• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI MOTIVASI ORANGTUA MEMILIH SEKOLAH BERBASIS AGAMA ISLAM DI MTS MA ARIF 11 SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH OLEH : SAMSUDIN NPM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI MOTIVASI ORANGTUA MEMILIH SEKOLAH BERBASIS AGAMA ISLAM DI MTS MA ARIF 11 SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH OLEH : SAMSUDIN NPM."

Copied!
109
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH : SAMSUDIN NPM. 1601010194

Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Falkultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO T.A 1441H/2020M

(2)

ii

Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

Oleh: SAMSUDIN NPM. 1601010194

Pembimbing I: Dr. Mahrus As‟ad M.Ag. Pembimbing II: Dr. Abdul Mujib M.Pd.I

Jurusan: Pendidikan Agama Islam (PAI) Falkultas: Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO T.A 1441H/2020M

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

ABSTRAK

MOTVASI ORANGTUA MEMILIH SEKOLAH BERBASI AGAMA ISLAM DI MTs MA’ARIF 11 SEPUTIH BANYAK LAMPUNG TENGAH

OLEH: SAMSUDIN

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.berdasrkan hal itu tujuan penelitian ini adalah untung mengetahu pandangan orangtua tentang sekolah berbasis agama Islam, untuk mengetahui motivasi Orangtua menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis agama Islam MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak Lampung Tengah. Salah satunya pandangan Orangtua tentang sekolah berbasis agama Islam ialah sekolah yang memiliki porsi pendidikan agama lebih banyak, di banding sekolah umum, sekolah yang memeiliki nuansa Islami, sekolah yang dapat mendidik karakter anak melalui pendidikan agama. Motivasi Orangtua menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis agama Islam terbagai menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik motivasi intrinsik Orangtuua menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis agama Islam ialah agar anakya menjadi anak yang soleh sholehah mengetahui kaidah kaidah agama keinginan agar anak taat beribadah, motivasi ekstrinsik orangtua menyekolahkan anakya di sekolah berbasi agama Islam ialah karena sekolah agama Islam memiliki porsi pendidikan agama yang lebih banyak di banding sekolah umum, karena sekolah berbasis agama Islam memiliki kurikulum, visi misi yang di desain untuk mempelajarai apa yang di perintahkan Allah SWT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Motivasi Orangtua memilih sekolah berbasis agama Islam di MTs Ma‟arif 11 seputih banyak Lampung Tengah.Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan model penelitian kualitatif. Sedangkan sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dokumentasi. Sedangkan teknik penjamin keabsahan dara penelitian ini, yaitu triangulasi sumber, teknik dan waktu. Kemudian untuk analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa motivasi Orangtua memilih sekolah berbasis agama islam di MTs Ma‟arif 11 seputih banyak lampung tengah sudah dilakukan cukup baik dan dinilai cukup efektif. Hal tersebut terbukti dilihat dari banyak nya Orangtua memilih sekolah berbasis agama islam untuk pendidikan anaknya.

(7)

vii

ORISINILITAS PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Samsudin

NPM : 1601010194

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan Bahwa skripsi ini secara keseluuruhan adalah asli hasil penelitian saya kecuali bagian bagian tertentu yang di rujuk dari sumbernya dan di sebutkan dalam daftar pustaka.

Metro,30 juni 2020 Yang menyatakan

Samsudin 1601010194

(8)

viii MOTTO















































“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”. (Q.S. At-Taubah : 122.). 1

1 Q.S At-taubah:122

(9)

ix

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta‟ala atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu diberikan kepada peneliti dalam melaksanakan segala upaya penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa IAIN METRO. Adapun segala ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penyelesaian tugas akhir, maka Skripsi ini peneliti persembahkan kepada :

1. Orangtua tercinta yaitu Bapak Abdurahman, bapak Sriadi dan Ibu poniah, terima kasih atas segala do‟a, dukungan dan kasih sayang yang telah diberikan.

2. kakak tercinta agus ahmad rozi yang telah memberikan dorongan dengan semangat kepada saya selama saya menempuh studi.

3. Almamater Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Metro.

4. Sahabat-sahabatku seperjuangan dan sahabat-sahabat karibku yang

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas taufik dan hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulisan skripsi ini adalah sebagian salah satu bagia dari persyratan untuk menyelesaikan pendidikan program starta satu (S1) Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan IAIN Metro guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.) upaya yang di lakukan dalam pnyelsaian Skripsi ini penulis telah menerima banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, Oleh karenanya penulis mengucapkan terimaksih kepada ibu Prof.Dr.Hj.Enizar,M.Ag. selaku rektor IAIN Metro, Dr.Hj.Akla,M,Pd. Selaku dekan tarbiyah dan ilmunpendidikan, Dr Mahrus As‟ad M.Ag. selaku pembimbig I Dan Dr.Abdul Mujib M,Pd.I selaku pembimbing II, Yang telah memberi bimbingan yang snagat berharga dalam mengarahkan dan meberi motivasi.

Penuulis juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Miftahul Huda S,Pd,I.selku kepala madrasah MTs Ma‟arif 11 Seputih banyak Lampung Lengah dan terimakasih bapak dan ibu guru dan staf karyawan Mts Ma‟arif 11 seputih banyak lampung tengah, yang telah menyediakan waktu dan fasilitas dalam rangka pengumpulan data.

Kritik dan saran demi perbaikan skripsi ini sangat di harapkan dan akan di terima dengan kelapangan dada, dan akhirnya semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembanagan ilmu pengetahuan agama islam

Metro 20 Juni 2020 Penulis

SAMSUDIN NPM.1601010194

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

NOTA DINAS ... iii

PERSETUJUAN ... iv PENGESAHAN ... v ABSTRAK ... vi ORISINILITAS ... vii MOTTO... viii PERSEMBAHAN ... ix KATAPENGANTAR ... x DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pertanyaan Penelitian ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Penelitian yang Relevan ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 10

A. Motivasi ... 10

1. Pengertian Motivasi ... 10

2. Macam-Macam Motivasi... 11

3. Motivasi Orangtua ... 11

4. Bentuk Motivasi Yang di Berikan Orangtua ... 13

B. Sekolah Berbasis Agama Islam ... 17

1. Ciri-ciri Sekolah Berbasis Agama Islam ... 18

2. Jenis–jenis Sekolah Berbasis Agama Islam ... 19

3. Keunggulan dan kelemahan Sekolah Berbasis Agama Islam. 22 4. Madrasah Tsanawiyah (MTs) ... 25

(12)

xii

C. Peran Orangtua Dalam Memotivasi Untuk

Pendidikan Anak ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 31

A. Jenis dan Sifat Penelitian ... 31

1. Jenis Penelitian ... 31

2. Sifat Penelitian ... 31

B. Sumber Data ... 32

1. Sumber Primer ... 32

2. Sumber Sekunder ... 33

C. Teknik Pengumpulan Data ... 33

1. Wawancara (Interview) ... 33

2. Dokumentasi ... 34

3. Observasi ... 34

D. Teknik Penjaminan Keabsahan Data ... 35

1. Triangulasi Sumber ... 35

2. Triangulasi Teknik ... 35

E. Teknik Analisa Data2 ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 38

A. Tujuan Umum ... 38

1. Deskripsi lokasi penelitian ... 38

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 46

3. Peran Orangtua Dalam Motivasi Unuk PendidikanAnak .. 53

B. Temuan Penelitian ... 55 C. Pembahsan... 59 BAB V PENUTUP ... 61 A. Kesimpulan ... 61 B. Saran ... 62 DAFTAR PUSTAKA

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Data guru MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak ... 42

Jumlah ketenagaan Madrasah ... 43

Data Siswa MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak Lampung Tengah ... 43

Saran dan prasarana... 44

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat keterangan bimbingan skripsi 2. Surat Izin Prasurvey

