• Tidak ada hasil yang ditemukan

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Informasi Umum.

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera adalah Lembaga Teknis Daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2012.

Sebagai lembaga teknis daerah yang mempunyai tugas pokok membantu Gubernur Sumatera Barat dalam Menyusun dan Pelaksanaan Kebijakan Daerah dibidang Kepegawaian Daerah, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat mempunyai Visi yang ingin dicapai yakni ” Mewujudkan Pegawai

Negeri Sipil (PNS) Yang Profesional Dalam Bidang Memberikan Pelayanan ”.

Selaras dengan visi yang telah ditetapkan, misi Badan kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat merupakan langkah – langkah konkrit yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pelaksanaan Manajemen Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat. Misi Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat, adalah:

a. Meningkatkan Kompetensi dan Kinerja Aparatur

b. Mewujudkan Sistem Manajemen Kepegawaian yang Efektif dan Efisien c. Mewujudkan Pelayanan Kepegawaian yang Terbaik

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Barat, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat merupakan unsur pendukung tugas pemerintahan daerah di bidang kepegawaian, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Sumatera Barat melalui Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat.

(2)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

2 1.2. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan.

Reformasi manajemen keuangan negara, ditandai dengan diluncurkannya satu paket perundang-undangan bidang keuangan negara yakni UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, UU No, 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan UU No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara membawa implikasi diperlukannya sistem pengelolaan keuangan negara yang transparan dan akuntabel. Kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara harus dilaksanakan dengan tertib, terkendali, efisien dan efektif.

Upaya konkrit mewujudkan akuntabilitas dan transparansi dilingkungan pemerintah, mengharuskan setiap pengelola keuangan negara menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dengan cakupan yang lebih luas dan tepat waktu. Laporan harus disajikan dalam bentuk Laporan Keuangan yang disusun berdasarkan proses akuntansi dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Seiring hal tersebut, Laporan Keuangan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan APBD tahun anggaran 2015. Sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, laporan keuangan yang disusun meliputi :

a. Laporan Realisasi Anggaran b. Laporan Operasional

c. Neraca

d. Laporan Perubahan Ekuitas e. Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan Keuangan disusun bertujuan menyajikan informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan, baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik dengan :

(3)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

3

 Menyediakan informasi mengenai pendapatan dalam periode berjalan.  Menyediakan informasi mengenai cara memperoleh sumber daya

ekonomi dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan.  Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang

digunakan dalam kegiatan pemerintah daerah serta hasil-hasil yang telah dicapai.

 Menyediakan informasi mengenai bagaimana pemerintah daerah mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.

 Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi pemerintah daerah berkaitan dengan sumber penerimaannya.

 Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan akibat kegiatan yang dilakukan dalam satu periode pelaporan.

Dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat berpedoman kepada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dan untuk penerapannya mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah. Selanjutnya juga mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK-05/2011 tentang Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintah maka disusunlah Kebijakan Akuntansi, Sistem Akuntansi dan Bagan Akun Standar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yaitu:

Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah berupa Aset Tetap sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 81 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014.

Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi, Sistem Akuntansi dan Bagan Akun Standar Pemerintah

(4)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

4

Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 82 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014. Dalam penyusunan, pelaksanaan dan pelaporan penjabaran realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah tahun anggaran 2015, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengacu kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

Guna mengurangi perbedaan struktur akun pendapatan dan belanja pada Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah maka dalam proses penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan dilakukan langkah pemetaan atau konversi. Konversi dilakukan dengan cara menelusuri kembali (trace back) pos-pos Laporan Keuangan menurut Permendagri Nomor 13/2006 dengan pos-pos Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi Pemerintah.

1.3. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan.

Landasan hukum yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan tahun 2015 adalah seperangkat ketentuan perundang-undangan berikut :

Undang-Undang Dasar Republik Indonsia 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Keempat Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-Undang Nomor 61 tentang Pembentukan Daerah-daerah Swatantra Tingkat I Sumatera Barat, Jambi dan Riau Jo Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1979.

(5)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

5

Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara.

Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum , sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012

Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan

dan Kinerja Instansi Pemerintah

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2012 tentang Hibah

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah;

Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014 tentang Penyusutan Barang Milik Daerah berupa Aset Tetap sebagaimana telah diubah dengan

(6)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

6

Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 81 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2014.

Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi, Sistem Akuntansi dan Bagan Akun Standar Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 82 Tahun 2015 tanggal 31 Desember 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 43 Tahun 2014.

1.4. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Operasional, Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas , Laporan Perubahan SAL dan Laporan Arus Kas. Catatan atas Laporan Keuangan mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi yang dipergunakan dan informasi lain yang diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta informasi lainnya yang diperlukan.

Sistematika penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan tahun anggaran 2015 meliputi hal-hal berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Informasi Umum

1.2. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 1.3. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 1.4. Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan

BAB II. EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD

2.1. Ekonomi Makro 2.2. Kebijakan Keuangan

(7)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

7

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD

BAB III. IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan

3.2. Hambatan dan Kendala yang ada dalam Pencapaian Target yang telah ditetapkan

BAB IV. KEBIJAKAN AKUNTANSI

4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah

4.2. Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan Laporan Keuangan 4.3. Basis Pengukuran yang mendasari Penyusunan Laporan Keuangan 4.3. Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada

Dalam Standar Akuntansi Pemerintah Daerah

BAB V. PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

5.1. Penjelasan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) 5.1.1. Pendapatan LRA 5.1.2. Belanja 5.2. Penjelasan Neraca 5.2.1. Aset 5.2.2. Kewajiban 5.2.3. Ekuitas Dana

5.3. Penjelasan Laporan Operasional (LO) 5.3.1. Pendapatan LO

5.3.2. Beban

(8)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

8

5.5. Pengungkapan atas Pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan

rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas.

BAB VI. PENJELASAN ATAS INFORMASI NON KEUANGAN BAB VII. PENUTUP

(9)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

9 BAB II

EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN TARGET PENCAPAIAN KINERJA APBD 2.1. Ekonomi Makro

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Barat periode triwulan III 2015 tercatat 4,71 persen diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 48,44 triliun atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan triwulan II 2015 sebesar 5,31 persen. (sumber : sumbar.antaranew.com)

Faktor utama meningkatnya ekonomi Sumatera Barat disebabkan pertumbuhan lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 5,72 persen, penyediaan akomodasi, makanan dan minuman 4,25 persen, serta jasa keuangan dan asuransi sebesar 3,71 persen. Sementara itu Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Barat menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku pada triwulan III tidak menunjukan perubahan yang berarti.

laju inflasi tahunan Sumatera Barat mulai menurun pada triwulan III 2015. Laju inflasi tercatat sebesar 6,25 persen atau menurun dibandingkan triwulan II 2015 sebesar 8,71 persen. ( sumber : BI ).

