KURIKULUM
2013
Kurikulum 2013
Penyegaran Instruktur PLPG untuk Implementasi Kurikulum 2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
-Rehab Gedung Sekolah -Penyediaan Lab dan
Perpustakaan -Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
-BOS -Bantuan Siswa Miskin -BOPTN/Bidik Misi (di PT)
Manajemen Berbasis Sekolah -Peningkatan Kualifikasi &
Sertifikasi -Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi -Uji Kompetensi dan
Pengukuran Kinerja
1. Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Sedang Dikerjakan Telah dan terus Dikerjakan 3 3
Tantangan Internal
100 tahun kemerdekaan "Bonus Demografi"Bonus Demografi Sebagai Modal
Indonesia 2045
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaan
4 48
S
N
P
Tantangan Eksternal
Tantangan Masa Depan•Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA •Masalah lingkungan hidup
•Kemajuan teknologi informasi •Konvergensi ilmu dan teknologi •Ekonomi berbasis pengetahuan •Kebangkitan industri kreatif dan budaya •Pergeseran kekuatan ekonomi dunia •Pengaruh dan imbas teknosains
•Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan •Materi TIMSS dan PISA
Kompetensi Masa Depan •Kemampuan berkomunikasi •Kemampuan berpikir jernih dan kritis
•Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan
•Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab •Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda
•Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal •Memiliki minat luas dalam kehidupan
•Memiliki kesiapan untuk bekerja
•Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya •Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Fenomena Negatif yang Mengemuka Perkelahian pelajar
Narkoba Korupsi Plagiarisme
Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest) Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif • Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
5 5
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi • Neurologi
• Psikologi
• Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
Refleksi dari Hasil PISA 2009
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1 Below Level 1 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Level 6 Level 5 Level 4 Level 3 Level 2 Level 1b Level 1a
Hampir semua siswa Indonesia hanya menguasai pelajaran sampai level 3 saja, sementara negara lain banyak yang sampai level
4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi dari hasil ini hanya satu, yaitu: yang kita ajarkan berbeda
dengan tuntutan zaman penyesuaian kurikulum
Matematika IPA
Bahasa
6 6
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% C h in es e Ta ip ei Si n ga p o re Ko re a, R ep . o f Ja p an Tu rk ey M al ay si a Th ai la n d Ir an Sa u d i A ra b ia M o ro cc o In d o n es ia
Very Low Low Intermediate High Advance
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% C h in es e Ta ip ei Ko re a, R ep . o f Si n ga p o re Ja p an Tu rk ey Th ai la n d M al ay si a Ir an In d o n es ia M o ro cc o Sa u d i A ra b ia
Very Low Low Intermediate High Advance
Results of Mathematics (8
thGrade)
2007
2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwanmampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
7 7 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Si n ga p o re C h in es e Ta ip ei Ja p an Ko re a, R ep . o f M al ay si a Th ai la n d Tu rk ey Ir an In d o n es ia M o ro cc o Sa u d i A ra b ia
Very Low Low Intermediate High Advance
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Si n ga p o re C h in es e Ta ip ei Ko re a, R ep . o f Ja p an Tu rk ey Ir an M al ay si a Th ai la n d Sa u d i A ra b ia In d o n es ia M o ro cc o
Very Low Low Intermediate High Advance
Results of Science(8
thGrade)
2007
2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 40% siswa Taiwanmampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
8 8
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Si n ga p o re C h in es e Ta ip ei Ir an Sa u d i A ra b ia In d o n es ia M o ro cc o
Very Low Low Intermediate High Advance
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Si n ga p o re C h in es e Ta ip ei Ir an In d o n es ia M o ro cc o
Very Low Low Intermediate High Advance
Results of Reading (4
thGrade)
2006
2011
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih dari
50% siswa Taiwanmampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
9 9
TIMSS dan PIRLS membagi soal-soalnya menjadi empat
katagori:
–
Low
mengukur kemampuan sampai level
knowing
–
Intermediate
mengukur kemampuan sampai level applying
–
High
mengukur kemampuan sampai level
reasoning
–
Advance
mengukur kemampuan sampai level
reasoning with
incomplete information
Model Soal TIMSS
10 10
Domain
Topics
Biology
1. Major organs and organ systems in humans and other organisms2. Cells and their functions, including respiration and photosynthesis as cellular process 3. Reproduction and heredity
4. Role of variation & adaptation in survival/extinction of species in a changing environ. 5. Interdependence of populations of organisms in an ecosystem
6. Reasons for increase in world’s human population and its effects on the environment 7. Human health (infection, prevention, immunity) and the importance of diet & exercise
Chemistry
1. Classification, composition, and particulate structure of matter (inside atom)2. Solutions (solvent, solute, concentration/dilution, effect of temperature on solubility) 3. Properties and uses of common acids and bases
4. Chemical change (transformation, conservation, oxidation)
Physics
1. Physical states and changes in matter2. Energy forms, transformations, heat, and temperature 3. Basic properties/behaviors of light and sound
4. Electric circuits and properties and uses of permanent magnets and electromagnets 5. Forces and motion (forces, basic description of motion, effects of density & pressure)
Earth
Science
1. Earth’s structure and physical features
2. Earth’s processes, cycles, and history 3. Earth’s resources, their use, and conservation 4. Earth in the solar system and the universe
