• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Berbasis Saintifik Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Mengatasi Kebiasaan Mencontek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Model Pembelajaran Berbasis Saintifik Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Mengatasi Kebiasaan Mencontek"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KEMAJUAN PENELITIAN

1. IDENTITAS PENELITIAN(diisikan sesuai dengan proposal) A. JUDUL PENELITIAN

Model Pembelajaran Berbasis Saintifik Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan

Mengatasi Kebiasaan Mencontek

B. BIDANG, TEMA, TOPIK, DAN RUMPUN BIDANG ILMU Bidang Fokus RIRN/

Bidang Unggulan Perguruan Tinggi

Tema Topik (jika ada) Rumpun Bidang Ilmu

PTUPT -

Pengembangan Model-model KBM Berbasis TIK

PGSD

C. KATEGORI, SKEMA, SBK, TARGET TKT DAN LAMA PENELITIAN Kategori (Kompetitif Nasional/ Desentralisasi / Penugasan Skema Penelitian Strata (Dasar/ Terapan/ Pengembangan) SBK (Dasar/ Terapan/ Pengembangan) Target Akhir TKT Lama Penelitian (Tahun)

Desentralisasi PTUPT Terapan Terapan 5 2

2. IDENTITAS PENGUSUL Nama, Peran Perguruan Tinggi/ Institusi Program

Studi/ Bagian Bidang Tugas ID Sinta H-Index

Sujarwo, Ketua UMN Al-Washliyah PGSD Ketua 6189425 ………… Dara Fitrah Dwi, Anggota 1 UMN Al-Washliyah PGSD Anggota 1 6180581 ………… Rosmilan Pulungan, Anggota 1 UMN

Al-Washliyah PBSID Anggota 2 6049612 1

3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)

Mitra Nama Mitra

Ada Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah

4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN Luaran Wajib

(2)

Tahun

Luaran Jenis Luaran

Status Target Capaian (accepted, published, terdaftar atau granted, atau

status lainnya)

Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten,

keterangan sejenis lainnya)

2019 Model (Produk) Model (Produk) Proses Penyusunan Model

Luaran Tambahan

Tahun Luaran Jenis Luaran

Status Target Capaian (accepted, published, terdaftar atau granted, atau status lainnya)

Keterangan (url dan nama jurnal, penerbit, url paten, keterangan sejenis lainnya)

1 Jurnal Internasional Published

Published (Journal of Advances in Education and Philosophy Abbreviated Key Title: J Adv Educ Philos ISSN 2523-2665 (Print) |ISSN 2523-2223 (Online) Scholars Middle East Publishers, Dubai, United Arab Emirates Journal homepage: https://scholarsmepub.com/jaep/ 1 Prosiding dalam pertemuan ilmiah Lokal sudah terbit/sudah dilaksanakan

Seminar Nasional yang diselenggaran UMN Al-Washliyah melalui LP2M UMN Al-Washliyah Sabtu, 14 September 2019 Garuda Plaza Hotel-Medan.

1

Publikasi Ilmiah Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi

accepted/published Proses penyusunan artikel

1 Hak Cipta Terdaftar Proses penyusunan berkas

pendukung

5. KEMAJUAN PENELITIAN

Ringkasan penelitian berisi latar belakang penelitian, tujuan dan tahapan metode penelitian, luaran yang ditargetkan, serta uraian TKT penelitian yang diusulkan.

A. RINGKASAN

Latar Belakang dan Permasalahan

Kegiatan pembelajaran yang pernah dilakukan adalah pembelajaran dengan menerapkan pembelajaran berpusat pada mahasiswa. Pembelajaran tersebut menjadi budaya bagi mahasiswa untuk penguasaan materi khususnya dalam persiapan menghadapi evaluasi belajar yang diselenggarakan dalam bentuk ujian semester. Karenanya pembelajaran yang ditempuh adalah pembelajaran yang menuntut kemampuan mahasiswa secara maksimal melalui penyelesaian tugas secara kooperatif dalam bentuk makalah ilmiah dan terjadinya peningkatan pemahaman. Dengan demikian, mahasiswa yang terbiasa dengan pembelajaran yang ditempuh memiliki karakter seperti disiplin, motivasi, berani, jujur.

