• Tidak ada hasil yang ditemukan

S O S I O A K A D E M I K A

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "S O S I O A K A D E M I K A"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 1979-27439

Jurnal Pendidikan Islam, Sosial dan Keagamaan

S O S I O A K A D E M I K A

Vol. 12, No. 01, Maret 2019

Persepsi Siswa Kelas XI Akuntansi Dan XII Pemasaran Terhadap Seleksi Minat dan Bakat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Muaro Jambi

Abdul Rahim

Kemampuan Guru PAI dalam Melaksanakan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Nomor: 157/Vi Bungo Tanjung

Siska, Masruri, Muhammad Nuzli

Pendidikan Nilai Moral Ditinjau dari Perspektif Global Mardani

Penerapan Model Pembelajaran Tipe Contextual Teaching And Learning (CTL) untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Prestasi Belajar Kimia pada Materi Sistem

Koloid Kelas XI MIPA 4 SMAN 3 Muaro Jambi Tahun Pelajaran 2018/2019 Zulhadi

Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam Mengelola Sarana dan Prasarana Laboratorium Bahasa

Rita Zubaidah

Jiwa Besar Pemimpin dalam Kesanggupan Menempatkan Bawahan Sesuai dengan Keahlian

Salahudin

Implementasi Leadership dan Perilaku Manajemen dalam Manajemen Pendidikan Islam

Edi Wardani

Tinjauan Teoritis Tentang Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah dalam Pembentukan Undang-undang

Mutiah Primadya

Diterbitkan oleh:

STAI SYEKH MAULANA QORI BANGKO-JAMBI

(2)

Vol. 12, No. 01, Maret 2019 ISSN: 1979-27439

Jurnal Pendidikan Islam, Sosial dan Keagamaan

S O S I O A K A D E M I K A

Penanggung Jawab

Ketua Yayasan Pendidikan Islam Syekh Maulana Qori Bangko M. Thoiyibi, S.Sos., M.H. (Ketua STAI Syekh Maulana Qori Bangko)

Dr. H. M. Joni, Lc., M.A (Wakil Ketua I STAI SMQ Bangko) Dr. H. Firdaus, M.A. (Wakil Ketua II STAI SMQ Bangko) Drs. Hamdan, M.Pd.I (Wakil Ketua III STAI SMQ Bangko)

Pimpinan Redaksi

Masruri, S.Pd.I., M.Pd.I Abdul Kholik, M.Fil.

Penyunting Pelaksana

Ibrahim, S.Pd., M.Pd.I. Salahuddin, S.E., M.M. Habibah, S.Pd.I., M.Pd.I.

Pelaksana Tata Usaha

Muhammad Nuzli, S.Pd.I., M.Pd. Ahmadi, S.Pd.I., M.M.

Alamat Redaksi

STAI SYEKH MAULANA QORI BANGKO

Jln. Prof. Muhammad Yamin SH, Pasar Atas Bangko-Jambi Telp. 0746- 3260012

(3)

Jurnal Sosio Akademika Vol. 12/No. 01/Maret 2019

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-17.mu iii

PENGANTAR REDAKSI

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Salah satu tujuan berdirinya STAI Syekh Maulana Qori sebagaimana secara eksplisit tercermin dalam Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 488 Tahun 2002 tentang status STAI Syekh Maulana Qori adalah untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan agama Islam serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. Untuk mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan ini lebih lanjut di atur dalam Permendiknas nomor: 22 Tahun 2011 tentang Terbitan Berkala.

Dengan demikian, STAI Syekh Maulana Qori tidak hanya dituntut agar mengembangkan ilmu pengetahuan terutama ilmu-ilmu keislaman dan kemasyarakatan melalui kegiatan pembelajaran, penelitian, dan menyebarluaskannya. Berdasarkan amanat tersebut, pimpinan STAI Syekh Maulana Qori telah mengambil kebijakan yang mengarah kepada peningkatan mutu intelektual akademik dosen STAI Syekh Maulana Qori melalui penerbitan jurnal berkala ilmiah, dan untuk pengelolaannya diberikan pada Pusat Penelitian. Sosio Akademika: Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan adalah salah satu jurnal ilmiah berkala, yang bertujuan pertama, untuk meningkatkan kemampuan akademik para dosen, karyawan, guru, ilmuan maupun cendekiawan dalam menulis karya ilmiah yang lebih baik sesuai dengan kaidah sistematika jurnal terakreditasi. Kedua, dapat menjadi wadah pembelajaran menulis bagi dosen-dosen pemula dan karyawan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam aspek keterampilan menulis ilmiah. Ketiga, menambah khazanah jurnal yang ada di lingkungan STAI Syekh Maulana Qori untuk pengembangan citra diri sebagai lembaga perguruan tinggi Islam yang ada di Provinsi Jambi.

