Keterbukaan Informasi Kepada Pemegang Saham ini dibuat dalam rangka pemenuhan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009), khususnya Pasal 2.a, yang mensyaratkan Perseroan untuk melakukan keterbukaan informasi sehubungan dengan pelaksanaan Transaksi Afiliasi kepada Otoritas Jasa Keuangan dan publik.
Perseroan merupakan pemegang 237.609.990 saham PT Astra Sedaya Finance (“ASF”) yang merupakan 25% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh ASF, berdasarkan Share Subscription Agreement yang ditandatangani pada tanggal 21 Juni 2013 dan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perubahan Anggaran Dasar ASF Nomor 92 tanggal 20 Oktober 2014.
KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG
SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI
AFILIASI
PT BANK PERMATA Tbk (“PERSEROAN”) berkedudukan di Jakarta Bidang Usaha: Perbankan Kantor Pusat:Gedung World Trade Center (WTC) II Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31, Jakarta 12920 Telp.: (021) 5237899, 5237788, Fax.: (021) 5237244
Perseroan bertanggung jawab penuh atas kebenaran dari semua informasi yang dimuat dalam Keterbukaan Informasi Kepada Pemegang Saham. Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menegaskan bahwa setelah melakukan penelaahan yang cukup, sepanjang pengetahuan mereka, semua informasi dan fakta material dan relevan telah diungkapkan dan informasi atau fakta material dalam Keterbukaan Informasi Kepada Pemegang Saham adalah benar dan/atau tidak menyesatkan.
Pada tanggal 25 Mei 2018, Perseroan telah menjual dan menerima pembayaran penuh atas penjualan seluruh saham yang dimiliki Perseroan dalam ASF yaitu sebanyak 237.609.990 saham dengan total harga penjualan sebesar Rp2.802.427.718.229, kepada: (i) PT Astra International Tbk (“Astra”), yaitu sebanyak 178.207.492 saham, dengan harga penjualan sebesar Rp2.101.820.788.672 sesuai dengan Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak atas Saham PT Astra Sedaya Finance No. 31 tanggal 25 Mei 2018 antara Perseroan dan Astra; dan (ii) PT Sedaya Multi Investama (“SMI”), yaitu sebanyak 59.402.498 saham, dengan harga penjualan sebesar Rp700.606.929.557 sesuai dengan Akta Jual Beli dan Pemindahan Hak atas Saham PT Astra Sedaya Finance No. 32 tanggal 25 Mei 2018 antara Perseroan dan SMI (“Transaksi Afiliasi”).
Hubungan afiliasi antara Perseroan dengan Astra dan SMI adalah berdasarkan struktur pemegang saham, yaitu Astra merupakan pemilik 44,56% saham Perseroan, dan juga merupakan pemilik 99,99% saham SMI. Selain itu hubungan afiliasi antara Perseroan dengan Astra dan SMI adalah berdasarkan hubungan kepengurusan, yaitu (i) Bapak Suparno Djasmin yang menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan dan juga menjabat sebagai Direktur Astra dan Presiden Direktur SMI serta (ii) Bapak Mark Spencer Greenberg yang menjabat sebagai Komisaris Perseroan dan juga menjabat sebagai Komisaris Astra.
Sehubungan dengan Transaksi Afiliasi tersebut, Perseroan telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Suwendho Rinaldy & Rekan (”SRR”) sebagai Penilai Independen untuk memberikan pendapat kewajaran (fairness opinion) atas Transaksi Afiliasi tersebut di atas.
A. Umum
Perseroan didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Nomor 228 tanggal 17 Desember 1954, dibuat di hadapan Eliza Pondaag, Sarjana Hukum, selaku pengganti dari Raden Mas Soerojo, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor J.A.5/2/2 tanggal 4 Januari 1955, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 22, tanggal 18 Maret 1955, Tambahan Nomor 292.
