• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Menggunakan Metode Difraksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi Larutan Menggunakan Metode Difraksi"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Sistem Pengukuran Konsentrasi

Larutan Menggunakan Metode Difraksi

Oleh :

Lusiana Weny Setyarini

2408100005

Dosen Pembimbing :

Ir. Heru Setijono, M.Sc

19490120 197612 1 001

Agus Muhammad Hatta, ST, M.Si, PhD 19780902 200312 1 002

Jurusan Teknik Fisika

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Surabaya

Seminar Tugas Akhir

(2)

Latar Belakang

Chemical analysis (konsentrasi alkohol, kadar glukosa) yang

mulai dikembangkan

Metode yang banyak dikenal adalah spektroskopi

Metode yang mulai dikembangkan adalah dengan difraksi

Seminar Tugas Akhir

Pengukuran konsentrasi larutan gula menggunakan

kisi difraksi

(3)

Bagaimana merancang sebuah sistem fotonik dengan

prinsip difraksi untuk mengetahui konsentrasi suatu

larutan.

Bagaimana pengaruh sistem tersebut jika diberikan

berbagai jenis larutan.

Tujuan pengerjaan penelitian Tugas Akhir ini adalah agar dapat

mengetahui konsentrasi suatu larutan menggunakan prinsip

difraksi dan juga dapat mengetahui pengaruhnya terhadap

berbagai jenis larutan.

Permasalahan

Tujuan

(4)

Larutan yang digunakan adalah larutan gula dengan

konsentrasi 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%

Jenis kisi difraksi yang digunakan adalah jenis reflection

dengan kerapatan 100 lines/mm

Laser yang digunakan adalah Laser He-Ne dengan panjang

gelombang 632,8 nm

Batasan Masalah

(5)

Tinjauan Pustaka

Seminar Tugas Akhir

1) Penelitian Boonsong Sutapun dan Massood Tabib-Azar (2000)

Menentukan indeks bias larutan (air, metanol, aseton)

Kisi difraksi, serat optik

2) Penelitian N. L. Dmitruk, N. L. Dmitruk, O. I. Mayeva, S. V. Mamykin, O. B.

Yastrubchak, dan M. Klopfleisch (2001)

Menentukan kadar alkohol

Multilayer diffraction grating

3) Penelitian T. Tamulevicˇius, R. Sˇeperys, M. Andrulevicˇius, dan S.

Tamulevicˇius (2011)

Menentukan indeks bias larutan

Metode GLRS (Grating Light Reflection Spectroscopy)

4) Penelitian Gang Ye, Xiaogong Wang (2010)

Menentukan kadar glukosa

Kisi difraksi berbahan hidrogel

(6)

Teori Penunjang

DIFRAKSI

Pembelokan gelombang saat melewati suatu objek berupa rintangan ataupun

celah.

Cahaya yang melewati celah, sebagian akan diteruskan, sebagian lagi akan

dibelokkan.

Pola difraksi berupa pola gelap-terang.

CELAH

LAYAR

(pola gelap terang)

θ

x

(7)

Transmission

KISI DIFRAKSI

Kumpulan dari elemen reflecting (pantulan) atau transmitting (terusan) yang

dipisahkan oleh jarak yang sebanding dengan panjang gelombang dari cahaya yang

dikenakan.

Reflection grating : kisi yang dikenai pada permukaan yang memantulkan

cahaya.

Transmission grating : terdiri dari kisi yang dikenai pada permukaan yang

transparan (meneruskan cahaya).

(8)

SKEMA DIFRAKSI PANTULAN

PERSAMAAN DIFRAKSI

(9)

PENETUAN ORDE

(10)

KADAR ZAT DALAM LARUTAN

Persen Massa (% massa)

Persen massa menyatakan bagian massa zat terlarut dalam 100 bagian

massa campuran (pelarut + zat terlarut)

Persen Volume (% volume)

Persen volume menyatakan bagian volume zat terlarut dalam 100

bagian volume campuran (pelarut + zat terlarut)

(11)

Mulai

Identifikasi permasalahan

Menentukan persamaan

matematis

Pengambilan data sudut

difraksi untuk berbagai larutan

Identifikasi

komponen-komponen yang diperlukan

Perancangan sistem

pengukuran konsentrasi

larutan dengan kisi difraksi

Pengujian sistem dengan

variasi konsentrasi larutan

yang berbeda

Tujuan

tercapai

?

