• Tidak ada hasil yang ditemukan

BIRO HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BIRO HUMAS KEMENTERIAN SOSIAL RI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TANGGAL

01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16

17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

BULAN

JAN

FEB

MAR

APR

MEI

JUN

JUL

AGS

SEP

OKT

NOV

DES

1. Media Indonesia 7. Investor Daily 13. Bisnis Indonesia 19. Pikiran Rakyat 25.Vivanews

2. Jurnal Nasional 8. Republika 14. Indopos 20. Radar Banten 26. Tribun Timur

3. Seputar Indonesia 9. The Jakarta Post 15. Koran Jakarta 21. Bali Post 27. Jawa Post

4. Kompas 10. Sinar Harapan 16. Sriwijaya Post 22. Majalah Gatra

5. Jakarta Globe 11. Suara Pembaruan 17. Pos Kota 23. Majalah Tempo

6. Koran Tempo 12. Harian Kontan 18. Rakyat Merdeka 24. Detik.com

Overview:

Jumlah Media Meliput : 7 Media Volume Pemberitaan : 15 Artikel Leading Media : Media Indonesia Leading Isu : Bencana Alam Sentimen Isu : Negatif

Pada pemberitaan hari ini tidak terdapat isu dengan sentiment negatif

Positif :

Awasi Bantuan Iuran JKN agar Tepat Sasaran, Riders Tanggap Bencana Netral :

Pemberitaan pada hari ini di dominasi oleh sentimen isu bertendensi netral

Catatan :

Pemberitaan pada hari ini di dominasi oleh sentimen isu bertendensi netral. Sementara untuk isu bertendensi Positif terkait pemberitaan kemensos salah satunya adalah Awasi Bantuan Iuran JKN agar Tepat Sasaran seputar pemberitaan menanggapi kriteria peserta PBI-JKN, Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan, Fajriadinur mengatakan, kewenangan menentukan warga miskin ada pada Kementerian Sosial RI. Data tersebut kemudian digunakan Kementerian Kesehatan RI dan BPJS Kesehatan untuk menentukan peserta PBI. Berharap manfaat Demi mendapatkan layanan kesehatan yang baik bahkan gratis, banyak warga yang berupaya mendapatkan kartu JKN meski harus menjalani proses pembuatan dalam hitungan bulan. Aslak contohnya, ia memproses kartu JKN sejak pertengahan Februari, dan baru akan mendapatkan kartu tersebut pada 19 April 2014.

Berikut adalah kutipan pernyataan narasumber pada pemberitaan;

Fajriadinur, Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan

(2)

0

1

2

3

4

5

6

7

7

2

2

1

1

1

1

(3)

Persentase pembagian Media Cetak hari ini: 7 Media

Media Indonesia

33%

Koran Tempo

20%

Jurnal Nasional

13%

Republika

13%

Kompas.com

7%

Suara Pembaruan

7%

Seputar Indonesia

7%

(4)

jurnalis

Pemberitaan

1

Kompas.com, Redaksi (03-03-2014)

Awasi Bantuan Iuran JKN agar Tepat Sasaran Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Positif Iuran BPJS diharapkan tepat sasaran dengan validasi data sesuai lapangan hingga dapat menentukan PBI. Kemensos dalam hal ini sangat diharapkan peran aktifnya. Menanggapi kriteria peserta PBI-JKN, Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan, Fajriadinur

mengatakan, kewenangan menentukan warga miskin ada pada Kementerian Sosial RI. Data tersebut kemudian digunakan Kementerian Kesehatan RI dan BPJS Kesehatan untuk menentukan peserta PBI. Berharap manfaat Demi mendapatkan layanan kesehatan yang baik bahkan gratis, banyak warga yang berupaya mendapatkan kartu JKN meski harus menjalani proses pembuatan dalam hitungan bulan. Aslak contohnya, ia memproses kartu JKN sejak pertengahan Februari, dan baru akan mendapatkan kartu tersebut pada 19 April 2014.