Berlanjutnya perlambatan ekonomi sejak awal tahun 2015 berimbas pada menurunnya tingkat partisipasi angkatan kerja dan rasio pekerja tidak penuh pada periode Agustus 2015. Perlambatan ekonomi Sumatera Barat berdampak pada menurunnya kondisi kesejateraan masyarakat di semester I tahun 2015.

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat diprakirakan membaik pada triwulan IV tahun 2015, diprakirakan tumbuh pada kisaran 4,7 persen – 5,1 persen. Membaiknya perekonomian tersebut diprakirakan berasal dari peningkatan konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah dan investasi. Dari sisi sektoral, lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, lapangan usaha kontruksi, lapangan usaha industry pengolahan dan lapangan usaha transportasi

(10)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

10

dan pergudangan diprakirakan menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat pada triwulan IV 2015.

2.2. Kebijakan Keuangan

Kebijakan keuangan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat dalam mengelola APBD tahun anggaran 2015 meliputi hal berikut :

2.2.1. Kebijakan Peningkatan Pendapatan

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat tidak memiliki target dan rencana penerimaan Pendapatan Asli Daerah atau penerimaan lainnya karena sesuai dengan peran Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat untuk melaksanakan manajemen Kepegawaian yang diarahkan untuk menjamin terselenggaranya tugas pemerintahan dan pembangunan Provinsi Sumatera Barat secara efektif, efisien dan ekonomis.

2.2.2. Kebijakan Belanja Daerah

Kebijakan pengeluaran / belanja ditempuh dengan meningkatkan prioritas dan rasionalitas belanja melalui penghematan dalam segala bidang. Namun demikian, efisiensi yang dilaksanakan tidak mengurangi kinerja yang ditargetkan pada masing-masing program dan kegiatan. Adapun garis besar kebijakan umum dalam aspek belanja daerah adalah sebagai berikut :

- Peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan administrasi dan manajemen belanja.

- Peningkatan efisiensi dan efektivitas pengalokasian belanja dengan prioritas utama kepada program dan kegiatan yang memberikan dampak besar kepada peningkatan SDM aparatur Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

- Peningkatan perencanaan dan pengawasan pelaksanaan belanja agar pencairan dana selama tahun anggaran 2015 sesuai dengan

(11)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

11

anggaran kas yang telah ditetapkan pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat tahun anggaran 2015

2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD.

Penyusunan APBD Tahun 2015, ditempuh pendekatan budget is a plan, a plan is, dimana rencana kerja dan anggaran disusun secara terintegrasi. Alokasi budget anggaran disesuaikan dengan hasil yang akan dicapai. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun anggaran telah diformulasikan dengan jelas dan dilengkapi dengan indikator kinerja.

Dalam rangka pelaksanaan anggaran keuangan tahun 2015 pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat terdapat 6 Program yaitu : 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

6. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

Realisasi kinerja keuangan semua program yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat pada Tahun Anggaran 2015 mencapai 93,00%. Adapun target kinerja program dan kegiatan adalah sebagai berikut:

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran sebesar Rp. 2.157.132.824,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 2.116.666.329,- atau 98,13%.

(12)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

12

Kelebihan anggaran pada program ini sebagian besar pada kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik dan Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah dan ke Luar Daerah dalam rangka efisiensi anggaran.

Rincian realisasi untuk masing-masing kegiatan adalah :

a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat.

Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat dilaksanakan dalam rangka tertib administrasi bidang kepegawaian. Kegiatan ini memfasilitasi mekanisme persuratan, mulai dari surat masuk hingga surat keluar.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat sebesar Rp. 31.615.000,- dan terealisasi sebesar Rp 29.652.150,- atau capaian kinerja keuangan 93,80%. Hasil dari kegiatan ini adalah terwujudnya pengelolaan surat menyurat kantor selama 1 tahun, dengan capaian kinerja 100%.

b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.

Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik merupakan suatu pemenuhan dasar akan kebutuhan listrik, air, telepon dan internet melalui jasa pihak ketiga yang menyediakannya.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik sebesar Rp. 309.921.724,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 295.672.615,- atau capaian kinerja keuangan 95,41%.

Hasil dari kegiatan ini adalah terpenuhinya kebutuhan listrik, telpon, air dan jaringan internet, SIPKD dan SAPK yang online, 1 tahun, dengan capaian kinerja 100%.

(13)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

13 c. Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan.

Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor adalah dalam rangka penyediaan jasa pengisian tabung pemadam kebakaran oleh pihak ketiga yang menyediakannya.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan sebesar Rp. 2.750.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 2.750.000,- atau capaian kinerja keuangan 100%.

Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya tabung pemadam kebakaran pada kantor Badan Kepegawaian Daerah, dengan capaian kinerja 100%.

d. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor.

Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor adalah penyediaan jasa pihak ketiga akan tenaga kebersihan pada kantor Badan Kepegawaian Daerah. Pihak ketiga dimaksud diharapkan dapat menyediakan jasa tenaga kebersihan (cleaning service) sesuai dengan kontrak yang disepakati.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor sebesar Rp. 129.828.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 129.828.000,- atau capaian kinerja keuangan 100%.

Hasil dari kegiatan ini adalah terwujudnya pemeliharaan kebersihan kantor, dengan capaian kinerja adalah 100%.

e. Penyediaan Alat Tulis Kantor.

Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor ini dilakukan untuk menunjang seluruh program kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran berjalan. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor dilaksanakan melalui pihak ketiga sesuai dengan

(14)

kebutuhan-Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

14

kebutuhan yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor sebesar Rp. 68.024.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 68.024.000,- atau capaian kinerja keuangan 100%.

Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya Alat Tulis Kantor untuk kelancaran pelaksanaan tugas, dengan capaian kinerja 100%.

f. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan.

Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan dilaksanakan melalui pihak ketiga sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan yang tertuang dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan sebesar Rp. 75.432.500,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 74.298.000,- atau capaian kinerja keuangan 98,50%.

Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya barang-barang cetakan seperti kertas kop, map, amplop, dan lain-lain, serta tersedianya biaya penggandaan untuk pelaksanaan kegiatan BKD yang akan menunjang pelayanan administrasi perkantoran, dengan capaian kinerja 100%.

g. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor.

Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor adalah dalam rangka menunjang aktivitas perkantoran melalui penggantian komponen-komponen instalasi listrik. Alat-alat listrik tersebut disesuaikan dengan kebutuhan yang tertuang pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015.

(15)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

15

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor sebesar Rp. 8.884.000,- dan dapat direalisasikan sebesar Rp. 8.884.000,- atau capaian kinerja keuangan 100%.

Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya alat-alat dan komponen listrik untuk penerangan bangunan kantor, dengan capaian kinerja 100%.

h. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor adalah penyediaan alat-alat penunjang seluruh aktivitas kantor agar berjalan lancar.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor sebesar Rp. 481.398.750,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 479.928.750,- atau capaian kinerja keuangan 99,70%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah 1 unit generator listrik, 1 unit mesin absensi, 1 unit layar proyektor, 1 unit mesin foto copy, 1 unit KM Switch 17” LCD Drawer, 1 unit digital temperatur, 3 unit Stand AC, 1 unit lemari pendingin, bendera dan spanduk yang akan meningkatkan kenyamanan kerja PNS BKD, dengan capaian kinerja 100%.

i. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan.

Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan adalah dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan wawasan aparatur pada Badan Kepegawaian Daerah. Dengan bertambah wawasan aparatur, maka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi berjalan lebih baik.

(16)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

16

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan sebesar Rp. 17.173.600,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 17.122.700,- atau capaian kinerja keuangan 99,71%.

Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya biaya untuk langganan surat kabar dan majalah kantor dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan wawasan aparatur, dengan capaian kinerja 100%.

j. Penyediaan Makanan dan Minuman.

Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman adalah dalam rangka menunjang seluruh kegiatan pada Badan Kepegawaian Daerah. Penyediaan makanan dan minuman disediakan terhadap pelaksanaan rapat-rapat rutin ataupun rapat koordinasi dengan tamu.

Adapun Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman sebesar Rp. 30.400.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 27.455.000,- atau capaian kinerja keuangan 90,32%.

Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya biaya makan minum untuk penyelenggaraan rapat-rapat rutin kantor dalam rangka pelaksanaan manajemen kepegawaian, dengan capaian kinerja 100%.

k. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah dan ke Luar Daerah.

Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah dan ke Luar Daerah adalah perjalanan dinas yang didasarkan kepada surat perintah tugas dalam rangka menghadiri undangan rapat/workshop maupun koordinasi dan konsultasi dengan instansi dalam daerah maupun luar daerah.

(17)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

17

Adapun Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah dan ke Luar Daerah sebesar Rp. 750.800.250,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 736.646.314,- atau capaian kinerja keuangan 98,12%.

Dari kegiatan ini tersedia dana untuk pelaksanaan koordinasi dan konsultasi dalam rangka pelaksanaan manajemen kepegawaian daerah, sedangkan untuk capaian kinerja adalah sebesar 100%.

l. Penyediaan Jasa Sopir.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa Sopir sebesar Rp. 49.925.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 49.924.800,- atau capaian kinerja keuangan 100%.

Dana kegiatan ini digunakan untuk penyediaan jasa tenaga sopir untuk kendaraan operasional Badan Kepegawaian Daerah sebanyak 2 (dua) orang dengan capaian kinerja 100%.

m. Peyediaan Jasa Pengaman Kantor.

Kegiatan Peyediaan Jasa Pengaman Kantor dilaksanakan dengan pihak ketiga sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa Pengaman Kantor sebesar Rp. 173.580.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 173.580.000,- atau capaian kinerja keuangan 100%. Adapun dana kegiatan ini digunakan untuk penyediaan pengadaan tenaga pengaman kantor dengan Pihak Ketiga sebanyak 6 (enam) orang, dari kegiatan ini akan meningkatkan keamanan kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat, dengan capaian kinerja adalah sebesar 100%.

n. Penyediaan Jasa Informasi, Dokumentasi dan Publikasi.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa Informasi, Dokumentasi dan Publikasi sebesar Rp.

(18)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

18

16.500.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 13.900.000,- atau capaian kinerja keuangan sebesar 84,25%.

Realisasi dari kegiatan ini berdasarkan peliputan-peliputan bidang kepegawaian yang dilakukan media cetak/elektronik. Selama tahun 2015 terdapat sisa anggaran pada belanja jasa peliputan sehingga capaian kinerja keuangan tidak terealisasi 100% sedangkan capaian kinerjanya 100%.

o. Penyediaan Jasa Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyediaan Jasa Pembinaan Mental dan Fisik Aparatur sebesar Rp. 10.900.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 9.000.000,- atau capaian kinerja keuangan 82,57%.

Pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari pelaksanaan senam dan wirid untuk PNS di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat. Rendahnya capaian realisasi pelaksanaan kegiatan ini karena terdapat efisiensi belanja instruktur senam.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur sebesar Rp. 1.719.656.300,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 1.639.710.063,- atau capaian keuangan sebesar 95,35%.

Hasil yang diharapkan dari program ini adalah meningkatnya sarana dan prasarana pada Badan Kepegawaian Daerah, dengan capaian fisik 100%. Rincian realisasi untuk masing-masing kegiatan adalah :

a. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengadaan kendaraan dinas/operasional sebesar Rp. 180.000.000,- dan dapat

(19)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

19

direalisasi sebesar Rp. 177.780.000,- atau capaian kinerja keuangan sebesar 98,77%.

Dari kegiatan ini diperoleh 1 (satu) unit mobil untuk menunjang pelaksanaan kegiatan kantor.

b. Pengadaan Mebeuler.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengadaan mebeuler sebesar Rp. 204.250.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 202.300.000,- atau capaian kinerja keuangan sebesar 99,05%. Dari kegiatan ini diperoleh keluaran 60 unit kursi labor, 60 unit meja komputer labor, 2 unit sofa tamu, 1 unit lemari arsip dan 1 unit papan informasi dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja PNS, dengan capaian kinerja 100%.

c. Pengadaan Komputer dan Jaringan Komputerisasi.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengadaan Komputer dan Jaringan Komputerisasi sebesar Rp. 772.364.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 719.443.276,- atau capaian kinerja keuangan sebesar 93,15%.

Dari kegiatan ini diperoleh 7 unit PC, 60 unit PC labor, 3 unit laptop, 7 unit printer, 7 unit UPS, 60 unit UPS labor, 1 unit hardisk eksternal dan 1 set jaringan komputer yang akan meningkatkan kualitas kerja dan pelayanan BKD, dengan capaian kinerja 100%.

d. Pengadaan Peralatan Studio, Komunikasi dan Informasi.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengadaan Peralatan Studio, Komunikasi dan Informasi sebesar Rp. 186.200.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 171.150.000,- atau capaian kinerja keuangan sebesar 91,92%.

Kegiatan Pengadaan Alat Studio, Alat Komunikasi dan Alat Informasi ini menghasilkan output 1 unit running text, 1 set TV

(20)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

20

informasi, 1 set CCTV labor dan 2 set proyektor dalam rangka meningkatkan kualitas kerja dan pelayanan, dengan capaian kinerja 100%.

e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor sebesar Rp. 40.000.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 39.909.200,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 99,78%.

Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan gedung kantor selama 1 tahun, dengan capaian kinerja 100%.

f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional sebesar Rp. 41.600.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 38.187.387,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 91,80%.

