i
PENERAPAN KONSELING BEHAVIOUR TEKNIK LIVE MODELING UNTUK MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG PADA ANAK BROKEN HOME
PADA SISWA KELAS X SMK WISUDHA KARYA KUDUS
Oleh
KUKUH PRASTANTI 201231110
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MURIA KUDUS
iii
PENERAPAN KONSELING BEHAVIOUR TEKNIK LIVE MODELING UNTUK MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG PADA ANAK BROKEN HOME
PADA SISWA KELAS X SMK WISUDHA KARYA KUDUS
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muria Kudus untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
KUKUH PRASTANTI NIM 201231110
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS 2016
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
Keluarga bermakna tidak ada kata meninggalkan dan melupakan. (Wibowo, 2003)
Persembahan:
1. Kedua Orangtua Ayah Tamto dan Ibu Sulini yang tersayang yang telah melimpahkan kasih sayang kepada peneliti.
2. Kakak Mamik Ferianti yang tidak ada henti-hentinya memberikan semangat.
3. Teman-teman program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2012
vii
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmatNya, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Penerapan konseling behavior dengan teknik live modeling untuk mengatasi perilaku menyimpang pada anak broken
home pada siswa kelas X SMK Wisudhakarya” dapat diselesaikan. Tujuan penyusunan
skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan. Pada penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, pengarahan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. Slamet Utomo, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus yang memberikan izin untuk mengadakan penelitian. 2. Dra. Sumarwiyah, M.Pd., Kons. Ketua Progam Studi Bimbingan dan Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus dan dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran serta dorongan sehingga tersusun skripsi ini dan yang telah banyak membantu kelancaran untuk mengadakan penelitian.
3. Drs. Arista Kiswantoro, M.Pd. Dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, saran serta dorongan sehingga tersusun skripsi ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Pengampu Progam Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus yang membimbing penulis selama kuliah dan memberikan bekal pengetahuan sebelum skripsi.
5. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah mendorong dan memberikan bantuan sehingga dapat tersusun skripsi ini.
viii
6. Drs. Sudirman. Kepala sekolah SMK Wisudha Karya Kudus yang telah membantu kelancaran dan memberikan izin dalam penelitian ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah mendorong dan memberikan bantuan sehingga dapat tersusun skripsi ini.
Penulis berharap semoga amal kebaikan Bapak/Ibu mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis menyadari dalam skripsi ini, masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan.
Kudus, Juni 2016 Penyusun
Kukuh Prastanti NIM 201231110
ix
ABSTRACT
Prastanti, Kukuh. 2016. Application of Behavioral Counseling with Live Modeling
Techniques Deviant Behavior for Children Overcome Broken Home in Class X SMK Wisudha Karya Kudus. Skripsi. Study Program Guidance and
Counseling Muria Kudus University. Advisor: (i) Dra. Sumarwiyah, M.Pd., Kons. (ii) Drs. Arista Kiswantoro, M.Pd.
Key Word: Behavioral Counseling with Live Modeling Techniques and Deviant
Behavior for Children Overcome Broken Home
Research purposes: 1. Obtain factors that cause aberrant behavior in children of a broken home in class X SMK Wisudha Karya Kudus Academic Year 2015/2016. 2. Describe the live modeling techniques in dealing with deviant behavior in children of a broken home tenth grade students at SMK Wisudha Karya Kudus Academic Year 2015/2016.
As a behavioral approach, behavioral approach can be used to change the behavior that is maladaptive into adaptive. Modeling techniques may be used to establish a new behavior on the client, and reinforce the behavior that has been formed. Deviant behavior is behavior that deviates from the norms of existing and already established in the community. In some cases of deviant behavior that appears on students due to lack of attention, the attention of the parents are no longer obtained by children due to divorce or one parent is not there (die or go away).
This research is a qualitative research case study, subjects in the study of two students. Data collection methods used: interviews, observation, documentation. Data analysis using inductive analysis, and how to analyze the data in this study is carried out systematically from the data collection process, classify, describe and interpret.
The results of the study obtained information that: 1. Client I FS: a. Internal factors (parents' divorce clients), b. External factors (aggressive attitude on the client's self). After the counselor and client counseling three times a client can reduce aggressive behavior in him and turned into a quiet person, clients have been able to think an adult when his parents divorce is a destiny that can not be denied. 2. Client II SN: a. Internal factors (parents' divorce clients), b. External factors (closed attitude in relationships experienced by the client). After getting counseling for three times, the causes of deviant behavior experienced by SN is SN ashamed of divorce experienced by both parents and more clients with the cause of divorce experienced by parents. Clients now assume that divorce is the best way for a parent clients, while SN believe that divorce will not bring a good impact on the SN and parents SN, SN which used to be closed since his parents' divorce now become a person who is more open to other students and become more active in teaching, SN further hone in athletics because they want happy and make his parents proud despite SN parents are separated.
Based on the results of the study, researchers gave suggestions as follows: 1. Principal: In the present study shows that individual counseling greatly assist students in overcoming the deviant behavior of students with the background of a broken home. So expect principals to support their individual counseling service is to facilitate a tutor in providing individual counseling services. 2. Teacher Advisor: It is expected that a tutor can make research results as a reference in providing individual counseling services
x
with behavioristik counseling in general and live modeling techniques in particular. 3. Guardian Class: Expected homeroom can guide and motivate students, especially students who are experiencing family problems like broken home to be able to rise from his problems. 4. Students: It is expected that students can alleviate problems experienced especially deviant behavior, and students are expected to become personally more mature and capable of addressing the divorce of his parents as a destiny.
xi
ABSTRAK
Prastanti, Kukuh. 2016. Penerapan Konseling Behavior dengan Teknik Live Modeling
untuk Mengatasi Perilaku Menyimpang Anak Broken Home pada Siswa Kelas X SMK Wisudhakarya. Skripsi. Program Studi Bimbingan dan Konseling.
Universitas Muria Kudus. Dosen Pembimbing: (I) Dra. Sumarwiyah, M.Pd., Kons. (II) Drs. Arista Kiswantoro, M.Pd.
Kata Kunci: Konseling Behavior Teknik Live Modeling, Perilaku menyimpang, Broken
Home
Tujuan penelitian: 1. Memperoleh faktor yang menyebabkan perilaku menyimpang pada anak broken home pada siswa kelas X SMK Wisudhakarya Kudus Tahun Pelajaran 2015/2016. 2. Mendeskripsikan teknik live modeling dalam mengatasi perilaku menyimpang pada anak broken home siswa kelas X di SMK Wisudhakarya Kudus Tahun Pelajaran 2015/2016.
Sebagai pendekatan tingkah laku, pendekatan behavioral dapat digunakan untuk mengubah tingkah laku yang maladaptif menjadi adaptif. Teknik modeling dapat digunakan untuk membentuk tingkah laku baru pada klien, dan memperkuat tingkah laku yang sudah terbentuk. Perilaku menyimpang adalah perilaku yang menyimpang dari norma-norma yang ada dan sudah ditetapkan di dalam masyarakat. Dalam beberapa kasus perilaku menyimpang yang muncul pada siswa dikarenakan kurangnya perhatian, perhatian orangtua tidak lagi didapat oleh anak karena perceraian atau salah satu orangtua sudah tidak ada (meninggal atau pergi).
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif studi kasus, subjek dalam penelitian yaitu dua siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan: wawancara, observasi, dokumentasi. Analisis data mengunakan analisis induktif, dan cara menganalisa data dalam penelitian ini dilakukan secara sistematis mulai dari proses pengumpulan data, mengklasifikasi, mendeskripsikan dan menginterpretasikan.
