• Tidak ada hasil yang ditemukan

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

KLINIK HUKUM

ANTI KORUPSI

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS UDAYANA

PROF. DR. I KETUT RAI SETIABUDHI, SH. MS

DR. I GST KETUT ARIAWAN, SH. MH

DR. GDE ARTHA, SH. MH

WAYAN SUARDANA, SH. MH

I GST AA DIKE WIDHIYAASTUTI, SH. MH

I MADE WALESA PUTRA, SH. MKN

PUTU RASMADHI ARSA PUTRA, SH. MH

MADE DIAH SEKAR MAYANG SARI, SH. MH

DEWA GEDE DANA SUGAMA, SH. MH

Didukung oleh :

E2J-The Asia Foundation-USAID

DENPASAR BALI

2015

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-NYA

akhirnya Tim Pengajar Klinik Hukum Anti Korupsi dapat menyelesaikan penyusunan SAP

Klinik Hukum Anti Korupsi. Penyusunan SAP ini bertujuan untuk memberikan bimbingan

keilmuan dasar bagi mahasiswa Klinik Hukum Anti Korupsi.

Secara garis besar SAP ini memuat materi-materi dasar tentang korupsi, tindak pidana korupsi

dan peradilan tindak pidana korupsi. Materi-materi dasar ini merupakan bagian dari planning

component yang akan memberikan dasar-dasar teoritis kepada mahasiswa dalam melakukan

experiential component sehingga nantinya mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu yang

diperolehnya dalam praktik ex house clinic maupun in house clinic. Harapan kami, Mahasiswa

Klinik Hukum Anti Korupsi akan dapat mengembangkan pengetahuannya tentang Anti Korupsi

dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa sosialisasi Anti Korupsi. Melalui

sosialisasi Anti Korupsi ini diharapkan akan tercipta suatu keadilan sosial bagi seluruh

masyarakat bangsa Indonesia.

SAP Klinik Hukum Anti Korupsi tidak akan tersusun tanpa adanya dukungan dari para pihak

yang telah turut membantu. Oleh karena itu kami ingin menyampaikan terimakasih kepada:

1. Mrs. Kala M. Finn selaku E2J Chief of Party

2. Prof.Tomy Suryo Utomo, SH., LLM, PHD selaku CLE Expert of E2J

3. Manajemen E2J dan The Asia Foundation dan USAID

4. Prof. Dr. I Gusti Ngurah Wairocana, SH. MH selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Udayana beserta Bapak I Ketut Sudiarta, SH. MH selaku PD 1 Fakultas Hukum

Universitas Udayana

Akhir kata, kami menyadari bahwa SAP Klinik Hukum Anti Korupsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu segala bentuk kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan

demi untuk pengembangan ilmu pengetahuan Anti Korupsi dan juga proses pembelajaran Klinik

Hukum Anti Korupsi di masa yang akan datang.

Denpasar, 30 Mei 2015

TIM PENYUSUN

(3)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI 2. KODE MATA KULIAH NA 6214

3. WAKTU PERTEMUAN 100 MENIT 4. PERTEMUAN KE 1 (satu) 5. INDIKATOR

PENCAPAIAN

Mahasiswa dapat memahami, menjelaskan, mencirikan, mengkategorikan, dan mengemukakan konsep CLE, Tujuan CLE, karakteristik CLE, Pendekatan Social Justice dalam CLE dan perbedaannya dg mata kuliah praktek lainnya, model-model CLE serta kode etik CLE

6. MATERI POKOK Pendahuluan, Konsep CLE atau Pendidikan Klinik Hukum, Tujuan CLE, Karakteristik CLE, Pendekatan Social Justice dalam CLE, Perbedaan Mata Kuliah Klinik Hukum Anti Korupsi dengan Mata Kuliah Praktek Lain, Model-model CLE dan Kode Etik CLE

7. PENGALAMAN BELAJAR

Mempelajari konsep CLE atau Klinik hukum berbasis pendidikan hukum, Tujuan Pendidikan Klinik, Karakteristik Klinik Hukum, Pendekatan Social Justice dalam CLE, perbedaannya dengan mata kuliah praktek, model-model pelaksanaan klinik dan etika klinik

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

PERANGKAT DAN MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Menyampaikan Silabus, SAP, SOP Klinik Hukum Anti Korupsi

Melihat, mendengar penjelasan dan mencatat

Perangkat belajar : Bahan ajar Klinik Hk Anti Korupsi, SAP, Silabus.