Ada beberapa topik yang sebenarnya diajarkan di kelas IX, sehingga belum semua diajarkan pada siswa SMP Kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum IPA SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
11 11
Domain
Topics
Number
1. Computing, estimating, or approximating with whole numbers 2. Concepts of fractions and computing with fractions3. Concepts of decimals and computing with decimals
4. Representing, comparing, ordering, and computing with integers 5. Problem solving involving percents and proportions
Algebra
1. Numeric, algebraic, and geometric patterns or sequences 2. Simplifying and evaluating algebraic expressions 3. Simple linear equations and inequalities 4. Simultaneous (two variables equations)5. Representation of functions as ordered pairs, tables, graphs, words, or equations
Geometry
1. Geometric properties of angles and geometric shapes2. Congruent figures and similar triangles
3. Relationship between three-dimensional shapes and their two-dimensional represent. 4. Using appropriate measurement formulas for perimeters, circumferences, areas, surface
areas, and volumes 5. Points on the Cartesian plane 6. Translation, reflection, and rotation
Data &
Chances
1. Reading and displaying data using tables, pictographs, bar, pie, and line graphs 2. Interpreting data sets
3. Judging, predicting, and determining the chances of possible outcomes
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SMP Kelas VIII dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas VIII
12 12
Domain
Topics
Number
1. Concepts of whole numbers, including place value and ordering 2. Adding, subtracting, multiplying, and/or dividing with whole numbers 3. Concepts of fractions4. Adding and subtracting with fractions
5. Concepts of decimals, including place value and ordering 6. Adding and subtracting with decimals
7. Number sentences 8. Number patterns
Geometry
Shapes and
Measu-rement
1. Lines: measuring, estimating length of; parallel and perpendicular lines 2. Comparing and drawing angles
3. Using informal coordinate systems to locate points in a plane 4. Elementary properties of common geometric shapes 5. Reflections and rotations
6. Relationships between two-dimensional and three-dimensional shapes
7. Finding and estimating areas, perimeters, and volumes
Data
Display
1. Reading data from tables, pictographs, bar graphs, or pie charts 2. Drawing conclusions from data displays
3. Displaying data using tables, pictographs, and bar graphs
Ada beberapa topik yang tidak terdapat pada kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi siswa kelas VIII yang mengikuti TIMSS
Perbandingan Kurikulum Matematika SD Kelas IV dan Materi TIMSS
Merah: Belum Diajarkan di Kelas IV
13 13
Perkembangan
Akademik
Industri
Sosial-Budaya
Perubahan
Kebutuhan
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
P
en
ge
m
b
an
ga
n
K
u
ri
ku
lu
m
SDM yang
Kompeten
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap
Pedagogi, Psikologi
Dinamika Kurikulum
14 14Pembelajaran dan Inovasi
• Kreatif dan inovasi
• Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Komunikasi dan kolaborasi
Informasi, Media and Teknologi
• Melek informasi • Melek Media • Melek TIK
Kehidupan dan Karir
• Fleksibel dan adaptif • Berinisiatif dan mandiri • Keterampilan sosial dan budaya • Produktif dan akuntabel • Kepemimpinan&tanggung jawab
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
Kerangka ini menunjukkan bahwa
berpengetahuan[melalui core
subjects] saja tidak cukup, harus
dilengkapi:
-Berkemampuan kreatif- kritis -Berkarakterkuat [bertanggung jawab, sosial, toleran, produktif,
adaptif,...]
Disamping itu didukung dengan kemampuan memanfaatkan informasi dan berkomunikasi
Partnership: Perusahaan, Asosiasi Pendidikan, Yayasan,... 1515
Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008
Kerangka Kompetensi Abad 21
•Mendukung Keseimbangan penilaian: tes standar serta penilaian normatif dan sumatif •Menekankan pada pemanfaatan
umpan balik berdasarkan kinerja peserta didik
•Membolehkan pengembangan portofolio siswa
•Menciptakan latihan pembelajaran, dukungan SDM dan infrastruktur •Memungkinkan pendidik untuk
berkolaborasi, berbagi pengalaman dan integrasinya di kelas
•Memungkinkan peserta didik untuk belajar yang relevan dengan konteks dunia
•Mendukung perluasan keterlibatan komunitas dalam pembelajaran, baik langsung maupun online
Perlunya mempersiapkan proses penilaian yang tidak hanya tes saja, tetapi dilengkapi dengan penilaian lain termasuk portofolio siswa. Disamping itu dierlukan
dukungan lingkungan pendidikanyang memadai
16 16
Informasi
(tersedia dimana saja, kapan saja)
Komputasi
(lebih cepat memakai mesin)Otomasi
(menjangkau segala pekerjaan rutin)
Komunikasi
(dari mana saja, ke mana saja)Pembelajaran diarahkan untuk mendorong peserta didik mencari tahu dari berbagai sumber
observasi, bukan diberi tahu Pembelajaran diarahkan untuk mampu merumuskan masalah [menanya], bukan hanya
menyelesaikan masalah [menjawab] Pembelajaran diarahkan untuk melatih berfikir analitis [pengambilan keputusan] bukan berfikir
mekanistis [rutin]
Pembelajaran menekankan pentingnya kerjasama dan kolaborasidalam menyelesaikan
masalah
Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21
Model Pembelajaran
Ciri Abad 21
17 17
Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training
Pemahaman Lama
Pemahaman Baru
Terbatas untuk seni
Untuk semua mata pelajaran
Murni bakat
Keterampilan yang dapat dipelajari
Originalitas
Originalitas dan nilai (asas manfaat)
Tidak perlu pengetahuan pendukung Pengetahuan lapangan sangat
diperlukan
Terobosan besar
Keterampilan berfikir (kontribusi
dalam pengembangan)
Free play (bebas) dan discovery
Stimulation play (terarah) dan
discovery
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif18 18
19
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
•
2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui
pendidikan, 1/3 sisanya berasal dari genetik.
•
Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari
pendidikan, 2/3 sisanya dari genetik.
