• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Pada Anak Bu Purpini 6-6-12

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Asuhan Keperawatan Kegawatdaruratan Pada Anak Bu Purpini 6-6-12"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

KEGAWATDARURATAN

KEGAWATDARURATAN

PADA ANAK

PADA ANAK

(2)
(3)

PENGERTIAN

PENGERTIAN

• Kep gawat darurat (Emergenci Nursing) mrpKep gawat darurat (Emergenci Nursing) mrp

pelay kep yg komprehensif diberikan kpd pelay kep yg komprehensif diberikan kpd pasien dg

pasien dg injuri injuri akut akut sakit sakit yang yang mengancammengancam kehidupan

kehidupan

• Kegiatan pelay kep menunjukkan keahlian dlmKegiatan pelay kep menunjukkan keahlian dlm

pengkajian, setting proritas, intervensi kritis, pengkajian, setting proritas, intervensi kritis, dan pendidikan kes masyarakat.

dan pendidikan kes masyarakat.

(4)

KERACUNAN PADA ANAK

KERACUNAN PADA ANAK

• Racun adalah Racun adalah zat yzat yang bekerja pada tubuhang bekerja pada tubuh

secara kimiawi dan fisiologik dalam dosis secara kimiawi dan fisiologik dalam dosis toksik akan menyebabk

toksik akan menyebabkan an gangguangangguan

kesehatan atau mengakibatkan kematian kesehatan atau mengakibatkan kematian

• KejadiannKejadiannya sering ya sering di rumdi rumah/lingkunganah/lingkungan

sekitar.Prosesnya melalui sal pencernaan,sal sekitar.Prosesnya melalui sal pencernaan,sal pernafasan, kulit atau mukosa yang

pernafasan, kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala klinis

(5)

F

FAKTOR

AKTOR MEMB

MEMBUA

UAT

T ANA

ANAK M

K MUDAH

UDAH

KERACUNAN

KERACUNAN

• Anak usia 0 - Anak usia 0 - 1,5 tahun masih dalam fase oral. Ia jadi cenderung1,5 tahun masih dalam fase oral. Ia jadi cenderung

ingin memasukkan apa saja yang dipegangnya ke dalam mulut. ingin memasukkan apa saja yang dipegangnya ke dalam mulut.

• Anak belum mengetahui apa yang berbahaya bagi dirinya. DiaAnak belum mengetahui apa yang berbahaya bagi dirinya. Dia

melakukan segala sesuatu berdasarkan nalurinya saja. melakukan segala sesuatu berdasarkan nalurinya saja.

• Di masaDi masa golden agegolden age anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat anak memiliki rasa ingin tahu yang sangat

besar. Itu membuatnya tak bisa diam dan ingin meraih apa saja besar. Itu membuatnya tak bisa diam dan ingin meraih apa saja yang dilihatnya.

yang dilihatnya.

• Sifat negativistik juga menonjol di usia ini. Ia cenderung tampilSifat negativistik juga menonjol di usia ini. Ia cenderung tampil

sebagai pembangkang, selalu menentang perintah, dan melanggar sebagai pembangkang, selalu menentang perintah, dan melanggar larangan. Walaupun berbahaya, peringatan orang tua tak

larangan. Walaupun berbahaya, peringatan orang tua tak diacuhkan.

diacuhkan.

• Sebagian besar keracunan pada anak, disebabkan makanan, obat-Sebagian besar keracunan pada anak, disebabkan makanan,

obat-obatan, obatan,

(6)

KLASIFIKASI

KLASIFIKASI

• KorKorosif: asam osif: asam & basa & basa kuatkuat →→radang &ulserasiradang &ulserasi •

• Bahan iritanBahan iritan •

• Neurotik : bekerja pada sistem sarafNeurotik : bekerja pada sistem saraf

cerebr

cerebral,spinal dan al,spinal dan peripheralperipheral

• Cardiac : digitalisCardiac : digitalis •

• Asphixiant : CO, CO2, dllAsphixiant : CO, CO2, dll •

• Lain-lain: Lain-lain: antiperetik,antihisantiperetik,antihistamin,tamin,

antidepresan,stimulan , penenang antidepresan,stimulan , penenang

(7)