Fajriadinur, Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan

“Seluruhnya kewenangan Kemensos RI. Kami hanya menggunakan data yang ada.”

Aslak, PBI

“Saya sempat menginap dua malam di puskesmas untuk mendapatkan surat keterangan tidak mampu, baru setelah itu ke kantor BPJS cabang Jakarta Barat. Di situ juga antri sebelum dapat nomor urut, dan keterangan kapan bisa ambil kartu. Tapi kalau sekarang antriannya tidak terlalu panjang dan lama.”

(5)

No

Media, hal &

jurnalis

Judul / Topik

Isu

Tone

Refleksi

Pemberitaan

2 Seputar Indonesia, hal 5, rehdian khartika

Riders Tanggap Bencana Kesetiakawanan

Sosial

Positif Peran serta masyarakat seperti BKRC dalam aksi sosialnya patut mendapat apresiasi. Diamana komunitas motor ini sangat berbeda dengan pandangan

masyarakat selama ini terutama geng motor. Komunitas Bike of Kawasaki Riders Club Indonesia (BKRC Indonesia) sangat gemar

melakukan aksi sosial di mana pun. Rumah ibadah pun dibantu. Tak heran, BKRC Indonesia mendapat penghargaan dari Kementerian Sosial atas aksi tanggap sosialnya. Jika belakangan muncul lagi aksi brutal dari geng motor, tentu ini tidak terjadi pada komunitas Bike of Kawasaki Riders Club Indonesia. Justru, mungkin ini satu-satunya komunitas motor yang mirip komunitas sosial karena gemar sekali menolong orang-orang yang membutuhkan.

Benny Susanto, Wakil Ketua BKRC Indonesia

(6)

jurnalis

Pemberitaan

3

Media Indonesia, hal 9, DEDE SUSIANTI

Tanah Retak, Rumah Luluh Lantak Bencana Alam Netral Bencana tanah

bergerak ini telah menimbulkan kerugian dan bisa dinyatakan sebagai wilayah yang tak aman.

Kampung Gombong hingga saat ini masih dalam kondisi siaga darurat bencana akibat tanah retak. Desa Tangguh merupakan program penanganan bencana, yang membangun secara manajemen dan partisipatif persiapan sebuah desa dengan kapasitas personel dan perlengkapan. Baru sekitar sebu lan, Suhaeni, 70, me nikmati rumah yang layak dan nyaman. Namun, kini ia harus kembali hidup susah. Rumah yang baru saja direhab oleh Pemerintah Kabupaten Bogor melalui program Bedah Rumah ambruk dan rata dengan tanah karena tertimpa rumah lainnya. Bukan hanya Suhaeni, ratusan warga lainnya di Kampung Gombong, Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, juga bernasib sama.

Kini mereka harus hidup di pengungsian hingga menempati hunian sementara yang akan dibangunkan Pemerintah Kabupaten Bogor. Pada 24 Januari lalu, kampung tersebut dilanda bencana hebat. Tanah di kampung itu bergerak, retak kemudian longsor.

Akibatnya, ratusan rumah warga pun bergeser, rusak, lalu ambruk. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, secara keseluruhan di Desa Cibadak ada 138 rumah yang rusak, sebanyak 66 rusak berat, 65 rusak ringan, 29 rumah kini dalam kondisi terancam. Yang terbanyak di Kampung Gombong yang jumlahnya mencapai 55 rumah. Kini sebulan berlalu, retakan-retakan tanah yang semakin membesar masih terlihat. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, pihaknya bersinergi dengan Palang Merah Indonesia (PMI), dinas sosial, Tagana, dan stok dari pusat.

Makmur, Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor

“Per Januari saja, total kejadian ada 102 titik, tersebar di 29 kecamatan di 102 desa. Sebelumnya, angka itu dalam kurun satu tahun.”