Analisa data dan

pembahasan

Penyusunan laporan dan

presentasi

Selesai

YA

TIDAK

Metodologi

Penelitian

(12)

Alat & Bahan

Set up sistem

cermin datar

kisi

difraksi

layar

laser He-Ne

(13)

Skema sistem

Keterangan :

He-Ne = Laser He-Ne H = Hole G = Grating MD = Micro displacement L = Layar S = Sample Att = Attenuator = Sudut datang

= Sudut difraksi pada orde m = -3

= Sudut difraksi pada orde m = -2

= Sudut difraksi pada orde m = -1 G A B C D E i θ

θ

C

θ

B

θ

A L MD G He-Ne ) , , (y θ ϕ P H S Att

θ

D F A’ B’ C’ D’

(14)

Hasil Pengukuran Sudut Difraksi

SUDUT

DATANG

Seminar Tugas Akhir

SUDUT

(15)

y = -0.102x + 58.81 R² = 0.860 53.554 54.555 55.556 56.557 57.558 58.5 0 10 20 30 40 50 60 Su du t D ifr aks i, Ø ) Konsentrasi, C (%)

Grafik sudut difraksi fungsi konsentrasi pada orde -1 m = -1 Linear (m = -1)

Orde m = -1

y = -0.139x + 66.93 R² = 0.848 59 60 61 62 63 64 65 66 67 0 10 20 30 40 50 60 Su du t D ifr ak si, Ø ) Konsentrasi, C (%)

Grafik sudut difraksi fungsi konsentrasi pada orde -2 m = -2 Linear (m = -2)

Orde m = -2

y = -0.209x + 78.54 R² = 0.838 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 0 10 20 30 40 50 60 Su du t D ifr ak si, Ø ) Konsentrasi, C (%)

Grafik sudut difraksi fungsi konsentrasi pada orde -3

m = -3

Linear (m = -3)

(16)

Persamaan Matematis

Orde m = -1

Orde m = -2

Orde m = -3

Seminar Tugas Akhir

Ø = sudut difraksi

(17)

Validitas Sistem

Dilakukan pengambilan sudut difraksi pada larutan A

(konsentrasi 14%) dan larutan B (konsentrasi 18%)

Sudut difraksi yang diperoleh dimasukkan ke persamaan

matematis sesuai orde difraksi

Diperoleh nilai akurasi pada orde difraksi m = -2 dengan error

sebesar 3,3% untuk larutan A dan 6,6% untuk larutan B

(18)

Kesimpulan

Seminar Tugas Akhir

Metode difraksi dapat dilakukan untuk mengukur konsentrasi larutan

dengan memanfaatkan hubungan antara indeks bias dan sudut difraksi.

Indeks bias sendiri berbanding lurus dengan konsentrasi larutan.

Karakteristik dari sistem adalah linier dengan linieritas 0,86 untuk orde

m = -1; 0,848 untuk orde m = -2, dan 0,838 untuk orde m = -3

Pengukuran konsentrasi larutan dengan akurasi paling tinggi terletak pada

orde m = -2 karena memiliki error yang paling kecil setelah dilakukan

pengujian kembali, yaitu 3,3%

Range pengukuran konsentrasi adalah pada konsentrasi 10% sampai

dengan 50%

Resolusi dari sistem adalah 0,102% pada perubahan 1° sudut difraksi untuk

orde m = -1; 0,139% pada perubahan 1° sudut difraksi untuk orde m = -2; dan

0,209% pada perubahan 1° sudut difraksi untuk orde m = -3.

