• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II LANDASAN TEORI"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

2.1. Profil Perusahaan

PT. INDONESIAN SERVICE BUREAU (PT.ISB) didirikan pada tahun 2003 di Jakarta dengan bidang usaha jasa Project Management dan Engineering Design untuk bidang minyak dan gas sejak tahun 2003. PT.ISB menangani project-project yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia dan di luar negeri

PT.ISB memiliki lingkup bidang usaha sebagai berikut : • Bidang Rekayasa Proses/Chemical meliputi :

o Desain engineering untuk proses produksi pada bidang minyak dan gas o Studi kelayakan proses produksi pada bidang minyak dan gas

o Analisa teknis untuk pengembangan proses produksi pada bidang minyak dan gas

• Bidang Rekayasa Sipil & Struktur meliputi :

o Desain engineering untuk struktur konstruksi pada bidang minyak dan gas

o Studi kelayakan struktur konstruksi pada bidang minyak dan gas o Analisa teknis untuk pengembangan struktur kontruksi pada bidang

minyak dan gas

o Penyedia tenaga teknis dan ahli untuk struktur kontruksi pada bidang minyak dan gas

• Bidang Rekayasa Piping dan Pipeline meliputi :

o Desain engineering untuk struktur konstruksi pipa pada bidang minyak dan gas

(2)

o Analisa teknis untuk pengembangan struktur kontruksi pipa pada bidang minyak dan gas

• Bidang Rekayasa Mekanikal meliputi :

o Desain engineering untuk mekanikal pada bidang minyak dan gas o Studi kelayakan mekanikal pada bidang minyak dan gas

o Analisa teknis untuk pengembangan mekanikal pada bidang minyak dan gas

• Bidang Rekayasa Instrumen dan Kelistrikan meliputi :

o Desain engineering untuk instrumen dan kelistrikan pada bidang minyak dan gas

o Studi kelayakan instrumen dan kelistrikan pada bidang minyak dan gas o Analisa teknis untuk pengembangan instrumen dan kelistrikan pada

bidang minyak dan gas

2.2. Alamat Perusahaan

PT.ISB beralamat di Gedung Prince Centre Lantai VI ruang 603-605, Jl. Jenderal Sudirman Kav 2-3, Jakarta 12000, Indonesia Telpon : (62-21) 573 3966 Fax : (62-21) 5738 808

2.3. Struktur Organisasi

(3)

-

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. ISB

2.4. Model Bisnis PT.ISB

(4)

Bagan di atas merupakan bagan dari bisnis model yang diterapkan PT.ISB. Dapat kita lihat bahwa adanya saling keterkaitan antara PT ISB dengan pihak-pihak lain yaitu Third Party (Pihak Ketiga) dan Client (Pemilik Project).

Client adalah pemilik project yang memberikan kontrak pekerjaan kepada PT.ISB. Sedangkan Third Party adalah pihak-pihak yang memiliki keahlian skill manpower yang tidak dimiliki oleh PT.ISB. Third Party bisa juga pihak ketiga yang telah ditunjuk langsung oleh Client dan PT.ISB berperan sebagai Project Management Team/Contract Supervisor.

2.5. Perencanaan Kapasitas

Perencanaan kapasitas merupakan aspek penting untuk optimalisasi sumber daya Teknologi Informasi (TI). Perencanaan yang tepat memastikan sumber daya dapat berfungsi baik serta untuk memenuhi permintaan layanan sekarang maupun kebutuhan masa depan. Dengan Perencanaan Kapasitas Sumber Daya TI, organisasi TI menjadi lebih produktif, menghabiskan lebih sedikit waktu untuk troubleshooting/mengatasi gangguan pada sumber daya dan lebih banyak waktu proaktif untuk melakukan strategi pencegahan masalah agar pengguna tidak terganggu karena masalah yang timbul pada saat mereka menggunakan layanan. Merujuk deskripsi dari Wikipedia, Perencanaan kapasitas adalah proses penentuan kapasitas produksi yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi untuk memenuhi tuntutan perubahan untuk produk-produknya.

Terdapat tiga langkah dasar untuk perencanaan kapasitas sebagai berikut : • Menentukan Persyaratan Service Level

Dalam menentukan level layanan, diperlukan pemahaman beban kerja pada lingkungan pada lokasi jaringan. Beban kerja itu sendiri mencakup apa, siapa dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan.

(5)

Selanjutnya, kapasitas saat ini dari sistem harus dianalisa untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Dalam mengAnalisa kapasitas, langkah-langkah yang harus dilakukan diantaranya adalah :

i. Memperhatikan pemanfaatan sumber daya untuk setiap beban kerja.

ii. MengAnalisa waktu respon

iii. Memeriksa penggunaan berbagai sumber daya system (CPU, memori, dan I / O device), sehingga dapat mengetahui permasalahan yang ada pada sumber daya.