(7)

No

Media, hal &

jurnalis

Judul / Topik

Isu

Tone

Refleksi

Pemberitaan

3

Media Indonesia, hal 9, DEDE SUSIANTI

Tanah Retak, Rumah Luluh Lantak Bencana Alam Netral Bencana tanah

bergerak ini telah menimbulkan kerugian dan bisa dinyatakan sebagai wilayah yang tak aman.

Kampung Gombong hingga saat ini masih dalam kondisi siaga darurat bencana akibat tanah retak. Desa Tangguh merupakan program penanganan bencana, yang membangun secara manajemen dan partisipatif persiapan sebuah desa dengan kapasitas personel dan perlengkapan. Baru sekitar sebu lan, Suhaeni, 70, me nikmati rumah yang layak dan nyaman. Namun, kini ia harus kembali hidup susah. Rumah yang baru saja direhab oleh Pemerintah Kabupaten Bogor melalui program Bedah Rumah ambruk dan rata dengan tanah karena tertimpa rumah lainnya. Bukan hanya Suhaeni, ratusan warga lainnya di Kampung Gombong, Desa Cibadak, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, juga bernasib sama.

Kini mereka harus hidup di pengungsian hingga menempati hunian sementara yang akan dibangunkan Pemerintah Kabupaten Bogor. Pada 24 Januari lalu, kampung tersebut dilanda bencana hebat. Tanah di kampung itu bergerak, retak kemudian longsor.

Akibatnya, ratusan rumah warga pun bergeser, rusak, lalu ambruk. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, secara keseluruhan di Desa Cibadak ada 138 rumah yang rusak, sebanyak 66 rusak berat, 65 rusak ringan, 29 rumah kini dalam kondisi terancam. Yang terbanyak di Kampung Gombong yang jumlahnya mencapai 55 rumah. Kini sebulan berlalu, retakan-retakan tanah yang semakin membesar masih terlihat. Untuk memenuhi kebutuhan pangan, pihaknya bersinergi dengan Palang Merah Indonesia (PMI), dinas sosial, Tagana, dan stok dari pusat.

Makmur, Sekretaris BPBD Kabupaten Bogor

“Per Januari saja, total kejadian ada 102 titik, tersebar di 29 kecamatan di 102 desa. Sebelumnya, angka itu dalam kurun satu tahun.”

4

Koran Tempo, hal 28, Ali Anwar

Lima Tewas Tertimbun Longsor Bencana Alam Netral Pemetaan wilayah

rawan longsor seharusnya bisa disosialisasikan terlebih dahulu. Kejadian ini sudah memakan korban jiwa dan dijadikan

pembelajaran diwaktu kedepan.

Hujan deras disertai angin kencang membuat tebing turap longsor di Bogor Selatan, Kota Bogor. Longsoran tebing setinggi 5-10 meter menimbun dan menewaskan lima orang. Tebing longsor di Kampung Gardu Ampera RT 5 RW 14, Kelurahan Empang, menewaskan satu keluarga yang terdiri atas empat orang, yakni Eman, 35 tahun, Sopiyani (istri), 30 tahun, dan kedua anaknya, Ihsan, 8 tahun, dan Luthfi, 5 tahun, Saat longsor, mereka sedang menonton televisi di rumah. Sedangkan longsor di Kampung Gayasari, RT 4 RW 5, Kelurahan Ranggamekar, menewaskan satu orang, yakni Reza, 9 tahun. Warga dan Taruna Siaga Bencana kesulitan melakukan evakuasi karena alat berat tidak bisa masuk ke tempat kejadian yang padat penduduk di bawah tebing. Listrik yang padam mempersulit keadaan.

Herry, Warga

“Kejadiannya Minggu malam.”

Dedi Sucahyono, Kepala Stasiun Klimatologi Dramaga

“Tekanan suhu dibawa oleh awan yang dihasilkan dari laut Jakarta dengan tekanan suhu dari pegunungan mengakibatkan hujan lebat disertai angin kencang akan terjadi di kawasan kaki gunung.”

