xvi
xviii
LAMPIRAN A: WAWANCARA PEMANDU ADAT
Narasumber: Endang Gularso Tanggal : 14 September 2020 Keterangan:
N : Narasumber P : Penulis
P Selamat siang, pertama saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesediaannya, untuk saya wawancarai dalam rangka mencari informasi berkaitan tentang pernikahan adat Jawa Tengah. Sebelumnya, boleh memperkenalkan diri terlebih dahulu
N Nama saya Endang Gularso, usia saya 69 tahun, profesi saya sebagai perias pengantin khusus Jawa dan pembawa acara adat Jawa. Saya asli dari Muntilan, Magelang.
P Sudah berapa lama, menekuni pekerjaan sebagai perias pengantin dan pembawa acara adat Jawa?
N Saya menekuni pekerjaan sebagai perias pengantin sejak tahun 1990, sebagai mc adat sejak tahun 1995, sebelumnya saya mengajar tata kecantikan rambut juga, mulai dari tahun 1985.
P Sudah cukup lama juga ya. Saya Ingin bertanya, mengenai ritual dan tata cara pernikahan adat Jawa sendiri, itu asalnya dari mana?
N Sebagai sumber adat budaya patokannya adalah dari Jogja dan Solo. P Berarti ada dua kota? Apakah berarti ada dua versi tata cara pernikahan? N Ada dua versi gaya Solo dan gaya Jogjakarta
xix P Yang membedakan apa, dari keduanya?
N Semuanya beda, mulai dari busana yang dikenakan, paes dan tata caranya beda. Uborampe atau peralatan yang dipakai juga beda. Jadi bisa dibedakan gaya Jogja dan Solo dengan busana yang dipakai, paes juga uborampenya.
P Untuk daerah lain seperti Semarang, Tegal, Salatiga yang berada di provinsi Jawa Tengah mengikuti gaya Solo ya Bu?
N Setau saya begitu.
P Kalau begitu, untuk penyajian makanan nya sendiri apakah berbeda? N Untuk makanan yang harus ada dalam upacara adat pernikahan Jawa
biasanya tergantung dari upacaranya untuk apa, misal untuk acara siraman, panggih… kalau resepsi lebih bebas, tidak termasuk adat. Kalau soal sesaji hamper mirip, hanya orang tertentu yang tahu perbedaanya.. biasanya orang yang khusus membuat sajen.
P Yang termasuk upacara adat pernikahan apa saja?
N Upacara adat pernikahan pada umumnya terdiri dari upacara adat siraman, midodareni dan panggih atau temu..
P Apakah makanan penting dalam upacara adat pernikahan Jawa?
N Kalau untuk makanan seperti sesaji memang mempunyai peran masing-masing dalam upacara pernikahan, biasanya sebagai bentuk ucapan syukur, berkah dan doa bagi pengantin.
xx
P Seperti yang telah sebutkan, upacara pernikahan adat itu terdiri dari siraman, midodareni dan panggih, untuk masing-masing ini makanan khas nya apa saja ya?
N Sebentar ya, sekalian saya kirimkan fotonya.
N Santapan yang harus ada pada upacara adat siraman adalah, tumpeng.. nanti dipotong dan disiapkan kepada calon pengantin, Namanya dulangan pungkasan atau suapan terakhir, yang menyuapi kedua orang tua.
Disamping tumpeng, ada juga cendol atau dawet. Kalau gaya Solo, cendol dijual. Kalau gaya Jogja dibagikan saja. Sesaji untuk acara siraman terdiri dari sajen siraman dan sajen ngerik.
Biasanya isi dari sajen siraman adalah, polo kependem, polo gemandul, jajan pasar dan aneka bubur. Aneka bubur ini disebut bubur sengkolo. P Apakah tumpeng untuk acara dulangan yang digunakan nasi berwarna
putih saja?
