• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nippon Indosari Corpindo, Tbk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nippon Indosari Corpindo, Tbk"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Kontak:

Equity & Index Valuation Division Phone: (6221) 7278 2380

info-equityindexvaluation@pefindo.co.id “Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen ini”

www.pefindo.com

Nippon Indosari Corpindo, Tbk

Laporan Utama

Equity Valuation

6 Mei 2013 Target Harga Terendah Tertinggi 8.200 8.900 Roti Kinerja Saham 0 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 8.000 9.000 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000 5.500

Apr-12 Jun-12 Aug-12 Oct-12 Dec-12 Feb-13

ROTI IHSG

IHSG ROTI

Sumber: Bloomberg

Informasi Saham Rp Rp

Kode saham ROTI PBRX

Harga Saham per 3 Mei 2013 8.050 440

Harga Saham Tertinggi 52 Minggu Terakhir 7.950 520

Harga Saham Terendah 52 Minggu Terakhir 5.700 375

Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (Miliar) 8.048 1.593

Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar) 3.670 1.149

Market Value Added & Market Risk

0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 2011 2012 M ar ke t R isk M VA

MVA Market Risk

Pemegang Saham (%)

Bonlight Investment Ltd. (BIL) 31,50

Treasure East Investments Ltd. (TEI) 31,50

Shikishima Baking Co., Ltd (SBC) 8,50

Sojitz Corporation 4,25

Publik (masing-masing dibawah 5%

kepemilikan) 24,25

Bisnis Sederhana dengan Prospek sangat

Menjanjikan

Didirikan pada tahun 1995, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) adalah pemain terkemuka dalam industri roti di Indonesia saat ini. Perusahaan mulai beroperasi dengan sebuah pabrik di Jababeka, Cikarang, dengan dua lini produksi - satu untuk roti tawar dan satu lagi untuk roti manis. Untuk meningkatkan penjualan ke depan, ROTI secara bertahap meningkatkan kapasitas produksinya. Per akhir 2012, ROTI memiliki 8 pabrik dan 24 lini produksi yang tersebar di Cikarang, Cibitung, Pasuruan, Semarang dan Medan, termasuk pabrik baru di Palembang dan Makassar. Dengan pabrik-pabrik tersebut, kapasitas produksi ROTI saat ini sekitar 3 juta potong per hari untuk 11 varian roti tawar, 26 varian roti manis dan 3 varian kue. Untuk mendistribusikan produknya, ROTI memiliki beberapa titik penjualan yang terdiri dari minimarket, supermarket, agen, toko kecil, serta institusi. Meskipun memiliki banyak pesaing dalam bisnis ini, namun, berkat cakupan distribusi yang luas dan inovasi yang kuat, ROTI mampu mempertahankan kinerja yang sangat baik.

(2)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

Memiliki Pangsa Pasar Terbesar, ROTI Mendominasi Pasar Roti Produksi Masal di Indonesia

ROTI merupakan produsen roti terbesar di Indonesia dalam kategori produksi masal dengan 8 pabrik, 24 lini produksi dan total kapasitas terpasang lebih dari 3 juta potong roti per hari. Di bawah merek Sari Roti, ROTI mendominasi industri ini yang pangsa pasarnya diperkirakan mencapai 90%. Per Januari 2013, ROTI memiliki sekitar 38 ribu titik penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Kami percaya kesuksesan ROTI di industri ini dikarenakan promosi yang berkelanjutan sehingga membentuk mind share konsumen dan ditambah dengan ekspansi yang kuat dalam membangun pabrik untuk menjaga ketersediaan roti di pasar. Dengan percepatan bisnis yang baik, ROTI dapat merasakan kinerja yang memuaskan, di mana kami percaya hal itu akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang, didorong oleh meningkatnya pendapatan per kapita dan masih rendahnya konsumsi roti di Indonesia.

Marjin Laba yang Tinggi Melalui Industri Ritel

Umumnya marjin laba bersih di bisnis ritel berkisar antara 2%-5%. Akan tetapi, ROTI yang sebagian besar cakupan distribusinya melalui industri ritel mampu mencatat marjin laba superior. Selama 2012, marjin laba bersih ROTI mencapai 12,5%, mengungguli rata-rata industri yang hanya 9%. Meskipun dengan adanya penerbitan obligasi di tahun ini, kami perkirakan marjin laba bersih akan tetap di atas 10%.

Ekspansi Agresif untuk Menangkap Pertumbuhan Kuat

Di 2012, ROTI telah menambahkan dua fasilitas di Palembang dan Makassar, masing-masing dengan dua lini produksi, satu roti manis dan roti tawar. Untuk tahun ini, ROTI menyiapkan sekitar Rp360 miliar untuk membangun pabrik baru di Purwakarta dan Cikande, dan Samarinda atau daerah potensial lainnya, serta lini produksi baru di pabrik yang ada. Sumber dana untuk belanja modal (capex) dari kas internal dan penerbitan obligasi sebesar Rp1 triliun, di mana Rp500 miliar akan direalisasikan tahun ini dan Rp500 miliar tahun depan. Jika penerbitan obligasi terealisasi, kami perkirakan leverage ROTI (DER) tetap terjaga atau sekitar 1,1x tahun ini.