5

Media Indonesia, hal 9, DD/J-1

Sekeluarga Tewas Tertimbun Longsor Bencana Alam Netral Tanah longsor yang

memakan korban jiwa satu keluarga ini sangat miris. Kondisi siaga bencana seharusnya sudah terbangin di wilayah-wilayah yang memang diindikasi sebagai daerah rawan longsor.

Bencana tidak mengenal waktu. Maut pun bisa menjemput kapan saja. Seperti halnya yang yang menimpa keluarga Eman,30, warga Kampung Ampera RT5/RW 14, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, pada Minggu (2/3) sekitar pukul 20.00 WIB. Satu keluarga berjumlah empat orang, termasuk Eman, tewas tertimbun material rumahnya dan longsoran tebing yang ada di belakang rumahnya. Belakangan diketahui, ketika bencana itu terjadi, keempat korban, yakni Eman, Sopiah,27, Insan,7, dan Upi,5, tengah menikmati kebersamaan menonton televisi.

Tebing yang tingginya sekitar 10 meter itu tidak mampu menahan derasnya air hujan, sehingga longsor dan menimbun mereka. Kapolsek Bogor Selatan Komisaris Arief Gunawan mengaku kesulitan mengevakuasi para korban karena medan yang susah serta hujan deras. Para korban baru berhasil dievakuasi kemarin dini hari. Evakuasi dilakukan tim gabungan dari Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kota Bogor, petugas Polsek Bogor Selatan, TNI, dan warga.

Rojiun, Warga

“Ada suara gemuruh yang disusul teriakan minta tolong, Kejadiannya berlangsung tiba -tiba.”

(8)

jurnalis

Pemberitaan

6

Media Indonesia, hal 10, DY/YK/Ant/M-3

Puluhan Ribu Rumah di Bandung Terendam Banjir Bencana Alam Netral Banjir kali ini yang terjadi di Bandung bisa menjadi perhatian terkait khususnya infrastuktur.. Perbaikan drainase setidaknya bisa meminimalisir kemungkinan genangan maupun banjir.

Buruknya sistem drainase kota menjadi penyebab terendamnya jalan jalan protokol dan permukiman warga. Banjir telah merendam sekitar 18 ribu rumah di Kecamatan Bojongsoang, Baleendah, dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kemarin. Hujan deras yang terjadi sejak Minggu (2/3) malam hingga keesokannya menyebabkan empat anak sungai, yakni Cikapundung, Citepus, Cisangkuy, dan Citarum, yang berlokasi di tiga kecamatan itu meluap.Menurut Koordinator Taruna Siaga Bencana Kabupaten Bandung, Dadang Wahidin, ketinggian air di Kecamatan Baleendah mencapai 2,8 meter. Saat ini warga di tiga kecamatan tersebut sudah mengungsi ke tempat yang aman seperti rusunawa Baleendah dan kantor kecamatan setempat. Dadang Wahidin, Koordinator Taruna Siaga Bencana Kabupaten Bandung

“Air sudah memasuki permukiman warga di tiga kecamatan tersebut sejak pukul 02.00.”

7

Koran Tempo, hal 10, risanti/prima mulia

Banjir Terjang Bandung Selatan Bencana Alam Netral Terjangan banjir

harus ditanggulangi oleh seluruh pihak terkait. Banjir ini mengakibatkan timbulnya pengungsi dan putusnya akses kota dan kabupaten Hujan lebat lebih dari tiga jam yang mengguyur Bandung sejak Ahad (2/3) malam

menyebabkan lima kecamatan di kawasan Bandung Selatan terendam. Banjir setinggi betis hingga 2,5 meter itu terjadi akibat meluapnya tiga sungai, yakni Citarum,

Cisangkuy, dan Cikapundung. Ribuan rumah terendam dan tiga jalur utama transportasi antara Kota Bandung dan Kabupaten Bandung putus.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Marlan mengatakan lima kecamatan di Kabupaten Bandung yang terendam itu adalah Baleendah, Bojongsoang, Dayeuhkolot, Banjaran dan Majalaya. Adapun akses jalan yang terputus yakni di Jalan Raya Moch. Toha, Ja1an Raya Bojongsoang, dan Jalan Raya Banjaran. BPBD mencatat jumlah pengungsi di tiga kecamatan sekitar 600 orang. Marlan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung

“Hingga kini masih banyak warga yang belum dievakuasi dari dalam rumah, karena airnya deras dan lokasi rumah di gang-gang sempit.”