Hasil dari kegiatan ini adalah terwujudnya pemeliharaan kendaraan dinas (2 unit mobil dan 2 unit motor) selama 1 tahun, dengan capaian kinerja 100%.

i. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor sebesar Rp. 12.700.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 12.200.000,- atau dengan capaian Kinerja keuangan sebesar 96,07%.

Hasil dari kegiatan ini adalah terwujudnya pemeliharaan peralatan dan perlengkapan kantor selama 1 tahun, dengan capaian 100%.

(21)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

21 g. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mebeuler.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubiler sebesar Rp. 14.350.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 14.350.000,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 100%.

Hasil dari kegiatan ini adalah terwujudnya pemeliharaan meubelier kantor selama 1 tahun, dengan capaian kinerja 100%.

h. Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer dan Jaringan Komputerisasi.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Komputer dan Jaringan Komputerisasi sebesar Rp. 20.950.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 20.950.000,- atau dengan capaian Kinerja keuangan sebesar 100%.

Hasil dari kegiatan ini terwujudnya pemeliharaan Komputer dan Jaringan Komputerisasi sehingga mewujudkan kinerja yang baik, dengan capaian Kinerja 100%.

i. Pemeliharaan Rutin/Berkala Instalasi dan Jaringan.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Instalasi dan Jaringan sebesar Rp. 17.000.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 16.898.000,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 99,40%.

Hasil dari kegiatan ini terwujudnya pemeliharaan instalasi dan jaringan listrik, telepon dan air, dengan capaian Kinerja 100%.

j. Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Aset SKPD.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengelolaan, Pengawasan dan Pengendalian Asset SKPD sebesar Rp. 36.892.750,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 34.560.000,- atau dengan capaian Kinerja keuangan sebesar 93,68%.

(22)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

22

Pada kegiatan ini diharapkan keluaran laporan pengelolaan asset SKPD sehingga terwujudnya pengelolaan, pengawasan dan pengendalian asset SKPD, dengan capaian Kinerja 100%.

k. Penataan dan Pengelolaan Arsip.

Kegiatan penataan dan pengelolaan arsip memiliki anggaran sebesar Rp. 13.158.250,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 12.911.600,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 98,13%.

Pada kegiatan ini diharapkan keluaran berupa kelengkapan kearsipan sehingga terwujudnya penataan dan pengelolaan arsip yang tertib, dengan capaian Kinerja 100%.

l. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor sebesar Rp. 180.191.300,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 179.070.600,- atau dengan capaian Kinerja keuangan sebesar 99,38%.

Pada kegiatan ini terlaksana keluaran berupa rehab sedang/berat gedung kantor, dengan capaian kinerja 100%.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan Program Peningkatan Disiplin Aparatur sebesar Rp. 45.900.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 1.639.710.063,- atau capaian keuangan sebesar 89,33%.

Hasil yang diharapkan dari program ini adalah meningkatnya Disiplin Aparatur dalam Berpakaian Dinas pada BKD, dengan capaian fisik 100%. Rincian realisasi untuk masing-masing kegiatan adalah :

(23)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

23 a. Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya.

Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya dilaksanakan dalam rangka menunjang pelaksanaan kegiatan kedinasan.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya sebesar Rp. 45.900.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 41.002.000,- atau dengan capaian Kinerja keuangan sebesar 89,33%.

Keluaran dari kegiatan ini adalah tersedianya pakaian dinas untuk PNS di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah sebanyak 85 orang. Rendahnya capaian realisasi pelaksanaan kegiatan ini karena terdapat sisa kontrak pengadaan pakaian dinas dengan pihak ketiga yang disebabkan adanya PNS pindah dan pensiun dini.

4. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan Program Peningkatan Kapasitas Aparatur sebesar Rp. 39.800.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 36.076.600,- atau capaian keuangan sebesar 89,33%.

Hasil yang diharapkan dari program ini adalah meningkatnya professional PNS di bidangnya pada Badan Kepegawaian Daerah, dengan capaian fisik 100%.

Rincian realisasi untuk masing-masing kegiatan adalah :

a. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-Undangan.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan sebesar Rp. 39.800.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 36.076.600,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 90,65%.

(24)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

24

Kegiatan ini telah melakukan pengiriman PNS pada Badan Kepegawaian Daerah untuk mengikuti Bintek Kepegawaian ke BKN, Kemendagri, dan pelatihan pengadaan barang dan jasa. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya professional PNS di bidangnya, dengan capaian kinerja 100%.

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Keuangan sebesar Rp. 236.918.250,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 221.400.750,- atau capaian keuangan sebesar 93,45%.

Rincian realisasi untuk masing-masing kegiatan adalah :

a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD.

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD adalah berupa penyusunan laporan capaian kinerja bulanan dan triwulan, penyusunan Penetapan Kinerja (PK), penyusunan bahan LKPJ Gubernur, LPPD dan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) serta laporan capaian kinerja lainnya.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD sebesar Rp. 30.205.250,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 26.252.750,- atau dengan capaian kinerja keuangan adalah sebesar 86,92%.

Hasil dari kegiatan ini tersedianya laporan akuntabilitas kinerja Badan Kepegawaian Daerah selama 1 tahun, dengan capaian kinerja 100%. Rendahnya capaian realisasi pelaksanaan kegiatan ini

(25)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

25

karena terdapat sisa anggaran dari belanja honorarium PPHPK (Petugas Pemeriksa Hasil Pengukuran Kinerja SKPD).

b. Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Program/ Kegiatan SKPD.

Pelaksanaan kegiatan Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Program/Kegiatan SKPD adalah berupa penyusunan Rencana Kerja (RENJA), Rencana Kerja Tahunan (RKT), RKA, DPA dan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Program/Kegiatan SKPD sebesar Rp. 13.001.500,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 11.486.500,- atau dengan capaian Kinerja keuangan adalah sebesar 88,35%.

Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya dokumen perencanaan dan penganggaran pada BKD seperti Renja, RKT, RKA, DPA dan DPPA, dengan capaian Kinerja 100%. Sisa anggaran adalah efisiensi belanja cetak dokumen perencanaan dan penganggaran.

c. Penatausahaan Keuangan SKPD.

Kegiatan Penatausahaan Keuangan SKPD adalah kegiatan rutin yang disediakan berupa penatausahaan keuangan pada Badan Kepegawaian Daerah.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penatausahaan Keuangan SKPD sebesar Rp. 193.711.500,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 183.661.500,- atau dengan capaian Kinerja keuangan sebesar 94,82%.

Anggaran kegiatan ini digunakan untuk honorarium pengelola kegiatan dan keuangan (PA, KPA, Bendahara, PPK, PPTK dan Pembantu Bendahara).

(26)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

26

Hasil dari kegiatan ini terwujudnya pengelolaan keuangan Kantor sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dengan output berupa laporan keuangan akhir tahun, semester dan bulanan yang menghasilkan capaian Kinerja 100%.

6. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan sebesar Rp. 4.060.662.550,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 3.627.240.186,- atau capaian keuangan sebesar 89,33%.