(3)

Oleh sebab itu, jelas bahwa mereka memiliki pengalaman sehingga mereka bisa mengingat kembali pengalaman yang telah terjadi khususnya materi yang pernah mereka sampaikan pada saat penyajian tugas. Dengan pengalaman ini, mahasiswa menunjukkan kesiapan untuk ditanya dan menjawab pertanyaan. Memiliki rasa percaya diri, berani dan bangga dengan cara yang baik dan benar. Mereka juga punya “modal” untuk menghadapi ujian semester. Mereka siap tidak curang meskipun ada kesempatan besar.

Namun yang terjadi selama ini ketika melakukan monitoring dan evaluasi pada saat dan setelah ujian, masih ditemukan mahasiswa mencontek dengan cara membuka buku, membuka aplikasi HP lewat browsing. Kenyataan ini mudah ditemukan, seolah menjadi budaya yang tidak bisa ditinggalkan, seperti kegiatan sakral yang dilakukan setiap waktunya, tanpa ada panduan khusus bahkan pemberitahuan sekalipun mahasiswa memiliki inisiatif, komitmen dan inovasi dalam mempersiapkan bahan contekan dari waktu ke waktu. Jika kenyataan ini selalu terjadi maka degradasi kompetensi dan karakter mahasiswa tak bisa dihindari. Mereka menjadi pecundang, orang yang tidak punya malu, perusak bangsa. Hafidz (2013) menyatakan bahwa menyontek hanyalah prilaku buruk dan menyesatkan. Jika kebiasaan ini tetap berlangsung, bersiaplah menjadi pecundang sejati yang sama saja menghancurkan bangsa secara perlahan tapi pasti. Selain itu, Kristiyanto dalam Sugiarto (2009) memaparkan, menyontek berkembang sangat dramatis yang jauh dari nilai-nilai kreativitas dan produktivitas. Menyontek awalnya pelanggaran ketidakjujuran, ternyata berpotensi mengembangkan perilaku kriminal.

Dari fakta dan pendapat di atas bahwa mencontek dapat dikatakan kebiasaan, yakni kegiatan yang dilakukan dari waktu ke waktu.

Berdasarkan pengalaman, penyebab kenyataan di atas adalah masih ada mahasiswa yang tidak menunjukkan hasil diskusi secara maksimal, tidak tampak adanya peningkatan penguasaan materi, justru yang tampak adalah menyajikan hasil diskusi dengan cara membaca tulisan yang telah dipersiapkan diselembar kertas, padahal apa yang dibacakan itu sudah termuat dalam slide power point. Merekapun tidak memperhatikan dan memaksimalkan materi yang telah mereka persiapkan dalam bentuk power point. Demam panggung seolah mengatakan bahwa mereka sangat tidak siap dan menguasai materi. Jemari tangan tampak gemetar ketika memegang kertas yang berisi tulisan-tulisan materi yang sebenarnya sudah ada dalam power point.

Berdasarkan uraian tersebut, permasalahannya adalah rendahnya aktivitas belajar yang mengakibatkan kebiasaan mencontek. Untuk mengatasi persoalan tersebut, diduga bahwa pembelajaran yang dapat memaksimalkan aktivitas belajar dan mampu meminimalisir kebiasaan mencontek adalah pendekatan sainstifik. Untuk mengetahui apakah pendekatan sainstifik bisa meningkatkan aktivitas belajar dan mengatasi kebiasaan mencontek perlu dilakukan penyelidikan dengan melaksanakan penelitian dengan judul model pembelajaran berbasis sainstifik untuk meningkatkan aktivitas belajar dan mengatasi kebiasaan mencontek.

(4)

Tujuan Penelitian

Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah a) menciptakan model pembelajaran berbasis saintifik untuk meningkatkan aktivitas belajar dan mengatasi kebiasaan mencontek. Model ini dikhususkan untuk mengendalikan aktivitas belajar dan mencegah cara-cara praktis, b) menghasilkan naskah artikel ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal internasional dan nasional, c) Menghasilkan naskah artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui pertemuan ilmiah lokal/nasional.

