaan yang di lakukan oleh orang atau mesin computer, dimana aliran data masuk di transformasikan ke aliran data keluar
Gambar dari symbol entitas atau proses
c. Data Store
Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan penyimpa na n, seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file harddisk, file pita magnetic. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda. Data store diberi nama sesuai dengan nama file penyimpanannya misalnya mahasiswa, matakuliah, dosen, date registrasi.
Gambar dari simbol data store atau penyimapanan data d. Alur Data
Suatu data flow / alur data di gambarkan dengan anak panah. Yang menunjukkan arah menuju dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunaka n untuk menerangkan perpindahan data atau paket data / informasi dari satu bagian system kebagian lainnya
Gambar dari symbol alur atau aliran data
Setelah mengetahui mengenai simbol-simbol pada DFD, maka coba lihat alur DFD di bawah ini.
1.5.2. Desain DFD Level 0
Data Flow Diagram pada level 0 merupakan gambaran system secara garis besar yang menerangkan hubungan antara entity dengan proses data dan pembuatan file-file yang menghasilkan informasi yang diinginkan. Gambaran DFD Level 0 akan dijelaskan di bawah ini :
SI Perpustakaan 0 Anggota Admin Kepala Perpus Kartu Peminjaman Informasi Buku Kartu Anggota Judul Buku Data Anggota Data Peminjaman Data Pengembalian Laporan Peminjaman / Pengembalian Gambar DFD Level 0
1.5.3. Desain DFD Level 1
Setelah proses DFD Level 0 decompose maka yang muncul adalah level ke-1, dalam level ke-1 ini bisa menambahkan proses lebih dari satu, dan disini juga sudah bisa memasukkan atau memakai data strore.
Proses Pendataan Anggota 1 Admin Anggota Kepala Perpus Data Buku + Kartu Anggota
Proses Pendataan Buku Proses Pencarian Buku Proses Pendataan Peminjam Proses Pendataan Pengembalian Proses Laporan tb_anggota tb_buku tb_peminjaman tb_pengembalian Data Anggota Data Buku Kartu Anggota Judul Buku Informasi Buku Kartu Anggota Kartu Peminjaman Data Laporan Laporan Perpus Kartu Peminjaman 2 4 3 5 6 Gambar DFD Level 1
BAB II
IMPLEMENTASI SQL
Komponen-komponen SQL
2.1 Data Definition Language (DDL)
DDL digunakan untuk memanipulasi ( membuat, mengubah, dan menghapus) struktur objek dari database. Perintah SQL DDL terdiri atas CREATE, ALTER,dan DROP. Berikut contoh implementasi perintah SQL DDL:
a. CREATE
Perintah SQL create bisa digunakan untuk membuat database dan membuat table didalam database. Berikut struktur penulisan perintah createdalam SQL server:
CREATE DATABASE nama_database
Struktur Query Sql Untuk Membuat Database
CREATE TABLE nama_tabel (
column_name data_type column_option, column_name data_type column_option )
Berikut contoh pembuatan database dan tabel dengan query SQL :
CREATE DATABASE DB_PERPUSTAKAAN
Sintaks Pembuatan Database
CREATE TABLE TB_BUKU (
kode_buku varchar(5) PRIMARY KEY, judul text,
pengarang varchar(30), penerbit varchar(30), tahun varchar(5) )
Sintaks Pembuatan Tabel di dalam Database SQL Server
b. ALTER
Perintah alter digunakan untuk memodifikasi elemen-elemen pada tabel seperti berikut: - Menambah field baru atau menghapus field pada tabel.
- Mengubah nama tabel. - Mengubah nama field. - Mengubah nilai field.