Rincian realisasi untuk masing-masing kegiatan adalah :

6.1. Rekruitmen CPNS Provinsi Sumatera Barat.

Kegiatan Rekruitmen CPNS Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 tidak dapat dilaksanakan dikarenakan adanya surat Menpan & RB perihal moratorium.

6.2. Pengelolaan Kenaikan Pangkat PNS.

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat bertugas melaksanakan manajemen kepegawaian yang salah satunya adalah kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil. Kegiatan Pengelolaan Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil ini merupakan pelayanan terhadap Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat.

Pelaksanaan proses usul kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terdiri atas 2 (dua) periode yaitu Periode April dan Periode Oktober.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil sebesar Rp. 417.110.750,- dan terealisasi sebesar Rp. 415.012.950,- atau capaian kinerja keuangan sebesar 99,50%.

(27)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

27

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terwujudnya pelayanan kenaikan pangkat PNS direncanakan sebanyak 3000 SK, dan terealisasi sebanyak 2439 SK dengan tingkat capaian kinerja sebesar 81,30%. Capaian kinerja ini di bawah target disebabkan usulan kenaikan pangkat dari kabupaten/kota rendah, keterlambatan pengusulan Perhitungan Angka Kredit dan keterlambatan kenaikan pangkat tenaga guru diproses BKN.

6.3. Pengelolaan Pensiun dan Kenaikan Pangkat Pengabdian PNS.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Pensiun dan Kenaikan Pangkat Pengabdian Pegawai Negeri Sipil sebesar Rp. 92.136.100,- dan dapat direalisasikan sebanyak Rp. 89.098.200,- atau capaian kinerja keuangan adalah sebesar 96,71%. Hasil yang dicapai dari kegiatan Pengelolaan Pensiun dan Kenaikan Pangkat Pengabdian Pegawai Negeri Sipil ini adalah diterbitkannya Surat Keputusan Kenaikan Pangkat Pengabdian dan Pensiun Pegawai Negeri Sipil direncanakan sebanyak 150 Surat Keputusan terealisasi sebanyak 162 Surat Keputusan dengan tingkat capaian kinerja sebesar 108 %.

6.4. Pengelolaan Mutasi Jabatan.

Dalam rangka perencanaan, pengembangan dan pembinaan karier serta peningkatan mutu kepemimpinan dan jabatan struktural, maka untuk menjamin kualitas dan objektivitas dalam pengangkatan, pembinaan dan pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari jabatan struktural maka perlu dilakukan penilaian oleh suatu tim yaitu Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan guna memberikan pertimbangan kepada Pejabat yang berwenang mengambil keputusan.

Untuk tercapainya pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian PNS dari dan dalam jabatan struktural, kenaikan pangkat pejabat

(28)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

28

struktural, serta seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, maka Badan Kepegawaian Daerah mempunyai tugas membantu pejabat Pembina kepegawaian dalam melaksanakan Manajemen Pegawai Negeri Sipil.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Mutasi Jabatan sebesar Rp. 133.381.500,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 114.688.500,- atau 85,99%.

Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah terwujudnya pengisian jabatan sesuai kompetensi melalui pelaksanaan sidang Baperjakat sebanyak 21 kali dengan realisasi sebanyak 18 kali, dengan capaian kinerja sebesar 85,71 %. Rendahnya realisasi kegiatan Pengelolaan Mutasi Jabatan selama tahun 2015 ini dikarenakan adanya efisiensi belanja perjalanan dinas dan sisa anggaran dari belanja honorarium tim panitia seleksi jabatan.

6.5. Seleksi Penerimaan dan Pembinaan Praja IPDN.

Kebutuhan lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) masih sangat diperlukan oleh Pemerintah Daerah dalam rangka pembentukan kader Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur penyelenggara pemerintahan di masa yang akan datang. Penerimaan Calon Praja IPDN harus dilaksanakan secara objektif, terbuka dan transparan, didasarkan atas syarat-syarat yang telah ditentukan, serta tidak membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, antar golongan atau daerah. Dalam upaya mendapatkan Sumber Daya Manusia Calon Praja IPDN yang berkualitas, maka dilakukan beberapa tahap seleksi yang diawali dengan pendaftaran secara online di seluruh Indonesia dengan tahap-tahap kegiatan sebagai berikut:

- Seleksi administrasi melalui sistim online;

- Tes Kompetensi Dasar (TKD) dengan Sistem CAT dilaksanakan di Provinsi;

(29)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

29

- Seleksi kesehatan (dilaksanakan di Provinsi); - Seleksi kesamaptaan (dilaksanakan di Provinsi);

- Tes psikologi dan tes integritas dan kejujuran (dilaksanakan di Provinsi);

- Seleksi Penentuan Akhir (Pantukhir) dilaksanakan di IPDN Jatinangor Jawa Barat.

Seleksi penerimaan CPNS Calon Praja IPDN menggunakan sistim GUGUR, yaitu peserta seleksi dapat mengikuti seleksi tahap selanjutnya apabila yang bersangkutan dinyatakan lulus atau memenuhi syarat pada tahap sebelumnya. Semua hasil per tahap tes diumumkan secara online oleh Panitia Pusat dengan website www.ipdn.ac.id.

Dari 610 orang yang mengikuti seleksi awal (target 1100 orang) dapat dikirim sebanyak 26 orang untuk mengikuti pendidikan Praja IPDN, dengan capaian kinerja output sebesar 55,45%. Capaian kinerja kegiatan ini rendah, disebabkan faktor eksternal yaitu:

- Target peserta seleksi dibawah target yang ditetapkan (target 1100 orang, realisasi 610 orang), disebabkan jadwal seleksi dimulai pada saat tahun ajaran baru telah selesai dilaksanakan; - Realisasi peserta yang lulus 26 orang (jumlah penerimaan

ditentukan oleh kuota dari pusat).

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Seleksi Penerimaan Praja IPDN sebesar Rp. 483.018.250,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 202.463.700,- atau capaian kinerja keuangan sebesar 41,92%.

Rendahnya realisasi keuangan untuk kegiatan ini disebabkan karena adanya perubahan sistem penerimaaan/rekruitmen Praja IPDN berdasarkan SE Mendagri Nomor 892.1/5612/SJ tanggal 2 Oktober

(30)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

30

2015, bahwa biaya Calon Praja IPDN ditanggung oleh APBN (Provinsi memfasilitasi pelaksanaan kegiatan).

6.6. Pemindahan dan Penempatan PNS.

Kegiatan ini merupakan pengelolaan mutasi pindah dan penempatan PNS yaitu:

- Pindah antar kabupaten/kota

- Pindah dari provinsi ke kabupaten/kota - Pindah dari kabupaten/kota ke provinsi - Pindah di lingkungan provinsi sumbar - Pndah dari kabupaten/kota ke provinsi lain - Pndah dari provinsi lain ke kabupaten/kota - Pindah dari provinsi sumbar ke provinsi lain - Pindah dari provinsi lain ke provinsi sumbar

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemindahan dan Penempatan PNS sebesar Rp. 77.746.250,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 65.966.400,- atau capaian kinerja keuangan sebesar 84,85%.

