• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat Penelitian"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

17   

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas 2 Sekolah Dasar Negeri Sukoagung Kecamatan Batangan Kabupaten Pati tahun pelajaran 2011/2012. Pemilihan SDN Sukoagung sebagai tempat penelitian didasarkan pada pertimbangan (1) Karena nilai prestasi siswa kelas 2 SDN Sukoagung kurang memuaskan. (2) Karena peneliti sebagai guru kelas 2 pada SDN Sukoagung. (3) Peneliti yang sekaligus guru kelas 2 ingin meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi perkalian pada mata pelajaran Matematika di SDN Sukoagung.

3.1.2 Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu mulai bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2012. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari kegiatan perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian, hingga penyusunan laporan penelitian.

3.1.3 Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan di kelas 2 SDN Sukoagung. Jumlah siswa di kelas 2 adalah 10 anak, yang terdiri dari 6 anak perempuan dan 4 anak laki-laki. Sebagian besar siswa kelas 2 merupakan anak dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah. Meskipun sebagian besar berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah, tetapi rata-rata orang tua siswa mempunyai tingkat perhatian yang cukup baik terhadap pendidikan anaknya. Terbukti dengan banyaknya orang tua yang berkonsultasi kepada guru mengenai perkembangan putra putrinya selama mengikuti pembelajaran di sekolah.

Sedangkan mata pelajaran yang digunakan sebagai objek penelitian adalah mata pelajaran Matematika. Hal ini dikarenakan, nilai rata-rata mata pelajaran Matematika termasuk rendah dibanding nilai rata-rata mata pelajaran lain. Dengan nilai KKM 60, mata pelajaran Matematika merupakan mata pelajaran yang nilai KKMnya rendah

(2)

3.2 Variabel Penelitian 1. Jenis Variabel

Jenis variabel dalam peneletian ini adalah variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Variabel bebas yaitu Metode Explisit Instruction (dengan menggunakan sedotan) dalam pembelajaran matematika,sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa berupa tes yang dilakukan pada akhir tiap siklus.

2. Hubungan antar variabel

Variabel (x) mempengaruhi variabel (y),artinya metode explisit instruction dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika.

3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini merujuk pada Metode Kurt Lewin yang terdiri atas empat komponen pokok, yakni: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting).

Siklus I Siklus II

Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Secara rinci prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dijabarkan dalam uraian berikut:

3.3.1Siklus 1

1. Perencanaan

(1) Mengumpulkan data yang diperlukan melalui teknik observasi, dokumentasi , dan wawancara, (2) Merencanakan langkah-langkah pembelajaran matematika materi

Perencanaan Refleks Observasi Tindaka Perencanaan Refleksi Observas Tindakan Pembelajaran siklus II berhasil maka penelitian di hentikan

(3)

perkalian dengan cara membuat rencana pembelajaran (RPP) yang indikatornya mengenal perkalian sebagai penjumlahan berulang, (3) Merencanakan kegiatan pembelajaran dengan Metode pembelajaran Explicit instruction serta mempersiapkan alat atau media yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran, (4) Menyusun alat observasi dan soal evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.

2. Pelaksanaan

Tindakan yang telah direncanakan serta telah disepakati oleh guru kelas dan peneliti diimplementasikan guru dalam proses pembelajaran matematika materi perkalian dengan menggunakan Metode pembelajaran Explicit instruction. Pelaksanaan tindakan diwujudkan dalam langkah-langkah yang sistematis. Kegiatan pokok dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

(1) Kegiatan pembelajaran dimulai dengan apersepsi, “3 ekor anak ayam, berapa jumlah kakinya anak-anak?”, (2) Guru menjelaskan konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang, guru harus menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa dengan cara memberikan penguatan atau pujian-pujian kepada siswa, (3) Saat guru mendemonstrasikan operasi hitung perkalian di depan kelas dengan benda konkret, secara berkelompok siswa mengikuti apa yang dicontohkan guru, yaitu melakukan operasi hitung perkalian dengan menggunakan benda konkret, (4) Setelah secara berkelompok melakukan operasi hitung perkalian dengan menggunakan benda konkret, maka siswa dapat memahami perkalian sebagai penjumlahan berulang, (5) Siswa yang kurang memahai konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang mendemonstrasikan operasi hitung perkalian menggunakan benda konkret di depan kelas secara bergantian (dibimbing oleh guru), (6)Siswa membuat catatan/rangkuman materi dengan bimbingan guru, (7) Siswa mengerjakan soal yang telah dipersiapkan oleh guru.

