• Tidak ada hasil yang ditemukan

Blockchain - Teknologi Mata Uang Kripto (Crypto Currency) Rina Candra, dkk 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Blockchain - Teknologi Mata Uang Kripto (Crypto Currency) Rina Candra, dkk 2018"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

6 B. TINJAUAN PUSTAKA

1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis.

Tabel 1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul

Penelitian

Hasil Penelitian Perbedaan

Rina Candra, dkk 2018 Blockchain -Teknologi Mata Uang Kripto (Crypto Currency) Teknologi blockchain yang muncul dapat dimanfaatkan untuk bidang lain yang memerlukan sebuah mekanisme keamanan dan kehandalan yang dapat diterima oleh pihak-pihak yang terlibat di dalam transaksi ataupun proses kegiatan lainnya.

Penelitian ini lebih menekankan pada peranan

cryptocurrency atau teknologi mata uang kripto pada sektor jasa keuangan khususnya di Indonesia. Jonathan Chiu, dkk 2018 The Economics Of Cryptocurrencies -Bitcoin and Beyond Bahwa penggunaan bitcoin signifikan efektif dan menarik dari segi ekonomi. Penelitian tersebut menghitung aspek ekonomi sedangankan penelitian ini menekankan pada aspek peranan

(2)

7 The Law Library of Congress, Staff of Global Legal Research Directorate, 2018 Regulation of Cryptocurrency Around The World

Beberapa negara yang menerima keberadaan teknologi mata uang kripto Penelitian yang jelas berbeda Prof. Dr. Robby Houben, 2018 Cryptocurrencies and blockchain

Blockchain tidak boleh untuk pencucian uang, pendanaan teroris dan penggelapan pajak. Perjuangan melawan pencucian uang, pendanaan teroris dan penggelapan pajak dan lain-lain.

Menguraikan fenomena ini dari perspektif hukum, dengan fokus pada penggunaan cryptocurrency untuk kejahatan keuangan, pencucian uang dan penggelapan pajak. Ini berisi rekomendasi kebijakan untuk standar UE di masa mendatang. Jelas berbeda dengan tujuan penelitian penulis.

(3)

8 Ria Aulia

Mediana, 2018

Pro dan Kontra Bitcoin: Analisis Pengaruh Perkembangan Bitcoin, Performa Fiat Money dan Sistem Kelola Negara

Hasil analisa dalam penelitian ini

mengungkapkan bahwa dari sembilan faktor mempengaruhi posisi negara atas Bitcoin; hanya saja signifikansinya berbeda. Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan dalam menentukan posisi negara atas Bitcoin merupakan faktor-faktor politik dan faktor-faktor ekonomi justru tidak signifikan berpengaruh. Sehingga dapat dikatakan bahwa penerimaan negara atas Bitcoin cenderung dikarenakan alas an politik dibandingkan dengan ekonomi, padahal Bitcoin itu sendiri berada pada aspek ekonomi. Jika penerimaan Bitcoin di legalkan, maka negara-negara di dunia tetap harus menyertai peran

Penelitian ini bertujuan mencari pengaruh

perkembangan Bitcoin, performa fiat money dan sistem kelola negara-negara di dunia dalam menentukan posisinya terhadap legalitas Bitcoin. Teori dan konsep yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sistem keuangan internasional dan sistem kelola negara; dengan pendekatan kuantitatif serta analisis regresi logistik multinomial yang didukung dengan data sekunder.

(4)

9

pemerintah sebab Bitcoin dinilai tidak memiliki aturan yang jelas dan berpotensi merugikan orang lain.

Sumber : Data Diolah

2. Definisi Cryptocurrency

Cryptocurrency yang dimaksud dalam penelitian ini adalah setiap mata uang virtual yang menggunakan teknik enkripsi sebagai dasar operasinya seperti Bitcoin, Ethereum, Ripple, Litecoin, dan lainnya. Pemerintah Indonesia sendiri belum secara khusus mengatur Cryptocurrency, namun landasan hukum yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, Undang Nomor. 23 Tahun 1999, serta Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009 yang secara teknis menyatakan bahwa segala bentuk Cryptocurrency dan mata uang virtual lainnya tidak diakui oleh negara sebagai alat pembayaran yang sah. Keuntungan Investasi Cryptocurrency:

1. Trennya terus meningkat dari tahun ke tahun artinya potensi Kenaikan Harga di Masa Mendatang

2. Kebebasan dan Kecepatan artinya Bitcoin, Ether, dan mayoritas mata uang kripto lainnya menggunakan teknologi blockchain tanpa melibatkan pihak ketiga yaitu perbankan. Dengan demikian, tidak ada aturan yang berpotensi menghambat proses pembayaran. Misalnya saat transfer ke luar negeri, prosesnya tidak perlu menunggu hari kerja, melainkan hanya berjam-jam bahkan menit. Pada prinsipnya, tujuan awal pembuatan cryptocurrency adalah untuk menghilangkan hambatan di dunia keuangan. Meskipun saat ini, berbagai startup mulai melihat penerbitan cryptocurrency sebagai sarana pendanaan kerumunan melalui ICO.