Anggaran Dasar Perseroan diubah terakhir kalinya berdasarkan Akta Nomor 23 tanggal 9 Juni 2017 dibuat di hadapan Aryanti Artisari, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, dan telah diberitahukan kepada Menhukham berdasarkan surat No. AHU-AH.01.03-0145208 tanggal 13 Juni 2017.
B. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham
Pada tanggal 30 April 2018, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: - Modal Dasar:
Rp12.500.000.000.000 terbagi atas 26.880.234 saham Kelas A dengan nilai nominal saham sebesar Rp12.500 dan 97.311.976.600 saham Kelas B, masing-masing dengan nilai nominal saham sebesar Rp125.
- Modal Ditempatkan dan Disetor:
Rp3.837.985.296.375 terbagi atas 26.880.234 saham Kelas A dan 28.015.858.971 saham Kelas B.
Berdasarkan data PT Raya Saham Registra selaku Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan, struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan pada tanggal 30 April 2018 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Saham Kelas Jumlah Saham %
PT Astra International Tbk B 12.495.714.666*) 44,56%
Standard Chartered Bank B 12.495.714.666 44,56%
Masyarakat B 3.024.429.639 10,78%
Masyarakat A 26.880.234 0,10%
Total 28.042.739.205 100,00%
Catatan:
*) Termasuk 280.427.394 lembar saham yang tidak dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia
C. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 30 April 2018 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama : Sebastian Ramon Arcuri Wakil Komisaris Utama : Suparno Djasmin Komisaris Independen : David Allen Worth Komisaris Independen : Haryanto Sahari Komisaris Independen : Zulkifli Zaini
Komisaris Independen : Rahmat Waluyanto *)
Komisaris : Mark Spencer Greenberg
Komisaris : Ian Charles Anderson
Direksi:
Direktur Utama : Ridha DM Wirakusumah Wakil Direktur Utama : Julian Loong Choon Fong Direktur Kepatuhan : Dhien Tjahajani **) Direktur Independen : Darwin Wibowo
Direktur : Lea Setianti Kusumawijaya
Direktur : Abdy Salimin
Direktur : Loh Tee Boon
Direktur : Isdar Andre Marwan *)
Keterangan:
*) Efektif secepat-cepatnya sejak diperolehnya persetujuan dari Regulator terkait
**) Efektif secepat-cepatnya setelah tanggal 25 Juni 2018 dan setelah diperolehnya persetujuan dari Regulator terkait.
D. Kegiatan Usaha
Perseroan menjalankan kegiatan umum perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, termasuk kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah. Kegiatan utama Perseroan adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkan dana yang berhasil dihimpun tersebut dengan memberikan pinjaman dalam bentuk fasilitas kredit. Perseroan berkantor pusat di Gedung World Trade Center (WTC) II, Jl. Jend. Sudirman Kav. 29–31, Jakarta 12920. Pada tanggal 31 Desember 2017, Perseroan memiliki 55 kantor cabang (termasuk kantor pusat), 249 kantor cabang pembantu, 307 kantor layanan syariah, 23 kantor kas, 17 kas keliling/mobil, dan 3 payment point yang tersebar di 62 kota di seluruh Indonesia.
A. Objek Transaksi Afiliasi
Penjualan seluruh saham ASF yang dimiliki Perseroan, yaitu sebanyak 237.609.990
saham dengan nominal keseluruhan sebesar Rp 237.609.990.000, yang merupakan 25% dari seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam ASF, kepada (i) Astra sebanyak 178.207.492 saham dan (ii) SMI sebanyak 59.402.498 saham.Pasal 3.9 (a) (i) perjanjian para pemegang saham antara Perseroan dan pemegang saham ASF lainnya yaitu Astra, SMI dan PT Garda Era Sedaya (“GES”) tanggal 21 Juni 2013 (“Perjanjian Para Pemegang Saham”), memberikan hak kepada Perseroan untuk menjual seluruh saham yang dimiliki Perseroan (“Put Option”) di ASF kepada Astra dan/atau afiliasi Astra dengan harga 1,9 x (satu koma sembilan kali) nilai buku ASF pada tanggal pemberitahuan Put Option Perseroan kepada Astra.