Maman, warga

“Banjir datang sangat cepat. Tengah malam air sudah naik tinggi.”

11

Jurnal Nasional, hal 32, Ahmad Nurullah

Sejumlah Wilayah Jaksel Tergenang, Kampung Pulo Terendam Bencana Alam Netral Penanggulangan dampak banjir yang terjadi di wilayah Jak-Sel di lakukan Sudinsos Jak-Sel. Kebutuhan makanan sementara masih terpenuhi. Hujan deras yang mengguyur wilayah Bogor dan sekitarnya, Minggu (2/3) membuat

ketinggian air di Bendung Katulampa meningkat. Akibatnya, beberapa wilayah di Jakarta yang dilintasi Kali Ciliwung kembali meluap dan menyebabkan sejumlah wilayah dilanda banjir dan terendam. Di Jakarta Selatan, salah satu lokasi yang tergenang, Senin (3/3) yakni: Kelurahan Bukit Duri, Tebet. Bahkan, hingga sore kemarin, ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Dikatakan pula, hingga sore kemarin genangan cukup tinggi terjadi di belasan RT yang berada di 3 RW. Namun, belum banyak warga yang mengungsi. Wilayah yang masih tergenang yakni: RT 2, 3, 11, 15 RW 10. Lalu, di RT 2, 3, 4 RW 11, serta di RT 1, 2, 3, 4, 5 RW 12. Kasie Bantuan Sosial, Sudin Sosial Jakarta Selatan, Sumadi,

menambahkan, pihaknya telah menyediakan bantuan yang akan dibagikan kepada warga di lokasi pengungsian yang berada di Kantor Kelurahan Bukit Duri.

M Youce, Lurah Bukit Duri

“Ada 13 RT yang terletak di RW 10, 11, dan 12 tergenang. Warga yang mengungsi sedikit. Hanya yang bermukim dipinggir kali. (Genangan) ini masih dianggap biasa oleh warga.”

Sumadi, Kasie Bantuan Sosial, Sudin Sosial Jakarta Selatan

“Untuk Bukit Duri, sudah kami siapkan makan siang berupa 150 nasi bungkus. Malam nanti diperkirakan 300 nasi bungkus. Kami hanya hitung warga yang memang berada di tempat pengungsian.”

13

Media Indonesia, hal 8, AF/*/J-4

Warga Kampung Pulo Mengungsi Lagi Bencana Alam Netral Kp. Pulo kembali

menjadi wilayah yang terendam banjir namun tak sebesar di waktu yang lalu. Namun begitu banjir tetap menimbulkan pengungsi yang kini sudah di tampung di sudinsos dan RS. Hermina. Banjir kembali merendam kawasan Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu,

Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, kemarin. Banjir terjadi akibat meluapnya Sungai Ciliwung setelah hujan mengguyur wilayah Bogor sejak Minggu (2/3) malam. Banjir merendam ratusan rumah dengan ketinggian air antara 30 sentimeter hingga 1,5 m. Menurut Lurah Kampung Melayu Bambang Pangestu, rumah yang terendam tersebar di tujuh RW yang meliputi 47 RT. Akibat banjir, 179 warga kembali mengungsi.

Bambang Pangestu, Lurah Kampung Melayu

“Di Kantor Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur ada 27 pengungsi dan di Rumah Sakit Hermina terdapat 152 mengungsi.”