3. Surat balesan prasurvey 4. Surat Izin Research

5. Surat balesan izin Research 6. Surat Tugas

7. Outline

8. Alat pengumpul data

9. Kartu konsultasi bimbingan skripsi

10. Surat keterangan bebas pustaka jurusan PAI 11. Surat keterangan bebas pustaka

12. Foto kegiatan penelitian 13. Daftar riwayat hidup

(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang bersifat mutlak dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, baik dari kehidupan pribadi, keluarga maupun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Melalui pendidikan akan terbentuk pribadi-pribadi yang berkualitas seperti yang diharapkan oleh tujuan pendidikan itu sendiri. Pendidikan merupakan sarana utama dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Berdasarkan asas pendidikan seumur hidup, maka pendidikan menjadi tanggung jawab keluarga, masyarakat dan pemerintah.2 Oleh karena itu pendidikan dalam tiga tempat, yaitu pendidikan di keluarga, pendidikan di sekolah, dan pendidikan di masyarakat. Ketiganya saling mempengaruhi satu sama lain, dan harus saling mendukung demi terciptanya pendidikan yang baik untuk membentuk anak menjadi baik. Pendidikan di lingkungan keluarga merupakan tempat pertama bagi anak untuk mendapatkan pengetahuan yang dijadikan dasar ke jenjang selanjutnya, di manaorangtua bertindak sebagai guru dan bertanggung jawab terhadap anak-anaknya

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa keluarga khususnya orangtua merupakan lembaga pertama dan utama bagi anak-anak mereka,” orangtua adalah orang yang menjadi pendidik dan membina utama yang berada di

(17)

lingkungan keluarga”. Dengan begitu dapat dipahami bahwa orangtua adalah ayah dan ibu mereka, sebagai pelindung, pemelihara, sekaligus pendidik yang pertama dan utama dalam keluarga bagi anak-anaknya.

Dengan begitu ketika zaman terus berkembang, maka orangtua pun semakin dituntut untuk menjadi orangtua masa kini yang harus memiliki strategi khusus bagi masa depan anak-anaknya, karena Proses informasi yang cepat, “anak pada dasarnya memiliki kebiasaan dari orangtuanya, sebagai seorang anak tentunya selalu mengikuti prilaku induknya. Kebiasaan kebiasaan yang di tanamkan orangtua dan pendidik di sekitar anak waktu kecil itulah yang akan mempengaruhinya”4 Hal ini menjadikan Orangtua khawatir akan dampak negatif yang terjadi dikalangan anak-anak dan remaja.

Pada dasarnya sekolah merupakan suatu lembaga yang membantu bagi tercapainya cita-cita keluarga dan masyarakat, dalam bidang pengajaran yang tidak dapat dilakukan secara sempurna di rumah saja. Bagi umat Islam, lembaga pendidikan yang dapat memenuhi harapan ialah lembaga pendidikan Islam, artinya bukan sekedar lembaga yang di dalamnya diajarkan pelajaran agama Islam, melainkan lembaga pendidikan yang secara keseluruhan bernapaskan Islam. Setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Selain memberikan pendidikan di dalam keluarga orangtua sangat berperan penting dalam memilih sekolahan yang mampu mendidik anaknya dengan baik yang dapat memberikan ilmu yang bermanfaat.

3 H.M Arifin, Timbal Balik Pendidikan Agama Dilingkungan Sekolah dan Keluarga,

(Jakarta; Bulan Bintang, 2008), h.97

4 Azizah maulana erzad,peran orangtua dalam mendidik anak sejak dini di lingkungan

(18)

Sekolah bebasis Agama Islam yang dapat dilakukan dalam rangka perkembangan generasi anak perlu di ciptakan iklim yang sehat sehingga memungkinkan kreatifitas generasi muda berkembang secara wajar dan bertanggung jawab. Ajaran Agama adalah dasar utama dalam mengantisipasi kenakalan anak termasuk didalamnya mendidik, membentuk dan mengarahkan sesuai dengan ajaran Islam sehingga dapat terwujud tingkat kedewasaan anak yang sempurna.

Besarnya harapan dan keinginan para orangtua akan kecerdasan anaknya, melahirkan antusiasme dan kepedulian terhadap setiap kegiatan percerdasan yang di perlukan bagi anak-anaknya5. Proses belajar mengajar di sekolah berbasis Agama Islam atau Madrasah Tsanawiyah di setiap harinya disajikan rumpun mata pelajaran Agama Islam (Al-qur‟an Hadist, Fiqih, Aqidah Akhlak, dan Sejarah Kebudayaan Islam) dan pembelajaran umum, ketika pembelajran umum menyampaikan materinya ditekankan pada penyisipan nilai-nilai keIslaman kepada siswa yang berkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari, karena Madrasah Tsanawiyah merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai ciri keIslaman serta mempunyai kurikulum pendidikan agama Islam yang lebih lengkap. Madrasah adalah Lembaga pendidikan yang menjadikan mata pelajaran agama Islam sebagai mata pelajaran dasar yang diberikan sekurang-kurangnya 30% disamping mata pelajaran umum.

(19)

Dari sinilah orangtua sudah sepatutnya termotivasi untuk mengarahkan pendidikan anaknya ke sekolah yang terbaik. “motivasi dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu”6. Dengan demikian motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya yang di dalamnya terdapat ilmu pengetahuan tentang keagamaan yang lebih.

Sementara itu berdasarkan hasil prasurvey yang telah dilakukan pada tanggal 22 November 2019 di MTs Maarif 11 seputih banyak kelas VII dengan keseluruhan jumlah siswa 74 yang terbagi menjadi 2 kelas, kelas A dan kelas B, kelas a yang terdiri dari 34 siswa dan kelas b 30 siswa kelas VII 68 siswa kelas IX siswa, bahwasannya orangtua ingin menanamkan nilai-nilai Agama Islam sejak dini terhadap anaknya, agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas yang terjadi pada saat ini, menurut pandangan Islam pergaulan bebas adalah tindakan yang dapat merusak akhlak pada diri seseorang, dengan begitu maka orangtua sudah seharusnya termotivasi untuk memilih Sekolah berbasis agama Islam sebagai lembaga pendidikan yang tepat bagi anaknya. Hal ini terjadi karena Sekolah Berbasis agama Islam sebagai salah satu pendidikan yang menanamkan pendidikan umum dan juga memberikan pendidikan dibidang Agama, oleh sebab itu sudah

6 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Pt, Raja Grafindo

(20)

sewajarnya Sekolah Berbasis Islam menjadi pilihan Orangtua dalam menyekolahkan anaknya.

Selain itu,” tujuan ajaran Agama di berikan tuhan kepada manusia ialah agar manusia hidup selamat,”7nilai-nilai religi juga merupakan salah satu faktor penting dan menjadi daya pikat yang tinggi bagi para orangtua murid, hal ini disebabkan para orang tua berkeinginan agar putra-putrinya kelak menjadi anak yang sholeh dan sholihah, punya intregritas agama yang tinggi, ahli ibadah dan berakhlaqul karimah. Terutama pada era kesremawutan global, maraknya pergaulan bebas, issu peredaran narkoba, maraknya alat komunikasi berbasis IT yang berkonotasi sangat mudah untuk akses tayangan kekerasan maupun pornografi.

Orangtua murid MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak mayoritas bekerja sebagai buruh petani. Latar belakang pendidikan dari mereka sebagian besar hanya lulusan SMA hanya beberapa saja lulusan dari perguruan tinggi, itu semua dikarenakan rendahnya kesadaran tentang pentingnya pendidikan. Rata-rata orangtua murid MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak memiliki basic keagamaan yang kuat, akan tetapi sebagian besar dari mereka sangat antusias dalam menyekolahkan anaknya di sekolah yang memiliki basis keislaman.