Tahapan Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama dua tahun. Pada tahun I, metode penelitian bersifat eksploratif, bertujuan untuk membangun model pembelajaran berbasis saintifik. Model ditentukan berdasarkan variabel aktivitas belajar dan kebiasaan mencontek yaitu a) mahasiswa, yakni melakukan aktivitas belajar apa, b) siapa saja yang melakukan aktivitas belajar sesuai prosedur yang diarahkan, c) tempat melakukan aktivitas belajar, d) fasilitas yang digunakan untuk aktivitas belajar, e) intensitas aktivitas belajar mahasiswa, f) bagaimana mengendalikan aktivitas belajar didalam/diluar kelas dan mahasiswa mencontek saat ujian merupakan bagian yang perlu dilakukan penataan khususnya di masing-masing tim dan mahasiswa. Eksplorasi dilakukan di Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan yang berada di bawah Yayasan Pendidikan Al-Washliyah yang tersebar di tiga (3) kabupaten/kota yaitu Labuhan Batu, Deli Serdang dan Medan.

Ditahap II, bertujuan mengembangkan model pembelajaran berbasis saintifik untuk meningkatkan aktivitas belajar dan mengatasi kebiasaan mencontek. Penelitian dilakukan selama proses pembelajaran untuk menguji model pembelajaran yang telah dikonstruksi tahap I. Pada tahap ini, dihasilkan jurnal dan HaKI tentang model pembelajaran berbasis saintifik untuk meningkatkan aktivitas belajar dan mengatasi kebiasaan mencontek. Model yang diperoleh ditahun I dikembangkan tahun II. Pada tahap II melakukan analisis kebijakan pendidikan terkait model pembelajaran. Analisis dilakukan untuk menghasilkan model terbaik pembelajaran berbasis saintifik yang dapat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan mengatasi kebiasaan mencontek. Untuk memperjelas uraian di atas, berikut diagram alir penelitian dimaksud.

(5)

Gbr. Bagan Alir Penelitian Model Pembelajaran Berbasis Sainstifik Untuk Meningkatkan Aktivitas dan

Mengatasi Kebiasaan Mencontek

Peserta Didik Bereksplorasi

Sistematika Produk dan Penyajian Berbasis Sainstifik Penelitian Lanjutan: Pengujian Model Setting Kelas, Kursi Individu dan/atau Kelompok

yang terdiri 3-5 orang

Luaran Tahun II: Fisibility Dokumen, Jurnal, HaKI. Materi

Luaran Tahun I: Model (Produk), Jurnal, HaKI.

Aktivitas Belajar

Penyajian Hasil Eksplorasi/ Diskusi/Tanya Jawab

Model Pembelajaran Berbasis Sainstifik Untuk Meningkatkan Aktivitas dan

Mengatasi Kebiasaan Mencontek

Observasi UTS dan/atau UAS

(6)

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian tahun I: April 2019 sampai Desember 2019. Survei pendahuluan dilakukan berdasarkan proses aktivitas belajar dan mahasiswa yang mencontek. Penelitian dilakukan dilingkungan Yayasan Pendidikan Al-Washliyah yang tersebar dibeberapa kabupaten/Kota Sumatera Utara: Medan, Deli Serdang (Lubuk Pakam) dan Labuhan Batu.

B. Data dan Sumber Data

Data dan sumber data terdiri dari data Primer yang diperoleh langsung dilapangan/responden, b) data sekunder diperoleh dari tenaga pendidik yang berinteraksi dengan responden.

C. Metode dan Instrumen Pengumpul Data

Metode dan instrumen pengumpulan data adalah observasi, kuesioner dan studi dokumen. Observasi dilakukan sebelum dan selama proses pembelajaran. Kuesioner (daftar pertanyaan) digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan topik penelitian. Studi dokumen sebagai data sekunder untuk mendukung data primer.