Prospek Usaha

Tidak diragukan lagi bahwa ROTI memiliki outlook yang prospektif di tahun-tahun mendatang. Potensi konsumen yang besar yang tersebar dari kelas bawah sampai menengah di mana memiliki populasi yang besar, konsumsi roti yang relatif rendah di dalam negeri dibandingkan dengan negara-negara lain, kemampuan yang kuat untuk meningkatkan produksi, kondisi leverage terjaga serta merek yang menarik merupakan faktor-faktor di balik prospek cerah tersebut. Untuk memperluas cakupan distribusinya, ROTI berencana membangun 3 pabrik baru pada tahun ini dan terus meningkatkan lini produksi di pabrik yang sudah ada. Melihat semua kondisi di atas dan ditambah dengan citra merek ROTI yang kuat, kami percaya ROTI akan mampu mencatat kinerja yang memuaskan. Tahun ini, kami memperkirakan pendapatan ROTI akan tumbuh sebesar 44% YoY atau mencapai Rp1.716 miliar dan pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) 38% di periode 2012 - 2016.

Tabel 1: Ringkasan Kinerja

2010 2011 2012 2013P 2014P Penjualan [Rp miliar] 612 813 1.191 1.716 2.392 Laba sebelum pajak

[Rp miliar] 135 155 200 257 322

Laba bersih [Rp miliar] 100 116 149 192 241

EPS [Rp]* 99 115 147 190 238

Pertumbuhan EPS [%] 75 16 29 29 25

P/E [x] 26,9 29,0 46,8 42,3* 33,8*

PBV [x] 0,5 6,2 8,1 7,4* 5,7*

Sumber: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing *Berdasarkan harga saham ROTI per 3 Mei 2013 – Rp8.050 / saham

(3)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

Growth-Value Map memberikan gambaran akan ekspektasi pasar untuk

perusahaan-perusahaan yang tercatat di BEI. Metrik Current Performance (“CP”), sumbu horisontal, adalah bagian dari nilai pasar saham saat ini yang dapat dihubungkan dengan nilai perpetuitas dari kinerja profitabilitas perusahaan. Metrik Growth Expectations (“GE”), sumbu vertikal, merupakan perbedaan antara nilai pasar saham saat ini dengan nilai

current performance. Kedua metrik tersebut dinormalisasikan dengan nilai

buku perusahaan.

Growth-Value Map membagi perusahaan-perusahaan ke dalam empat

klaster, yaitu:

Excellent value managers (“Q-1”)

Pasar memiliki ekspektasi terhadap perusahaan-perusahaan di Q-1 melebih benchmark mereka dalam hal profitabilitas dan pertumbuhan. Expectation builders (“Q-2”)

Pasar memiliki ekspektasi yang relatif rendah terhadap profitabilitas perusahaan-perusahaan di Q-2 dalam jangka pendek, tetapi memiliki ekspektasi pertumbuhan yang melebihi benchmark.

Traditionalists (“Q-3”)

Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-3, walaupun mereka menunjukkan profitabilitas yang baik dalam jangka pendek.

Asset-loaded value managers (“Q-4”)

Pasar memiliki ekspektasi yang rendah terhadap profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan-perusahaan di Q-4.

Berdasarkan laporan keuangan dan data pasar, ROTI diklasifikasikan dalam klaster Excellent Value Managers. Pasar memiliki ekspektasi laba dan pertumbuhan ROTI melebihi benchmark. Melalui ekspansi agresif dengan membangun pabrik-pabrik baru dan memperluas cakupan distribusi, kami percaya ROTI akan mampu menjaga kinerja serta posisinya di klaster ini.

Gambar 1: Growth Value Map ROTI (Industri Barang Konsumsi) -2 0 2 4 6 8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Grow th Exp ect ati on s Current Performance (CP) Q-2 Q-1 Q-4 Q-3 ROTI MYOR ICBP INDF

Sumber: Bloomberg, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

(4)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

Sekilas tentang ROTI

Kegiatan usaha utama Perusahaan adalah untuk memproduksi dan mendistribusikan berbagai jenis roti. Dari hanya dua lini produksi di Cikarang 17 tahun yang lalu, ROTI kini telah berubah menjadi produsen roti terbesar di Indonesia. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan Juni 2010 ini didukung oleh perusahaan terkenal Jepang yang bergerak di industri yang sama, yaitu Shikishima Baking dan Sojitz Corporation.