(5)

10

3. Keamanan Identitas karena banyak orang yang memiliki kebutuhan aneh, seperti menyembunyikan identitasnya saat bertransaksi. Ketakutan akan informasi pribadi pengguna diketahui oleh Bank atau pedagang. Informasi tersebut sangat berharga dan rentan disalahgunakan. Oleh karena itu, beberapa orang memilih menggunakan BTC dan ETH untuk menjamin ketersediaan informasi.

4. Menjaga dari pemalsuan uang, salah satu masalah penggunaan uang kertas dan kartu kredit adalah rawan pencurian dan pemalsuan. Secara teknis dalam dunia digital, ada istilah “pembelanjaan ganda” yang artinya dengan menggunakan uang yang sama, seseorang melakukan transaksi untuk dua hal yang berbeda.

3. Sistem Keuangan Internasional

Sistem keuangan internasional didefinisikan oleh Yuriy Kozak sebagai kombinasi antara pasar keuangan dan institusi yang terkait dengan hukum dan pajak bisnis internasional. Sistem keuangan internasional juga ditentukan oleh C.M. Adam sebagai struktur pasar dimana organisasi dan perdagangan yang dilakukan oleh individu mendukung komitmen ekonomi yang dilaksanakan lintas batas negara. Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem keuangan internasional merupakan sistem yang mengacu pada lembaga dan pelaku keuangan di dalamnya yang mengatur tata cara dan undang-undang yang berkaitan dengan kegiatan keuangan internasional berdasarkan kesepakatan para pihak yang terlibat di dalamnya.

Dalam perjalanan sistem keuangan internasional terdapat beberapa unsur di dalamnya yang berupa kumpulan dari subsistem utama perekonomian dunia yang berdampak pada penetapan perekonomian nasional dan global. Unsur-unsur tersebut terdiri dari:

1. Sistem moneter internasional - yang dicirikan oleh komponen seperti mata uang nasional dan cadangan, mata uang kolektif internasional, kondisi konvertibilitas timbal balik, paritas mata uang, nilai tukar, dan mekanisme pengaturan nilai tukar nasional dan internasional.

2. Pasar keuangan internasional - termasuk mata uang, pinjaman dan sekuritas oleh instrumen keuangan tertentu.

(6)

11

3. Sektor keuangan virtual - yaitu internet banking, belanja online, mata uang digital, e-money; Lembaga kredit dan keuangan khusus (seperti dana asuransi pensiun dan kumpulan investor).

4. Perdagangan ekonomi - dalam bentuk bursa saham dan komoditas internasional.

5. Pelaku ekonomi - terdiri dari negara, bank, perusahaan korporasi, TNC dan TNB; yang melakukan operasi untuk menarik penanaman modal asing sebagai sumber modal untuk membiayai penanaman modal dalam bentuk penjualan saham atau pinjaman di pasar modal internasional.

Unsur-unsur di atas menjadi satu kesatuan dan berjalan seiring sebagai penggerak sistem keuangan internasional. Dalam penelitian ini kelima elemen tersebut digunakan untuk melihat posisi mata uang kripto sehingga dapat diketahui apakah mata uang kripto termasuk dalam sistem keuangan internasional. Sistem keuangan internasional dengan demikian melibatkan beberapa aktor utama yang memediasi sebagian besar aliran keuangan internasional, yaitu aktor negara seperti perusahaan, bank, dan pemerintah. Selain itu, terdapat juga pelaku non negara seperti: perusahaan internasional, perusahaan multinasional, bank internasional, lembaga keuangan dan lembaga keuangan internasional. Para pelaku tersebut memiliki peran masing-masing sebagai penyedia jasa dan pengawas dalam sistem keuangan internasional yang sedang berjalan.

Kajian ini hanya berfokus pada aktor negara dan kebijakan karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui legalitas Bitcoin sebagai mata uang. Alasannya karena mereka yang berhak menggunakan Bitcoin secara legal adalah para aktor negara. Penyelenggaraan sistem keuangan tidak terlepas dari peran para pelaku tersebut dalam mendukung kinerja sistem keuangan yang dapat diukur, dari:

1. Persaingan - pasar keuangan merupakan tempat yang kompetitif untuk menyediakan berbagai jenis jasa keuangan dari penyedia jasa. Hal ini juga memudahkan masyarakat dalam memilih layanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Indikator pada sektor persaingan ini adalah: jumlah lembaga keuangan, perubahan saham, kemudahan masuknya penanaman modal asing, harga jasa dan sebagainya.