Berangkat dari masalah pendidikan tersebut penulis tertarik untuk mengangkat masalah tersebut untuk dijadikan sebagai penelitian dengan

7 Amir syamsudin.pengembangan nilai-nilai Agama dan moral pada Anak usia dini.jurnal

(21)

judul Motivasi orangtua Memilih Sekolah Berbasis Agama Islam Terhadap Pergaulan Bebas Di MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka pertanyaan penelitian yang dapat peneliti ajukan adalah, “apa saja motivasi Orangtua memilih sekolah berbasis Agama Islam di MTs Ma‟arif 11 seputih Banyak”

C. Tujuan dan manfaat penelitian

1. Tujuan penelitian :

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi orangtua memilih sekolah berbasis agama Islam di MTs Ma‟arif 11 Seputuh Banyak Lampung tengah.

2. Manfaat penelitian

A Secara rinci, manfaat dari penelitian ini sebgaai berikut: a. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan khasanah keilmuan dalam bidang kajian pendidikan Islam khususnya tentang motivasi orangtua memilih sekolah berbasis agama Islam.

b. Manafaat Praktis

Adapun manfaat secara praktis yang diharapkan diantaranya:

1) Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran secara umum tentang apa motivasi Orangtua dalam mengirimkan anaknya kesekolah berbasis agama Islam agar

(22)

sekolah MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak Melahirkan generasi-generasi penerus yang berakhlakur kharimah.

2) Bagi Orangtua, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran OrangTua dalam mengawasi memantau, membimbing untuk pendidikan anak.

3) Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam mengembangkan kemampuan peneliti

4) Bagi Mahasiswa umum, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kajian fenomena sosial.

5) Bagi masyarakat luas, penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi agar mengetahui dan dapat meniru sesuatu lembaga yang berlandaskan keislaman (sekolah berbasis agama Islam) sehingga menjadi bahan ajuan untuk lembaga kedepannya

D. Penelitian Yang Relevan

Setelah menelaah hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan motivasi orangtua menyekolahkan anak di sekolah berbasis Islam di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang terkait dengan tema tersebut antara lain: 1. Riska Nur Laila Dewi, (2015) dari Universitas Negeri Yogyakarta

berjudul “Motivasi OrangTua Memilih Sekolah Berbasis Agama Di MI

Tahassus Prapagkidul Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo.8 Di

dalam skripsi ini disimpulkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan

8 Riska Nur Laila Dewi, Motivasi Orang Tua Memilih Sekolah Berbasis Agama Di MI

Tahassus Prapagkidul Kecamatan Pituruh Kabupaten Purworejo. Universitas Negeri Yogyakarta,

(23)

OrangTua termotivasi menyekolahkan anaknya di mts Ma‟arif 11 seputih banayak dari faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor-faktor intrinsik yang menyebabkan OrangTua termotivasi menyekolahkan anaknya di MTs Ma‟arif 11 yaitu berakhlak mulia, memahami fiqh ibadah, memahami Al-Qur‟an, memiliki pengetahuan agama, dan berprestasi. Sedangkan faktor ekstrinsik yang menyebabkan orangtua termotivasi menyekolahkan anaknya di Mts Ma‟arif 11 seputih banyak yaitu ketertiban sekolah, porsi pendidikan agama, memiliki pengetahuan Agama, visi dan misi sekolah, kurikulum pembelajaran,dorongan dari keluarga, dorongan dari lingkungan masyarakat

2. Aulia Azizah, (2012) dari IAIN Antasari berjudul “ Motivasi Orang

Tua Menyekolahkan Anak pada Madrasah Ibtidaiyah Anjir Muara kota Tengah Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Batola. Hasil penelitian ini

menyatakan bahwa Motivasi orangtua Menyekolahkan Anak pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Anjir Muara kota Tengah kecamatan Anjir kabupaten Batola adalah: agar anak mendapatkan pendidikan agama dan umum yang bisa membekali hidupnya di dunia dan akhirat. Selain itu anak mempunyai akhlak dan pribadi yang mulia, dapat mengembangkan bakat, minat dan prestasi belajar yang dimiliki, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. 9

Persamaan penelitian ini yang akan peneliti lakukan adalah mengkaji tentang motivasi orangtua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

9 Aulia Azizah, Motivasi OrangTua Menyekolahkan Anak pada Madrasah Ibtidaiyah

(24)

sama-sama menggunakan pendekatan kualitatif. Yang membedakan penelitian yang akan penulis laksanakan dengan penelitian yang sudah ada, pada penelitian dengan judul diatas yaitu dua pola pembelajaran sedangka penelitian yang akan penulis lakukan motivasi Orangtua memilih sekolah berbasis agama siswa yang sekolah di sekolah berbasis agam. sedangkan penelitian yang akan penulis laksanakan itu ingin mengetahui motivasi Orangtua memilih sekolah berbasi agama Islam di MTs Ma„arif 11 seputih banyak Lampung Tengah.

(25)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Motivasi

1. Pengertian Motivasi

Kata “Motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertntu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai kondisi inter (kesiapsiagaan). Berawal dari kat “Motif” itu, maka motivasi dapat diartikan daya penggerak yang telah manjadi aktif, motif menjadi aktif pada saat-saat tertntu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat disarankan/mendesak.10

Motivasi dapat diartikan sebagai daya yang telah menjadi aktif, Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.11 dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan bertingkah laku selain itu Istilah “Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat”. Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa motivasi adalah usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu yang di berikan kepada seseoranguntuk menggiatkan dan mengembangkan potensi-potensi yang di miliki serta

10 Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 73

11 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, (

(26)

memberikan arah yang jelas terhadap tujuan hendak di capai karena kebutuhan yang terpenuhi

Dengan kata lain, bisa di katakan bahwa motivasi merupakan kebutuhan yang ada dalam pribadi seseorang yang mendorong individu dalam melakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mencapai suatau tujuan yang diinginkan dirinya. firman Allah SWT:

































Artinya : “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.” ( Qs. Annisa ayat 9)12

Telah jelas dalam firman Allah SWT bahwasannya orangtua harus memperhatikan keturunannya. “orangtua merupakan orang yang terdeat dengan anak. Sikap dan tingkah laku orangtua akan menjadi panutan bagi anaknya terutama anak yang masih kecil. Anak juga bagian dari masyarakat sebagai generasi penerus”.13 Oleh karena itu, orangtua harus memotivasi memperhatikan, membimbing, dan mendidik seorang anak dengn baik, sehingga tercapai kebahagiaan dunia akhirat.

2. Macam-Macam Motivasi

Adapun macam-macam motivasi ialah sebagi berikut:

12 Qs.Anissa..9

13 Dindin Jamaludin, Paradikma Pendidikan Anak Dalam Islam, (Bandung: CV Pustaka

(27)

a) Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud motivasi intrinsik ialah motivasi yang berasal dari dalam diri seseoran , motivaasi intrinsik tidak perlu di rangsang dari luar,

Motivasi intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya sendiri.

b) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik mengacu pada motivasi yang datang dari luar diri individu. Seseorang yang termotivasi oleh ekstrinsik tidak menikmati kegiatan yang dilakukannya. Dimana seseorang terlibat dalam suatu aktivitas hanya karena ingin 16 mengharapkan beberapa imbalan seperti penghargaan, hadiah, uang atau pujian. Imbalan yang didapatkan bisa memberikan kepuasan atau kesenangan walaupun kegiatan yang dilakukan tidak memberikan rasa kepuasaan atau kesenangan dari dalam dirinya sendiri14

2. Motivasi Orangtua

Secara umum motivasi diartikan sebagai dorongan yang merangsang seseorang untuk berbuat atau melakukan aktivitas guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga adanya motif manusia tidak akan berbuat sesuatu, karena tidak terdapat hal yang mendorong dirinya.