Sosio Akademika: Jurnal Pendidikan Islam dan Sosial Keagamaan ini diperuntukkan bagi “mahasiswa baru dan lama”, dosen, karyawan dan peminat informasi-informasi terapan maupun filosofis tentang pendidikan, sosial, bahasa serta budaya yang mengakar pada ilmu keislaman. Oleh karena itu fokus tulisannya lebih banyak menyentuh pada “Pendidikan Islam dalam arti luas dan persoalan sosial kemasyarakatan serta terdapat pula beberapa tulisan yang membahas tentang syari’ah sebagai salah satu keilmuan dalam Islam”.

Pada kesempatan ini tim redaksi mengucapkan alhamdulillahirobbil ‘alamin yang mana jurnal Sosio Akademika STAI SMQ Bangko telah berjalan pada tahun ke-12, seiring dengan ini diterbitkan pula jurnal Vol. 12, No. 01, Maret 2019. Yang merupakan semangat ke arah pengembangan yang lebih baik.

Saran dan masukan dari semua pihak sangat kami harapkan demi terwujudnya tujuan dan cita-cita mulia kita bersama. Semoga kita dapat berkarya lebih baik lagi di masa mendatang. Demi kemajuan civitas akademika STAI Syekh Maulana Qori.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

(4)

DAFTAR ISI

Tim Redaksi ... i

Pengantar Redaksi ... ii

Daftar isi ... v

Persepsi Siswa Kelas XI Akuntansi Dan XII Pemasaran Terhadap Seleksi Minat dan Bakat di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Muaro Jambi

Abdul Rahim... 1-10

Kemampuan Guru PAI dalam Melaksanakan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Nomor: 157/Vi Bungo Tanjung

Siska, Masruri dan Muhammad Nuzli ... 11-32

Pendidikan Nilai Moral Ditinjau dari Perspektif Global

Mardani ... 33-44

Penerapan Model Pembelajaran Tipe Contextual Teaching And

Learning (CTL) untuk Meningkatkan Minat Belajar dan Prestasi Belajar

Kimia pada Materi Sistem Koloid Kelas XI MIPA 4 SMAN 3 Muaro Jambi Tahun Pelajaran 2018/2019

Zulhadi ... 45-52

Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam Mengelola Sarana dan Prasarana Laboratorium Bahasa

Rita Zubaidah ... 53-66

Jiwa Besar Pemimpin dalam Kesanggupan Menempatkan Bawahan Sesuai dengan Keahlian

Salahudin ... 67-86

Implementasi Leadership dan Perilaku Manajemen dalam Manajemen Pendidikan Islam

Edi Wardani ... 87-104

Tinjauan Teoritis Tentang Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah dalam Pembentukan Undang-undang

(5)

1

PERSEPSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI DAN XII PEMASARAN TERHADAP SELEKSI MINAT DAN BAKAT DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 5 MUARO

JAMBI Abdul Rahim

Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Muaro Jambi

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Persepsi Siswa Kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran Terhadap peminatan dan lintas minat Kurikulum 2013 di SMKN 5 Muaro Jambi bagian sampel dalam penelitian ini adalah 53 orang siswa yang terdiri dari kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran, penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan analisis deskriptif yaitu berupa anterdiri dari 11 pertanyaan yang terdapat 5 item pilihan, berdasarkan hasil penelitian dari angket yang dibagikan menunjukkan semua item yang ditanyakan mendapatkan hasil yang bagus secara keseluruhan dari item pertanyaan hasil yang diperoleh sekitar 73,31 % menunjukkan bahwa persepsi siswa setuju atau menyambut baik terhadap peminatan dan lintas minat pada kurikulum 2013 Kata kunci : Peminatan, Lintas Minat, Kurikulum 2013