D. Analisis Data

Pada tahap I, analisis data dilakukan secara deskriptif untuk membangun model pembelajaran berbasis sainstifik. Sajian deskriptif didukung dengan data-data kuantitatif yang dianalisa berdasarkan indeks aktivitas belajar yang ditunjukkan sebagai indeks aktivitas pembelajaran. Pada tahap II, penelitian bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran berbasis saintifik untuk meningkatkan aktivitas belajar dan mengatasi kebiasaan mencontek yakni dengan menguji model pembelajaran yang telah dikonstruksi pada tahap pertama. Pada tahap ini diproduk Jurnal, HaKI. Model yang diperoleh pada tahap I dikembangkan sesuai tahap kedua. Populasi penelitian pada tahap II ini adalah sama seperti penelitian tahap I.

Luaran Penelitian

Pada tahun I diperoleh model, ditahun II, sudah terbit dokumen Feasibility study (Luaran Wajib). Sedangkan luaran tambahan tahun I dan tahun II published jurnal internasional dan jurnal nasional tidak terakreditasi, menjadi pemakalah seminar nasional/internasional, terdaftar HaKI dan buku nasional (ISBN).

TKT

(7)

Hasil penelitian berisi kemajuan pelaksanaan penelitian, data yang diperoleh, dan analisis yang telah dilakukan

B. HASIL PENELITIAN

Penelitian yang telah dilaksanakan melalui proses pembelajaran yang berfokus mengenai a) aktivitas belajar apa yang dilakukan mahasiswa, b) siapa saja yang melakukan aktivitas belajar sesuai arahkan, c) tempat melakukan aktivitas belajar, d) fasilitas yang digunakan untuk aktivitas belajar, e) intensitas aktivitas belajar mahasiswa, f) bagaimana mengendalikan aktivitas belajar didalam/diluar kelas dan mengatasi mahasiswa mencontek saat ujian. Oleh karena itu, diperoleh hal-hal mengenai a) aktivitas belajar apa yang dilakukan mahasiswa, b) siapa saja yang melakukan aktivitas belajar sesuai prosedur yang diarahkan, c) tempat melakukan aktivitas belajar, d) fasilitas yang digunakan untuk aktivitas belajar, e) intensitas aktivitas belajar mahasiswa, f) bagaimana mengendalikan aktivitas belajar didalam/diluar kelas dan mahasiswa mencontek saat ujian. Yang terangkum dalam tabel di bawah ini:

Siapa saja yang melakukan aktivitas belajar Aktivitas belajar apa Fasilitas yang digunakan Instensitas belajar Tempat belajar Dikelas Diluar kelas dikelas Diluar kelas Mahasiswa program studi PGSD semester IV yakni IV A, IV B, IV H, IV I, IV V. Pembelajaran IPA Handphone berbasis android Rumah/ Kos, warnet, Handph one 100 menit/ minggu Kos-kosan, Kampus Mahasiswa program studi PGSD semester III IPA SD 2 Handphone berbasis android Rumah/ Kos, warnet, Handph one 100 menit/ minggu Kos-kosan, Kampus

Hasil yang dicapai sebagaimana uraian di atas masih belum maksimal karena setelah melaksanakan UAS, aktivitas pembelajaran dikelas libur sampai dengan pertengahan September 2019. Kemudian akan dilanjutkan kembali pada September 2019 pada semester ganjil tahun akademik 2019/2020. Dengan demikian, deskripsi terkait data diatas dapat dilihat pada uraian di bawah ini.

Kegiatan pembelajaran IPA berbasis sainstifik yang terjadi menerapkan metode penugasan yakni dengan melaksanakan tahapan penyajian hasil penugasan di dalam kelas. Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan dimaksud, dapat uraian bahwa:

Mahasiswa yang menyajikan hasil penugasan adalah mahasiswa program studi pendidikan guru sekolah dasar semester IV yang berjumlah 39 mahasiswa. Mereka melaksanakan perkuliahan dikampus Aziddin UMN Al-Washliyah yang beralamat di Jl. Lintas Medan - Perbaungan, Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang.