Untuk mengimplementasikan hal diatas dapat dilakukan menggunakan query sebagai berikut:
1. Menambah Field Baru
Susunan query yang digunakan untuk menambah field baru adalah sebagai berikut:
ALTER TABLE nama_tabel
ADD field_baru data_type
Dan berikut contoh implementasinya pada TB_BUKU
ALTER TABLE TB_BUKU
Untuk menghapus field dalam suatu tabel digunakan perintah sql dengan susunan sebagai berikut:
ALTER TABLE nama_field
DROP COLUMN field_target
Dan berikut contoh implementasinya pada tabel TB_BUKU
ALTER TABLE TB_BUKU
DROP COLUMN kategori
3. Mengubah Nama Tabel
Susunan query sql yang digunakan untuk mengubah nama tabel adala sebagai berikut:
EXEC SP_RENAME nama_tabel, nama_tabel_baru
Berikut contoh penggunaan perintah EXEC pada tabel TB_BUKU
EXEC SP_RENAME TB_BUKU, TABLE_BUKU
4. Mengubah nama field
Untuk merubah nama field pada suatu tabel query sql yang digunakan sama dengan query untuk merubah nama tabel yaitu EXEC. Berikut contoh penggunaannya:
EXEC SP_RENAME 'TABLE_BUKU.tahun','tahun_terbit'
5. Mengubah tipe data field
Untuk merubah tipe data suatu field pada tabel digunakan susunan query sql sebagai berikut:
ALTER TABLE NAMA_TABEL
ALTER COLUMN field_target tipe_data_baru
ALTER TABLE TABLE_BUKU
c. DROP
Perintah DROP ini hanya digunakan untuk menghapus tabel didalam database. Berikut query sql untuk menghapus tabel:
DROP TABLE nama_tabel
Contoh penggunaan Drop:
DROP TABLE TABLE_BUKU
4. Data Manipulation Language (DML)
DML adalah bagian utama dari pernyataan SQL (SQL Statement). DML memungkinka n kita untuk mengambil data dari tabel dalam database. Selain itu, DML memungkinkan kita untuk menambah, mengubah atau menghapus data dari tabel database dengan menggunakan query INSERT, UPDATE dan DELETE. Berikut adalah SQL Query yang berhubungan dengan DML:
a. INSERT
INSERT digunakan untuk menyisipkan atau memasukkan data baru ke dalam tabel. Penggunaannya setelah database dan tabel selesai dibuat. Berikut sintaks dari query INSERT:
INSERT INTO nama_tabel VALUES('isi','isi','isi','isi')
atau bisa juga dengan mendeklarasikan nama kolom yang akan di isi seperti berikut :
INSERT INTO nama_tabel (column1, column2, column3)
VALUES('isi','isi','isi')
Sebagai contoh kita dapat menerapkan dengan menggunakan query:
INSERT INTO TABLE_BUKU VALUES
('1118002','Modul Database','Tim Database','Lab. Database dan SI','2016') ('1118003','Modul Sistem Informasi Geografis','Tim SIG','Lab. Database dan SI','2015')
Dan berikut contoh perintah insert yang mendeklarasikan nama kolom yang akan diisi:
INSERT INTO TABLE_BUKU (kode_buku,judul,pengarang,penerbit,tahun) VALUES ('1118002','Modul Database','Tim Database','Lab. Database dan SI','2016')
b. UPDATE
Perintah update digunakan untuk memperbaharui isi dari tabel yang ada didalam database. Berikut query syntak UPDATE.
UPDATE nama_tabel
SET nama_column = 'isi colum baru'
WHERE primary_key_column = '....'
UPDATE TABLE_BUKU
SET tahun ='2016'
WHERE kode_buku ='1118003'
c. DELETE
Perintah ini digunakan untuk menghapus data dari table. Berikut sintaks dari query DELETE:
DELETE FROM nama_tabel WHERE kondisi
Sebagai contoh kita dapat menerapkan dengan menggunakan query:
DELETE FROM TABLE_BUKU WHERE kode_buku='1118003'
d. SELECT
SELECT memungkinkan kita untuk mengambil data dari satu atau lebih tabel. Berikut adalah sintaks dari SELECT:
SELECT nama_field FROM nama_tabel Sintak s mengambil data field tertentu dari sebuah tabel.