N Betul.. untuk siraman nasi putih tawar, bukan gurih P Lalu untuk sajen ngerik, isinya ada apa saja?
N Untuk sajen ngerik, lebih kecil tampahnya, isinya juga lebih sederhana. Kalau sajen siraman ada kelapa, beras dan lain lain. Kalau sajen ngerik hanya perlengkapan manten, jajan pasar, pisang raja, bunga setaman. Kalau sajen siraman harus ada buah nanas yang dipasang berdiri. Karena lambang paying. Dinamakan polo seantero sosro atau bermata seribu, melambangkan kewaspadaan. Jadi seseorang yang akan menikah,
xxi
mengarungi bahtera rumah tangga harus berpayungan kewaspadaan, agar selamat dan tidak gampang ditipu.
P Kemudian, saya penasaran apakah untuk jajan pasar pada sajen siraman, dibebaskan isinya?
N Jajan pasar bebas, ada yang tradisional ada yang modern. Kalau yang tradisional biasanya dari singkong. Kalau yang modern bisa kue kering, kue basah. Makna jajan pasar ini, bahwa di dunia yang banyak segudang masalah ini, pengantin diharapkan pintar-pintar dalam menghadapinya, butuh kesabaran dan kebijakan.
P Kalau bubur sengkolo maknanya apa?
N Bubur sengkolo biasanya dibuat berwarna putih dan merah, ada juga yang dicampur. Merah itu dari unsur ibu, sedangkan putih dari unsur ayah. Harapannya kita ini dilindungi dan dijauhkan dari sengkolo, atau marabahaya
P Kalau Upacara midodareni ada sajen nya juga?
N Untuk sajen midodareni ada sajennya, sajen yang harus dimakan oleh calon pengantin saat pukul 12.00 malam. Terdiri dari nasi gurih dan ayam ingkung.
Yang belum dijelaskan upacara panggih, upacara panggih atau temu, ini pengantin Jawa belum sah secara adat apabila belum melakukan upacara temu atau panggih. Dalam upacara panggih, ada yang Namanya dhahar klimah atau dulangan, sepasang mempelai saling menyuapi. Makananya terdiri dari nasi kuning dilengkapi dengan lauk pauknya. Kalau gaya Jogja
xxii
yang makan pengantin putrinya saja. Kalau gaya Solo saling menyuapi. Ini mengandung makna bahwa hasil nafkah dari suami dinikmati bersama, segala masalah dipecahkan bersama.
Bila yang menikah anak sulung ada acara ngunjuk rujak degan. Kedua orang tua saling minum rujak kelapa muda, maknanya karena mereka sudah lega menikahkan putri sulungnya.
P Ngunjuk rujak degan ini berarti khusus anak perempuan yang sulung? N Khusus anak perempuan upacara ngunjuk degan.
P Apakah di masa sekarang, sekitar 10 tahun terakhir, apakah orang-orang keturunan Jawa yang berada di kota besar seperti Jakarta dan Tangerang masih sering melaksanakan upacara adat pernikahan yang lengkap prosesinya? Atau hanya sebatas resepsi dengan pakaian adat?
N Bagi orang Jawa yang berkantong tebal, seperti pejabat pada umumnya upacaranya komplit, mulai dari upacara siraman, midodareni, panggih dan resepsi. Tapi bagi masyarakat Jawa Tengah yang pada umumnya malah jarang.. paling ijab panggih langsung resepsi
P Berarti tergantung pada status ekonomi juga ya
N Iya
P Untuk hari ini sudah sekian wawancaranya, terima kasih banyak sudah bersedia meluangkan waktunya
N Baik, semoga berkenan dan berguna Wawancara kedua
xxiii
P Selamat siang, terima kasih sudah bersedia saya wawancarai kembali. mengenai upacara pernikahan Jawa biasanya dilakukan berapa lama? N Pernikahan adat Jawa komplit dari siraman, midodareni, akad, resepsi..
ada yang 2 hari, tapi biasanya 3 hari
P Lalu untuk upacara siraman dan midodareni sendiri yang bisa hadir ke acara apakah hanya pihak keluarga?
N Untuk upacara siraman, biasanya yang hadir hanya kalangan keluarga dekat. Untuk upacara midodareni juga sama, ditambah rombongan keluarga calon pengantin pria karena ada serah-serahan. Upacara panggih pun biasanya hanya disaksikan keluarga kedua mempelai, baru tamu undangan hadir pada acara akad dan resepsi.
P Untuk dodol dawet, makna nya apa? Kenapa dalam adat Solo penyajiannya dengan dijual?
N Dawet atau cendol adalah minuman yang sangat enak, disamping manis dan juga gurih, di dalam satu gelas dawet itu banyak sekali cendolnya.. sehingga upacra dodol dawet ini mengandung harapan agar tamu yang diundang akan hadir semua.. tak terhitung jumlahnya bagaikan cendol. Dalam adat Solo dawetnya dijual, karena dari hasil jualan cendol nanti dananya akan diberikan kepada calon pengantin, sebagai bekal membangun rumah tangga..
P Lalu untuk transaksi jual belinya menggunakan koin khusus? N Betul, koin kereweng ini yang dipakai untuk transaksi jual beli
xxiv
P Berarti dana yang diberikan kepada pengantin itu dihitung dari jumlah koin yang terkumpul?
N Ada yang begitu, tapi kalau saya yang MC, kalau kerewengnya banyak nilainya per 1 juta, tinggal dikalikan saja
P Ketika mengadakan pernikahan adat Jawa sendiri, apakah orang tua dari pihak mempelai memiliki pengetahuan juga tentang makna dari makanan-makanan pernikahan?
N Ada yang memiliki pengetahuan, ada yang tidak memiliki pengetahuan. Oleh sebab itu, pada umumnya pemangku hajat membentuk panitia-panitia pernikahan adat Jawa. Tapi, untuk persiapan perlengkapan tetap biasanya kami hanya memesan ke orang yang menyediakan, tidak menyiapkan sendiri.
P Adakah kendala yang dihadapi ketika memesan makanan dari pihak tertentu?
N Isi sajen itu kadang tidak sama, karena tergantung si pembuatnya. Terkadang karena tidak paham maknanya, ada saja yang salah meletakkan. Seperti, sajen siraman, buah nanas, dipasangnya berdiri karena sebagai lambang paying. Tapi, karena tidak tahu makna simbolisnya, tukang sajen menaruh nya dengan di geletakan pada posisi tidur.
N Jadi yang membuat sajen pun belum tentu tau mengenai maknanya ya P Betul terkadang juga banyak yang salah karna tidak tahu maknanya.. N Apakah ini karena informasi tentang makanan itu sendiri sulit didapati?
xxv
P Mungkin tidak banyak infonya, tetapi sebagai pembuat sesajen alangkah baiknya, mencari info dari orang yang berpengalaman supaya tidak salah.. P Baik kalau begitu, terima kasih banyak atas kesediannya untuk
diwawancarai hari ini N Sama-sama
LAMPIRAN B: WAWANCARA OWNER WEDDING ORGANIZER
Narasumber: Olivia Hermawi Tanggal: 2 November 2020 Keterangan:
N : Narasumber P : Penulis
P Selamat sore, terima kasih atas kesediannya untuk saya wawancarai hari ini. Sebelumnya boleh memperkenalkan diri terlebih dahulu
N Nama Saya Olivia, umur 33 tahun, profesi saya sebagai wedding planner di Olivia Organizer dan Better Together, sebagai owner
P Sudah berapa lama, menjalani profesi ini? N Sudah 8 tahun
P Boleh dijelaskan tidak, di wedding organizer job desknya apa saja, dan apakah ada tim-timnya
N Oke, pekerjaannya sebenarnya adalah membantu merealisasikan impian wedding para calon pengantin. Sebenarnya se simple itu, bagaimana yang di benak mereka, wedding itu seperti ini kalau menikah maunya seperti itu,
xxvi
kita yang membantu merealisasikannya. Jadi secara teknis, kita lihat nih memungkinkan apa tidak. Kurang lebih pekerjaannya seperti itu. Tapi karena pengantin itu rata-rata dari yang Saya handle sekitar 90%, tidak mengerti apa pun tentang dunia wedding kemudian dengan impian yang bermacam-macam, jadi ya tough nya itu mungkin disitu
P Kalau di wedding organizer sendiri apakah ada tim masing-masing yang menghandle dekor, catering dsb?
