• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi di dunia ini sangat beragam, dan keberagaman tersebut dilatarbelakangi oleh keberagaman budaya penuturnya. Dewasa ini, seseorang selain menguasai bahasa ibu, sering juga mampu menguasai bahasa asing lainnya, salah satunya adalah bahasa Jepang. Bahasa Jepang merupakan bahasa resmi yang dipakai oleh masyarakat Jepang untuk berkomunikasi. Namun akhir-akhir ini sejalan dengan perkembangan teknologi dan informasi serta kebutuhan komunikasi dengan negara Jepang, bahasa Jepang banyak dipelajari di negara lain. Untuk mempelajari bahasa Jepang diperlukan suatu pemahaman mengenai aturan-aturan untuk memahami bahasa tersebut. Salah satu hal yang sangat penting untuk dipahami dalam mempelajari bahasa Jepang adalah penggunaan kata sambung atau konjungsi.

Dalam bahasa Jepang konjungsi disebut dengan setsuzokushi. Setsuzokushi adalah kelas kata yang dipakai untuk menghubungkan atau merangkaikan dua buah kata atau lebih, klausa, kalimat dengan kalimat yang lainnya, akibat dari kalimat sebelumnya dinyatakan pada kalimat berikutnya, dan kata tersebut menunjukkan hubungan seperti apa yang ditunjukkan oleh kalimat sebelumnya (Gendai Kokugo Reikai jiten,1993;703). Untuk menguasai setsuzokushi tidak cukup hanya dengan mengetahui artinya saja, tetapi juga harus memahami cara

(2)

penggunaan masing-masing setsuzokushi sesuai dengan jenis dari setsuzokushi tersebut. Jenis-jenis setsuzokushi sangat beragam, seperti heiritsu no setsuzokushi, sentaku no setsuzokushi, tenka no setsuzokushi, gyakusetsu no setsuzokushi, joken no setsuzokushi, tenkan no setsuzokushi, setsumei no setsuzokushi (Isami dalam Sudjianto,1986;101).

Penelitian ini memfokuskan pada penelitian mengenai tenka no setsuzokushi. Tenka no setsuzokushi merupakan konjungsi yang berfungsi untuk menyatakan bahwa tindakan atau keadaan yang dinyatakan sebelum setsuzokushi tersebut dilanjutkan dengan tindakan atau keadaan yang dinyatakan dalam kalimat berikutnya, dan penjelasan yang terdapat dalam kalimat setelah setsuzokushi tersebut memperkuat pernyataan yang telah disebutkan sebelum setsuzokushi tersebut (Nagayama dan Murakami dalam Sudjianto, 1996;102). Kelas kata yang termasuk dalam tenka no setsuzokushi adalah omakeni, shikamo, soshite, sonoue, sorekara, soreni, nao, dan mata.

Untuk lebih jelas mengetahui penggunaan dari tenka no setsuzokushi, berikut ini adalah contoh datanya.

1. きのう、おばさんに映画に連れていってもらって、おまけに夕食 までごちそうになった。

(NBJ,1994;57) Kinou, obasan ni eiga ni tsureteittemoratte, omakeni yuushoku made gochisouni natta.

‘Kemarin, bibi menghantarkan saya untuk menonton film, selain itu beliau juga mengajak makan malam.’

(3)

2. 日本語は語彙が英語と全然違うし文法も難しい。しかも、日本語に は漢字がある。

(ADIJG,1994;392) Nihongo wa goi ga eigo to zenzen chigaushi bunpou mo muzukashii. Shikamo, nohongo ni wa kanji ga aru.

‘Kosa kata bahasa Jepang sama sekali berbeda dengan bahasa Inggris, dan tata bahasanya juga sulit. Lagi pula bahasa Jepang memiliki kanji.’

3. お土産は小さくて、そして軽いものがいい。

(NBJ, 1994;170) Omiyage wa chiisakute, soshite karui mono ga ii.

‘Souvenirnya kecil, dan juga ringan.’