(28)

Sebenarnya motivasi itu adalah fiksi ilmiah berbuat sesuatu dalam upayanya memenuhi kebutuhan.

Menurut Wasty Soemanto bahwa: “ motivasi adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri/pribadi seseorang yang di tandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan.”15

Kemudian Kartini Kartono mengemukakan bahwa “Motivasi atau dorongan ialah desakan yang dialami untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan hidup, dan merupakan kecenderungan untuk mempertahankan hidup”16

Motivasi dalam diri manusia selalu berhubungan dengan kehidupan dirinya, dengan motivasi selalu berhubungan dengan kebutuhan dirinya, dengan motivasi itulah manusia akan bergerak melakukan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan, dari kebutuhan yang paling mendasar hingga kebutuhan pada level yang tertinggi.

Kata “Motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertntu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai kondisi inter (kesiapsiagaan). Berawal dari kat “Motif” itu, maka motivasi dapat diartikan daya penggerak yang telah manjadi

15 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006) h.203

16 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Pers,

(29)

aktif, motif menjadi aktif pada saat-saat tertntu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat disarankan/mendesak.17

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, motivasi orangtua dapat dipaham bahwa dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertntu yang berasal dari Orangtua.

3. Jenis-Jenis Motivasi Yang Di Berikan Orangtua

Orangtua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam keluarga.

Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrat suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak.Orangtua selain mendidik anaknya juga membimbing yaitu menentukan anak dalam perkembangan supaya tidak terpengaruh oleh hal-hal yang kurang baik, maka dari itu Orangtua selalu memberikan bimbingan dan pengarahan agar anaknya selalu berbuat baik dan selalu menjahui hal-hal yang dilarang dalam ajaran Islam. “ motivasi orangtua

(30)

juga merupakan suatu bentuk perhatian, pujian, pengawasan, maupun tempat mereka mendapat nasehat”18

Sedangkan motivasi diartikan sebagai dorongan yang merangsang seseorang untuk berbuat atau melakukan aktivitas guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga adanya motif manusia tidak akan berbuat sesuatu, karena tidak terdapat hal yang mendorong dirinya. Sebenarnya motivasi itu adalah fiksi ilmiah berbuat sesuatu dalam upayanya memenuhi kebutuhan.

Oleh karena itu dalam proses mendidik dan membimbing tersebut, orangtua senantiasa memberikan motivasi agar dalam diri seseorang anak dapat tumbuh dorongan atau minat untuk mencapai tujuan tertentu.

Adapun bentuk motivasi yang di berikan orangtua dalam menunjang keberhasilan anak antara lain:

1. Memberikan Contaoh Tauladan

Tauladan atau”modelling” contoh tauladan dari perbuatan dan tindakan sehari-hari dari orangtua kepada anak-anaknya, anak anak merupakan peniru terbesar di dunia ini mereka akan meniru apa yang di lihat dan menyimpan apa yang mereka dengar, dengan demikian orangtua sepatutnya akan memprlihatkan contoh-contoh yang positif untuk anaknya dengan jalan dan cara yang bermacam-macam.

18 Syamsidar .Pengaruh Motivasi orangtua terhadap prstasi belajar siswa.Jurnal sains

(31)

2. Memberi Bimbingan Dan Nasihat

Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggupan dan keadaan lingkungan keluarga serta kehidupan umumnya.19 yang di berikan kepada seseorang agar mampu mempertimbangankan potensi (bakat, minat dan kemampuan) yang dimiliki, mengenal dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalan sehingga mereka dapat menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa bergantung kepada orang lain,

Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup, agar anak lebih terarah dalam belajarnya dan bertanggung jawab dalam menilai kemampuannya sendiri dan menggunakan pengetahuan mereka secara efektif bagi dirinya, serta memiliki potensi yang berkembang secara optimal meliputi semua aspek pribadinya sebagai individu yang potensial. Dalam upaya orang tua memberikan bimbingan kepada anak yang sedang belajar dapat dilakukan dengan menciptakan suasana diskusi di rumah. Banyak keuntungan yang dapat diambil dari terciptanya situasi diskusi di rumah antara lain; memperluas wawasan anak, melatih menyampaikan gagasan dengan baik, terciptanya saling menghayati antara orang tua dan anak, orang tua lebih memahami sikap pandang anak terhadap berbagai persoalan hidup,

19 Samsul Munir Amin, Bimbingan dan Konseling Islam , (jakarta:Sinar Grafika

(32)

cita masa depan, kemauan anak, yang pada gilirannya akan berdampak sangat efektif bagi daya dukung terhadap kesuksesan belajar anak. Selain itu memberikan nasihat dapat diberikan orang tua pada saat anak belajar di rumah.

Dengan demikian maka orang tua dapat mengetahui kesulitan anaknya dalam belajar. Karena dengan mengenai kesulitan-kesulitan tersebut dapat membantu usaha untuk mengatasi kesulitan-kesulitannya dalam belajar, sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajarnya. 3. Penyediaan fasilitas belajar

Fasilitas merupakan sarana dan prasarana pendukung terjadinya proses belajar, oleh sebab itu motibasi yang tidak kalah pentingnya dalam balajar adalah kelengkapan fasilitas belajar, kelengkapan fasilitas belajar yang diberikan oleh Orangtua akan menjadi anak semikin giat dalam belajar dan memudahkan ia belajar dengan begitu kecakapan anak dalam belajar akan terwujud.

4. Pemberian hukuman atau teguran

Hukuman adalah “hadiah begi prilaku negatif anak” hukman yang diberikan oleh Orangtua terhadap anak memiliki maksud dan tutujan supaya anak tidak mengulangi lagi kesalahan-kesalhan yang dibuatnya.20 5. Aajuran dan perintah

Anjuran adalah saran atau ajakan untuk berbuat atau melakukan sesuatu yang berguna” misalnya anjuran untuk belajar setiap hari,

(33)

anjuran untk selalu menepati waktu, anjuran untuk berhemat dan lain sebaginya, anjuran yang di berikan orangtua untuk putra-putrinya di upayakan mampu mendorong ke arah yang di inginkan oleh orangtua anjuran yang lebih keras di sebut perintah

Perintah adalah suatu keharusan untuk berbuat atau melakukan sesuatu, perintah orangtua adalah tindakan orangtua menyuruh putra putrinya uuntuk melakukan sesuatu yang di harapkan mencapai tujuan tertentu. Misalnya perintah orangtua untuk sholat tepat waktu, maka dengan sendirinya putra-putrinya dengan sendrinya akan disiiplin melakukan sholat.

Kewajiban Orangtua tugas-tugasnya dan selian menyampaikan ilmu pengetahuan, juga harus mendidik, membimbing anaknya, menanamkan nilai-nilai keagamaan dengan usaha mengantarkan anaknya kearah kedewasaan. Dalam upaya mendidik dan membimbing tersebut salah satunya adalah dengan cara menyekolahkan anak ke lembaga sekolah berbasis agam Islam agar anak ternamankan ilmu kegamaan dan dapat menjauhkan anak dari prilaku pergaulan bebas.