N Kalau dalam pernikahan, akan banyak vendor yang terlibat dari segi wedding organizer, dekor, catering, fotografi, dari segi MC, Entertainment dan sebagainya itu banyak sekali yang terlibat. Kalau mau dihitung mungkin untuk pernikahan yang kecil saja, untuk 100 tamu, bisa melibatkan hamper 60-100 pekerja dari segala jenis vendor
Kalau kita ngomongin include atau nggak, itu terganting dari vendor-vendornya sendiri. Ada wedding organizer yang jualnya paketan, dia WO nya termasuk decor, catering dan gedung, ada wedding organizer yang jualnya professional, hanya wedding organizer saja. Kurang lebih seperti itu, jadi kalau nanya include atau gak balik lagi itu tergantung cara kerjanya dia, tapi kalau vendornya yang dibutuhkan sekian banyak, iya itu betul.
P Kalau vendor apakah dari pengantin juga memberikan rekomendasi, atau semua dari wedding organizer?
N Kalau di tempat Saya kita akan kerjasama dengan beberapa vendor, yang memang kita recommend ke pengantin. Tapi biasanya, akan tanya dulu ke
xxvii
pengantin, misalnya kalau fotografi sukanya style yang seperti apa, lalu kita lihat juga budgetnya seberapa, nanti baru kita rekomendasikan vendor yang sesuai
P Sudah berapa lama memegang pernikahan adat? Apakah dari tahun pertama berdiri atau baru beberapa tahun terakhir?
N Dari tahun pertama, sudah pegang pernikahan adat, Paling banyak memang adat Jawa sisanya Minang, Bali, tapi kalau memang mau di percentage di tempat Saya lebih banyak yang internasional.
P Untuk pernikahan adat, apakah budgetnya jauh lebih besar dari yang internasional?
N Nggak, sama saja
P Pertama kali menghandle pernikahan adat Jawa, apakah ada kendala? N Nggak ada sih sejauh ini, karena kalau kita mengadakan pernikahan adat
Jawa, atau adat lain, nanti ada vendor lain, kita sebutnya sebagai sanggar. Jadi sanggar itu yang akan menghandle tradisi-tradisinya itu, jadi pasti nanti barang-barang keperluan akan disiapkan. Kemudian misalnya butuh lagu-lagu tradisional, langsung minta ke sanggar. Jadi kalau menghandle pernikahan adat, secara wedding organizer kita gak ada kenapa-kenapa karena ada sanggar yang mengurus
P Berarti untuk tata cara prosesi dan sebagainya, juga diarahkan dari sanggar ya?
xxviii
P Untuk pernikahan adat, apakah dari tim wedding organizer juga akan melakukan riset?
N Riset pasti ada, kita harus tau juga tradisi nya seperti apa, istilahnya juga beda-beda kan nih.. jadi biasanya kita akan riset lalu sebelum hari-h kita ada technical meeting, untuk membahas dan finalize bersama, bersama vendor-vendor lainnya.
P Lalu, di pernikahan Jawa itu kan ada sesaji, yang menyiapkan apakah dari pihak sanggar juga atau pihak catering?
N Kalau misalnya tujuannya adalah untuk makan tmu-tamu yang menyiapkan adalah catering, kalau yang lebih ke arah tradisi, yang menyiapkan adalah sanggar, gampangnya seperti itu
P Apakah dari wedding organizer, akan tetap mengontrol juga kelengkapannya, apakah sesaji A ada atau tidak, atau benar-benar dilepaskan saja ke sanggar
N tugasnya kita sebenernya lebih mengkoordinir acara agar berjalan sesuai rundown yang telah kita buat, jadi untuk hal-hal seperti ini juga nanti akan di cek kemabli sama kita.
P Oke Baik, sudah selesai wawancaranya, terima kasih banyak N Iya.. sama-sama
xxix
LAMPIRAN C: WAWANCARA OWNER WEDDING ORGANIZER
Narasumber: Hernawan Tanggal: 3 November 2020 Keterangan:
N : Narasumber P : Penulis
P Selamat siang, terima kasih sudah berkenan untuk saya wawancarai.. kalau boleh tau posisinya di Abata Organizer sebagai apa?
N Owner
P Sudah berapa lama mendirikan wedding organizer ini? N Sampai sekarang sudah 5 tahun
P Kalau dari Abata Wedding Organizer, apakah mempunyai tim sendiri untuk catering dsb., atau hanya sebagai planner?
N Planner saja
P Kalau di pernikahan adat kan ada prosesinya, dan terdapat sajian makanan juga seperti sesajen, nah untuk pembuatan sesajen ini biasanya yang mengurus vendor apa? Apakah dari catering atau ada vendor lain?
N Dari MUA
P Oke baik, MUA nya ini benar-benar yang khusus tradisional? N Iya, yang khusus tradisional
xxx
P Kalau begitu peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk prosesi adat juga yang menyiapkan MUA?
N Iya Betul
P MUA disini berarti apakah sama dengan istilah sanggar?
N Iya, sama saja kok, rata-rata MUA yang khusus tradisional biasanya menghandle kebutuhan-kebutuhan ritual
P Oke baik, kira-kira apakah ada wedding organizer yang juga menyiapkan keperluan adat?
N Ada juga, yang sekaligus membuka jasa seperti planner, jadinya lengkap juga karena dia menyediakan barang-barang keperluan upacara dan hiburan juga
P Oh begitu, lalu yang membuka jasa lengkap seperti ini apakah cukup banyak?
N Kurang tahu persisnya, di sini lumayan. Tapi banyak juga yang khusus MUA dan menyiapkan kebutuhan perlengkapan, jadi lebih mengandalkan kerja sama dengan planner.
P Meski ada vendor khusus yang menyediakan, apakah dari wedding organizer akan tetap melakukan pengecekan kelengkpan untuk ritual? N Iya, tetap dilakukan. Ada juga persiapan gladi bersih untuk pelaksanaan
ritual upacara
P Apakah pernah mendapat kendala dalam pelaksanaan ritual upacara pernikhan?
xxxi
N mungkin lebih ke hal yang secara teknis, kalau yang berhubungan dengan ritual, banyak dipegang oleh mua dan orang-orangnya.
P Oke Baik, kalau begitu terima kasih atas waktunya.. N Baik, sama-sama
LAMPIRAN D: WAWANCARA OWNER SANGGAR TRADISIONAL
Narasumber: Ambar Anggitasari Tanggal: 24-26 November 2020 Keterangan:
N : Narasumber P : Penulis
P Terima kasih atas waktunya, Sebelumnya, apakah bisa perkenalan dulu, untuk nama dan profesinya?
N Maaf slow respon
Ambar Anggitasari.. saya meneruskan usaha sanggar milik Ibu saya. P Baik tidak apa-apa.
Sudah berapa lama, melanjutkan usaha ini?
Untuk sanggarnya sendiri, apakah hanya melayani persiapan pernikahan adat Jawa, atau dengan adat lain?