Gambar 2: Milestone ROTI

1995-1996 2005 2008 2010 2011 2012 Pendirian PT Nippon Indosari Corpindo dan mulai produksi perdana Perusahaan membuka pabrik kedua di Pasuruan, Jawa Timur Perusahaan membuka pabrik ketiga di Cikarang, Jawa Barat Perusahaan menjadi perusahaan terbuka dengan kode emiten ROTI Perusahaan membangun tiga pabrik di Semarang (Jawa Tengah), Medan (Sumatera Utara) dan Cibitung (Jawa Barat) Perusahaan membangun dua pabrik baru di Palembang (Sumatera Selatan), Makassar (Sulawesi Selatan)

Sumber: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Dalam hal distribusi, ROTI mampu memasarkan dan mendistribusikan produk-produknya sampai 200km ke 300 km dari pabriknya. ROTI memiliki tiga jaringan distribusi yang terdiri dari jaringan modern, tradisional dan institusional. Distribusinya meluas ke sekitar 11 ribu minimarket dan supermarket, 9 ribu agen dan toko kecil serta 56 institusi selama 2012. Saat ini, jaringan modern (melalui Alfamart dan Indomaret) memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan ROTI. Ke depan, ROTI berencana untuk mengembangkan jaringan tradisional karena jaringan ini tidak menanggung retur penjualan dan memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar.

Gambar 3: Jaringan Distribusi ROTI

ROTI P&D (9%) Tricycles (21%) Supermarkets (13%) Minimarts (55%) Institutionals (2%) Modern Channel (68%) Traditional Channel (30%)

Sumber: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Gambaran Positif Ekonomi Indonesia

Indonesia diharapkan dapat mempertahankan pertumbuhan ekonomi rata-rata tahunan sekitar 6%, terutama dengan pembangunan infrastruktur yang intensif oleh pemerintah dan meningkatnya realisasi investasi di dalam negeri, meskipun ekspor melemah akibat kondisi ekonomi global. Dengan perkembangan ekonomi yang baik tersebut, Indonesia mengalami pertumbuhan penduduk kelas menengah, dengan pendapatan per kapita meningkat menjadi lebih dari

(5)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

USD3.500 per tahun. Kami percaya bahwa banyak industri yang menargetkan pasar domestik akan menikmati kondisi yang menguntungkan tersebut.

Gambar 4: PDB dan Realisasi Investasi di Indonesia

PDB Indonesia –Kumulatif Quarter Realisasi Investasi di Indonesia

500 1,000 1,500 2,000 2,500 1Q 0 8 2Q 0 8 3Q 0 8 4Q 0 8 1Q 0 9 2Q 0 9 3Q 0 9 4Q 0 9 1Q 1 0 2Q 1 0 3Q1 0 4Q1 0 1Q 1 1 2Q 1 1 3Q 1 1 4Q 1 1 1Q 1 2 2Q 1 2 3Q 1 2 4Q 1 2 Rp triliun 0 5 10 15 20 25 30 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 2008 2009 2010 2011 2012 US D m ili ar R p tr il iu n

PMDN (Rp triliun) PMA (USD miliar)

Sumber: Biro Pusat Statistik, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Ruang yang Luas untuk Menikmati Pertumbuhan Kuat

Kami percaya industri makanan dan minuman, khususnya roti, memiliki prospek yang cerah di tahun-tahun mendatang. Peningkatan pendapatan per kapita sebagai hasil dari kondisi ekonomi yang kuat, besarnya tingkat populasi serta pertumbuhan pasar modern akan mendorong permintaan. Industri makanan dan minuman ini diperkirakan dapat mencapai Rp760 triliun, atau mewakili pertumbuhan sebesar 9% YoY pada tahun 2013. Untuk pasar roti sendiri, mencapai IDR7,3 triliun pada 2012, atau tumbuh sebesar 46% YoY. Pertumbuhan ini sama dengan pertumbuhan pendapatan ROTI selama periode tersebut.

Sementara itu, pasar modern, sebagai penggerak utama pertumbuhan ROTI, diharapkan dapat mempertahankan pertumbuhan seperti dalam lima tahun terakhir yaitu 10% YoY - 15% YoY per tahun. Selama 2012, titik penjualan ROTI sebanyak 38 ribu, naik signifikan dari 2010 yang hanya 12 ribu. Sejalan dengan penetrasi industri ritel ke bagian timur Indonesia dalam waktu dekat ini, dimana memiliki potensi yang bagus, kami percaya ROTI akan mampu mempertahankan kinerja yang sangat baik.

Gambar 5: Pasar Industri Makanan dan Minuman di Indonesia dan Titik Penjualan ROTI

Pasar Industri Makanan dan Minuman Titik Penjualan ROTI

591 643 700 760 0 100 200 300 400 500 600 700 800 2010 2011 2012 2013P da la m R p tr il iun

Industri Makanan dan Minuman

9.482 11.897 14.563 471 583 667 2.200 2.470 3.070 -14.676 19.639 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 30.000 35.000 40.000 2010 2011 2012

Minimarket Supermarket Agen Toko kecil Institusi

Sumber: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Selain faktor-faktor yang disebutkan di atas, rendahnya tingkat konsumsi roti di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain menciptakan banyak ruang untuk tumbuh. Konsumsi roti per kapita Indonesia pada 2010 hanya 1,7kg per tahun. Hal ini jauh lebih rendah dari Malaysia sebesar 5,9kg dan Singapura 14,7kg. Di 2012, kami memperkirakan konsumsi roti di Indonesia mencapai 2,1kg per kapita per tahun. Dengan demikian, kami percaya terdapat peluang yang besar bagi ROTI untuk memperluas penjualan.

