Kementerian Koordinator Bidang
Kesejahteraan Rakyat
Kesejahteraan Rakyat
KOMPILASI
PENANGANAN KELOMPOK MARJINAL DALAM
“JUSTICE FOR ALL”
JUSTIC FOR A
PERCEPATAN PEMBANGUNAN YANG BERKEADILANFLOW DIAGRAM
REGULASI-2:
UUD, UU, PP,
International
Comittment
,
,
,
Perpres, Keppres
8 MDG
Goals
Masyarakat
Miskin,
Rentan,
Marginal
Monitoring
PROGRAM-2
PRO RAKYAT
Pemban
Index
gunan
Target RPJMN
2010 - 2014
g
Klasifi
kasi
g
&
Evaluasi
PROGRAM-2
JUSTICE FOR ALL
Manusia
(IPM)
Otonomi Daerah,
,
Disparitas Wilayah,
22 KELOMPOK MARJINAL
No.
Kelompok Marginal
No.
Kelompok Marginal
1
Anak Balita Terlantar
12
Eks Napi
2
Anak Terlantar
13
Korban Napza
3
Anak Nakal
14
Keluarga Fakir Miskin
4
Anak Jalanan
15
Keluarga dengan Tempat Tinggal tidak
layak huni
5
Wanita Rawan Sosial Ekonomi
16
Keluarga bermasalah sosial psikologis
g
p
g
6
Korban Tindak Kekerasan
17
Komunitas Adat Terpencil
7
Lanjut Usia Terlantar
j
18
Korban Bencana Alam
8
Penyandang Cacat
19
Korban Bencana Sosial/Pengungsi
9
Tuna Susila
20
Pekerja Migran Terlantar
j
g
10
Pengemis
21
Penyandang HIV/AIDS
11
Gelandangan
g
22
Keluarga Rentan
g
7 KELOMPOK MARJINAL YANG AKAN DIGARAP DALAM
PROGRAM JUSTICE FOR ALL
1.
Anak Terlantar
2. Anak Bermasalah Hukum
3. Penyandang Cacat
y
g
4. Lanjut Usia
5. Korban NAPZA
6. Penderita Penyakit Katastropik
7. Komunitas Adat Terpencil (KAT)
p
(
)
KEMENKO KESRA
PENDAHULUAN:
Masyarakat Miskin
17 5
RTS
3 9
Juta RTSM Rentan 22 Kelompok Marjinal harus diangkat dari
Masyarakat Miskin,
17,5
RTS,
3,9
Juta RTSM, Rentan, 22 Kelompok Marjinal, harus diangkat dari
garis kemiskinan, menuju sasaran RPJMN 2010 – 2014 dan sasaran MDGs 2015.
KLASIFIKASI:
Klasifikasi masyarakat miskin, Rentan, Kelompk Marjinal, 8 Sasaran MDGs.
REGULASI‐REGULASI YANG ADA:
UUD’45 Pasal terkait kemiskinan Pasal 18B Pasal 28A Pasal 28B Pasal 28C Pasal 28D Pasal 28F
UUD 45, Pasal terkait kemiskinan Pasal 18B, Pasal 28A, Pasal 28B, Pasal 28C, Pasal 28D, Pasal 28F,
Pasal 28G, Pasal 28H, Pasal 28I, Pasal 31, Pasal 33, dan Pasal 34
Undang‐undang No. 11 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan International tentang Hak‐hak
Ekonomi Sosial dan Budaya) Undang‐undang No 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan
Ekonomi, Sosial dan Budaya), Undang undang No. 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Kovenan
Internasional tentang Hak‐hak Sipil dan Politik.
Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
FAKTOR‐FAKTOR LAIN:
Otonomi Daerah, Disparitas Wilayah,
Kemiskinan Kota dan Desa (desa lebih besar dan menyebar),
PROGRAM‐2 PEMBANGUNAN BERKEADILAN:
Bansos, PKH, Raskin, PNPM, JAMKESMAS, KUR, Beasiswa Miskin, Air Bersih, Lansia,
Penca, Anak terlantar.
MONITORING DAN EVALUASI:
Hambatan dan Kendala, Disparitas Wilayah, Peran Daerah lebih besar untuk PNPM,
Bunga Kredit KUR masih tinggi daerah berperan dlm Jamkesmas Pendataan
Bunga Kredit KUR masih tinggi, daerah berperan dlm Jamkesmas, Pendataan.