SELECT * FROM nama_tabel
Sintak s mengambil data disemua field dari sebuah tabel.
Sebagai contoh kita dapat menerapkan dengan menggunakan query:
SELECT judul FROM TABLE_BUKU
Query mengambil data field tertentu dari sebuah tab el.
SELECT * FROM TABLE_BUKU
• WHERE
WHERE dapat digunakan dengan SQL statement lain seperti SELECT, DELETE dan UPDATE untuk menyaring data dalam tabel yang memenuhi kondisi tertentu. Anda dapat melakukan query ini:
SELECT * FROM nama_tabel
WHERE nama_field='isi' Sintak s Where
SELECT * FROM TABLE_BUKU
WHERE kode_buku='1118002' Query WHERE
• ALIAS
ALIAS digunakan untuk mengatur output dan menghindari kesalahan ambigu dalam SQL ketika kita ingin mengolah data dan ada lebih dari satu tabel dengan nama field yang sama.
SELECT a.nama_field,a.nama_field
FROM nama_tabel AS a Sintaks ALIAS
SELECT a.judul,a.pengarang
FROM TABLE_BUKU AS a Query ALIAS • DISTINCT
DISTINCT digunakan untuk menghilangkan record yang memiliki nilai sama. Query distinct dapat kita tuliskan sebagai berikut:
SELECT DISTINCT nama_filed FROM nama_tabel Sintak s DISTINCT
SELECT DISTINCT kode_buku FROM TABLE_BUKU Query DISTINCT
Dengan menggunakan ORDER BY memungkinkan kita untuk mengurut hasil pencarian berdasarkan satu atau lebih sort keys dalam ascending (ASC) atau descending (DESC). Berikut adalah query dari ORDER BY:
SELECT nama_field FROM nama_tabel
ORDER BY nama_field DESC
Sintak s ORDER BY
SELECT judul FROM TABLE_BUKU
ORDER BY judul DESC Query ORDER BY
• BETWEEN
Operator BETWEEN memungkinkan kita untuk mengambil data yang memiliki nilai dalam berbagai nilai. Query dari BETWEEN adalah sebagai berikut:
SELECT * FROM nama_tabel
WHERE nama_field BETWEEN 'kodisi1' AND 'kondisi2' Sintak s BETWEEN
SELECT * FROM TABLE_BUKU
WHERE kode_buku BETWEEN '1118001' AND '1118005' Query BETWEEN
• LIKE
Operator LIKE memungkinkan kita untuk mencari data dengan kriteria tertentu yang mirip dengan keyword yang sudah kita tentukan. Berikutadalah query dari LIKE:
SELECT * FROM nama_tabel
WHERE nama_field LIKE '%isi%' Sintak s LIKE
SELECT * FROM TABLE_BUKU
WHERE judul LIKE '%sistem informasi%' Query LIKE
[LAB DATABASE & SISTEM INFORMASI] | MODUL PRAKTIKU DATABESE 2017 • GROUP BY
GROUP BY fungsi yang mirip dengan DISTINCT namun Query ini dapat digunakan untuk melakukan perhitungan seperti SUM, AVG, MIN, MAX dan COUNT tujuannya agar informasi output lebih ringkas. Berikut adalah Query dari GROUP BY:
SELECT customer, SUM(QTY) AS total_item
FROM pembelian
GROUP BY customer
Query GROUB BY.
