• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KETERBUKAAN INFORMASI

SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI

DALAM RANGKA MEMENUHI PERATURAN NOMOR IX.E.1. TENTANG TRANSAKSI AFILIASI DAN BENTURAN KEPENTINGAN TRANSAKSI TERTENTU, LAMPIRAN DARI KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP-412/BL/2009 TANGGAL 25 NOPEMBER 2009.

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk. (”Perseroan”)

Berkedudukan di Surabaya Bidang Usaha: Industri Rokok

Kantor Pusat:

Jl. Rungkut Industri Raya No. 18, Surabaya 60293, Indonesia Telepon: 031 – 843 1699, Faksimili: 031 – 843 0986

Lokasi Pabrik:

Surabaya, Pasuruan, Malang, Karawang, Probolinggo Kantor Perwakilan Korporasi:

One Pacific Place, Lantai 18, Sudirman Central Business District, Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53,

Jakarta 12190, Indonesia

Telepon: 021 – 515 1234, Faksimili: 021 – 515 2234

Keterbukaan Informasi Sehubungan Dengan Transaksi Afiliasi ini (selanjutnya disebut ”Keterbukaan Informasi”) memuat informasi mengenai transaksi antara (i) Perseroan dan (ii) PT Philip Morris Indonesia (“PMID”), pemegang saham utama Perseroan, sehubungan dengan sewa menyewa atas 4 (empat) gudang beserta sarana pelengkap di atasnya oleh Perseroan (sebagai yang menyewakan) kepada PMID (sebagai penyewa) berdasarkan suatu Perjanjian Sewa Menyewa, Akta No. 7 tanggal 3 Desember 2015, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan (selanjutnya disebut “Transaksi”).

(2)

PENDAHULUAN

Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka memenuhi ketentuan angka 2(a) Peraturan No. IX.E.1. tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu, yang merupakan lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”Bapepam LK”) No. Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 (”Peraturan No. IX.E.1”).

I. INFORMASI MENGENAI TRANSAKSI

A. Latar Belakang dan Alasan Dilakukannya Transaksi

Perseroan saat ini memiliki beberapa gudang kosong yang tidak digunakan di kawasan pabriknya yang berlokasi di Karawang. PMID memerlukan tambahan gudang penyimpanan bahan baku tembakau karena gudang yang tersedia sudah tidak mencukupi untuk menyimpan bahan baku.

Oleh karenanya, untuk meningkatkan pendapatan Perseroan dengan mengoptimalkan aset Perseroan yang tidak digunakan, maka Perseroan menerima penawaran yang diberikan PMID untuk menyewa gudang beserta sarana pelengkap di atasnya yang terletak di Karawang yang dimiliki oleh Perseroan untuk digunakan PMID untuk kepentingan gudang logistik bahan baku tembakaunya.

Tujuan Transaksi ini adalah untuk meningkatkan pendapatan Perseroan dengan mengoptimalkan aset Perseroan yang tidak digunakan.

Transaksi ini tidak dilakukan Perseroan dengan pihak yang tidak terafiliasi dengan Perseroan karena Perseroan belum menerima penawaran apapun dari pihak yang tidak terafiliasi untuk menyewa gudang tersebut.

(3)

2

B. Uraian Mengenai Transaksi (Obyek dan Nilai)

1. Obyek Transaksi

Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Akta No. 7 tanggal 3 Desember 2015 dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan (“Perjanjian”), Perseroan menyewakan kepada PMID 4 (empat) gudang milik Perseroan dengan total luas sebesar 4.028,45 m2 (empat ribu dua puluh delapan koma empat puluh lima meter persegi) yang berlokasi di Karawang International Industrial City (KIIC), Jl. Permata II, Lot BB-3, 4B, 7 dan 8A, terletak di atas bidang tanah yang merupakan bagian dari sertifikat Hak Guna Bangunan No. 00517/Sukaluyu terletak di Desa Sukaluyu, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat, seluas 173.480 m2 (seratus tujuh puluh tiga ribu empat ratus delapan puluh meter persegi).

2. Nilai Transaksi

Harga sewa keseluruhan sebesar Rp.12.009.600.000,00 (dua belas miliar sembilan juta enam ratus ribu Rupiah) (tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai) untuk jangka waktu sewa selama lima tahun sejak tanggal 3 Desember 2015 sampai dengan 2 Desember 2020. Pembayaran harga sewa dilakukan sebagai berikut:

(i) Pembayaran pertama sebesar Rp.6.000.000.000,00 (enam miliar Rupiah) (tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai). Pembayaran dilakukanpaling lambat lima (5) hari kerja sejak tanggal Perjanjian ditandatangani.