•
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
-
Observing [mengamati]
-
Questioning [menanya]
-
Associating [menalar]
-
Experimenting [mencoba]
-
Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum berbasis proses pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based learning]
untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
19 19
Pembelajaran berbasis intelejensia tidak akan memberikan hasil siginifikan (hanya peningkatan 50%) dibandingkan yang berbasis kreativitas (sampai 200%)
20
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
Sharp, C. 2004. Developing young children’s creativity: what can we learn
from research?:
Guru dapat membuat peserta didik berani berperilaku kreatif melalui:
•
tugas yang tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar [banyak/semua
jawaban benar],
•
mentolerir jawaban yang nyeleneh,
•
menekankan pada proses bukan hanya hasil saja,
•
memberanikan peserta didik untuk mencoba, untuk menentukan sendiri yang kurang
jelas/lengkap informasinya, untuk memiliki interpretasi sendiri terkait dengan
pengetahuan atau kejadian yang diamatinya
•
memberikan keseimbangan antara yang terstruktur dan yang spontan/ekspresif
Perlunya merumuskan kurikulum yang mencakup proses penilaian yang menekankanpada proses dan hasil sehingga diperlukan penilaian berbasis portofolio (pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh, menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya,
penilaian spontanitas/ekspresif, dll)
20 20
Pembangunan
Ekonomi Berbasis
Sumberdaya
Sumber Daya Alamsebagai Modal Pembangunan Sumber Daya Manusia
sebagai Beban Pembangunan
Pembangunan
Kesejahteraan Berbasis
Peradaban
Peradaban sebagai
Modal Pembangunan
SDM Beradab sebagai Modal PembangunanDekade 2020an dst
s/d Dekade 1980an
Pe
n
d
id
ik
an
Kekayaan
Peradaban
Pendidikan, dalam jangka panjang, adalah faktor tunggal paling menentukan melebarnya jurangkesenjangan, oleh karena itu investasi dalam bidang pendidikan adalah cara logis untuk menghilangkan kesenjangan tersebut
Penduduk Sebagai Pasar/Pengguna
Penduduk Sebagai Kreator/Disiminator
Pergeseran Paradigma Pembangunan
21 21
Pembangunan
Ekonomi Berbasis
Pengetahuan
Pengetahuan sebagai Modal Pembangunan SDM Berpengetahuan sebagai Modal PembangunanDekade 1990an-2010an
Penduduk Sebagai Pelaku/KontributorKekayaan
Pengetahuan
Kekayaan
Pengetahuan
Pe
n
d
id
ik
an
PPKN SD-MI Bahasa Indonesia SD-MI Matematika SD-MI IPA SD-MI IPS SD-MI
Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa Memberikan contoh dan
menerapkan hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah Menjelaskan pentingnya
tata tertib di rumah dan di sekolah
Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah Menjelaskan hak anak untuk
bermain, belajar dengan gembira dan didengar pendapatnya Melaksanakan hak anak di
rumah dan di sekolah Mengikuti tata tertib di
rumah dan di sekolah
Membedakan berbagai bunyi bahasa Melaksanakan sesuatu
sesuai dengan perintah atau petunjuk sederhana Menyebutkan tokoh-tokoh
dalam cerita Memperkenalkan diri
sendiri dengan kalimat sederhana dan bahasa yang santun
Menyapa orang lain dengan menggunakan kalimat sapaan yang tepat dan bahasa yang santun Mendeskipsikan
benda-benda di sekitar dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana Mendeklamasikan puisi anak
dengan lafal dan intonasi yang sesuai Membaca nyaring suku kata
dan kata dengan lafal yang tepat
Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat Menjiplak berbagai bentuk
gambar, lingkaran, dan bentuk huruf Menebalkan berbagai
bentuk gambar, lingkaran, dan bentuk huruf
Membilang dan mengurutkan banyak benda penjumlahan dan
pengurangan bilangan sampai 20 Menentukan waktu (pagi,
siang, malam), hari, dan jam ( bulat)
Menentukan lama suatu kejadian berlangsung Mengenal panjang suatu
benda melalui kalimat sehari-hari (pendek, panjang) dan membandingkannya Mengelompokkan berbagai
bangun ruang sederhana Menentukan urutan
benda-benda ruang yang sejenis menurut besarnya Membilang dan
mengurutkan banyak benda Menentukan nilai tempat
puluhan dan satuan Melakukan penjumlahan
dan pengurangan bilangan dua angka
Menggunakan sifat operasi pertukaran dan pengelompokan Membandingkan berat
benda (ringan, berat) Mengenal dan
mengelompokkan bangun datar
bagian tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya kebutuhan tubuh agar tumbuh
sehat dan kuat (makanan, air, pakaian, udara, lingkungan sehat) Membiasakan hidup sehat menjaga lingkungan agar tetap
sehat
lingkungan sehat dan tidak sehat merawat tanaman, hewan
peliharaan dan lingkungan sekitar benda yang ada di lingkungan
sekitar berdasarkan cirinya melalui pengamatan
benda yang dapat diubah bentuknya
kegunaan benda di lingkungan sekitar
Membedakan gerak benda yang mudah dan sulit bergerak melalui percobaan
Mengidentifikasi penyebab benda bergerak (batere, per/pegas, dorongan tangan, dan magnet) Mengenal berbagai benda langit
melalui pengamatan Mengenal keadaan cuaca di
sekitar kita
Membedakan pengaruh musim kemarau dengan musim hujan terhadap kegiatan manusia
(Berapa banyak yang dapat ditampung oleh kemampuan anak normal SD Kelas I?)