• HAVING
HAVING digunakan untuk membatasi kriteria tertentu berdasarkan kriteria yang diinginkan. Mirip dengan WHERE tetapi khusus dipakai bersama dengan Query GROUP BY. Berikut adalah Query dari HAVING:
SELECT DayOfOrder,Product, SUM(QTY) AS total_item
FROM Orders
GROUP BY DayOfOrder,Product,QTY
HAVING QTY >5
ORDER BY DayOfOrder
Query HAVING
• UPPER & LOWER
Dengan menggunakan UPPER kita dapat merubah tampilan data menjadi uppercase, sedangkan LOWER kita dapat merubah tampilan secara lowercase. Berikut Query dari UPPER dan LOWER:
SELECT UPPER(nama_field) FROM nama_tabel Sintak s UPPER
SELECT UPPER(nama) FROM TABLE_BUKU Query UPPER
SELECT LOWER(nama_field) FROM nama_tabel Sintak s LOWER
SELECT LOWER(judul) FROM TABLE_BUKU Query LOWER
Dengan menggunakan SUBSTRING kita dapat menampilkan jumlah karakter sesuai dengan yang kita inginkan. Berikut adalah Query dari SUBSTRING:
SELECT SUBSTRING(nama_field,index_awal,index_akhir)
FROM nama_tabel
Sintak s SUBSTRING
SELECT SUBSTRING(judul,1,5) FROM TABLE_BUKU Query SUBSTRING
• LEN
Dengan menggunakan LEN kita dapat menghitung jumlah karakter yang ada pada record.Berikut adalah Query dari LEN:
SELECT LEN(nama_field) FROM nama_tabel Sintak s LEN
SELECT LEN(judul) FROM TABLE_BUKU Query LEN
• TOP
Dengan menggunakan TOP (biasa disebut LIMIT dalam mysql) dapat memungkinka n kita untuk membatasi berapa banyak data yang ingin kita tampilkan. Berikut adalah Query dari TOP:
SELECT TOP jumlah_batas FROM nama_tabel Sintak s TOP
SELECT TOP 10 * FROM TABLE_BUKU Query TOP
2.3 Data Control Language (DCL)
Data Control Language (DCL) adalah bagian dari SQL yang memungkinkan administra tor database untuk mengkonfigurasi akses keamanan untuk database. DCL terdiri dari tiga perintah: GRANT, REVOKE, dan DENY. Gabungan, dari ketiga perintah ini memungkinkan administr ator untuk mengatur dan menghapus hak akses database dengan fleksibel. Berikut adalah penjelasan singkatnya:
a. GRANT: Memberikan izin kepada user untuk dapat melakukan operasi pada objek database. b. REVOKE: Menghapus izin yang diberikan pada objek database.Yang perlu diingat adalah,
pengguna masih dapat mengakses objek database sepenuhnya.
c. DENY: Menolak izin operasi pengguna untuk objek database. Dengan ini pengguna tidak akan dapat melakukan operasi terhadap objek database.
Berikut adalah langkah-langkah dalam menentukan hak akses untuk objekdatabase: 1. Membuat user baru.
CREATE LOGIN nama_user WITH PASSWORD='password',CHECK_POLICY=OFF
GO
USE nama_database GO
CREATE USER nama_user FOR LOGIN nama_user
WITH DEFAULT_SCHEMA =[dbo]
2. Memberikan izin pada user untuk dapat mengakses.
GRANT SELECT ON OBJECT::dbo.nama_tabel TO nama_user
3. Menjalankan perintah SELECT dengan hak akses user baru yang tadi telah kita buat.
EXECUTE AS USER = 'nama_user'
SELECT * FROM dbo.nama_tabel
REVERT
4. Menghapus izin yang diberikan kepada user baru.
REVOKE SELECT ON OBJECT::dbo.nama_tabel FROM nama_user
5. Menjalankan perintah SELECT kembali, dan user baru masih dapat melihatdata, karena tidak semua GRANT yang dihapus oleh REVOKE.
GRANT EXECUTE AS USER = 'nama_user'
6. Menolak izin pada tabel untuk user baru, agar user baru tidak dapat melihat data.
DENY SELECT ONOBJECT::dbo.nama_tabel TO nama_user
7. Menjalankan perintah SELECT, dan nama_user tidak dapat dapat melihat data pada nama_tabel.
EXECUTE AS USER = 'nama_user'
SELECT * FROM dbo.nama_tabel
BAB III
JOIN DAN TRIGGER
3.1 JOIN TABLE
Join merupakan sebuah operasi yang dugnakan untuk mendapatkan data gabungan dari dua table atau lebih. Operasi tersebut digunakan dalam perintah SELECT, dan biasanya dipakai untuk memperoleh detail data dari tabel-tabel yang saling berhubungan (memiliki relasi).