B. Sekolah Berbasis Agama Islam

Sekolah berbasis agama islam merupakan tempat media untuk mempengaruhi orang lain agar dapat hidup lebih baik sesuai ajaran ilam dan

(34)

mentaati semua yang diperintahkan Allah dan menjahui semua yang dilarang dengan kesadaran insani yang tertanam kuat dengan aspek keilmuan..21

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Sekolah berbasis agama Islam juga merupakan sekolah yang bertujuan meningkatkan akhlakul karimah dan nilai-nilai ke agamaan peserta didik, hal ini menunjukan bahwa sekolah berbasis agama mempunyai peran dan kedudukan yang sangat penting bagi pembentukan karakter anak, hal yang juga sangat menarik sekolah berbasis agama Islam mampu menyusun kurikulum dengan penerapan niali-nilai agama yang tercermin dalam setiap mata pelajaran.

para pendidik muslim sepakat bahwa tujuan dari pendidikan bukanlah menjejalkan pemikiran siswa dengan fakta-fakta tetapi mempersiapkan mereka untuk hidup secara tulus dan ikhlas, Sekolah-sekolah Islam yang dimaksud bukan hanya lembaga pendidikan pesantren atau madrasah seperti yang selama ini dikenal memiliki otoritas penyelenggaraan pendidikan keagamaan. Lembaga pendidikan tersebut bisa sekolah umum yang dilandasi dengan nuansa keislaman.

1. Ciri-ciri Sekolah Berbasis Agama Islam

pendidikan Islam memiliki ciri-ciri sebagai berikut yaitu: menggunakan label Islam yang diletakkan pada lembaganya, landasan penyelenggaraannya didasarkan pada komitmen keislaman, atau

21 Jamila, “Pendidikan Berbasis Islam yang Memandirikan dan Mendewasakan”, Jurnal

(35)

program pendidikan yang dijalankan didasarkan pada pengembangan nilai-nilai keislaman. 22

Dari ciri-ciri diatas dapat disimpulkan bahwa Sekolah berbasis Agama Islam merupakan pendidikan formal yang membangun peserta didik untuk menjadi individu yang taat kepada Agama Islam Pendidikan bukan hanya sekedar menjadikan anak cerdas dalam intelektual, namun cerdas dalam menegakan nilai-nilai norma dan ke agamaan, berani amanah dan rela berkorban, Sekolah berbasis agama Islam merupakan pendidikan formal yang membangun peserta didik untuk menjadi individu yang taat kepada agama islam, di sisi lain sekolah tersebut juga berusaha menanamkan karakter Nasionalisme kepada peserta didiknya.

2. Jenis–Jenis Sekolah Berbasis Agama Islam

Sekolah berbasis Islam adalah salah satu jenjang pendidikan formal yang bernaung di bawah institusi Islam dan di bawah binaan Kementerian Agama RI yang meliputi Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Madrasah Diniyah, Pendidikan Guru Agama, Pesantren. 23

1. RA (Roudhotul Athfal)

Raudhatul Athfal (RA) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan anak pra sekolah pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan umum dan pendidikan

22 Pipit Widiatmaka, “Pembangunsn karkter nasionalmisme peserta didik di sekolah

berbasi agama islam”, jurnal pancasila dan kewarganegaraan, vol 1, (2016), 31

23 Kementrian Agama RI, Madrasah Indonesia: Madrasah Prestasiku, Madrasah

(36)

keagamaan Islam untuk anak berusia empat sampai enam tahun. RA merupakan jalur pendidikan formal yang setingkat dengan Taman Kanak-kanak (TK). Pada jenjang ini siswa diajak untuk belajar sambil bermain. Memahami bentuk, warna, bermain, bernyanyi, menari, membuat ketrampilan, menulis dan membaca, serta menggambar maupun mewarnai.

2. MI (madrasah Ibtida’iyah)

MI adalah satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 6 (enam) tingkat pada jenjang pendidikan dasar. Madrasah Ibtidaiyah (MI) ini setara dengan Sekolah Dasar (SD) yang wajib ditempuh oleh seluruh anak-anak Indonesia. MI merupakan jenjang lanjutan setelah RA. Pada jenjang madrasah ibtida‟iyah ini siswa menerima pelajaran seperti halnya sekolah umum dengan tambahan pelajaran agama seperti FIQIH, Aqidah Akhlaq, alQur‟an Hadits dan juga Bahasa Arab. Untuk pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam baru diberikan mulai kelas 3. Beberapa MI juga mewajibkan adanya tadarus alQur‟an bagi siswanya dengan panduan dari guru al qur‟an. Juga doa bersama maupun pembacaan asma‟ul husna sebelum pelajaran dimulai ataupun hafalan surat-surat pendek sesuai dengan jenjang sisw

Sekolah berbasis agama Islam merupakan sekolah yang bertujuan meningkatkan akhlakul karimah dan nilai-nilai ke agamaan peserta didik, hal ini menunjukan bahwa sekolah berbasis agama mempunyai peran dan

(37)

kedudukan yang sangat penting bagi pembentukan karakter anak, hal yang juga sangat menarik sekolah berbasis agama Islam mampu menyusun kurikulum dengan penerapan niali-nilai agama yang tercermin dalam setiap mata pelajaran.

3. MTs (Madrasah tsanawiyah)

MTs adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam yang terdiri dari 3 (tiga) tingkat pada jenjang pendidikan dasar sebagai lanjutan dari Sekolah Dasar, MI atau bentuk lain yang sederajat, diakui sama atau setara Sekolah Dasar atau MI.

Pendidikan madrasah tsanawiyah ditempuh dalam waktu 3 tahun, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Murid kelas 9 diwajibkan mengikuti Ujian Nasional yang memengaruhi kelulusan siswa. Lulusan MTs dapat melanjutkan pendidikan ke Madrasah Aliyah atau Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan. Kurikulum Madrasah Tsanawiyah sama dengan kurikulum sekolah menengah pertama, hanya saja pada MTs terdapat porsi lebih banyak mengenai pendidikan agama Islam. Selain mengajarkan mata pelajaran sebagaimana sekolah dasar, juga ditambah dengan pelajaran-pelajaran seperti: Quran dan Hadis, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam, dan Bahasa Arab

4. MA (Madrasah Aliyah)

Adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan umum dengan kekhasan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah

(38)

sebagai lanjutan dari Sekolah Menengah Pertama, MTs atau bentuk lain yang sederajat, diakui sama atau setara Sekolah Menengah Pertama atau MTs. Aliyah adalah jenjang yang paling tinggi di madrasah. Pada tahun kedua (yakni kelas 11), seperti halnya siswa SMA, maka siswa MA memilih salah satu dari 4 jurusan yang ada, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), Ilmu-ilmu Keagamaan Islam, dan Bahasa.

Pada akhir tahun ketiga (yakni kelas 12), siswa diwajibkan mengikuti Ujian Nasional (UN) yang akan menentukan kelulusan siswa. Lulusan madrasah Aliyah dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi umum, perguruan tinggi agama Islam, atau langsung bekerja. MA sebagaimana SMA, ada MA umum yang sering dinamakan MA dan MA Kejuruan (di SMA disebut SMK) misalnya Madrasah aliyah Kejuruan (MAK) dan madrasah aliyah program keteram

“ para pendidik muslim sepakat bahwa tujuan dari pendidikan bukanlah menjejalkan pemikiran siswa dengan fakta-fakat tetapi mempersiapkan mereka untuk hidup secara tulus dan ikhlas, komitmen pembangunan akhalk ini adalah tujuan tertinggi dalam pendiikan di sekolah berbasis Islam yang sesuai dengan cita-cita islam, serta untuk melanjutkan keberlangsungan umat menjadi umat terbaik , umat terbaik di sisni bukan hanya umat yang unggul dalam pengetahuan atau ke ahlian

(39)

tertentu, tetapi umat generasi penerus bangsa yang mampu mengajak pada kebaikan dan mencegah keburukan serta beriman kepada Allah SWT".24

Anak-anak yang bealajar di sekolash berbasis agama, akan mendapatkan pembiasaan-pembiasaan yang menguatkan karakter mereka, sehingga di samping anak akan menjadi generasi yang memiliki kecerdasan yang kognitif mereka juga akan menjadi peserta didik yang memiliki jiwa yang tangguh yang benar-benar menjadi investasi kebaikan orangtua dunia akhirat.

