61
IMPLEMENTASI PROGRAM SIMPANAN KELUARGA
SEJAHTERA DI KELURAHAN ARDIPURA DISTRIK JAYAPURA
SELATAN KOTA JAYAPURA
Dra.Hj.SITI FATIMAH.,M.Si
Dosen Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas YAPIS Papua
ABSTRAK
Penelitian dengan judul Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura. Dengan fokus kajian pada Bagaimana Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura, dan tujuannya adalah Untuk mengetahui Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura.
Desain penelitian yang di gunakan adalah deskriptif dengan instrument inti wawancara dan teknik analisa data menggunakan penyajian dengan tiga tahap yaitu reduksi data, display data dan verifikasi data yang berkaitan dengan 6 Indikator yang ditentukan berkaitan dengan pelaksanaan program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura . Hasil penelitian menunjukan bahwa dari 6 indikator yang ditetapkan berdasarkan hasil kajian maka sejauh ini 4 indikator telah berjalan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang disepakati dalam proses perencanaan program tersebut, 4 indikator di maksud adalah mengenai Penetapan Sasaran Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Penyediaan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera, Penyaluran Program Simpanan Keluarga Sejahtera dan Sosialisasi kepada penerima, semsntara 2 indikator lainnya merupakan hal yang perlu menjadi perhatian khusus dalam implementasinya karena sejauh ini belum maksimal, dimana 2 indikator dimaksud adalah hal-hal yang berkaitan dengan Verifikasi dan Pemutakhiran Data dan Pelaporan Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Dalam rangka mengurangi kesenjangan
pembangunan di Provinsi Papua, dan
meningkatkan taraf hidup masyarakat, serta memberikan kesempatan kapada penduduk asli Papua untuk berpartisipasi dalam pembangun maka, Pemerintah mengeluarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. Dasar dari OTSUS adalah bahwa Provinsi Papua diberikan kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan kecuali kewenangan eksklusif dari Pemerintah (Pasal 4, ayat 1).
Keberhasilan pembangunan di pada suatu kelurahan ditandai dengan meningkatnya sasaran pembangunan masyarakat pada suatu kelurahan, yang mana keberhasilan ini sangat tergantung pada berbagai faktor, antara lain faktor tenaga yang terlatih, biaya yang memadai dan yang terpenting adalah faktor partisipasi masyarakat dalam pembangunan pada suatu kelurahan, sebab tingkat partisipasi yang tinggi akan dapat mengurangi bahkan dapat menghilangkan masalah sosial
seperti kemiskinan dan rendahnya taraf hidup masyarakat.
Atas dasar inilah kami mencoba melakukan analisis sebuah penelitian dengan membuat karya ilmiah yang berjudul “Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam pelaksanaan penelitian ini antara lain adalah “bagaimana Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura.
62
KegunaanAdapun kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Sebagai sumbangan pemikiran bagi
pemerintah dalam Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura.
b. Sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka meningkatkan kemampuan kita akan pemahaman dalam rangka Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura.
II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Implementasi
Sebagaimana di katakan Soenarko dalam Hosio (2007 : 48). Menjelaskan bahwa kebijakan adalah, rangkaian konsep dan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kemampuan dan bertindak, tentang pemerintah, organisasi dan sebagainya.
Maka menurut Hartono dalam Hosio ( 2007 : 46) menyimpulkan bahwa implementasi ialah proses pelaksanaan yang memungkinkan tujuan -tujuan atau sasaran-sasaran kebijakan Negara diwujudkan sebagai “autcome” (hasil akhir) kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah.
2. Program Simpanan Keluarga Sejahtera
“Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, Dan Program Indonesia Sehat Untuk Membangun Keluarga Produktif Presiden Republik Indonesia”. Untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program perlindungan social melalui Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, dan Program Indonesia Sehat, dengan ini menginstruksikan: Kepada:
1) Menteri Koordinator Bidang Manusia dan Kebudayaan; Pembangunan
2) Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan;
3) Menteri Perencanaa Pembangunan
Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional;
4) Menteri Dalam Negeri; 5) Menteri Keuangan; 6) Menteri Kesehatan;
7) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan; 8) Menteri Sosial;
9) Menteri Agama;
10) Menteri Komunikasi dan Informatika; 11) Menteri Badan Usaha Milik Negara; 12) Jaksa Agung;
13) Panglima Tentara Nasional Indonesia; 14) Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
15) Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;
16) Kepala Badan Pusat Statistik;
17) Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah;
18) Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan;
19) Para Gubernur; 20) Para Bupati/Walikota.
