• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KUALITAS LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY (ITIL)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KUALITAS LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK INFORMATION TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY (ITIL)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENGUKURAN TINGKAT KEMATANGAN KUALITAS LAYANAN

TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK INFORMATION

TECHNOLOGY INFRASTRUCTURE LIBRARY (ITIL)

Fahmy Arfiandi

1

, Tacbir Hendro Pudjiantoro

2,

Agung Wahana

3

1

Program Studi Informatika, Fakultas MIPA, Universitas Jenderal Achmad Yani

Jl. Terusan Jendral Sudirman, Cimahi, Jawa Barat 40285

Telp. (022) 6652069

E-mail:

fahmy.arfiandi@yahoo.co.id

,

tacbir23501027@yahoo.com

,

wahana.agung@gmail.com

ABSTRAK

Tata Kelola Teknologi Informasi (Information Technology Governance) merupakan bagian yang penting dalam

layanan Teknologi Informasi (TI) di suatu organisasi untuk mendukung strategi dan dituntut untuk selaras

dengan tujuan bisnis organisasi. Diperlukan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana

pengelolaan dan kualitas layanan TI yang sudah diterapkan. Maka dibangun sebuah sistem pengukuran tingkat

kematangan kualitas layanan teknologi informasi menggunakan framework information technology

infrastructure library (ITIL). Pengukuran tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan Tata

Kelola TI telah mencapai Tingkat Kematangan (Maturuty Level) dalam mendukung kualitas layanan TI

terhadap kinerja dan pencapaian organisasi. Perhitungan Tingkat Kematangan dilakukan dengan cara

pengolahan data yang berupa kuesioner dan hasil observasi terhadap pengelolaan TI pada BBPLKDN. Hasil

dari penelitian ini adalah untuk mengukur sejauh mana pengelolaan TI yang sedang diterapkan saat ini (as is)

dan membandingkannya dengan pengelolaan TI yang diharapkan (to be) serta mengusulkan rekomendasi

perbaikan yang dapat dilakukan perusahaan agar mencapai Tingkat Kematangan yang diharapkan.

Kata Kunci: tata kelola, ITIL, tingkat kematangan, rekomendasi.

1.

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Pengukuran tingkat kematangan (maturity

level) merupakan salah satu yang disediakan oleh

Process

Maturity

Framework

(PMF)

dalam

Information Technology Infrastructure Library

(ITIL). Pengukuran tingkat kematangan ini diatur

berdasarkan ITIL yang memungkinkan pihak

perusahaan

dapat

mengetahui

bagaimana

pengelolaan

dan

kualitas

layanan

Teknologi

Informasi (TI) pada perusahaan, sehingga bisa

diketahui pada tingkatan level mana pengelolaan TI

yang sedang diterapkan.

Demikian pula yang sedang dihadapi oleh

BBPLKDN (Balai Besar Pengembangan Latihan

Kerja Dalam Negeri) yang memiliki tugas pokok

dan fungsi melatih instruktur baru, meningkatkan

kemampuan instruktur dan melatih tenaga kerja baik

yang berasal dari masyarakat umum maupun dari

instansi pemerintah/swasta dan industri/perusahaan.

Berkaitan dengan tugas pokok tersebut, BBPLKDN

dituntut untuk memiliki layanan TI yang baik. Salah

satunya yaitu dengan pelayanan administrasi yang

memanfaatkan

TI

sebagai

alat

bantu

yang

diharapkan dapat membantu pengerjaan agar lebih

akurat. Namun dalam kenyataannya pengelolaan TI

di perusahaan sering mendapatkan kendala yang

mengakibatkan kurang maksimalnya TI dalam

mendukung tugas pokok perusahaan.

Oleh karena itu, diperlukan suatu proses

yang dapat mengukur sejauh mana pengelolaan TI

dalam menunjang tugas pokok perusahaan dan juga

dapat digunakan sebagai acuan untuk penyediaan

layanan TI yang berkualitas. Dalam area manajemen

layanan TI terdapat satu proses yang mencakup

penentuan kualitas layanan, yaitu proses manajemen

tingkat layanan TI. Proses tersebut menggunakan

Service Level Management (SLM) pada ITIL V3

yang dapat diterapkan oleh BBPLKDN.

Memahami keputusan tersebut, maka perlu

adanya pengukuran yang dilakukan terhadap Tata

Kelola TI pada perusahaan agar penyediaan layanan

TI yang berkualitas dapat sejalan dengan yang

diharapkan perusahaan.

1.2

Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini

adalah:

1. Membuat sistem untuk mengukur sejauh mana

tingkat

kematangan

(Maturity

Level)

pengelolaan dan kualitas layanan TI menurut

ITIL V3.

2. Memberikan rekomendasi perbaikan yang dapat

dilakukan perusahaan agar tingkat kematangan

yang diharapkan perusahaan dapat tercapai guna

meningkatkan kualitas layanan TI dalam

mendukung

strategi

bisnis

perusahaan.

Rekomendasi tersebut dibuat bedasarkan grafik

kesenjangan (gap) antara as is dengan to be

yang dihasilkan oleh sistem.

(2)

1.3

Metodologi Penelitian

Pada bagian ini bertujuan untuk memaparkan

konsep penelitian yang sedang dilakukan, secara

umum akan dijelaskan pada gambar 1.

Gambar 1. Metodologi Penelitian

2.

PEMBAHASAN

2.1

Infrastruktur Atribut Nilai Kematangan

Information

Technology

Infrastructure

Library (ITIL) adalah serangkaian dokumen yang

digunakan untuk membantu implementasi dari

sebuah kerangka kerja untuk pengelolaan layanan

teknologi

informasi.

Kerangka

kerja

ini

mendefinisikan bagaimana pengelolaan layanan

yang terintegrasi, berbasiskan proses, dan

praktik-praktik terbaik yang diterapkan di dalam perusahaan.

Pengelompokan atribut yang digunakan dalam

mengukur tingkat kematangan (maturity level) pada

Information Technology Infrastructure Library

(ITIL) terbagi menjadi dua yaitu:

1. Information

Technology

Service

Support

Processes (ITSSP) yaitu proses dukungan yang

diperlukan untuk memastikan kualitas layanan,

proses ini mengelola masalah dan perubahan

infrastruktur teknologi informasi.

2. Information

Technology

Service

Delivery

Processes (ITSDP) yaitu proses dukungan yang

mendefinisikan bisnis teknologi informasi

melalui layanan proses pengiriman.

Gambar 2. Infrastruktur Atribut Nilai

Kematangan

2.2

Analisis Hasil Survei Kuesioner

Dari pelaksanaan survei kuesioner tingkat

kematangan

(maturity

level)

secara

manual,

diperoleh

jawaban

sebanyak

kuesioner

yang

didistribusikan kepada responden. Hasil jawaban

responden

tersebut

selanjutnya

dibuat

suatu

rekapitulasi dan akan dinyatakan dalam grafik yang

secara garis besar akan memberikan kecenderungan

suatu tingkat kematangan atas beberapa atribut pada

proses yang mengacu pada kerangka kerja ITIL V3.

2.2.1 Kesenjangan (gap) Setiap Atribut Pada

Proses ITSSP

Gambar 3. Kesenjangan (gap) Setiap Atribut

Pada Proses ITSSP

2.2.2 Kesenjangan (gap) Setiap Atribut Pada

Proses ITSDP

Gambar 4. Kesenjangan (gap) Setiap Atribut

Pada Proses ITSDP

(3)

2.3

Bobot Nilai Kematangan

Untuk dapat mendeskripsikan secara jelas

hasil analisis dan kajian tentang tingkat kematangan

pada masing-masing atribut yang berkontribusi

secara langsung pada tingkat kematangan untuk

proses pengelolaan data secara keseluruhan, maka

dengan mengacu pada model kematangan ITIL,

untuk tiap pilihan jawaban kuesioner dapat

dipetakan kedalam nilai kematangan

Tabel 1. Bobot Nilai Kematangan

No Jawaban Bobot Nilai

Angka Bobot Nilai Kematangan

1 a 0,00 Level 0 : Non Existent

2 b 1,00 Level 1 : Initian

3 c 2,00 Level 2 : Repeatable

4 d 3,00 Level 3 : Defined

5 e 4,00 Level 4 : Managed and

Measurable

6 f 5,00 Level 5 : Optimised

2.3.1 Nilai dan Tingkat Kematangan Proses

ITSSP

Untuk

proses

ITSSP

diperoleh

hasil

berdasarkan nilai rata-rata atribut secara keseluruhan

dari rekapitulasi data kuesioner, disimpulkan bahwa

untuk kondisi tata kelola TI saat ini (as is) pada

proses ITSSP berada pada posisi tingkat kematangan

2 yaitu Repeatable (Berulang), sedangkan untuk

kondisi tata kelola TI yang diharapkan atau

berorientasi masa depan (to be) berada pada posisi

tingkat

kematangan

4

yaitu

Managed

and

Measurable (Diatur dan Terukur).