N Dari 2010
xxxii
P Untuk yang adat Jawa, apakah memegang baik adat Surakarta maupun Yogya?
N Iya, dua-duanya pernah
P Ketika meneruskan sanggar ini, berarti informasi-informasi yang didapatkan mengenai persiapan pernikahan didapat diturunkan dari Ibunya?
N Betul, sudah diajari sejak dahulu
P Setiap adat kan prosesi dan kebutuhannya berbeda beda, adakah tim khusus yang menangani, atau semua orang di sanggar ini turut bisa menangani segala tipe pernikahan adat?
N Ada tim nya, dibagi-bagi sesuai adat yang ditangani, agar lebih mudah job desknya
P Baik, berarti dari tim tersebut yang akan melakukan riset mengenai pernikahan adatnya ya?
N Iya
P Lalu untuk sanggar yang dikelola ini, apakah hanya sebagai wedding organizer atau juga menawarkan jasa dekor, rias dan cateing dsb?
N Lengkap, ada rias, dekor, catering, kecuali untuk gedung kebanyakan customer yang handle sendiri
P Selain makanan sajian catering, apakah sanggar ini juga menyediakan sesaji untuk keperluan ritual?
N Yang dimaksud sesaji maksudnya untuk perlengkapan upacara adat kan ya? Itu kita yang sediakan juga seperti kue-kue, tumpeng, bunga dll.
xxxiii P Betul yang untuk perlengkapan upacara
Baik, untuk menyediakan sesaji sendiri apakah ada kesulitan dalam mencari bahannya?
N Tidak, sampai sekarang kebetulan selalu ada. Kalau untuk bahan makanan pun, bukan yang susah-susah, jadi gampang dapatnya
P Untuk persiapan sesaji ini apakah ada tim khususnya juga? N Ada, ada jobdesknya dari tim upacara adat
P Apakah dari awal orang-orang yang di tim tersebut memang sudah familiar dengan sajian makanan-makanan adat Jawa khusunya adat Surakarta?
N Tidak juga, karena latar belakangnya tidak semua Jawa, jadi diajarkan dan diberi tahu terlebih dahulu
P Jika mencari informasi mengenai makanan upacara pernikahan adat Surakarta, apakah informasi tersebut mudah ditemukan di buku maupun internet?
N Di internet iya walaupun sepotong-sepotong, tidak begitu lengkap biasanya dalam satu artikel.
Kalau di buku saya tidak yakin, biasanya untuk buku panduan tentang riasan pengantin adat Solo/Yogya sudah cukup banyak informasinya P Apakah informasi tentang makanan upacara pernikahan adat Surakarta
masih terbilang sedikit?
xxxiv
P Apakah media informasi yang membahas mengenai makanan upacara pernikahan adat diperlukan, khususnya bagi orang-orang yang mendalami profesi sebagai vendor pernikahan?
N Perlu juga, karena kan tidak semua orang yang menjalani profesi itu, memiliki pengetahuan yang sama tentang makanan upacara
P Apakah media seperti buku masih diminati untuk mencari informasi? N Iya, kalau buku bisa lebih akurat juga, mungkin karena di internet terlalu
banyak sumber yang berbeda jadi bingung mana yang perlu diikuti P Oke baik, terima kasih atas kesediannya untuk diwawancarai N Iya
LAMPIRAN E: WAWANCARA EDITOR
Narasumber : Katrine Gabby Tanggal: 18 November 2020 Keterangan:
N : Narasumber P : Penulis
P Selamat siang, sebelumnya saya mau mengucapkan terima kasih atas kesediannya untuk di wawancarai. Sebelum mulai ke pertanyaan topik, boleh memperkenalkan diri dulu
xxxv
N Halo Aku, Katrine Gabby Kusuma, panggilannya Gabby, usianya 28 tahun, saat ini bekerja sebagai editor di Kepustakaan Populer Gramedia P Sudah berapa lama bekerja jadi editor?
N Sudah mau 6 tahun..
