• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID PADA SAYURAN INDIGENOUS JAWA BARAT. Oleh : HARDIANZAH RAHMAT F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID PADA SAYURAN INDIGENOUS JAWA BARAT. Oleh : HARDIANZAH RAHMAT F"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID PADA SAYURAN INDIGENOUS JAWA BARAT

Oleh :

HARDIANZAH RAHMAT F24104043

2009

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID PADA SAYURAN INDIGENOUS JAWA BARAT

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan

Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor

Oleh :

HARDIANZAH RAHMAT F24104043

Dilahirkan pada tanggal, 13 Januari 1987 di Tadang Palie

Tanggal Lulus :

Menyetujui Bogor, Februari 2009

Dr. Ir. Nuri Andarwulan, Msi. Pembimbing Akademik

Mengetahui,

Dr. Ir. Dahrul Syah, MSc

(3)

Hardianzah Rahmat. F24104043. Identifikasi Senyawa Flavonoid pada Sayuran Indigenous Jawa Barat. Di bawah bimbingan Nuri Andarwulan

RINGKASAN

Indonesia memiliki tanaman lokal yang sangat berlimpah. Tanaman lokal di Indonesia banyak yang belum terjamah dan termanfaatkan untuk dikonsumsi sebagai bahan pangan yang kaya akan zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh dan kesehatan. Jenis sayuran lokal tersebutlah yang dikenal dengan nama sayuran indigenous. Salah satu daerah di Indonesia yang merupakan penghasil sayuran indigenous yang cukup berperan adalah daerah Jawa Barat. Komponen fenolik dalam bahan pangan memiliki peran yang sangat baik salah satunya adalah sebagai antioksidan. Sayur-sayuran banyak mengandung senyawa fenolik yang berupa flavonoid. Penelitian-penelitian terdahulu telah membuktikan bahwa flavonoid dapat berfungsi sebagai antioksidan, antimutagenik, dan antikarsinogenik. Oleh karena itu, pemanfaatan sayuran indigenous sebagai sumber flavonoid akan dapat meningkatkan nilai tambah tanaman-tanaman tersebut. Sejarah membuktikan bahwa leluhur kita sudah banyak memanfaatkan sayuran indigenous karena sudah mengenal rasa dan manfaatnya berdasarkan pengetahuan secara turun temurun. Perkembangan budaya dan teknologi menyebabkan perkembangan sayuran indegenous menjadi terdesak, maka potensi sayuran ini harus digali dan dikaji kembali untuk mendapatkan manfaat yang lebih baik dalam meningkatkan nutrisi bagi yang mengkonsumsinya.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengetahui kandungan komponen-komponen flavonoid yang berupa flavonol dan flavone pada beberapa sayuran indigenous daerah Jawa Barat. Pada penelitian ini jenis sayuran yang akan digunakan adalah sayuran-sayuran lokal yang banyak dan sering dikonsumsi oleh masyarakat Jawa Barat. Sayuran tersebut adalah daun kelor (Moringa pterygosperma Gaertn.), takokak (Solanum torvum.Swartz) antanan beurit (Hydrocotyle sibthorpioides Lmk), bunga pepaya (Carica papaya.L), daun jambu mete (Anacardium occidentale. L), pucuk mengkudu (Morinda citrifolia.L), daun labu siam (Sechium edule (Jacq.) Swartz.), daun kacang panjang/lembayung (Vigna unguiculata (L.) Walp), daun pakis (Arcypteris irregularis (C.Presl) Ching), kucai (Allium schoenoprasum L.), daun mangkokan putih (Nothopanax scutellarium (Burm.f.) Fosb.), bunga turi (Sesbania grandiflora (L.) Pers.), dan terubuk (Saccharum edule.Hassk). Pembuatan ekstrak flavonoid dari sayuran dilakukan dengan menggunakan campuran pelarut air dan methanol. Selain itu, dilakukan pula pembuatan kurva standar flavonoid yang digunakan sebagai acuan dalam penentuan komponen tersebut pada sampel. Standar yang digunakan adalah quercetin, kaempferol, myricetin, apigenin, dan luteolin. Analisis yang dilakukan yaitu analisis kadar air, analisis total fenol, dan deteksi flavonoid dengan menggunakan HPLC column C-18; Develosil ODS-UG-3.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data kadar air sayuran indigenous berkisar antara 75%-90%. Total fenol (per 100gram berat kering) terbesar terdapat pada pucuk mete (2809.5 mg) dan terkecil pada terubuk (204.4). Sayuran indigenous memberikan komposisi senyawa flavonol dan flavone yang bervariasi. Namun, semua sampel mengandung senyawa quarcetin. Kandungan quarcetin