Transaksi Afiliasi ini merupakan pelaksanaan Put Option Perseroan, sesuai dengan Perjanjian Para Pemegang Saham sebagaimana dimaksud di atas.
B. Nilai Transaksi Afiliasi
Nilai transaksi jual beli dengan Astra adalah Rp2.101.820.788.672 dan nilai transaksi jual beli dengan SMI adalah Rp700.606.929.557 atau keseluruhan Rp2.802.427.718.229.
C. Pihak yang melakukan Transaksi Afiliasi dengan Perseroan (“Pihak Terafiliasi”): 1. Astra
Astra merupakan suatu perusahaan publik tercatat yang awalnya didirikan dengan nama PT Astra International Incorporated berdasarkan Akta Pendirian Nomor 67 tanggal 20 Februari 1957 yang dibuat oleh Sie Khwan Djioe, Notaris di Jakarta, dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 1 Juli 1957 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 85, tanggal 22 Oktober 1957, Tambahan Nomor 1117.
Anggaran Dasar Astra terakhir adalah sebagaimana diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 21 tanggal 15 Maret 2016, Tambahan Nomor 569/L.
Astra mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia melalui Penawaran Umum Perdana yang dilakukan pada tahun 1990.
Pada tanggal 30 April 2018, struktur permodalan Astra adalah sebagai berikut:
Susunan pemegang saham Astra berdasarkan Daftar Pemegang Saham dari Biro Administrasi Efek, PT Raya Saham Registra, per tanggal 30 April 2018 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham Jumlah Saham %
Jardine Cycle & Carriage Limited 20.288.255.040 50,11 Masyarakat lainnya/Other Public 20.195.298.100 49,89
Total 40.483.553.140 100
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Astra pada tanggal 30 April 2018 adalah sebagai berikut:
Direksi:
Presiden Direktur : Prijono Sugiarto
Direktur Independen : Djony Bunarto Tjondro
Direktur : Johannes Loman
Direktur : Suparno Djasmin
Direktur : Bambang Widjanarko Santoso Direktur : Chiew Sin Cheok
Direktur : Gidion Hasan
Direktur : Henry Tanoto
Direktur : Santosa
Direktur : Gita Tiffani Boer Dewan Komisaris:
Presiden Komisaris : Budi Setiadharma Komisaris Independen : Muhamad Chatib Basri Komisaris Independen : Sri Indrastuti Hadiputranto Komisaris Independen : Takayuki Yoshitsugu
Komisaris : Anthony John Liddell Nightingale Komisaris : Benjamin William Keswick Komisaris : Mark Spencer Greenberg Komisaris : David Alexander Newbigging
Informasi Jumlah Saham Nilai
Nominal Per Saham
(Rp)
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 60.000.000.000 50 3.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan
Komisaris : John Raymond Witt Komisaris : Adrian Teng Wei Ann 2. SMI
SMI adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, transportasi, pertanian, perindustrian, jasa dan pertambangan.
SMI didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor 64 tanggal 19 Desember 1989, yang dibuat oleh Rukmasanti Hardjasatya Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah dengan Akta Nomor 47 tanggal 20 Februari 1990 dan Akta Nomor 2 tanggal 3 April 1990, keduanya dibuat dihadapan Rukmasanti Hardjasatya Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta. Akta-akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 7 April 1990 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 83, tanggal 17 Oktober 1995, Tambahan Nomor 8611.
Anggaran Dasar SMI adalah sebagaimana diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 88 tanggal 31 Oktober 2008, Tambahan Nomor 22097 dan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Nomor 10 tanggal 4 April 2018, yang dibuat oleh Nanny Wiana Setiawan, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan berdasarkan SK Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0007843.AH.01.02.TAHUN 2018 dan telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.03-0138624, keduanya tanggal 9 April 2018.