4. 日本語は構造が英語とかなり違うし、その上漢字があるから、アメ リカ人には習得が難しい。

(ADIJG, 1994;416) Nihongo ha kouso ga eigo to kanari chigaushi, sono ue kanji ga arukara, amerika jin ni wa shuutoku ga muzukashii.

‘ Bahasa Jepang sangat berbeda dengan bahasa Inggris, selain itu dalam bahasa Jepang terdapat kanji, orang Amerika sulit untuk belajar’.

5. 夏休みにタイ、マレーシアそれからインドネシアの3カ国回 ってきた。

(NBJ, 1994;173) Natsuyasumi ni Tai, Maresia sorekara Indonesia no 3 ka koku

mawattekita.

‘Pada saat liburan musim panas saya telah mengelilingi tiga negara yaitu Thailand, Malaysia setelah itu Indonesia. ‘

6. 私の家には私たち夫婦と子供が二人、それに猫と犬が一匹ずついる。 (ADIJG, 1994:427) Watashi no uchi ni ha watashitachi fuufu to kodomo ga futari, soreni neko to inu ga ippiki zutsu iru.

‘Di rumah saya ada istri dan dua orang anak, selain itu ada satu kucing dan satu anjing’.

(4)

7. この論文を完成するまでには、なお2か月は必要だろう。

(ADAJG, 1994:346) Kono ronbun o kansei suru made ni wa, nao 2 ka getsu wa

hitsuyou darou.

‘Untuk menyelesaikan makalah ini, membutuhkan waktu sekitar lagi 2 bulan.’

8. 来年の春、またお会いします。

(ADAJG, 1994:248) Rainen no haru, mata oaishimasu.

‘Saya akan bertemu kamu lagi pada saat musim semi tahun depan’.

Dari contoh pemakaian kalimat di atas terlihat penggunaan tenka no setsuzokushi memiliki perbedaan struktur kalimat namun memiliki makna yang hampir sama sehingga sulit untuk membedakan dalam penggunaannya. Untuk lebih jelasnya penelitian ini akan menjelaskan mengenai penggunaan tenka no setsuzokushi yang terdapat dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami, sehingga melalui penelitian ini dapat memudahkan pemahaman bagi pembelajar bahasa Jepang khususnya dalam bidang ilmu linguistik.

(5)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah struktur kalimat tenka no setsuzokushi pada novel Norwei no mori karya Haruki Murakami?

2. Bagaimanakah makna tenka no setsuzokushi pada novel Norwei no mori karya Haruki Murakami?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian ini mempunyai dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Kedua tujuan tersebut adalah sebagai berikut.

1.3.1 Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan linguistik khususnya dalam bidang kajian sintaksis. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah sumber kepustakaan mengenai tenka no setsuzokushi khususnya dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami.

1.3.2 Tujuan Khusus

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui struktur kalimat dari tenka no setsuzokushi dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami.

(6)

2. Mengetahui makna tenka no setsuzokushi dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini dapat terbagi menjadi dua yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1.4.1 Manfaat Teoretis

Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi teoretis mengenai penggunaan dari tenka no setsuzokushi dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami bagi penelitian berikutnya. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan menjadi referensi dan menambah kajian pustaka dalam penelitian mengenai tenka no setsuzokushi.

1.4.2 Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan dalam membedakan penggunaan tenka no setsuzokushi bagi pembelajar bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang tenka no setsuzokushi memiliki kemiripan arti, namun memiliki cara penggunaan yang berbeda dalam kalimat. Jadi sangat sulit bagi pembelajar bahasa Jepang untuk membedakan dalam penggunaannya. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberi kemudahan apabila ingin memahami struktur kalimat serta makna dari tenka no setsuzokushi dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami.

(7)

1.5 Ruang Lingkup

Agar penelitian ini tidak keluar dari konsep yang dibahas, maka penelitian ini hanya dibatasi pada struktur kalimat serta makna dari tenka no setsuzokushi dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami.