(8)

Sebelum dilakukan penyajian hasil penugasan terlebih dahulu diawali dengan mengatur dan menyusun tempat duduk sebanyak sepuluh (10) kursi yang berada ditengah-tengah kelas. Sepuluh (10) kursi tersebut terbagi menjadi dua bagian yang saling berhadap-hadapan yakni lima (5) kursi menghadap ke barat dan lima (5) kursi lainnya menghadap ke timur. Sedangkan kursi-kursi lainnya diatur dan disusun membentuk huruf U berdekatan dengan dinding kelas.

Teknik penyajian hasil penugasan yang bersifat debat menuntut tim penyaji berusaha semaksimal mungkin dalam menguasai materi

yang akan mereka sampaikan didepan teman-teman mereka. Ulasan materi telah dipersiapkan beberapa hari sebelum hari penyajian yang menunjukkan bahwa aktivitas belajar tidak hanya

dilakukan dikelas melainkan aktivitas belajar yang terjadi diluar kelas baik dilakukan secara individu maupun kooperatif. Aktivitas belajar yang terjadi diluar kelas adalah atas kesepakatan mereka untuk bereksplorasi dalam mengumpulkan bahan yang akan dijadikan materi untuk disampaikan pada saat penyajian hasil penugasan. Kesepakatan yang terjadi menghasilkan komunikasi dan pertemuan yang efektif diantara mereka yang terjadi tidak hanya sekali saja tetapi bisa lebih dari itu. Hal yang sama juga dilakukan oleh tim penguji dalam mempersiapkan materi yang sama dengan materi penyaji yang dimaksudkan untuk menguji ulasan materi penyaji.

Aktivitas demi aktivitas belajar yang terjadi, ternyata, mereka mampu menunjukkan bahwa mereka menguasai materi yang telah mereka persiapkan, berani dan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam tekanan waktu. Tidak hanya itu, mereka juga mendapatkan sanggahan dari tim penguji dan audiens atas jawaban yang mereka berikan dan bisa diatasi. Suasana debatpun terjadi diantara tim penyaji, tim penguji

dan audiens. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar itu terjadi pada mereka khususnya sebelum penyajian hasil penugasan yang didukung oleh pengalaman-pengalaman mereka baik terkait langsung saat perkuliahan maupun pada saat mereka sedang bekerja sebagai guru dan lainnya.

Dengan demikian, teknik penyajian hasil penugasan yang bersifat debat dengan model sebagaimana uraian di atas yang diperjelas secara visual terhadap aktivitas belajar mahasiswa menunjukkan bahwa proses yang terjadi adalah proses pemahaman dan penguasaan materi yang akan menjadi pengalaman bagi setiap mahasiswa. Semua mahasiswa yang tergabung dalam

(9)

masing-masing kelompok telah menunjukkan karakternya diantaranya jujur, berani dan kritis. Tim penyaji menunjukkan keberaniannya dalam menyampaikan materi, argumentasinya dan menjawa pertanyaan bahkan berani berdebat dengan tim penguji. Tim penguji menunjukkan keberaniannya dalam mengkritisi ulasan materi dengan mengajukan pertanyaan hingga terjadi debat yang menunjukkan bahwa masing-masing berusaha mempertahankan argumentasinya. Selain itu, mereka menunjukkan karakter jujur terkait fakta-fakta yang mereka temukan dilapangan ketika berinteraksi dengan masyarakat luas khususnya dilingkungan pendidikan.

Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang membuat aktivitas belajar mahasiswa berbeda dari aktivitas belajar sebelumnya, yakni a) dalam penyelesaian penugasan, mereka mencari pengalaman dan mengalaminya secara langsung, b) mahasiswa yang melakukan sendiri terutama pada penyajian hasil penugasan sehingga mereka dapat mengembangkan berbagai karakter seperti berani, bisa menerima pendapat lain, c) mereka melakukan penyelesaian penugasan sesuai dengan minat dan yang mereka bisa, d) suasana belajar dikelas menjadi demokratis, ramai tetapi komunikatif dan kondusif, saling menghargai pendapat dan berbicara. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Kurniawati dkk (2013) yang menyatakan bahwa ada 8 faktor yang menyebabkan aktivitas belajar mengalami peningkatan, salah satunya adalah para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.