(7)

12

2. Concentration (konsentrasi) - besarnya persaingan di pasar keuangan mendorong terjadinya pemusatan kekuasaan dimana pemusatan kekuasaan ini dilihat dari sejauh mana sektor keuangan dikuasai oleh lembaga-lembaga terbesar di pasar internasional. Indikator konsentrasi dihitung dari jumlah kuadrat saham semua perusahaan di suatu sektor, dengan nilai indeks yang lebih tinggi menunjukkan konsentrasi pasar yang lebih besar.

3. Efisiensi - kemampuan sektor keuangan untuk menyediakan produk dan layanan berkualitas tinggi dengan biaya rendah. Persaingan dan efisiensi dalam sistem keuangan sebagian besar saling terkait karena sistem yang lebih kompetitif selalu berubah menjadi lebih efisien. Indikator untuk menilai efisiensi sistem keuangan adalah persentase total aset (biaya operasi, pajak, keunggulan kompetitif, dll.) Dan sebaran suku bunga.

Ketiga indikator di atas merupakan kinerja dalam proses sistem keuangan internasional, dimana ketika sistem tersebut berjalan maka ketiga sektor tersebut akan muncul sebagai pendukung beroperasinya sistem keuangan internasional. Indikator-indikator tersebut menjadi acuan dalam siklus sistem keuangan internasional, yang digunakan untuk melihat apakah cryptocurrency telah memenuhi ketiga sektor tersebut.

4. Definisi Sektor Jasa Keuangan

Sektor keuangan merupakan kelompok perusahaan industri jasa yang sudah masuk dalam perusahaan publik yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan dibagi menjadi beberapa sub sektor, diantaranya meliputi sub sektor bank, sub sektor lembaga pembiayaan, sub sektor perusahaan efek, sub sektor asuransi dan sub sektor lainnya yang merupakan perusahaan penghasil bahan baku yang berjumlah satu perusahaan (Kayo, 2016).

Sektor keuangan memiliki peran yang sangat signifikan dalam memacu pertumbuhan ekonomi suatu negara. Sektor keuangan menjadi lokomotif pertumbuhan sektor riil melalui akumulasi modal dan inovasi teknologi. Lebih

tepatnya, sektor keuangan mampu memobilisasi simpanan dan

(8)

13

memberi peminjam berbagai instrumen keuangan dengan kualitas tinggi dan risiko rendah.

Ini akan meningkatkan investasi dan pada akhirnya mempercepat pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain, terjadinya asimetris informasi yang diwujudkan dalam bentuk biaya transaksi yang tinggi dan biaya informasi di pasar keuangan dapat diminimalisir jika sektor keuangan berfungsi secara efisien (Levine, 1997; Fritzer, 2004 dan Kularatne 2002) di (Inggrid, 2006).

Di Indonesia, sektor keuangan digerakkan oleh dua lembaga keuangan yaitu lembaga perbankan yang terdiri dari bank umum dan lembaga non bank yang terdiri dari pasar modal, lembaga keuangan, asuransi, dana pensiun dan pegadaian. Perkembangan sektor keuangan selain dipengaruhi oleh faktor internal seperti regulasi perbankan dan pasar modal juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti perkembangan sektor riil, regulasi pemerintah di bidang ekonomi, perkembangan sosial, politik dan demokrasi. sebagai komunitas internasional (Nugroho, 2008).

Menurut DFID (Department For International Development) sektor keuangan adalah semua perusahaan besar atau kecil, lembaga formal dan informal dalam perekonomian yang memberikan jasa keuangan kepada konsumen, pelaku bisnis dan lembaga keuangan lainnya. Dalam arti yang lebih luas, ini mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan perbankan, bursa saham, asuransi, credit unions, lembaga keuangan mikro dan pemberi pinjaman (pemberi pinjaman uang). Bank Dunia membagi pengukuran kedalaman keuangan yang dapat diproksikan dengan kedalaman, akses, efisiensi, dan stabilitas. Keempat dimensi tersebut kemudian diukur untuk dua komponen utama di bidang keuangan, yaitu lembaga keuangan (perbankan) dan pasar keuangan. Untuk mengukur kedalaman sektor keuangan dapat dilihat pada berbagai rasio aset keuangan terhadap PDB.