Hasil dari kegiatan ini adalah jumlah PNS yang dipindahkan dan ditempatkan direncanakan sebanyak 1000 orang dan dapat direalisasi sebanyak 1260 orang dengan tingkat capaian kinerja 126%. Rendahnya capaian realisasi pelaksanaan kegiatan ini karena terdapat sisa anggaran dari belanja honorarium Baperjakat PNS pindah ke Provinsi.

6.7. Pembinaan Jabatan Fungsional PNS.

Tujuan kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsional PNS ini adalah terlaksananya pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam jabatan fungsional, pengangkatan kembali Pegawai Negeri Sipil dalam

(31)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

31

jabatan fungsional, pemberhentian/pemberhentian sementara PNS dalam jabatan fungsional kenaikan pangkat/jabatan PNS sesuai dengan angka kredit kenaikan jabatan dan dapat diperpanjang Batas Usia Pensiunnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan untuk penetapan Angka Kredit Pejabat Fungsional telah diserahkan kepada Kepala SKPD masing-masing Jabatan Fungsional sesuai KEPMENPAN Jabatan fungsional tersebut.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pembinaan Jabatan Fungsional PNS sebesar Rp. 38.507.200,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 37.835.600,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 98,26%.

Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya penetapan angka kredit yang akurat direncanakan sebanyak 400 orang, dan dapat direalisasi sebanyak 400 orang dengan tingkat capaian kinerja 100%. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan penetapan angka kredit dan kenaikan pangkat pejabat fungsional dapat terlaksana tepat waktu.

6.8. Pemetaan Potensi Pegawai.

Kegiatan Pemetaan Potensi Pegawai ini dilaksanakan untuk mengetahui potensi Pegawai Negeri Sipil sehingga penempatan Pegawai Negeri Sipil pada satu bidang tugas sesuai dengan kompetensinya sehingga pencapaian target yang ditetapkan akan maksimal.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemetaan Potensi Pegawai adalah sebesar Rp. 285.525.900,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 272.906.900,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 95,58%.

(32)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

32

Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya informasi mengenai potensi pegawai melalui pemetaan potensi dengan target untuk 600 orang PNS, realisasi 600 orang, maka capaian kinerja adalah 100%.

6.9. Pemberian Penghargaan Bagi PNS Yang Berprestasi.

Pemilihan PNS berprestasi adalah dalam rangka memotivasi Pegawai Negeri Sipil dalam meningkatkan semangat kerja, pengabdian dan prestasi kerja yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat, bangsa, negara dan tanah air. Dengan memberikan penghargaan kepada PNS yang terpilih diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja dan pengabdian serta dapat menjadi contoh bagi Pegawai Negeri Sipil lainnya.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pembinaan aparatur di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang bertujuan untuk:

- Menciptakan kompetisi yang sehat antara Pegawai Negeri Sipil dalam rangka mencapai prestasi yang maksimal.

- Mendorong, memotivasi Pegawai Negeri Sipil meningkatkan aktivitas, kreativitas dan kinerja Pegawai Negeri Sipil dalam pelaksanaan tugas.

Penilaian PNS berprestasi meliputi tes tertulis, wawancara dan peninjauan lapangan, dengan faktor-faktor yang dijadikan objek penilaian :

- Capaian rencana kerja dan realisasi - Disiplin

- Tingkat pengabdian

- Kesesuaian lapangan prestasi kerja dengan kenyataan lapangan - Kejujuran

(33)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015 33 - Kemampuan teknis - Kerjasama - Tertib administrasi

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemberian Penghargaan bagi PNS yang Berprestasi sebesar Rp. 173.904.500,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 170.974.100,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 98,32%.

Dari kegiatan ini, telah dilakukan pemberian penghargaan untuk PNS berprestasi sebanyak 4 orang, dengan capaian kinerja 100%.

j. Pelaksanaan Penilaian Kinerja PNS.

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 42 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Penilaian Kinerja PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Tujuan dari Penilaian Kinerja PNS adalah dalam rangka peningkatan kinerja PNS, peningkatan efektivitas capaian target kinerja dan pencapaian tujuan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat secara maksimal serta peningkatan efektifitas pelaksanaan manajemen kepegawaian Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Penilaian kinerja ini mengadopsi metode penilaian 360 derajat, dimana seorang PNS dinilai oleh beberapa penilai yang terdiri dari atasan langsung, teman selevel dan bawahannya dengan menggunakan kuesioner yang bersifat tertutup (alternatif jawaban telah disediakan).

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan penilaian kinerja PNS sebesar Rp. 204.796.250,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 175.025.343,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 85,47%.

Hasil dari kegiatan ini tersedianya laporan penilaian kinerja pejabat struktural dan staf di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera

(34)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

34

Barat dengan target 1000 orang, realisasinya 1582 orang, maka capaian kinerja adalah 158,2%.

Rendahnya realisasi keuangan kegiatan ini disebabkan karena adanya efisiensi belanja perjalanan dinas ke dalam daerah (UPTD di kabupaten/kota) karena penilaian kinerja dilaksanakan di SKPD induk.

k. Bimbingan Teknis Kepegawaian.

Kegiatan Bimbinan Teknis Kepegawaian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Materi Bimbingan Teknis tahun 2015 ini adalah Perhitungan Angka Kredit Jabatan Fungsional. Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Bimbingan Teknis Kepegawaian sebesar Rp. 82.293.750,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 77.065.050,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 93,65%.

Hasil dari kegiatan ini terlaksananya bimbingan teknis kepegawaian terhadap 95 orang PNS Provinsi Sumatera Barat, dengan capaian kinerja 100%.

l. Ujian Dinas Tingkat I dan Tingkat II PNS.

Pegawai Negeri Sipil yang berpangkat Pengatur Tk.1 (Gol. Ruang II/d) dan Penata Tk.1 (Gol. Ruang III/d) untuk dapat dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi disamping harus memenuhi syarat yang ditentukan harus lulus Ujian Dinas.

Ujian Dinas dibagi dalam 2 tingkat yaitu:

- Ujian Dinas Tingkat I untuk kenaikan pangkat dari Pengatur Tk.1 (Gol. Ruang II/d) menjadi Penata Muda (Gol Ruang III/a). - Ujian Dinas Tingkat II untuk kenaikan pangkat dari Penata Tk.1

(35)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

35

Tahun 2015 anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Ujian Dinas Tingkat I dan Tingkat II sebesar Rp. 25.841.500,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 24.001.500,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 92,88%.