Variabel dan Indikator Penelitian
Adapun variable dalam penelitian ini adalah variable tunggal yakni pelaksanaan Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura, dengan indicator mengacu pada Instrusi Presiden No 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar, Program Indonesia Sehat untuk membangun keluarga produktif, dan Perpres No 166 Tahun 2014 tentang program percepatan penanggulangan kemiskinan yang meliputi:
1. Penetapan Sasaran Program Simpanan Keluarga Sejahtera
2. Penyediaan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera
3. Verifikasi dan Pemutakhiran Data
4. Penyaluran Program Simpanan Keluarga Sejahtera
5. Sosialisasi secara intensif kepada penerima Program Simpanan Keluarga Sejahtera 6. Pelaporan Pelaksanaan Program Simpanan
Keluarga Sejahtera
Kerangka Konseptual
Adapun kerangka konsep penelitian dapat dilhat pada tabel gambar dibawah ini :
63
Definisi Operasional1. Penetapan Sasaran Program Simpanan Keluarga Sejahtera adalah upaya proses pendataan masyarakat calon penerima program dan penetapan rumah tangga sasaran selaku penerima program.
2. Penyediaan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera, adalah sebagai penenda masyarakat kurang mampu yang berhak menerima program simpanan keluarga sejahtera.
3. Verifikasi dan Pemutakhiran Data adalah penetapkan rumah tangga sasaran penerima program simpanan keluarga sejahtera yang benar-benar tidak mampu.
4. Penyaluran Program Simpanan Keluarga Sejahtera adalah untuk mengetahui bagaimana
mekanisme penerimaan program dan
penyimpanan dana program.
5. Sosialisasi secara intensif kepada penerima Program Simpanan Keluarga Sejahtera adalah
untuk memberi penjelasan tentang
penggunaan anggaran program.
6. Pelaporan Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera adalah untuk mengetahui hasil pelaksanaan program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah
III. METODE PENELITIAN A. Tipe dan Dasar Penelitian
Tipe dalam penelitian ini adalah deskriptif, yakni berusaha memberikan gambaran secara nyata berkaitan dengan Pelaksanaan Program Pembangunan yang dilaksanakan pada Tahun 2013 di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura selatan Kota Jayapura.
Dasar penelitian adalah survey yaitu mengadakan penyelidikan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan yang faktual tentang Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera yang dilaksanakan di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura selatan Kota Jayapura.
B. Unit Analisis
Unit merupakan bagian dari sesuatu yang lebih besar seperti organisasi dalam arti yang luas
terdiri dari beberapa unit yang ada didalamnya. Kaitannya dengan penulisan ini, maka unit yang dianalisis adalah aparat pemerintah kelurahan dan masyarakat yang berdomisili pada wilayah pemerintah kelurahan ardipura Dustrik Jayapura Selatan.
C. Informan
Adapun informan dalam penelitian ini adalah kelompok atau orang-orang yang dipandang terlibat secara langsung dalam pelaksanaan program simpanan keluarga sejahtera dikelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan. Informan dimaksud adalah Lurah Kelurahan Ardipura, Kasie Pemerintahan, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama dan Tokoh Perempuan
D. Jenis dan Sumber Data
Berdasarkan sumber data penulisan proposal ini dapat dikumpul dengan menggunakan metode eksprimen, Maka pengumpulan data ini menggunakan sistem pengumpulan data kualitatif yang bersumber dari data Primer dan data Sekunder.
1. Data Primer yaitu sumber data yang langsung oleh peneliti dari tempat atau lapangan penelitian melalui observasi dan hasil wawancara mendalam antara peneliti dengan informan.
2. Data Sekunder yaitu sumber data yang tidak di peroleh secara langsung oleh peneliti tetapi melalui orang lain atau dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang dikaji peneliti.
E. Instrumen Pengumpulan data
1. Data primer dilakukan melalui studi lapangan, yaitu suatu pengumpulan data yang diteliti dengan melihat secara langsung terhadap objek yang diteliti, dengan teknik:
a. Observasi, dengan teknik ini memungkinkan peneliti mengamati dari dekat gejala-gejala penelitian dan mempertimbangkan pengumpulan data yang perlu, yang didasarkan atas sifat dan tujuan penelitian. Bagian utama
pengamatan dilakukan dengan
Aspek Pembangunan - Penetapan Sasaran Program Simpanan
Keluarga Sejahtera
- Penyediaan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera
- Verifikasi dan Pemutakhiran Data
- Penyaluran Program Simpanan
Keluarga Sejahtera
- Sosialisasi kepada penerima Program
- Pelaporan Pelaksanaan Program
Simpanan Keluarga Sejahtera
Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera Kelurahan Ardipura
64
melakukan pencatatan-pencatatan di
lapangan, tidak memaksakan
penyisipan pendapat dan penilaian, melainkan hanya sebagai tambahan. b. Wawancara mendalam (in-depth
interview), yaitu teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara mendalam dan langsung dengan informan yang dianggap mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan masalah penelitian. Adapun informan yang akan diwawancarai adalah masyarakat dan aparatur kampung yang
dipandang kompeten dalam
permasalahan yang diteliti.
2. Data Sekunder dilakukan melalui studi
kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen, antara lain buku-buku, majalah, koran serta dokumen lainnya yang berhubungan dengan materi penelitian ini.