Ada beberapa jenis untuk operasi join :
a. Inner Join
Menampilkan data dari dua tabel yang datanya memiliki setidaknya satu kesamaan. Sintaks inner join :
Format penulisan tanpa alias
SELECT
nama_tabel1.nama_field, nama_tabel1.nama_field, nama_tabel2.nama_field, nama_tabel2.nama_field,
FROM nama_tabel1 inner join nama_tabel2
ON nama_tabel1.nama_field = nama_tabel2.nama_field
Format penulisan menggunakan alias
SELECT
a.nama_field, a.nama_field, b.nama_field, b.nama_field,
FROM nama_tabel1 AS a inner join nama_tabel2 AS b
ON a.nama_field = b.nama_field
Contoh penggunaan :
SELECT
tb_anggota.ID_anggota, tb_anggota.nama,
tb_peminjaman.Kode_buku, tb_peminjaman.Tgl_pinjam, tb_peminjaman.Tgl_kembali
FROM tb_anggota inner join tb_peminjaman
Menampilkan data sesuai dengan tabel sebelah kiri. Sintaks left join :
Format penulisan tanpa alias
SELECT
nama_tabel1.nama_field, nama_tabel1.nama_field, nama_tabel2.nama_field, nama_tabel2.nama_field,
FROM nama_tabel1 left outer join nama_tabel2
ON nama_tabel1.nama_field = nama_tabel2.nama_field
Format penulisan menggunakan alias
SELECT
a.nama_field, a.nama_field, b.nama_field, b.nama_field,
FROM nama_tabel1 AS a left outer join nama_tabel2 AS b
ON a.nama_field = b.nama_field
Contoh penggunaan :
SELECT
tb_anggota.ID_anggota, tb_anggota.nama,
tb_peminjaman.Kode_buku, tb_peminjaman.Tgl_pinjam, tb_peminjaman.Tgl_kembali
FROM tb_anggota left outer join tb_peminjaman
ON tb_anggota.ID_anggota=tb_peminjaman.ID_anggota
c. Right Join
Menampilkan data sesuai dengan tabel sebelah kanan. Right join merupakan kebalikan dari left join.
Sintaks right join :
Format penulisan tanpa alias
SELECT
nama_tabel1.nama_field, nama_tabel1.nama_field, nama_tabel2.nama_field, nama_tabel2.nama_field,
FROM nama_tabel1 right outer join nama_tabel2
ON nama_tabel1.nama_field = nama_tabel2.nama_field
Format penulisan menggunakan alias
SELECT
a.nama_field, a.nama_field, b.nama_field, b.nama_field,
FROM nama_tabel1 AS a right outer join nama_tabel2 AS b
Contoh penggunaan :
SELECT
tb_anggota.ID_anggota, tb_anggota.nama,
tb_peminjaman.Kode_buku, tb_peminjaman.Tgl_pinjam, tb_peminjaman.Tgl_kembali
FROM tb_anggota right outer join tb_peminjaman
ON tb_anggota.ID_anggota=tb_peminjaman.ID_anggota
d. Full Join
Menampilkan semua data yang ada pada tabel. Semua data pada tabel yang dilakukan operasi join akan di tampilkan semua. Jika tidak ada kesamaan maka akan bernilai null.
