• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KETENTUAN PENULISAN TESIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KETENTUAN PENULISAN TESIS"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR ... .. ii

DAFTAR ISI... ... iii

DAFTAR LAMPIRAN... v

BAB I PENDAHULUAN ... . 1

A. Definisi Tesis ... 1

B. Tujuan Penulisan Tesis ... 1

C. Manfaat Tesis ... 2

D. Kriteria Tesis ... 3

E. Tahapan Tesis ... 3

BAB II KETENTUAN PENULISAN TESIS ... . 5

A. Persyaratan Penulisan Tesis ... 5

B. Ketentuan Mengajukan Proposal Tesis ... 6

C. Pembimbingan ... 7

D. Ujian Tesis ... 7

E. Etika dan Sanksi ... 8

BAB III STRUKTUR PENULISAN TESIS ... . 9

A. Bagian Awal ... 9

B. Bagian Utama ... 10

C. Bagian Akhir ... 18

BAB IV TEKNIK PENULISAN TESIS... . 21

A. Bahan dan Ukuran Kertas ... 21

B. Pengetikan ... 21

C. Penomoran ... 24

D. Tabel dan Gambar ... 24

E. Kutipan, Catatan Kaki dan Istilah Baru ... 26

F. Bahasa ... 28

G. Cara Penulisan Nama ... 30

H. Cara Penulisan Daftar Pustaka ... 32

(5)

Lampiran 1: Contoh Halaman Sampul Depan (Cover) Tesis Lampiran 2: Contoh Halaman Judul

Lampiran 3: Contoh Pernyataan Orisinalitas dan Bebas Plagiarisme Lampiran 4: Contoh Halaman Pengesahan Kepala Departemen Lampiran 5: Contoh Halaman Pengesahan Dewan Penguji Tesis Lampiran 6: Contoh Halaman Penetapan Dewan Penguji Tesis Lampiran 7: Contoh Biodata Penulis

Lampiran 8: Contoh Ucapan Terimakasih

Lampiran 9: Contoh Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Lampiran 10: Contoh Abstrak

Lampiran 11: Contoh Daftar Isi Lampiran 12: Contoh Daftar Tabel Lampiran 13: Contoh Daftar Gambar Lampiran 14: Contoh Daftar Rumus Lampiran 15: Contoh Daftar Singkatan Lampiran 16: Contoh Daftar Lampiran Lampiran 17: Contoh Ringkasan (Summary) Lampiran 18:

Lampiran 19:

Contoh Gambar Kerangka Teoritik Contoh Gambar Kerangka Pikir Lampiran 20: Contoh Gambar Kerangka Konseptual

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam rangka menyelesaikan studinya, mahasiswa diwajibkan membuat karya tulis akhir berupa penulisan Tesis. Setelah menyelesaikan penulisan tesis, mahasiswa wajib mempertanggung jawabkan isi materi dan menempuh Ujian Sidang Tesis.

A. Definisi Tesis

Tesis merupakan karya tulis ilmiah yang merupakan hasil kegiatan penelitian yang bersifat teoritis konseptual berdasarkan analisis data atau kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S2 dalam rangka menyelesaikan program pendidikannya dan memperoleh gelar Magister Pariwisata.

Makalah penelitian ini yang didasarkan pada kajian ilmiah (teoritis dan praktis) orisinil dan mandiri yang merupakan prasyarat perolehan gelar Magister Pariwisata di Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.

Karya tulis ilmiah haruslah dapat menyampaikan pesan dan ide penulis atau peneliti secara lengkap dan tepat, padat dan jelas. Bahasa yang digunakan bukanlah bahasa sastra dan haruslah mudah dipahami, menggunakan kalimat sederhana, lugas tetapi jelas dan tidak dapat disalah-tafsirkan. Penggunaan istilah pada karya tulis ilmiah haruslah menggunakan kata yang konsisten dengan menggunakan ejaan baku. Suatu pengertian umumnya dapat dikemukakan dalam beberapa kalimat secara lisan, namun kalimat baca-lah yang harus dipakai.

B. Tujuan Penulisan Tesis

Tujuan penulisan tesis adalah, pertama, mengembangkan pola pikir penelitian yang mendorong keingintahuan ilmiah sehingga mahasiswa bukan saja hanya mengumpulkan informasi namun juga belajar mempertanyakannya.

Tujuan kedua dari penulisan tesis adalah pengembangan ketrampilan pengelolaan project. Dikarenakan menulis tesis membutuhkan desain dan implementasi dari suatu project penelitian, dimana sebagian besar berbasis inisiatif mahasiswa, hal mana membutuhkan berbagai set ketrampilan yang berbeda, mulai dari menghadiri perkuliahan konvensional sepanjang semester atau sepanjang tahun.

(7)

2 Tujuan ketiga adalah untuk membantu meningkatkan keterampilan mahasiswa menulis laporan ilmiah. Bagian pendahuluan yang sederhana namun lugas dari suatu tesis dapat membantu dalam memahami keseluruhan kajian.

Tujuan keempat adalah untuk membangun kredibilitas di antara komunitas ilmiah dan mitra dengan menanamkan dimensi etika kepada peneliti mitra.

Tujuan kelima adalah untuk memperoleh rekam jejak publikasi. Tesis yang diselesaikan dengan baik kerap disajikan dalam konferensi atau dipublikasikan dalam jurnal.

C. Manfaat Tesis

Manfaat penulisan tesis bagi mahasiswa Magister Pariwisata STP Trisakti:

1. Manfaat Praktis/Kebijakan

Tesis yang disusun mahasiswa diharapkan dapat memberikan manfaat, bagi pengembangan ilmu dan pemecahan masalah praktis. Manfaat Tesis sangat ditentukan oleh kualitas Tesis. Masukan bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terkait dengan penelitian tesis yang dilakukan dalam pengambilan keputusan yang mereka lakukan.

2. Manfaat Teoritis

Masukan bagi penulis selanjutnya dan/atau masukan bagi pengembangan materi mata kuliah terkait.

D. Kriteria Tesis

Kriteria tesis berkualitas yang harus dipenuhi oleh mahasiswa adalah:

1. Topik penelitian terkini (up to date).

2. Memiliki novelty diantara penelitian yang serupa sebagai kontrusi terhadap khazanah keilmuan khususnya kepariwisataan.

3. Referensi teori terbaru, berupa textbooks dan jurnal utama, yang digunakan tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun. Skripsi, kertas kerja (working paper), kamus serta tulisan populer tidak diperkenankan dijadikan acuan teori utama/pokok.

4. Metodologi penelitian yang digunakan relevan dan memadai.

5. Menjunjung tinggi etika penelitian, diantaranya dengan melakukan plagiarism check. 6. Bersedia menerima sanksi yang berlaku sekiranya melakukan pelanggaran etika penelitian.

(8)

3

E. Tahapan Tesis

Tahapan yang dilaksanakan oleh mahasiswa program Magister Pariwisata STP Trisakti dalam menempuh tesis sebagai berikut:

1. Mahasiswa sudah menyelesaikan seluruh mata kuliah semester satu, terkhusus mata kuliah Metode Penelitian, dengan nilai minimal B

2. Mahasiswa mendaftarkan Usulan Judul dan Dosen Pembimbing Tesis (Pembimbing I dan II) di semester dua tahun berjalan aktif melalui laman mystpt

3. Dosen Pembimbing selanjutnya ditetapkan oleh Kepala Departemen Pariwisata dengan mempertimbangkan (a) Usulan mahasiswa; (b) Kesesuaian topik penelitian tesis mahasiswa dengan bidang kepakaran dan atau keminatan dosen; (c) Beban membimbing dosen; (d) Hal lain.

4. Selanjutnya diterbitkan Surat Tugas Pembimbingan yang ditandatangani Wakil Ketua I Bidang Akademik.

5. Dengan telah disetujuinya Dosen Pembimbing I dan II serta diterbitkannya Surat Tugas Pembimbingan maka mahasiswa dapat memulai konsultasi dan bimbingan sehingga tersusunnya Tesis.

6. Proses penelitian dan penyelesaian penulisan tesis dilaksanakan mahasiswa di bawah bimbingan Dosen Pembimbing dan mengikuti tahapan sebagai berikut :

a. Ujian Seminar Proposal b. Ujian Sidang Tesis

7. Untuk mengikuti ujian tersebut di atas, mahasiswa harus memenuhi persyaratan akademik maupun keuangan yang telah ditentukan.

8. Di akhir semester dua pada tahun berjalan aktif mahasiswa melakukan Seminar Proposal. Dosen penguji tiga orang atau lebih. Dua orang diantaranya adalah dosen pembimbing mahasiswa.

9. Untuk mahasiswa yang tidak lulus seminar proposal tesis, maka diwajibkan untuk mengulang. Bagi yang lulus, diperbolehkan melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu melakukan Penulisan Jurnal Pariwisata (Tourism Journal Writing) dan mengikuti Sidang Tesis.

10. Di akhir semester tiga pada tahun berjalan aktif mahasiswa mengumpulkan Penulisan Jurnal kepada Dosen Pembimbing.

11. Di semester empat pada tahun berjalan aktif mahasiswa mengikuti Sidang Tesis. Dosen penguji tiga orang atau lebih. Dua orang diantaranya adalah dosen pembimbing mahasiswa. Ketua sidang adalah Ketua Departemen.