(ii) Sedangkan sisanya sebesar Rp.6.009.600.000,00 (enam miliar sembilan juta enam ratus ribu Rupiah) (tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai) akan dilakukan paling lambatenam (6) bulan sejak tanggal Perjanjian ditandatangani.

Nilai dari Transaksi adalah 0.1% dari ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan yang telah diaudit per tanggal 30 Juni 2015. Dengan demikian, Transaksi bukan merupakan Transaksi Material sebagaimana didefinisikan dalam Peraturan No. IX.E.2. tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, lampiran dari Keputusan Ketua

(4)

Bapepam LK No. Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011, karena nilai Transaksi tidak lebih dari 20% (dua puluh persen) dari ekuitas Perseroan.

C. Pihak-Pihak Yang Melakukan Transaksi dan Hubungannya dengan Perseroan

Di bawah ini adalah bagan kepemilikan saham Perseroan dan pihak yang melakukan Transaksi:

Berikut ini adalah keterangan mengenai pihak yang melakukan Transaksi dengan Perseroan:

PT Philip Morris Indonesia

PMID adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia, bergerak di bidang usaha produksi dan penjualan produk tembakau, merupakan pemegang saham utama Perseroan.

Susunan manajemen PMID saat ini adalah sebagai berikut: Presiden Direktur : Markus Hosea

Direktur : Eulis Eliyani

Komisaris : Connie Lo Chiu Ying

D. Sifat Hubungan Afiliasi Pihak-Pihak Yang Melakukan Transaksi

Hubungan antara pihak-pihak yang melakukan Transaksi adalah hubungan Afiliasi sebagaimana diatur dalam Undang-undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 (“Undang-Undang Pasar Modal”) dan Peraturan No. IX.E.1, yang berupa hubungan kepemilikan saham antara Perseroan dan PMID.

PMID adalah pemegang saham utama Perseroan. PT Philip Morris Indonesia

92,5%

(5)

4

II. URAIAN SINGKAT MENGENAI PERSEROAN

A. Riwayat Singkat

Perseroan merupakan suatu perseroan terbatas terbuka yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Indonesia. Perseroan didirikan pada tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta No. 69 tanggal 19 Oktober 1963 yang diubah dengan Akta No. 46 tanggal 15 April 1964, keduanya dibuat di hadapan Anwar Mahajudin, S.H., pada waktu itu Notaris di Surabaya, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusannya No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April 1964 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24 November 1964, Tambahan No. 357. Anggaran Dasar Perseroan telah diubah beberapa kali, terakhir berdasarkan Akta No. 21 tanggal 12 Mei 2015, dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusannya No. AHU-0935168.AH.01.02.Tahun 2015 tanggal 13 Mei 2015.

B. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Struktur permodalan dan kepemilikan saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 31 Oktober 2015 adalah sebagai berikut:

Keterangan

Nilai Nominal Rp100 per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) Persentase

Modal Dasar 6.300.000.000 630.000.000.000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

- PMID 4.303.768.845 430.376.884.500 92,50%

- Masyarakat lainnya (dengan kepemilikan di bawah 5%)

348.954.231 34.895.423.100 7,50% Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh

4.652.723.076 465.272.307.600 100,00%

(6)

C. Pengurus dan Pengawasan Perseroan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Akta No. 61 tanggal 18 September 2015 dibuat di hadapan Aryanti Artisari, S.H., M.Kn., Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : John Gledhill

Wakil Presiden Komisaris : Charles Herve Bendotti

Komisaris : Niken Kristiawan Rachmad

Komisaris Independen : Goh Kok Ho

Komisaris Independen : Raden Bagus Permana Agung Dradjattun

Direksi

Presiden Direktur : Paul Norman Janelle

Direktur : Michael Sandritter

Direktur : Andre Dahan

Direktur : Yos Adiguna Ginting

Direktur : Peter Alfred Kurt Haase

Direktur : Troy J. Modlin

(7)

6

III. RINGKASAN PENDAPAT PENILAI INDEPENDEN

Untuk menentukan nilai sewa pasar bangunan, termasuk sarana perlengkapnya dan untuk memastikan kewajaran Transaksi dan memastikan bahwa Transaksi tidak mengandung unsur benturan kepentingan, Perseroan telah menunjuk Toto Suharto & Rekan, sebagai penilai independen untuk melakukan studi penentuan sewa bangunan selama 5 tahun dengan dasar nilai sewa pasar per tanggal penilaian 30 Juni 2015, serta menunjuk Ruky, Safrudin & Rekan, sebagai penilai independen untuk memberikan pendapat atas kewajaran Transaksi.