Sintaks full join :
Format penulisan tanpa alias
SELECT
nama_tabel1.nama_field, nama_tabel1.nama_field, nama_tabel2.nama_field, nama_tabel2.nama_field,
FROM nama_tabel1 full outer join nama_tabel2
ON nama_tabel1.nama_field = nama_tabel2.nama_field
Format penulisan menggunakan alias
SELECT
a.nama_field, a.nama_field, b.nama_field, b.nama_field,
FROM nama_tabel1 AS a full outer join nama_tabel2 AS b
ON a.nama_field = b.nama_field
Contoh penggunaan :
SELECT
tb_anggota.ID_anggota, tb_anggota.nama,
tb_peminjaman.Kode_buku, tb_peminjaman.Tgl_pinjam, tb_peminjaman.Tgl_kembali
FROM tb_anggota full outer join tb_peminjaman
Trigger merupakan object database yang berisi kumpulan perintah SQL yang berfungs i untuk mengeksekusi satu atau sekumpulan perintah SQL secara otomatis ketika menambah, merubah dan menghapus sebuah baris data didalam suatu table.
Dalam pengolahan database, trigger memiliki beberapa manfaat :
1. Trigger dapat digunakan untuk mengetahui waktu penambahan, pengubahan dan penghapusan data.
2. Trigger dapat digunakan untuk memasukkan data pada table lain.
Untuk membuat trigger, sebelumnya harus membuat table yang akan dikenakan proses trigger dan table yang menampung setiap kejadian INSERT, UPDATE ataupun DELETE. Pada contoh kali ini kita memakai table ANGGOTA yang telah dibuat sebelumnya. Untuk table yang menampung data waktu yang menunjukkan ada manipulasi pada table kita buat satu table baru yaitu table BERITA.
TABEL ANGGOTA ID_anggota Varchar(4) Nama Varchar(20) Alamat Varchar(25) TABEL BERITA Keterangan Varchar(25) Tanggal Datetime
Perintah membuat table BERITA
CREATE TABLE Berita(Keterangan VARCHAR(25), Tanggal DATETIME
Setelah membuat table BERITA, selanjutnya membuat trigger. Perintah membuat trigger seperti dibawah ini.
Sintaks trigger
Format penulisan atau pembuatan trigger :
CREATE TRIGGER nama_trigger ON nama_table_untuk_trigger FOR
fungsi_insert/update/delete AS
INSERT INTO nama_table_penampung(nama_field, nama_field)
a. TRIGGER INSERT
Contoh penggunaan untuk INSERT :
CREATE TRIGGER in_ang ON tb_anggota FOR INSERT AS INSERT INTO Berita(Keterangan, Tanggal)
VALUES ('Penambahan Anggota', GETDATE()) b. TRIGGER UPDATE
Contoh penggunaan untuk UPDATE :
CREATE TRIGGER up_ang ON tb_anggota FOR UPDATE AS INSERT INTO Berita(Keterangan, Tanggal)
VALUES ('Pengubahan Anggota', GETDATE()) c. TRIGGER DELETE
Contoh penggunaan untuk DELETE :
CREATE TRIGGER del_ang ON tb_anggota FOR DELETE AS INSERT INTO Berita(Keterangan, Tanggal)
VIEW , STORED PROCEDURE , STORED FUNCTION
4.1 VIEW
View merupakan tabel virtual berdasarkan hasil dari pernyataan SQL yang telah kita buat. Kita juga dapat menambahkan fungsi- fungsi SQL, Where dan Join.
a. Create View
Yang pertama dilakukan untuk menggunakan tabel view yaitu membuat view. Sintaks membuat view :
CREATE VIEW nama_view
AS
SQLQuery
Contoh Penggunaan View :
CREATE VIEW V_anggota
AS
SELECT * FROM tb_anggota b. Update View
Selain membuat view juga dapat merubah SQL Query yang ada pada table view yang telah kita buat.