Pada tanggal 30 April 2018, struktur permodalan SMI adalah sebagai berikut:
Susunan pemegang saham SMI pada tanggal 30 April 2018 sebagai berikut:
Pemegang Saham
Shareholders Number of Shares Jumlah Saham %
PT Astra International Tbk 298.599.999 99,999
PT Arya Kharisma 1 0,001
Total 298.600.000 100%
Informasi Jumlah Saham Nilai Nominal Per Saham
(Rp)
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Modal Dasar 1.000.000.000 1.000 1.000.000.000.000
Modal Ditempatkan dan
Susunan Direksi dan Dewan Komisaris SMI pada tanggal 30 April 2018 adalah sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur : Suparno Djasmin Direktur : Gidion Hasan Dewan Komisaris
Presiden Komisaris : Bambang Widjanarko Santoso Komisaris : Johannes Loman
D. Sifat hubungan afiliasi dari pihak yang melakukan Transaksi Afiliasi dengan Perseroan: - Berdasarkan Struktur Pemegang Saham:
Astra merupakan pemilik 44,56% saham Perseroan, dan juga merupakan pemilik 99,99% saham SMI.
- Berdasarkan Hubungan Kepengurusan:
Bapak Suparno Djasmin yang menjabat sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan, juga menjabat sebagai Direktur Astra dan sebagai Presiden Direktur SMI, serta Bapak Mark Spencer Greenberg yang menjabat sebagai Komisaris Perseroan, juga menjabat sebagai Komisaris Astra.
E. Informasi Penting Sehubungan dengan Transaksi Afiliasi
- Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (”OJK’) atas rencana penjualan seluruh saham yang dimiliki Perseroan dalam ASF, berdasarkan surat OJK No. SR-17/PB.33/2018 tanggal 21 Maret 2018.
F. Pertimbangan dan alasan dilakukannya Transaksi Afiliasi tersebut adalah: Keuntungan Perseroan terkait Transaksi Afiliasi yaitu:
- Memperkuat rasio permodalan Perseroan, meningkatkan kapasitas penyaluran kredit kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait yang merupakan faktor penting untuk mendukung rencana strategis Perseroan dalam merealisasikan pertumbuhan aset secara optimal, serta meningkatkan kinerja Perseroan secara keseluruhan.
- Sinergi usaha yang saling menguntungkan antara Perseroan dengan ASF atas dasar transaksi yang bersifat wajar (arms’ length), akan terus berlanjut melalui: a. Inisiatif cross selling produk perbankan bagi nasabah ASF akan tetap
berlanjut setelah dilakukan Transaksi Afiliasi guna memberikan manfaat positif terhadap kinerja Perseroan dan ASF; dan
b. Perjanjian Joint Financing antara Perseroan dan ASF akan terus berlaku, sehingga dapat tetap memberikan manfaat bagi Perseroan dan ASF.