3. Keunggulan Dan Kelemahan Sekolah Berbasis Agama Islam.

Pada zaman sekarang banyak Orangtua lebih hati-hati utamanya saat memilih sekolah untuk buah hati mereka, tentunya hal ini sangatlah wajar mengingat demi kesuksesan anak mereka kelak nanti di indonesia tentunya banyak berdiri sekolah, mulai dari sekolah biasa dan ada pula sekolah yang menawarkan keunggulan mulai dari fasilitas, program unggulan, ekstrakulikuler dan masih banyak yang lainya.

Ada pun keunggulan dan kekurangan sekolah berbasi agama islam25; 1. Keunggulan Sekolah Berbasi Agama Islam

a) Siswa Memperoleh Pendidikan Umum Dan Agama,

siswa akan di berikan pendidikan umum dan juga agama presentase pendidikan ini tentunya sama-sama besar sehingga di harapkan adanya ke

24 Ririn Nur Santi “Manajemen Peningkatan Ahklak Mulia Di Sekolah Berbasis Islam”,

jurnal kependidikan, Vol, II, No, 2, (2014) 47

25 Faridah Alawiyah,“Pendidikan Madrasah di Indonesia”, Jurnal Alawiyah, Vol.5,No.1

(40)

seimbangan antara pengetahuan umum dan pengetahuan agama yang di peroleh siswa.

b) Mengenal lebih Dekat Tentang Islam

Bagi umat Islam, lembaga pendidikan yang dapat memenuhi harapan ialah lembaga pendidikan Islam, artinya bukan sekedar lembaga yang di dalamnya diajarkan pelajaran agama Islam, melainkan lembaga pendidikan yang secara keseluruhan bernapaskan Islam.

c) Membentuk Karakter Anak Sesuai Tuntunan Al-qur‟an Dan Hadis

Sekolah berbasi islam dapat membentuk karakter anak sesua tuntunan al-qur‟an dan hadits, harapanya anak yang telah lulus dari bangku sekolah dapat menjadi pribadi muslim yang memiliki akhlak sesuia dengan ajaran islam.

1. Kelemhan Sekolah Berbasis Islam

Pada hakikatnya sekolah berbasis agama telah berkontribusi bagi pencerdasan kehidupan bangsa, namun masih menghadapi berbagai kendala yang sulit dihindarinya adapun hambatan terbesar yang dihadapi madrasah adalah rendahnya kualitas proses pendidikan yang ada didalamnya. Hal ini terjadi karena aspek manajemen, aspek kurikulum dan aspek kualitas tenaga pendidiknya yang dinilai masih rendah. Pada umumnya sekolah berbasis agama masih dihadapkan pada beberapa kendala yang mempengaruhi mutu baik proses maupun hasil pendidikan, baik berkenaan dengan latar belakang siswa dankeluarganya, dukungan berbagai sumber pendidikan, kualifikasi dan rendahnya partisipasi dari

(41)

masyarakat. Persoalan yang dihadapi sekolah berbasis islam terutama pada pencapaian mutu dipicu karena tidak terpenuhinya standar-standar tertentu, seperti infrastruktur, pendidik dan tenaga kependidikan, kurikulum, calon siswa, proses pembelajaran, dan manajemen kelembagaannya. Pendirian Islam sering kurang mempertimbangkan pemenuhan aspek mutu baik standar pelayanan pendidikan maupun standar nasional pendidikan.

Dari pembahsan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu pilihan orangtua saat ini ialah, dengan memasukan anak mereka ke lembaga pendidikan yang berbasis agama, tentu ada bebrapa alesan yang menyebabkan mereka cenderung untuk memilih sekolah berbasis agama. Adapun keunggulan dan kelemahan dalam sekolah berbasis agama islam namun Pelajaran agama yang lebih insentif daripada di sekolah umum, pelajran agamanya tidak banyak sekitar 2 jam setiap minggunya di bandingkan dengan sekolah terpadu untuk pelajaran agamanya lebih banyak misal: Alqur‟an hadits, SKI, Fiqih, aqidah akhlak, selain pelajaran agamanya lebih banyak juga di penuhi kegiatan tambahan yang positif, kegiatan membaca Alqur‟an, Sholat berjamaah, namun di balik semua itu sekolah berbasis agama hanya lebih menekankan mata pelajran khusus atau pelajaran keagamaan di banding pelajaran umum.

4. Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Madrasah telah muncul sebagai lembaga pendidikan di dunia pendidikan sejak abad ke sebelas masehi dan telah tumbuh dan

(42)

berkembang dari masa kejayaan pendidikan islam, di antaranya yang terkenal adalah madrasah yang di bangun oleh perdana mentri Nizamul mulk yang populer dengan nama Madrasah nizamiah demikian juga madrasah yang di bangun oleh zainudin penguasa syiria dan mesir. 26,

Madrasah tsanawiyah adalah “lembaga pendidikan yang menjadikan mata pelajran agama islam sebagai mata pelajran dasar yang di berikan sekurang kurangnya 30% di samping mata pelajran umum”27

Berdasarkan pengertian di atas dapat dijelaslah bahwa madrasah tsaniwiyah (MTs) merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai ciri ke islaman serta mempuinyai kurikulum pendidikan Agama Islam yang lebih lengkap di bandingkan dengan sekolah umum atau sekolah menengah pertama (SMP), dan di madrasah tsanawiyah yang selalu menekankan pada nilai-nilai keagamaan, sehingga siswa mendapatkan ilmu pengetahuan umum yang di sisipkan nilai-nilai- ke Agamaan, selain itu proses pembelajaran di madrasah tsanawiyah di setiap harinya di sisipkan rumpun mata pelajaran agama islam ( al Qur‟an hadits, fiqih, aqidah akhlak dan sejarah kebudayaan Islam) dan pembelajran umum, ketika pembelajaran umum penyampaian materi di tekan kan pada penyisipan niali-nilai ke islaman kepada siswa-siswi sehari hari berlangsung selama 3 tahun muali kelas VII sampai kelas IX.

26 Equalibrium “Pendidikan Sosiologi”. Jurnal pendidikan, vol IV. No.2 (2016):139 27 Haidar putra daulay, pendidikan islam (jakarta:kencana , 2006),h,55.

(43)

C. Peran Orangtua Dalam Memotivasi Pendidikan Anak

Motivasi dapat diartikan sebagai daya yang telah menjadi aktif, Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku.28 dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan bertingkah laku selain itu Istilah “Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat”. 29

Dari pengertian diatas peranan Motivasi orangtua sangatt penting dalam keluarga, motivasi orangtua adalah prilaku yang berkenaan dengan orangtua dalam memegang posisi tertentu dalam lembaga keluarga yang di dalamnya berfungsi untuk mengasuh, pembimbing, memotivasi dan mendidik bagi anak. Orangtua sebagi komponen pokok dalam keluarga di harapkan mampu memberi dorongan kepada puta-putrinya sehingga tergerak untuk bertindak dengan cara tertentu, pengawasan yang di lakukan orangtua dapat mengarahkan serta menjaga tingkah laku putra-putrinya ke arah tingkah laku yang baik.