Media belajar : white board, LCD

Penyajian 1. Mengulas tentang Konsep CLE atau Pendidikan Klinik Hukum, Tujuan CLE, Karakteristik CLE< Pendekatan Social Justice dalam CLE, Perbedaan Mata Kuliah Klinik Hukum Anti Korupsi dengan mata kuliah praktek lainnya, model-model CLE dan kode etik CLE 2. Memotivasi mahasiswa dalam

mewujudkan pelaksanaan Klinik Hukum Anti Korupsi agar interaktif.

Mendengar, mencatat dan berdiskusi tanya jawab

Idem

Penutup Merangkum pokok bahasan, memberikan evaluasi.

Menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat, menjawab pertanyaan evaluasi

Idem

Post Test Ujian tertulis atau lisan, evaluasi proses pembelajaran, dan unjuk sikap Referensi 1. Klinik Manual

2. Buku Ajar Klinik Hukum Anti Korupsi Dosen :

(4)
(5)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI 2. KODE MATA KULIAH NA 6214

3. WAKTU PERTEMUAN 100 MENIT 4. PERTEMUAN KE 2 (dua) 5. INDIKATOR

PENCAPAIAN

Mahasiswa dapat menjelaskan dan menguraikan pengertian korupsi dan anti korupsi, mengidentifikasi ciri dan tipologi korupsi, mengenal peraturan korupsi di Indonesia dan memahami UU Korupsi sebagai UU Khusus

6. MATERI POKOK Pendahuluan, Pengertian Korupsi dan Anti Korupsi, Ciri dan Tipologi Korupsi, Peraturan Korupsi di Indonesia dan UU Korupsi : UU Khusus

7. PENGALAMAN BELAJAR

Mempelajari dan mendiskusikan tentang pengertian korupsi dan anti korupsi, ciri dan tipologi korupsi, peraturan korupsi di Indonesia dan UU Korupsi : UU Khusus

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

PERANGKAT DAN MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Menyampaikan Silabus, SAP, Melihat, mendengar penjelasan dan mencatat

Perangkat belajar : Bahan ajar Klinik Hk Anti Korupsi, SAP, Silabus.

Media belajar : white board, LCD

Penyajian 1. Mengulas tentang korupsi secara umum, pengertian korupsi dan anti korupsi, ciri dan tipologi korupsi, peraturan korupsi di Indonesia dan UU Korupsi sebagai UU Khusus

2. Memotivasi mahasiswa berdiskusi secara interaktif reflektif dalam perkuliahan 3. Meresponsi diskusi

Mendengar, mencatat dan berdiskusi tanya jawab

Idem

Penutup Merangkum pokok bahasan, memberikan evaluasi.

Menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat, menjawab pertanyaan evaluasi

Idem

Post Test Ujian tertulis atau lisan, evaluasi proses pembelajaran, dan unjuk sikap Referensi 1. Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta

2. Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta

3. Elwi Danil, Korupsi, Konsep, Tindak Pidana dan Pemberantasannya, PT. RajaGrafindo Persada

4. KUHP

5. UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi Dosen :

(6)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI 2. KODE MATA KULIAH NA 6214 3. WAKTU PERTEMUAN 100 MENIT 4. PERTEMUAN KE 3 (tiga) 5. INDIKATOR PENCAPAIAN

Mahasiswa mampu mendeskripsikan tentang peradilan tipikor, prinsip-prinsip umum peradilan tipikor dan hukum acara dalam peradilan tipikor

6. MATERI POKOK Pengantar Eksistensi Peradilan Tipikor, Prinsip-prinsip Umum Peradilan Tipikor dan Hukum Acara Peradilan Tipikor

7. PENGALAMAN BELAJAR

Mempelajari dan mendiskusikan tentang eksistensi peradilan tipikor, prinsip-prinsip umum peradilan tipikor dan Hukum Acara Peradilan Tipikor