• Perencanaan untuk masa depan

Akhirnya, dengan menggunakan perkiraan kegiatan bisnis masa depan dan persyaratan sistem yang akan ada pada masa depan, dapat diterapkan perubahan yang diperlukan dalam konfigurasi sistem untuk memastikan bahwa kapasitas Perusahaan cukup akan tersedia untuk mempertahankan tingkat pelayanan.

2.6. Pentingnya Capacity Planning

Capacity planning atau Perencanaan Kapasitas merupakan proses untuk merencanakan kapasitas sistem agar dapat memenuhi kebutuhan saat ini serta dapat mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan di masa yang akan datang. Secara teknis, capacity planning berarti merencanakan resource atau sumber daya yang dibutuhkan suatu sistem untuk beroperasi.

Permintaan pelanggan yang semakin tinggi memicu peningkatan kinerja kapasitas. Dari sisi IT, dibutuhkan capacity planning untuk menjamin sistem IT yang dibuat dapat beroperasi secara reliable sehingga dapat memenuhi kebutuhan user. Dengan kata lain, atribut QoS dalam sistem IT di bawah ini harus dapat memenuhi syarat.

a. Response time

Response time adalah waktu yang diperlukan oleh sistem untuk memberikan reaksi terhadap permintaan user.

(6)

b. Throughput

Throughput adalah tingkat dimana permintaan terselesaikan dari suatu sistem komputer yang diukur dalam operasi per unit waktu.

c. Availability

Fraksi waktu dimana sistem siap dan tersedia untuk pelanggan. Sebagai contoh, sistem dengan availability 99% dalam 30 hari akan mengalami unavailable selama: (1-0.99) x 30 hari x 24 jam/hari = 7.2 jam

d. Reliability

Probabilitas bahwa fungsi suatu sistem secara tepat dan kontinu berada dalam periode waktu yang telah ditetapkan.

e. Security

Security terdiri atas tiga aspek yaitu: • Confidentiality

Hanya user yang mempunyai hak yang dapat mengakses informasi • Data Integrity

Informasi tidak dapat dimodifikasi oleh user yang tidak berhak • Non-repudiation

Pengirim pesan dijaga agar tidak dapat menyangkal bahwa ia telah mengirimkan pesan

f. Scalability

Suatu sistem dikatakan scalable jika kinerjanya tidak menurun secara signifikan meksipun digunakan oleh banyak user atau beban sistem meningkat.

g. Tampak dari gambar di atas bahwa sistem A bersifat non-scalable karena parameter response time-nya meningkat drastis (kinerja sistem turun drastis) jika beban sistem ditambah. Sedangkan sistem B bersifat scalable karena kinerjanya menurun perlahan (linear) sehingga dapat diprediksi sehingga bebannya bisa ditambah dengan lebih leluasa.

(7)

h. Extensibility

Kemampuan suatu sistem untuk berkembang dengan mudah sehingga dapat menguasai kebutuhan kinerja dan fungsional yang baru.

Oleh karena itu, kebutuhan untuk melakukan capacity planning yang memadai semakin mendesak. Secara umum, capacity planning dibutuhkan untuk memenuhi beberapa hal yaitu:

• User experience

Menciptakan sistem dengan response time yang cepat, agar memenuhi tuntutan user.

• Membantu mengalokasikan resource

Jika kita memahami batasan hardware yang dimiliki, maka kita dapat memperkirakan jumlah hardware tambahan yang diperlukan untuk mendukung meningkatnya permintaankinerja.

• Membantu menjawab pertanyaan : infrastruktur hardware dan software seperti apa yang diperlukan untuk mempermudah penyebaran sistem yang ada untuk mencapai tujuan kinerja tertentu Secara praktis, capacity planning digunakan untuk:

• Memastikan tersedianya resource komputer yang memadai sehingga workload dapat memenuhi tingkat layanan.

• Memberikan manajemen waktu untuk menyusun anggaran pendapatan sumber daya komputer untuk memenuhi permintaan workload.

• Memberikan manajemen pemahaman dimana sumber daya komputer digunakan, siapa yang menggunakan, untuk alasan apa, dan berapa banyak pertumbuhan yang akan terjadi.