Tabel 2. Nilai Kematangan ITSSP

2.3.2 Nilai dan Tingkat Kematangan Proses

ITSDP

Untuk

proses

ITSDP

diperoleh

hasil

berdasarkan nilai rata-rata atribut secara keseluruhan

dari rekapitulasi data kuesioner, disimpulkan bahwa

untuk kondisi tata kelola TI saat ini (as is) pada

proses

ITSDP

berada

pada

posisi

tingkat

kematangan

2

yaitu

Repeatable

(Berulang),

sedangkan untuk kondisi tata kelola TI yang

diharapkan atau berorientasi masa depan (to be)

berada pada posisi tingkat kematangan 4 yaitu

Managed and Measurable (Diatur dan Terukur).

Tabel 3. Nilai Kematangan ITSDP

2.4

Rekomendasi perbaikan

Rekomendasi

perbaikan

yang

dapat

diterapkan oleh perusahaan dalam melakukan

pengembangan untuk mencapai tingkat kematangan

(maturity level) yang diharapkan

2.4.1 Usulan Tindakan Perbaikan Proses ITSSP

Beberapa

tindakan

dalam

kelompok

pencapaian tingkat kematangan 3 yang perlu

dilakukan dalam rangka perbaikan.

Tabel 4. Usulan Tindakan Perbaikan Proses

ITSSP

No Atribut Tindakan Perbaikan

1 Service Desk -

2 Configuration Management

Posisi atribut Configuration Management yang berada pada tingkat kematangan 2 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 3, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 3 yaitu pembuatan dokumentasi yang akurat dalam menunjang proses pengembangan sudah terdefinisi.

3 Incident

Management -

4 Problem

Management

Posisi atribut Problem Management yang berada pada tingkat kematangan 2 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 3, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 3 yaitu dokumen formal dan prosedur yang jelas dalam implementasi pencegahan masalah sudah terdefinisi.

5 Change

Management

Posisi atribut Change Management yang berada pada tingkat kematangan 2 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 3, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 3 yaitu harus adanya prosedur dan dokumen formal dalam mendukung fase perubahan implementasi TI pada perusahaan.

6 Release

Management

Posisi atribut Release Management yang berada pada tingkat kematangan 2 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 3, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 3 yaitu dokumentasi yang akurat dalam menunjang proses pengawasan kualitas layanan TI sudah terdefinisi.

(4)

Beberapa tindakan dalam kelompok pencapaian

tingkat kematangan 4 yang perlu dilakukan dalam

rangka perbaikan.

Tabel 5. Usulan Tindakan Perbaikan Proses

ITSSP

No Atribut Tindakan Perbaikan

1 Service Desk

Posisi atribut Service Desk yang berada pada tingkat

kematangan 3 akan

direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 4, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 4 yaitu manajemen sudah menetapkan indikator pengukuran kinerja untuk memonitor pelaksanaan tata kelola TI.

2 Configuration Management

Posisi atribut Configuration Management yang berada pada tingkat kematangan 3 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 4, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 4 yaitu aktivitas pembuatan dokumen formal yang diaplikasikan untuk keseluruhan proses pengembangan sudah terdefinisi.

3 Incident Management

Posisi atribut Incident Management yang berada pada tingkat kematangan 3 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 4, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 4 yaitu manajemen sudah menetapkan indikator pengukuran dalam pembuatan mekanisme dan prosedur dalam pembuatan dokumen formal tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi ancaman dan gangguan.

4 Problem

Management

Posisi atribut Problem Management yang berada pada tingkat kematangan 3 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 4, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 4 yaitu manajemen perusahaan sudah menerapkan indikator pengukuran kinerja dalam penanganan masalah layanan TI.

5 Change

Management

Posisi atribut Change Management yang berada pada tingkat kematangan 3 akan direkomendasikan usulan

tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 4, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 4 yaitu Adanya pemahaman tentang tata cara perubahan fase implementasi TI sesuai dengan metode dan prosedur yang sudah distandarisasi.

6 Release Management

Posisi atribut Release Management yang berada pada tingkat kematangan 3 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 4, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 4 yaitu adanya mekanisme untuk memantau dan mengawasi implementasi kualitas layanan TI berdasarkan indikator pengukuran kinerja.

2.4.2 Nilai dan Tingkat Kematangan Proses

ITSDP

Beberapa

tindakan

dalam

kelompok

pencapaian tingkat kematangan 3 yang perlu

dilakukan dalam rangka perbaikan.