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

PERANGKAT DAN MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan 1. Membacakan SAP dan silabus

2. Mengajukan pertanyaan review tentang korupsi

Melihat dan mendengar, menjawab review dosen

Perangkat belajar : Bahan ajar Klinik Hk Anti Korupsi, SAP, Silabus. Media belajar : white board, LCD Penyajian 1. Memberikan ulasan umum tentang peradilan

tipikor, prinsip-prinsip umum peradilan tipikor dan hukum acara peradilan tipikor 2. Memfasilitasi diskusi agar interaktif

Mendengar, mencatat dan berdiskusi tanya jawab, mengajukan pendapat

Idem

Penutup Merangkum pokok bahasan, memberikan evaluasi.

Menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat, menjawab pertanyaan evaluasi

Idem

Post Test Ujian tertulis atau lisan, evaluasi proses pembelajaran, dan unjuk sikap Referensi 1. Moeljatno, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta

2. Andi Hamzah, Asas-Asas Hukum Pidana, Rineka Cipta

3. Elwi Danil, Korupsi, Konsep, Tindak Pidana dan Pemberantasannya, PT. RajaGrafindo Persada 4. KUHP

5. UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi Dosen :

(7)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI 2. KODE MATA KULIAH NA 6214

3. WAKTU PERTEMUAN 100 MENIT 4. PERTEMUAN KE 4 (empat)

5. INDIKATOR PENCAPAIAN Mahasiswa dapat mengidentifikasi lembaga-lembaga pemberantasan tipikor, menjelaskan dasar hukum lembaga-lembaga tipikor, menyimpulkan tentang dualism kewenangan antara lembaga-lembaga pemberantasan tipikor

6. MATERI POKOK Lembaga-Lembaga Pemberantasan Tipikor : kepolisian, kejaksaan dan lembaga independen KPK

Dualisme Kewenangan antara lembaga-lembaga pemberantasan tipikor

7. PENGALAMAN BELAJAR Mendiskusikan tentang Lembaga-Lembaga Pemberantasan Tipikor : kepolisian, kejaksaan dan lembaga independen KPK

mendiskusikan dan mengemukakan pendapat tentang dualisme kewenangan antara lembaga-lembaga pemberantasan korupsi

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA PERANGKAT DAN MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan 1. Membacakan SAP dan silabus 2. Mereview pengetahuan mahasiswa

Melihat dan mendengar, mencatat dan menjawab review

Perangkat belajar : Bahan ajar Klinik Hk Anti Korupsi, SAP, Silabus.

Media belajar : white board, LCD

Penyajian 1. Memberikan ulasan Lembaga-Lembaga Pemberantasan Tipikor : kepolisian, kejaksaan dan lembaga independen KPK serta mengulas dualisme kewenangan antara lembaga-lembaga pemberantasan korupsi

2. Memfasilitasi diskusi agar interaktif

Mendengar, mencatat dan berdiskusi tanya jawab, mengajukan pendapat

Idem

Penutup Merangkum pokok bahasan, memberikan evaluasi.

Menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat, menjawab pertanyaan evaluasi

Idem

Post Test Ujian tertulis atau lisan, evaluasi proses pembelajaran, dan unjuk sikap

Referensi 1. Elwi Danil, Korupsi, Konsep, Tindak Pidana dan Pemberantasannya, PT. RajaGrafindo Persada 2. Baharudin Lopa, 1989, Kejahatan Korupsi dan Penegakan Hukum , Pradnya Paramita

3. Adami Chazawi, 2006, Hukum Pembuktian Tindak Pidana Korupsi 4. Firman Wijaya, 2008, Peradilan Korupsi Teori dan Praktek, Maharani Press 5. Andi Hamzah, 2001, Korupsi di Indonesia Masalah dan Pemecahannya, Gramedia 6. KUHP

7. UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi Dosen :

(8)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI 2. KODE MATA KULIAH NA 6214

3. WAKTU PERTEMUAN 100 MENIT 4. PERTEMUAN KE 5 (lima) 5. INDIKATOR

PENCAPAIAN

Mahasiswa mampu mendiskusikan dan menganalisis kode etik profesi polisi, jaksa, dan hakim serta KPK dan memberikan pendapat tentang strategi dan optimalisasi pemberantasan korupsi di Indonesia