Penjelasan, pertimbangan dan alasan dilakukannya Transaksi Afiliasi tersebut, dibandingkan dengan apabila dilakukan transaksi yang sejenis yang tidak dilakukan dengan Pihak Terafiliasi adalah bahwa penyelesaian transaksi menjadi lebih pasti dengan tingkat risiko kegagalan yang kecil apabila dilakukan dengan Astra (dan/atau afiliasi Astra) dibandingkan dengan pihak lain yang tidak terafiliasi, mengingat Transaksi Afiliasi ini dilakukan menggunakan hak Put Option yang dimiliki Perseroan
A. Identitas Penilai
SRR, kantor jasa penilai publik (KJPP) dengan izin usaha dari Kementerian Keuangan No. 1056/KM.1/2009 tanggal 20 Agustus 2009 yang terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal di di Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dengan Surat Tanda Terdaftar (STTD) Profesi Penunjang Pasar Modal No. 02/BL/STTD-P/AB/2006 tanggal 31 Mei 2006 (Penilai Properti dan Penilai Usaha), telah ditunjuk oleh manajemen Perseroan sebagai penilai independen sesuai dengan surat penawaran SRR No. 171211.002/SRR-JK/SPN-BF/BNLI/OR tanggal 11 Desember 2017 untuk memberikan pendapat atas nilai pasar wajar 25% saham ASF dan pendapat kewajaran atas Transaksi Afiliasi. Hasil penilaian 25% saham ASF tertuang pada Laporan Penilaian 25% Saham ASF tanggal Penilaian 31 Desember 2017 No. 180228.002/SRR-JK/LP-B/PB/OR tanggal 28 Februari 2018, dan pendapat atas kewajaran Transaksi Afiliasi tertuang pada Laporan Pendapat Kewajaran atas Transaksi Afiliasi Perseroan No. 180528.001/SRR-JK/LP-F/PB/OR tanggal 28 Mei 2018.
Berikut adalah ringkasan laporan SRR yang disusun sehubungan dengan Transaksi Afiliasi:
B. Ringkasan Penilaian 25% Saham ASF 1. Obyek Penilaian
Obyek yang dinilai dalam penilaian adalah Saham ASF, yaitu 25% saham ASF. 2. Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian atas Saham ASF adalah memberikan pendapat tentang nilai pasar wajar, pada tanggal 31 Desember 2017, dari Saham ASF, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan atau ekuivalensinya. Maksud dari penilaian adalah untuk memberikan gambaran tentang nilai yang wajar dari Saham ASF yang selanjutnya akan digunakan oleh Perseroan sebagai referensi dalam rangka pelaksanaan Transaksi Afiliasi.
3. Asumsi-Asumsi dan Kondisi Pembatas
- Laporan Penilaian Saham ASF bersifat non-disclaimer opinion.
- SRR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian.
- Data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya.
- SRR menggunakan proyeksi keuangan yang telah disesuaikan yang mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen ASF dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary duty).
- SRR bertanggung jawab atas pelaksanaan penilaian dan kewajaran proyeksi keuangan.
- Laporan Penilaian Saham ASF terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional ASF.
- SRR bertanggung jawab atas laporan penilaian Saham ASF dan kesimpulan nilai akhir.
- SRR telah memperoleh informasi atas status hukum Saham ASF dari ASF.
IV. RINGKASAN LAPORAN PENILAI INDEPENDEN
4. Pendekatan dan Metode Penilaian
Pendekatan penilaian yang digunakan dalam penilaian Saham ASF adalah pendekatan pendapatan dengan menggunakan metode diskonto arus kas dan pendekatan pasar dengan menggunakan metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek.
Pendekatan pendapatan dengan menggunakan metode diskonto arus kas digunakan dalam penilaian Saham ASF mengingat bahwa kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh ASF di masa depan masih akan berfluktuasi sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha ASF. Dalam melaksanakan penilaian dengan metode ini, operasi ASF diproyeksikan sesuai dengan perkiraan atas perkembangan usaha ASF. Arus kas mendatang yang dihasilkan berdasarkan proyeksi dikonversi menjadi nilai kini dengan tingkat diskonto yang sesuai dengan tingkat risiko. Indikasi nilai adalah total nilai kini dari arus kas mendatang tersebut. Pendekatan pasar dengan menggunakan metode pembanding perusahaan tercatat di bursa efek digunakan dalam penilaian Saham ASF karena walaupun di pasar saham perusahaan terbuka tidak diperoleh informasi mengenai perusahaan sejenis dengan skala usaha dan aset yang setara, namun diperkirakan data saham perusahaan terbuka yang ada dapat digunakan sebagai data perbandingan atas nilai Saham ASF.
Selanjutnya nilai-nilai yang diperoleh dari tiap-tiap pendekatan tersebut direkonsiliasi dengan melakukan pembobotan untuk memperoleh kesimpulan nilai Saham ASF.
5. Kesimpulan Nilai
Berdasarkan hasil analisis atas seluruh data dan informasi yang telah diterima dan dengan mempertimbangkan semua faktor yang relevan yang mempengaruhi penilaian, SRR berkesimpulan bahwa nilai pasar wajar Saham ASF pada tanggal 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp 2.633,25 miliar.
C. Ringkasan Pendapat Kewajaran atas Transaksi Afiliasi Perseroan 1. Pihak-Pihak yang Terkait dalam Transaksi Afiliasi
Pihak-pihak yang terkait dalam Transaksi Afiliasi adalah: - Perseroan selaku pihak penjual 237.609.990 saham ASF; - Astra selaku pihak yang membeli 178.207.492 saham ASF; dan - SMI selaku pihak yang membeli 59.402.498 saham ASF.
2. Obyek Pendapat Kewajaran
Obyek Pendapat Kewajaran adalah Transaksi Afiliasi yang dilakukan oleh Perseroan atas Saham ASF dengan nilai transaksi sebesar Rp2.802.427.718.229.
3. Maksud dan Tujuan Pendapat Kewajaran
Maksud dan tujuan pemberian Pendapat Kewajaran atas Transaksi Afiliasi adalah untuk memberikan gambaran mengenai kewajaran Transaksi Afiliasi dari aspek keuangan untuk memenuhi Peraturan No. IX.E.1.
4. Asumsi-Asumsi Pokok dan Kondisi Pembatas
- Pendapat Kewajaran merupakan laporan yang bersifat non-disclaimer opinion. - SRR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan
dalam proses penyusunan Pendapat Kewajaran.
- Data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya.
- Analisis dalam penyusunan Pendapat Kewajaran dilakukan dengan menggunakan proyeksi keuangan yang telah disesuaikan yang mencerminkan kewajaran proyeksi keuangan yang dibuat oleh manajemen Perseroan dengan kemampuan pencapaiannya (fiduciary duty).
- SRR bertanggung jawab atas pelaksanaan penyusunan Pendapat Kewajaran dan kewajaran proyeksi keuangan.
- Pendapat Kewajaran merupakan laporan yang terbuka untuk publik kecuali terdapat informasi yang bersifat rahasia, yang dapat mempengaruhi operasional Perseroan.
- SRR bertanggung jawab atas Pendapat Kewajaran dan kesimpulan Pendapat Kewajaran.
- SRR telah memperoleh informasi atas syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian-perjanjian yang terkait dengan Transaksi Afiliasi dari Perseroan.
5. Pendekatan dan Prosedur Penilaian
Dalam mengevaluasi kewajaran Transaksi Afiliasi, SRR telah melakukan (a) analisis kualitatif, yaitu analisis terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam Transaksi Afiliasi dan keterkaitan, analisis industri, serta analisis manfaat dan risiko Transaksi Afiliasi; serta (b) analisis kuantitatif, berupa analisis historis laporan keuangan Perseroan, analisis kinerja keuangan Perseroan tanpa dan dengan Transaksi Afiliasi dan analisis dampak Transaksi Afiliasi terhadap keuangan Perseroan.
6. Kesimpulan
Berdasarkan analisis kewajaran atas Transaksi Afiliasi sebagaimana diuraikan dalam analisis Pendapat Kewajaran di atas, SRR berpendapat bahwa Transaksi Afiliasi adalah wajar.
Pemegang saham Perseroan yang memerlukan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Corporate Secretary Perseroan pada jam kerja di alamat berikut ini:
PT Bank Permata Tbk U.p. Corporate Secretary
Gedung WTC II, Lantai 30 Jl. Jend. Sudirman Kav. 29-31
Jakarta 12920 Telp. (021) 5237899, 5237899 Fax. (021) 5237244 Jakarta, 30 Mei 2018 Direksi PT Bank Permata Tbk