Tabel 6. Usulan Tindakan Perbaikan Proses

ITSDP

No Atribut Tindakan Perbaikan

1 Service Level Management

Posisi atribut Service Level Management yang berada pada tingkat kematangan 2 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 3, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 3 yaitu manajemen sudah memiliki prosedur yang jelas dan dokumen formal mengenai kebijakan terhadap kualitas layanan TI.

2 Availability Management

Posisi atribut Availability Management yang berada pada tingkat kematangan 2 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 3, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 3 yaitu pembuatan dokumentasi yang akurat dalam menunjang proses untuk mengoptimalkan kemampuan sudah terdefinisi. 3 Capacity

Management -

4 Financial Management

Posisi atribut Financial Management yang berada pada tingkat kematangan 2 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 3, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk

(5)

mencapai tingkat kematangan 3 yaitu dokumen formal dan prosedur yang jelas dalam pembuatan anggaran untuk IT assets sudah terdefinisi.

5 IT Service Continuity Management

Posisi atribut IT Service Continuity Management yang berada pada tingkat kematangan 2 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 3, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 3 yaitu adanya prosedur dan dokumen formal dalam mendukung perbaikan kegagalan sistem yang mungkin terjadi dengan lebih memprioritaskan pada IT technical dan services pada perusahaan.

Beberapa tindakan dalam kelompok pencapaian

tingkat kematangan 4 yang perlu dilakukan dalam

rangka perbaikan.

Tabel 7. Usulan Tindakan Perbaikan Proses

ITSDP

No Atribut Tindakan Perbaikan

1 Service Level Management

Posisi atribut Service Level Management yang berada pada tingkat kematangan 3 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 4, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 4 yaitu aktivitas pembuatan

dokumen formal yang

diaplikasikan untuk keseluruhan proses untuk menjaga dan memperbaiki kualitas layanan TI sudah terdefinisi.

2 Availability Management

Posisi atribut Availability Management yang berada pada tingkat kematangan 3 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 4, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 4 yaitu aktivitas pembuatan

dokumen formal yang

diaplikasikan untuk keseluruhan proses menjaga kualitas pelayanan sudah terdefinisi.

3 Capacity Management

Posisi atribut Capacity Management yang berada pada tingkat kematangan 3 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 4, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 4 proses dan tata kelola TI telah diintegrasikan ke dalam strategi bisnis dan strategi TI.

4 Financial Management

Posisi atribut Financial Management yang berada pada tingkat kematangan 3 akan direkomendasikan usulan tindakan

perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 4, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 4 yaitu manajemen perusahaan sudah menerapkan indikator pengukuran kinerja dalam penanganan masalah anggaran aset TI.

5 Continuity IT Service Management

Posisi atribut Financial Management yang berada pada tingkat kematangan 3 akan direkomendasikan usulan tindakan perbaikan untuk mencapai tingkat kematangan 4, berdasarkan model kematangan pada kerangka kerja ITIL, didefinisikan bahwa untuk mencapai tingkat kematangan 4 yaitu adanya pemahaman dalam melakukan kegiatan Business Continuity Management dengan memastikan IT technical dan services dapat segera diperbaiki jika terjadi kegagalan sistem.

2.5

Algoritma atau Program

Rancangan

algoritma

pada

penelitan

ini

menggunakan proses inti dari sistem yaitu proses

perhitungan nilai kematangan dari data jawaban

kuesioner.

Tabel 8. Algoritma

Function hasil_survey( input

rekapitulasi_responden : array of string)  array of string

{ Mengirim hasil kematangan dari nilai rekapitulasi responden berbentuk array 2 dimensi } {kamus} i,j,jumlah_responden,nilai_bobot : integer jumlah_asis, jumlah_tobe,n_asis,n_tobe : float domain,jawaban : string

Array_asis, array_tobe, nilai_kematangan : array of string[100]

{Algoritma}

Jumlah_responden 

count(rekapitulasi_responden) / 22

{ pengulangan untuk mengambil nilai rekapitulasi dari setiap domain } Array_asis  NULL

Array_tobe  NULL

{Inisialisasi array bobot setiap jawaban} Array_bobot[‘A’]  0 Array_bobot[‘B’]  1 Array_bobot[‘C’]  2 Array_bobot[‘D’]  3 Array_bobot[‘E’]  4 Array_bobot[‘F’]  5 Nilai_kematangan  NULL For i 1 to count(rekapitulasi_responden)-1 do Domain  rekapitulasi_responden[‘domain’] For j  1 to count(domain)-1 do Jumlah_asis  ( SUM ( Rekapitulasi_responden[‘as is’][j] )