(9)

No

Media, hal &

jurnalis

Judul / Topik

Isu

Tone

Refleksi

Pemberitaan

8

Koran Tempo, hal 3, tony hartawan (Berita Foto)

Angka Kemiskinan Kemiskinan Netral Gambaran kondisi

kemiskinan menjadi fokus kerja

pemerintah di 2014 Aktivitas sore di kawasan padat penduduk pinggir rel kereta api Petamburan, Jakarta,

kemarin. Pemerintah memproyeksikan tingkat kemiskinan 20i4 di kisaran 9-10 persen, dengan anggaran pengentasan warga miskin Rp 100.9 triliun.

(10)

jurnalis

Pemberitaan

9

Republika, hal 17, dewi mardiani

Samuel Diperiksa Penyidik Perlindungan Anak Netral Pemeriksaan samuel

harus berlanjut dengan proses hukum kedepan. Hal ini menjadi perhatian publik yang cukup besar dan menjadi pengawas yang menanti akhir proses hukum.

Penyidik Renakta Ditkrimum Polda Metro Jaya menerima kedatangan Chemy Watulingas alias Samuel, Senin (3/3), untuk diperiksa terkait dugaan penganiayaan di Panti Asuhan Samuel di Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Ia tiba bersama istrinya, Yuni Winata, pukul 10.00 WIB. Samuel mengaku akan menghormati proses hukum dalam dugaan kasus yang sedang menimpanya. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, panti tersebut sudah ditutup Dinas Sosial Tangerang. Warga juga ikut menutupnya disebabkan ketidaksukaan warga. Kini, ada 17 anak di Bambu Apus ‘rumah aman’, dua anak berada di KPAI, tiga orang ikut Samuel, dan tujuh anak di Griya Asih, Cempaka Putih.

10

Media Indonesia, hal 8, SM/GG/J-4

Dinas Sosial Tutup Panti Asuhan Samuel Perlindungan Anak Netral Larangan Dinsos Kab.

Tangerang merupakan aksi tegas terhadap panti samuel's. Sementara sisa penghuni panti dititipkan di panti-panti dinsos Kabupaten Dinas Sosial Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten, menutup Panti Asuhan The

Samuel's Home di Sektor 6, GC 10 No 1, Cluster Miccelia, Summarecon Gading Serpong, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Selain tidak memiliki izin, panti asuhan itu diduga melakukan penelantaran dan penyiksaan terhadap anak asuhnya.

Larangan tersebut, ujarnya, disampaikan langsung kepada pengelola panti asuhan, yaitu Chemy Watulinggas atau Sa muel dan istrinya, Yuni Winata. Keduanya setuju dan mereka mengaku memang harus fokus pada kasus dugaan pelanggaran yang saat ini ditangani Polda Metro Jaya. Namun, lanjutnya, keduanya menolak pemindahan delapan anak asuh yang saat ini masih berada di panti asuhan tersebut ke Dinsos Kabupaten Tangerang. Mereka justru meminta kedelapan anak dititipkan di Panti Asuhan Griyah Asih, Jakarta.

Uyung Mulya Lubis, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tangerang

“Kami sudah melarang panti asuhan tersebut beroperasi seperti menerima anak dan mencari donatur.”

(11)

No

Media, hal &

jurnalis

Judul / Topik

Isu

Tone

Refleksi

Pemberitaan

14

Suara Pembaruan, hal a14, YOS/152 (03-03-2014)

Pemilu, Anggaran Bansos Melonjak BPK Temukan Banyak Penyimpangan Bantuan Sosial (Bansos)

Netral Lonjakan anggaran bansos sudah seharusnya menjadi kerja keras bersama dalam pengentasan kemiskinan, bukan sebaliknya. Tiap menjelang pesta demokrasi, alokasi dana bantuan sosial (bansos) dan hibah

melonjak tajam. Hampir seluruh kabupaten/kota, termasuk Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menaikkan anggaran. Dalam APBD 2013 lalu, Pemda DIY menggelontorkan dana bansos Rp 127,5 miliar. Sejumlah Rp 46 miliar diantaranya dialokasikan untuk menurunkan angka kemiskinan bagi 46.000 keluarga miskin. Bantuan sosial lainnya, tersebar di sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Berdasarkan usulan DPRD DIY dan setiap anggota DPRD DIY mendapatkan anggaran bansos Rp 1,5 miliar, dalam bentuk kegiatan dengan penanggung jawab SKPD.