F. Tehnik Analisis Data
Menganalisa atau mengolah data kualitatif menurut Nasution (1996:69) dapat dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah, yakni:
1. Reduksi data. 2. Display data.
3. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi. Pada penelitian ini reduksi data dilakukan dengan menelaah kembali seluruh catatan lapangan yang diperoleh dari hasil wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi yang keseluruhannya dirangkum. Dalam display data, seluruh data dirangkum secara lebih sistematis agar mudah diketahui temanya yang berhubungan dengan penelitian dan setelah jelas maka peneliti dapat membuat kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi dilakukan dengan
menggunakan member check, mengadakan
triangulasi.
Ketiga macam kegiatan analisis data yang dikemukakan diatas saling berhubungan dan berlangsung terus selama penelitian berlangsung. Jadi analisis data adalah kegiatan yang kontinyu dari awal sampai akhir penelitian.
IV. HASIL PENELITIAN
Penetapan Sasaran Program Simpanan Keluarga Sejahtera
Penetapan sasaran program merupakan salah satu indicator penting dalam pelaksanaan program simpanan keluarga sejahtera di Kelurahan Ardipura. Untuk mengetahui siapa yang melakukan penetapan sasaran program dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
Kasie Pemerintahan Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa : “Untuk penetapan sasaran Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), dilakukan oleh Pemerintah Pusat dan Badan Pusat
Statistik (BPS), bekerja sama dengan kami Aparat Kelurahan Ardipura untuk melakukan penetapan rumah tangga sasaran bagi yang berhak menerima program, kami melakukan penetapan sesuai instruksi presiden pada Mensos”
Hal yang sama juga disampaikan oleh salah seorang pegawai Kelurahan Ardipura berinisial FM, yaitu : “Berlaku secara umum, Kebijakan pemerintah untuk penetapan sasaran program simpanan keluarga sejahtera dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Kelurahan, ketua RW/RT, dengan melaksanakan penetapan masayarakat calaon penerima porgam, serta melihat dan mengetahui kondisi rumah tangga sasaran sesuai kebijakan Pemrintah pusat”
Ada pun langkah penetapan sasaran program yang perlu dilakukan yaitu pendataan masyarakat calon penerima program. Untuk mengetahui siapa yang melakukan pendataan masyarakat calon penerima program, dan pendataan masyarakat calon penerima program di serahakan kepada siapa? dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
Kasie Pemerintahan Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota Jayapura selaku pelaksana pendataan, bekerja sama dengan kami aparat
Kelurahan dan RW/RT untuk melakukan
pendataan masyarakat calon penerima program. Untuk hasil pendataan masyarakat calon penerima program, berdasarakan aturan yang berlaku serta sesuai prosedur dan mekanisme kami dari Kelurahan serahkan kepada Badan Pusat Statik Kabupaten/Kota Jayapura untuk dapat malakukan penetapan sasaran program” ( Hasil wawancara selasa, 7 Juli 2015 )
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa penetapan sasaran Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura telah di laksanakan sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku secara transparan. Hal tersebut menunjukan bahwa ada kerja sama antara Badan Pusat Statistik dan Aparat Kelurahan dalam penetapan sasaran program di Kelurahan Ardipura telah dilaksanakan sesuai tugas dan fungsi yang berlaku sesuai instruksi presiden kepada Mensos.
Penyediaan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera
Penyediaan kartu simpanan keluarga sejahtera, merupakan indicator yang sangat penting untuk pelaksanaan program di Kelurahan Ardipura. Untuk mengetahui siapa penyediaan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera dapat di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
Kasie Pemerintahan Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Kami di Kelurahan Ardipura hanya dapat melaksanakan pendataan masyarakat
65
calon penerima program, sedangkan menyangkut penyediaan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera akan di siapkan oleh pemerintah yaitu Mensos, menyiapakan Kartu Keluarga Sejahtera sebagai pengganti Kartu Perlindungan Sosial, Mendikbud menyediakan Kartu Indonesia Pintar dan Menteri Kesehatan menyadiakan Kartu Indonesia Sehat, tiga Kartu tersebut memiliki peranan penting”
Hal tersebut juga di sampai seorang staf pegawai Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Sangat penting, untuk penyediaan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera dapat menunjang kesejahteraan masyarakat kurang mampu. Kartu Keluarga Sejahtera sebagai penenda masyarakat kurang mampu, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Indonesia Sehat, tiga kartu tersebut akan di terima oleh setiap Rumah Tanggga Sasaran”
Ada pun tujuan penyedian Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera, untuk mengetahui tujuan tersebut dapat di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut: Kasie Pelayanan Umum Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Sesuai sosialisasi tetang penyedian kartu simpanan keluarga sejahtera adalah dalam bentuk simpanan berupa kartu di gital/kredit untuk memudahkan masyarakat penerima program mendapatkan bantuan sesuai kartu tersebut” (Hasil wawancara tanggal 5 Juli 2015)
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa, penyediaan kartu simpanan keluarga sejahtera telah ditentuakan oleh kebijakan pemerintah mengacu pada intruksi presiden kepada instansi terkait sesuai tugas dan fungsi masing-masing. Hal tersebut menunjukan bahwa penyediaan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera telah dilaksanakan sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku.