(6)

/ jumlah_responden ) * 100 Jumlah_tobe  ( SUM (

Rekapitulasi_responden[‘to be’][j] ) / jumlah_responden ) * 100

{ hasil jumlah dikalikan dengan nilai bobot jawaban }

Jawaban 

Rekapitulasi_responden[‘jawaban’][j] Nilai_bobot  array_bobot[jawaban] N_asis  n_asis + (jumlah_asis * nilai_bobot)

n_tobe  n_tobe + (jumlah_tobe * nilai_bobot)

endfor

{total setiap kelompok as is dan to be persentasekan} nilai_kematangan[domain][i]  n_asis / 100 nilai_kematangan[domain][i]  n_tobe / 100 endfor

Nilai_kematangan

3.

KESIMPULAN

Penelitian ini menghasilkan sebuah sistem

yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat

kematangan tata kelola TI yang dapat dilakukan

perusahaan untuk mencapai tingkat kematangan

yang diharapkan. Nilai kematangan saat ini (as is)

dan yang diharapkan (to be) dihasilkan dari

pengukuran tingkat kematangan tata kelola TI yang

mengacu pada kerangka kerja ITIL V3.

Keluaran yang dihasilkan merupakan hasil

rekapitulasi data jawaban kuesioner yang telah

dikumpulkan

melalui proses survei terhadap

responden dalam menilai tingkat kematangan tata

kelola TI pada BBPLKDN Bandung.

PUSTAKA

Diana Trivena Yulianti, D. A. (n.d.). Analisis

Pengelolaan TI PT X Dengan Menggunakan

ITIL v3, Service Operation.

Ernala Kaban, I. (2009). Tata Kelola Teknologi

Informasi (IT Governance). CommIT, 2.

Istambul, M. R. (2012). Audit Teknologi Informasi

untuk Mengukur Maturity Level Menggunakan

COBIT 4.1 dan Berpedoman pada ITIL

Complimentarity.

Seminar

Nasional

Pengaplikasian Telematika (SINAPTIKA 2012),

2014.

MacDonald, I. (2010). ITIL Process Assessment

Framework. Britannia.

PinkLink.

(2005).

ITIL

Process

Maturity

Assessment. PinkElephant

Qouli Rahmatul, H. (2012). Manajemen Tingkat

Layanan TI untuk Menjamin Kualitas Layanan

TI di Organisasi: (Studi Kasus di Balai Besar

Kulit, Karet dan Plastik). e-Indonesia Initiative

(eII) Forum ke VIII, 3-4.

Gambar

Gambar 3. Kesenjangan (gap) Setiap Atribut  Pada Proses ITSSP
Tabel 1. Bobot Nilai Kematangan  No  Jawaban  Bobot Nilai
Tabel 5. Usulan Tindakan Perbaikan Proses  ITSSP
Tabel 7. Usulan Tindakan Perbaikan Proses  ITSDP

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian didapatkan ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 89,29%, ranah sikap siswa sebesar 100% dan ranah keterampilan siswa besar 100%

Reaksi positif ini diperoleh dengan cara melihat ada tidaknya endapan coklat pada media disekitar koloni yang menunjukkan bahwa fungi tersebut dapat mendegradasi asam

Pada tahap praktek penyulingan rimpang jahe, petani terlibat langsung mulai dari penyiapan bahan baku, penyiapan alat destilasi, pengisian ketel suling dan kondensor

digunakan tidak sesuai dengan peruntukkan 3) Perangkat komunikasi maritim mahal 4) Kesadaran masyarakat masih kurang 5) Perangkat Radio Komunikasi Maritim masih mahal

Dari penelitian tersebut Weldman (2002) menemukan, antara lain: (1) pengung- kapan kewajiban lingkungan dipengaruhi oleh variabel individual (sikap individu terhadap

maka perlu dilakukan evaluasi tingkat kematangan sistem informasi pada layanan penerimaan mahasiswa baru menggunakan Framework COBIT 5 pada domain Evaluation, Direct,

Hasil dari proses training yaitu jenis suara baru dengan karakteristik orang Indonesia yang kemudian dapat digunakan dalam GALATEA... Integrasi dan

Fakta hukum yang terpapar diatas menunjukan bahwa bahaya yang ditimbulkan cairan rokok elektrik disebabkan karena kurangnya informasi yang didapat oleh konsumen