HIDROKARBON

• Jenis: minyak tanah, bensin,minyak cat,thinner

minyak isi untuk korek api

• Iritasi pada paru • Gejala klinik:

mual, nyeri perut,diare,batuk, napas pendek, sesak napas, kulit membiru, batuk darah,

depresi susunan saraf pusat : ↓ kesadaran, kejang

(8)

PERTOLONGAN PERTAMA

• Rangsang supaya muntah

• Cara : tekan lidah anak kuat-kuat dengan

sendok, sodok perlahan daerah pangkal

mulutnya →Kontroversial:bahaya radang paru

• Beri obat anti racun : norit

• Di Rumah sakit : Kumbah/cuci lambung,

(9)

KERACUNAN INSEKTISIDA

• Golongan organoklorin:DDT,dieldrin,endrin

• Bekerja pada SSP: bat.otak,serebellum,korteks • Tanda2: bertambah iritasi & sensitifitas,

disusul kelemahan, kelumpuhan otot,kejang

• Pada manusia: muntah,nyeri dan diare,

parestesi bibir, lidah dan wajah, malaise,nyeri kepala dan tenggorokan,tremor,kejang,fibrilasi ventrikel dan Ϯ

(10)

PENANGANAN

• Cuci lambung dengan NaCL fisiologis/buat

muntah

• Bebas jalan nafas,buat nafas buatan k/p • Diazepam jika kejang

(11)

KERACUNAN ORGANOFOSFAT

• Sering dicampur minyak tanah

• Gejala klinik:Terjadi proses sekresi/airmata >,

urinasi,kerusakan lambung,bronkokontriksi,

sesak,keluar lendir >,mulut berbusa,bradikardi hiperglikemia,kejang, ↓ kesadaran,koma

• Pertolongan I: Sec garis besar = hidrokarbon.

Setelah pakaian dilepaskan bersihkan

(12)

KERACUNAN MINYAK TANAH

• Pemaparan melalui inhalasi dan tertelan →

gejala depresi dan susunan saraf pusat

• Dapat merusak kulit dan mata, aspirasi ml →

peneumonitis

• Pengobatan :

- suportif, O2, Infuse k/p, - antibiotika profilaksis,

(13)

KERACUNAN MAKANAN

• Makanan tsb mengandung zat2 kimia (cyanogenik

unamarina) : jengkol, jamur, dan singkong

• Proses pengolahan dan penyimpanannya salah.Atau

karena kedaluwarsa → makanan berubah → racun.

• Makanan yang dikonsumsi tercemar zat beracun, baik

yang disengaja: pengawet, zat pewarna dan penyedap, maupun yang tidak disengaja karena makanan tersebut mangandung kuman salmonella, staphylococcus dan kuman lainnya.

• Toksin yang dilepaskan oleh bakteri • Ada 2 bentuk : vomiting dan diare

(14)

Gejala Klinis

•  Mual,perut terasa panas, pusing lemah/lemas

,sesak,napas cepat dg bau khas

• Kejang, berkeringat, mata melotot,midriosis

(bola mata membesar)

• Mulut berbusa campur darah

• Kulit merah (bagi yg berkulit putih) atau kulit

ke biru2an krn < O2 pada warna kulit pada umumnya.

(15)

Pertolongan Pertama

• Buka ruangan yg tertutup agar O2 mudah

dihirup anak.Jangan mengerumuni anak.

• Buka pakaian agar pori2nya mendapat oksigen • Usahakan anak muntah → Beri zat anti racun • Berikan susu/air kelapa muda u/menghambat

proses kerja racun

• Penanganan di RS : anamnesa yang cermat,

(16)

KERACUNAN PARASETAMOL

Fase 1 :

• Kehilangan nafsu makan, mual, muntah

• Perasaan tak menentu pada tubuh(malaise) dan

banyak mengeluarkan keringat.

Fase 2 :

• Pembesaran liver, peningkatan bilirubin dan

konsentrasi enzim hepatik

• Waktu yang dibutuhkan untuk pembekuan darah

menjadi bertambah lama

(17)

Con’t

Fase 3 :

Berulangnya kejadian pd fase 1 (3-5 hr set gej awal) Gejala awal gagal hati :kuning krn p’numpuk’n

pigmen empedu dikulit,mukosa,sklera(jaundic)

Hipoglikemia,kelainan pembekuan darah,encephalo phaty

Mungkin gagal ginjal dan jantung Fase 4 :

Penyembuhan atau berkembang menuju gagal hati yang fatal.