(4)

terbanyak ada pada pucuk mete (573.07 mg) dan yang paling sedikit mengandung quarcetin adalah terubuk yaitu 3.77 mg. Senyawa myricetin hanya ditemukan pada sayuran kucai (16.23 mg), takokak (21.29 mg), daun labu siam (69.39 mg), pucuk mete (37.85 mg), dan antanan beurit (10.46 mg). Senyawa luteolin hanya ditemukan pada sayuran daun kelor dan jumlahnya pun sangat sedikit, sedangkan apigenin hanya ditemukan pada daun kacang panjang (114.81mg), daun mangkokan putih (45.47 mg), dan bunga papaya (101.11 mg). senyawa kaempferol ditemukan hampir di semua sampel sayuran kecuali takokak dan terubuk. Kaempferol terbesar ditemukan pada bunga turi (189.05 mg) dan terendah pada daun pakis (18.63 mg). Total flavonol dan flavone terbesar terdapat pada pucuk daun mete (656.20 mg) dan total fenol tertinggi juga pada pucuk daun mete (2809.53 mg). Nilai-nilai tersebut dihitung berdasarkan 100 gram berat kering.

(5)

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Penulis dilahirkan di Tadang Palie pada tanggal 13 Januari 1987 dan memiliki nama lengkap Hardianzah Rahmat. Penulis merupakan anak kedua dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Rahimi dan Ibu Rahmatang. Penulis menempuh pendidikannya di TK Lamellong Kajaolaliddong, SDN 209 Wollangi, Madrasah Tsanawiyah Pesantren Ma’had Hadits Biru Bone, dan SMUN 2 Watampone. Melalui jalur masuk USMI, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang sarjana pada Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Selama melakukan studi di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, penulis juga aktif dalam berbagai kegiatan dan Organisasi. Penulis pernah menjadi pengurus Himitepa (Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan) divisi profesi dan internal periode 2005-2006. Selain itu penulis aktif pada beberapa kegiatan yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu dan Teknologi Pangan (HIMITEPA) IPB seperti Halal Expo HIMITEPA-FBI, BAUR 2006, FGD Formalin “necessary unnecessity”. Penulis juga pernah aktif dalam seni teater kampus dan terakhir penulis menjadi presenter dalam National Student Conference (NSC) 2008 yang diadakan oleh Universitas Soegijapranata, Semarang.

Penulis menyelesaikan tugas akhirnya untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian pada Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, dengan melakukan penelitian yang berjudul “Identifikasi Senyawa Flavonoid pada Sayuran Indigenous Jawa Barat” dengan dosen pembimbing Dr. Ir. Nuri Andarwulan, Msi. Penelitian ini bertempat di laboratorium ITP dan laboratorium Seafast Center, IPB.

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat, anugerah dan karunia yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama mengerjakan tugas akhir ini, walaupun banyak kesulitan yang penulis harus hadapi, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. Ir. Nuri Andarwulan, Msi. Selaku dosen pembimbing akademik dan sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dan memberikan dukungan, bimbingan, saran serta arahan selama penelitian dan penulisan skripsi ini.

2. Ir. Elvira Syamsir, MSi selaku dosen penguji. Terima kasih telah meluangkan waktunya dan memberikan masukan berupa saran dan pemikiran yang sangat berharga untuk menyempurnakan skripsi ini.

3. Dr.Endang Prangdimurti, MSi selaku dosen penguji. Terima kasih telah meluangkan waktunya dan memberikan masukan berupa saran dan pemikiran yang sangat berharga untuk menyempurnakan skripsi ini.

4. My family : Mama, Papa, Emmy, Tato, Nana, Iin. Terima kasih atas segala doa, semangat dan dukungannya. Cinta dan kasih sayang kalian telah memberikan aku kekuatan yang mampu mengalahkan segala kekuatan.

5. Amure-mareku yang selalu support aku. Puang : Tahir, Sultan, Danti, Ajju, Marwah, Lemang, Sitti, Wahidah, Hj.Saje, Hj.Mase, dan semua keluarga besarku. Terima kasih atas dukungannya.