Menurut DFID (Department for International Development, 2004) sektor keuangan dikatakan berkembang jika memenuhi beberapa syarat. Pertama, meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor keuangan. Kedua, cakupan layanan keuangan yang tersedia semakin meningkat. Ketiga, diversifikasi lembaga keuangan semakin meningkat. Keempat, jumlah uang

(9)

14

yang ditransfer melalui sektor keuangan semakin meningkat. Kelima, laju alokasi modal oleh lembaga keuangan kepada perusahaan swasta sebagai respons terhadap sinyal pasar (dibandingkan dengan pinjaman pemerintah langsung dari bank pemerintah) semakin meningkat. Keenam, peningkatan regulasi dan stabilitas sektor keuangan.

Menurut DFID (Department For International Development) sektor keuangan adalah semua perusahaan besar atau kecil, lembaga formal dan informal dalam perekonomian yang memberikan jasa keuangan kepada konsumen, pelaku bisnis dan lembaga keuangan lainnya. Dalam arti yang lebih luas, ini mencakup segala sesuatu yang berhubungan dengan perbankan, bursa saham, asuransi, credit unions, lembaga keuangan mikro dan pemberi pinjaman (pemberi pinjaman uang). Bank Dunia membagi pengukuran kedalaman keuangan yang dapat diproksikan dengan kedalaman, akses, efisiensi, dan stabilitas. Keempat dimensi tersebut kemudian diukur untuk dua komponen utama di bidang keuangan, yaitu lembaga keuangan (perbankan) dan pasar keuangan. Untuk mengukur kedalaman sektor keuangan dapat dilihat pada berbagai rasio aset keuangan terhadap PDB.

Menurut DFID (Department for International Development, 2004) sektor keuangan dikatakan berkembang jika memenuhi beberapa syarat. Pertama, peningkatan efisiensi dan daya saing sektor keuangan. Kedua, cakupan layanan keuangan yang tersedia semakin meningkat. Ketiga, diversifikasi lembaga keuangan semakin meningkat. Keempat, jumlah uang yang ditransfer melalui sektor keuangan semakin meningkat. Kelima, tingkat alokasi modal oleh lembaga keuangan kepada perusahaan swasta sebagai respons terhadap sinyal pasar (dibandingkan dengan pinjaman pemerintah langsung dari bank pemerintah) semakin meningkat. Keenam, regulasi dan stabilitas sektor keuangan semakin meningkat.

5. Definisi Implementasi

Implementasi merupakan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah keputusan. Tindakan ini berupaya mengubah keputusan tersebut menjadi pola operasional dan berupaya mencapai perubahan besar atau kecil

(10)

15

seperti yang telah diputuskan sebelumnya. Intinya, implementasi juga merupakan upaya untuk memahami apa yang harus terjadi setelah program dilaksanakan. Pada tataran praktis, implementasi adalah proses penerapan keputusan dasar. Prosesnya terdiri dari beberapa tahapan yaitu:

1. Tahapan ratifikasi peraturan perundang-undangan. 2. Pelaksanaan keputusan oleh lembaga pelaksana.

3. Kesediaan kelompok sasaran untuk melaksanakan keputusan. 4. Dampak nyata dari keputusan, disengaja atau tidak.

5. Dampak keputusan seperti yang diharapkan oleh badan pelaksana. 6. Upaya penyempurnaan kebijakan atau regulasi.

Proses penyiapan implementasi setidaknya menyangkut beberapa hal penting, yaitu:

1. Persiapan sumber daya, unit dan metode.

2. Penerjemahan kebijakan ke dalam rencana dan arahan yang dapat diterima dan dapat dilaksanakan.

Gambar

Tabel 1 Penelitian Terdahulu  Nama Peneliti  Judul

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, grafik tekanan pada profil modifikasi 1 dan 3 terlihat (sedikit) lebih melebar dibandingkan profil normal dan modifikasi 2 yang relatif sama. Adanya pelebaran ini

Dibawah ini hasil rasio gross profit margin yang telah penulis olah dari data keuangan tiga perusahaan semen untuk tahun buku 2010-2012.. Tabel 4 : Rasio Gross Profit Margin

Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa kondisi siswa dalam bimbingan kelompok melalui teknik diskusi kelompok dalam setiap siklus mengalami peningkatan.Hal ini

Kumpulan BP tidak akan bertanggungjawab untuk sebarang kerosakan atau kecederaan akibat daripada penggunaan, selain daripada kegunaan produk bahan yang dinyatakan, kegagalan

Seberapa sering Bapak/Ibu merasakan pelaksanaan prosedur audit tertentu dalam batas anggaran waktu merupakan hal yang sangat. penting untuk dipatuhi

Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang

Selain permasalahan yang di keluhkan oleh para petani, dari pihak konsumen sendiri mempunyai permasalahan yang cukup menyusahkan pada saat mereka kekurangan pasokan

Peneliti terlebih dahulu menghitung jumlah kodingan atau poin-poin kekerasan verbal yang terdapat dalam film Perjaka Terakhir dan untuk kehandalan, selanjutnya meminta orang