Verifikasi dan pemutakhiran data
Merupakan factor utama yang sangat menentukan kebenaran dan kekuatan dengan pembuktian tentang apa yang benar-benar terjadi dan layak sebagai penerima program di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura dapat di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut: Sub Program Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa : “Verifikasi dan pemutakhiran data penerima program akan di keluarkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota Jayapura bekerja sama dengan Dinas Sosial Kabupaten/Kota Jayapura selaku pemberi bantuan program”.
Hal tersebut juga di sampaikan Seksi Kesejahteraan Masyarakat, mengatakan bahwa: “Program, tersebut membutuhkan pendataan yang akurat oleh Badan Pusat Statistik untuk mengetahui kebenaran tentang rumah tangga sasaran yang layak menerima bantuan program. Dan data penerima tersebut di keluarkan oleh Badan Pusat Statistik”. ( Hasil wawancara tanggal
2 Juli 2015 )
Dari hasil wawancara di atas maka disimpulkan bahwa proses verifikasi dan pemutakhiran data dapat dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik mengacu pada instruksi presiden sesuai tugas dan fungsi. Hal tersebut menujukan bahwa pelaksanaan verifikasi dan pendataan telah dilakukan berdasarkan prosedur dan mekanisme yang telah ditentukan berdasarkan kebijakan pemerintah yang berlaku.
Penyaluran Program Simpanan Keluarga Sejahtera
Untuk mengetahui penyaluran Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura serta siapa yang berkawajiban dalam proses penyaluran program, dapat di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut :
Ketua Rukun Warga II Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa : “Penyaluran Program yang kami ketahui sesuai instruksi presiden serta sosialisasi di tingkat Pemerintah Kabupaten/Kota Jayapura bahwa program simpanan keluarga sejahtera di salurkan oleh Pemerintah pusat melalui Menteri Sosial berkordinasi dengan Dinas social pada setiap daerah untuk memberi bentuan non tunai pada setiap rumah tangga sasaran, untuk penyaluran serta penerimaan program akan dilaksanakan oleh pihak PT kantor Pos”.
Seorang Bapak berinisial AB, mengatakan bahwa : “PT kantor Pos Indonesia, sebagai tempat penerimaan selaku pihak ketiga untuk penyaluran program simpanan keluarga sejahtera sesuai kebijakan pemerintah ”. ( Hasil wawancara tanggal 1 Juli 2015 )
Dari hasil wawancara di atas maka disimpulkan bahwa ada kerja sama dalam pelaksanaan penyaluran program simpanan keluarga sejahtera yang terlaksana sesuai mekanisme dan prosedur yang berlaku. Hal tersebut menunjukan bahwa Mensos dan Dinsos telah malakukan tugas.
Sosialisasi secara intensif kepada penerimaan program
Sosialisasi sangat penting seperti dalam tujuan sosialisasi dan fungsi sosialisasi menurut parah ahli bahwa sosialisasi adalah proses pembelajaran seseorang untuk mempelajari pola hidup sesuai nilai norma dan kebiasan yang ada dijalankannya dalam masyarakat atau kelompok dimana manusia tersebut berada. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sosialisasi secara intensif kepada penerima program dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
Staf/Pegawai Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Untuk pelaksanaan sosialisasi intensif di Kelurahan Ardipura kepada penerima program, dapat kami lakukan dengan cara mengundang masyarakat penerima program hadir di Kantor
66
Kelurahan Ardipura atau mengundang secara lisan di setiap RW/RT untuk mendengar tujuan dan fungsi dari program”
Hal tersebut juga di sampaikan Ketua RT 03/RW VII di Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Untuk sosialisasi kami mengundang waraga masayarakat penerima program dalam secara tertulis dan secara lisan melalui warta masyarakat bagi rumah tangga sasaran sesuai tugas dan fungsi kami selaku Rukun Tetangga,
Dari hasil wawancara di atas maka disimpulkan bahwa pelaksanaan sosialisasi intensif kepada penerima program dapat dilaksanakan oleh aparat Kelurahan Ardipura termasuk RW/RT dan Dinas Sosial Kabupaten/Kota Jayapura, sesuai prosedur dan mekanisme yang transparan berdasarakan instruksi presiden yang berlaku.
Hal tersebut menunjukan bahwa ada pelaksanaan sosialisasi berdasarakan prosedur dan mekanisme instruksi presiden tentang sosialisasi intensif kepada penerima program telah dilaksanakan oleh Pemerintah Kelurahan Ardipura sesuai tugas dan fungsi yang ada.