Pada tahun 2015 ini, jumlah PNS Provinsi Sumatera Barat yang mengikuti Ujian Dinas Tk.1 sebanyak 28 orang dan lulus 16 orang sedangkan yang mengikuti Ujian Dinas Tk.II sebanyak 6 orang dan lulus 5 orang, jadi dari 40 PNS yang ditargetkan lulus Ujian Dinas adalah 34 orang dengan tingkat capaian kinerja 85%.

m. Seleksi Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat PNS

Kegiatan Seleksi Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan dengan bekerja sama dengan Lembaga Perguruan Tinggi Negeri yaitu Universitas Negeri Padang.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Seleksi Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat PNS sebesar Rp. 117.833.250,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 105.056.500,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 89,16%.

Jumlah PNS yang mengikuti Seleksi Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat tahun 2015 sebanyak 80 orang dari 100 orang yang ditargetkan (capaian kinerja 80%). Namun yang dinyatakan lulus seleksi sebanyak 48 orang, dan artinya hanya 48 orang tersebut yang memenuhi persyaratan untuk dinaikkan pangkatnya setingkat lebih tinggi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kegiatan ini terdapat sisa anggaran dari belanja jasa lembaga/pihak ketiga (kerjasama dengan UNP).

n. Pembekalan PNS Purna Tugas.

(36)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

36

- Meningkatkan keterampilan Pegawai Negeri Sipil yang akan purna tugas di bidang kewirausahaan.

- Menumbuhkan semangat berwiraswasta dan rasa percaya diri bagi PNS purna tugas sehingga mereka tetap merasa mampu dan produktif setelah memasuki masa pensiun.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pembekalan PNS Purna Tugas adalah sebesar Rp. 62.402.500,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 62.359.900,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 99,94%.

Hasil dari kegiatan ini meningkatnya pengetahuan dan keterampilan PNS yang akan memasuki purna tugas sebanyak 30 orang, dengan capaian kinerja 100%.

o. Pemberian Tanda Kehormatan Satyalencana Karya Satya.

Kegiatan ini merupakan pemberian penghargaan kepada PNS atas jasa-jasanya yang bertujuan sebagai pendorong/ memotivasi PNS untuk meningkatkan pengabdian dan prestasi kerja, sehingga dapat dijadikan teladan bagi Pegawai Negeri Sipil lainnya.

Tanda kehormatan Satya Lencana Karya Satya merupakan penghargaan kepada PNS yang telah mengabdi selama 10 tahun (berwarna perunggu), 20 tahun (berwarna perak) dan 30 tahun (berwarna emas) Jumlah PNS yang telah mendapatkan Penghargaan Satya Lencana Karya Satya pada 2015 sebanyak 357 orang (target 300 orang), capaian kinerja sebesar 119%.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pemberian Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya sebesar Rp. 85.797.750,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 85.518.810,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 99,68%.

(37)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

37 p. Pengelolaan dan Pemberian Bantuan Pendidikan Aparatur.

Sumber daya aparatur yang terbaik merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam upaya penyediaan sumber daya aparatur tersebut, Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat memberikan kesempatan bagi PNS di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang berminat dan memenuhi kriteria yang ditentukan untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan biaya APBD.

Kegiatan Pengelolaan dan Pemberian Bantuan Pendidikan Aparatur bertujuan untuk meningkatkan kompetensi Sumber Daya Aparatur di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan ini terdiri dari pemberian beasiswa pendidikan lanjutan melalui Tugas Belajar dan program baru dengan sumber pembiayaan yang berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Pihak ketiga serta Dana Cost Sharing (APBN dan APBD).

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengelolaan dan Pemberian Bantuan Pendidikan Aparatur sebesar Rp. 723.760.650,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 720.629.400,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 99,57%. Capaian kinerja keuangan untuk PNS yang mengikuti tugas belajar di perguruan tinggi negeri Pulau Jawa di bawah target yang direncanakan, hal ini dikarenakan persyaratan untuk seleksi memasuki perguruan tinggi berupa TPA dan TOEFL tidak dapat dicapai oleh peserta seleksi. Sehingga PNS yang mengikuti seleksi tidak diterima di perguruan tinggi yang dituju, sehingga pada saat penentuan hasil bisa memberikan nilai maksimal.

Kegiatan ini merupakan penyediaan dana bagi PNS untuk mengikuti pendidikan pada Perguruan Tinggi Negeri dengan dana

(38)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

38

APBD Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Program pendidikan yang diikuti PNS tugas belajar tersebut antara lain:

 S2 : 26 orang (APBD dan cost sharing)

Target PNS yang mengikuti pendidikan tahun 2015 adalah 31 orang, realisasi 26 orang (APBD dan cost sharing), dengan capaian kinerja 83,87%.

q. Proses Penanganan Kasus-Kasus Pelanggaran Disiplin PNS.

Untuk menumbuhkan sikap disiplin PNS dan untuk mewujudkan PNS yang handal, profesional, bermoral mutlak diperlukan peraturan disiplin PNS yang dapat dijadikan pedoman dalam menegakkan disiplin. Sehingga dapat menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas serta dapat mendorong PNS untuk lebih produktif berdasarkan sistim karier dan sistim prestasi kerja. Namun kenyataannya kasus-kasus pelanggaran disiplin PNS tetap ada dan butuh proses untuk penanganannya sesuai aturan yang berlaku.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Proses Penanganan Kasus-kasus Pelanggaran Disiplin PNS sebesar Rp. 138.738.000,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 135.280.100,- atau dengan capaian Kinerja keuangan sebesar 97,51%.

Hasil dari kegiatan ini adalah terlaksananya Sidang Majelis Pertimbangan Pegawai (MPP) dalam rangka penanganan kasus pelanggaran disiplin PNS. Dari 6 kali sidang MPP yang telah dilaksanakan dihasilkan jumlah PNS yang dijatuhi hukuman disiplin sebanyak 41 orang (ringan 12 orang, sedang 17 orang, berat 12 orang), izin perceraian 14 orang, dengan capaian kinerja sebesar 100%.

(39)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

39 r. Penataan dan Pengelolaan Dokumen/Peraturan

Perundang-Undangan Bidang Kepegawaian.

Kegiatan Penataan dan pengelolaan dokumen/peraturan perundang-undangan bidang kepegawaian adalah menyusun dan merancang peraturan bidang kepegawaian.

Adapun anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Penataan dan Pengelolaan Dokumen/ Peraturan Perundang-undangan Bidang Kepegawaian sebesar Rp. 100.817.750,- terealisasi sebesar Rp. 92.596.850,- atau dengan capaian Kinerja keuangan sebesar 91,85%.

Hasil dari kegiatan ini adalah tersedianya aturan yang jelas dan tepat tentang kepegawaian.

s. Fasilitasi Pengelolaan Kartu Identitas Pegawai.