Hasil penelitian diperoleh keterangan bahwa: 1. Klien I FS: a. Faktor internal (Perceraian kedua orangtua klien), b. Faktor eksternal (Sikap agresif pada diri klien). Setelah konselor dan klien melakukan konseling sebanyak tiga kali klien mampu mengurangi sikap agresif dalam dirinya dan berubah menjadi pribadi yang tenang, klien telah mampu berpikir dewasa kalau perceraian kedua orangtuanya adalah takdir yang tidak bisa diingkari. 2. Klien II SN: a. Faktor internal (Perceraian kedua orangtua klien), b. Faktor eksternal (Sikap tertutup dalam pergaulan yang dialami oleh klien). Setelah mendapatkan layanan konseling sebanyak tiga kali, faktor penyebab perilaku menyimpang yang dialami oleh SN adalah SN merasa malu dengan perceraian yang dialami oleh kedua orangtua klien dan lebih lagi dengan penyebab perceraian yang dialami oleh orangtua. Klien sekarang menganggap bahwa perceraian adalah sebuah jalan yang terbaik bagi orangtua klien, walau SN yakin bahwa perceraian tidak akan membawa dampak yang baik bagi SN dan orangtua SN, SN yang dulu menjadi tertutup sejak perceraian orangtuanya sekarang menjadi pribadi yang lebih terbuka dengan siswa lain dan menjadi lebih aktiv dalam pelajaran, SN semakin mengasah dalam bidang atletik karena ingin membahagiakan dan membuat bangga orangtuanya walau orangtua SN sudah berpisah.
xii
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah: Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa konseling individual sangat membantu siswa dalam mengatasi perilaku menyimpang siswa dengan latar belakang
broken home. Sehingga diharapkan kepala sekolah dapat mendukung adanya layanan
konseling individual ini dengan memfasilitasi guru pembimbing dalam memberikan layanan konseling individual. 2. Guru Pembimbing: Diharapkan guru pembimbing dapat menjadikan hasil penelitian sebagai acuan dalam memberikan pelayanan konseling individual dengan konseling behavioristik secara umum dan teknik live
modeling secara khusus. 3. Wali Kelas: Diharapkan wali kelas dapat membimbing dan
memberikan motivasi kepada siswanya terutama siswa yang mengalami permasalahan keluarga seperti broken home untuk dapat bangkit dari masalah yang dialaminya. 4. Siswa: Diharapkan siswa dapat mengentaskan masalah terutama perilaku menyimpang yang dialaminya, dan siswa diharapkan menjadi pribadi yang lebih dewasa dan mampu menyikapi perceraian kedua orangtuanya sebagai sebuah takdir.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN LOGO ... ii
HALAMAN JUDUL ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERSETUJUAN ... v
HALAMAN PENGESAHAN ... vi
PRAKATA ... vii
ABSTRACT ... ix
ABSTRAK ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Fokus dan Lokus Penelitian ... 5
1.3 Rumusan Penelitian ... 7
1.4 Tujuan Penelitian ... 7
1.5 Manfaat Penelitian ... 7
1.6 Ruang Lingkun Penelitian ... 8
BAB II: KAJIAN PUSTAKA 2.1. Konseling Behavioristik Teknik Live Modeling ... 9
1. Pengertian Behavioristik ... 9
2. Tujuan Behavioristik ... 10
3. Fungsi dan Peran Konselor ... 11
4. Ciri-ciri Behavioristik ... 13
5. Pola Hubungan Konselor dengan Konseli ... 14
6. Langkah Konseling Behavoristik ... ... 16
7. Konseling Behavioristik Teknik Live Modeling... 17
xiv
9. Proses Pelaksanaan Teknik Modeling ... 19
10. Pengaruh Modeling... 20
2.2 Perilaku Menyimpang Anak Broken Home ... 21
1. Pengertian Perilaku Menyimpang ... 21
2. Faktor Perilaku Menyimpang ... 22
3. Bentuk Perilaku Menyimpang ... 26
4. Pengertian Broken Home ... 29
5. Pengaruh Broken Home terhadap Perkembangan Emosi Anak ... … 31
6. Upaya Pencegahan Perilaku Menyimpang ... 33
2.3 Mengatasi Perilaku Menyimpang melalui Konseling Behavior ... 38
2.4 Penelitian yang Relevan ... 39
2.5 Kerangka Berfikir ... 40
BAB III: METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 42
3.2 Prosedur Penelitian ... 44
3.3 Subjek Penelitian ... 48
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 49
3.5 Analisis Data ... 57
BAB IV: HASIL PENELITIAN 4.1 Kasus Klien I ... 59
4.2 Kasus Klien II ... 86
BAB V: PEMBAHASAN 5.1 Klien I ... 108
xv BAB VI: SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan ... 121 6.2 Saran ... 123 DAFTAR PUSTAKA ... 124 LAMPIRAN-LAMPIRAN