(6)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

Tabel 2: Konsumsi Roti berdasarkan Unit (kg per tahun)

2007 2008 2009 2010 2011* 2012* Singapore 14,4 14,5 14,6 14,7 14,8 14,9 Hong Kong, China 12,3 12,4 12,7 13,1 13,5 13,9 Japan 9,9 9,9 9,9 9,9 9,9 10,0 Malaysia 5,9 5,9 5,9 5,9 5,9 6,0 Vietnam 3,5 3,8 4,0 4,2 4,4 4,6 South Korea 3,9 4,0 4,1 4,1 4,2 4,3 Thailand 2,2 2,2 2,3 2,4 2,5 2,6 India 2,0 2,1 2,1 2,2 2,3 2,4 Philippines 2,2 2,2 2,1 2,1 2,2 2,3 Indonesia 1,4 1,5 1,6 1,7 1,8 1,9 Taiwan 1,5 1,5 1,6 1,6 1,7 1,8 China 0,9 0,9 1,0 1,1 1,2 1,3

Sumber: Euromonitor, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

*Estimasi Pefindo

Tabel 3: Konsumsi Roti berdasarkan Penjualan (USD per tahun)

2007 2008 2009 2010 2011* 2012* Japan 25,9 32,5 34,7 34,3 34,3 34,5 Singapore 26,2 30,4 29,9 31,1 33,3 35,2 Hong Kong, China 21,4 23,2 24,7 25,2 25,7 26,2 South Korea 18,1 16,0 14,3 16,5 18,7 20,2 Malaysia 6,8 7,2 6,9 7,1 7,3 7,5 Thailand 3,2 3,5 3,5 3,9 4,3 4,7 Vietnam 2,9 3,4 3,7 3,8 3,9 4,0 Philippines 3,0 3,3 3,2 3,4 3,6 3,8 China 1,1 1,3 1,4 1,5 1,6 1,7 Indonesia 1,1 1,2 1,2 1,5 1,8 2,1 Taiwan 1,3 1,5 1,4 1,5 1,6 1,7 India 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9

Sumber: Euromonitor, Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

*Estimasi Pefindo

Membangun Pabrik Lebih Banyak sebagai Mesin Pertumbuhan

Mengingat potensi pertumbuhan yang kuat dari pasar tradisional dan modern, ROTI bermaksud untuk memperluas kapasitasnya dengan cepat dengan membuka tiga pabrik baru setiap bentuk tahun dari 2011 sampai beberapa tahun ke depan. Setiap pabrik diharapkan memiliki 2 lini produksi, dimana 144.000 potong per hari untuk roti manis dan 72.000 potong per hari untuk roti tawar. Pada tahun 2012, ROTI membuka 2 pabrik baru di Palembang (Sumatera Selatan) dan Makassar (Sulawesi Selatan) serta menambahkan lini produksi di masing-masing tiga pabrik yang ada di Pasuruan, Semarang dan Medan, sehingga total pabrik menjadi 8 dengan 24 lini produksi. Tahun ini, ROTI akan menambah 3 pabrik baru yang berlokasi di Purwakarta, Cikande dan Samarinda atau daerah potensial lainnya, masing-masing dengan 2 lini produksi dengan total investasi Rp360 miliar. Kapasitas tambahan ini diperkirakan meningkat sekitar 30% YoY di tahun ini. Tambahan pabrik akan membuat produk ROTI, yang memiliki umur selama empat hari, lebih dekat ke titik penjualan mereka.

Table 4: Profil Kapasitas Produksi

Jenis Roti Lini 2009 Kapasitas Lini 2010 Kapasitas Lini 2011 Kapasitas Lini 2012 Kapasitas

Roti Tawar 4 260.640 5 332.640 8 620.640 10 833.578 Roti Manis 5 936.000 6 1.368.000 9 2.142.000 24 2.876.909

Total 9 1.196.640 11 1.700.640 17 2.762.640 24 3.710.487

(7)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

Gambar 6: Wilayah Distribusi ROTI

Sumber: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Memperoleh Banyak Penghargaan Membuktikan Kemampuan ROTI

Selama 2012, ROTI berhasil mencatat prestasi membanggakan seperti ditunjukkan oleh banyak penghargaan yang diterima. ROTI mendapat penghargaan sebagai Best of the Best Company oleh Forbes Indonesia. Penghargaan ini diberikan kepada 10 perusahaan terbesar di Indonesia dan 40 perusahaan publik terbaik kecil dan menengah di Indonesia. Selain itu, ROTI juga menerima penghargaan berikut ini:

• Investor Award "Best Listed Company 2012" untuk kategori perusahaan terbuka terbaik dalam Makanan dan Minuman dari Majalah Investor.