Namun, program Pemda DIY untuk menurunkan angka kemiskinan tidak terealisasi. Bahkan, dana bansos untuk keluarga miskin produktif belum terserap. Digulirkan sejak Juni 2013, angka kemiskinan yang mustinya turun, namun tetap tidak bergeming dari angka 560.000 jiwa. Hal itu diakui Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bappeda DIY, Tavip Agus Rayanto.

Tavip Agus Rayanto, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Bappeda DIY

(12)

jurnalis

Pemberitaan

15

Jurnal Nasional, hal 32, Fauzan Hilal

IBU KOTA RAWAN KONFLIK Bencana Sosial Netral Pemetaan wilayah

rawan konflik ini diharapkan menjadi serapan informasi yang baik dalam menanggulangi masalah-masalah sosial di ibukota Informasi dan pemetaan wilayah rawan sosial diperlukan agar kebijakan Pemprov DKI

tepat sasaran. Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mengungkapkan, Indeks Potensi Kerawanan Sosial (IPKS) di Ibu Kota masih tinggi. Sejumlah wilayah masih rawan konflik, terutama di Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Sebanyak 10 kelurahan yang memiliki tingkat potensi kerawanan sosial tinggi di Jakarta Pusat adalah: Kelurahan Kampung Rawa (44,78 persen), Kelurahan Galur (43,11 persen), Kelurahan Tanah Tinggi (39,73 persen), Kelurahan Kartini (38,97 persen).

Sementara di Jakarta Utara: Kelurahan Kali Baru (44,34 persen), Kelurahan Penjaringan (43,21 persen), Kelurahan Ancol (40 persen). Sedangkan kelurahan rawan sosial di Jakarta Timur adalah Kelurahan Kampung Melayu dengan indeks 41,87 persen. Di Jakarta Selatan, Kelurahan Manggarai dengan indeks 37,66 persen dan Kelurahan Lagoa 37,45 persen. Kepala BPS DKI Jakarta, Nyoto Widodo, mengatakan, informasi dan pemetaan wilayah rawan sosial diperlukan supaya kebijakan Pemprov DKI yang ditetapkan tepat sasaran. Penyusunan IPKS dilakukan di 267 kelurahan dari 44 kecamatan yang ada di Jakarta.

Musni Umar, Sosiolog Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah

Referensi

Dokumen terkait

Naiknya indeks yang diterima petani lebih dipengaruhi oleh peningkatan pada subkelompok padi sebesar 2,63 persen sedangkan naiknya indeks yang dibayar dominan

Hulu Sungai Utara berupa Pasar Rakyat Muara Tapus yang terletak di Desa Muara Tapus, Kecamatan Amuntai Tengah (+ 5 km dari Kota Amuntai ), maka dengan ini.. kami

Tanggapan guru terhadap instrumen asesmen pengetahuan yang dikembangkan adalah sangat setuju Hal ini dapat diketahui dari hasil penilaian guru pada Gambar 2

Sumber : Pengolahan Data Sekunder Tingkat ketersediaan fasilitas sosial ekonomi dihubungkan dengan jumlah penduduk Kabupaten Sragen menunjukkan bahwa Kecamatan Sragen

Substansi suatu karya tulis ilmiah dapat mencakup berbagai hal, dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling kompleks.. Berikut ini adalah contoh-contoh subatansi karya

Sistem operasi dari cloning IBM saat ini secara umum terbagi menjadi 2 aliran yaitu komersil yang di buat oleh Microsoft dan yang bersifat freeware yang di kembangkan oleh

UNIVERSITAS

Bagi peserta pelelangan umum yang ingin menyampaikan sanggahan dapat ditujukan kepada Panitia Pengadaan Barang/Jasa Balai Pengawas Obat dan Makanan di Batam Tahun Anggaran