identitas diri, keluarga, dan kerabat pengalaman diri kasih sayang antar
anggota keluarga hidup rukun dalam
kemajemukan keluarga peristiwa penting yang
dialami sendiri di lingkungan keluarga letak rumah lingkungan rumah
sehat dan perilaku dalam menjaga kebersihan rumah Banyak yang mirip antar mapel PPKN KTSP 2006 Kelas IV PPKN KTSP 2006 Kelas V
•Mengenal lembaga-lembagadalam susunan
pemerintahan desa dan pem. kecamatan
•Menggambarkan struktur organisasi desa dan pemerintah kecamatan
•Mengenal lembaga-lembagadalam susunan
pemerintahan kabupaten, kota, dan provinsi
•Menggambarkan struktur organisasi kabupaten, kota, dan provinsi
•Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK
•Menyebutkan organisasi pemerintahan tingkat pusat, seperti Presiden, Wakil Presiden dan para Menteri
•Mengidentifikasi jenis budaya Indonesia yang pernah ditampilkan dalam misi kebudayaan internasional
•Memberikan contoh sederhana pengaruh globalisasi di lingkungannya
•Menentukan sikap terhadap pengaruh globalisasi yang terjadi di lingkungannya
•Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik Indonesia
•Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
•Menunjukkan contoh-contoh perilaku dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia
•Pengertian dan pentingnya peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah
•Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok •Mendeskripsikan pengertian organisasi •contoh organisasi di lingkungan sekolah dan
masyarakat
•Menampilkan peran serta dalam memilih organisasi di sekolah
•Mengenal bentuk-bentuk keputusan bersama •Mematuhi keputusan bersama
Tingkat Kesulitan Pelajaran
Contoh Buku Siswa (Lama)
25 25
Buku IPS Kelas I Halaman 1
Diasumsikan anak sudah lancar membaca pada saat masuk Kelas I SD
Buku IPS Kelas I Halaman 3
Masuk
SD
harus
sudah
lancar
menuli
s
Buku Bhs Indonesia Kelas I, Halaman 7
Langsung dapat membaca teks terdiri dari 8 kalimat, puluhan kata
Perkembangan Kurikulum di Indonesia
1947
Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 1984 Kurikulum 1984 1994 Kurikulum 1994 1997 Revisi Kurikulum 1994 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1945 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015 2013 ‘Kurikulum 2013’ 31 31
Materi pengetahuan Produk
RANGKUMAN BAHAN PRESENTASI
TEMA RANCANGAN
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAAN
• Perrenialism
• Essentialism
• Progressivism
• Reconstructionism
DIMENSI PENGEMBANGAN KURIKULUM
FILOSOFI KURIKULUM 2013 : UU Sisdiknas
Pasal 1 Butir 1 dan 2 : Hakikat Pendidikan : peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kompetensi yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
KERANGKA DASAR DAN STRUKTUR KURIKULUM DIKEMBANGKAN BERDASARKAN ASPEK RELEVANSI
(Pasal 38 UU Sisdiknas)
KURIKULUM 2013 (KBK): Penyempurnaan Standar : KOMPETENSI LULUSAN, ISI, PROSES, dan PENILAIAN
NO STANDAR URAIAN
1. KOMPETENSI LULUSAN
Dikembangkan sesuai tuntutan kekinian Indonesia dan masa depan sesuai kebutuhan.
2. ISI Diurai atas kecukupan dan kesesuaian dengan kompetensi.
3. PROSES Dirancang berbasis kompetensi dengan pendekatan scientific
4. PENILAIAN Berbasis proses dan output dengan teknik tes dan non tes (portfolio).
EVALUASI KURIKULUM: • Penetapan Konteks dan
Tujuan • Pemilihan Model • Pelaksanaan • Revisi Kurikulum
TEORI PENGEMBANGAN KURIKULUM : UU Sisdiknas
• Pasal 4 : azas, prinsip, sistem, proses, budaya, pola,
dan pengendalian mutu.
• Pasal 3 : fungsi (mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa)
Teori berbasis Kecakapan pekerjaan organisasi isi dan kompetensi sebagai pribadi yang dewasa kepemilikan sikap, keterampilan, pengetahuan secara holistik, atau formal, valuasional dan praksiologi.
RPJMN 2010-2014 SEKTOR PENDIDIKAN
• Perubahan metodologi pembelajaran
• Penataan kurikulum INPRES NOMOR 1 TAHUN 2010
• Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional: Penyempurnaan kurikulum dan metode pembelajaran aktif berdasarkan nilai-nilai Budaya bangsa untuk membentuk daya saing dan karakter bangsa
33 33
Tujuan Pendidikan Nasional
(Pasal 3 UU No 20 Sisdiknas Tahun 2003)
Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sikap
Spiritual
(KI-1)
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Sosial
(KI-2)
berakhlak mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab
Pengetahuan (KI-3)
berilmu
Keterampilan (KI-4)
cakap dan kreatif
34 34
Kurikulum yang dapat
menghasilkan insan
indonesia yang:
Produktif, Kreatif,
Inovatif,
Afektif
melalui penguatan
Sikap, Keterampilan,
dan Pengetahuan
yang terintegrasi
Produktif Kreatif Inovatif Afektif 35 35Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)
Proses
Karakteristik Penguatan
Pembelajaran
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran
untuk semua mata pelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu [discovery
learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif
Penilaian
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi
Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran
mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa
Arah Pengembangan: Penguatan Proses
36 36
M
an
aje
m
e
n
d
an
Ke
p
e
m
im
p
in
an
Ik
lim
Ak
ad
e
mi
k
d
an
B
u
d
ay
a
Se
ko
lah
Kesiapan: -Fisik -Emosional -Intelektual - SpiritualKerangka Kerja Pengembangan
Kurikulum
P
e
se
rt
a
D
id
ik
Pembelajaran
Lu
lu
san
y
an
g
Ko
m
p
e
te
n
Kurikulum
(SKL, Struktur Kurikulum, Standar-standar: Isi, Proses, dan Penilaian)
Pribadi beriman, bertakwa, berakhlak mulia
Pembelajar yang Sukses *
Individu yang Percaya Diri
WN yang Bertanggung Jawab
Kontributor Peradaban yang Efektif
* tidak pernah berhenti belajar
Kebutuhan: -Individu
-Masyarakat, Bangsa, Negara, Dunia -Peradaban
Kelayakan: -Materi
-Metode Penyampaian -Metode Penilaian
Buku Pegangan (Buku Babon)
(Buku Pegangan Siswa, Buku Pegangan Guru)
Rumusan Kompetensi Guru dan Penyiapan Guru
Psikologi Pedagogi Sosio-eko-kultural37 37
PERUBAHAN KURIKULUM 2013 WUJUD PADA:
• Konstruski yang holistik • Didukung oleh Semua