• ICSA 2012 dari Frontier Consulting Group dan Majalah SWA untuk kategori “The Best in Achieving Total Customer Satisfaction ".

• Top Brand 2012 dan Top Brand for Kids dari Frontier Consulting Group dan Majalah Marketing.

(8)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

Kinerja Mengesankan di 2012, Mengalahkan Pertumbuhan Industri Rata-rata

ROTI membukukan kinerja yang mengesankan di tahun 2012 dengan lonjakan penjualan sebesar 46,4% YoY atau mencapai tingkat tertinggi dibandingkan sebelumnya yaitu Rp1,19 triliun. Hal yang membuat hasil ini terlihat sangat baik adalah karena pertumbuhan tersebut jauh lebih tinggi daripada rata-rata pertumbuhan perusahaan sejenis yang hanya 11% selama periode tersebut. Pertumbuhan pendapatan ROTI yang kuat terutama disebabkan kenaikan volume penjualan, serta kenaikan harga jual. Peningkatan beban promosi, yang naik sebesar 85% YoY atau sekitar Rp94 miliar, juga mendorong kinerja penjualan ROTI. Selain itu, kami melihat bahwa di sisi lini bawah masih dalam kondisi yang solid dengan pertumbuhan 28,7% YoY, meskipun biaya promosi melonjak dan menyebabkan marjin laba operasi dan laba bersih lebih rendah menjadi 12,5%. Tapi tetap saja, marjin laba bersih ROTI melebihi rata-rata industri nya yang hanya 9%.

Dari total pendapatan ROTI, roti manis berkontribusi 72% di 2012 dikarenakan roti manis memiliki kapasitas produksi lebih besar dan lebih bervariasi dibandingkan roti tawar.

Gambar 7: Pertumbuhan Pendapatan ROTI vs Perusahaan Sejenis dan Penjualan Berdasarkan Produk

Pertumbuhan Pendapatan ROTI vs Perusahaan Sejenis Penjualan Berdasarkan Produk

26% 33% 46% 21% 19% 11% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40% 45% 50% 2010 2011 2012

ROTI Rata-rata Perusahaan Sejenis

394.231 573.705 862.222 271.389 357.592 471.367 20.767 3.692 5.040 0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 900.000 1.000.000 2010 2011 2012 d al am R p ju ta

Roti Manis Roti Tawar Lainnya

Sumber: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Lonjakan Penjualan Dibarengi oleh Retur Penjualan Lebih Rendah

Selain peningkatan volume penjualan, ROTI juga berhasil mencetak tingkat retur penjualan yang lebih baik di bawah 13% (seperti yang ditargetkan pada tahun 2012). Tingkat retur turun menjadi 12,7% di 2012 dari 15,8% pada tahun 2011. Kami percaya bahwa estimasi permintaan yang lebih baik di setiap toko ditambah dengan optimalisasi potensi perdagangan umum (tidak termasuk jaringan modern) merupakan faktor kunci penurunan retur penjualan yang signifikan. Ke depan, ROTI bertujuan untuk terus mengurangi tingkat retur di bawah 10% selama dua tahun ke depan, sekaligus tetap mengejar pertumbuhan penjualan yang lebih tinggi melalui ekspansi agresif. Untuk memenuhi tingkat retur satu digit, ROTI berencana untuk meningkatkan penjualan di perdagangan umum, di mana memiliki profitabilitas lebih tinggi. Dari 2010 hingga 2012, titik penjualan di perdagangan umum mengalami pertumbuhan 218% per tahun.

Gambar 8: pertumbuhan Penjualan ROTI vs Tingkat Retur Penjualan

26,69% 25,99% 32,86% 46,41% 44,09% 10,35% 12,12% 15,87% 12,77% 9,67% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00% 40,00% 45,00% 50,00% 2009 2010 2011 2012 2013P Pertumbuhan Penjualan Tingkat Retur Penjualan

Sumber: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

(9)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

Strategi yang Tepat Membuat Marjin Laba Kotor Stabil

Di sisi biaya, bahan baku merupakan bagian terbesar dari beban pokok penjualan, atau sekitar 75% dari total biaya produksi. Di dalam bahan baku, komponen terbesar adalah tepung terigu, yang menyumbang sekitar 40% dari total biaya. Mengingat bahwa harga tepung berfluktuasi, ROTI harus lebih hati-hati dalam mengelola pembelian tepung terigu. Meskipun terdapat kenaikan harga selama tahun 2012, ROTI berhasil membukukan marjin laba kotor stabil yaitu 46%, jauh di atas rata-rata perusahaan sejenis yaitu 27%, terutama karena manajemen bahan baku yang cerdas.