6. MATERI POKOK Kode Etik Profesi Polisi, Jaksa, Hakim dan KPK

Strategi dan Optimalisasi Pemberantasan Korupsi di Indonesia 7. PENGALAMAN

BELAJAR

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA PERANGKAT DAN MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan 1. Membacakan SAP dan silabus 2. Mereviem pengetahuan mahasiswa

tentang lembaga-lembaga pemberantasan tipikor

Melihat dan mendengar, mencatat serta menjawab

Perangkat belajar : Bahan ajar Klinik Hk Anti Korupsi, SAP, Silabus. Media belajar : white board, LCD Penyajian 1. Memberikan ulasan umum kode etik

profesi secara umum

2. Memfasilitasi diskusi tentang kode etik profesi polisi, jaksa, hakim dan KPK dengan metode PBL

3. Memfasilitasi diskusi tentang strategi dan optimalisasi pemberantasan korupsi di Indonesia

Mendengar, mencatat dan berdiskusi tanya jawab, mengajukan pendapat

Idem

Penutup Merangkum pokok bahasan, memberikan evaluasi.

Menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat, menjawab pertanyaan evaluasi

Idem

Post Test Ujian tertulis atau lisan, evaluasi proses pembelajaran, dan unjuk sikap

Referensi 1. Darwan Prinst, 2002, Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

2. Syaiful Ahmad Dinar & Syarif Fadillah Chaerudin, 2008, Strategi Pencegahan dan Penegakan Hukum Tindak Pidana Korupsi, Refika Aditama, Bandung

3. Deni Setiawan, 2008, KPK memburu Koruptor, Pustaka Timur, Jakarta 4. Diana Napitupulu, 2010, KPK in Action, Raih Asa Sukses, Jakarta 5. Ermansyah Djaja, 2009, Memberantas Korupsi bersama KPK

6. Andi Hamzah, 2001, Analisis dan Evaluasi Hukum Tentang Wewenang Kepolisian dan Kejaksaaan Di bidang Penyidikan

7. O.C Kaligis, 2006, Pengawasan Terhadap Jaksa selaku Penyidik Tindak Pidana Khusus dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Alumni, Bandung

8. KUHP 9. KUHAP

(9)

12. Kode Etik Jaksa 13. Kode Etik Hakim 14. Kode Etik KPK

Dosen : Tandatangan :

(10)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI 2. KODE MATA KULIAH NA 6214

3. WAKTU PERTEMUAN 100 MENIT 4. PERTEMUAN KE 6 (enam)

5. INDIKATOR PENCAPAIAN Mahasiswa mampu mendiskusikan, merembugkan dan menganalisis serta memecahkan kasus-kasus Korupsi di Indonesia

6. MATERI POKOK Kasus-kasus tindak pidana korupsi di Indonesia

7. PENGALAMAN BELAJAR Melatih kemampuan mahasiswa mendiskusikan, merembugkan, menganalisis dan memecahkan kasus-kasus korupsi di Indonesia

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

PERANGKAT DAN MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan 1. Membacakan SAP dan silabus Melihat dan mendengar

Perangkat belajar : Bahan ajar Klinik Hk Anti Korupsi, SAP, Silabus.

Media belajar : white board, LCD, ruang moot court

Penyajian 1. Memberikan ulasan umum tentang kasus-kasus korupsi di Indonesia 2. Memfasilitasi diskusi tentang

kasus-kasus korupsi di Indonesia dengan metode PBL

Membaca, menganalisa, mendiskusikan

Idem

Penutup Memberikan evaluasi Menyimak, mengajukan

pertanyaan dan pendapat, menjawab pertanyaan evaluasi

Idem

Post Test Ujian tertulis atau lisan, evaluasi proses pembelajaran, dan unjuk sikap Referensi 1. KUHP

2. KUHAP

3. UU No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi 4. Literature bebas terkait

Dosen : Tandatangan :

(11)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI

EXPERIENTIAL COMPONENT

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI 2. KODE MATA KULIAH NA 6214