Saran‐Perbaikan
Integrasi program‐program pemberdayaan pusat dan daerah ke dalam PNPM
Integrasi program program pemberdayaan pusat dan daerah ke dalam PNPM
SASARAN MDGS DAN SASARAN RPJMN 2010‐2014,
Hasilnya: jumlah masyarakat miskin 8% pada 2014 jumlah pengangguran: 5% pada
Hasilnya: jumlah masyarakat miskin 8% pada 2014, jumlah pengangguran: 5% pada
2014.
Sasaran 8 MDGs : tingkat kemiskinan
7,5% pada 2015, gender, pendidikan dasar,
angka kematian bayi, angka kematian balita, angka kematian ibu, air bersih, jumlah
penderita TBC, HIV/AIDS, Kerjasama Internasional.
KEMENTERIAN PP & PA
Kota Layak Anak Mempercepat Pencapaian Program Pro Rakyat, Justice For All dan MDGs
PENDAHULUAN:
1.
Kota tumbuh rata‐rata 4,4% pertahun mendorong migrasi tenaga kerja produktif
1.
Kota tumbuh rata rata 4,4% pertahun mendorong migrasi tenaga kerja produktif
usia subur, sehingga persentase anak tinggal di kota meningkat. 43,24 % anak
tinggal di kota.
2.
Penduduk migran umumnya tinggal di sentra industri, pinggiran kota, daerah kumuh
g
y
gg
, p gg
,
dan bahaya bagi tumbuh kembang dan perlindungan anak.
3.
Proporsi anak 30‐36 % dari total penduduk merupakan asset dan investasi nasional
yang penting.
4.
Anak embrio SDM berkualitas memerlukan ruang dan lingkungan tumbuh kembang
yang layak, sehat dan ramah.
5.
Anak rentan terhadap kekerasan, pelecehan, diskriminasi dan perlakuan salah
lainnya.
6.
Kasus anak bermasalah hukum terus meningkat dan penanganan belum maksimal
7.
Jumlah anak terlantar makin menghawatirkan akibat dinamika pembangunan yang
b l
k
d
d
b h
il i
i l
belum pro rakyat dan adanya perubahan tata nilai sosial
8.
Kota layak anak diperlukan sebagai kerangka percepatan pencapaian sasaran
KLASIFIKASI:
1.
Anak bermasalah hukum (ABH).
2.
Anak terlantar
3.
Anak yang memerlukan perlindungan khusus
REGULASI‐REGULASI YANG ADA:
1.
UUD’45, Pasal 28.b
2
UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
2.
UU No 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
3.
UU No 23 tahun 2004 tentang PKDRT
4.
UU No 23 tahun 2006 tentang Adminduk
5
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI No 3/2008 tentang
5.
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI No. 3/2008 tentang
Pedoman Pelaksanaan Perlindungan Anak (NSPK)
6.
Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI No. 02/2009 tentang
Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)
Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak (KLA)
FAKTOR‐FAKTOR LAIN:
1.
Respon pemerintah Kabupaten/Kota positif
1.
Respon pemerintah Kabupaten/Kota positif
2.
10 Bupati/Walikota dapat penghargaan Presiden RI atas Inisiatif pengembangan KLA
3.
Bupati/Walikota mengembangkan KLA secara mandiri
4.
KLA mendapat dukungan dari Unesco dan Unicef
p
g
5.
Konsep KLA belum tersosialisasi secara memadai
PROGRAM‐2 PEMBANGUNAN BERKEADILAN:
1. Bansos, PKH, Raskin, PNPM, JAMKESMAS, KUR, Beasiswa Miskin, Air
Bersih, Lansia, Penca, Anak terlantar, (Setiap Program dijabarkan,
Tahun 2010 tahun 2011)
Tahun 2010 tahun 2011).
MONITORING DAN EVALUASI:
Hambatan dan Kendala
1. Perlindungan anak dilaksanakan secara terpisah
2. Wilayah percontohan KLA masih rendah, 19 kab/kota
3
Konsep KLA belum tersosialisasi secara menyeluruh
3. Konsep KLA belum tersosialisasi secara menyeluruh
4. Belum ada kebijakan Kesejahteraan dan perlindungan Anak secara
menyeluruh.
Saran‐Perbaikan
1. Pemantapan kebijakan perlindungan anak
2
Penambahan wilayah percontohan KLA 100 kab/kota sampai akhir
2. Penambahan wilayah percontohan KLA 100 kab/kota sampai akhir
2014
3. Sosialisasi, advokasi dan fasilitasi KLA di semua kab/kota
4. Peluncuran Gerakan Indonesia Layak Anak (Idola)
SASARAN MDGS DAN SASARAN RPJMN 2010‐2014,
Hasilnya:
Hasilnya:
1. Tersedia regulasi perlindungan anak yang memadai
sesuai dengan kebutuhan
sesuai dengan kebutuhan.