(9)

4 12. Sidang Tesis diselenggarakan setidaknya dua hingga tiga kali sepanjang semester tahun berjalan. Periode pelaksanaan sidang tesis dilakukan pada bulan kedua, keempat dan keenam. Dalam kondisi tertentu penyelenggaraan sidang tesis dapat diselenggarakan kurang atau lebih dari tiga kali dalam satu semester tersebut.

13. Untuk mahasiswa yang tidak lulus sidang tesis, maka diwajibkan untuk mengulang. Bagi yang lulus, diperbolehkan melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu melakukan revisi dan mengumpulkan pemberkasan yang dipersyaratkan, selanjutnya mendaftarkan diri mengikuti wisuda.

(10)

5

BAB II

KETENTUAN PENULISAN TESIS

A. Persyaratan Penulisan Tesis

Persyaratan penulisan tesis mahasiswa Program Magister Pariwisata STP Trisakti sebagai berikut:

1. Mahasiswa menyelesaikan persyaratan administrasi keuangan dan akademik yang berlaku. 2. Persyaratan administrasi Pengajuan Judul dan Dosen Pembimbing Tesis yang dimaksud

adalah:

(a) Mendaftarkan Usulan Judul dan Dosen Pembimbing Tesis (I dan II) di semester dua melalui laman mystpt (https://www.mystpt.ac.id)

(b) Melampirkan transkrip yang menunjukkan sudah menyelesaikan seluruh mata kuliah semester satu, terkhusus mata kuliah Metode Penelitian, dengan nilai minimal B atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ≥ 3,00

(c) Melampirkan Draft Usulan Proposal Tesis sesuai ketentuan yang berlaku, untuk diperiksa dan dinilai, sebagai syarat mendapatkan Dosen Pembimbing untuk pembimbing tesis.

3. Persyaratan administrasi Ujian Seminar Proposal Tesis adalah:

(a) Mendaftar Ujian Seminar Proposal melalui laman mystpt (https://mystpt.stptrisakti.ac.id) (b) Melampirkan Proposal Tesis yang akan diujikan

(c) Melampirkan persetujuan Dosen Pembimbing I dan II bahwa mahasiswa diijinkan mengikuti Ujian Seminar Proposal

(d) Melampirkan kartu presensi bimbingan konsultasi dengan Dosen Pembimbing I dan II 4. Persyaratan administrasi Ujian Sidang Tesis adalah:

(a) Mendaftar Ujian Sidang Tesis melalui laman mystpt (https://mystpt.stptrisakti.ac.id) (b) Melampirkan Tesis yang akan diujikan

(c) Melampirkan persetujuan Dosen Pembimbing I dan II, bahwa mahasiswa diijinkan mengikuti Ujian Sidang Tesis

(d) Melampirkan transkrip yang menunjukkan sudah menyelesaikan seluruh mata kuliah, terkhusus mata kuliah Metode Penelitian dan Tourism Journal Writing dengan nilai minimal B atau Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ≥ 3,00

(e) Melampirkan kartu presensi bimbingan konsultasi dengan Dosen Pembimbing I dan II 5. Persyaratan administrasi Pendaftaran Wisuda, mahasiswa:

(11)

6 (b) Menyerahkan revisi tesis dalam bentuk hard dan soft copy (dalam bentuk CD) ke bagian

Perpustakaan.

(c) Telah mengisi online questionnaire yang dimintakan institusi. 6. Persyaratan administrasi Perolehan Ijazah Magister Pariwisata:

(a) Menyelesaikan persyaratan administrasi keuangan dan akademik yang berlaku.

(b) Menyerahkan revisi tesis dalam bentuk hard dan soft copy (CD atau sesuai ketentuan). (c) Memiliki publikasi jurnal nasional ataupun internasional dengan minimal status accepted (d) Telah mengisi online questionnaire yang dimintakan institusi.

(e) Memiliki skor TOEFL ≥ 450 atau IELTS

B. Ketentuan Mengajukan Proposal Tesis

Ketentuan mengajukan proposal tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti sebagai berikut:

1. Usulan judul tesis disarankan minimal 2 judul, dengan pembuatan 1 judul outline yang paling diminati.

2. Proposal yang diajukan sudah harus mengikuti outline sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar belakang

1.2. Rumusan Masalah Penelitian 1.3. Tujuan penelitian

1.4. Manfaat penelitian

BAB II Kajian Teori

2.1. Teori (sesuai topik penelitian) 2.2. Kerangka Teoritik

2.3. Kerangka Pikir

2.4. Kerangka konseptual 2.5. Hipotesis (bila ada) 2.6. Penelitian terdahulu

2.7. Kontribusi penelitian (state of the art)

BAB III Metodologi Penelitian

3.1. Pendekatan Penelitian

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian 3.3. Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4. Populasi dan Sampel

(12)

7 3.6. Metode Analisis Data

BAB IV Hasil dan Pembahasan

4.1. Deskripsi Wilayah Penelitian 4.2. Hasil dan Pembahasan

BAB V Kesimpulan dan Saran

5.1. Kesimpulan 5.2. Saran

5.3. Implikasi Penelitian (jika ada) 5.4. Keterbatasan Penelitian (jika ada)

Daftar Pustaka

C. Pembimbingan

Pembimbingan penulisan tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti yaitu sebagai berikut:

1. Bimbingan Tesis

Bimbingan tesis adalah proses interaksi antara Dosen Pembimbing I dan II dengan mahasiswa selama penyusunan tesis yang bertujuan untuk mencapai hasil maksimal, melalui transfer

knowledge, juga kemampuan dan ke hardskills and softskills sehingga tesis dapat selesai tepat

waktu dan berkualitas. 2. Proses Bimbingan

a. Dosen Pembimbing I dan II membimbing dengan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Ketua

b. Setiap bimbingan mahasiswa wajib membawa kartu bimbingan untuk ditandatangani oleh Dosen Pembimbing I maupun II.

c. Bimbingan dilaksanakan dalam bentuk diskusi tatap muka minimal 10 kali.

D. Ujian Tesis

Ujian penulisan tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti terdiri dari:

1. Ujian Seminar Proposal 2. Ujian Sidang Tesis

E. Etika dan Sanksi

Etika dan sanksi penulisan Tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti yaitu sebagai berikut:

(13)

8 a. Mahasiswa harus melakukan sendiri penelitiannya, sehingga Tesis yang disusun merupakan karya asli dengan pendekatan tata cara ilmiah, yaitu tidak mengutip utuh (copy

paste) lebih dari 10% dari total penulisan, tidak merupakan plagiat, pemalsuan data dan

tindakan amoral lainnya. Referensi wajib ditulis sumbernya dengan melakukan penulisan ulang (pharaphrasing).

b. Menjamin kerahasiaan dari responden yang berpartisipasi dalam penelitian jika mengharuskan demikian, misalnya mengenai nama responden maupun nama organisasi dimana penulis melakukan penelitian (jika menggunakan data primer ataupun sekunder). c. Mahasiswa harus mengikuti ketentuan lain yang berlaku di lingkungan seperti budaya,

sosial, agama yang berlaku di masyarakat.

d. Mahasiswa tidak boleh memberikan sesuatu baik materi atau layanan dalam bentuk apapun kepada Dosen Pembimbing I dan atau II.

e. Selama masa bimbingan, Dosen Pembimbing I dan atau II tidak diperkenankan menerima pemberian dalam bentuk apapun dari mahasiswa atau pihak lain atau melakukan hal-hal yang tidak etis, misalnya menjanjikan kelulusan.

f. Sivitas akademika mendukung mahasiswa dengan baik agar pelaksanaan penyusunan Tesis berjalan lancar.

2. Sanksi

Mahasiswa yang melakukan pelanggaran terhadap etika tesis, dikenakan sanksi:

a. Pembatalan tesis untuk dilakukan penelitian ulang dan sanksi akademis sesuai peraturan yang berlaku.

b. Mahasiswa yang sudah terlanjur sudah menyelesaikan pendidikan Program Magister Pariwisata STP Trisakti, jika di kemudian hari diketahui melakukan pelanggaran tersebut, maka gelar dan ijazahnya dapat dicabut (dibatalkan).

(14)

9

BAB III

STRUKTUR PENULISAN TESIS

Struktur penulisan tesis terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian awal, utama dan akhir.

A. Bagian Awal

Bagian awal penulisan Tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti yaitu terdiri dari:

1. Halaman sampul depan

Halaman sampul depan memuat berturut-turut: Lambang Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Judul Tesis, TESIS, Frasa ”Diajukan untuk memenuhi sebagian dari persyaratan guna memperoleh gelar Magister Pariwisata, Oleh:, Nama Mahasiswa, NIM, Frasa “Program Magister Pariwisata, Jakarta, Tahun tesis”. Contoh lihat lampiran 1.

2. Halaman judul

Halaman ini berisi materi yang sama dengan halaman sampul depan, dan dicetak menggunakan kertas putih. Contoh lihat lampiran 2.

3. Halaman pernyataan orisinalitas dan bebas plagiarisme

Halaman ini memuat pernyataan mahasiswa sebagai penulis, bahwa tesis yang diajukan adalah benar hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan sebelumnya untuk memperoleh gelar akademik. Pernyataan tersebut harus ditandatangani penulis di atas materai Rp.6.000 atau sesuai ketentuan. Contoh lihat lampiran 3.

4. Halaman pengesahan

Halaman ini memuat pengesahan dari Pembimbing 1, Pembimbing 2 dan Kepala Departemen Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Contoh lihat lampiran 4.

5. Halaman persetujuan

Halaman ini memuat nama lengkap beserta gelar dan tanda tangan Kepala Departemen Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti dan Dewan Penguji (Ketua Penguji, Anggota Penguji 1 dan 2).. Contoh lihat lampiran 5.

6. Halaman penetapan panitia penguji tesis

Halaman ini memuat tanggal, bulan, tahun pelaksanaan, tujuan, nama ketua dan anggota penguji penelitian tesis. Contoh lihat lampiran 6.

7. Halaman biodata penulis

Halaman ini memuat pernyataan tentang data diri penulis tesis, termasuk riwayat pendidikan dan pekerjaan. Contoh lihat lampiran 7.

(15)

10

8. Halaman ucapan terima kasih

Halaman ini memuat pernyataan terima kasih mahasiswa program magister kepada mereka yang telah membantu dalam melakukan penelitian dan penyusunan naskah, bantuan keuangan juga pihak tertentu yang dianggap penting serta berperan dalam penyelesaian tesis. Contoh lihat lampiran 8.

9. Halaman pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah

Halaman ini memuat pernyataan persetujuan mahasiswa program magister pariwisata untuk memberikan hak bebas royalty non-eksklusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah tesis mereka kepada Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti. Contoh lihat lampiran 9.

10. Halaman abstrak

Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris yang berisi tujuan, metodologi, hasil penelitian dan implikasi, terdiri dari 200 hingga 300 kata, disertai 5 kata kunci. Contoh lihat lampiran 10.

11. Halaman daftar isi

Halaman ini memuat daftar semua bagian serta nomor halaman dalam naskah tesis. Contoh lihat lampiran 11.

12. Halaman daftar tabel

Halaman ini memuat nomor urut dan judul tabel serta nomor halaman. Contoh lihat lampiran 12.

13. Halaman daftar gambar

Halaman ini memuat nomor urut dan judul gambar serta nomor halaman. Contoh lihat lampiran 13.

14. Halaman daftar rumus

Halaman ini memuat nomor urut dan judul rumus serta nomor halaman. Contoh lihat lampiran 14.

15. Halaman daftar singkatan

Halaman ini memuat singkatan dan kepanjangannya. Contoh lihat lampiran 15.

16. Halaman daftar lampiran

Halaman ini memuat nomor urut dan judul lampiran serta nomor halamannya. Contoh lihat lampiran 16.

B. Bagian Utama

Bagian utama penulisan Tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti terdiri dari 5 (lima) bab sebagai berikut:

(16)

11

Bab I. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Penelitian

Latar belakang merupakan argumentasi ilmiah pemilihan topik tesis. Isi latar belakang harus dapat mencerminkan bahwa karya ilmiah adalah sebuah tesis dalam pariwisata. Latar belakang penelitian tesis dimulai dengan menyampaikan wawasan mengenai hal yang diketahui terkait masalah yang ada. Penulis mendeskripsikan kondisi nyata (existing condition) yang ada di lokus tempat penelitian dengan didukung data empiris maupun data sekunder lainnya.

Selanjutnya masalah penelitian disampaikan dalam bentuk uraian atau deskripsi mengenai tantangan, kendala maupun fenomena atau data dan fakta yang menjadi dasar mnculnya masalah penelitian. Dengan kata lain, penulis mendeskripsikan kondisi dan situasi riil yang melatarbelakangi penelitian yang dilakukan.

Latar Belakang juga berisi penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang dikemukakan perlu diteliti (signifikasi penelitian) dan semua data pendukung atau bukti-bukti ilmiah berdasarkan pengamatan sendiri (self-observation, preliminary study) atau hasil studi penulis lain (data sekunder).

Deskripsi singkat hasil penelitian terdahulu atau kajian yang ada dalam lingkup studi yang sama dapat digunakan untuk memberikan highlight atau menyoroti kesenjangan (research gap) yang ada dari topik yang diteliti. Hal ini pada gilirannya akan menjustifikasi the rationale di balik studi yang dilakukan. Kebaruan (novelty) dari studi yang akan dilakukan juga perlu didiskusikan. Tinjauan literatur yang mendetail tidak diperlukan di sini.

1.2. Rumusan Masalah Penelitian

Rumusan masalah disampaikan dalam bentuk pernyataan (statement) yang memperlihatkan kesenjangan (gap) antara apa yang diharapkan (secara teoritik) dengan kenyataan yang ada (kondisi riil). Jika rumusan masalah penelitian diformulasikan sebagai P = (E – O) x C, dimana P adalah problem (masalah), E adalah expected (kondisi yang diinginkan secara teoritik), O adalah

observed (kenyataan yang dijumpai saat ini), dan C adalah concern (perhatian penulis pada

masalah yang timbul). Setelah rumusan masalah penelitian dinyatakan dengan tegas, maka selanjutnya diikuti dengan pertanyaan penelitian (research question) sebagai aspek ontologis penelitian. Pertanyaan penelitian adalah turunan dari rumusan masalah penelitian yang menjadi fokus penelitian peneliti.

1.3. Rumusan Masalah Penelitian

Masalah penelitian harus mengkait kepada topik dan atau variabel penelitian dan disampaikan dalam bentuk pernyataan penelitian (problem statement). Masalah penelitian muncul karena

(17)

12 adanya kesenjangan (gap) antara kondisi ideal (das solen) yang diharapkan secara teortik dengan realitas atau kenyataan faktual yang ada (das sein). Masalah penelitian harus melekat kepada topik penelitian atau variabel yang diteliti di dalamnya. Penulis dapat menyampaikan beberapa pokok pikiran dalam latar belakang dengan merekonstruksi dan menyampaikannya secara ringkas dan padat namun jelas.

Pertanyaan penelitian harus mengkait kepada topik dan atau variabel penelitian dan disampaikan dalam bentuk pertanyaan penelitian (research question). Pertanyaan penelitian harus jelas, spesifik, tepat sasaran, dan memungkinkan untuk dijawab oleh penulis setelah penelitian dilakukan. Pertanyaan penelitian dapat disampaikan apabila penelitian yang dilakukan tidak berasal dari kesenjangan kondisi ideal dengan realitas, namun penelitian dilakukan karena perlu adanya bukti empiris atas terjadinya fenomena baru.

1.4. Tujuan penelitian

Tujuan Penelitian dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum adalah tujuan yang sempurna, sehingga tujuan tersebut tidak selalu dapat tercapai di akhir penelitian, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan yang bersifat lebih operasional yang harus terjawab di akhir penelitian. Jumlah tujuan khusus penelitian akan sama dengan jumlah pertanyaan penelitian yang harus dijawab.

1.5. Manfaat penelitian

Manfaat Penelitian (aspek aksiologis penelitian) secara umum terdiri atas 2 bagian yaitu manfaat teoritik (manfaat akademik) dan manfaat praktis. Manfaat teoritik berisi apa kegunaan hasil penelitian ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pariwisata, sementara manfaat praktis berisi hal-hal yang menyangkut segi praktis yang secara langsung dapat digunakan oleh masyarakat.

BAB II Kajian Teori

2.1. Teori (sesuai topik penelitian)

Kekuatan kajian teori berperan sangat penting dalam penelitian. Bagian ini menguraikan pandangan subjektif dan posisi penulis atas topik yang dikaji. Bagian ini menguraikan perspektif teoretik yang dipercayai dan dipilih penulis dalam memandang fenomena/realitas yang diteliti. Dalam menyampaikan perspektif teori, mahasiswa wajib mensitasi minimal dua dari publikasi masing-masing Dosen Pembimbing.

Penulis menyampaikan teori besar dalam pariwisata yang diambil dari banyak pustaka. Teori pariwisata yang dikritisi akan dijadikan landasan utama dari kerangka teori (theoretical

(18)

13 penelitian adalah teori-teori pendukung (supporting theory) yang disampaikan setelah teori pariwisata dibahas.

Satu perspektif teoretik memungkinkan untuk memuat beberapa teori yang memiliki asumsi dan konsep-konsep yang serupa. Perspektif teoretis ini untuk digunakan oleh penulis, mulai dari memformulasikan pertanyaan penelitian, mengumpulkan data penelitian, menganalisis data, sampai pada membahas hasil penelitian.

Perspektif teori menunjukkan kemampuan penulis dalam memberikan argumen hingga menyampaikan ide baru yang menjadi dasar perlunya penelitian dilakukan. Perspektif teori juga harus dapat dipahami dan digunakan untuk mendukung terjadinya perubahan fenomena. Dengan demikian, penulis mampu menyampaikan kebaruan idenya dengan didukung oleh perspektif teori yang digunakannya.

Pada penelitian tertentu, terkadang perspectif teori tidak terlalu dominan digunakan, namun hanya untuk mendukung adanya fenomena baru yang terjadi. Penelitian ini biasanya dilakukan dengan tujuan untuk memberikan bukti empiris atas terjadinya perubahan sehingga diperlukan adanya kajian baru untuk melihat dampak perubahan tersebut. Penelitian seperti ini menggunakan perspectif teori sebagai dasar untuk menganalisis perubahan perilaku atas adanya perubahan fenomena.

2.2. Kerangka Teoritik

Penulis wajib meringkas dan membuat ikhtisar dari semua teori yang dikaji pada Bab II ke dalam satu gambar yang memperlihatkan keterkaitan antara satu teori dengan yang lain. Gambar inilah yang disebut sebagai kerangka teori (theoretical framework). Contoh gambar kerangka teori lihat Lampiran 18.

2.3. Kerangka Berpikir

Kerangka Berpikir adalah cara pemikiran penulis dalam rangka menyelesaikan masalah riset yang diajukan. Pemikiran penulis dapat disampaikan setelah penulis melakukan kajian terhadap berbagai pustaka atau literatur yang hasil kajiannya secara kritis telah disampaikan pada sub-bab sebelumnya. Dengan kata lain, kajian pustaka kritis itu akan memberikan inspirasi kepada penulis untuk menyelesaikan masalah riset. Setelah penulis menyampaikan pemikiran atau ide untuk menyelesaikan masalah riset yang diajukan itu secara tertulis, maka selanjutnya penulis membuat ikhtisar langkah-langkah pemikiran tersebut dalam sebuah gambar. Gambar itu memperlihatkan langkah-langkah yang akan ditempuh penulis untuk menyelesaikan masalah riset yang diajukan. Gambar itulah yang disebut sebagai kerangka berpikir. Contoh gambar kerangka piker pada Lampiran 19.

(19)

14

2.4. Kerangka konseptual

Variabel-variabel utama dalam riset yang akan dilakukan itu tidak berdiri sendiri-sendiri melainkan saling terkait antara satu dengan yang lain. Selanjutnya penulis harus menggambarkan keterkaitan atau hubungan antar variabel utama riset itu dalam satu bagan atau gambar. Gambar yang memperlihatkan hubungan antar variabel utama riset itulah yang disebut sebagai Kerangka Konsep (conceptual framework). Kerangka Konsep. Pada sub-bab ini penulis tidak terlalu banyak memberikan penjelasan, sebab kerangka konsep hanya menyajikan gambar yang memperlihatkan hubungan antar variabel utama riset. Jika ditelusuri lebih lanjut, maka akan tampak bahwa ada kesinambungan antara latar belakang riset, rumusan masalah riset, pertanyaan riset, tujuan riset, kerangka teori yang digunakan, kerangka berpikir, sampai kepada kerangka konsep riset. Oleh karena itu, penulis wajib memperhatikan dan menjaga agar penulisan tesis/disertasi tetap konsisten dari bagian awal hingga ke bagian akhirnya, terutama untuk variabel penelitian yang digunakan.

Kerangka konseptual menyajikan gambar yang memperlihatkan hubungan antar variabel utama penelitian. Contoh gambar kerangka konseptual lihat Lampiran 20.

2.5. Hipotesis (bila ada)

Hipotesis adalah jawaban sementara dari pertanyan-pertanyaan penelitian yang diturunkan dari rumusan masalah penelitian. Hipotesis (untuk penelitian kuantitatif) ataupun Hipotesis Pengarah (untuk penelitian kualititatif) merupakan hal penting yang merupakan dasar, sekaligus memberikan koherensi dan tujuan untuk penelitian tesis yang dilakukan.

2.6. Penelitian terdahulu

Penelitian terdahulu disampaikan dalam bentuk tabel (tabulasi) berisi informasi yang disarikan dari literatur yang dibaca, selanjutnya disampaikan secara singkat dan padat. Kolom pertama berisi informasi mengenai Penulis (nama akhir), tahun publikasi, Judul, dan Nama Jurnal. Kolom kedua tentang masalah penelitian atau pertanyaan penelitian. Kolom ketiga, Metodologi, berisi informasi mengenai metode penelitian, bentuk instrumen penelitian, jumlah dan jenis responden, serta metode analisis data. Kolom keempat, kesimpulan penelitian.

Publikasi Masalah Penelitian Metodologi Hasil Penelitian Penulis, Tahun, Judul

Penelitian, Nama Jurnal Masalah Penelitian atau Pertanyaan Penelitian Metode penelitian, bentuk instrumen penelitian, jumlah dan jenis responden, serta metode analisis data

(20)

15

2.7. Kontribusi Penelitian (State of the art)

Bagian ini menunjukkan posisi penelitian dalam khazanah keilmuan terkait topik yang diteliti. Pada bagian ini disampaikan kntribusi penelitian berupa novelty, kebaruan ataupun state of the

art yang merupakan kontribusi dari penelitian yang dilakukan. Penjelasan akan kebaruan

penelitian disampaikan secara lebih detail dan tajam. Penyampaian kebaruan penelitian ini harus disertai analisis dan logika berpikir serta kemampuan mengidentifikasi pentingnya penelitian tersebut dilakukan, bagian mana yang belum pernah diteliti oleh penulis terdahulu (previous

studies) atau belum adanya penelitian sejenis, maupun fenomena baru yang muncul dan diteliti. BAB III Metodologi Penelitian

3.1. Pendekatan Penelitian

Bagian ini merupakan gambaran mengenai jenis penelitian yang dilakukan sesuai dengan tujuan penelitian dan perspektif teori yang digunakan dalam penelitian. Pendekatan penelitian secara umum terdiri atas dua jenis yaitu kuantitatif dan kualitatif. Peneliti perlu menjelaskan secara argumentatif pendekatan penelitian yang dipilihnya berikut konsekuensi dari pilihan tersebut. Pilihan jenis pendekatan menjadi rujukan prosedur atau cara melakukan penelitian.

3.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu penelitian dapat disampaikan dalam bentuk timetable, mulai dari awal melakukan konsultasi awal, desk study¸ penelitian lapangan (jika melakukan) hingga penyelesaian penulisan laporan tesis. Penulis harus menyampaikan alasan-alasan logis mengapa penulis memilih lokus penelitian dan menempatkan waktu penelitian.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Penulis harus menyampaikan tentang sumber data (primer atau sekunder), sifat data (kualitatif atau kuantitatif), waktu pengambilan data (time series atau cross section), metode yang digunakan untuk melakukan analisis data, peyajian data, dan interprestasi data sampai kepada penarikan kesimpulan. Sebagai catatan, pada saat penulis mengajukan semua ini sebagai proposal penelitian, maka semua instrumen yang akan digunakan dalam penelitian (seperti kuesioner, pedoman wawancara, daftar pernyataan, catatan lapangan (field notes), studi dokumentasi, atau instrumen-instrumen lainnya dengan mempertimbangkan relevansinya dengan fokus penelitian.) wajib dilampirkan di bagian belakang proposal penelitian.

Pada teknik penggalian data, bagian ini menguraikan semua teknik yang digunakan dalam menggali dan mengumpulkan data penelitian. Teknik penggalian data yang disebutkan di bagian ini hanya alat-alat pengumpul data yang benar-benar akan dianalisis dalam penelitian ini. Apabila data yang diperoleh dan teknik tersebut hanya untuk memperkaya bahasan penelitian, maka

(21)

16 teknik pengumpul datanya tidak perlu disebutkan (misalnya, observasi saat wawancara). Penulis juga perlu mencantumkan pengembangan dari seluruh metode penggalian data yang digunakan dalam penelitian ini (misalnya bagaimana pedoman wawancara atau panduan observasi dibuat).

3.4. Populasi dan Sampel

Penulis harus menguraikan secara jelas definisi operasional populasi dan populasi target. Jika dalam penelitian terdapat lebih dari satu populasi, maka penulis wajib mendefinisikan secara operasional masing-masing populasi tersebut. Selanjutnya peneliti wajib menerapkan besarnya sampel (untuk pendekatan kuantitif) atau jumlah informan (untuk pendekatan kualitatif) dengan menggunakan rumus tertentu atau dengan salah satu dari banyak cara menempatkan jumlah sampel.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Bagian ini menguraikan pengertian konseptual dari topik penelitian dengan mengacu pada perspektif teori penelitian yang dipilih. Penulis harus menguraikan secara jelas apa saja yang menjadi variabel utama, variabel turunan, variabel bebas, variabel terikat, variabel kontrol, variabel intervening ataupun variabel moderating. Penelitian kuantitatif minimal terdiri dari 2 Variabel Independen X daN Variabel Dependen Y. Penelitian kualitatif melibatkan setidaknya 1 Variabel yang dibahas secara menyeluruh dan mendalam.

Definisi Operasional Variabel (DOV) disajikan dalam bentuk matriks atau tabel yang berisi: nama variabel, definisi operasional, satuan pengukuran, dan alat ukur yang digunakan. Skala pengukuran diantaranya adalah nominal, ordinal, interval maupun rasio.

3.6. Metode Analisis Data

Penulis wajib menyampaikan metode spesifik yang digunakan untuk menganalisis data yang diperoleh selama masa penulisannya, serta alasan rasional mengapa metode tersebut yang dipilih. Beberapa metode yang dapat digunakan antara lain adalah metode Structural Equation Modelling (SEM), metode System Dynamics (SD), metode Multi Dimensional Scalling (MDS), metode

Analysis Hierarchy Process (AHP), metode SWOT, Soft System Methodology (SSM), dan

lain-lain.

Sebagai catatan, pada saat penulis mengajukan semua ini sebagai proposal riset, maka semua instrumen yang akan digunakan dalam riset (misalnya kuesioner, pedoman wawancara, daftar pertanyaan, dan lain-lain) wajib dilampirkan di bagian belakang proposal riset.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Wilayah Penelitian

(22)

17 Penulis menyampaikan semua aspek wilayah penelitian (batas-batas geografis, karakter demografis, karakter sosial-ekonomi, historis, budaya, psikologis maupun dan kondisi lain yang terkait dengan wilayah atau obyek penelitian).

4.2. Hasil dan Pembahasan

Bagian ini ditujukan untuk menjawab tujuan penelitian. Bagian ini setidaknya terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu paparan hasil olah data penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bagian pembahasan dilakukan berdasar teori yang dirujuk serta penguatan menggunakan penelitian terdahulu

Bagian pertama berisi paparan hasil olah data penelitian yang telah dilakukan penulis dalam upaya memenuhi tujuan penelitian. Penulis mengawali dengan menyampaikan data yang diperoleh yang relevan dan terkait dengan tujuan khusus penelitian, baik data sekunder maupun data primer, dan disampaikan tidak hanya dalam bentuk narasi saja, namun ditampilkan dalam bentuk tabel atau grafis atau gambar untuk memudahkan pemahaman pembaca.

Bagian kedua berisi pembahasan hasil penelitian dimana penulis menganalisis dan menginterpretasi hasil olah data penelitian yang dilakukan (own research). Selanjutnya terhadap data yang disajikan tersebut penulis memberi uraian (analisis) tentang data dan keterkaitan antara data yang satu dengan lainnya. Pada bagian ini, penulis mendiskusikan hasil temuannya (didukung oleh data hasil penelitian) dengan teori dan temuan-temuan penulis yang sebelumnya telah disampaikan dalam tinjauan pustaka.

Lebih lanjut, analisis penulis diperkuat dengan hasil kajian penulis lain yang relevan (others’

research). Pada bagian ini, penulis tidak lagi mengutip pendapat dari penulis lain, namun

mendiskusikan hasil / temuan penelitiannya apakah sesuai /sejalan dengan penulis sebelumnya atau justru berbeda bahkan bertentangan dengan penulis sebelumnya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan sub-bab kesimpulan (yang dinyatakan dengan kalimat yang efisien yang menjawab pertanyaan penelitian dan disusun berdasarkan temuan- temuan dalam pembahasan) dan saran atau rekomendasi (disampaikan secara lugas dan efisien serta wajib disampaikan kepada siapa saran itu ditujukan) berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian yang diangkat dan harus diambil/ditarik dari hasil penelitian. Pada bab kesimpulan ini dilaporkan temuan umum dari penelitian tesis. Dalam bab ini harus ditunjukkan bahwa tujuan/aim penelitian tesis telah tercapai

(23)

18 dan tujuan terselesaikan. Lebih lanjut harus juga membuktikan atau menyangkal hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian dengan bantuan temuan/findings yang didapatkan. Kesimpulan merupakan sintesis dari pembahasan yang sekurang-kurangnya terdiri atas (a) Jawaban terhadap permasalahan atau pertanyaan penelitian, serta tujuan penelitian; (b) Temuan baru yang diperoleh dan prospek temuan; (c) Pemaknaan teoritik dari hal baru yang ditemukan. Dalam Kesimpulan, hindari menyampaikan pertanyaan ataupun masalah baru.

5.2. Saran

Saran merupakan implikasi hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Saran diberikan atas temuan hasil penelitian. Memberi saran bagi penelitian selanjutnya dapat disampaikan dari hasil pemikiran peneliti atas keterbatasan penelitian yang dilakukan. Saran juga dapat diberikan untuk penelitian lanjutan (further research)

5.3. Implikasi Penelitian

Bagian ini menyampaikan rangkuman hasil penelitian yang berguna bagi pihak-pihak yang menerima manfaat (yang telah disampaikan pada bab pendahuluan). Penyampaian hendaknya implementatif dan lugas, tidak berupa kalimat naratif. Kompetensi penulis dalam menyampaikan manfaat penelitian merupakan kontribusi hasil penelitian yang sangat penting untuk menentukan apakah penelitian ini pada kahirnya memang memberikan manfaat.

5.4. Keterbatasan Penelitian (Research Limitation)

Bagian ini menjelaskan tantangan atau hambatan/kesulitan selama penelitian dilakukan. Tantangan atau hambatan ini di luar kendali penulis yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian. Penjelasan pada bagian ini sangat penting agar pembaca tidak salah dalam memahami hasil penelitian. Keterbatasan bukan merupakan pembatasan masalah, namun memberikan gambaran adanya risiko yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian yang disajikan.

C. Bagian Akhir

Bagian akhir penulisan Tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti yaitu terdiri dari:

1. Referensi

Referensi merupakan bagian penting dari penelitian tesis, utamanya digunakan di bagian pendahuluan dan diskusi, juga dapat digunakan dalam keterangan tabel dan gambar/figure. Referensi memainkan peran penting dalam penulisan akademik. Referensi mengacu pada pemberian pengakuan atas pekerjaan sebelumnya yang dilakukan pada subjek yang sedang dikaji.

Referensi dalam penulisan tesis adalah artikel ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, buku ajar (text book), proceeding buku-buku ilmiah yang menjadi sumber acuan dan dasar

(24)

19 penulisan tesis. Sumber data lain yang nilai ilmiahnya rendah dan sangat rendah misalnya wikipedia, blog, dan web tidak resmi tidak boleh dijadikan sumber data dalam tesis.

Tabel 1. Contoh Referensi

Buku terjemahan Kotter, P., Bowen J., & Makens J. (2002). Pemasaran Perhotelan dan Kepariwisataan Edisi Kedua. Terj. Dari Marketing Hospitaly and Tourism Second Edition (Sindoro, A., & Pohan, R, Penerjemah). Jakarta: Pearson Education Asia.

Buku penulis tunggal

Utama, I. (2014). Pengantar Industri Pariwisata. Yogyakarta: Deepublish.

Buku penulis lebih dari satu

Singh, S. & Gursoy, D. (2016). The Handbook of managing and marketing tourism experiences. United Kingdom: Emerald Group.

Artikel Jurnal Barreto, J.J, Rubio, N., & Martinez, S.C. (2018). The Online Destination Brand Experience: Development of Asensorial–Cognitive–Conative Mode. International Journal of Tourism Research, Volume 20, Issue 5, 1-14.

Tidak ada nama penulis

Merriam-Webster’s collegiate dictionary (12th ed.). (2017). Springfield,

MA: Merriam-Webster.

Resensi film dalam jurnal

Supriadi, B. (2014, Maret). Model Pendampingan Jasa Pemandu Wisata (Local Guide, LG) di Daya Tarik Wisata Gunung Bromo (GB). Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Pariwisata dan Kewirausahaan Tahun 2014, Jakarta.

Artikel dalam buku referensi

Jafari, J. & Xiao, H. (2016). Encyclopedia of Tourism (LVIII, 1168). Switzerland. Springer International Publishing

Wawancara Andrew, Donna. (2018, Desember 27). Personal interview

Kaset video/VCD National Geographic Society (Producer). (2013). Let’s Explore [Audio Recording]. Hollywood, CA: EMI-USA.

Artikel di website Duke, J.A. (2013). International Project to Develop a Global Plant Genebank and Information Management System. Germplasm Resources Information Network, USDA-ARS-NGRL, Beltsville Agriculture Research Center, US: 2 hlm, https://www.ars- grin.gov/npgs/gringlobal/docs/GRIN-Global_handout_April_2013.pdf, 5 Januari 2019, pk. 13.22 WIB

2. Daftar Pustaka

Daftar pustaka berisikan semua sumber yang digunakan dalam penulisan. Dalam bagian ini terdapat minimal 2 publikasi dari masing-masing dosen pembimbing, 20 jurnal bereputasi (10 jurnal internasional dan 10 jurnal nasional), ditambah 10 referensi lain di luar jurnal, misalnya

textbook. Penulisan sesuai dengan ketentuan.

Contoh:

Chang, Kai dan Le Zhang. (2015). The Effects of Corporate Ownership Structure on

Environmental Performance-Empirical Evidence from Unbalanced Penal Data in Heavy Pollution Industries in China. WSEAS Transactions on systems and control Vol 10, ISSN

(25)

20 Cunningham P. W., Cunningham A. M. (2012). Environmental Science A Global Concern.

New York: Mc Graw Hill.

Kementerian Pariwisata. (2017). Kerja Bersama Capaian Sektor Pariwisata 3 Tahun Jokowi-

JK. Jakarta.

Lindmark, A., Sturesson, E., Roos, M.N. (2009). Difficulties of Collaboration for Innovation. United States: Land University.

Miller, T. G, Jr., Spoolman E. Scoot. (2012). Living in The Environment. Canada: Brooks/Cole. Putra, A.N. (2018). Pengaruh Visualisasi Tampilan dan Kualitas Makanan terhadap Kepuasan Pelanggan di Tutup Panci Bistro, Bumi Serpong Damai, Kotamadya Tangerang Selatan. Jakarta: Tesis Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti.

Suardana, I.W. dan Ariani, N.M. (2011). Penataan kemitraan dan kelembagaan Desa Wisata

Tista Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan. Bali: Udayana Mengabdi.

Universitas Indonesia. (2017). Buku Pedoman Penulisan dan Pengajuan Proposal Riset, Tesis,

dan Disertasi Sekolah Ilmu Lingkungan. Jakarta.

Wahab, S. (2003). Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

Waluyo, J.E. (2018). Implementasi Sapta Pesona Pada Usaha Pariwisata Di Kota Bandung. Bandung: Implementasi Sapta Pesona.

Yoeti, O.A. (2008). Perencanaaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Pradaya Pratama.

3. Lampiran

Lampiran adalah data atau pelengkap atau hasil olahan yang menunjang penulisan tesis, tetapi tidak dicantumkan di dalam batang tubuh tesis, karena akan mengganggu kesinambungan pembacaan. Lampiran-lampiran diantaranya berupa tabel perhitungan variabel yang dianggap perlu, data hasil penghitungan atau output statistika, daftar kuesioner, atau informasi lain yang berfungsi memberikan tambahan penjelasan pada bagian utama laporan tesis.

(26)

21

BAB IV

TEKNIK PENULISAN TESIS

A. Bahan dan Ukuran Kertas

Bahan dan ukuran kertas penulisan Tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti yaitu sebagai berikut:

1. Untuk keperluan sidang Tesis, naskah Tesis perlu dijilid, walaupun masih mungkin mendapat masukan dari tim penguji untuk direvisi kembali.

2. Punggung sampul diberi lambang Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Judul, Nama dan NIM Mahasiswa, serta tahun ujian dengan warna emas.

3. Kertas yang dipakai untuk laporan Tesis adalah ukuran A4 (210 mm x 297 mm) dengan jenis kertas HVS 80gram. Keseluruhan kertas harus seragam dalam ukuran, berat dan teksturnya.

B. Pengetikan

Pengetikan dalam penulisan Tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti yaitu sebagai berikut:

1. Tesis harus diketik rapi dan bebas dari coretan, kotoran tinta, sobekan, tempelan dan lain sebagainya. Tesis dalam keadaan tercoret, kotoran tinta, sobekan, tempelan tidak akan diterima.

2. Tesis diketik menggunakan menggunakan tinta hitam. Tinta warna hanya digunakan untuk memperjelas gambar atau table.

3. Dokumen dicetak 1 (satu) sisi atau tidak bolak balik dengan menggunakan printer laser. 4. Jenis huruf yang dipakai sebagai huruf bacaan (teks) pada naskah tesis adalah Times New

Roman dengan standar ukuran atau font size 12 dan dan untuk seluruh naskah harus memakai

jenis huruf yang sama. Huruf miring (italics) digunakan untuk kutipan/istilah bahasa asing. 5. Ketikan pada tesis, dalam artian jarak antara 2 baris ketikan adalah 1,5 spasi. Kecuali pada

beberapa tempat tertentu yaitu kutipan langsung (3 baris ke atas), abstrak, ringkasan (summary), daftar pustaka, halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan tesis, judul tabel, judul gambar, dan judul lampiran diketik dengan spasi tunggal (1 spasi).

6. Baris pertama dimulai pada garis dengan jarak 6 spasi tunggal dari tepi kertas bagian atas (baik untuk judul maupun kalimat pertama).

7. Marjin samping kanan dan marjin samping kiri adalah 3,5 cm, marjin atas dan marjin bawah adalah 3 cm.

(27)

22 8. Pengetikan diijinkan melebihi dari marjin bawah dan maksimum 1 (satu) spasi hanya apabila

melengkapi baris akhir suatu bab, sub-sub bab atau judul gambar.

9. Nomor halaman diketik di bagian bawah halaman dan di tengah (center) 2 cm dari tepi bawah kertas. Setiap halaman pada naskah tesis, mulai Abstrak sampai Daftar Pustaka harus diberi

auto text pada footer dengan tulisan ‘Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti’ (ukuran huruf 9

poin, cetak tebal), ditulis pada posisi rata kanan (align right) untuk halaman di sebelah kiri. 10. Penomoran bab menggunakan angka numeral (1, 2, 3, dan seterusnya), dan judul sub-bab

dicetak tebal dan setiap kata dimulai dengan huruf besar (sentencecase). Sebagai contoh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang …. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Ilmu Pariwisata

….

dan seterusnya

11. Alinea Baru

Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke 6 dari batas tepi kiri. Alinea adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang memuat pembahasan satu tema yang sama atau satu pokok pikiran. Jika tema sudah berubah maka harus dibuat alinea baru.

Khusus untuk halaman permulaan Bab, ukuran marjin atas minimal 2 (dua) inci dari tepi atas kertas. Paragraf baru yang di mulai pada bagian bawah halaman harus memiliki minimal 2 (dua) baris penuh sebelum berpindah halaman. Apabila ruang yang tersedia pada bagian bawah terlalu sempit, paragraph tersebut harus diletakkan di halaman berikutnya.

Paragraf yang terletak di bagian atas halaman harus memiliki minimal 2 (dua) baris penuh. Kata terakhir pada halaman tidak boleh dipotong strip (hyphenated). Apabila ruang yang tersedia untuk mengetik seluruh kata terlalu sempit, kata tersebut harus diletakkan di halaman berikutnya.

Penggandaan atau proses fotocopi harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan ketepatan dan konsistensi marjin.

(28)

23 12. Bilangan dan Satuan.

a. Bilangan pada permulaan kalimat tidak boleh diketik dengan angka, misalnya, 30 responden yang merupakan...dst, seharusnya ditulis: Tiga puluh responden yang merupakan…dst.

b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya, harga jual per unit Rp512,50 (setelah Rp tidak perlu memakai spasi).

c. Satuan dapat dinyatakan dengan singkatan sesuai yang berlaku umum tanpa titik dibelakangnya, misalnya: Rp, kg, m, dan l.

13. Judul, bab, sub bab, dan sub-sub bab

a. Judul Tesis harus dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar

b. Penggunaan istilah dalam bahasa asing harus menggunakan huruf miring.

c. Judul harus diketik seluruhnya dengan huruf besar, tanpa ada kata yang disingkat kecuali untuk singkatan yang berlaku umum seperti: PT, CV. Pengetikan diatur simetris di tengah tanpa diakhiri dengan tanda titik. Bila judul lebih dari 1 (satu) baris, ketikan harus dalam bentuk piramida terbalik dengan jarak baris adalah 1 (satu) spasi.

d. Judul bab harus diketik pada halaman baru dengan huruf besar, diatur simetris ditengah dan tanpa diakhiri dengan tanda titik dan dicetak tebal.

e. Judul sub bab ditulis simetris ditengah-tengah. Semua kata dimulai dengan huruf besar, kecuali kata penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik dan dicetak tebal. Kalimat dari sub bab dimulai dengan alinea baru.

f. Judul sub-sub bab diketik mulai dari batas tepi kiri dan dicetak tebal. Semua kata dimulai dengan huruf besar, dan pengetikan tidak diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub sub bab dimulai dengan alinea baru.

g. Rincian ke bawah

(1) Apabila dalam penulisan naskah terdapat rincian yang harus disusun ke bawah, gunakanlah nomor urut dengan angka atau abjad sesuai dengan derajat rincian. (2) Tidak dibenarkan menggunakan garis penghubung (-) dan atau tanda-tanda lain

yang ditempatkan di depan rincian seperti tanda “bullet‟ atau tanda bintang (*). h. Letak Simetris

(1) Gambar tabel (daftar), persaman, judul dan sub judul ditulis simetris dari tepi kiri dan kanan pengetikan.

(2) Judulnya harus diletakan di atas gambar atau tabel.

(29)

24

C. Penomoran

Penomoran dalam penulisan Tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti yaitu sebagai berikut:

1. Halaman

a. Bagian awal Tesis, dimulai dari halaman judul sampai dengan abstrak, diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, …dst). Halaman judul tidak diberi nomor. b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan (Bab 1) sampai dengan halaman

terakhir dari daftar pustaka memakai angka (1, 2, ...) sebagai nomor halaman.

c. Nomor halaman ditempatkan disebelah kanan atas, kecuali bab baru, nomor halaman ditempatkan ditengah bagian bawah. Pengetikan nomor halaman atas 3 cm dari tepi kanan 1,5 cm dari tepi atas.

d. Nomor halaman diketik di bagian bawah halaman dan di tengah (center) 2 cm dari tepi bawah kertas. Setiap halaman pada naskah tesis, mulai Abstrak sampai Daftar Pustaka harus diberi autotext pada footer dengan tulisan ‘Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti’ (ukuran huruf 9 poin, cetak tebal), ditulis pada posisi rata kanan (align right) untuk halaman di sebelah kiri.

2. Bab, Sub Bab, dan Sub-sub Bab

Setiap bab diberi nomor urut dengan angka Romawi besar / numeral (I, II, III, /1, 2, 3, dan seterusnya), dituliskan simetris di tengah-tengah di bagian atas judul bab yang bersangkutan. Judul sub-bab dicetak tebal dan setiap kata dimulai dengan huruf besar (sentence case).

3. Penomoran Persamaan

Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematis, rumus statistik dan berbagai model lainnya ditulis dengan angka di dalam kurung dan ditempatkan didekat batas tepi kanan, contoh:

Y = a + bX1 + cX2 + e (1)

D. Tabel dan Gambar

Penyajian tabel dan gambar dalam penulisan Tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti mengikuti tata cara sebagai berikut:

1. Tabel

a. Tabel dibuat pada kertas naskah dan diletakkan simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.

(30)

25 b. Huruf dan angka tabel harus diketik. Kolom-kolom tabel disusun sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Jarak antar 1 (satu) baris dengan baris lainnya di dalam table adalah 1 (satu) spasi.

c. Tabel mempunyai garis batas yang tidak melampaui batas kertas yang boleh diketik. d. Kolom tabel diletakkan sejajar dengan panjang kertas.

e. Tabel boleh diletakkan di tengah halaman diantara baris-baris kalimat teks tubuh utama Tesis. Setiap tabel harus dilengkapi dengan sumber tabel yang diketik 1 (satu) spasi di bawah garis bawah tabel.

f. Tabel diberi nomor urut dengan angka. Nomor tabel terdiri dari nomor bab dan nomor table. Contoh: Tabel 4.2. (artinya Bab IV tabel 2)

g. Judul tabel ditulis di atas tabel, simetris di tengah (center) 11/2 spasi terhadap tabel yang

bersangkutan

h. Nomor tabel yang diikuti judul tabel ditulis di tengah dan di atas garis atas tabel tanpa diakhiri dengan titik. Setiap kata dimulai dengan huruf besar kecuali kata penghubung dan kata depan, judul tabel dicetak tebal. Jika judul tabel terdiri dari 2 (dua) baris atau lebih, maka baris-baris tersebut dipisahkan dengan 1 (satu) spasi.

i. Baris pertama judul tabel harus terletak 3 (tiga) spasi di bawah baris terakhir teks, sedang baris terakhir judul harus berjarak 11/2 spasi diatas garis batas atas tabel.

j. Tabel yang memerlukan kertas yang lebih besar dari halaman naskah dapat digunakan, namun tidak boleh melebihi ukuran halaman naskah jika dilipat 1 (satu) kali atau dijadikan lampiran. Bagian atas tabel harus diletakkan di sebelah kiri kertas.

k. Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas agar terpisah dari uraian pokok dalam makalah.

l. Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, ditempatkan pada lampiran. m. Untuk setiap tabel tentang data, maka di bawah tabel tersebut harus ditulis sumbernya,

tahun terbit dan halaman tempat mengutip.

n. Jarak antara sumber tabel dengan alinea baru 2 (dua) spasi.

o. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali memang panjang, sehingga tidak mungkin diketik dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa judul.

2. Gambar

a. Gambar mencakup Bagan, grafik, peta dan foto, yang semuanya disebut gambar (tidak dibedakan)

(31)

26 b. Garis batas empat persegi panjang dari gambar diletakkan sedemikian rupa sehingga garis batas tersebut tidak melampaui batas kertas yang boleh diketik. Gambar diletakkan simetris terhadap batas kertas yang boleh diketik.

c. Gambar yang memerlukan halaman yang lebih besar dari halaman naskah disajikan sebagai lampiran.

d. Nomor gambar menggunakan angka (1, 2, 3 dst) yang berurutan.

e. Judul gambar atau grafik atau denah/diagram ditulis di bawahnya berjarak 11/2 spasi

terhadap gambar atau grafik atau denah/diagram, simetris di tengah (center).

f. Nomor gambar yang diikuti dengan judul gambar diletakkan simetris di bawah gambar tanpa diakhiri dengan titik.

g. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di dalam gambar dan tidak pada halaman lain.

h. Bila gambar dilukis melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas.

i. Sumber referensi harus dibuat lengkap (tahun, nama, judul, penerbit) dan diletakkan di bawah gambar.

E. Kutipan, Catatan Kaki dan Istilah baru

Kutipan, catatan kaki dan istilah baru dalam penulisan Tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti yaitu sebagai berikut:

1. Kutipan

Sebagaimana bentuk karya ilmiah lainnya, uraian tesis membutuhkan adanya pembuktian, penguatan, dukungan atau otoritas dari pihak-pihak yang memiliki kompetensi dalam bidang tertentu. Pembuktian, penguatan, dukungan atau otoritas tersebut dapat diambil atau dikutip dari berbagai sumber. Sumber yang dijadikan acuan dapat dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Sumber yang dikutip harus dimasukkan ke dalam Daftar Pustaka.

Format penulisan kutipan harus sama dengan format yang dipakai pada penulisan daftar pustaka. Dalam konteks ini Program Magister (S2) Pariwisata, Sekolah Tinggi Pariwisata menggunakan format American Psychological Associatin (APA).

Adapun kutipan dapat dilakukan dengan cara mengutip pendapat atau ide yang terdapat pada sumber tersebut, kemudian dimasukkan kedalam laporan tugas akhir (kutipan langsung).

(32)

27 Selain itu kutipan dapat juga dilakukan dengan hanya menyebutkan sumbernya, sedangkan ide asli yang terdapat dalam sumber itu diolah sedemikian rupa, sehingga uraian yang diutarakan itu merupakan interpretasi penulis (kutipan tidak langsung).

a. Kutipan Langsung

Kutipan langsung dalam bahasa Indonesia tidak perlu dicetak miring. Kutipan langsung dapat berupa kutipan pendek maupun kutipan panjang.

(i) Kutipan pendek: Kutipan yang terdiri dari 3 (tiga) baris, masuk di dalam teks, diketik 1,5 (satu setengah) spasi dengan tanda kutip ganda dan dicetak miring.

Contoh:

Menurut Heizer dan Render (2011:30): “Productivity is The ratio of outputs (goods

and services) divided by one or more inputs (such as labor, capital, or management)”.

(ii) Kutipan panjang: kutipan yang terdiri dari lebih dari 40 (empat puluh) kata, dalam arti lebih dari 3 (tiga) baris, diketik 1 (satu) spasi tanpa tanda kutip, dicetak miring dan diketik masuk ke dalam, dihitung 7 (tujuh) ketukan.

Contoh:

Berkaitan dengan kepemimpinan biaya, Heizer dan Render (2011:41) mengemukakan bahwa:

Low-Cost Leadership in operations management, achieving maximum value (expressed in terms of quality and price) as perceived by the customer. Lowcost leadership does notimply low value or low quality.Often providers of low-cost products achieve their competitive advantage by takingadvantage of facilities, management techniques, or technologies to reduce costs.

Contoh penulisan nama penulis dalam kutipan:

Mattila, Cho, dan Ro (2011 halaman ……), mengemukakan bahwa….(kutipan pertama)

Mattila et al. (2011 halaman …..) mengemukakan bahwa ….(kutipan kedua kali dari para penulis yang sama)

Setiap kutipan, sebut nama pengarang, tahun dan halaman. Kalau pengarang yang sama dengan buku yang berbeda, tetapi tahunnya sama, sebutkan nama buku – bukunya

b. Kutipan Tidak Langsung

Diketik 1,5 (satu setengah) spasi, seperti uraiannya sendiri, Contoh:

(33)

28 Menurut Robbins (2006), peran manajemen dikelompokan ke dalam tiga kategori: a. Peran interpersonal.

b. Peran informasional. c. Peran keputusan Contoh lain:

a. Penelitian Swierczek dan Thanh (2003) mengungkapkan bahwa … b. Sarder, Ghosh, dan Rosa (2005) melakukan penelitian tentang pentingnya

usaha layanan skala kecil dan menemukan bahwa …..

c. Studi tentang determinan suksesi produk baru yang dilakukan oleh Song dan Parry (2005) menjelaskan bahwa….

2. Catatan Kaki

Sebaiknya menghindari penggunaan catatan kaki. Jika catatan kaki memang diperlukan, ditulis dengan jarak satu spasi. Kalau ternyata catatan kaki relatif banyak maka diletakkan di belakang sebelum referensi.

3. Istilah Baru

Istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat digunakan asalkan konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu diberikan pengertiannya dalam bahasa Indonesia yang benar, ditulis dalam kurung dan cukup dibuat sekali saja. Kalau banyak menggunakan itilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah di bagian akhir sebelum lampiran atau setelah daftar pustaka.

F. Bahasa

Bahasa dalam penulisan Tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti yaitu sebagai berikut:

1. Pemakaian Bahasa

Bahasa Indonesia yang dipergunakan adalah bahasa Indonesia yang baku, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) atau menggunakan bahasa Inggris sesuai dengan

grammar yang benar. Kalimat harus utuh dan lengkap dalam arti mempunyai subyek,

predikat, obyek, dan keterangan.

2. Istilah

a. Istilah yang dipakai adalah istilah bahasa Indonesia yang baik atau yang sudah di Indonesiakan.

b. Jika terpaksa harus memakai istilah bahasa asing (selain bahasa Indonesia), pergunakan huruf miring (italics) untuk kalimat tersebut.

(34)

29

3. Hal-hal yang harus dihindari

a. Penggunaan kata ganti orang pertama atau orang kedua (saya, aku, kami, kita, kamu dan lainnya), oleh karena itu gunakan kalimat pasif. Pada penyajian ucapan terima kasih pada kata pengantar atau tempat lain pada penulisan tesis, saya digantikan dengan penulis. b. Penggunaan kata penghubung, seperti sehingga, dan, sedangkan, untuk memulai suatu

kalimat.

c. Penggunaan kata depan, misal ‟pada‟, sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya diletakkan di depan subyek sehingga dapat merusak susunan kalimat.

d. Kata ‟di mana‟ dan ‟dari‟ kerap kurang tepat pemakaiannya dan diperlakukan seperti kata ‟where‟ dan ‟of‟ dalam bahasa Inggris. Dalam bahasa Indonesia bentuk yang tidaklah baku dan jarang dipakai.

e. Awalan ‟ke‟ dan ‟di‟ harus dibedakan dengan kata depan ‟ke‟ dan di‟ sehingga cara penulisannya harus berbeda.

f. Pemakaian tanda baca yang tidak tepat. g. Penggunaan kata-kata ulang yang tidak perlu. 4. Lain-Lain

a. Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia yang baku

b. Menulis dengan huruf miring (huruf italic) untuk semua istilah asing yang bukan berasal dari bahasa Indonesia dan diikuti dengan terjemahan

c. Tidak menggunakan kata penghubung (sehingga, sedangkan, dan, atau, dan lain-lain) untuk mengawali kalimat

d. Menghindari pemakaian kata ‘dimana’ dan ‘dari’ yang kurang tepat, yaitu dengan memperlakukannya seperti kata where dan of dalam bahasa Inggris sebagai kata penghubung.

e. Kata ‘terhadap’ bukanlah kata depan (preposisi), sehingga harus diperlakukan sama dengan padanannya seperti misalnya ‘terdiri’, ‘terjadi’, ‘tergantung’ yang masing- masing diikuti oleh preposisi ‘atas’, ‘dari’, dan ‘pada’.

f. Tidak menggunakan kata kerja ‘merupakan’ secara keliru, karena ‘merupakan’ adalah kata kerja bentukan dari asal kata ‘rupa’ dengan imbuhan awalan ‘me’ dan akhiran ‘kan’. Kata ini kata kerja transitif. Kata kerja ini bukan pengganti kata ‘adalah’.

g. Tidak menggunakan kata ‘dalam’ yang diikuti oleh kata kerja. Kata ‘dalam’ seharusnya diikuti oleh kata benda (misalnya: ‘dalam mengelola’ seharusnya menjadi ‘dalam pengelolaan’ atau ‘dalam upaya mengelola’).

(35)

30 h. Tidak menggunakan kata ‘bisa’ untuk pengertian ‘dapat’, karena kata ‘bisa’ dalam

bahasa Indonesia yang baik dan benar berarti ‘racun’.

i. Tidak menggunakan kata ’merubah’ jika yang dimaksudkan adalah melakukan perubahan, karena dalam bahasa tulis ‘merubah’ berarti seperti rubah’ (rubah adalah anjing hutan).

j. Kata ‘seperti’ dalam bahasa Indonesia baku yang baik dan benar seharusnya diikuti oleh kata benda, dan bukan kata kerja.

k. Penulisan ‘…ir’ seperti ‘diinventarisir’ dari kata Belanda ‘inventariseren’ harus diganti menjadi ‘diinventarisasi’ dari kata Inggris ‘inventarization’.

l. Penulisan kata ‘kwalitas’ menjadi ‘kualitas’ karena tidak boleh ada dua huruf mati berurutan, dengan beberapa pengecualian, di antaranya kata ‘sanksi’.

m. Penulisan kata ‘resiko’ menjadi ‘risiko’, ‘tehnik’ menjadi ‘teknik’, ‘azas’ menjadi ‘asas’.

n. Penulisan kata ‘efektip, produktip, negatip’ huruf `p`nya diganti dengan `f` menjadi ‘efektif, produktif, negatif’ karena bangsa Indonesia mengenal dan dapat mengucapkan huruf `f`.

o. Kata ‘data-data’ adalah keliru, sebab ‘data’ adalah bentuk jamak dari kata ‘datum’ yang bersifat tunggal

p. Penulisan kata ‘nonhayati’ digabung karena kata ‘non’ tidak berdiri sendiri

q. Sub-judul tidak boleh ditulis di bagian bawah halaman, tetapi harus dipindahkan ke halaman berikutnya.

r. Penempatan tanda baca selalu ‘menempel’ pada huruf atau angka, tidak berdiri sendiri. Contoh: 5 %’ ditulis menjadi ‘5%’. ‘300 C’ ditulis menjadi ’30 0C’ atau ’300C’, ’…terdiri dari :’ ditulis menjadi ‘terdiri atas:’.

s. Tidak diperbolehkan menggunakan simbol-simbol’-‘, ‘*’, ‘■’, ‘●’, ‘♦’, dan lain-lain untuk penomoran

G. Cara Penulisan Nama

Penulisan nama mencakup nama penulis yang diacu dalam Tesis, daftar pustaka, nama yang lebih dari satu suku kata, nama dengan garis penghubung, nama yang diikuti dengan singkatan. Derajat kesarjanaan tidak perlu dicantumkan dalam Tesis.

(36)

31 Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama akhirnya saja (nama keluarga), dan kalau lebih dari 2 orang, hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan diikuti dengan et al (dalam huruf miring). Contoh:

a. Menurut Gujarati (2009) …

b. Jensen dan Meckling (1976) menggambarkan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak antara satu atau lebih prinsipal dengan pihak agen.

c. Penyajian Laporan Keuangan pada Bank Syariah sesuai dengan Standar Akuntansi Indonesia (Rafail et al., 2000).

Yang membuat tulisan pada contoh ini berjumlah lebih dari 2 orang, yaitu Rafail, M.S., Yusuf, J.M.S., dan Mila, U.H.

2. Nama penulis dalam daftar pustaka (referensi)

Dalam daftar pustaka semua penulis harus dicantumkan namanya dan tidak boleh hanya penulis hanya penulis pertama, misal:

Rafail, M.S., Yusuf, J.M.S., dan Mila, U.H., (2000). (tidak boleh: Rafail, et al.)

3. Nama penulis lebih dari satu suku kata

Jika nama penulis terdiri dari 2 suku kata atau lebih, cara penulisannya ialah nama akhir diikuti dengan koma, singkatan nama depan, tengah dan seterusnya, yang semuanya diberi titik, atau nama akhir suku kata nama depan, tengah dan seterusnya, contoh:

Sofyan Syafri Harahap ditulis: Harahap S.S., atau Harahap, Sofyan Syafri. Masudul Alam Choudhury ditulis: Choudhury M.A.

4. Nama dengan garis penghubung

Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis penghubung diantara dua suku katanya, maka keduanya dianggap satu kesatuan, misal:

Sulasti-Sutrisno ditulis Sulasti-Sutrisno Ahmad Riahi-Belkaoui ditulis Riahi-Belkaoui.

5. Nama yang diikuti dengan singkatan

Nama yang diikuti dengan singkatan itu menjadi satu dengan suku kata yang ada di depannya contoh:

Mawardi A.I ditulis: Mawardi A.I

6. William D. Ross Jr. Ditulis Ross Jr., W.D.

Penulisan Titel dan gelar:

Semua titel kesarjanaan, profesi, dan apapun gelar tersebut tidak boleh dicantumkan.

(37)

32 Cara penulisan daftar pustaka dalam Tesis Program Magister Pariwisata STP Trisakti yaitu sebagai berikut:

1. Penulisan kutipan, baik dalam uraian tesis maupun dalam referensi (daftar pustaka) tidak

mencantumkan gelar-gelar dan kepangkatan akademik seperti: Drs, MM, Dr, atau Profesor.

2. Seluruh sumber yang dikutip dalam laporan tesis harus dicantumkan dalam daftar pustaka, yang ditulis menurut abjad dalam 1 spasi. Selanjutnya jarak antara referensi satu dengan lainnya menggunakan 1,5 (satu setengah) spasi.

3. Nama buku atau judul jurnal yang digunakan seluruhnya ditulis miring atau ditulis tebal secara konsisten untuk sebuah laporan.

4. Baris kedua dari buku yang dikutip, harus diketik agak masuk kedalam dengan 5 ketukan. Dimulai pada ketukan keenam.

5. Penulisan untuk daftar pustaka yang berasal dari buku diawali dengan nama pengarang, tahun, nama buku, cetakan ke berapa, nama kota percetakan: dan terakhir nama penerbit.

a. Buku dengan satu pengarang

Kotler, Philip (2005), Principles of Marketing, Fifth Edition, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall Inc.

b. Buku dengan pengarang lebih dari satu orang

i) Jika suatu tulisan ditulis oleh dua orang penulis, kedua nama penulis tersebut harus dikutip secara lengkap. Penulisan nama penulis pertama, yang ditulis adalah nama belakangnya terlebih dahulu. Nama penulis kedua dan berikutnya ditulis seperti biasa (nama depannya terlebih dahulu).

ii) Jika suatu tulisan ditulis oleh lebih dua orang penulis tetapi kurang dari enam orang penulis, harus dituliskan semua nama penulis secara lengkap.

Warren, Carl S; James M. Reeve, and Philip E. Fees. (2005). Accounting

Principles.21st Edition. Ohio: Thomson Corporation.

c. Lebih dari satu buku oleh pengarang yang sama dalam tahun yang sama Roy, A. (2005a). Chaas Theory. New York: McMillan Publishing Enterprises. _____ (2005b). Classic Chaos, San Fransisco, CA: Josey Bamar.

d. Suatu Bab dalam Buku yang diedit oleh editor tunggal

Van Mannen, J. and Schein, E. (1979). Toward a Theory of Organizational Socialization, dalam Staw, B.M. (Ed). Research in Organizational Behavior, Vol 1, Greenwich, CT: JAI Press.

Gambar

Tabel 1. Contoh Referensi

Referensi

Dokumen terkait

Konsep manajemen diri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan konsep manajemen dalam ilmu ekonomi, karena dalam konsep manajemen diri yang dalam penelitian komunikasi

Kesepakatan bersama yang dibuat antara PT Pelindo II Cabang Cirebon dengan perusahaan Bongkar Muat batu Bara atau pelaku usaha lainnya akan penulis dalami dari

Untuk diameter pangkal batang tanaman pada umur 4 bulan, menunjukkan bahwa perlakuan pupuk NPK lebih baik dengan perlakuan yang lain termasuk kiambang, hal ini

Kontribusi dari penambahan jumlah wajib pajak orang pribadi baru hasil kegiatan ekstensifikasi pada penerimaan pajak penghasilan orang pribadi KPP Pratama Kepanjen yaitu

[r]

Penelitian yang dilakukan oleh Kasmiati ini menunjukkan bahwa pesan dakwah yang disampaikan oleh Susuhunan Paku Buwono I terbagi dalam dua garis besar permasalahan

Tajuk pohon yang banyak dan berlapis-lapis pada tanaman yang ada di hutan akan sangat membantu untuk menahan energi potensial air hujan yang jatuh sehingga aliran air

Metro sebagai ruang terbuka publik Metode deskriptif 7 Desti Rahmiati , Bambang Setioko, Gagoek Hardiman, 2013, Universitas Bandar Lampung Pengaruh Perubahan Fungsi