(18)

PENANGANAN

• Stabilisasi pasien : Ku

• Dekontaminasi gastrointestinal = Induksi

muntah,aspirasi dan kumbah lambung

• Antidotum = N – asetilsistein, metionin • Monitoring, dll ( ada riwayat alergi/asma

(19)

KERACUNAN ANTIHISTAMIN

• Depresi SSP:ngantuk,lemah,vertigo,p’lihatan kabur,koma • Rangsangan SSP:gelisah,gemetar,cemas, insomnia,delirium,kejang • Hiperpireksia

• Gangguan saluran cerna : mulut kering,mual,

muntah, diare, dll

(20)

PENANGANAN

• Simptomatik dan suportif

• Segera lakukan cuci lambung • Upayakan menurunkan suhu • Nafas buatan dan O2 k/p

(21)

BENDA ASING

DI SALURAN NAFAS

PATOGENESIS:

• Benda asing mati di hidung : edema, inflamasi, ulserasi, epistaksis, granulasi,sinusitis

• Benda hidup : inflamasi,infeksi,destruksi tl rawan dan tl hidung,berbau

• Benda asing di bronkus : batuk2, trakea,mengi, sianosis,iritasi mukosa, edema,sumbatan

(22)

DIAGNOSIS

• Anamnesis,

gejala,

pemeriksaan fisik, radiologi

• Gejala dan tanda :

Tergantung lokasi benda asing Derajat sumbatan

Sifat

(23)

ASPIRASI BENDA ASING

Stadium 1

• Batuk hebat tiba2,rasa tercekik,rasa t’sumbat

ditenggorokan,bicara gagap,obstruksi jln nafas Stadium 2

• St-1-interval asimtomatik krn refleks m’lemah

gejala rangsang akut melemah → berbahaya Stadium 3

• Terjadi komplikasi,obstruksi.erosi,infeksi →

(24)

BENDA ASING DI HIDUNG

• Hidung tersumbat, rhinorea unilateral,berbau • Rasa nyeri,demam,epistaksis,bersin

BENDA ASING DI

OROFARING DAN HIPOFARING • Odinofagi,baik menelan makanan/ludah • Benda asing di sinus piriformis

(25)

BENDA ASING DI TRAKEA

• Benda asing di karina dapat menyebabkan

(26)

BENDA ASING DI LARING

• Dapat menutup laring

• Gejala tergantung besar,bentuk dan letak

benda asing

SUMBATAN TOTAL

• Meninggal mendadak karena asfiksia

SUMBATAN PARSIAL

• Suara parau,disfonia,atonia,batuk,sesak,

(27)

BENDA ASING DI BRONKUS

• Sering pada bronkus kanan

• Biasanya pasien datang pd fase asimptomatik • Fase pulmonum:ekspirasi memanjang + mengi • Derajat dan gejala b’variasi tgt bentuk,ukuran,

sifat b.a → emfisema,atelektasis,abses paru

• Benda asing organik: reaksi hebat →laringotra

keobronkitis,toksemia,batuk,demam irregular. Tanda fisik bervariasi.

(28)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Radiologik dan laboratorik • Video fluoroskopi

(29)

PENATALAKSANAAN

• Kenali tanda dan gejala

• Angkat segera benda asing tersebut dengan

kondisi paling aman dan trauma minimum

• Di hidung :keluarkan dengan pengait • Di trakea dan bronkus : bronkoskopi

• Di laring : segera, asfiksia, posisi terbalik, kep

di bawah,tepuk/pukul punggung perasat Heimlich →rujuk ke RS

(30)

TERSEDAK

• Kejadian yg sangat serius dan mengancam

kehidupan

• Bayi mengalami kesulitan bernapas – jalan

napas tersumbat ,tdk dpt menangis/bersuara.