2. Tersedia kebijakan perlindungan anak yang holistik
t k
j
i t
hi
h k h k
k
untuk menjamin terpenuhinya hak‐hak anak
3. Adanya
penajaman
kebijakan
daerah
di
bidang
perlindungan dan tumbuh kembang anak anak di bidang
Kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup.
4. Pengnembangan wilayah percontohan KLA 100 kab/kota
sampai dengan akhir 2014
5. Bekerja
sama
dengan
Unesco
dan
Unicef
mengembangkan 500 Sekolah ramah Anak sampai akhir
2014
DIREKTORAT JENDERAL MANDIKDASMEN
DIREKTORAT JENDERAL MANDIKDASMEN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
JUSTICE FOR ALL
BIDANG PENDIDIKAN
PENDAHULUAN
a.
Salah satu tujuan negara adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa.
b.
Pendidikan merupakan hak asasi setiap warga negara
Indonesia dan untuk itu setiap warga negara berhak
memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan
memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan
minat dan bakat yang dimilikinya tanpa memandang
status sosial, status ekonomi, suku, etnis, agama, dan
gender.
c.
Pendidikan untuk semua menjamin keberpihakan
k
d
t didik
iliki h
b t
fi ik
kepada peserta didik yang memiliki hambatan fisik
ataupun mental, hambatan ekonomi dan sosial
ataupun kendala geografis, dengan menyediakan
ataupu
e da a geog a s, de ga
e yed a a
layanan pendidikan untuk menjangkau mereka yang
tidak terjangkau.
PARADIGMA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
2010-2014
H k B l j
H k B l j
2010 2014
1. Hak Belajar
1. Hak Belajar
Hak Belajar 9 Tahun
Kepastian bagi semua warga
Wajib
Belajar
Kepastian bagi semua warga
negara untuk memperoleh
pendidikan minimal sampai
Belajar
9 Tahun
pendidikan minimal sampai
lulus SMP:
‐Sarana Prasarana
‐Pendanaan
2.
2.
Kesetaraan Dalam Pendidikan
Kesetaraan Dalam Pendidikan
“..setiap warga negara, tidak memandang
ras, agama, suku, jender, keterbatasan fisik dan
mental berhak memperoleh layanan pendidikan
dan perlindungan dari diskriminasi.. ”
●
●Kebutuhan Khusus: Cacat, Istimewa, ..
Kebutuhan Khusus: Cacat, Istimewa, ..
●
●Layanan Khusus: Terluar, Terpencil,.
Layanan Khusus: Terluar, Terpencil,.
umum
khusus
khusus
y
p
y
p
●
●Non
Non‐‐formal
formal
●
●Informal
Informal
khusus
khusus
selalu saja ada warga yang khusus…
yang memerlukan perhatian sangat
yang memerlukan perhatian sangat
khusus…
Pilar
Pilar Pembangunan
Pembangunan Pendidikan
Pendidikan Nasional
Nasional 2010
2010 –
– 2014
2014
((Misi
Misi K)
K)
((Misi
Misi 5K)
5K)
1. Meningkatkan
Ketersediaan
Layanan
Pendidikan
2. Meningkatkan
Keterjangkauan
Layanan
Pendidikan
3. Meningkatkan
Kualitas/Mutu dan Relevansi
Layanan Pendidikan
y
4. Meningkatkan
Kesetaraan
Memperoleh
Layanan Pendidikan
Layanan Pendidikan
5. Meningkatkan
Kepastian/Keterjaminan
Memperoleh Layanan Pendidikan
Memperoleh Layanan Pendidikan
Penjabaran Tema Kebijakan
Ditjen Mandikdasmen
Ditjen Mandikdasmen
Deskripsi
Program
Ketersediaan
Menjamin tempat belajar bagi semua anak usia
sekolah yang memadai (dimensi mutu)
Pembangunan Unit Sekolah Baru
Penyediaan ruang kelas baru
Rehabilitasi gedung sekolah
Rehabilitasi gedung sekolah
Keterjangkauan
Mempunyai dua makna: dalam arti geografis
Penyelenggaraan SMP Terbuka
dan ekonomi.