Pengelolaan Kartu Identitas Pegawai antara lain Karis, Karsu, KPE dan kartu identitas pegawai lainnya. Pengelolaan KPE berdasarkan Peraturan Kepala BKN Nomor 7 Tahun 2008 tentang Kartu PNS Elektronik, dimana salah satu tujuan dari KPE adalah meningkatkan pelayanan kepada PNS. Kegiatan pengembangan KPE ini telah dirintis sejak tahun 2006 yang dituangkan dalam perjanjian kerjasama antara Badan Kepegawaian Negara (BKN) dengan PT. SUCOFINDO (Persero) tentang Pembangunan, penerapan dan pengembangan KPE dalam sistim layanan PNS. Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Fasilitasi Pengelolaan Kartu Identitas Pegawai sebesar Rp. 59.441.100,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 59.351.500,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 99,85%.

Hasil dari kegiatan ini adalah terfasilitasinya pembuatan kartu identitas pegawai yaitu berupa Karpeg 168 PNS, Karis 356 PNS, Karsu 435 PNS, SK Konversi NIP 4 PNS dan KPE 39 PNS yang

(40)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

40

lengkap dan akurat di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dengan capaian kinerja 100,2%.

t. Pengelolaan SK CPNS, PNS dan Honorer Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Penerbitan Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil, Calon Pegawai Negeri Sipil dan Tenaga Honorer merupakan salah satu bentuk pengaplikasian pengelolaan administrasi kepegawaian yang baik.

Untuk pelaksanaan kegiatan ini anggaran yang tersedia sebesar Rp. 72.427.600,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 72.361.482,- atau capaian kinerja keuangan sebesar 99,91%.

Hasil yang dicapai adalah tersedianya SK PNS 195 SK dan Tenaga Honorer Provinsi Sumatera Barat dengan target 202 SK, realisasi SK CPNS 180 SK, SK PNS 145 SK, dan tenaga honorer 95 SK dengan demikian capaian kinerjanya adalah 100%.

u. Pengelolaan Tata Naskah dan Pemutakhiran Data Base Kepegawaian Daerah.

Kegiatan Penataan dan pengelolaan tata naskah kepegawaian daerah dilaksanakan dalam rangka mewujudkan kelancaran dan efektivitas kegiatan administrasi perkantoran dalam suatu organisasi pemerintah baik secara elektronik maupun secara non elektronik.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan Penataan dan pengelolaan tata naskah kepegawaian daerah adalah terwujudnya tata naskah kepegawaian yang teratur, rapi dan tertib juga terlaksananya up dating data base kepegawaian bagi PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Pengelolaan Tata Naskah dan Pemutakhiran Data Base Kepegawaian Daerah

(41)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

41

sebesar Rp. 59.297.500,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 59.158.516,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 99,77%.

Hasil dari kegiatan ini adalah terkelolanya tata naskah Kepegawaian sebanyak 8259 file (target 8000 file, dengan capaian kinerja 103,24%) PNS di lingkungan Provinsi Sumatera Barat.

v. Penyusunan Formasi PNS Pemerintah Provinsi Sumbar.

Dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah Undang-undang Nomor 43 tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, dijelaskan bahwa untuk memilih orang yang baik dan ditempatkan pada atau melaksanakan pekerjaan yang tepat, harus disusun formasi pegawai dengan melakukan kegiatan perhitungan kebutuhan pegawai yang berdasarkan pada “Analisis Jabatan dan Beban Kerja” yang kemudian diperkuat dengan Keputusan Presiden Nomor 53 Tahun 2010 disebutkan bahwa departemen/lembaga pada tiap awal tahun anggaran harus menyusun daftar susunan kekuatan pegawai (formasi) bagi tiap unit organisasi.

Maksud dari kegiatan Penyusunan Formasi PNS Pemerintah Provinsi Sumatera Barat tahun 2015 adalah untuk menyusun daftar susunan kekuatan pegawai (formasi) bagi tiap unit organisasi serta melakukan penyempurnaan perhitungan kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dan data persediaan pegawai dalam rangka penyusunan formasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.

Adapun untuk pelaksanaan kegiatan Penyusunan Formasi PNS Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2015 tersedia anggaran sebesar Rp. 114.183.750,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 110.315.110,- atau capaian keuangan sebesar 96,62%.

(42)

Catatan Atas Laporan Keuangan Tahun 2015

42

Kegiatan ini direncanakan untuk penyusunan formasi SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, yang akan menyediakan informasi kebutuhan pegawai yang akurat, dengan capaian kinerja 100%.

w. Rapat Koordinasi Kepegawaian.

Kegiatan Rapat Koordinasi Kepegawaian bertujuan untuk mewujudkan persamaan persepsi antara Pengelola Kepegawaian Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian daerah.

Anggaran yang tersedia untuk pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi Kepegawaian sebesar Rp. 73.571.750,- dan dapat direalisasi sebesar Rp. 63.003.825,- atau dengan capaian kinerja keuangan sebesar 85,64%.

Hasil dari kegiatan ini adalah:

- Terlaksananya Rapat Koordinasi Kepegawaian Pemerintah Provinsi dengan Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat di Langkisau Resort Painan Kabupaten Pesisir Selatan dengan peserta Rakor ini adalah Pejabat Pengelola Kepegawaian kabupaten/kota dan SKPD Provinsi sebanyak 80 orang.

- Menghadiri Rakor Kepegawaian Pemerintah Provinsi dengan Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat yang ke-II di Kantor Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatera Barat.

- Dari Rakor ini diperoleh kesepakatan antara Provinsi dengan kabupaten/kota dalam pelaksanaan manajemen kepegawaian Dari hasil diatas, maka capaian kinerja adalah sebesar 100%. Rendahnya realisasi kegiatan ini disebabkan karena adanya sisa anggaran dari belanja akomodasi narasumber, makan minum

Referensi

Dokumen terkait

b) Badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia berkedudukan di Indonesia. Dalam kaitannya dengan subyek Hak Guna Bangunan sebagai tersebut di atas, maka sesuai

[r]

Untuk meminimalisir penyebaran api ketika terjadi kebakaran maka perencanaan bangunan pasar klewer memperhatikan penataan pola tata ruang yang terkait dengan

(1) Besarnya tambahan penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, Pasal 5 dan Pasal 6 tercantum pada Lampiran I yang merupakan satu

Bakteri Escherichia coli Pada Jus Jeruk Yang Dijual Di Kantin Yang Ada Di Universitas Sumatera Utara Medan Tahun 2010”.. Skripsi ini merupakan salah satu syarat yang harus dibuat

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi tentang

Perlakuan serbuk biji pinang dapat meningkatkan kematian Ikan Lele sebesar 80% terjadi pada pengamatan 32 JSA dengan dosis (10 g per bak), hal ini disebabkan

Puji dan syukur tak lupa penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat, rahmat, dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan