25 BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitan
Lokasi yang digunakan untuk tempat penelitian adalah di UMKM Bordir Kota Probolinggo. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
supply chain management terhadap kinerja perusahaan khususnya pada
UMKM Bordir di Kota Probolinggo. B. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2012). Menurut Sugiyono (2012) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
C. Jenis Data dan Sumber Data 1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dengan pengukuran skala likert. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan yang diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika. Sedangkan menurut
26
Sugiyono (2012) pengukuran skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.
2. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer. Yaitu data yang merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber yang tidak melalui media perantara. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan peneliti. Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara wawancara dan menyebar kuesioner yang di sebar kepada pemilik (owner) atau pengelola dari seluruh UMKM Bordir di Kota Probolinggo.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini kuesioner di sebar kepada responden yaitu pemilik (owner) atau pengelola dari seluru UMKM Bordir di Kota Probolinggo.
E. Skala Pengukuran
Menurut Anandya dan Suprihadi (2005) skala merupakan proses untuk menempatkan responden pada kontinuitas scor, tentang apanya responden yang diukur. Sedangkan pengukuran adalah pemberian angka-angka atau
27
simbol-simbol lain, terhadap karakteristik objek-objek penelitian yang dicatat dengan aturan-aturan tertentu secara pasti.
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data bersifat kualitatif diubah menjadi data yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan skala
likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang disebut variabel penelitian. Responden diminta untuk mengisi daftar pertanyaan dengan jumlah kategori sebanyak lima, dan semua jawaban responden dihitung dengan menggunakan skor berikut:
1. Jawaban sangat setuju dengan skor lima 2. Jawaban setuju dengan skor empat 3. Jawaban ragu-ragu dengan skor tiga 4. Jawaban tidak setuju dengan skor dua
5. Jawaban sangat tidak setuju dengan skor satu F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pemilik (owner) atau pengelola dari seluruh UMKM Bordir di Kota Probolinggo yang berjumlah 30.
28 2. Sampel
Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut dengan sampel total (total sampling) atau sensus. Dalam penelitian ini, karena anggota populasi mudah dijangkau, maka menggunakan metode
total sampling. Berdasarkan metode tersebut sehingga seluruh populasi
atau sebanyak 30 UMKM bordir dijadikan subyek penelitian. G. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama. Karena berdasarkan informasi itu, definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah :
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Indikator Sub Indikator
Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasok)
adalah sebagai jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan mengantarkan suatu produk ke tangan konsumen (Pujawan dan Mahendrawati, 2010)
Information Sharing a Informasi berkualitas
b Informasi akurat
c Informasi mudah didapat (Desi dan Bambang 2013)
Long Term Relationship a Tingginya kepercayaan
antara perusahaan dan pihak lain
b Tingginya komitmen antara perusahaan dan pihak lain
c Intens
(Desi dan Bambang 2013)
Cooperation a Berlangsung harmonis
b Menguntungkan semua pihak
c Berlangsung lama
29
Variabel Indikator Sub Indikator
Integration Process a Permintaan produk dan
aktifitas logistik terkendali b Permintaan produk dan aktifitas logistik berjalan lancar
c Arus material efektif (Desi dan Bambang 2013) Kinerja Perusahaan adalah
hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran yang telah disepakati bersama. ( Rivai dan Basri, 2005)
Perspektif Keuangan a Kenaikan keuntungan b Pengembalian modal cepat c Pembayaran gaji teratur d Pengembangan produk
lancar
e Pengembangan usaha lancar
(Norton, 1990) Perspektif Pelanggan a Loyalitas pelanggan
b Kepuasan pelanggan c pelanggan bertambah d Banyaknya rekomendasi pelanggan e Komplain pelanggan jarang (Norton, 1990) Perspektif Proses Bisnis
Internal.
a Kualitas produk baik b Bahan baku berkualitas c Banyaknya inovasi
d Inovasi memenuhi harapan konsumen
e Jenis desain bervariasi (Norton, 1990)
Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan
a Fasilitas usaha terpenuhi b Fasilitas karyawan terpenuhi c Kompetensi karyawan tinggi d Karyawan terampil e Kompensasi karyawan sesuai (Norton, 1990)
30 H. Uji Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu metode yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Pada instrumen tersebut, diminta tanggapan kepada responden dengan memberikan nilai (skor) pada setiap butir pertanyaan atau pernyataan. Validitas instrumen ditentukan dengan mengorelasikan antara skor yang diperoleh setiap butir pertanyaan atau pernyataan dengan skor total. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Rumus yang digunakan untuk mencari nilai korelasi adalah korelasi Pearson Product
Moment yang dirumuskan sebagai berikut:
r = N (∑XY) − (∑X∑Y)
√[N∑X2− (∑X)2][N∑Y2− (∑Y)2] Keterangan :
r = koefisien korelasi n = banyak responden
x = skor tiap butir pertanyaan y = total skor
Untuk menguji validitas instrumen dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skala skor yang diperoleh pada masing-masing item dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan hasil dari penjumlahan semua skor item, dan semua diatas angka kritis. Adapun nilai angka kritisnya adalah pada tingkat signifikan 5%. Jika koefisien
31
korelasi lebih besar dari nilai kritis maka alat ukur tersebut dikatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda (Sugiyono, 2012). Reliabilitas menunjukkan tingkat keterandalan instrumen, apabila datanya memang benar sesuai kenyataan maka berapa kalipun diambil tetap akan memperoleh hasil yang sama. Pengujian reliabilitas instrumen dengan rentang skor antara 1-5 menggunakan rumus Cronbach’s Alpha, dengan rumus sebagai berikut:
𝑟 = ( 𝐾 𝐾 − 1) ( ∑𝑘𝑆𝑖2 𝑆𝑡2 ) Keterangan: R : reliabilitas instrumen K : jumlah kuesioner instrumen Si2 : jumlah varians item
St2 : varians total item
Adapun kriteria reliabilitas adalah sebagai berikut:
a. Apabila r hitung ≥ r tabel, maka data yang digunakan reliabel b. Apabila r hitung ≤ r tabel, maka data yang digunakan tidak reliabel I. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual miliki distribusi normal, bila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi valid untuk jumlah sampel kecil. Uji
32
Normalitas data dilakukan dengan uji Kolomogrov-Smirnov. Untuk mempermudah melakukan perhitungan secara statistik, maka analisis yang dilakukan dalam penelitian ini akan diolah dengan bantuan software SPSS.(Ghozali, 2006)
1) Jika Probabilitas atau nilai signifikasi < 0,05 maka berdistribusi tidak normal.
2) Jika Probabilitas atau nilai signifikasi > 0,05 maka distribusi normal. 2. Uji Multikolinieritas
Bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi ditemukan adanya korelasi (hubungan) antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance>0,1 dan VIF < 10 (Ghozali, 2006).
3. Uji Heterokedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Ghozali, 2006). Dasar pengambilan keputusan jika uji heterokedastisitas menggunakan uji glejser sebagai berikut :
a Jika nilai T hitung ≤ T tabel, dan nilai signifikansi > 0,05, maka tidak terjadi heterokedastisitas.
b Jika nilai T hitung ≥ T tabel, dan nilai signifikansi < 0,05, maka terjadi heterokedastisitas.
33 J. Teknik Analisis Data
1. Rentang Skala
Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk mengukur dan menilai variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini rentang skala digunakan untuk mengetahui bagaimana supply chain management dan kinerja perusahaan pada UMKM Bordir yang berada di Kota Probolinggo dengan menggunakan rumus rentang skala (Umar, 2008) sebagai berikut:
𝑅𝑆 = 𝑛(𝑚 − 1) 𝑚 Keterangan:
Rs = Rentang skala N = Jumlah Sampel
M = Jumlah alternatif jawaban
Berdasarkan rumus di atas, maka dapat diperoleh rentang skala dengan perhitungan sebagai berikut:
𝑅𝑆 = 30(5 − 1)
5 =
120 5 = 24
Berdasarkan perhitungan rentang skala diperoleh sebesar 24, dengan demikian skala penelitian setiap kriteria tertera pada tabel 3.2 sebagai berikut:
34
Tabel 3.2
Rentang Skala Variabel supply chain management dan kinerja perusahaan Rentang Skala Supply Chain Management Kinerja Perusahaan 30-54 Sangat Rendah SangatRendah
54-78 Rendah Rendah
78-102 Cukup Cukup
102-126 Tinggi Tinggi
126-150 SangatTinggi SangatTinggi Sumber: Hasil Perhitungan rentang skala
2. Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan pengaruh dua atau lebih variabel independen (variabel bebas) terhadap satu variabel dependen (variabel terikat) atau untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsional antara dua buah variabel bebas (x) atau lebih dengan sebuah variabel terikat (y). (Desi dan Bambang,2013)
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e Keterangan :
Y= Kinerja Perusahaan a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi information sharing b2 = Koefisien regresi long term relationship b3 = Koefisienregresi cooperation
b4 = Koefisien regresi integration process x1 = information sharing
35 x2 = long term relationship x3 = cooperation
x4 = integration process e = Eror
3. Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar variasi variabel kinerja perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi variabelsupply chain
management, dilakukan perhitungan statistik dengan menggunakan
koefisien determinasi (Kd). Rumus dari korelasi determninasi sebagai berikut:
𝐾𝑑 = 𝑟2𝑥 100%
Keterangan:
Kd : nilai koefisien determinasi r : nilai koefisien korelasi 4. Uji T
Uji T dilakukan untuk menguji signifikan secara parsial pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu dengan cara membandingkan besarnya nilai t hitung dengan t tabel . dimana rumus t test (t hitung) sebagai berikut:
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑏 𝑆𝑏 Keterangan:
36
Sb = standart error atau standar deviasi Kriteria pengujian:
a. Jika t hitung ≤ t tabel maka hipotesis nol (H0) diterima, itu berarti bahwa supply chain management tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
b. Jika t hitung ≥ t tabel maka hipotesis nol (H0) ditolak, itu berarti bahwa supply chain management berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
5. Uji F
Uji F dilakukan untuk melihat kemaknaan dari hasil model regresi tersebut. Bila nilai Fhitung > Ftabel atau tingkat signifikannya lebih kecil dari 10% (α= 10% = 0,1) maka hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menghitung Fhitung digunakan rumus sebagai berikut:
𝐹 = 𝑟2 2 ⁄ (1 − 𝑟2) (𝑛 − 𝑘−1) ⁄ Keterangan: R2 : koefisien determinasi N : jumlah responden