Aktivitas-aktivitas belajar lainnya yang terjadi adalah mahasiswa yang menyajikan hasil penugasan menunjukkan persiapan seperti menyiapkan materi yang akan disampaikan dalam lembaran-lembaran kertas, menggunakan

handphone berbasis andorid. Bahkan mahasiswa yang bertindak sebagai moderatir dan audiens juga melakukan hal yang terhadap mahasiswa yang bertugas menyajikan hasil penugasan. Tidak hanya itu, mereka juga menyajikan hasil

penugasan dengan memanfaatkan infocus. Oleh karena itu, diskusi yang terjadi tidak hanya duduk berhadap-hadapan saja atau dengan berdiri bahkan mereka mempresentasikan bak layaknya guru sebagaimana yang terlihat pada gambar di atas.

(10)

Status Luaran berisi status tercapainya luaran wajib yang dijanjikan dan luaran tambahan (jika ada). Uraian status luaran harus didukung dengan bukti kemajuan ketercapaian luaran dengan bukti tersebut di bagian Lampiran

C. STATUS LUARAN

Luaran Wajib Tahun I Target Status Pendukung

Luaran Wajib: Model

(Produk) Model (Produk)

Proses Penyusunan Draft

Luran Tambahan Tahun I Target Status Pendukung

Artikel Jurnal Internasional dengan judul: Presentation Technical of Students’ Task Learning Outcomes in Learning Activity Published Published: Journal of Advances in Education and Philosophy (JAEP)

Artikel Pertemuan Ilmiah Nasional dengan judul: Aktivitas Belajar Mahasiswa dengan Teknik Penyajian Hasil Penugasan Sudah dilaksanakan Kegiatan sudah dilaksanakan pada tanggal 14 September 2019 oleh LP2M UMN Al-Washliyah di Garuda Plaza Hotel-Medan diterbitkan dalam prosiding. Prosiding belum bisa diperoleh dari LP2M UMN Al-Washliyah Artikel jurnal internasional

dengan judul: Aktivitas Belajar Berbasis Sainstifik Menggunakan Teknik Penyajian Hasil Penugasan Terhadap Meningkatnya Hasil Belajar

yang ditujukan

terbit di The International journal of Counseling and Education-Universitas Negeri Padang (UNP)

Published

Draft masih dalam draft bahasa Indonesia dengan persentase jurnal 60% yang selesai

Hak Cipta Terdaftar Proses penyusunan

berkas pendukung

-

Peran Mitra (untuk Penelitian Terapan, Penelitian Pengembangan, PTUPT, PDUPT serta KRUPT) berisi uraian realisasi kerjasama dan realisasi kontribusi mitra, baik in-kind dan in-cash.

D. PERAN MITRA

UMN Al-Washliyah dalam penelitian ini merupakan mitra penelitian terapan unggulan perguruan tinggi (PTUPT) tahun 2019 yang sekaligus merupakan lokasi pelaksanaan penelitian. UMN Al-Washliyah sangat membantu pelaksanaan kegiatan penelitian ini. Kerjasama ini ditandai dengan adanya bantuan secara in kind, yakni konstribusi dalam penggunaan fasilitas yang digunakan selama pelaksanaan kegiatan penelitian berlangsung seperti ruang kelas untuk pelaksanaan pembelajaran

(11)

khususnya pada program studi pendidikan guru sekolah dasar (PGSD) yang dilengkapi dengan infocus dan pendukung lainnya seperti wifi. Selain itu, penggunaan ruangan untuk melakukan pertemuan (rapat) dengan tim peneliti dan pembantu lapangan.