6. My women in top : Iin Novianti, Githa, Maya, Puteri, Isabel, Melati, Nisa Holland, Rika, Andien, Kiky, Rini, Ade, Vina, dan Dewi Meitasari. Terima kasih sudah pernah menghiasi hari-hariku indahku..

7. Teman satu bimbinganku T. Aprilia Dewanti dan Astrida Renata, teman senasib dan sepananggungan.

8. Ucok in the Gank Crew : Edy Pepes Presto, Auu Tongseng, Riska Paha, Chabib Lele, Sisi Bawal. Terima kasih atas kebersamaannya dan doa-doanya selama ini

(7)

(meskipun terkadang saling mendoakan dalam keburukan. Hehe.. tapi salut atas semuanya). Remember Especto patronum.

9. Rekan-rekan penelitian di Southeast Asia Food and Agricultural Science and Technology Center (SEAFAST Center) IPB : Sofiyan, Netha, Sukma, Mas Rai, Mba Reno, Mas Ayusta, Mba Puspa, Mas Aziz, Mba Anggi atas bantuan, kebersamaan, canda tawa, dan dukungan selama penelitian.

10. 41 Futsal Team : Anto (strong defender) yang mahal senyum saat mencetak gol, Aris (goalkeeper paling brani yang pernah ada di squad), Iqbal (winger creative), Dody (1 to 2 yang brillian), Boing (striker yang harus gantung sandal karena sakit tapi da sembuh lagi dengan sentuhan magisnya), Dikin dengan hadangan tanpa ampunnya, Rhais yang mengaku dirinya titisan Zidane dan reserves (Nanang, Mpus, Bima). Terima kasih buat semua kekompakan dan kerja kerasnya sudah mampu mempertahankan gelar juara 2 tahun berturut-turut sekaligus mendeklarasikan diri sebagai team futsal terbaik ITP yang pernah ada.

11. PS Mania : Bima, Rhais, Dody, Mpus, Anto. Terima kasih buat kebersamaanya, canda tawa, kutukan, dan celotehannya menuju tahta juara. GLORY MU. 12. Karaoke Mania : Ririn sang mami, Lia, tante Au, Sisy, Chabib, Edy, dan

pendatang baru Sekar. Terima kasih buat suara sumbangnya yang cempreng dan serak-serak buecek gitu.

13. Aa’ dan Teteh Al Farabi. Terima kasih sudah mau menampung aku di saat aku tersesat mencari kosan. Ya meskipun harus berhadapan dengan kuburan dan teror hantu yang selalu menggila tiap malam bulan purnama.

14. BOLYPAD crew : Abang Bob, Ance, Wardi, Andre Bayor, dan Dayat. Terima kasih untuk kebersamaannya dalam suka dukanya sebagai anak kost-kostan. 15. Kost-kosan Pondok Lestari yang dihuni aroma setan-setan gentayangan : Om

Faisal, Ance Trio Marta, Andre Bayor, Dayat dan Pepen. Terima kasih untuk semua kekompakan dan teriakannya yang diadopsi dari suara-suara aneh yang tidak jelas.

16. Staf laboratorium SEAFAST Center IPB : Pak Soenar, Mba Ria dan Mas Arief, Mansyah, Pak Sukarna (Abah), Sofah, Mba Ari, Mba Ria dan Mba Deni, Mba

(8)

Nia, Mas Wawan, Mba Ira, Mba Hanna, Gugun, dan semuanya. Terima kasih atas bantuan, kerjasama, dan, kebersamaan selama penelitian.

17. Staf SEAFAST Center IPB : Bu Tri Susilo, Pak Zul, Mba Virna, Bu Elly, Pak Nana, Pak Udin, Bi Ana, Bi Entin, dan seluruh keluarga SEAFAST Center IPB. 18. Pak Aang, Pak Ahi, dan seluruh pihak Balai Penelitian Tanaman Rempah dan

Obat (BALITRO), Cimanggu. Terima kasih atas kerjasamanya. 19. Nia dan Mega Horti. Terima kasih atas sumbangan terubuknya.