Penyelenggaraan SD SMP satu atap
Penyelenggaraan pendidikan khusus dan
layanan khusus
Pemberian BOS, BOMM, beasiswa miskin,
Kualitas
Kesamaan hak untuk mendapatkan pendidikan
Penyediaan sarana: Penyediaan perpustakaan
Kesamaan hak untuk mendapatkan pendidikan
yang berkualitas. Mempunyai dua konotasi:
proses dan hasil. Ditjen Mandikdasmen
memusatkan pada proses
Penyediaan sarana: Penyediaan perpustakaan,
multimedia
Peningkatan mutu prasarana: Peralatan
laboratorium, TIK, alat keterampilan
memusatkan pada proses
laboratorium, TIK, alat keterampilan
P
j b
(l
j t )
Ditjen Mandikdasmen
Ditjen Mandikdasmen
Penjabaran….. (lanjutan)
Deskripsi
p
Program
g
Kesetaraan
Kesamaan hak untuk mendapatkan pendidikan
Pendidikan inklusif.
yang bermutu tanpa diskriminasi berdasarkan
pada latar belakang sosial siswa.
Penyelenggaraan SSN, RSBI dan SBI
Penyediaan sarana dan prasarana sesuai SNP
Penyediaan beasiswa miskin
Penyediaan beasiswa prestasi.
Kepastian
p
Kepastian untuk mendapatkan tempat ketika
peserta didik melanjutkan pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi tanpa diskriminasi
Pembangunan USB atau RKB pada jenjang
pendidikan berikutnya
Penyediaan Beasiswa miskin
pendidikan yang lebih tinggi tanpa diskriminasi
berdasarkan latar belakang sosial.
Penyediaan Beasiswa miskin
Pemberian dan perbaikan gizi
BOS dengan berbagai penyempurnaan
sistemnya
Program dan Sasaran 2010
Ditjen Mandikdasmen
Ditjen Mandikdasmen
Program dan Sasaran 2010
Ketersediaan
1
.
Penyediaan Ruang Kelas Baru (RKB) SMA
425 Ruang
2
.
Penyediaan Ruang Kelas Batu (RKB) SMK
1.000 Ruang
3.
Rehabilitasi Ruang Kelas SMP
400 Ruang
4.
Rehabilitasi Ruang Kelas SMA
400 Ruang
5.
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMP
200 SMP
6.
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMA
5 SMA
P
b
U it S k l h B
(USB) SMK
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMK
140
SMK
7.
Program dan Sasaran 2010
Ditjen Mandikdasmen
Ditjen Mandikdasmen
Program dan Sasaran 2010
Keterjangkauan
1
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD
27 673 010 Siswa
1.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SD
27.673.010 Siswa
2.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMP
9.655.156 Siswa
3.
Bantuan Operasional SMP Terbuka
p
274.981 Siswa
4.
Penyelenggaraan Pendidikan Khusus (PK) dan
Pendidikan Layanan Khusus (PLK) (Beasiswa
Cacat/Inklusif/ Keberbakatan/PLK)
99.754 Siswa
Cacat/Inklusif/ Keberbakatan/PLK)
5.
Pemberian Beasiswa bagi Siswa Miskin Jenjang SD
1.796.800 Siswa
6.
Pemberian Beasiswa bagi Siswa Miskin Jenjang SMP
g
j g
659.683 Siswa
7.
Pemberian Beasiswa bagi Siswa Miskin Jenjang SMA
249.526 Siswa
8.
Pemberian Beasiswa bagi Siswa Miskin Jenjang SMK
401.634 Siswa
9.
Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) SMA
2.100.000 Siswa
10. Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) SMK
3.000.000 Siswa
Program dan Sasaran 2010
Ditjen Mandikdasmen
Ditjen Mandikdasmen
Kualitas
1
P
b
R
P
t k
/P
t S
b
B l j
SD
1 900 SD
1.
Pembangunan Ruang Perpustakaan/Pusat Sumber Belajar SD
1.900 SD
2.
Pembangunan Laboratorium IPA SMP
500 Ruang
3
Pembangunan Ruang Perpustakaan SMA
66 Ruang
3.
Pembangunan Ruang Perpustakaan SMA
66 Ruang
4.
Pembangunan Ruang Laboratorium IPA SMA
150 Ruang
5.
Pembangunan Perpustakaan, Lab/Workshop SMK
300 Ruang
6.
Bantuan Rintisan Sekolah Standar Nasional (SSN) SD
1.530 SD
7.
Pemberian Subsidi Sekolah Standar Nasional (SSN) SMP
500 Sekolah
8.
