Modul ke:
Fakultas
Program Studi
Produksi Berita TV
Wawancara Dalam Berita TV
Syaifuddin, S.Sos, M.Si
09
Ilmu Komunikasi Broadcasting
Wawancara dalam Berita TV
•
Wawancara dalam bidang jurnalistik
menentukan apakah berita yang dibuat akan
berhasil atau tidak.
•
Wawancara dirancang untuk memperoleh
informasi atau untuk menguji kebenaran suatu
argumen. Jadi, sangat penting untuk
•
Wawancara merupakan bentuk kegiatan
jurnalistik yang paling penting dan paling sulit.
Sebab wawancara mensyaratkan sejumlah
ketrampilan seperti, pengetahuan yang cukup,
diplomasi, energi, ketrampilan manusiawi,
ketekunan dan keberanian.
•
Wawancara yang bagus seringkali kedengaran
seperti orang bercakap-cakap, namun orang
yang bercakap-cakap bukanlah wawancara.
•
Sedangkan wawancara mengikuti rencana
tertentu.
•
Suatu wawancara dirancang untuk
memperoleh informasi atau untuk menguji
kebenaran suatu argumen. Jadi, sangat penting
untuk memahami mengapa anda memerlukan
wawancara itu dan persisnya apa yang ingin
anda peroleh dari wawancara itu.
•
Suatu wawancara dapat bersifat ringan, seperti
obrolan, bahkan menghibur. Ada juga
wawancara yang semata berisi fakta.
•
Wawancara berusaha menjawab
pertanyaan-pertanyaan dasar seperti “Siapa?” Apa? Di
mana? Dan Kapan? Inilah pertanyaan
termudah untuk dijawab dan dalam beberapa
hal mungkin memang itulah yang diperlukan.
Kita juga bisa menambahkan pertanyaan
analisa seperti “Mengapa?” dan
“Bagaimana?”.
• Ada juga wawancara yang berusaha menganalisa
suatu situasi tertentu. Ada wawancara yang sulit dan menantang, hampir seperti interogasi. Kata
“menantang” dapat ditafsirkan secara luas. Di dalam suatu masyarakat tertentu menanyakan hal seperti : ”Bapak Presiden, saya dengar ada suatu persoalan di sebelah utara negeri ini, bolehkah bapak
berkomentar mengenai hal itu?”. – mungkin ini
dianggap cukup keras dan menantang karena belum pernah seorangpun berani menanyakan hal itu
Bukan Wawancara biasa
•
Melakukan wawancara di TV dapat menjadi hal
yang cukup sulit untuk dilakukan. Penampilan
5 detik Anda di layar kaca dapat berubah
menjadi sebuah gambaran publik terhadap
Anda sepanjang hidup. Beberapa orang
mempunyai bakat alami dan memang suka
berada di depan kamera, sementara beberapa
orang merasa cukup sulit untuk melakukannya.
4 Hal yang Harus Diingat
• Cermati pilihan pakaian Anda.
• 80 persen interview TV adalah mengenai visual – sesuatu yang menarik mata para penonton. Sangat dianjurkan untuk memakai pakaian
yang simple dalam warna abu-abu, biru dan merah dengan sedikit corak atau tanpa corak sama sekali. Hindari corak garis-garis karena dapat
menimbulkan flicker atau sedikit distorsi pada kamera yang dapat mengganggu pandangan pemirsa.
•
Hindari pula warna putih karena menimbulkan
kesan kurang percaya diri. Kancingkan jas
untuk memberi kesan percaya diri yang kuat
khususnya saat interview dilakukan dalam
posisi berdiri. Juga hindari pemakaian
aksesoris yang berlebih, khususnya perhiasan,
karena dapat membuat suara-suara dan
refleksi cahaya yang mengganggu fokus
interview.
• Singkat, jelas dan padat.
• Jawaban yang Anda berikan harus berupa sound bite, yaitu kalimat-kalimat yang singkat, jelas dan padat
sehingga mengkomunikasikan inti-inti dari pesan yang ingin Anda sampaikan. Hindari berbicara “uhm”, “eh” atau “aah” karena hal tersebut dapat merusak atau membingungkan fokus dari pesan yang Anda
sampaikan.
• Bila Anda membutuhkan waktu untuk berpikir sebelum berbicara, dianjurkan untuk berhenti sebentar dan beri jeda beberapa detik.
•
Juga sangat dianjurkan untuk berlatih
mengucapkan jawaban Anda sebelumnya,
sehingga Anda dapat mengukur berapa lama
tiap jawaban akan memakan waktu, dan
bagaimana menggunakan waktu tersebut
secara efektif dengan jawaban Anda.