• Jika bayi batuk, tampak merah muda dan jika

dpt bersuara maka tdk ada tindakan yg perlu dilakukan

(31)

ETIOLOGI

• Makanan atau minuman

- Permen, kacang, anggur, jagung, susu • Benda-benda kecil :

- Kancing, biji-bijian, • Mainan kecil

- Koin, kelereng • Bedak tabur

(32)

BAYI SADAR

A. Apakah bayi mengalami kesulitan bernapas ? B. Bila bayi tdk bernapas : PUKULAN PUNGGUNG

1. Posisikan by menelungkup diatas lengan bwh 2. Pegang kepala dan leher by dg kuat ,m’gunakan

satu tangan

3. Bila bayi besar, dpt disokong bb diatas paha 4. Beri 5 sentakan cepat diantara 2 belikat by dg

(33)

Melakukan sentakan pada bayi

C. Bila tindakan ini tdk mengeluarkan benda

asing tsb, berikan 5 sentakan di dada :

1.Tarik grs imaginasi yg m’hubung’n ke2 pt susu 2.Tempatkan jari pada tl dada selebar 1 jari

dibawah garis imaginasi

3.Telunjuk dan jari tengah,beri dorongan lurus ke bawah pd tl dada sedlm 1,25-2,5 cm

(34)

BAYI TIDAK SADAR

1.Tempatkan by dipermukaan datar yg keras 2. Periksa bag dlm mulut, ada benda asing? 3.Buka mulut by dg 2 jari dan jari tekan lidah

dan rahang bawah, tengadahkan dg perlahan 4.Lakukan penyapuan dg jari bila ada bnd asing 5.Bila tdk b’nafas posisi’n dg tepat,buka jln nafas 6.Jika muntah, bersihkan mulut,sebelum RJP

(35)

ANAK SADAR

DAPAT DUDUK/BERDIRI

1.Tanyakan ia t’sedak.Periksa dpt bicara/b’suara 2.Berdiri/berlutut dibelakang anak

3.Lingkarkan ke2 tangan pd pinggang anak. Kepalkan satu tangan

4.Tempatkan kepalan tangan dg menyentuh abdomen tepat di atas pusar

5.Lakukan sentakan dg kekuatan cukup. Teruskan sentakan sampai objek keluar

(36)

ANAK BERBARING

1.Anak terlentang pd permukaan datar/di lantai 2.Berlutut di lantai pd bagian kaki anak.Pd anak

yg > besar anda dpt menunggangi ke2 kakinya 3.Tempat’n telapak satu tngn pd abd tepat di

bwh pusar.Pasti’n tngn dg benar d’bwh tl dada 4.Tempatkan tangan anda yg lain di ats tangan I

(37)

TENGGELAM

Tenggelam didefinisikan oleh ILCOR (International Liaison Committee on Resuscitation) sebagai proses yang menyebabkan gangguan

pernapasan primer akibat submersi/imersi pada media cair.

Submersi merupakan keadaan di mana seluruh tubuh, termasuk

sistem pernapasan, berada dalam air atau cairan. Sedangkan, imersi berarti keadaan di mana terdapat air/cairan pada sistem konduksi pernapasan yang menghambat udara masuk. Akibat dua keadaan ini, pernapasan korban terhenti, dan banyak air yang tertelan.

Setelah itu, terjadi laringospasme. Henti napas atau laringospasme yang berlanjut dapat menyebabkan hipoksia dan hiperkapnia. Tanpa penyelamatan lebih lanjut, korban dapat mengalami bradikardi dan akhirnya henti jantung sebagai akibat dari hipoksia.

(38)

PROSES PATOLOGI KORBAN

TENGGELAM

FASE LAMA (MENIT) TANDA_TANDA Tenggelam 0 -2 Menelan air

Refleks spasme laring Aspirasi 0 – 3 Spasme laring hilang

Aspirasi Hipoksia 0 - 60 Hipoksia

Peredaran darah berhenti Jaringan otak rusak ireversibel Hipotermia

(39)

PENATALAKSANAAN

1.Bantuan Hidup Dasar

• Penanganan ABC merupakan hal utama yang

harus dilakukan, dengan fokus utama pada perbaikan jalan napas dan oksigenasi buatan, terutama pada korban yang mengalami

(40)

• Penilaian pernapasan dilakukan pada tahap

ini, yang terdiri dari tiga langkah, yaitu:

• Look , yaitu melihat adanya pergerakan dada

• Listen, yaitu mendengarkan suara napas

• Feel , yaitu merasakan ada tidaknya hembusan

(41)

2.Bantuan hidup lanjut

• Bantuan hidup lanjut pada korban tenggelam

yaitu pemberian oksigen dengan tekanan lebih tinggi, yang dapat dilakukan dengan

BVM (Bag Valve Mask ) atau tabung oksigen.1 Oksigen yang diberikan memiliki saturasi

100%. Jika setelah pemberian oksigen ini, keadaan korban belum membaik, dapat dilakukan intubasi trakeal.

(42)

Indikasi intubasi yaitu:

• Pasien yang tidak memiliki pO2 lebih dari 60 –

70 mmHg pada dewasa atau >80 mmHg pada anak-anak setelah pemberian oksigen 100%

• Penurunan kesadaran dan kemampuan untuk

mempertahankan jalan napas

• Kegagalan pernapasan, dengan PaCO2 >45

mmHg

(43)

3.Perawatan post-resusitasi

• Sindrom respirasi akut (acute respiratory

distress syndrome) biasanya terdapat pada

korban tenggelam. Hal ini dapat ditangani dengan penggunaan ventilator protektif.

Selain itu, perlu ditangani hipoksia yang dapat terjadi.

(44)

LUKA BAKAR PADA BAYI DAN ANAK

ETIOLOGI

• Api,air panas, zat kimia,listrik DERAJAT

• I = hanya epithelium

• II = epithelium dan corneum,sambungan kulit masih bagus → epitelisasi

(45)

PERHITUNGAN LUAS LUKA BAKAR

Menurut Linch & Blocker (Rumus 10) u/ bayi

• Kepala 20 %

• Tangan masing2 10 % • Kaki masing2 10 %

(46)

KEDALAMAN LUKA BAKAR

•  Presentase relatif luas permukaan tubuh yang

terkena

• Grafik Lund dan Browder

NEON 1 thn 5 thn 10 thn 15 thn A.1/2 bag.kepala B.1/2 bag. Paha C.1/2 tungkai bawah 0,5 % 2,75 % 2,5 % 8,5 % 3,25 % 2,5 % 6,5 % 4 % 2,75 % 5,5% 4,25 % 3 % 4,5 % 4,5 % 3,25 %

(47)

PENANGANAN PRIORITAS SELAMA

GAWAT DARURAT

• Pastikan saluran nafas yang mencukupi

• Periksa adatidaknya cedera kepala,kerangka

atau susunan saraf

• Pemberian infus

• Kosongkan lambung dengan pipa nasogastrik • Pasang kateter,periksa luka bakar

• Bersihkan jaringan yang mati,lakukan terapi

(48)

PENGOBATAN

• Dengan cairan, elektrolit dan koloid • Memperbaiki hipovolemik

• Mempertahankan volume pembuluh darah • Mencegah ketidaknormalan elektrolit dan

protein

(49)

IT’S NOT OK TO SHAKE BABIES

● If people were asked “ Do you think it’s OK to shake babies and small children?”, most of

them would answer “YES”, BUT THEY WOULD BE TERRIBLY WRONG.

● Babies have very soft brains and their blood vessels are fragile, that is they break and

(50)

● Whwn a baby ia shaken the brain cepeatedly hits against the hard bony skull.The blood

vesselsin the brain rupture and bleed,

resulting in haemorrhages which cause brain damage.

● This can cause delayed physical and mental development (retardation)

(51)

● Other rlated problems – poor co-ordination speech and language defects, learning

disabilities, and if severe, paralysis and even death

● A lot of people think shaking a baby is an acceptable alternative to smacking. Some people like to throw their children high into the air before catching them.Both are very dangerous, so if you are one of these people

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan dari jumlah 48 responden, sebagian besar dari responden mengalami Health Deviation Self Care baik yaitu sebanyak 52.1% atau 25 responden, sedangkan

Faktor yang menyebabkan anak mengunyah hanya dengan satu sisi yakni karena adanya gigi yang sakit pada daerah yang tidak digunakan mengunyah.. Gigi yang pernah mengalami