1.6 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami. Jilid pertama yang terdiri dari 302 halaman yang terdiri dari lima bab (bab1-5). Sedangkan jilid kedua terdiri dari 293 halaman yang terdiri dari enam bab (bab 6-11) yang diterbitkan pada tahun 2004 oleh Kondansha, Tokyo.

1.7 Metode dan Teknik Penelitian

Adapun metode dan teknik yang digunakan pada penelitian ini yaitu terdiri dari tiga metode dan teknik. Ketiga metode dan teknik tesebut yaitu metode dan teknik pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, dan yang terakhir yaitu metode dan teknik penyajian hasil analisis.

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode simak. Metode simak yaitu metode yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto,1993:133). Penggunaan metode simak dalam penelitian ini yaitu, pertama-tama menyimak penggunaan bahasa yang mengandung tenka no setsuzokushi pada novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami. Penyimakan tenka no setsuzokushi dilakukan dengan teknik catat.

(8)

Teknik catat adalah teknik yang dilakukan dengan mencatat data-data yang telah disimak lalu dilanjutkan dengan pengklasifikasian data (Sudaryanto, 1993:135). Penggunaan teknik catat dalam penelitian ini yaitu, dengan mencatat kalimat yang mengandung tenka no setsuzokushi yang terdapat pada novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami, setelah data-data dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami terkumpul, lalu dilanjutkan dengan pengklasifikasian data.

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Metode dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya adalah bagian dari bahasa itu sendiri (Sudaryanto,1993:15). Dalam penelitian ini, data-data yang mengandung tenka no setsuzokushi yang terdapat dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami menjadi penentu dari bahasa sasaran penelitian ini. Kemudian dilanjutkan dengan teknik dasar dari metode agih yang digunakan adalah teknik bagi. Teknik bagi dilakukan dengan cara membagi satuan lingual tertentu menjadi beberapa bagian atau unsur dan unsur-unsur yang bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan lingual yang dimaksud (Sudaryanto,1993: 37). Penggunaan dari teknik ini yaitu data- data yang terkait dengan tenka no setsuzokushi yang terdapat dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami dibagi satuan kebahasaannya menjadi beberapa bagian yang membentuk satuan lingual, kemudian disusun dengan analisis.

1.7.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Setelah data-data terkumpul kemudian dianalisis, selanjutnya yaitu tahapan penyajian hasil analisis data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

(9)

yaitu metode informal. Metode informal adalah metode yang cara penyajiannya melalui kata-kata biasa bukan dalam dalam bentuk angka (Sudaryanto,1993:145). Selanjutnya teknik yang digunakan yaitu teknik informal yaitu dengan menyajikan hasil analisis data berupa struktur dan makna tenka no setsuzokushi dalam novel Norwei no Mori karya Haruki Murakami yang disajikan dalam kata-kata ke dalam bentuk laporan penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Anak yang menjadi korban kekerasan perlu mendapatkan perhatian khusus dan penanganan secara khusus yang melibatkan orang tua, keluarga, pemerintah, dan peran serta

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 566/KMK.04/1999 tentang Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan yang Usaha Pokoknya Melakukan Transaksi Penjualan atau

Untuk mengetahui seberapa besar efisiensi usahatani tebu antara petani mitra yang melakukan keprasan 1-2 kali dengan yang melakukan keprasan lebih dari 2 kali maka digunakan

a) Input pada koordinat x yaitu letak titik (node) depot dan pelanggan pada sumbu x di Gambar mapyogyakarta.jpg. Input koordinat x dipisah mengggunakan spasi. Input

• Increased Access to the Formal Justice Sector by

merasa bahwa harga yang dibayarkan sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari produk tersebut maka dapat mendorong konsumen untuk membeli produk tersebut. Selanjutnya Kotler

Pengetahuan ilmiah ini secara terus menerus dikembangkan dan dikaji manusia secara mendalam, sehingga melahirkan apa yang disebut filsafat ilmu (philosophy of