Sintaks memperbarui view :
ALTER VIEW nama_view
AS
SQLQuery
Contoh memperbarui view :
ALTER VIEW V_anggota
AS
c. Delete View
Untuk menghapus view yang telah kita buat, kita dapat menggunakan cara berikut : Sintaks menghapus view :
DROP VIEW nama_view
Contoh menghapus view :
DROP VIEW V_anggota
4.2 STORED PROCEDURE
Stored procedure merupakan sekumpulan perintah-perintah SQL yang tersimpan dengan nama tertentu dan diproses sebagai sebuah kesatuan. Bisa dikatakan sebuah sub program yang tersimpan di database. Stored procedure dapat melakukan :
a. Menerima parameter sebagai input dan mengembalikan nilai- nilai dalam bentuk parameter output kepada yang memanggilnya
b. Mengandung perintah-perintah program yang melakukkan operasi didalam database, termasuk memanggil procedure lainnya.
c. Mengmbalikan suatu nilai status pada pemanggilnya untuk mengidikasikan berhasil atau gagalnya procedur.
Sama seperti view dapat membuat, mengubah SQL Query dan menghapus stored procedure yang telah kita buat :
a. Membuat Stored Procedure
Sintaks membuat stored procedure :
CREATE PROC nama_stored_procedure (@parameter TYPEDATA)
AS BEGIN
{SQLQuery}
END
Contoh sintaks pembuatan stored procedure :
CREATE PROC SP_anggota (@ID_anggota VARCHAR(4))
AS BEGIN
SELECT * FROM tb_anggota WHERE ID_anggota = @ID_anggota
b. Mengubah Stored Procedure
Sintaks mengubah stored procedure :
ALTER PROC nama_stored_procedure (@parameter TYPEDATA)
AS BEGIN
{SQLQuery}
END
Contoh sintaks mengubah stored procedure :
ALTER PROC SP_anggota (@Nama VARCHAR(20))
AS BEGIN
SELECT * FROM tb_anggota WHERE Nama = @Nama
END
c. Menghapus Stored Procedure
Sintaks menghapus stored procedure :
DROP PROCEDURE nama_stored_procedure
Contoh sintaks menghapus stored procedure :
4.3 STORED FUNCTION
Fungsi hampir sama dengan stored procedure. Function mempunyai sejumlah paramter input dan hanya mengembalikan satu output, standar perintah yang digunakan menggunaka n perintah standar SQL . Dalam bahasan ini dapat di implementasikan pada proses mncari jumlah buku berdasarkan tahun terbit .
a. Membuat Stored Function
Sintaks membuat stored function :
CREATE FUNCTION nama_stored_function (@parameter TYPEDATA)
AS BEGIN
{SQLQuery}
END
Contoh sintaks pembuatan stored function :
CREATE FUNCTION hit_buku( @tahun int )
RETURNS VARCHAR AS
BEGIN
DECLARE @tpl VARCHAR(50);
SELECT @tpl = COUNT(*) FROM TB_BUKU AS Jumlah_Buku
WHERE tahun = @tahun
RETURN @tpl
[LAB DATABASE & SISTEM INFORMASI] | MODUL PRAKTIKU DATABESE 2017 BAB V
BACKUP DAN RESTORE 5.1 BAKUP DATABASE
Untuk menghindari kehilangan data – data yang sudah dimasukkan , sebaiknya dalakukan procedure backup data secara berkala. Penggunaan Enterprise Manager akan memudahkan proses tersebut..
Sintaks membuat Backup :
BACKUP DATABASE db_perpus TO DISK = 'E:\db_perpus.bak'
WITH NOFORMAT, NOINIT, NAME = N'db_perpus-full database backup'
SKIP, NOREWIND, NOUNLOAD, STATS = 10
[LAB DATABASE & SISTEM INFORMASI] | MODUL PRAKTIKU DATABESE 2017 5.2 RESTORE DATABASE
Setelah database di backup secara berkala , maka database yag telah di backup dapat di gunakan kembali atau masukkan kedalam Enterprise Manager kembali .
Sintaks membuat Restore :
RESTORE DATABASE db_perpustakan
FROM DISK = 'E:\db_perpus.bak'
WITH FILE = 1, NOUNLOAD, STATS = 10