Capex yang Agresif untuk Rencana Ekspansi

Dalam beberapa tahun terakhir, ROTI secara agresif mengeluarkan modal untuk mengembangkan usaha, terutama untuk membangun pabrik serta meningkatkan lini produksi. Pada akhir tahun lalu, ROTI menambahkan dua pabrik di Palembang dan Makassar, masing-masing dengan dua lini produksi - satu untuk roti manis dan satu lagi untuk roti tawar. ROTI juga menambahkan lini produksi baru untuk pabrik mereka di Pasuruan, Semarang dan Medan. Tambahan lini produksi meningkatkan kapasitas sebesar 41% tahun lalu. Tahun ini, ROTI menyiapkan sekitar Rp360 miliar untuk membangun pabrik baru di Purwakarta, Cikande dan Samarinda atau daerah potensial lainnya. Kapasitas tambahan ini diharapkan dapat meningkatkan total kapasitas produksi setidaknya 30%.

Untuk mendanai rencana ekspansi ini, ROTI memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA sebesar Rp220 miliar pada tahun lalu, untuk pembangunan pabrik baru. Tahun ini, ROTI berencana menerbitkan obligasi untuk memenuhi tujuan membangun tiga pabrik baru setiap tahun. Perusahaan diperkirakan akan menerbitkan obligasi Rp1 triliun, di mana Rp500 miliar akan direalisasikan tahun ini dan Rp500 miliar tahun depan. Meskipun terdapat tambahan utang, kami melihat leverage ROTI tetap berada dalam kondisi terjaga, seperti kami perkirakan DER ROTI akan menjadi 1.1x.

Gambar 10: Capex dan DER ROTI

Capex ROTI DER ROTI

19.143 160.477 222.958 388.632 0 50.000 100.000 150.000 200.000 250.000 300.000 350.000 400.000 450.000 2009 2010 2011 2012 d al am R p ju ta Capex ROTI 1,07 0,25 0,39 0,81 0,20 0,40 0,60 0,80 1,00 1,20 2009 2010 2011 2012 (x) DER ROTI

Sumber: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Gambar 9: Marjin Laba Kotor ROTI

45,71% 47,21% 46,65% 46,72% 25,83% 27,66% 23,76% 23,81% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00% 40,00% 45,00% 50,00% 2009 2010 2011 2012

Marjin Laba Kotor ROTI Marjin Laba Kotor Rata-rata Perusahaan Sejenis

(10)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

Kondisi Neraca yang Baik

Kami yakin bahwa ROTI tidak memiliki kesulitan dalam membiayai rencana ekspansinya mengingat kondisi keuangannya yang sehat. Kami mencatat bahwa ROTI mampu mencetak siklus konversi kas lebih cepat di 2012. Dengan demikian, ROTI memiliki dana lebih dari cukup untuk memenuhi kewajiban pembayarannya. Juga, neraca ROTI yang baik membuat ROA dan ROE terlihat bagus yaitu masing-masing 4% dan 6% di 2012, sekali lagi mengalahkan rata-rata perusahaan sejenis yaitu 3% dan 5%.

Selain itu, selama beberapa tahun terakhir, aset ROTI secara signifikan meningkat terutama disebabkan oleh pembangunan pabrik baru. Asetnya tumbuh pada CAGR 51% di periode 2009 sampai 2012. ROTI juga mampu mempertahankan leverage pada kondisi stabil. Kami memperkirakan di tahun-tahun mendatang aset ROTI masih akan tumbuh kokoh sejalan dengan rencana ekspansi nya.

Gambar 11: ROA & ROE ROTI vs Rata-rata Perusahaan Sejenis 0% 2% 4% 6% 8% 10% 12% 2010 2011 2012

ROA ROTI ROE ROTI ROA Rata-rata ROE Rata-rata

Sumber: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk., Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Gambar 12: Aset, Kewajiban dan Ekuitas ROTI

347 568 759 1.205 1.835 179 113 213 538 976 168 455 546 667 859 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000 2009 2010 2011 2012 2013P d al am R p m ili ar

Aset Kewajiban Ekuitas

(11)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

Tabel 5: Analisis SWOT

Kekuatan Kelemahan

Mempunyai pengalaman hampir 20 tahun di industri ini.

Pemain dominan di industri roti untuk segmen produksi masal.

Dilengkapi oleh mesin berteknologi tinggi.

Mempunyai cakupan distribusi yang luas di seluruh Indonesia.

Didukung oleh perusahaan Jepang sebagai pemegang saham, di mana mempunyai kemampuan yang memadai di industri roti.

Kondisi keuangan yang baik seperti ditunjukkan oleh kinerja penjualan kuat dan leverage yang relatif rendah. Kemampuan yang telah terbukti, seperti ditunjukkan oleh banyaknya penghargaan yang diraih.

Ketergantungan yang tinggi pada dua outlet distribusi modern, Alfamaret dan Indomaret.

Peluang Ancaman

Peningkatan pendapatan per kapita, populasi yang besar serta konsumsi roti rendah di Indonesia yang berarti terdapat ruang yang luas bagi industri roti untuk tumbuh.

Potensi pasar di bagian timur Indonesia yang belum sepenuhnya digarap.

Kapasitas produksi yang besar untuk memenuhi permintaan.

Meningkatnya upah buruh dan listrik dapat mempengaruhi profitabilitas.