Pelaporan Pelaksanaan Simpanan Keluarga Sejahtera
Pelaporan Pelaksanaan sangat penting dalam meninjau seluruh pelaksanaan kegiatan program simpanan keluarga sejahtera di Kelurahan Ardipura. Untuk mengetahui bagaimana pelaporan dilaksanakan dan dengan jangka waktu pelaporan pelaksanaan dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
Kasie Pemerintahan Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Kami di Kelurahan Ardipura, untuk pelaporan pelaksanaan simpanan keluarga sejahtera kami mengacu pada instruksi presiden bahwa pelaporan di wajibkan kurang lebih tiga (3) bulan sekali’’
Hal tersebut juga di sampaikan seorang pegawai Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Pelaporan Pelaksanaan Simpanan Keluarga Sejahtera, kami tetap mengacu pada instruksi presideng bahwa pelaporan pelaksanaan simpanan keluarga sejahtera, di lakukan kurang lebih tiga (3) bulan sekali pelopran” (Hasil wawancara tanggal 13 Juli 2015)
Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pelaporan simpanan keluarga sejahtera, telah dilaksanakan sesuai tugas dan fungsi serta prosedur dan mekanisme yang berlaku mengacu pada instruksi presiden kepada Menteri Sosial.
Hal tersebut menunjukan bahwa Waktu untuk pendataan calon penerima program merupakan salah satu factor terpenting dalam proses pendataan calon penerima program yang dilaksanakan oleh Kelurahan Ardipura.
Untuk mengetahui waktu/jadwal pendataan
calon penerima Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Kelurahan Ardipura sudah sesuai dengan standard dan waktu yang di tetapkan oleh Pemerintah dapat dilihat dari hasil wawancara sebagai berikut :
Kepala Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa : “Waktu pendataan calon penerima program, dapat dilakukan berdasarkan kebijakan pemerintah, dan sesuai jadwal yang dikeluarkan dari Badan Pusat Statistik (BPS)”.
Kepala sub bagian Program Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa : “Untuk waktu pendataan masyarakat calon penerima program, kami dari Kelurahan Ardipura berkordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS), untuk mendapatkan jadwal pelaksanaan pendataan”
Dari hasil wawancara diatas, maka peneliti mengambil kesimpuan bahwa waktu pendataan calon penerima program dapat dilaksanakan sesuai kebijakann Pemerintah yang tranparan dengan kerja sama Badan Pusat Statistik, Kelurahan dan RW/RT. Kebijakan pemerintah tersebut berlaku secara umun pada setiap daerah di Indonesia. (Hasil Wawancara tanggal 8 Juli 2015)
Proses penyerahan data merupakan hal terpenting untuk kelancaran suatu program di Kelurahan Ardipura sudah tentu di sesesuai dengan prosedur dan mekanisme yang di tetapkan oleh Badan Pusat Statistik (dalam hal ini Pemerintah) yang akan dapat di lihat dari wawancara sebagai berikut :
Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa : “Data masyarakat calon penerima program, akan diserahakan hasil pendataan dari RW/RT oleh Kelurahan Ardipura ke Distrik Jayapura Selatan untuk di ketahui, dan selanjutnya di serahkan pada Badan Pusat Statistik dan Dinas Sosial Kabupaten/Kota Jayapura”.
Ketua Rukun Warga I Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa : “Semua data tentang masyarakat calon penerima program kami serahkan ke Kelurahan Ardipura”. ( Hasil Wawancara tanggal 10 Juli 2015)
Dari hasil wawancara di atas maka dapat disimpulkan bahwa prosesi penyerahan data sesuai prosedur yang berlaku. Hal tersebut menubjukan adanya transparansi dalam implementasi program di Kelurahan Ardipura.
Data valid dan data penerima
Data valid dan data penerima merupakan factor utama yang sangat menentukan kebenaran dan kekuatan dengan pembuktian tentang apa yang benar-benar terjadi dan layak sebagai data calon penerima program di Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura dapat di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut :
Sub Program Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa : “Data valid dan data penerima program
67
akan di keluarkan oleh Badan Pusat Statistik bekerja sama dengan Dinas Sosial selaku pemberi bantuan program”.
Hal tersebut juga di sampaikan Seksi Kesejahteraan Masyarakat, mengatakan bahwa: “Program SKS, tersebut membutuhkan pendataan yang akurat oleh Badan Pusat Statistik untuk mengetahui kebenaran tentang rumah tangga sasaran yang layak menerima bantuan program. Dan data penerima tersebut di keluarkan oleh Badan Pusat Statistik”. ( Hasil wawancara tanggal 2 Juli 2015 )
Dari hasil wawancara di atas maka disimpulkan bahwa proses pendatan calon penerima dapat terlaksanakan oleh Badan Pusat Statistik sesuai makanisme dan prosedur yang berlaku.
Proses penyampaian informasi
Informasi sangat penting bagi kehidupan seseorang. Dengan informasi seseorang yang awalnya tidak tahu, menjadi tahu. Maka melalui informasi/pengumuman proses penerimaan program di Kelurahan Ardipura dapat di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut :
Ketua Rukun Warga II Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa : “Mengenai informasi/ pengumuman untuk penerimaan program akan di samapai oleh pihak PT kantor Pos melalui media, atau undangan bagi setiap Kelurahan”.
Seorang Bapak berinisial AB, mengatakan bahwa : “Kelurahan, akan menerima undangan dari pihak PT kantor Pos Indonesia, untuk mengumumkan kepada masyarakat penerima program”. (Hasil wawancara tanggal 1 Juli 2015 )
Dari hasil wawancara di atas maka disimpulkan bahwa adanya kerja sama yang terlaksana sesuai mekanisme dan prosedur yang berlaku untuk mencapai tujuan.