3. WAKTU PERTEMUAN 100 MENIT 4. PERTEMUAN KE 7 (tujuh)

5. INDIKATOR PENCAPAIAN Mahasiswa mampu menceritakan, menganalisis dan mendiskusikan proses dan mekanisme pemeriksaan pendahuluan di Peengadilan Tipikor

6. MATERI POKOK Proses dan mekanisme pemeriksaan pendahuluan dalam pengadilan tipikor

7. PENGALAMAN BELAJAR Mahasiswa mengamati dan menganalisis proses dan mekanisme pemeriksaaan pendahuluan di Pengadilan Tipikor

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA PERANGKAT DAN MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Membacakan SAP dan silabus Melihat dan mendengar Perangkat belajar : Bahan ajar Klinik Hk Anti Korupsi, SAP, Silabus.

Media belajar : white board, LCD, ruang moot court

Penyajian Proses dan mekanisme pemeriksaan pendahuluan dalam pengadilan tipikor

mendengar, mengamati, menganalisa, mencatat, dan menyusun laporan

Idem

Penutup Memberikan evaluasi Menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat, menjawab pertanyaan evaluasi

Idem

Post Test Ujian tertulis atau lisan, evaluasi proses pembelajaran, dan unjuk sikap Referensi Bebas, disarankan lebih mengacu pada pencapaian hasil akhir riset observasi

Dosen : Tandatangan :

(12)

SATUAN ACARA PENGAJARAN

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI

EXPERIENTIAL COMPONENT

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI 2. KODE MATA KULIAH NA 6214

3. WAKTU PERTEMUAN 100 MENIT 4. PERTEMUAN KE 8 (delapan)

5. INDIKATOR PENCAPAIAN Mahasiswa mampu menceritakan dan menyusun surat dakwaan, berkas penuntutan, dan eksepsi di Pengadilan Tipikor

6. MATERI POKOK Proses dan mekanisme surat dakwaan, penuntutan, eksepsi dalam pengadilan tipikor

7. PENGALAMAN BELAJAR Mahasiswa mengamati, menganalisis proses penuntutan, surat dakwaan, eksepsi dalam pengadilan tipikor

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

PERANGKAT DAN MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan Membacakan SAP dan silabus Melihat dan mendengar serta mencatat

Perangkat belajar : Bahan ajar, SAP, Silabus Media Belajar :

White board, LCD, Praktek lapangan Penyajian Proses dan mekanisme surat

dakwaan, penuntutan, eksepsi dalam pengadilan tipikor

mendengar, mengamati, mencatat, mendiskusikan di pengadilan tipikor

Idem

Penutup Memberikan evaluasi Melaporkan hasil, menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat, menjawab pertanyaan evaluasi

Idem

Post Test Ujian tertulis atau lisan, evaluasi proses pembelajaran, dan unjuk sikap Referensi Bebas

Dosen : Tandatangan :

(13)

SATUAN ACARA PENGAJARAN

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI

EXPERIENTIAL COMPONENT

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI 2. KODE MATA KULIAH NA 6214

3. WAKTU PERTEMUAN 100 MENIT 4. PERTEMUAN KE 9 (Sembilan)

5. INDIKATOR PENCAPAIAN Mahasiswa mampu mendiskusikan proses pemeriksaan saksi dan saksi ahli, keterangan terdakwa dan pembuktian di Pengadilan Tipikor

6. MATERI POKOK Proses pemeriksaan saksi dan saksi ahli, keterangan terdakwa dan pembuktian 7. PENGALAMAN BELAJAR Mahasiswa mendiskusikan proses pemeriksaan saksi dan saksi ahli, keterangan

terdakwa dan pembuktian di Pengadilan Tipikor STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

PERANGKAT DAN MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan 1. Membacakan SAP dan silabus 2. Mengulas Proses pemeriksaan

saksi, saksi ahli, keterangan terdakwa dan pembuktian

Melihat dan mendengar serta mencatat

Perangkat belajar : Bahan ajar, SAP, Silabus

Media Belajar : White board, LCD, Praktek lapangan Penyajian Proses pemeriksaan saksi dan saksi

ahli, keterangan terdakwa dan pembuktian

mendengar, mengamati, menganalisa dan mencatat di pengadilan tipikor

Idem

Penutup Memberikan evaluasi Melaporkan hasil, menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat, menjawab pertanyaan evaluasi