P Untuk penerbitan buku sendiri tahapannya seperti apa?
N Jadi pertama kita terima naskah dari penulis, untuk tahun ini kumpulnya terpusat melalui web. Setelah itu editor bertugas memilih naskah yang sudah di submit, disaring yang mana yang bisa diterbitkan. Jika naskahanya dirasa masih kurang layak, biasanya ditolak. Jika ada yang masih bisa diterima, atau butuh dipoles sedikit, biasanya naskahnya itu kita terima tapi masuk ke editing dahulu. Disinilah tugas editor, bisa brainstorming bersama penulisnya. Setelah editing, penulis akan melakukan revisi, revisi ini tergantung prosesnya bervariasi jangka waktunya. Setelah naskahnya selesai, biasanya kita akan masuk ke bagian layout. Tapi memang sebaiknya sejak awal menulis buku, penulis dari awal sudah memikirkan bagaimana layoutnya, apakah mau diberi ilustrasi atau tidak, kira-kira space untuk ilustrasi nya bagaimana, lalu disusun timeline ilustrasinya berapa lama.
Setelah proses desain selesai, akan ada rapat untuk menentukan apakah buku ini layak terbit bersama redaksi. Disitu akan dibahas kelebihan dari buku ini apa, ada masukan dan saran juga, serta sekaligus membahas bagaimana mempromosikan buku tersebut. Misalnya melalui launching event, atau kalau dengan pandemic sekarang apakah kita mau dengan
xxxvi
zoom launching. Selagi menentukan promosi, editor juga melakukan cross check dengan editor lain terkait buku yang akan diterbitkan. Kalau sudah beres semua, baru masuk percetakan. Dari percetakan juga ada proof printnya untuk melihat apakah ada yang kurang.
P Di masa sekarang yang serba digital, apakah buku masih diminati?
N Kalau di Indonesia masih, dibandingkan dengan dengan negara lain, jenis buku digital seperti e-book masih kurang jalan, jadi kalau dipersentasekan penjualan ebook per tahun itu hanya 1-2% dari buku fisik.
P Untuk perancangan tugas akhir ini, dengan topik makanan upacara pernikahan adat Surakarta, apakah masih bisa masuk kategori buku kuliner?
N Iya, masih masuk dari segi konten, dan sesuai juga kalau dengan penerbitan di kpg, karena kita tidak mengeluarkan buku-buku resep, jadi lebih ke buku sejarah dan pengetahuan
P Baik, untuk format buku informasi ini lebih apakah sesuai portrait atau landscape?
N Rata-rata portrait atau kotak, tapi balik lagi ke konten dan gambar yang mau kamu tampilkan
P Sepertinya untuk gambar akan lebih banyak yang portrait
N Bisa disesuaikan dengan kebutuhan kamu sih.. kalau ingin buku portrait tapi juga butuh layout yang lebar bisa dengan ukuran bukunya, kebetulan di sini pernah menerbitkan ukuran 17 x 23 cm, dengan orientasinya
xxxvii
portrait, tidak terlalu besar dan kecil juga jadi cukup handy untuk dibawa-bawa.
P Kalau untuk jenis kertas apakah ada rekomendasi?
N Bisa dengan jenis matte paper, yang agak tebal juga mungkin, supaya tahan lama, dan tidak mudah rusak
P Untuk harga buku, yang mempengaruhi biasanya apa saja?
N Mulai dari jenis kertas, ketebalan, jenis cover dan banyaknya halaman. Biasanya kalau buku-buku ilustrasi, yang banyak fotonya dan berwarna juga mempengaruhi harga semakin tinggi..
P Baik, terima kasih banyak, untuk sekarang sekian dulu pertanyaannya, apakah boleh menghungi lagi jika ada pertanyaan?
N Boleh, lewat Instagram langsung juga bisa. P Oke, terima kasih.
LAMPIRAN ASET FOTO