Proses Penerimaan Dana Program
1) Tempat Penerimaan
Tempat penerimaan sangat penting dalam melaksanakan proses pembagian dana bantuan program, untuk mengetahui tempat penerimaan dana program di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
Kasie Pemerintahan Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa : “Sesuai kebijakan pemerintah bahwa tempat pencairan dana tersebut dapat di laksanakan oleh PT Pos Indonesia (Kantor Pos), yang berada di setiap daerah”
Hal tersebut juga di sampaikan oleh seorang pegawai Kelurahan Ardipura berinisial K.K. “PT Pos Indonesia selaku tempat pencairan dana dan tempat peneriman dana program sesuai kebijakan Pemerintah” ( Hasil wawancara tanggal 12 Juli 2015 )
Dari hasil wawancara di atas maka disimpulkan bahwa tempat penerimaan dana
program di tentukan berdasarkan kebijakan pemerintah dengan makanisme dan prosedur yang berlaku pada semua daerah di Indonesia.
2) Kapan Penerimaan Dana
Waktu penerimaan dana program sangat penting untuk di ketahui oleh penerima program. Oleh kerana itu, untuk mengetahui kapan penerimaan dana program dapat di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
Kasie Pemerintahan Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Pelaksanaan penerimaan dana program akan di jadwal oleh Kantor Pos Jayapura berdasarkan Kebijakan Pemerintah oleh Kementrian Sosial berkerja sama dengan PT Pos Indonesia selaku pelaksana pencairan dana program”
Kasie Kesjh Masyarakat Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Kami dari Kelurahan akan menunggu informasi penerimaan dana program dari Kantor Pos Jayapura yang akan di jadwalkan sesuai Kebijakan Pemerintah Pusat”
Hal tersebut juga di samapakan seorang Staf Pegawai Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Dari pemerintah pusat akan berkordinasi dengan Kantor Pos Jayapura untuk menentukan jadwal penerimaan dana, bagi setiap Kelurahan di Kota Jayapura”
Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa waktu penerimaan dana program akan di jadwalkan oleh Kantor Pos Jayapura berdasarkan mekanisme dan aturan yang berlaku pada semua daerah di Indonesia. Hal tersebut menunjukan bahwa ada transparansi dalam menentukan kapan penerimaan dana program di Kelurahan Ardipura.
3) Berapa jumlah dana program
Dana program sangat penting untuk menunjang kebutuhan masyarakat kurang mampu di Kelurahan Ardipura. Untuk mengetahui berapa jumlah dana program bagi setiap Rumah Tangga Sasaran dapat di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
Kesie Kesejahteraan Masyarakat mengatakan bahwa: “Sesuai Kebijakan Pemerintah bahwa dana program simpanan keluarga berjumlah Rp 600 ribu, yang atur dalam tiga bulan sekali terima dana program yang di berikan kepada rumah tangga sasaran”
Hal tersebut juga di sampaikan oleh seorang pegawai Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Dana PSKS sebulan Rp 200 ribu, untuk tiga bulan sekali terima berjumlah Rp 600 ribu, sesuai Kebijakan Kementrian Sosial dan berlaku secara umum pada setiap daerah di Indonesia’’
Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa jumlah dana program simpanan keluarga sejahtera berjumlah Rp 600 dalam tiga bulan sekali terima, telah di tentukan sesuai
68
kebijakan pemerintah sesuai mekanisme dan prosedur yang berlaku secara umum pada seluruh daerah di Indonesia termasuk di Kelurahan Ardipura.
4) Persyaratan penerimaan dana program. Persyaratan merupakan hal yang sangat penting untuk menentukan dan melancarkan suatu proses yang ingin dicapai sesuai maksud dan tujuan setiap manusia. Untuk mengetahui persyaratan yang digunakan untuk menerima program, dapat di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
Kasie Pemerintahan Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Untuk menerima dana program, maka setiap rumah tangga sasaran di wajibkan melengkapi persyaratan yaitu Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP)
Kedua kartu tersebut sebagai syarat untuk menerima bantuan dana program, dan juga menerima tiga Kartu yaitu, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai pengganti Kartu Perlindungan Sosial (KPS) serta Kartu Indonesia Sehat (KIP) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Persyaratan tersebut dapat berlaku sesuai Kebijakan Pemerintah.
Hal tersebut juga di sampaikan oleh seorang pemuda berinisial A.M mengatakan bahwa: “Pemerintah, Kelurahan Ardipura menegaskan bahwa bagi setiap rumah tangga sasaran harus melengkapi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk, agar jelas dan sesuai mekanisme untuk menerima bantuan dana program yang digulirkan oleh Pemerintah”. (Hasil wawancara 1 Juli 2015)
Dari hasil wawancara di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, Kelurahan Ardipura telah melaksanakan kebijakan pemerintah untuk melengkapi persyaratan penerimaan dana program. Hal tersebut menunjukan ada pelaksanaan yang sesuai mekanisme serta prosedur yang berlaku di setiap daerah Indonesia.