Idem

Post Test Ujian tertulis atau lisan, evaluasi proses pembelajaran, dan unjuk sikap Referensi Bebas

Dosen : Tandatangan :

(14)

SATUAN ACARA PENGAJARAN

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI

EXPERIENTIAL COMPONENT

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI 2. KODE MATA KULIAH NA 6214

3. WAKTU PERTEMUAN 100 MENIT 4. PERTEMUAN KE 10 (sepuluh)

5. INDIKATOR PENCAPAIAN Mahasiswa mampu mendiskusikan proses penuntutan, pledoi, replik/duplik, simpulan dan menyusun penuntutan, pledooi, replik-duplik dan simpulan di Pengadilan Tipikor

6. MATERI POKOK Proses penuntutan dan pidana, pledoi, replik/duplik, simpulan

7. PENGALAMAN BELAJAR Mahasiswa mengamati dan mendiskusikan proses penuntutan, pledoi, replik/duplik, simpulan di Pengadilan Tipikor

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA PERANGKAT DAN MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan 1. Membacakan SAP dan silabus

2. Mengulas Proses pemeriksaan di pengadilan dan Proses putusan pengadilan

Melihat dan mendengar serta mencatat

Perangkat belajar : Bahan ajar, SAP, Silabus

Media Belajar : White board, LCD, Praktek lapangan Penyajian Proses penuntutan dan pidana,

pledoi, replik/duplik, simpulan

mengamati dan mendengarkan di Pengadilan tipikor dan menyusun

Idem

Penutup Memberikan evaluasi Melaporkan hasil, menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat, menjawab pertanyaan evaluasi

Idem

Post Test Ujian tertulis atau lisan, evaluasi proses pembelajaran, dan unjuk sikap Referensi Bebas

Dosen : Tandatangan :

(15)

SATUAN ACARA PENGAJARAN

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI

EXPERIENTIAL COMPONENT

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI 2. KODE MATA KULIAH NA 6214

3. WAKTU PERTEMUAN 100 MENIT 4. PERTEMUAN KE 11 (sebelas)

5. INDIKATOR PENCAPAIAN Mahasiswa mampu menganalisis dan membentuk pendapat, merembukkan proses putusan, upaya hukum biasa dan luar biasa di Pengadilan Tipikor

6. MATERI POKOK Proses putusan, upaya hukum biasa dan luar biasa

7. PENGALAMAN BELAJAR Mahasiswa melatih kemampuan analisis dan evaluasi terhadap proses putusan, upaya hukum biasa dan luar biasa di Pengadilan Tipikor

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA PERANGKAT DAN MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan 1. Membacakan SAP dan silabus

Melihat dan mendengar serta mencatat

Perangkat belajar : Bahan ajar, SAP, Silabus

Media Belajar : White board, LCD Penyajian Proses putusan, upaya hukum

biasa dan luar biasa

mengamati dan menyaksikan proses putusan di Pengadilan Tipikor

Idem

Penutup Memberikan evaluasi Melaporkan hasil, menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat, menjawab pertanyaan evaluasi

Idem

Post Test Ujian tertulis atau lisan, evaluasi proses pembelajaran, dan unjuk sikap Referensi Bebas

Dosen : Tandatangan :

(16)

SATUAN ACARA PENGAJARAN

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI

REFLECTION COMPONENT

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI 2. KODE MATA KULIAH NA 6214

3. WAKTU PERTEMUAN 100 MENIT 4. PERTEMUAN KE 12 (dua belas)

5. INDIKATOR PENCAPAIAN Mahasiswa mampu praktik menulis laporan hasil riset dan observasi proses penanganan kasus tindak pidana korupsi di Kepolisian (evaluasi refleksi)

6. MATERI POKOK Membuat mempraktekkan menulis laporan hasil riset dan observasi dlam penanganan kasus tindak pidana korupsi di Kepolisian