Materi atau Mapel • Terintegrasi secara Vertikal
maupun Horizontal
• Dikembangkan Berbasis Kompetensi sehingga Memenuhi Aspek Kesesuaian dan Kecukupan
• Mengakomodasi Content Lokal, Nasional dan Internasional (antara lain TIMMS, PISA, PIRLS)
• Berorientasi pada karakteristik kompetensi:
• Sikap (Krathwohl) : Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan • Keterampilan (Dyers) : Mengamati +
Menanya + Mencoba + Menalar + Menyaji + Mencipta
• Pengetahuan (Bloom & Anderson): Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa + Mengevaluasi +Mencipta
• Menggunakan Pendekatan Saintifik, Karakteristik Kompetensi sesuai Jenjang (SD: Tematik Terpadu, SMP: Tematik Terpadu-IPA & IPS- dan Mapel, SMA : Tematik dan Mapel
• Mengutamakan Discovery Learning dan
Project Based Learning
• Berbasis Tes dan Non Tes (porfolio) • Menilai Proses dan Output dengan menggunakan authentic assesment • Rapor memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan Kecukupan
38
ESENSI KURIKULUM 2013:
...1/4
SAAT BERTINDAK :
SIKAP
MEMANDU
PENGETAHUAN KETERAMPILANSIKAP
MENDAHULUI PEMBENTUKAN
(DIINTEGRASIKAN DALAM
AKTIVITAS PENGETAHUAN DAN
KETERAMPILAN
PENGETAHUAN KETERAMPILANDIBIASAKAN (DIBUDAYAKAN) DAN DIAMATI ATAU DINILAI
DITUANGKAN DALAM RPP DAN DILAKUKAN DALAM PEMBELAJARAN
PROSES PEMBENTUKAN :
ESENSI KURIKULUM 2013:
...2/4
40
KONDISI SAAT INI
Dominan pada pengetahuan Aktivitas pembelajaran hanya domain pengetahuan Penilain dominan menggunakan tes
Rapor cendrung hanya melaporkan kompetensi bidang pengetahuan Kompetensi : sikap, pengetahuan dan keterampilan belum secara jelas diurai , bahkan cenderung dipersepsi menjadi kognitif, afektif, dan psikomotorik saja. Tidak digunakan memandu materi
menuju
KURIKULUM 2013
Perpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Aktivitas pembelajaran didesain pada 3 ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan
Penilain menggunakan tes, obervasi, portfolio dan peniaian sikap
Rapor berisi komponen sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dilengkapi dengan deskripsi
kualitiatif
Kompetensi : sikap, pengethuan dan keterampilan diurai menjadi 1, KI-2, KI-3 dan KI-4, yang memandu penetapan materi
ESENSI KURIKULUM 2013:
...3/4
41
KONDISI SAAT INI
Di SMP diajarkan kelompok IPA dan IPS secara parsial
Tidak tampak integrasi antar jenjang pendidikan sehingga jenjang sebelumnya seolah-olah bukan prasyarat untuk jenjang berikutmya.
Bahasa tidak mampu memandu mapel yang lain sebab kompetensi terpenting dalam bahasa tidak dilatihkan secara memadai
Meninggalkan kaidah metodologi ilmiah dan tidak kokoh berpijak pada kaidah pendidikan sehingga pemilihan model tidak akurat
Di SD diajarkan berbasis mata pelajaran, padahal tidak didukung oleh terori pendidikan dan teori psikologi yang berlaku
menuju
KURIKULUM 2013
IPA dan IPS masih menggunakan pola tematik terpadu
Kompetensi antar jenjang diintegrasikan sehingga tampak berkesinambungan
Pembelajaran bahasa yang berbasis teks akan mendorong kemampuan berbahasa sejak dini
Mengutamakan pendekatan saintifik yang mengantarkan siswa tidak berhenti pada pengetahuan tetapi berlanjut ke keterampilan dan pembentukan sikap.
SD : tematik terpadu, SMP tematika terpadu + Mapel, SMA/SMK : berbasis mapel (tematik boleh saja sampai PT)
SD
SMP
SMA/K
PT
Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960).
STRATEGI PENGEMBANGAN BUKU KURIKULUM 2013
PROSES
BELAJAR
SKL
KOMPETENSI
INTI
KOMPETENSI
DASAR
MATERI
AJAR
PENILAIAN
Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013 SP
Applying Under-standing Knowing/ Remembering Analyzing Evaluating Valuing Responding Accepting Organizing/ Internalizing Characterizing/ Actualizing Experi-menting Questioning Observing Associating Communicating
Knowledge
(Bloom)
Skill
(Dyers)
Attitude
(Krathwohl)
S D SMP SMA/K PT Creating 44 44 Applying Under-standing Knowing/ Remembering Analyzing EvaluatingKnowledge
(Bloom)
2006
2013
Mengetahui
Memahami
Menerapkan
Mengana-lisis
Mengeva-luasi
Mencipta
Faktual
Konseptual
Prosedural
Meta-kognitif
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA/
SMK/MAK
45 45Perluasan dan pendalaman taksonomi Bloom menjadi Bloom-Anderson
Rumusan Materi (Pengetahuan) dalam Kurikulum 2013 SI
Gradasi antar Satuan Pendidikan memperhatikan;
1. Perkembangan psikologis anak 2. Lingkup dan kedalaman materi 3. Kesinambungan
4. Fungsi satuan pendidikan 5. Lingkungan
Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013 SKL
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP
Menerima
Menerima + + MenjalankanMenjalankan + + MenghargaiMenghargai + + Menghayati Menghayati + + MengamalkanMengamalkan
PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA
KETERAMPILAN
M
Mengamati + Menanya + Mencoba + Menalarengamati + Menanya + Mencoba + Menalar ++ Menyaji + MenciptaMenyaji + Mencipta
PRIBADI YANG BERKEMAMPUAN PIKIR DAN TINDAK YANG PRODUKTIF DAN KREATIF DALAM RANAH KONKRET DAN ABSTRAK
PENGETAHUAN
Mengetahui
Mengetahui + + MemahamiMemahami + + MenerapkanMenerapkan + + MenganalisaMenganalisa + + MengevaluasiMengevaluasi +Mencipta+Mencipta
PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
46 46
KOMPETENSI LULUSAN
SIKAP PENGETAHUAN
ISI PROSES PENILAIAN
1. EVALUASI RUANG LINGKUP 2. EVALUASI KESESUAIAN,
KECUKUPAN, KEDALAMAN DAN KELUASAN (STUDI BANDING INTERNASIONAL: REASONING)
1. TEMATIK TERPADU 2. PENDEKATAN SAINTIFIK 3. INQIURY & DISCOVERY
LEARNING
4. PROJECT BASED LEARNING 5. BAHASA SEBAGAI PENGHELA
1. AUTHENTIC
2. MENGUKUR TINGKAT BERPIKIR DARI RENDAH HINGGA TINGGI 3. MENGUKUR PROSES KERJA SISWA 4. TES DAN PORTFOLIO
PTK SARPRAS PEMBIAYAAN 1.KOMPETENSI GURU, KS ,PS. 2.KINERJA GURU, KS, PS 3.PEMBINAAN BERKELANJUTAN 4. REKRUT., PPA dan PPG
1. KECUKUPAN DAN KESESUAIAN (USB, REHAB, PERAALATAN, PERPUST., ) 2. PEMANFAATAN 3. RESOURCE SHARING 1. UNIT COST 2. SUMBER PENDANAAN 3. KECUKUPAN BOS, BSM, BOPTN 4. EFISIENSI PEMANFAATAN PENGELOLAAN 1. MANAJEMEN PERUBAHAN 2. POLA KEPEMIMPINAN 3. POLA SUPERVISI L A Y A N A N K O M P O N E N U T A M A P E L A Y A N A N H A S IL KETERAMPILAN 47