5) Bagaimana Peran Aparat Kelurahan Ardipura dalam program
Peran Kepala Lurah
Peran Kepala Lurah, sangat di utamakan dalam pelaksaanaan program di Kelurahan. Untuk mengetahui peran Kepala Lurah Ardipura dapat di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
Ketua RW 03 mengatakan bahwa: “Lurah, Menegaskan agar pendataan calon penerima program dapat dilaksanakan dengan rasa tanggung jawab, dan para pendata harus meneliti bagaimana kondisi kehidupan setiap rumah tangga di Kelurahan Ardipura”
Hal tersebut juga di samapaikan seorang pemuda berinisial G.H mengatakan bahwa: “Lurah, juga menangani pengaduan di tingkat Masyarakat dan mengsosialisasikan informasi program simpanan keluarga sejahtera di tingkat
rukun warga dan rukun tetangga sesuai kebijakan pemerintah pada masayrakat di Kelurahan Ardipura”. (Hasil wawancara tanggal 12 Juli 2015) Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa peran Lurah dalam proses program simpanan keluarga sejahtera yang dilaksanakan Kelurahan Ardipura, telah sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku. Dari hasil pengamatan penulis, peranan Lurah Ardipura telah dilaksanakan berdasarkan tugas dan fungsi serta sesuai prosedur yang berlaku secara menyeluruh dan transparansi.
Peran Aparat Kelurahan
Peran aparat kelurahan sangat penting dalam proses pelaksanaan program di Kelurahan. Untuk mengetahui peran aparat Kelurahan Ardipura dapat di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
Ketua RW 02 mengatakan bahwa: “Aparat Kelurahan Ardipura turut melaksanakan pendataan masyarakat calon penerima program, dan mengsosialisasikan tujuan dan maksud dari program. Mengatasi persyaratan masayarakat calon penerima”.
Hal yang sama juga di sampaikan seorang janda (Ibu) berinisial Y.M, mengatakan bahwa: “Penerima, dana program sangat berterima kasih atas pelayanan aparat Kelurahan yang telah melayani masyarakat untuk mendapatkan Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Pengenal (KTP). Dan menyampaikan cara untuk menerima dana program serta manfaat dari program simpanan
keluarga sejahtera sesuai Kebijakan
Pemerintah”(Hasil wawancara tanggal 6 Juli 2015) Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa peran Aparat Kelurahan Ardipura telah dilaksanakan berdasarkan tugas dan fungsi serta sesuai prosedur dan mekanisme pelayanan yang berlaku.
Hal tersebut menunjukan pelaksanaan proses Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura telah sesuai prosedur dan mekanisme kebijakan pemerintah yang berlaku. Peran RW dan RT Kelurahan
Peran RW dan RT sangat penting dalam pelaksanaan proses program di Kelurahan. Untuk mengetahui peran RW dan RT di Kelurahan Ardipura dapat di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
Seorang warga masyarakat berinisial G.N mengatakan bahwa: “Pendataan masyarakat calon penerima program, dan mengsosialisasikan program pada masyarakat serta menghimbau kepada masyarak untuk mengisi formulir Kepala Keluarga yang di bagikan. Meniliti bagaiamana kehidupan masyarakat rumah tangga sasaran”
Hal yang sama juga di sampaikan Tokoh Pemuda mengatakan bahwa: “Sasaran utama dalam pelaksanaan proses program adalah RW dan
69
RT untuk melakasanakan pendataan masyarakat calon penerima program. Serta melaksanakan rekapitulasi jumlah rumah tangga calon penerima
program. Memberi informasi pengaduan
masyarakat pada Pemerintah Kelurahan, dan turut mengsosialisasikan program sesuai kebijakan pemerintah”. (Hasil wawancara tanggal 7 Juli 2015)
Dari hasil wawancara di atas dapat di simpulkan bahwa peran RW dan RT telah dilaksanakan berdasarkan tugas dan fungsi, serta sesuai prosedur dan mekanisme pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura.
Hal tersebut penulis menunjukan bahwa ada peranan RW dan RT dalam pelaksanaan proses program yang dilaksanakan sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku secara taransparan. Kendala dan hambatan program
Kendala dan hamban merupakan
permasalahan yang sering terjadi dalam implementasi program. Untuk mengatahui kendala dan hambatan dalam Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera di Kelurahan Ardipura dapat di lihat dari hasil wawancara sebagai berikut:
Kasie Pemerintahan Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa: “Kendala dan Hambatan Proses Program di Kelurahan Ardipura adalah rumah tangga sasaran belum memiliki Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk, hal ini menghambat proses program,’’
Hal yang sama juga di sampaikan Kasie Kesejahteraan Masyarakat Kelurahan Ardipura mengatakan bahwa : “Proses program di Kelurahan Ardipura mengalami kendala dan hambatan, akibat terjadi dabel nama masyarakat calon penerima program, hal tersebut juga menghambat proses program” (Hasil wawancara tanggal 8 Juli 2015)
Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa implementasi program di Kelurahan Ardipura tidak terlepas dari kendala dan hambatan yang terjadi. Penulis melihat, hal tersebut menunjukan bahwa pelayanan masyarakat penerima program di Kelurahan Ardipura belum sesuai tugas dan fungsi serta prosedur dan mekanisme yang berlaku.