Masing-masing penilai independen menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Ringkasan Pendapat Penilai Independen

A. Ringkasan Penilaian Aset Sewa

Berikut ringkasan dari laporan penilaian No File: P.PP.15.00.0205 tanggal 27 November 2015: 1. Identitas Penilai

Perseroan telah menunjuk KJPP Toto Suharto & Rekan (“TSR”) dengan Proposal No.M.PP.15.00.1683 tertanggal 19 Agustus 2015 sebagai Kantor Jasa Penilai Publik resmi berdasarkan Surat Ijin Usaha Kantor Jasa Penilai Publik dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 2.09.0055 tertanggal 28 Juli 2009, serta terdaftar sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal No. 18/STTD-PP/PM/1992 tertanggal 31 Desember 1992; yang dikuatkan dengan Surat Pemberitahuan Efektif Perubahan Data KJPP No. S-5831/BL/2009 tanggal 3 Juli 2009, untuk melakukan penelitian dan penilaian atas aset operasional milik Perseroan untuk kepentingan Transaksi Perseroan.

2. Obyek Penilaian

Gudang (aset operasional) terdiri dari bangunan-bangunan yang terletak di Karawang International Industrial City (KIIC), Jalan Permata II, Lot BB-3, 4B, 7 dan 8A, Desa Sukaluyu, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang - Jawa Barat.

(8)

3. Tujuan Penilaian

Untuk memberikan opini Nilai Sewa Pasar atas aset yang dinilai untuk kepentingan Transaksi antara Perseroan sebagai pemilik dan PMID sebagai penyewa.

4. Data Aset Penilaian

Jenis kepemilikan : SHGB No.00517

Nama Pemilik : PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

Luas Bangunan : 4.028,45 m2 (empat ribu dua puluh delapan koma empat puluh lima

meter persegi) 5. Peruntukan Penggunaan Untuk gudang 6. Tanggal Inspeksi 26 Agustus 2015 7. Tanggal Penilaian 30 Juni 2015

8. Bahasa dan Mata Uang

Bahasa Indonesia dan mata uang Rupiah 9. Asumsi Khusus

Inspeksi lapangan yang TNR lakukan hanyalah terhadap kondisi aset yang terlihat sehingga tidak dimaksudkan untuk memeriksa kondisi aset di bawah tanah. TNR hanya melihat secara visual, tidak secara detail pada bagian yang tidak terlihat.

10. Dasar Penilaian

Dasar Nilai yang sesuai dengan keperluan atau tujuan Penilaian ini adalah Nilai Sewa Pasar. 11. Pendekatan Penilaian

Dalam menentukan nilai dari aset yang dimaksud, TNR menggunakan Pendekatan Pasar (Market Approach) dan Pendekatan Pendapatan (Income Approach).

(9)

8

12. Kesimpulan Nilai

Dengan menggunakan cara-cara penilaian yang lazim serta memperhatikan semua keterangan dan berdasarkan asumsi-asumsi dan syarat-syarat pembatasan yang berlaku, maka TNR berpendapat bahwa nilai sewa dari aset tersebut di atas pada tanggal 30 Juni 2015 adalah sebesar Rp12.009.600.000 untuk nilai sewa selama 5 tahun.

B. Ringkasan Pendapat Kewajaran

Berikut adalah ringkasan dari Laporan Pendapat Kewajaran File No.RSR/R/B.271115 tanggal 27 November 2015:

1. Identitas Penilai

Perseroan telah menunjuk Ruky, Safrudin & Rekan (“RSR”) No. RSR/P-B/FO/050815, tanggal 5 Agustus 2015 untuk melakukan penilaian kewajaran terhadap Transaksi. RSR memiliki ijin usaha dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia No. 2.11.0095 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1131/KM.1/2011 tanggal 14 Oktober 2011 dan terdaftar sebagai profesi penunjang pasar modal di Otoritas Jasa Keuangan (dahulu Bapepam – LK) dengan Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No. 01/PM/STTD-P/B/2006.