• Persiapkan segalanya. Khususnya saat melakukan
interview studio, hal pertama yang harus diingat dan dilakukan adalah sampai di studio lebih awal. Datang telat dapat berakibat hilangnya fokus terhadap
interview. Temui tim produksi dan diskusikan bagaimana dan sebagai siapa Anda akan
diperkenalkan. Bila Anda akan berada dalam sebuah panel diskusi, temuilah dan berbicara dengan orang-orang lain yang akan tergabung di panel tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk membuat suasana
bersahabat, dan Anda dapat mengukur lawan bicara Anda.
• Bersikap baik. Bila Anda melakukan wawancara TV di
kediaman Anda atau di luar studio, kru TV akan
membutuhkan waktu selama kurang lebih 15 menit untuk bersiap dan mengatur peralatan mereka. Yang Anda harus lakukan di sini hanyalah bersabar, dan coba untuk tanya mereka sesekali bila ada sesuatu yang Anda dapat bantu.
• Bila Anda hanya mempunyai waktu yang terbatas untuk melakukan interview, informasikan kepada mereka sebelumnya. Sehingga mereka dapat
menyesuaikan, dan saat mereka tiba, interview dapat dilakukan dengan lancar.
•
Selalu kooperatif saat Anda diminta untuk
melakukan pengulangan shot-shot yang
berbeda. Terakhir, selalu ucapkan terima kasih
saat interview selesai.
Tips Wwc
• Putuskan apa yang akan menjadi fokus wawancara dan apa yang dapat diliput secara realistis mengingat pertimbangan ruang dan waktu yang tersedia. Fokus ini harus tidak terlalu sempit dan tidak terlalu luas. • Buat persiapan matang. Cek nama, gelar, latar
belakang narsum yang akan diwawancara dengan
baik dan detil. Jangan salah memanggil nama, jangan pula salah membaca latar belakangnya, karena
kadang ada narasumber yang kurang berkenan diwawancara manakala di awal kita melakukan kesalahan terkait biodata dirinya.
• Cek semua fakta dan data terkait materi wawancara. Kesalahan penyebutan data akan menyebabkan anda tidak dianggap kredibel oleh narasumber.
• Buat garis besar apa persisnya wawancara ini, bisa
dituliskan di secarik kertas atau dihapal di luar kepala. Catat poin-poin pertanyaan dengan runut. Namun
jangan terlalu kaku saat proses wawancara, gunakan kertas hanya sebagai panduan bukan hal utama.
Panduan hanya diperlukan saat anda lupa akan topik wawancara, sementara bagian terbesar dari apa yang akan diwawancara mestinya sudah dikuasai
• Bicarakan topik yang akan diwawancara dengan
narasumber terlebih dulu. Narsum harus mengetahui apa target kita meminta pandangan dia, sehingga ia bisa menyiapkan jawaban yang sesuai dengan
pertanyaan-pertanyaan kita, dan tidak melenceng
dari yang kita inginkan. Perbincangan di awal sebelum wawancara juga dimaksudkan untuk menggali
kompetensi narsum apakah sesuai dengan yang kita maksud. Jika tidak sesuai bisa mengganti dan mencari orang lain.
•
Tandai jawaban narsum saat berbincang, dan
nanti saat proses wawancara berlangsung
minta ia mengulangi poin-poin penting yang
sesuai dengan kemauan dan tujuan
wawancara. Karena Tv terikat dengan durasi
sehingga wawancara TV tidak perlu
• Lontarkan pertanyaan dengan gaya lugas, langsung ke persoalan. Jangan membuat narsum bingung dengan pernyataan dan pertanyaan panjang anda di awal
wawancara berlangsung. Ini akan membuat narsum tidak nyaman dan bisa membuat dia mogok
menjawab pertanyaan.
• Sepakati dengan narsum apakah wawancara yang dilakukan nanti siaran langsung atau direkam. Ini terkait dengan kemungkinan narsum melakukan kesalahan bicara yang bisa diulangi karena
•
Namun bila siaran langsung (live) ingatkan
narsum untuk bicara sesuai durasi yang
disepakati. Sebuah wawancara Tv terlalu
panjang akan membosankan, namun terlalu
pendek juga tidak akan menghasilkan
• Lebih baik wawancara dilakukan sendirian.
Bergerombol dengan wartawan lain akan membuat pertanyaan tidak fokus ke persoalan yang akan digali. Wawancara doorstop bisa dilakukan bersama-sama wartawan lain sejauh tokoh yang diwawancara
merupakan tokoh yang sulit ditemui atau seorang yang sedang terkait kasus hukum atau memiliki masalah.