Penyesuaian PP 19/2005 PP 32/2013
Standar Kompetensi Lulusan (Permendikbud No. 54/2013)
Standar Isi
(No. 64/2013)
Standar Proses
(No. 65/2013)
Standar
Penilaian
(No. 66/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SD/MI (No. 67/ 2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMP/MTs (No. 68/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMA/MA (No. 69/2013)
KD dan Struktur Kurikulum SMK/MAK (No. 70/2013)
Buku Teks Pelajaran (No. 71/2013)
48 48
Elemen Perubahan pada Kurikulum 2013
Elemen Perubahan
49 49Elemen Perubahan
Elemen Deskripsi SD SMP SMA SMK Kompetensi Lulusan•Mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara berimbang Materi (ISI) •Adanya keseimbangan antara materi untuk mendukung kemampuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan
•Semua konten mendukung ketiga kompetensi diatas secara berimbang Pendekatan
(ISI)
Kompetensi dikembangkan melalui: •Tematik Integratif
dalam semua mata pelajaran
•Mata pelajaran IPA dan IPS masing-masingnya adalah terpadu
•Mata pelajaran wajib, peminatan, lintas minat, dan pendalaman minat •Kompetensi keterampilan yang sesuai dengan standar industri Proses pembelajaran
•Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah, Menalar, Menyajikan, dan Mencipta.
•Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah dan masyarakat
•Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Elemen Deskripsi
SD SMP SMA SMK
Penilaian hasil belajar
•Penilaian berbasis kompetensi
•Pergeseran dari penilaian melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
•Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL •Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian dan penilaian mandiri oleh siswa Ekstrakurikuler •Pramuka (wajib)
•UKS •PMR •Bahasa Inggris •Pramuka (wajib) •OSIS •UKS •PMR •Dll
•Perlunya ekstra kurikuler partisipasi aktif siswa dalam permasalahan kemasyarakatan (menjadi bagian dari pramuka)
Elemen Perubahan
51 51
KTSP 2006 Kurikulum 2013
Materi didominasi pengetahuan Materi memuat secara berimbang antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan
Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki standar kompetensi lulusan sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain
Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa}
Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah [separated
curriculum]
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated
curriculum]
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
Tematik untuk kelas I – III [belum integratif]
Tematik Integratif untuk Kelas I – VI
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 untuk SD/MI
52 52
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket Mata pelajaran tertentu
mendukung kompetensi tertentu
Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan]
Semua Jenjang Mata pelajaran dirancang
berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
Semua Jenjang Bahasa Indonesia sejajar
dengan mapel lain
Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan keterampilan berbahasa}
Semua Jenjang Tiap mata pelajaran diajarkan
dengan pendekatan berbeda
Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba, menalar,....
Semua Jenjang Tiap jenis konten pembelajaran
diajarkan terpisah [separated curriculum]
Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau integrated curriculum]
SD
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya
SD
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013
53 53
KTSP 2006
Kurikulum 2013
Ket
Tematik untuk kelas I – III [belum integratif]
Tematik Integratif untuk Kelas I – VI SD
TIK adalah mata pelajaran sendiri
TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain
SMP
Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI
Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat
SMA/SMK
SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi
SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
SMA/SMK
Penjurusan di SMK sangat detil [sampai keahlian]
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman
SMA/SMK
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013
54 54
Pelaku Beban
Penyelesaian
Guru
Menyusun Silabus
Disediakan buku pegangan
guru
Mencari buku yang sesuai
Mengajar beberapa mata pelajaran dengan cara
berbeda
Pendekatan tematik
terpadu
menggunakan satu
buku untuk semua mata
pelajaran sehingga dapat
selaras dengan kemampuan
Bahasa Indonesia sebagai
alat komunikasi dan carrier of
knowledge
Mengajar banyak mata pelajaran
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai penghela
mata pelajaran yang lain sehingga selaras
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai
penggerak pembahasan
Murid
Mempelajari banyak mapel
Mempelajarai mata pelajaran dengan cara
berbeda
Membeli buku
Penyedian buku teks oleh
pemerintah/daerah
Membeli lembar kerja siswa
Arah Rancangan: Penyesuaian Beban Guru dan Siswa SD
55 55
56 TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)
KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SILABUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STANDAR
PROSES PENILAIANSTANDAR
BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN &
PENILAIAN
PEDOMAN
Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006
Oleh Satuan Pendidikan
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN
KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM
KI KELAS & KD MAPEL (STANDAR ISI) STANDAR
PROSES PENILAIANSTANDAR
SILABUS
Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013
PEMBELAJARAN & PENILAIAN (KTSP) PANDUAN GURU BUKU TEKS SISWA KESIAPAN PESERTA DIDIK KEBUTUHAN
Oleh Satuan Pendidikan
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)
KERANGKA DASAR KURIKULUM (Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SILABUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN STANDAR PROSES STANDAR PENILAIAN BUKU TEKS SISWA PEMBELAJARAN & PENILAIAN PEDOMAN
Kerangka Kerja Penyusunan KBK 2004