(19)

Saran

Seminar Tugas Akhir

Setting alat sebaiknya dikondisikan tetap saat pengambilan data

(20)

Daftar Pustaka

1. Amri, F. K. 2011. Pengukuran Kadar Gula dengan Indeks Bias Menggunakan Refraktometer. <URL:http://genting bocor.wordpress.com /2011/04/03/laporan-pengukuruan-kadar-gula-dengan-indeks-bias-menggunakan refraktomet er/>

2. Bass, M. 1995. Handbook of Optics Volume I Fundamental, Techniques, and Design. New York : McGraw-Hill Inc

3. Keiser, G. 1991. Optical Fiber Communication (Second Edition). Singapore : McGraw-Hill Inc 4. Palmer, C. 2005. Diffraction Grating Handbook Sixth Edition. New York : Newport Corporation 5. Pikatan, S. Januari 1991. “Laser”. Kristal 4:1-11

6. Ratnawati, C. D., 2007. Reflektansi dan Transmitansi Cahaya pada Larutan Gula dan Larutan Garam. Semarang : Jurusan Fisika Universitas Diponegoro

7. Sainov, S., 1994. “Optical Sensor Based on Total Internal Reflection Diffraction Grating”. Sensor and

Actuators A 45: 1-6

8. Sainov, S., dan Tontchev, D., 1989. “Using a Total Internal Reflection Diffraction Grating for Investigating Absorbing Liquids”. Optics and Laser in Engineering 10: 17-26

9. Singh, S. 2002. Refractive Index Measurement and It Applications. Physica Scripta

10. Steen, W., dan Mazumdeer, J. 2010. Laser Material Processing 4th Edition. London : Springer

11. Subedi, D. P., Adhikari, D. R., Joshi, U. M., Poudel, H. N., dan Niraula, B. 2006. Study of Temperature and

Concentration Dependence of Refractive Index of Liquids using a Novel Technique. Kathmandu

University Journal of Science, Engineering and Technology

12. Sutapun, B., dan Tabib-Azar, M., Feb. 2000. “Grating-coupled Multimode Fiber Optics for Filtering and Chemical-sensing Applications”. Sensor and Actuators B, 69: 63-69

13. Tamulevicˇius, T., Sˇeperys, R., Andrulevicˇius, M., Tamulevicˇius, S., 2011. “Total Internal Reflection Based Sub-wavelength Grating Sensor for the Determination of Refractive Index of Liquids. Photonics and

Nanostructures 9: 140-148

14. Tim Penyusun. 2005. Diktat Kuliah Fisika Optik. Bandung : Fakultas Teknik Elektro Universitas Langlangbuana

15. Ye, G., and Wang, X., 2010. “Glucose Sensing Through Diffraction Grating of Hydrogel Bearing Phenylboronic Acid Groups”. Biosensor and Bioelectronics 26: 772-777

(21)

Gambar

Grafik sudut difraksi fungsi konsentrasi pada orde -1 m = -1 Linear (m = -1)Orde m = -1 y = -0.139x + 66.93R² = 0.848 596061626364656667 0 10 20 30 40 50 60Sudut Difraksi, Ø(°) Konsentrasi, C (%)

Referensi

Dokumen terkait

Kendaraan jenis lainnya dikonversikan kedalam satuan kendaraan ringan (SKR) dengan mengalikan besar arus jenis kendaraan tersebut dengan nilai ekuivalen kendaraan

(2005), hasil dari penelitian ini dapat diinterpretasikan bahwa perusahaan yang memiliki profitabilitas rendah merupakan berita buruk perusahaan yang mendorong manajemen untuk

Adapun limbah itu dapat berupa sampah rumah tangga, buangan closet, sisa buangan air yang secara terus-menerus dihasilkan ru mah tangga yang apabila tidak

[r]

Berbagai teori kinerja selanjutnya yang dapat dipakai sebagai rujukan antara lain: George dan Gareth (2005, hlm. 205) yang menyatakan “job performance is the result of

Sebelum terbentuknya pemerintahan desa, di Desa Citaman terdapat kelembagaan kajaroan, pimpinannya disebut jaro yang berperan sebagai pengelola pemerintahan desa

Yang dimana Penlogan geofisika lebih teliti dalam penentuan kedalaman dari target pemboran terutama dalam hal lapisan batubara daripada penlogan visual dari inti pemboran

atau NGOs untuk menggantikan fungsi yang ditangani pemerintahan sebelumnya, dan melakukan desentralisasi administrasi pemerintahan; Kedua , menciptakan