Blockgrant Sekolah Standar Nasional (SSN) SMA
2.745 Paket
9.
Bantuan Rintisan SD Bertaraf Internasional
165 SD
10
Pemberian Subsidi SMP Bertaraf Internasional
319 Sekolah
10. Pemberian Subsidi SMP Bertaraf Internasional
319 Sekolah
11.
Pemberian Subsidi Rintisan SMA Bertaraf Internasional
320 Sekolah
12. Bantuan Pengembangan Rintisan SMK Bertaraf Internasional
g
g
241 Sekolah
P
d
S
P
didik
D
2010
Ditjen Mandikdasmen
Ditjen Mandikdasmen
Program dan Sasaran Pendidikan Dasar 2010
KESETARAAN
KESETARAAN
1.
Bantuan operasional penyelenggaraan sekolah
inklusif
56 Sekolah
2.
Beasiswa Bakat Prestasi SMP
25.000 Siswa
3.
Beasiswa Prestasi Olimpiade SMA
744 Siswa
4.
Beasiswa Berprestasi dan Program Keahlian
Khusus SMK
5.000 Siswa
KEPASTIAN
KEPASTIAN
1.
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMP
200 SMP
2
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMA
5 SMA
2.
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMA
5 SMA
3.
Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMK
140 SMK
KEMENTERIAN SOSIAL
Keluaran
Target Penyelesaian
Instansi
No
Klp sasaran
Program
Keluaran
Target Penyelesaian
Sasaran
Instansi
Penanggun
g Jawab
Pemerintah
Daerah
Ket
%
2010
2011
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
1.
Anak terlantar 4.365 juta
(termasuk anak jalanan,
b lit t l t d
k
Program
kesejahteraan Sosial
A k
Meningkatnya
anak terlantar
3,4 %
146.891
anak
177.500
anak
Terpenuhinya
kebutuhan dasar,
d k
ibilit
Kemensos,
Dinas Sosial
Prov/Kab/Kota
balita terlantar dan anak
memerlukan perlindungan
khusus)
Anak
(PKSA)/Rehabilitasi
dan Perlindungan
Sosial Anak
yang
terpenuhinya
hak-hak
dasarnya dalam
asuhan keluarga
dan aksesibilitas,
pelayanan sosial
dasar
2.
Anak Bermasalah Hukum
1. Program Meningkatnya
7,2 %
430 anak
930 anak Terpenuhinya
Kemensos
Dinas Sosial
5.952 anak
g
Kesejahteraan
Sosial Anak
Berhadapan
Dengan Hukum
g
y
anak yang
berhadapan
hukum yang
terpenuhinya
hak-hak
dasarnya dalam
,
p
y
kebutuhan dasar,dan
aksesibiltas
pelayanan sosial
dasar
Prov/Kab/Kota
2. Perlindungan dan
Rehabilitasi
dasarnya dalam
asuhan keluarga
1.
Tersedian
ya SOP 5
100 %
25 %
75 %
Terlaksananya
Kemensos,
Kemen Diknas,
Sosial Anak
Berhadapan
Hukum
Kementeri
an dan
POLRI
dalam
perlindun
gan dan
Perlindungan dan
Rehabiltasi Sosial
Anak Berhadapan
Hukum
Kemenag,
Kemenkes,
Kemen Hukam,
POLRI
gan dan
Rehabilta
si Anak
Berhadap
an Hukum
2.