2. Obyek Penilaian

Objek analisis kewajaran adalah Transaksi Perseroan untuk menyewakan empat gudang milik Perseroan kepada pihak terafiliasi yaitu PMID.

3. Tujuan Penilaian

Tujuan Laporan Pendapat Kewajaran adalah untuk memberikan opini atas kewajaran Perseroan untuk menyewakan empat gudang milik Perseroan kepada pihak terafiliasi yaitu PMID, sebagaimana didefinisikan dalam laporan, serta tidak untuk bentuk transaksi lainnya.

4. Asumsi–asumsi Pokok dan Kondisi Pembatas

(i) Laporan Pendapat Kewajaran bersifat non-disclaimer opinion;

(ii) RSR telah melakukan penelaahan atas dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses penilaian, data dan informasi yang diperoleh berasal dari sumber yang dapat dipercaya keakuratannya;

(10)

(iv) RSR telah memperoleh informasi atas status hukum Obyek Penilaian dari Perseroan. 5. Tanggal Penilaian

Analisis Kewajaran dilaksanakan per tanggal 30 Juni 2015, parameter dan laporan keuangan yang digunakan dalam analisis menggunakan data per 30 Juni 2015.

6. Pendekatan dan Metodologi Pengkajian Kewajaran Transaksi

Dalam menilai kewajaran Transaksi, RSR menggunakan metodologi analisis sebagai berikut :

(i) Analisis Transaksi berupa analisis terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam Transaksi dan analisis keterkaitan, analisis perjanjian dan persyaratan Transaksi, analisis manfaat dan risiko Transaksi;

(ii) Analisis Kualitatif berupa analisis terhadap alasan dan latar belakang Transaksi, riwayat perusahaan dan sifat kegiatan usaha, analisis industri, analisis operasional dan prospek Perseroan serta keuntungan dan kerugian Transaksi.

(iii) Analisis Kuantitatif berupa analisis kinerja historis, analisis kewajaran harga dan analisis uji nilai tambah.

7. Pendapat Kewajaran atas Transaksi

Dengan mempertimbangkan analisis kewajaran atas Transaksi yang dilakukan meliputi analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, menurut pendapat RSR, Transaksi adalah Wajar.

(11)

10

IV. PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS

Sehubungan dengan Transaksi, Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menyatakan bahwa, setelah melakukan pemeriksaan yang wajar dan sepanjang pengetahuan serta keyakinan mereka, semua informasi material telah diungkapkan dalam Keterbukaan Informasi ini dan informasi tersebut tidak menyesatkan.

(12)

V. INFORMASI TAMBAHAN

Pemegang Saham yang mempunyai pertanyaan mengenai Keterbukaan Informasi ini atau memerlukan informasi tambahan dapat menghubungi alamat di bawah ini:

Sekretaris Perusahaan dan Hubungan Investor PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.

One Pacific Place, Lantai 18, Sudirman Central Business District,

Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia Telepon: 021 – 515 1234 Faksimili: 021 – 515 2234

Jakarta, 4 Desember 2015 Direksi Perseroan

Referensi

Dokumen terkait

efektif dalam batas waktu maka Lembaga Sertifikasi GCI dapat mengulangi audit secara penuh dengan biaya tambahan. e) Identifikasi kesesuaian hanya berlaku untuk site yang diaudit

Walaupun isi dari laporan penilaian ini telah dilaksanakan dengan itikad baik dan dengan cara yang profesional, KR tidak dapat menerima tanggung jawab atas kemungkinan

Transaksi afiliasi ini bukan merupakan transaksi yang mengandung benturan kepentingan karena tidak ada perbedaan antara kepentingan ekonomis perusahaan terbuka dengan

Hasil analisis data tes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukkan bahwa strategi kooperatif Jigsaw terbukti lebih efektif dipakai dalam pembelajaran komputer

Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa variabel price earning ratio terendah yang dimiliki salah satu perusahaan sampel adalah sebesar -23,42%, keadaan tersebut

Temuan yang diperoleh dalam tahapan pengujian hipotesis konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sriwahyuni (2013) yang menemukan bahwa kepemilikan

Alat bantu yang ketiga adalah ban yang diikatkan pada tambang yang panjangnya 15 meter. Pada waktu melaksanakan pembelajaran renang, alat ini selalu berada di samping

yang ada, yakni sebesar 10.230 sekolah yang akan digarap. Untuk tahap 2, SAU ingin mendapat pembeli tetap dari luar Pulau Jawa. Penentuan jumlah pangsa pasarnya juga