3. Pengamatan (Observasi)

Observasi berarti pengamatan dan pencatatan terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Observasi berupa kegiatan pemantauan, pencatatan, serta pendokumentasian segala kegiatan selama

(4)

pelaksanaan pembelajaran. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi dianalisis guna mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang dilakukan.

4. Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Evaluasi atau penilaian untuk menilai hasil atau dampak pembelajaran Explicit instruction yang akan dilaksanakan pada akhir silklus I. Sasaran dari evaluasi ini adalah paling tidak terdapat 65% siswa yang dapat mencapai KKM.

3.3.2 Siklus II 1. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi pokok perkalian dengan indikator: mengalikan tiga bilangan satu angka. Disamping itu peneliti menyiapkan perangkat yang diperlukan untuk observasi, dokumentasi, dan soal evaluasi. Siklus II direncanakan 2 kali pertemuan.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan diwujudkan dalam langkah-langkah yang sistematis. Kegiatan pokok dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:

1). Apersepsi: tanya jawab tentang materi sebelumnya, 2) Saat mengulang materi, guru juga memberikan penguatan atau pujian-pujian kepada siswa untuk meningkatkan minat dan motivasi belajarnya.

Guru menjelaskan dan memberi contoh perkalian tiga bilangan satu angka. Untuk mempermudah pemahaman siswa, guru menggunakan media berupa benda konkret, misal: sedotan, 3) Saat guru mendemonstrasikan operasi hitung perkalian di depan kelas dengan benda konkret, secara berkelompok siswa mengikutinya (melakukan operasi hitung perkalian tiga bilangan satu angka dengan benda konkret), 4) Setelah melakukan kegiatan di atas, siswa dapat memahami konsep perkalian tiga bilangan satu angka, 5) Siswa yang kurang memahami konsep perkalian tiga bilangan satu angka, melakukan demonstrasi di depan kelas dengan bimbingan guru, 6) Siswa mencatat materi di buku catatan masing-masing.

(5)

Observasi berarti pengamatan dan pencatatan terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Observasi berupa kegiatan pemantauan, pencatatan, serta pendokumentasian segala kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi dianalisis guna mengetahui kelebihan dan kekurangan dari tindakan yang dilakukan.

4. Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkajian terhadap hasil evaluasi data kaitannya dengan indikator kinerja siklus II. Evaluasi atau penilaian untuk menilai hasil atau dampak pembelajaran Explicit instruction yang akan dilaksanakan pada akhir siklus II. Sasaran dari evaluasi ini adalah terdapat 85% siswa yang dapat mencapai KKM.

3.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka. Data kuantitatif dalam penelitian ini diwujudkan dengan hasil belajar matematika siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model Explicit instruction.

b. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang berupa kalimat/peryataan bukan berupa angka. Data kualitatif diperoleh dari hasil observasi dengan menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran, lembar pengamatan aktivitas siswa, wawancara, dan catatan lapangan dalam pembelajaran matematika dengan model Explicit instruction.

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data 1. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data-data tertulis, yaitu hasil ulangan harian. Kegiatan ini selain untuk mencatat semua dokumen dan arsip, juga untuk mendapatkan gambaran secara lengkap tentang dokumen tersebut. Slamet.St.Y. dan Suwarto (2007: 52) menyatakan bahwa dokumen sebagai sumber

(6)

data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Dokumen dapat berupa bahan tertulis ataupun film. Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil ulangan harian matematika siswa dalam materi perkalian.

2. Observasi

Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung. Observasi langsung merupakan observasi yang dilakukan terhadap obyek yang diteliti tanpa melalui perantara. Observasi langsung memungkinkan peneliti memperoleh data secara konkret dan mendalam terhadap obyek yang akan diteliti. Observasi ini dilakukan pada peserta didik kelas II SD Negeri Sukoagung kecamatan Batangan kabupaten Pati yang seluruhnya berjumlah 17 peserta didik. Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan oleh peneliti maupun guru kelas terhadap aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Observasi juga dilakukan oleh guru kelas terhadap peneliti yang bertindak sebagai pengajar, hal ini dilakukan untuk mengetahui kelebihan maupun kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran supaya dalam proses pembelajaran selanjutnya kekurangan-kekurangan tersebut dapat dihilangkan atau diminimalisir.

3. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur kemampuan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006: 150). Dalam penelitian ini tes dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Tes dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mengukur tingkat pencapaian atau keberhasilan siswa kelas II SDN Sukoagung pada pelajaran matematika materi perkalian setelah dilakukan tindakan.

3.4.3 Teknik Analisis Data a. Kuantitatif

Data kuantitatif berupa hasil belajar kognitif, dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif dengan menentukan rerata/mean dan modus. Penyajian data

(7)

kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase. Nilai dari tiap-tiap siklus dihitung jumlahnya dalam satu kelas, selanjutnya dihitung dalam persentase dengan rumus sebagai berikut.

    Keterangan:

NP : Nilai persentase tiap interval ∑f : Jumlah frekuensi tiap interval n : Jumlah responden dalam satu kelas

Untuk mencari rata-rata kelas dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

M =   Keterangan:

M  (Mean) =  Nilai rata-rata kelas  ∑ x = Jumlah seluruh nilai

N = Jumlah siswa (Sudjana, 2009:125)

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar, digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

∑ Siswa yang tuntas belajar = Jumlah siswa yang tuntas belajar

∑ Jumlah siswa = Jumlah siswa

P = Persentase frekuensi

        (Aqib, 2010: 40)

  ∑f

(8)

Hasil penghitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas atau tidak tuntas, dengan ketentuan sebagai berikut:

Kriteria ketuntasan Kualifikasi

≥ 60 Tuntas

< 60 Tidak tuntas

Tabel 3.1. Kriteria Ketuntasan Minimal Matematika Kelas 2

SD Negeri Sukoagung Kecamatan Batangan Kabupaten Pati 

Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh (Arikunta, 2007: 107). Data atau informasi yang dikumpulkan dan dikaji dalam penelitian ini, sebagian besar berupa data kualitatif. Data atau informasi tersebut meliputi:

1. Informan, yaitu guru, observer dan siswa kelas 2 SD Negeri Sukoagung Kecamatan Batangan Kabupaten Pati.

2. Arsip dan Dokumen

Arsip : Kurikulum dan Silabus 2011 Mapel Matematika.

Dokumen : Daftar nilai hasil tes dan dokumentasi selama proses pembelajaran.

3.5 Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah harapan terjadinya kenaikan hasil belajar yang ditunjukan dengan adanya kenaikan nilai rata-rata kelas. Dengan penerapan Metode Explisit Intruction untuk meningkatkan hasil belajar siswa, penelitian ini dikatakan berhasil apabila 80% Siswa tuntas dengan nilai minimal 60.

Gambar

Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.1. Kriteria Ketuntasan Minimal Matematika Kelas 2  SD Negeri Sukoagung Kecamatan Batangan Kabupaten Pati  

Referensi

Dokumen terkait

Hati dan fikiran yang terfokus pada persoalan, kesulitan dan kecemasan sering kali menjadikan kita lupa akan tugas dan panggilan untuk membawa kabar sukacita kepada

Suatu perdamaian harus ada timbal balik dalam pengorbanan pada diri pihak-pihak yang berperkara maka tiada perdamaian apabila salah satu pihak dalam suatu

Dari kenyataan diatas penulis memandang penelitian ini sangat perlu dilakukan dengan beberapa pertimbangan: Pertama, pendidikan karakter di sekolah atau madrasah

Sistem penanaman monokultur kacang tanah menghasilkan tingkat erosi lebih rendah dari sistem monokultur jagung, hal ini disebabkan karena dalam pertumbuhannya tajuk

Dengan demikian, preferensi responden tanaman hias secara umum ialah lily yang warna bunganya putih, berukuran &gt; 4 bunga per tangkai, tahan disimpan/dipajang 2 minggu, dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode latihan berstruktur yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa mengikuti langkah-langkah sebagai berikut (1) guru

Penetasan adalah perubahan intracapsular (tempat yang terbatas) ke fase kehidupan (tempat luas), hal.. ini penting dalam perubahan- perubahan morfologi hewan. Penetasan

Masalah yang dibahas dalam penulisan ini adalah cara memberikan warna kepada semua simpul-simpul yang ada, sedemikian rupa sehingga 2 simpul yang berdampingan