Tersedian
100 %
50 %
50 %
Tersedianya regulasi
Restorati e J stices
Kemen Hukam,
Kemensos,
Kemeneg PP
ya RUU
Restorative Justices
untuk Anak
Kemeneg PP
dan PA, Setneg
3. Penyandang Cacat
Rehabilitasi dan
Perlindungan Sosial
bagi Penyandang cacat
Meningkatnya
rehabilitasi dan
perlindungan sosial
bagi penyandang
1 %
Jaminan Sosial
Penyandang
Cacat
(JS-Paca): 17.000
JS-Paca:
23.000
orang;
Pemenuhan
Terlaksananya
peningkatan rehabilitasi
dan perlindungan sosial
bagi penyandang cacat
Kemensos, BRI,
PT. Posindo,
Pemda
Dinas Sosial
Provinsi (33
Prov); Kab/Kota
cacat
orang;
Pemenuhan
kebutuhan
dasar: 11.000
orang
kebutuhan
dasar:
14.500
orang
4, Lanjut Usia
Rehabilitasi dan
Perlindungan Sosial
bagi lanjut usia
Meningkatnya
rehabilitasi dan
perlindungan sosial
1 %
Jaminan Sosial
Lanjut Usia
(JSLU): 10.000
JSLU:
13.250
orang;
Terlaksananya
peningkatan rehabilitasi
dan perlindungan sosial
Kemensos, BRI,
PT. Posindo,
Pemda
Dinas Sosial
Provinsi (33
Prov); Kab/Kota
g
j
p
g
bagi lanjut usia
(
)
orang;
Pemenuhan
kebutuhan
dasar: 8.000
orang
g;
Pemenuhan
kebutuhan
dasar:
11.000
orang
p
g
bagi lanjut usia
);
5. Korban NAPZA
Rehabilitasi dan
Perlindungan Sosial
bagi korban NAPZA
Meningkatnya
kualitas pelayanan
rehabilitasi dan
4 %
3.966 orang
korban NAPZA
7.520 orang
korban
NAPZA
Terlaksananya
peningkatan rehabilitasi
dan perlindungan sosial
Kemensos, BNN,
Kemenkes,
Kepolisian
Dinas Sosial
Prov/Kab/Kota
g
perlindungan sosial
bagi korban
NAPZA
p
g
bagi korban NAPZA
p
6
K
k
6. Penderita Penyakit
Katastropik
Bantuan dan pelayanan
kesehatan
Meningkatnya
kualitas pelayanan
bagi penderita
penyakit
katastropik
Kemenkes
Dinas
Kesehatan
Prov/ Kab/Kota
No
Klp sasaran
Program
Keluaran
Target Penyelesaian
Sasaran
Instansi
Penanggun
g Jawab
Pemerintah
Daerah
Ket
%
2010
2011
g
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
7.
Komunitas Adat Terpencil
(KAT)
Pemenuhan
kebutuhan dasar,
aksesibilitas dan
pelayanan sosial bagi
warga KAT
Terpenuhinya
penyediaan
pemukiman dan
infrastruktur
serta jaminan
2.300 unit
permukiman
infrastruktur;
Jaminan hidup
bagi 4 270 KK
2.340 unit
permukima
n
infrastruktu
r;
Terlaksananya
pemenuhan
kebutuhan dasar,
aksesibilitas dan
pelayanan sosial bagi
Kemensos,
Kemendagri,
Kementerian
PDT, TNI
Dinas Sosial
Prov/Kb/Kota
warga KAT
serta jaminan
hidup
bagi 4.270 KK
r;
Jaminan
hidup bagi
4.550 KK
pelayanan sosial bagi
warga KAT
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
Sekt
or
: Kementerian Hukum dan HAM cq. Direktorat Bina Khusus
Narkotika
No
Kelompok
p
Program
Keluaran
Target Penyelesaian
Sasaran
Instansi
Pemerintah
Sasaran
g
g
y
Penanggung
Jawab
Daerah
Program Utama
Komponen Program
Ket
%
2010
2011
1.
Korban Napza
(Narapidana dan
Tahanan)
1. Bimbingan dan
Penegakkan
Hukum,
Pelayanan
1.1. Penegakan dan
BImbingan Hukum
Menurunnya penyalahgunaan
dan peredaran gelap narkotika di
UPT Pemasyarakatan
60 –
100%
83 – 101 Lapas
dan Rutan
101 – 139
Lapas dan
Rutan
Meningkatnya
pastisipasi aktif da
kesadaran
narapidana dan
Ditjen
Pemasyarakat
an
Kemenkumha
UPT
Pemasyaraka
tan dan
Kanwil
Sosial serta
Terapi dan
Rehabilitasi
Berkesinambun
gan
tahanan dalam
mencegah terjadinya
penyalahgunaan
peredaran gelap
narkotika di UPT
Pemasyarakatan
m
Kemenkumh
am
M
i k
k
ib
d
S l
h WBP d
Meningkatnya ketertiban dan
keamanan lingkungan
Seluruh WBP dan
tahanan mendapat
layanan bimbingan
dan penegakan
hukum di UPT
Pemasyarakatan
pada tiap tahunnya
pada tiap tahunnya
1.2. Pelayanan Sosial
Narapidana dan tahanan
mendapatkan akses pelayanan
sosial yang berbasis pada agama,
budaya dan norma‐norma
Pemasyarakatan
60 –
100%
83 – 101 Lapas
dan Rutan
101 – 139
Lapas dan
Rutan
Narapidana dan tahanan
60 –
83 – 101 Lapas
101 – 139
Narapidana dan tahanan
mendapatkan akses pembinaan
keterampilan usaha
60
100%
83 101 Lapas
dan Rutan
101 139
Lapas dan
Rutan
Narapidana dan tahanan
mendapatkan pelayanan
kesehatan dasar
80%
Pelayanan KIE tentang
y
g
60%
Penanggulangan HIV‐AIDS dan
Penyalahgunaan Narkotika telah
diintegrasikan ke dalam setiap
tahapan kegiatan layanan sosial
1.3. Terapi dan
R h bilit i
Lapas dan Rutan penyedia
l
T&R
i l
60%
46 Lapas dan
R t
P i it
72 Lapas
d
R t
Meningkatkan akses
l
T & R
Rehabilitasi
layanan T&R social
Rutan Prioritas dan Rutan
Prioritas
layanan T & R guna
membantu
Lapas dan Rutan memiliki
60%
2. Pencegahan Penularan HIV dan Penatalaksanaan AIDS dan Infeksi 2.1. KIE tentang pencegahan penularan HIV dan IO Narapidana dan tahanan mendapatkan layanan KIE dan alat bantu KIE 100%101 ‐139 Lapas/Rutan dan 20‐ 26 Bapas Prioritas Meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku WBP tentang penanggulangan HIV‐AIDS
Lanjutan ....