20. Mba Lia dan pihak Puslit Biologi - LIPI, Cibinong. Terima kasih atas kerjasamanya.

21. Teman-teman ITP 41: Arief Otot, Tuko, Tomi (terima kasih buat rumus-rumus ajaibnya). Arum, Titin, Risma ( teman praktikum permanen slalu aja mereka, bosen d..hehehe). Jendi (sang konsultan virus), Faried, Rina, Sinta, Sabina, Citra Devi, Indra, Rani, Novi, Amel, Andry Bawang Bacem, Jamal Zamrud, Ary, Lulail, Hajrah, Sucen, Tikainchan, Dhya Jember dan semua ITP 41 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhir kata, hanya kepada Tuhan jualah segalanya dikembalikan, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan Rahmat dan Karunia-Nya kepada semua pihak yang telah memberikan segala bantuan tersebut di atas. Penulis pun menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, disebabkan karena berbagai keterbatasan yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menjadi perbaikan di masa yang akan datang.

Bogor, Januari 2009

(9)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ...vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

I. PENDAHULUAN ... 1

A. LATAR BELAKANG ... 1

B. TUJUAN ... 6

C. MAMFAAT ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. SAYURAN INDIGENOUS ... 7

B. FLAVONOID ...43

C. IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID ...46

III. BAHAN DAN METODE ...50

A. BAHAN DAN ALAT ...50

1. Bahan ...50

2. Alat ...50

B. METODE PENELITIAN ...51

1. Persiapan Sampel ...51

C. METODE ANALISIS ...52

1. Analisis Kadar Air ...52

2. Analisis Total Fenol ...53

3. Analisis dan Identifikasi Flavonoid ...53

a. Ekstraksi Senyawa Flavonoid dari Sayuran Indigenous...53

b. Analisis Flavonoid dengan HPLC ...54

4. Analisis Data ...56

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...61

A. IDENTIFIKASI/DETERMINASI TUMBUHAN ...61

B. STANDAR FLAVONOID DAN LIMIT DETEKSI ...61

1. Standar Flavonoid Bentuk Tunggal ...61

(10)

b. Luteolin ...62

c. Quercetin ...63

d. Apigenin ...64

e. Kaempferol ...64

2. Standar Campuran Senyawa Flavonoid ...66

C. TOTAL FENOL ...70

D. ANALISIS FLAVONOID PADA SAYURAN INDEGENOUS ...71

1. Bunga Turi ...76

2. Kucai ...78

3. Takokak ...79

4. Daun Kelor ...81

5. Pucuk Mengkudu ...86

6. Lembayung/daun kacang panjang ...88

7. Terubuk ...91

8. Mangkokan Putih ...93

9. Daun Labu Siam ... 96

10. Bunga Pepaya ... 97

11. Pucuk Mete ... 101

12. Pakis ... 104

13. Antanan Beurit ... 106

E. REKAPITULASI HASIL DAN SENYAWA YANG BELUM TERIDENTIFIKASI PADA SAYURAN INDIGENOUS ... 109

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 118

A. KESIMPULAN ... 118

B. SARAN ... 118

Referensi

Dokumen terkait

pengarahan, buat kelompok heterogen dan tiap siswa memiliki nomor tertentu, berikan persoalan materi bahan ajar (untuk tiap kelompok sama tapi untuk tiap siswa tidak sama

BEBERAPA HAL YANG DAPAT MEMPENGARUHI KEDUDUKAN HUKUM PERDATA SESEORANG MENURUT B W.. Per

Distribution Requirement Planning adalah suatu metode untuk menangani pengadaan persediaan dalam suatu jaringan distribusi eselon .  Tujuan dari Distribution Requirement

Hasil observasi yang diperoleh dilapangan pada tanggal 11 Agustus 2015, bahwa siswa SMPN 3 Lengayang kurang memanfaatkan perpustakaan sebagai tempat belajar,

Pada tahun 2006 berkat upaya masyarakat setempat, Kampung Kauman sudah berkembang menjadi Kampung Wisata Batik yang diresmikan oleh Pemerintah Kota Surakarta sebagai obyek

Pencapaian kinerja (realisasi) penerimaan pajak parkir pada Badan Pelayanan Pajak Daerah Kota Malang selama 2016-2018 yang direalisasikan oleh pemerintah mencapai target,

Jenis wawancara ini termasuk pada kategori in-depth interview, dimana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Wawancara ini

Berdasarkan karakter limbah tersebut, limbah berbentuk padat hasil scalling akan dibuat material baru sebagai bahan bangunan ( paving block ), sedangkan limbah berbentuk sludge