Masuknya Yamazaki Baking dapat mempengaruhi pasar ROTI di segmen produksi masal.

Table 6: Ringkasan Kinerja ROTI dan Perusahaan Sejenis per Desember 2012

ROTI MYOR INDF ICBP Penjualan [Rp, miliar] 1.191 10.511 50.059 21.575 Laba Kotor [Rp, miliar] 556 2.346 13.566 5.779 Laba Operasi [Rp, miliar] 199 1.156 6.871 2.842 Laba Bersih [Rp, miliar] 149 744 4.779 2.282 Total Aset [Rp, miliar] 1.205 8.302 59.324 17.753 Total Kewajiban [Rp, miliar] 538 5.235 25.182 5.767 Total Ekuitas [Rp, miliar] 667 3.067 34.143 11.987 Pertumbuhan YoY

Penjualan [%] 46,4 11,2 10,4 11,4

Laba Kotor [%] 46,6 41,5 7,8 14,8

Laba Bersih [%] 28,6 54,0 -2,3 10,4

Profitabilitas

Marjin Laba Kotor [%] 46,7 22,3 27,1 26,8

Marjin Laba Operasi [%] 16,7 11,0 13,7 13,2

Marjin Laba Bersih [%] 12,5 7,1 9,5 10,6

ROA [%] 12,4 9,0 8,1 12,9

ROE [%] 22,4 24,3 14,0 19,0

Leverage

DER [%] 0,8 1,7 0,7 0,5

Sumber: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

(12)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

VALUASI Metodologi

Kami mengaplikasikan metode discounted cash flow (DCF) sebagai metode penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver) ROTI jika dibandingkan dengan pertumbuhan asset.

Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM) sebagai metode pembanding lainnya.

Penilaian ini berdasarkan pada nilai 100% saham ROTI per 3 Mei 2013, menggunakan laporan keuangan ROTI per 31 Desember 2012 sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental.

Estimasi Nilai

Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 8,6% dan Cost of Equity sebesar 9,7 % berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut:

Tabel 7: Asumsi

Risk free rate [%]* 5,6

Equity Risk premium [%]* 6,5

Beta [x]* 0,6

Cost of Equity [%] 9,7

Marginal tax rate [%] 25,0

Interest Bearing Debt to Equity

Ratio [x] 0,4

WACC [%] 8,6

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing Catatan: * Per tanggal 3 Mei 2013

Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi penilaian pada tanggal 3 Mei 2013 adalah sebagai berikut:

 Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto 8,6%, adalah sebesar Rp9.080 – Rp10.070 per saham.

 Dengan menggunakan metode GCM (PBV 7,25X dan P/E 32,11X) adalah sebesar Rp6.100 – Rp6.150 per saham.

Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk GCM.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga referensi saham ROTI untuk 12 bulan adalah Rp8.200 – Rp8.900 per lembar saham.

Tabel 8: Metode DCF

Konservatif Moderat Agresif

PV of Free Cash Flows [Rp Miliar] 519 546 574 PV Terminal Value [Rp Miliar] 8.938 9.408 9.878 Cash and Cash Equivalent [Rp Miliar] 38 38 38

Net Debt [Rp Miliar] (303) (303) (303)

Total Equity Value [Rp Miliar] 9.192 9.689 10.187 Number of Share [juta saham] 1.012 1.012 1.012 Fair Value per Share [Rp] 9.080 9.580 10.070

Sumber: Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

(13)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

Tabel 9: Perbandingan GCM

ROTI MYOR INDF ICBP Rata-rata Penilaian, 3 Mei 2013

P/E, [x] 47,20 29,79 20,08 31,35 32,11

P/BV, [x] 12,23 8,07 2,89 5,77 7,25

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 10: Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM

Multiples

(x) Est, EPS (Rp) Est, BV/Share (Rp) Value (Rp)

P/BV 7,25 - 850 6.150

P/E 32,11 190 - 6.100

Sumber: Bloomberg, Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 11: Rekonsiliasi Nilai Wajar

Nilai Wajar per Saham [Rp] DCF GCM Average

Batas Atas 10.070 6.150 8.900

Batas Bawah 9.080 6.100 8.200

Bobot 70% 30%

(14)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

Tabel 12:Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Laporan Laba Rugi

[dalam Rp Miliar] 2010 2011 2012 2013P 2014P

Penjualan 612 813 1.191 1.716 2.392

Harga Pokok Penjualan (323) (434) (634) (944) (1.340)

Laba Kotor 289 379 556 771 1.051 Beban Operasi (153) (226) (357) (500) (669) Laba Operasi 136 153 199 271 382 Pendapatan [Beban] lain-lain (1) 2 0 (15) (60)

Laba Sebelum Pajak 135 155 200 257 322

Pajak 35 39 51 64 80

Laba Bersih 100 116 149 192 241

Sumber: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Tabel 13: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Neraca

[dalam Rp Miliar] 2010 2011 2012 2013P 2014P Aset

Aset Lancar

Kas dan Setara Kas 121 48 38 231 361

Piutang Usaha 76 104 137 188 295

Persediaan 10 16 23 39 92

Aset lain-lain 7 22 23 33 46

Total Aset Lancar 213 190 220 491 794

Aset Tetap 346 546 894 1.213 1.533 Aset lainnya 9 23 91 130 256 Total Aset 568 759 1.205 1.835 2.583 Kewajiban Hutang Usaha Pinjaman Jk. Pendek 27 66 79 101 143 Biaya Akrual 13 10 17 26 36 Kewajiban lain-lain 52 72 99 132 132 Kewajiban jangka panjang - 33 297 648 1.074 Kewajiban jangka panjang lainnya 20 31 46 69 97 Total Kewajiban 113 213 538 976 1.483 Total Ekuitas 455 546 667 859 1.100

Sumber: PT Nippon Indosari Corpindo Tbk., Estimasi Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing

Gambar 13: P/E dan P/BV Historis

0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 0.0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 50.0 2010 2011 2012 (P/BV) (P/E) P/E P/BV

Gambar 14: ROA, ROE dan Total Asset Turnover Historis 0.94 0.96 0.98 1.00 1.02 1.04 1.06 1.08 1.10 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 2010 2011 2012 (TAT) (ROA&ROE)

ROA ROE TAT

Tabel 14: Rasio Penting

Rasio 2010 2011 2012 2013P 2014P Pertumbuhan [%] Penjualan 26,0 32,9 46,4 44,1 39,4 Laba Operasi 53,6 13,0 30,1 35,9 40,9 EBITDA 44,3 13,6 36,5 30,0 32,5 Laba Bersih 74,7 16,2 28,7 29,0 25,4 Profitabilitas [%]

Marjin Laba Kotor 47,2 46,6 46,7 45,0 43,2

Marjin Laba Operasi 22,2 18,8 16,7 15,8 15,8

Marjin EBITDA 25,3 21,6 20,2 18,2 18,8

Marjin Laba Bersih 16,3 14,3 12,5 11,2 10,3

ROA 17,6 15,3 12,4 10,5 10,8

ROE 21,9 21,2 22,4 22,4 23,1

Solvabilitas [X]

Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas 5,2 4,3 1,2 1,2 1,2

Rasio KewajibanTerhadap Aset 0,8 0,8 0,5 0,5 0,5

Likuiditas[X]

Rasio Lancar 1,0 1,2 1,4 1,5 1,4

Rasio Cepat 0,3 0,4 0,7 0,5 0,5

(15)

“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir merupakan bagian tak terpisahkan dari dokumen ini” www.pefindo.com

DISCLAIMER

Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut-off date), dan kami dapat mengubah pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat pen ggunaan laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu. Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu-waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini. Harga, nilai, atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Investasi didefinisikan sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dalam mata uang selain Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga, atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi.

Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundament al, bukan merupakan Nilai Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan target harga saham yang diterbitkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu, dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa Pefindo kepada, atau kaitannya kepada, beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks, institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau keuntungan lainnya dari pihak tersebut,

Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan tindakan dari hasil laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan.

PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan untuk menjaga independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO dalam melakukan pemeringkatan.

Laporan ini dibuat dan disiapkan Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan untu k meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai. Pefindo Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp.20.0 00.000,- dari Bursa Efek Indonesia untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com

Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh Pefindo Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia.

Gambar

Tabel 1: Ringkasan Kinerja
Gambar 1: Growth Value Map ROTI (Industri Barang  Konsumsi)  -202468 0 1 2 3 4 5 6 7 8Growth Expectations Current Performance (CP)Q-2 Q-1Q-4Q-3ROTIMYORICBPINDF
Gambar 2: Milestone ROTI
Gambar 5: Pasar Industri Makanan dan Minuman di Indonesia dan Titik Penjualan  ROTI
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berhubung pentingnya acara ini maka Saudara diharapkan hadir dan tidak dapat diwakilkan kecuali orang yang ditugaskan yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahan

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS BINA MARGA KOTA MEDAN.. TAHUN

XXIV.09/DP.BPBD/POKJA VI/ULP- MT/VI/2017 Tanggal 17 Juni 2017 dengan ini Pokja VI ULP Kabupaten Maluku Tengah menetapkan pemenang pengadaan pekerjaan konstruksi untuk pekerjaan

The greatest and finest sanctuary of both modern and ancient Athens as well as Greece, dedicated primarily to Athens´s patron, the goddess Athena, dominates the centre of the city

Expressing the meaning in functional texts and simple short essay (descriptive and procedure text) to interact in daily life contexts..

Di Indonesia issue ini berkembang seiring dengan terjadinya beberapa pelanggaran etika yang terjadi baik yang dilakukan oleh akuntan publik, akuntan intern, maupun akuntan

Kesimpulan yang diperleh dari hasil analisis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut; (1)Distribusi dari lama rawat inap pasien DBD mengikuti pola ditribusi Generalized

bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Pendapatan Asli daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Alokasi.. Belanja Daerah.”