Oportunis p gg g dan IO Tersedianya alat bantu KIE yang didistribusikan dan dibahas dengan narapidana dan tahanan di seluruh UPT Pemasyarakatan 80% menurunkan resiko penularan HIV dan IO dikalangan narapidana dan tahanan e asya a ata 2.2 VCT/PICT 50% narapidana dan tahanan beresiko diseluruh UPT Pemasyarakatan mengakses layanan tes HIV 60%36 Lapas dan Rutan 65 Lapas dan Rutan Mengendalikan penularan HIV dan membantu narapidana dan tahanan mengetahui status kesehatannya terkait infeksi HIV gar sesegera mungkin mendapatkan mungkin mendapatkan perawatan, dukungan dan pengobatan 2.3 Akses Material pencegahan penularan HIV dan IO Terpenuhinya material pencegahan infeksi dan penyehatan lingkungan 60%36 Lapas dan Rutan 65 Lapas dan Rutan Memutus mata rantai penularan HIV dan IO di lapas dan Rutan melalui penyediaan akses material pencegahan pencegahan 2.4 K3 bagi Petugas Lapas, Rutan dan Bapas 60%7 Lapas dan Rutan 12 Lapas dan Rutan Perlindungan bagi Petugas, narapidana dan tahanan terhadap terjadinya resiko kecelakaan kerja dan kegiatan rutin dan resiko turunannya turunannya 2.5. Profolaksis Paska pajanan bagi Petugas Lapas, Rutan, Bapas dan Narapidana serta tahanan 60%7 Lapas dan Rutan 12 Lapas dan Rutan Mencegah sedini mungkin terjasinya penularan HIV pada petugas, narapidana dan tahanan sebagai akibat dari kecelakaan kerja 3. Perawatan, dukungan dan pengobatan bagi narapidana dan tahanan 3.1. Perawatan, dukungan dan pengobatan ARV dab IO bagi narapidana dan tahanan ODHA 40% narapidana dan tahanan yang terinfeksi mendapatkan layanan perawatan, dukungan dan pengobatan HIV‐AIDS dan IO 80%35 Lapas dan Rutan 65 Lapas dan Rutan meningkatkan kepercayaaan diri dan penerapan gaya hidup sehat bagi ODHA. Meningkatkan akses layanan pengobatan ARV dan IO (20% dari jumlah ODHA di Lapas dan Rutan) 3.2. Perawatan, 80% narapidana dan 80%35 Lapas dan 65 Lapas dan Menurunkan beban TB3.3. Perawatan paliatif AIDS dan IO bagi narapidana dan tahanan 70%20 Lapas dan Rutan 60 Lapas dan Rutan Meningkatkan dukunagn psiko‐sosial bagi ODHA stadium akhir 4 P li i 4 1 P li i d k bij k S i l i L d R i i
Lanjutan ....