Adapun Macam-macam motivasi adalah: c) Motivasi Intrinsik

Yang dimaksud motivasi intrinsik ialah motivasi yang berasal dari dalam diri seseoran , motivaasi intrinsik tidak perlu di rangsang dari luar,

Motivasi intrinsik timbulnya tidak memerlukan rangsangan dari luar

28 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan, (

Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h. 1

(44)

karena memang telah ada dalam diri individu sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan kebutuhannya sendiri.

d) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik mengacu pada motivasi yang datang dari luar diri individu. Seseorang yang termotivasi oleh ekstrinsik tidak menikmati kegiatan yang dilakukannya. Dimana seseorang terlibat dalam suatu aktivitas hanya karena ingin 16 mengharapkan beberapa imbalan seperti penghargaan, hadiah, uang atau pujian. Imbalan yang didapatkan bisa memberikan kepuasan atau kesenangan walaupun kegiatan yang dilakukan tidak memberikan rasa kepuasaan atau kesenangan dari dalam dirinya sendiri30

Sedangakn peran Orangtua, Orangtua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam keluarga. Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak.31

30 Sadirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, h. 90

(45)

Orangtua atau ibu dan ayah memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya..Pendidikan orangtua terhadap anaknya adalah pendidikan yang didasarkan pada rasa kasih sayang terhadap anak-anak, dan yang diterimanya dari kodrat. Orang tua adalah pendidik sejati, pendidik karena kodratnya. Oleh karena itu, kasih sayang orang tua terhadap anak-anak hendaklah kasih sayang yang sejati pula32

Adapun peran Orangtua sebagai motivasi untuk pendiikan anak sebagai berikut:

1. Peran Orangtua sebagai Motivator

a. Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan dorongan alami untuk dilaksanakan karena si anak memerlukan makan, minum, dan perawatan agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.

b. Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik ssecara jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai gangguan penyakit atau bahaya lingkungannya yang dapat membahayakan dirinya.

c. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya kelak sehingga ia telah dewasa mampu berdiri ssendiri dan membantu orang lain. d. Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan

memberinya pendidikan agama sesuai dengan ketentuan Allah

32 M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya,

(46)

SWT, sebagai tujuan akhir hidup muslim.9 Perlu dan pentinganya peranan orang tua dalam pendidikan anaknya untuk mencapai hasil yang diinginkan. 33

2. Peran Orangtua sebagai pendidik

Orangtua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak-anak mula-mula menerima pendidikan”.34 Oranngtua sebagai pendidik memiliki tugas mendidik dan mengajar anak-anaknya, oleh karena itu orangtua di tuntut untuk bersikap lebih sabar dalam membimbing dan mengarahkan mereka sebagaimana tugas guuru di sekolah sehingga saling melengkapi dan memecahkan masalah-masalah atau kesulitan yang di hadapi anak baik di sekolah maupun di rumah.

3. Peran Orangtua Sebagi Penegak Disiplin

Orangtua bertugas menanamkan dan menegakkan kedisiplinan, pendisiplinan terhadap anak sanagat penting, namun bukan berarti pedisiplinan yang kaku, anak perlu di biasakan dalam hidup keteraturan, hubunganya dengan usaha meningkatkan prestasi, orangtua dapat membuat jadwal pembagian tugas di rumah dan jadwal belajar mereka, pendisiplinan secara teratur lama kelamaan akan di rasakan anak, sehingga ia tidak akan terikat oleh peraturan.

33 Hasbullah,Dasar-dasar ilmu pendidikan.(jakarta:PT Raja Grafindo,2008),h,89 34 Zakiyah Drajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta: PT.Bulan Bintang, 2010), h.35

(47)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Dan Sifat Penelitian

1. Jenis Penelitian

Sifat penelitian ini termasuk penelitian kualitatif lapangan. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara cara kuantifikasi lainnya.35 Penelitian dengan pendekatan kualitatif pada hakikatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa, dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya.36

Lokasi penelitian adalah MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak Adapun yang menjadi sumber penelitian adalah Motivasi orangtua memilih Sekolah Berbasis Agama Islam.

2. Sifat Penelitian

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan perhatian pada masalah aktual sebagaimana adanya saat penelitian berlangsung.37

35 Lexy J.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif,(Bandung:PTRemaja Rosdakarya,

2011), hlm. 6

36 Edi Kusnaidi, Metodologi Penelitian, (Metro:Ramayana Pers dan STAIN Metro,

2008), hlm. 27.

37 Juliansyah, Metodologi Penelitian, (Jakarta:PT Fajar Interpratama Mandiri, 2017),

(48)

Berdasarkan penelitian di atas, maka peneliti berupaya mendeskrispsikan secara sistematis dan faktual tentang bagaimana motivasi Orangtua memilih sekolah berbasis agama Islam . Subyek dalam penelitirhan ini orangtua dan aiawa di MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak.

B. Sumber Data

Sumber data merupakan hasil dari pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta atau pun angka. Jadi, data dapat diartikan segala fakta dan angka yang dapat dijadikan sebagai bahan untuk menyusun informasi. Informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.38

Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua macam, yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Klarifikasi sumber data tersebut bermanfat bagi sebagai acuan untuk memilah data yang seharusnya menjadi prioritas dalam penelitian.

1. Sumber Primer

Sumber primer merupakan data pokok dalam sebuah penelitian. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data.39 Adapun data primer yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah OrangTua dan siswa di MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak.

38 Edi Kusnaidi, Metodologi Penelitian, (Metro:Ramayana Pers dan STAIN Metro,

2008), hlm.77.

39 Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta,

(49)

2. Sumber Sekunder

Sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen.40 Dalam mengumpulkan data tentang motivasi Orangtua memilih sekolah berbasis agama , peneliti tidak hanya bergantung pada sumber primer. Melainkan peneliti menggunakan sumber lain yaitu dengan sumber sekunder. Sumber sekunder yang peneliti ambil yaitu buku-buku yang digunakan dalam proses pembelajaran, sarana dan prasarana, fasilitas pembelajaran pada MTs Ma‟arif 11 Seputuh Banyak.

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan.

Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara (Interview)

Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.41 Dalam wawancara pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal. Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan saling berhadapan

40 Ibid.,

(50)

namun komunikasi dapat dilaksanakan melalui telephone. Sering interview dilakukan antara dua orang tetapi dapat juga sekaligus di interview dua orang atau lebih.

Teknik wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh data yang akurat dari sumber data primer yang dibutuhkan untuk penelitian, wawancara akan dilakukan dengan narasumber, untuk mendapatkan informasi tentang motivasi orangtua memilih sekolah berbasis agama Islam terhadap pergaulan bebas.

2. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.42 Metode dokumentasi penulis gunakan untuk mencari data tentang profil sekolah, visi dan misi, data siswa dan orangtua siswa pada MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak.

3. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang di lakukan untuk melakukan kegiatan yang berupa pemusatan perhatian suatu objek, dengan menggunakan semua panca indra. Metode observasi merupakan alat pengumpulan data yang di lakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan di lokasi penelitian secara langsung

Metode observasi dalam penelitian ini akan di gunakan untuk mengetahui apa saja motivasi orangtua menyekolahkan anaknya di

42 Husaini Usman dan Purnomo Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Bumi

(51)

sekolah berbasis agama islam di MTs Ma‟arif 11 Seputih banayk, dan data lain yang relevan dengan penelitian ini sebagai data penunjang kelengkapan penelitian yang di lakukan.

D. Teknik Penjaminan Keabsahan Data

Teknik pengecekan keabsahan data merupakan hal yang sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Untuk mencapai apa saja yang diharapkan oleh penelitian, maka digunakan teknik-teknik pemeriksaan data-data yang memuat tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan data. Oleh karena itu teknik yang peneliti gunakan dalam pengecekan keabsahan data yaitu menggunakan triangulasi. “Triangulasai adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu”.43 Dengan uraian diatas, maka meka dalam penelitian ini peneliti meggnakan triangulasi sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. 1. Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber ialah untuk mengkaji keabsahan data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh dari beberapa sumber. Adapun sumber data yang peneliti gunakan ialah orangtua dan siswa di MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak.

2. Triangulasi teknik

Triangulasi teknik adalah cara mengecek data pada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Pada triangulasi teknik ini data yang penulis gunakan adalah wawancara, tes, dan dokumentasi. Misalnya data yang di

(52)

peroleh dari wawancara dengan orangtua atau siswa yang ada di MTs Ma‟arif 11 Seputih Raman lalu di cek dengan tes serta dokumentasi tentang keseharian yang dilakukan siswa saat dirumah ataupun disekolah, sejauh mana pergaulan yang dilakukan oleh siswa dan lainnya. Selain itu peneliti juga melakukan pengecekan ulang terhadap informasi yang di dapat, yang awalnya peneliti peroleh dari hasil wawancara.

Berdasarkan uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwasannya teknik penjamin keabsahan data dapat menggunakan triangulasi. Triangulasi merupakan pengecekan keabsahan data yang mencakup triangulasi sumber dan triangulasi teknik, dimana jika menggunakan triangulasi sumber yaitu Orangtua, kemudian mengecek kembali kebenaran data tersebut dengan menanyakan kepada siswa yang di tuju. Selain itu triangulasi teknik menggunakan tiga teknik yaitu wawancara, tes, dan doumentasi.

E. Teknik Analisa Data

Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif. Penelitian kualitatif atau naturalistic inquiry adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati, demikianlah pendapat Bogdan dan Guba.44 Analisis data bisa diartikan sebagai upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mencari dan menemukan pola,

(53)

menemukan yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

Data yang telah terkumpul dianalisis secara induktif, dan berlangsung secara terus-menerus. Analisis data yang dilakukan meliputi mereduksi data, menyajikan data, display data, menarik kesimpulan dan melaksanakan verifikasi.45 Oleh karena itu, di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode berpikir induktif yaitu analisis yang berangkat dari data-data kasus yang di peroleh dari narasumber kemudian menarik sebuah kesimpulan umum mengenai motivasi orangtua memilih sekolah berbasis agama terhadap pergaulan bebas siswa MTs Ma‟arif 11 Seputih banyak.

45 Ibid, h. 216.

(54)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Tujuan Umum

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Sejarah Singkat MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak Lampung Tengah. Berawal dari ke inginan masyarakat untuk mendidrikan sekolah madrasah yang mengembangkan intelektual dan ke takwaan maka timbullah rasa yang cukup kuat untuk mewujudkannya, berkat dari alasan ini akhirnya Madrasah Tsanawiyah tersebut dapat terealisasi sesuai dengan keinginan dan kehendak masyarakat .

Madrasah tsanawiyah adalah suatau lembaga yang tingkatanya setara dengan sekolah menengah pertama (SMP) madrasah tsanawiyah berada di bawah nauangan kementrian Agama, sehingga mata pelajranya yang merupakan rumpun PAI yang di ajarkan kepada siswa tidak lebih sedikit dari mata pelajaran umum, selain itu tradisi di MTs merupakan tradisi yang bercirikan islam.46

MTs Ma‟arif 11 Seputih Banayak Lampung Tengah didirikan oleh jamiyah Nahdlatul ulama (NU) Kecamatan Seputih banyak pada tanggal 2 januari MTs Ma‟arif 11 Seputih banyak Merupakan suatu lembaga pendidikan swasta yang tahun 1977di atas tanah seluas 7,500 M2 Dengan alamat Jl.K.H Hasyim asy‟ary No 08 Desa Tanjung

46 Hasil wawancara dengan guru bahasa indonesia Mukharafik,S,Pd,i, minggu tanggal 14

(55)

Harapan kecamatan seputih banyak kabupaten lampung tengah, sekolah MTs Ma‟arif juga merupkan sekolah yang memiliki misi membuat lulusanya cerdas, kreatif, dan berakhlakul kharimah, serta siap untuk bersaing menghadapi era globalisasi.47

Profil Madrasah tsanawiyah Ma‟arif 11 seputih banyak. a) Nama Madrasah: MTs Ma‟arif 11

b) No Statistik Madrasah/NPSN: 121218020018/10816608 c) Akreditasi Madrasah: B

d) Alamat Lengkap Madrasah: Jl. KH. Hasyim Asy‟ari No 8A Gg V e) Desa Tanjung Harapan Kecamatan Seputih Banyak Kabupaten

Lampung Tengah Propinsi Lampung f) NPWP Madrasah: 00-531-312.7-321-000

g) Nama Kepala Madrasah: Miftahul Huda. S. Pd.I. h) No. Telp./ HP: 085269901205

i) Nama Yayasan: Lembaga Pendidikan MA‟ARIF NU

j) Alamat Yayasan: Jl. KH. Hasyim Asy‟ari No 8A Gg V (RT/RW:16/04)

k) No. Telp. Yayasan: (0725) 7623293 l) No. Akte Pendirian Yayasan : 103/ I/ 1986 m) Kepemilikan Tanah: Yayasan

n) Status Tanah: Milik Yayasan o) Luas Tanah: 7500 m2

(56)

p) Status Bangunan: Yayasan q) Luas Bangunan: 927 m2

r) Data Siswa dalam 3 tahun terakhir. 129 Sarana dan Prasarana

Diantara sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MTs Ma‟arif 11 adalah sebagai berikut: Ruang Kelas, Perpustakaan, R. Leb IPA, R. Leb Biologi, R. Leb Fisika, R. Leb Kimia, R. Leb Komp, R. Leb Bahasa, R. Pimpinan, R. Guru, R. Tata Usaha, R. Konseling Tempat Beribadah, R. UKS Jamban Gudang, R. Sirkulasi Tempat Olahraga, R. Organisasi Kesiswaan, dan

Studio Musik.48

b. Visi Misi dan tujuan MTs Ma‟arif 11 seputih Banyak. Visi :

1) Menciptakan madrasah yang berkualitas Misi:

1) Menciptakan iklim belajar yang kondusif. 2) Meningkatkan hasil UN DAN UAM

3) Meningkatkan hasil profisionalisme guru dan karyawan. c. Tujuan Sekolah

MTs Ma‟arif 11 merupakan satu sekolah yang selalu berusaha

meningkatkan kualitas untuk perkembangan kemampuan dan keterampilan siswa. Dalam hal ini MTs Ma‟arif 11 memiliki tujuan yang di capai di49

(57)

antaranya adalah:

a. Terciptanya guru bidang study yang perofesional pada bidangnya b. Menghasilkan lulusan yang militan berkualitas dan bertanggung jawab

dalam mengamalkan ilmunya

c. Terciptanya lingkungan lingkungan sekolah yang asri indah dan bersih sehingga kegiatan peroses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan beraasil.

d. Siswa dapat hidup mandiri.

d. Keadaan Guru Dan Karyawan MTs Ma‟arif 11 Seputih Banyak Lampung Tengah

49 Hasil observasi senin 16 juni 2020

Gambar

FOTO HASIL PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Program Amal Bakti Santri (ABAS) masuk dalam kegiatan pengembangan di mana kegiatan tersebut memiliki tujuan yaitu pertama mengajarkan santri untuk mandiri, kedua

Stimuli pemasaran yang terdiri dari produk, harga, lokasi/tempat/saluran distribusi, dan promosi merupakan strategi perusahaan.Strategi ini dilakukan perusahaan untuk

Pendapatan total keluarga petani adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil usahatani, hasil usaha penggemukan sapi potong, dan hasil usaha lain dalam satu tahun

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ulfah (2016) ayam bekisar merupakan keturunan F1 atau Filial 1, perubahan materi genetik hasil dari persilangan inter spesies ini

penanggulangan bencana, kelompok gerakan sosial tanggap bencana membangun sistem kekerabatan antar anggota maupun antar kelompok untuk suatu penanganan yang terfokus,

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Hukum Bisnis pada Program Studi

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan kepada Praktisi Hukum dan masyarakat khususnya mengenai hambatan yang dialami Jaksa Penuntut Umum dalam

Bank BNI (Persero) Tbk Cabang Ambon, apakah mereka merasa puas dengan kondisi gedung kantor, penempatan karyawan pada bagian atau bidang kerja yang sama