ABSTRACT

This study aims to find out the Perceptions of Students of Class XI Akuntansi and XII Pemasaran To the interest and cross-interest of Curriculum 2013 at SMKN 5 Muaro Jambi which is the sample in this research is 53 students which is a combination of class XI Akuntansi and XII Pemasaran, qualitative and descriptive analysis that is in the form of a questionnaire consisting of 11 questions that there are 5 items of choice, based on the results of research from the questionnaire distributed shows all the items asked to get good results overall from the question items obtained results of about 73.31% indicates that students' perceptions agree or welcome the interest and cross-interest in the 2013 curriculum.

Keywords: specialization, curriculum 2013, interest

PENDAHULUAN

Pemerintah Indonesia dengan giat menyusun dan mengembangkan program untuk meningkatkan mutu pendidikan, salah satunya dengan penyempurnaan kurikulum. Menurut Hidayat (2013) setiap kurikulum nasional yang telah dikembangkan mengacu pada landasan yuridis Pancasila dan UUD 1945, perbedaan di setiap kurikulum terletak pada penekanan pokok dari tujuan pendidikan dan pendekatan dalam mengimplementasikan kurikulum tersebut. Beberapa kali Indonesia telah mengalami perubahan kurikulum.

(6)

Abdul Rahim Persepsi Siswa Kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran...

Perubahan tersebut sangat erat hubungannya dan betapa penting dan strategisnya peranan kurikulum dalam penyelenggaraan sistem pengajaran nasional (Soedijarto,2004). Sejalan dengan pernyataan tersebut, Sukmadinata (2013) menyatakan bahwa kurikulum merupakan syarat mutlak yang berarti tidak dapat dipisahkan dari pendidikan dan pengajaran. Salah satu isu di kurikulum 2013 adalah peminatan. Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum dalam arti sempit merupakan kumpulan dari berbagai mata pelajaran yang diberikan peserta didik melalui kegiatan yang dinamakan proses pembelajaran (Kwartolo, 2002). Finch (1989) menambahkan kurikulum diartikan sebagai rangkaian atau susunan dari kegiatan pembelajaran dan pengalaman dari siswa di bawah naungan atau arahan dari sekolah. Umumnya kurikulum ditinjau sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbingan dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya (Nasution, 1989). Selain itu, Hidayat (2013) mendefinisikan kurikulum merupakan suatu tulisan yang berisi tentang uraian program pendidikan suatu sekolah yang harus dilaksanakan dari tahun ke tahun diikuti dengan perubahan-perubahan. Dalam hal ini kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan pendidikan (Sariono, 2014).

Menurut Nasution (2006:5), “Kurikulum dipandang sebagai suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses belajar-mengajar di bawah bimbing dan tanggung jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya”. Ada sejumlah ahli teori kurikulum yang berpendapat bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang direncanakan melainkan juga peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah pengawasan sekolah, jadi selain kegiatan kurikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal.

Sedangkan Menurut Paul (2007:3), “Kurikulum merupakan sejumlah atau serangkaian hasil belajar yang diharapkan terjadi”. Dalam pengertian ini, kurikulum memuat semua hasil yang diharapkan terjadi dalam proses belajar dalam setiap jenjang pendidikan. Kurikulum sangat berperan penting dalam belajar mengajar, karena berhasil atau tidaknya suatu pendidikan sangat berpengaruh pada kurikulum dan pendidik. Dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 Pasal 1 ayat menyebutkan bahwa, “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan serta yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar”.

(7)

Abdul Rahim Persepsi Siswa Kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 12/No. 01/Maret 2019

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-17.mu 3 Berdasarkan pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan materi ajar serta strategi yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.

Menurut Sudjana (2011:7), “Kegiatan pengajaran tidak lain ialah pelaksanaan proses belajar mengajar, yakni suatu proses menerjemahkan dan mentransformasikan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum (program belajar) kepada para siswa, melalui interaksi belajar mengajar disekolah”. Proses belajar mengajar berjalan dengan lancar apabila kurikulum yang diterapkan sudah dapat dipahami dan dijalankan oleh guru. Guru menempati kedudukan sentral, sebab perannya sangat menentukan. Dan ia harus mampu menerjemahkan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum, dan kemudian mentransformasikan nilai-nilai tersebut kepada siswa-siswa melalui proses pengajaran disekolah. Guru tidak membuat dan menyusun kurikulum tetapi guru menggunakan kurikulum, menjabarkan dan melaksanakannya melalui suatu proses pembelajaran.

Pengembangan kurikulum 2013 berperan penting dalam Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka mempercepat terwujudnya ketangguhan dan keunggulan bangsa. Menurut Hamalik Oemar (2009:22), “Perkembangan iptek berjalan dengan cepat berbarengan dengan persaingan antar bangsa semakin meluas, sehingga diperlukan penguasaan, pemanfaatan, dan pengembangan iptek, yang pada gilirannya mengandung implikasi tertentu terhadap pengembangan sumber daya manusia supaya memiliki kemampuan dalam penguasaan dan pemanfaatan serta pengembangan dalam bidang iptek”. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter menjawab terhadap berbagai kritikan terhadap kurikulum 2006, serta sesuai dengan kebutuhan dan dunia kerja. Menurut Mulyasa (2013:39), “Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintahan untuk mencapai keunggulan masyarakat dan bangsa dalam penguasaan teknologi seperti yang digariskan dalam haluan negara”. Dengan demikian, Kurikulum 2013 diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan, terutama dalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai macam tantangan.

Hal ini dibuktikan dengan adanya penyesuaian kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dan kurikulum 2013. Kurikulum KTSP yang ingin dicapai, pendidikan karakter tidak hanya merupakan inovasi pendidikan, tetapi juga merupakan reformasi pendidikan yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan benar serta melibatkan setiap pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan sedangkan kurikulum 2013 menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan

(8)

Abdul Rahim Persepsi Siswa Kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran...

pengetahuan yang terintegrasi. Menurut Mulyasa (2013:99), “Untuk mewujudkan hal tersebut, dalam implementasi kurikulum, guru dituntut secara profesional merancang pembelajaran efektif dan bermakna, mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan”.

Beberapa tahun terakhir pendidikan kita telah mengalami perubahan kurikulum seperti diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, dan kurikulum 2013 yang sedang di jalankan. Di samping itu, juga telah dilakukan berbagai inovasi dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional seperti yang tercantum dalam Undang-undang No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Salah satu bentuk inovasi ini adalah dibentuknya pendidikan karakter bangsa melalui berbagai proses pendidikan. Dari fungsi dan tujuan yang ingin dicapai, pendidikan karakter tidak hanya merupakan inovasi pendidikan, tetapi juga merupakan reformasi pendidikan yang harus dipersiapkan dan dilaksanakan dengan benar serta melibatkan setiap pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan.

Pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari strategi meningkatkan pencapaian pendidikan. Di samping kurikulum, terdapat sejumlah faktor di antaranya: lama siswa bersekolah, lama siswa tinggal di sekolah, pembelajaran siswa aktif berbasis kompetensi, buku pegangan dan peranan guru sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan. Kurikulum 2013 yang berbasis karakter merupakan hasil dari berbagai kritikan terhadap kurikulum 2006 (KTSP), serta sesuai dengan kebutuhan dan dunia kerja.

Menurut Mulyasa (2013:39), “Kurikulum 2013 merupakan salah satu upaya pemerintahan untuk mencapai keunggulan masyarakat dan bangsa dalam penguasaan teknologi seperti yang digariskan dalam haluan negara, dengan demikian, kurikulum 2013 diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan, terutama dalam memasuki era globalisasi yang penuh dengan berbagai macam tantangan”.

Tugas guru yang paling utama terkait dengan perangkat pembelajaran berkarakter sebenarnya hampir sama dengan tugas guru dan fungsinya, seperti membuat perencanaan lainnya. Bedanya dalam implementasi pendidikan karakter, guru harus merencanakan karakter yang akan di bentuk dalam pembelajaran. Dalam hal ini, guru diberikan kewenangan secara leluasa untuk menganalisis perangkat pembelajaran berkarakter sesuai dengan karakteristik dan

(9)

Abdul Rahim Persepsi Siswa Kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 12/No. 01/Maret 2019

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-17.mu 5 kondisi sekolah, serta kemampuan guru itu sendiri dalam menjabarkannya menjadi pedoman pembentukan karakter peserta didik.

Kurikulum adalah acuan dalam mengatur proses pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik untuk mempermudah proses pembelajaran (Rohmanudin, 2014). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa kurikulum adalah seperangkat dokumen yang berisikan rambu-rambu atau pedoman dalam menyusun perangkat pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Program peminatan adalah suatu cara pemilihan dan penetapan peminatan peserta didik pada kelompok mata pelajaran, lintas mata pelajaran dan mata pelajaran pada kurikulum 2013. Program lintas minat memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mengembangkan minatnya pada suatu mata pelajaran tanpa dibatasi pada program penjurusan. Mata pelajaran lintas minat merupakan mata pelajaran yang dapat diambil siswa di luar kelompok mata pelajaran peminatan yang masih dalam kelompok peminatan lainnya.

Hal ini untuk mempersiapkan siswa dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Mata pelajaran lintas minat tersebut bersifat pilihan sehingga dapat dipilih sendiri oleh siswa sesuai minat dan bakat yang diarahkan oleh orang tua dan guru maupun konselor (Hajar, 2013). Menurut Badariah (2012), bahwa dalam proses pembelajaran tak lepas dari peranan seorang guru dalam mengembangkan materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma dan nilai pada setiap mata pelajaran sehingga guru harus memiliki sifat disiplin dan sifat kesadaran profesional. Menurut Reksoatmojo (2010) karakteristik kurikulum pendidikan menengah teknologi dan kejuruan yang perlu diperhatikan dalam perencanaan kurikulum di antaranya orientasi, justifikasi, fokus, standar keberhasilan di sekolah, standar keberhasilan dalam pekerjaan, hubungan antara sekolah dengan perindustrian dan masyarakat, keterlibatan pemerintah, responsiveness, logistik dan pembiayaan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa kelas XI Akuntansi dalam pelajaran Ekonomi dan kelas XII Pemasaran dalam pelajaran Fisika sebagai mata pelajaran lintas minat. SMK Negeri 5 Muaro Jambi merupakan salah satu sekolah yang sudah menerapkan implementasi kurikulum 2013 yakni program peminatan. Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana persepsi siswa Kelas XI dan XII SMK Negeri 5 Muaro Jambi terhadap peminatan dan lintas minat pada kurikulum 2013.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan penelitian kualitatif. Setyosari (2010:41) mengatakan, “Dalam penelitian kualitatif, peneliti tidak cukup

(10)

Abdul Rahim Persepsi Siswa Kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran...

hanya mendeskripsikan data tetapi ia harus memberikan penafsiran atau interpretasi dan pengkajian secara mendalam setiap kasus dan mengikuti perkembangan kasus tersebut”. Sugiyono (2012:38) mengutarakan bahwa penelitian kualitatif sangat tepat digunakan untuk meneliti di mana masalahnya belum jelas, dilakukan pada situasi sosial yang tidak luas, sehingga hasil penelitian lebih mendalam dan bermakna. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

Setyosari (2010:39) mengatakan, “Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan atau menggambarkan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan angka-angka maupun kata-kata”. Istilah deskriptif berasal dari istilah bahasa Inggris to describe yang berarti memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain. Deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian (Arikunto, 2010:3).

Dalam analisis penelitian deskriptif, apabila datanya telah terkumpul, maka diklasifikasikan menjadi dua kelompok data, yaitu data kuantitatif yang berbentuk angka-angka dan data kualitatif yang dinyatakan dalam kata-kata atau simbol. Data kualitatif yang berbentuk kata-kata tersebut disisihkan untuk sementara, karena akan sangat berguna untuk menyertai dan melengkapi gambaran yang diperoleh dari analisis data kuantitatif (Arikunto, 2010:282-283).

Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 5 Muaro Jambi yang beralamat di Jl. Jambi Suak Kandis KM 40, sedangkan waktu penelitian dilakukan pada tanggal 15 s/d 25 November 2018.

Target/Subjek Penelitian

Sampel dalam Penelitian merupakan siswa kelas XI Akuntansi yang pelajaran peminatan Ekonomi, sedangkan siswa Kelas XII Pemasaran yang pelajaran Peminatan Fisika.

Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara melalui suatu pengamatan yang disertai dengan pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran. Sugiyono (2012:203) mengatakan, “Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar”.

(11)

Abdul Rahim Persepsi Siswa Kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 12/No. 01/Maret 2019

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-17.mu 7 Observasi atau disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa yang dikatakan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung. Penelitian observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar, dan rekaman suara (Arikunto, 2010:199-200). Teknik pengumpulan data melalui observasi ini penulis lakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung terhadap peminatan dan lintas minat siswa. Selain Angket adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos atau komunikasi secara tidak langsung untuk di isi dan di kembalikan atau dapat juga dijawab di bawah pengawasan peneliti. Arikunto (2010:194), mengatakan “Angket (kuesioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Sugiyono, 2012:199). Sudjana (2001:8) mengatakan, “Angket merupakan cara di mana pengumpulan data dengan menggunakan daftar isian atau daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal mengisi atau menandainya dengan mudah dan cepat”.

Setyosari (2010:200) mengemukakan bahwa hasil atau data penelitian itu sangat tergantung pada jenis alat (instrumen) pengumpul datanya. Kualitas data selanjutnya menentukan kualitas penelitian itu sendiri. Jika instrumen yang digunakan berkualitas maka menghasilkan data yang berkualitas pula, sehingga akan menghasilkan suatu penelitian yang berkualitas.

Arikunto (2010:201) mengemukakan bahwa dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, data-data, dokumen-dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya.

Dokumentasi yang sajikan dalam penelitian ini berupa pelajaran yang jadi peminatan untuk kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran berupa pelajaran Ekonomi dan Fisika.

Teknik Analisis Data

Data Persepsi siswa kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran Terhadap Peminatan dan Lintas Minat Kurikulum 2013 di SMK Negeri 5 Muaro Jambi. Angket ini di berikan kepada siswa yang menjadi sampel penelitian. Angket diisi langsung oleh siswa kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran yang menjadi sampel penelitian.

(12)

Abdul Rahim Persepsi Siswa Kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran...

Untuk menghindarkan kesalahan jawaban atau kesalahan responden menganalisis soal, maka dibuat angket dengan menggunakan skala Likert. Angket ini memiliki lima alternatif jawaban yang telah ditetapkan. Jumlah pertanyaan sebanyak 11 soal.

Sugiyono (2012:133) mengatakan, “Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif”. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi lima dan terendah satu (Sugiyono, 2012:139). Data yang sudah diperoleh dianalisis dengan rumus persentase (%). Adapun rumusnya sebagaimana dikemukakan oleh Sudjana (2005:43) yaitu:

P = (f/N)*100%

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan Hasil penelitian yang terdiri dari 53 sampel kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran dari total populasi dengan 11 item pertanyaan berdasarkan jawaban yang terdapat pada angket untuk item no. 1 hasil jawabannya terdapat 31 siswa atau 71,3 % menyetujui bahwa peminatan dilakukan untuk kebutuhan melanjutkan ke perguruan tinggi , untuk item no. 2 hasil jawaban angket terdapat 42 siswa atau 77, 7% menyetujui bahwa peminatan dilakukan pada kelas X untuk pelajaran peminatan, untuk item no. 3 hasil jawabannya 48 siswa atau 81,9 % menyetujui bahwa peserta didik dikelas X mengikuti dua mata pelajaran lintas minat, untuk item no. 4 ada 26 siswa atau 69,4 % yang menyetujui peminatan dilakukan sebelum atau sesudah peserta didikan diterima di SMA, untuk item no. 5 hasil jawabannya 39 siswa 75,8 % siswa memilih secara tepat tentang peminatannya berdasarkan informasi yang memadai, sedangkan untuk item no. 6 hasil jawaban siswa ada 23 siswa atau 66% menyetujui program lintas minat ini dialokasi 6 jam pelajaran setiap minggu. Untuk item no. 7 hasil jawaban 30 siswa atau 69,8 % menyetujui kurikulum 2013 memberi peluang yang lebih terbuka kepada siswa untuk memilih mata pelajaran yang diminati, item no. 8 hasil jawaban siswa sebanyak 33 siswa atau 77,7 % menyetujui bahwa kurikulum 2013 dapat mengembangkan bakat dan minat dalam menghadapi kehidupan, untuk item no. 9 hasil jawaban siswa 37 siswa atau 78,1 % untuk item no. 10 sebanyak 36 siswa atau 71,7 % menyetujui mata pelajaran yang diambil siswa dalam program lintas minat tetap akan diujikan dalam ujian-ujian sekolah. Sedangkan untuk item terakhir atau item ke 11 hasil jawabannya 32 siswa atau 66,8 % siswa menyetujui adanya pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor di SMP/MTs atau dites bakat minat oleh psikolog. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat berdasarkan data di atas bisa disimpulkan bahwa rata-rata untuk ke 11 item itu diperoleh 73,31 % dalam hal ini kategorinya Baik/Setuju, dalam hal ini persepsi siswa terhadap peminatan dan lintas minat di kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran

(13)

Abdul Rahim Persepsi Siswa Kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran...

Jurnal Sosio Akademika Vol. 12/No. 01/Maret 2019

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-17.mu 9

Gambar

Persepsi Siswa Terhadap Peminatan dan Lintas Minat Kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa persepsi siswa SMK Negeri 5 Muaro Jambi terhadap mata pelajaran peminatan dan lintas minat pada kurikulum 2013 dengan kategori baik, oleh sebab itu penulis menyarankan agar penelitian berikutnya diuji dengan pemetaan penguasaan konsep pada pelajaran peminatan dan lintas minat yang diambil.

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Hidayat, S. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Kwartolo, Yuli. 2002. Catatan Kritis tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurnal Pendidikan Penabur. 1(1): 1-9

Mulyasa, 2009. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Mulyasa, 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

(14)

Abdul Rahim Persepsi Siswa Kelas XI Akuntansi dan XII Pemasaran...

Reksoatmodjo, T.N. 2010. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Bandung: Refika Aditama

Rohmanudin, 2014. Pemahaman Guru tentang Kurikulum 2013 SMK dan Implementasinya pada SMK Program Keahlian Teknik Mesin (Studi Kasus pada SMK Negeri 1 Kertosono). Skripsi tidak diterbitkan. Malang: UM Setyosari, Punaji, 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan.

Jakarta: Prenada Media Group.

Soedijarto. 2004. Kurikulum, Sistem Evaluasi, dan Tenaga Pendidikan sebagai Unsur Strategis dalam Penyelenggaraan Sistem pengajaran Nasional. Jurnal Pendidikan Penabur. 3 (3): 28-37

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(15)

Jurnal Sosio Akademika Vol. 12/No. 01/Maret 2019

http://ejurnal.staismqbangko.ac.id/toc-issues-17.mu 113 PETUNJUK PENULISAN ARTIKEL

Ketentuan Umum

1. Artikel harus merupakan produk ilmiah orisinil dan belum pernah dipublikasikan di media dan terbitan manapun,

2. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia baku (atau bahasa asing) dengan ragam tulisan ilmiah atau ilmiah populer, tetapi bukan ragam komunikasi lisan, 3. Panjang tulisan antara 15-25 halaman kwarto atau A4 dengan satu spasi, 4. Artikel diserahkan dalam bentuk print out dan softcopy.

Hak penulis yang diterbitkan Jurnal Sosio Akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Maulana Qori Bangko adalah:

1. Mendapat rekomendasi untuk penerbitan surat keterangan yang dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Syekh Maulana Qori Bangko,

2. Penulis artikel mendapatkan hard copy sebanyak 2 (dua) eksemplar.

Petunjuk Teknis

1. Judul:

a. Informatif mencerminkan isi artikel

b. Maksimum 12 kata (Bahasa Indonesia) atau 10 kata (Bahasa Inggris) c. Memuat variabel atau konsep yang dicakup dalam artikel

d. Tidak ada singkatan

e. Tidak menggunakan kata-kata klise

2. Penulis, yaitu: nama penulis diketik tanpa mencantumkan gelar kesarjanaan dan gelar lainnya, dan ditambah dengan pekerjaan dengan jelas

3. Abstrak:

a. Abstrak ringkas dan padat (dalam 1 alinea) tentang ide-ide yang paling penting

b. Abstrak memuat:

1) Masalah dan/atau tujuan penelitian 2) Prosedur penelitian

3) Ringkasan hasil penelitian 4) Simpulan

c. Abstrak ditulis dalam Bahasa Inggris untuk bisa diakses sehingga memperoleh peluang untuk disitasi

d. Menurut Undang-Undang tentang Bahasa, abstrak juga harus ditulis dalam bahasa Indonesia

e. Abstrak memuat 50-250 kata 4. Kata Kunci:

a. Kata kunci memuat kata-kata konseptual, b. Jumlah kata kunci sekitar maksimal 5 kata, c. Dapat berbentuk kata maupun prase. 5. Pendahuluan

a. Biasanya tidak diberi judul b. Memuat:

1) Latar belakang atau konteks penelitian, 2) Landasan teori (jika diperlukan),

(16)

3) Hasil kajian pustaka yang menunjukkan adanya kesenjangan temuan penelitian,

4) Wawasan rencana pemecahan masalah dan potensi kontribusinya bagi perkembangan bidang ilmu,

5) Rumusan tujuan penelitian.

6. Metode (khusus tulisan ilmiah hasil penelitian) a. Desain/prosedur penelitian

b. Populasi & sampel/sumber data

c. Alat/Instrumen & bahan yang digunakan d. Bagaimana data dikumpulkan

e. Bagaimana data dianalisis

7. Hasil (khusus tulisan ilmiah hasil penelitian) 8. Pembahasan

a. Pemaknaan/penafsiran hasil analisis data

b. Membandingkan dengan hasil-hasil temuan penelitian sebelumnya untuk menunjukkan adanya temuan baru yang memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu

c. Pengintegrasian hasil-hasil penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan

d. Penyusunan teori baru atau modifikasi teori yang ada 9. Simpulan dengan pendekatan:

a. Menjawab masalah penelitian yang diajukan pada bagian pendahuluan b. Merupakan inti sari hasil pembahasan yang dianggap paling

penting/yang mengandung sesuatu yang baru 10. Biodata Singkat tentang penulis

Alamat Redaksi

STAI SYEKH MAULANA QORI BANGKO

Jln. Prof. Muhammad Yamin SH, Pasar Atas Bangko-Jambi Telp. 0746-3260012/ 0812-7380-416/082185911720 e-mail: staismqbangko@gmail.com

Sosio Akademika: Jurnal Pendidikan Islam, Sosial dan Keagamaan,

merupakan jurnal ilmiah populer membahas masalah Pendidikan, Sosial dan Keagamaan yang aktual, terbit berdasarkan Surat Keputusan Ketua STAI

Syekh Maulana Qori (SMQ) Bangko sebagai wahana komunikasi dan informasi antar Peneliti, Ilmuan, Dosen dan Cendikiawan.

Referensi

Dokumen terkait

Variabel jig pada Kapal Keruk 19 Bangka 2, dilakukan perubahan pada panjang pukulan menjadi lebih besar dari sebelumnya (1 – 2 mm), dengan tujuan menyesuaikan ukuran

Jenis topologi ring ini, seluruh komputer dihubungkan menjadi satu membentuk lingkaran (ring) Jenis topologi ring ini, seluruh komputer dihubungkan menjadi satu

Melalui penerapan sistem data warehouse dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan, diantaranya proses analisis ataupun pengelolaan informasi berdasarkan data

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan dapat dijadikan sebagai dasar pembatasan masalah pada siswa dan guru dalam proses pembelajaran

Dalam memberikan Pendidikan Kewargaan Negara kepada murid SD dapat dimulai dengan bertitik tolak dari salah satu unsur tersebut di atas (Ilmu Bumi, atau Sejarah Indonesia, atau

Dari grafik pada gambar 4.6 terlihat bahwa susunan paralel 220V memiliki nilai arus output yang paling besar, kemudian diikuti dengan susunan lainnya, yaitu :.. Namun

Ujian Tulis UGM 2016 Jalur seleksi ini merupakan seleksi masuk UGM dengan menggunakan pola ujian tertulis yang diselenggarakan oleh UGM.

a) Kata atau istilah yang dimuat dalam ketentuan umum sering istilah yang digunakan tidak berulang-ulang dalam pasal (-pasal) selanjutnya, bahkan kata dan istilah