Hasil Pelaksanaan Program
Hasil merupakan tujuan yang sangat penting dalam pelaksanaan program. Untuk mengetahui hasil implementasi program di Kelurahan Ardipura yang di awali dengan perencanaan dan proses yang menjadi hasil akhir implementasi program sebagai berikut:
Kasie Pemerintahan mengatakan bahwa:
“Program Simpanan Keluarga Sejahtera
merupakan satu program pemerintah yang sedang
dilaksanakan, maka untuk hasil sementara di Kelurahan Ardipura adalah pendataan masyarakat calon penerima program simpanan keluarga sejahterah”
Hal yang sama juga di sampaikan oleh Kasie Pelayanan Umum mengatakan bahwa: “Untuk hasil program simpanan keluarga sejahtera di Kelurahan Ardipura masih dalam tahap proses pendataan masyarakat calon penerima, hasil terjadi karena program tersebut sedang dilaksanakan”
V. PENUTUP Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini, penulis dapat menarik kesimpulan bahwa implementasi program simpanan keluarga sejahtera oleh Kelurahan Ardipura Distrik Jayapura Kota Jayapura dari variabel tunggal yaitu Implementasi Program Simpanan Keluarga Sejahtera dilihat dari hal-hal sebagai berikut:
1. Penetapan Sasaran Program Simpanan Keluarga Sejahtera, sejauh ini berjalan dengan baik sesuai dengan petunjuk teknis pelaksanaan program yang telah ditetapkan. 2. Penyediaan Kartu Simpanan Keluarga
Sejahtera, sejauh ini berjalan seusia dengan rencana dan mekanisme kerja yang telah disepakati oleh semua pihak yang berkepentingan dalam hal tersebut.
3. Verifikasi dan Pemutakhiran Data, hal ini masih perlu menjadi perhatian khusus sehubungan data yang ada dari beberapa sumber belum sama.
4. Penyaluran Program Simpanan Keluarga Sejahtera, proses penyaluran telah berjalan dengan baik, dengan cara melibatkan pihak ketiga yaitu tim pengelola keuangan.
5. Sosialisasi kepada penerima, sosialisasi telah dilaksanakan secara menyeluruh kepada seluruh masyarakat yang berdomisili di wilayah kelurahan Ardipura distrik Jayapura Selatan Kota Jayapura.
6. Pelaporan Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, hal tersebut masih perlu
dioptimalkan sehubungan laporan
pertanggung jawaban secara tertulis belum disusun secara terperinci dan waktu penyelesaiannya cenderung mengalami keterlambatan.
Saran
1. Verifikasi dan Pemutakhiran Data, sebaiknya dilakukan verifikasi secara menyeluruh sebelum program tersebut dilaksanakan agar memiliki data yang jelas dan sesuai dengan kondisi yang ada.
2. Pelaporan Pelaksanaan Program Simpanan Keluarga Sejahtera, proses pelaporan sebaiknya diberikan format secara khusus sehingga memiliki keseragaman atas hal-hal
70
apa saja yang menjadi titik berat dalam penyusu
nan laporan secara tertulis
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku
Arikunto, Suharsini. Prosedur Penelitian, Rineka Cipta Jakarta. 1998
Hasibuan Malayu, Manajemen Dasar Pengertian Dan Masalah, Haji Masagung, Jakarta, 2001.
Husain Umar, Metode Riset Ilmu Administrasi, SUK Printing, Jakarta, 2004.
Himawan, Konsepsi Pembangunan Masyarakat Pedesaan, Gramedia, Jakarta, 2003
Koentjaraninggrat. Metode Penelitian
Masyarakat, Gramedia Jakarta 1979. Kartasasmita, Perencanaan dlam Pembangunan,
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, 2004 Pembangunan Sosial dan Pemberdayaan, Pustaka
Sinar Harapan, Jakarta 2007
Miftah Thoha, Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya. PT. Raja Gravindo Persada Jakarta 2002.
Mubyarto, Pembangunan masyarakat pedesaan, Gramedia, Jakarta, 2004
Sukanto, Sumarjono. 2003, Analisa; Bunga Rampai Pembangunan, No.5 Tahun Ke XIII, Csis, Jakarta.
Sumodiningrat Gunawan, Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat, PT. Bina Rena Pariwara, Jakarta, 2006
Sunyoto Usman, Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat, Pustaka Pelajar, Jogyakarta, 2008
Sondang P. Siagian , Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta, 2002.
Dokumen
Undang-Undang No. 25 Tahun 2004, Tentang Sistem Pembangunan Daerah, Jakarta, 2004 Undang-undang No. 32 tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah, Jakarta, 2004 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang
Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014 tentang