(12)

Kendala Pelaksanaan Penelitian berisi kesulitan atau hambatan yang dihadapi selama melakukan penelitian dan mencapai luaran yang dijanjikan

E. KENDALA PELAKSANAAN PENELITIAN

Mengingat bahwa pelaksanaan penelitian dilaksanakan melalui proses pembelajaran yang sebenanrnya dapat dilaksanakan setelah penandatanganan kontrak penelitian dilakukan. Namun yang terjadi adalah, panjangnya interval waktu antara pengumuman pemenang penelitian dengan penandatanganan kontrak penelitian sehingga terjadi kekosongan kegiatan penelitian yang mengakibatkan hilangnya momen penting penelitian. Hal ini terjadi karena pengumuman pemenang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tahun 2019 tertanggal 25 Februari 2019 No. T/140/E3/RA.00/2019 Hal: Penerima Pendanaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Tahun 2019. Sedangkan penandatanganan kontrak penelitian antara LP2M UMN Al-Washliyah dengan peneliti dilaksanakan tanggal 29 April 2019 No. 119a/LP2M UMNAW/B.07/2019. Dengan demikian kekosongan waktu kegiatan adalah 26 Februari 2019 – 29 April 2019.

Kondisi dalam melaksanakan penelitian

Hasil yang dicapai sebagaimana uraian di atas masih belum maksimal karena setelah melaksanakan UAS, aktivitas pembelajaran dikelas libur sampai dengan pertengan September 2019. Kemudian akan dilanjutkan kembali pada September 2019 pada semester ganjil tahun akademik 2019/2020.

Rencana Tahapan Selanjutnya berisi tentang rencana penyelesaian penelitian dan rencana untuk mencapai luaran yang dijanjikan

F. RENCANA TAHAPAN SELANJUTNYA

Berdasarkan hasil yang dicapai maka rencana tahapan berikutnya adalah:

1. Melanjutkan penelitian untuk menguatkan hasil penelitian yang telah dicapai sementara; 2. Merekapitulasi data yang diperoleh dalam bentuk matriks/tabel;

3. Menganalisis data;

4. Mengalihbahasakan artikel jurnal internasional yang akan di submit/diterbitkan di The Internastional Journal of Counseling and Education-Universitas Negeri Padang;

5. Registrasi Hak Cipta;

6. Mengevaluasi dan menyelesaikan model pembelajaran berbasis sainstifik untuk meningkatkan aktivitas belajar dan mengatasi kebiasaan mencontek;

Daftar Pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan. Hanya pustaka yang disitasi pada laporan kemajuan yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka. G. DAFTAR PUSTAKA

(13)

2. ………. 3. dst.

Lampiran berisi bukti pendukung luaran wajib dan luaran tambahan (jika ada) sesuai dengan target capaian yang dijanjikan

H. LAMPIRAN Luaran Wajib:

Model Pembelajaran Berbasis Sainstifik untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Mengatasi Kebiasaan Mencontek

Luaran Tambahan:

Artikel Journal of Advances in Education and Philosophy (JAEP):

Artikel Pertemuan Ilmiah Nasional Tanggal 14 September 2019:

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antiradikal ekstrak herba cakar ayam ( Selaginella doederleinii Hieron), herba keladi tikus ( Typhonium divaricatum (L)

Setelah dilakukan experimen dengan menggunakan 660 data citra, hasil yang diperoleh untuk proses klasifikasi menunjukan bahwa penggunaan metode ini cukup baik untuk kasus

DFD adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan

Demikian halnya dengan responden kontrol, dimana hasil uji hubungan menunjukkan nilai p value yaitu 0,691 ( p value > 0,05) sehingga disimpulkan bahwa tidak

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan (1) terdapat hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan timbulnya penyakit skabies di

Menambah pengetahuan bidan tentang pentingnya terapi nonfarmakologi terapi musik untuk kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan sehingga pelayanan

4.8 Tabulasi Silang Pengaruh Pola Asuh Perawatan Kesehatan terhadap Kejadian Stunting pada Anak Usia 12-24 Bulan di Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh

Nar ratology is the theory of narratives, narratives texts, images, and events that “tell a story” and it constructed to understand, analyze, and examine narratives (Bal,