4. Penelitian, pengamatan dan pengembangan 4.1. Penelitian adanya kebijakan penelitian dan terlaksananya kegiatan penelitian yang didukung sumber daya internal Ditjenpas Sentinel site Lapas dan Rutan prioritas sebagaimana metodologi sampling yang ditetapkan4.2. Pengamatan g Tersedianya rencana y Sentinel site Lapas, Rutan dan pilihan pelaksanaan surveilans HIV dan SSP/STBP sehingan tersedia data hasil surveilans tersebut p , p sampling 4.3. Pengembangan Tersedianya desain layanan program yang akan dikembangkan Sentinel site Uji desain pembaharuan layanan program akan dilaksanakan pada UPT akan dikembangkan. Tersedianya haisl evaluasi pelaksanaan uji coba dan rencana perluasan dilaksanakan pada UPT Pemasyarakatan prioritas 5. Pelaksanaan program 5.1. Penjajakan kebutuhan dan 10%7 Lapas dan Rutan 10 Lapas dan Rutan Tersedianya program kerja per Lapas dan Rutan yang p g komprehensif dan berkesinambungan di Lapas dan Rutan Rujukan penyusunan program kerja per Lapas dan Rutan p p y g telah disetujui Ka Lapas dan Rutan masing‐masing 5.2. Pendampingan manajemen dan t k i 10%7 Lapas dan Rutan 10 Lapas dan Rutan Setiap Lapas dan Rutan rujukan mendapatkan l tih d teknis pelatihan dan pendampingan manajemen program serta teknis layanan program 5.3. Evaluasi perkembangan 10%7 Lapas dan Rutan 10 Lapas dan Rutan Terlaksananya evaluasi perkembangan p g pelaksanaan progra, komprehensif dan kesinambungan p g pelaksanaan program yang dilakukan di tiap Lapas dan Rutan rujukan 5.4. Rencana perluasan program k h if d 10%7 Lapas dan Rutan 10 Lapas dan Rutan Tersedianya rencana kerja Ditjenpas tentang l komprehensif dan kesinambungan ke perluasan program komprehensif dan
DATA TAHANAN / ANDIKPAS DI DALAM LPA DAN DI LUAR
LPA PER JANUARI 2010
LPA PER JANUARI 2010
DALAM LPA
LUAR LPA
TOTAL
JUMLAH
P
W
P
W
P
W
TAHANAN ANAK 312
9
1790
76
2102 85
2187
ANAK PIDANA
881
32
1844
41
2725 73
2798
ANAK NEGARA
128
3
128
3
131
TOTAL
1193
41
3762
120
4955 161
5116
KEMENTERIAN KESEHATAN
K l T t P l i I t i P i t h No Program Tindakan
Keluaran Target Penyelesaian
Sasaran
Instansi Pemerintah Ket % 2010 2011 Penanggungjawab Daerah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) a Anak terlantar
100% anak 100% anak
pembangunan rumah singgah, memberikan pelayanan
terhadap anak terlantar
Seluruh anak terlantar mendapat jaminan pelayanan kesehatan 100% 100% anak terlantar yang datang ke pusat pelayanan kesehatan 100% anak terlantar yang datang ke pusat pelayanan kesehatan anak terlantar KEMENKES menyediakan lapangan kerja dan mendukung program penyediaan obat b Anak Bermasalah Hukum memberikan pelayanan terhadap anak bermasalah hukum
seluruh anak bermasalah hukum mendapat jaminan pelayanan kesehatan 100% 100% anak bermasalah hukum yang datang ke pusat pelayanan 100% anak bermasalah hukum yang datang ke pusat pelayanan anak miskin bermasalah hukum KEMENKES lapas bekerjasama dengan depkumham melakukan d ti d t pelayanan kesehatan pelayanan
kesehatan updating data c Penderita Penyakit Katastropik memberikan pelayanan seluruh penderita penyakit katastropik 100% pederita penyakit katastropik peserta 100% pederita penyakit katastropik penderita melakukan pendampingan terhadap memberikan pelayanan terhadap penderita katastropik penyakit katastropik peserta Jamkesmas mendapatkan pelayanan kesehatan 100% peserta Jamkesmas yang datang mendapat pelayanan kesehatan katastropik yang datang mendapat pelayanan kesehatan miskin penyakit katastropik KEMENKES terhadap penderita katastropik ke layanan rujukan Menjadikan Puskesmas 2 Lanjut Usia Menjadikan Puskesmas sebagai Puskesmas
Santun Usia Lanjut Puskesmas santun Usia
Lanjut 100% 102 puskesmas 227 puskesmas terlaksanany a program puskesmas santun USILA
KEMENKES DINSOS dan DINKES
Pelayanan kesehatan
pada komunitas Adat b ik t
sesuai komunitas pada komunitas Adat
terpencil yang sudah memberikan surat kepada DINKES
komunitas