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
57
SIKAP
KETERAMPILAN
PENGETAHUAN
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap
Orang beriman, berakhlak mulia, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif
dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
Terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah
Memiliki pengetahuan Prosedural dan metakognitif dalam Ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, humaniora, dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban Terkait penyebab fenomena dan kejadian
•
Menyiapkan buku pegangan pembelajaran yang terdiri dari:
–
Buku pegangan siswa
–
Buku pegangan guru
•
Menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber
belajar yang telah disiapkan dan sumber lain yang dapat
mereka manfaatkan
•
Memperkuat peran pendampingan dan pemantauan oleh
pusat dan daerah pelaksanaan pembelajaran
Langkah Penguatan Implementasi
Kurikulum
58 58
•
Evaluasi ulang ruang lingkup materi:
–
Meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa
–
Mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa
–
Menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan
internasional
•
Evaluasi ulang kedalaman materi sesuai dengan tuntutan
perbandingan internasional [s/d reasoning]
•
Menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan materi
yang dibutuhkan
Langkah Penguatan Materi
59 59
PROSES
PEMBELAJARAN
PROSES PENILAIAN
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui: Observing [mengamati]
Questioning [menanya] Associating [menalar] Experimenting [mencoba] Networking [Membentuk jejaring]
Proses yang Mendukung Kreativitas
Pendekatan saintifik dan
kontekstual
penilaian berbasis portofolio
pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal, memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,
menilai proses pengerjaannya bukan hanya hasilnya,
penilaian spontanitas/ekspresif, dll
Proses
Karakteristik Penguatan
Pembelajaran
Menggunakan
pendekatan saintifik
melalui
mengamati, menanya,
mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran
untuk semua mata pelajaran
Menuntun siswa untuk
mencari tahu,
bukan diberi tahu
[discovery
learning]
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif
Penilaian
Mengukur tingkat berfikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi
Menekankan pada pertanyaan yang mebutuhkan pemikiran
mendalam [bukan sekedar hafalan]
Mengukur
proses kerja
siswa, bukan hanya
hasil kerja
siswa
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa
Langkah Penguatan Proses
61 61
•
Ketersediaan Buku Pegangan Pembelajaran:
–
Siswa
–
Guru
•
Ketersediaan Buku Pedoman Penilaian
•
Kesiapan Guru
–
Penyesuaian kompetensi guru (4+1)
•
Dukungan Manajemen
–
Kepala Sekolah
–
Pengawas Sekolah
–
Administrasi sekolah [khususnya untuk SMA dan SMK]
•
Dukungan Iklim/Budaya Akademik
–
Keterlibatan dan kesiapan semua pemangku kepentingan [siswa,
guru, orang tua, kepala sekolah, pengawas sekolah]
Kunci Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013
62 62
Contoh Buku Siswa (Baru)
63 63
Contoh Buku Siswa SD Kelas IV
64 64
65 65
Contoh Buku Siswa SD Kelas IV (lanjutan...)
66 66
67 67
Contoh Buku Siswa SD Kelas IV (lanjutan...)
68 68
69 69
Contoh Buku Siswa SD Kelas IV (lanjutan...)
Contoh Buku Guru SD Kelas IV
70 70
71 71
Contoh Buku Guru SD Kelas IV (Lanjutan ..)
72 72
Contoh Buku Guru SD Kelas IV (Lanjutan ..)
73 73
Contoh Buku Guru SD Kelas IV (Lanjutan ..)
74 74
Contoh Buku Guru SD Kelas IV (Lanjutan ..)
75 75
Contoh Buku Guru SD Kelas IV (Lanjutan ..)
76 76
Contoh Buku Guru SD Kelas IV (Lanjutan ..)
77 77
Contoh Buku Guru SD Kelas IV (Lanjutan ..)
78 78
Contoh Buku Guru SD Kelas IV (Lanjutan ..)
SS
truktur
truktur
K
K
urikulum 2013
urikulum 2013
(sesuai Permendikbud)
(sesuai Permendikbud)
79
No
Komponen Rancangan
1
Berbasis tematik-terpadu sampai kelas VI
2
Menggunakan kompetensi lulusan untuk merumuskan kompetensi inti pada tiap
kelas
3
Menggunakan pendekatan sains dalam proses pembelajaran [mengamati, menanya,
mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, mencipta] semua mata pelajaran
4
Menggunakan IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua mata pelajaran
5
Meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangai
menjadi 6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran:
-IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
-IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
-Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
-Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
Rancangan Struktur Kurikulum SD
No
Komponen Rancangan
6
Menempatkan IPA dan IPS pada posisi sewajarnya bagi
anak SD yaitu bukan sebagai disiplin ilmu melainkan sebagai
sumber kompetensi untuk membentuk sikap ilmuwan dan
kepedulian dalam berinteraksi sosial dan dengan alam
secara bertanggung jawab.
7
Perbedaan antara IPA/IPS dipisah atau diintegrasikan
hanyalah pada apakah buku teksnya terpisah atau jadi satu.
Tetapi bila dipisah dapat berakibat beratnya beban guru,
kesulitan bagi bahasa Indonesia untuk mencari materi
pembahasan yang kontekstual, berjalan sendiri melampaui
kemampuan berbahasa peserta didiknya seperti yang terjadi
saat ini, dll
8
Menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan
proses pembelajaran dan penilaian
Rancangan Struktur Kurikulum SD
81
•
Masalah fokus pembelajaran: ada istilah-istilah IPA yang memiliki
arti berbeda dengan istilah-istilah umum pada matapelajaran
Bahasa Indonesia, misalnya: “gaya”, “usaha”, “daya”, dll.
•
Tiap matapelajaran memiliki indikator pencapaian masing-masing.
Jika indikator Bahasa Indonesia dan IPA digabung, maka pelajaran
Bahasa Indonesia menjadi IPA.
•
Jika materi IPA dipaksakan bergabung dengan Bahasa Indonesia,
akan terjadi pendangkalan materi IPA (terhapusnya beberapa
bagian materi IPA), dampak negatifnya:
–
Prestasi kita di TIMSS dan PISA akan menurun
–
Anak tidak banyak mengerti istilah-istilah IPA, sehingga tidak
suka membaca surat kabar/majalah yang mempunyai kolom
sains.
Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar
•
Peserta didik kelas IV – VI (usia 10 – 12
tahun) sudah masuk pada tahap berpikir
abstrak (operasi formal ), sehingga sudah
mampu memahami konsep-konsep keilmuan
secara sederhana
•
Dengan matapelajaran IPA/IPS yang terpisah,
proses pembelajaran di SD tetap dapat
dilaksanakan dengan pendekatan
tematik-terpadu.
Rasional IPA dan IPS di Sekolah Dasar
83
No
Komponen
I
II
III
IV
V
VI
Kelompok A
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
4
4
4
4
4
4
2
PPKN
5
5
6
5
5
5
3
Bahasa Indonesia
8
9
10
7
7
7
4
Matematika
5
6
6
6
6
6
5
IPA
3
3
3
6
IPS
3
3
3
Kelompok B
7
Seni Budaya & Prakarya (termasuk
muatan lokal*)
4
4
4
4
4
4
8
Pend. Jasmani, OR & Kes (termasuk
muatan lokal).
4
4
4
4
4
4
Jumlah
30
32
34
36
36
36
STRUKTUR KURIKULUM SD
Catatan:
1. Muatan lokal* dapat memuat Bahasa Daerah
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU :
1/3
85
•
Pendidik dan peneliti meyakini bahwa anak melihat dunia sebagai
suatu keutuhan yang terhubung, bukannya penggalan-penggalan
yang lepas dan terpisah. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada]
•
Walaupun sekolah dasar dirancang dengan menggunakan mata
pelajaran dengan definisi kompetensi yang berbeda satu dengan
yang lain [seperti pada KBK 2004 dan KTSP 2006], mapel tertentu
akan menghasilkan keluaran-keluaran yang sama dengan mapel
lainnya. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada]
•
Mapel-mapel yang berbeda tersebut, ternyata sangat banyak
keterkaitan satu sama lain [sebagaimana tampak pada rumusan
kompetensi dasar KTSP 2006]. Dengan demikian keterpaduan
konten pada berbagai mapel dan arahan bagi siswa untuk dapat
membuat keterkaitan antar mapel akan memperkuat pembelajaran
siswa. [Departemen Pendidikan Alberta, Kanada]
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU :
2/3
86
•
Kurikulum terpadu sebagai panutan dalam tematik terpadu adalah
salah satu pendekatan pembelajaran dimana kompetensi
[pengetahuan, keterampilan, dan sikap] dari berbagai mapel
digabungkan menjadi satu untuk merumuskan pemahaman yang lebih
mendalam dan mendasar tentang apa yang harus dikuasai siswa.
•
Telah banyak peneliti pendidikan yang menekankan pentingnya
pembelajaran terpadu seperti Susan Drake, Heidi Hayes Jacobs, James
Beane and Gordon Vars, dll yang menyatakan bahwa kurikulum adalah
terkait, terpadu, lintas disiplin, holistik, dan berbagai istilah lain yang
memiliki arti yang sama.
•
James Beane lebih jauh menekankan “When we are confronted in real
life with a compelling problem or puzzling situation, we don’t ask
which part is mathematics, which part is science, which part is history,
and so on. Instead we draw on or seek out knowledge and skill from
any and all sources that might be helpful”
PENTINGNYA TEMATIK TERPADU :
2/3
87
Bagi sekolah dasar yang menganut sistem guru kelas, tematik terpadu
akan memberikan banyak keuntungan antara lain:
•
Fleksibilitas
pemanfaatan waktu dan menyesuaikannya dengan
kebutuhan siswa
•
Menyatukan pembelajaran siswa,
konvergensi pemahaman yang
diperolehnya sambil mencegah terjadinya inkonsistensi antar mata
pelajaran
•
Merefleksikan dunia nyata
yang dihadapi anak di rumah dan
lingkungannya
•
Selaras dengan cara anak berfikir,
dimana menurut penelitian otak
mendukung teori pedagogi dan psikologi bahwa anak menerima
banyak hal dan mengolah dan merangkumnya menjadi satu. Sehingga
mengajarkan secara holistik terpadu adalah sejalan dengan
bagaimana otak anak mengolah informasi.
* Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
No
Komponen
VII
VIII
IX
Kelompok A
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
3
3
3
2 Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan
3
3
3
3 Bahasa Indonesia
6
6
6
4 Matematika
5
5
5
5 Ilmu Pengetahuan Alam
5
5
5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial
4
4
4
7 Bahasa Inggris
4
4
4
Kelompok B
8 Seni Budaya (termasuk mulok)*
3
3
3
9
Pend. Jasmani, OR & Kesehatan
(termasuk mulok)
3
3
3
10 Prakarya (termasuk mulok)
2
2
2
Jumlah
38
38
38
89
Mata Pelajaran Kelas
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 Matematika 4 4 4 5 Sejarah Indonesia 2 2 2 6 Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah jam pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24 Kelompok C Peminatan
Matapelajaran peminatan akademik (untuk SMA) 18 20 20
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi (untuk SMA) 24 24 24 Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMA) 42 44 44 Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu (SMK) 48 48 48
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
89
MATA PELAJARAN Kelas
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Iilmu Alam
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi & Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu Bahasa dan Budaya
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggeris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan
Pilihan Lintas Kelompok Peminatan atau Pendalaman Minat 6 4 4
Jumlah Jam Pelajaran Yang Tersedia per minggu 68 72 72
Jumlah Jam Pelajaran Yang harus Ditempuh per minggu 42 44 44
Struktur Kurikulum Peminatan SMA
MATA PELAJARAN KELAS
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Matematika 4 4 4 5. Sejarah Indonesia 2 2 2 6. Bahasa Inggris 2 2 2 Kelompok B (Wajib) 7. Seni Budaya 2 2 2
8. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
Jumlah kelompok A dan B 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Matapelajaran peminatan akademik dan vokasi 24 24 24
TOTAL 48 48 48
91