7. PENGALAMAN BELAJAR Mempelajari tentang

 Teknik menulis laporan hasil observasi

 Proses pnanganan kasus di kepolisian,kejaksaan

 Praktek menulis laporan hasil reset dan observasi di kantor polisi, dan kejaksaan

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN MAHASISWA PERANGKAT DAN MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan 1. Membacakan SAP dan silabus 2. Menerangkan

aturan riset observasi

Melihat dan mendengar serta mencatat

Perangkat belajar : Bahan ajar, SAP, Silabus Media Belajar :

White board, LCD, Masyarakat

Penyajian Membuat mempraktekkan menulis laporan hasil riset dan observasi di Kepolisian (evaluasi refleksi

Melaksanakan riset observasi di Kepolisian

Idem

Penutup Memberikan evaluasi Melaporkan hasil, menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat, menjawab pertanyaan evaluasi

Idem

Post Test Ujian tertulis atau lisan, evaluasi proses pembelajaran, dan unjuk sikap Referensi Bebas

Dosen : Tandatangan :

(17)

SATUAN ACARA PENGAJARAN

KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI

REFLECTION COMPONENT

1. MATA KULIAH KLINIK HUKUM ANTI KORUPSI 2. KODE MATA KULIAH NA 6214

3. WAKTU PERTEMUAN 100 MENIT 4. PERTEMUAN KE 13 ( tiga belas)

5. INDIKATOR PENCAPAIAN Mahasiswa mampu menceritakan, mendeskripsikan dan mengevaluasi serta menyimpulkan pelaksanaan Experiential Component Di Pengadilan Tipikor

6. MATERI POKOK Hasil Pembelajaran Mahasiswa dalam Experiential Component di Pengadilan Tipikor, Hambatan dan Kendala

7. PENGALAMAN BELAJAR Mahasiswa melatih diri mengevaluasi, menceritakan atau mendeskripsikan serta membuat kesimpulan tentang pelaksanaan Experiential Component di Pengadilan Tipikor

STRATEGI PEMBELAJARAN

TAHAPAN KEGIATAN DOSEN KEGIATAN

MAHASISWA

PERANGKAT DAN MEDIA

(1) (2) (3) (4)

Pembukaan 1. Membacakan SAP dan silabus 2. Menerangkan mekanisme

refleksi dan evaluasi

Melihat dan mendengar serta mencatat

Perangkat belajar : Bahan ajar, SAP, Silabus Media Belajar :

White board, LCD, Masyarakat

Penyajian 1. Bertanya tentang pengetahuan yang diperoleh mahasiswa selama melaksanakan experiential component di Pengadilan Tipikor 2. Mengevaluasi Melaporkan hasil experiential component selama di Pengadilan Tipikor menjawab evaluasi dan refleksi dosen

Idem

Penutup Memberikan evaluasi Melaporkan hasil, menyimak, mengajukan pertanyaan dan pendapat, menjawab pertanyaan evaluasi Idem

Post Test Ujian tertulis atau lisan, evaluasi proses pembelajaran, dan unjuk sikap Referensi Bebas

Dosen : Tandatangan :

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yesus atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Persepsi Pegawai

Bagi menjawab persoalan 1 iaitu adakah murid bermasalah pendengaran dapat menamakan nombor 1 hingga 9 selepas menggunakan permainan blok, sebanyak 3 kemahiran

Terlihat dari hasil prestasi belajar sejarah siswa kelas X-1 sebagai kelompok eksperimen yang diberi perlakuan pembelajaran dengan Metode Jigsaw, memperoleh jumlah nilai

Pada kedua responden dilakukan intervensi yang sama dengan kriteria hasil berbeda yaitu menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, perawatan,

Perbedaan persentase penilaian untuk pengujian kelompok besar dengan kelompok kecil dapat disebabkan karena semakin banyaknya tingkat kecerdasan peserta didik yang menilai

Tahun 2018 sesuai Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI Nomor 791/KPT/I/2018 tanggal 24 September 2018 tentang Izin Pembukaan Program Studi

Berdasarkan hasil pengujian, terdapat beberapa kesimpulan pada penelitian sistem pendukung keputusan budidaya tanaman cabai berdsarkan curah hujan dengan menggunakan