Maka, dengan capacity planning yang memadai, diperoleh manfaat-manfaat sebagai berikut:

a. Meningkatkan efisiensi staf IT

(8)

c. Meningkatkan tingkat kepuasan user

d. Meningkatkankeselarasan IT dengan sasaran bisnis

e. Mengoptimalkan sumber daya layanan yang baru dan yang ada f. Mengurangi masalah kinerja dan ketersediaan

2.7. Perencanaan Kapasitas untuk Sistem Jaringan dengan Metode SBSA

Metode SBSA (Step by Step Approach) adalah metode yang digunakan dalam seminar Sharing Vision ITB (Institut Teknologi Bandung) untuk membuat Capacity planning. Capacity planning dengan Metode SBSA dapat digunakan untuk merencanakan kapasitas Network, Server, Database/Storage serta Data Center. Penulis berfokus pada Capacity Planning Bandwidth yang termasuk dalam Network Capacity Planning.

Sistem Jaringan adalah salah satu komponen penting dalam lingkungan bisnis pada berbagai perusahaan. Sebagai salah satu pendukung utama dari layanan bisnis, sistem jaringan diharapkan mampu diberdayakan seoptimal mungkin sehingga bisnis perusahaan tetap bertahan dan memberikan keuntungan yang optimal. Berangkat dari peran sistem jaringan yang begitu signifikan, maka diperlukan adanya Perencanaan Kapasitas (Capacity Planning) jaringan sebagai Sumber Daya TI agar dapat berperan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan memberikan tingkat pelayanan yang memuaskan kepada pengguna dalam lingkup ketersediaan (avaibility), skalabilitas (scalability), dan efisiensi biaya (cost efficiency). Ketersediaan berarti bahwa pengguna dapat mengandalkan jaringan untuk mengakses data dari manapun, kapan saja, terlepas dari traffic load jaringan. Availability juga berhubungan dengan masalah ukuran kualitas, seperti pendek dan waktu respon dapat diramalkan. Skalabilitas berarti bahwa jaringan harus mampu melayani dengan tanpa penurunan performa pertumbuhan saat ada penambahan user/pengguna. Sedangkan keefektifan biaya berarti bahwa kualitas jaringan, diwakili oleh ketersediaan dan kecepat tanggapan, harus datang dengan pengeluaran yang memadai dalam infrastruktur TI dan personil. Dengan memperhatikan kebutuhan dalam sistem manajemen pelayanan

(9)

jaringan, maka perlu dilakukan perencanaan kapasitas layanan jaringan dengan sistematis.

Network Capacity Planning dengan Metode SBSA mengelompokkan operasi-operasi yang terjadi menjadi operasi-operasi biasa dan operasi-operasi kompleks dimana operasi-operasi biasa adalah operasi yang memakai bandwidth<250 Kbps sedangkan operasi kompleks menggunakan bandwith > 250 Kbps. Masing-masing jenis operasi mempunyai satu macam beban operasi, jumlah, jam aktif serta jumlah pengguna operasi.

Dibawah ini adalah proses Capacity Planning dengan Metode SBSA :

Gambar 2.3 Proses Capacity Planning dengan Metode SBSA

2.8. Analisa Trafik dengan Metode SBSA

Langkah pertama ini dilakukan untuk mengAnalisa penggunaan bandwidth perusahaan. Secara umum, perhitungan kebutuhan bandwidth metode ini dapat dibagi menjadi tiga proses seperti ditunjukkan pada gambar berikut ini :

(10)

Gambar 2.4 Analisa Trafik dengan Metode SBSA

2.9. Mengumpulkan Data Profil

Data profil adalah data perusahaan yang hendak dibuat capacity planning-nya. Data Profil dapat di bagi menjadi 3 bagian :

• Wilayah Kerja • Kategorisasi Operasi • Beban Jaringan

Berikut adalah ilustrasi untuk pembagian Data Profil

(11)

2.10. Menghitung Jumlah Operasi Per Detik

Metode SBSA merumuskan bahwa untuk menghitung Jumlah Operasi Per Detik , harus diketahui terlebih dahulu Jumlah operasi per pengguna per detik. Adapun rumusan matematisnya adalah sebagai berikut :

ik perhari aktif jam ratarata jml perhari pengguna per Operasi Jml ik per pengguna per Operasi Jml det 3600 _ _ _ _ _ _ _ _ det _ _ _ _ × =

Baru kemudian di ketahui Jumlah Operasi per detik. Adapun rumusannya adalah sebagai berikut : aktif jam ratarata jml perhari pengguna per Operasi Jml ik per Operasi Jml_ _ det = _ _ _ _ × _ _ _ 2.11. Menghitung Bandwidth

Total Bandwidth yang terpakai dalam satu waktu dapat dirumuskan sebagai: Total Bandwidth = Beban jaringan terhadap operasi x Jumlah operasi per detik

Dimana Beban jaringan terhadap operasi adalah jumlah KB rata-rata data yang ditransfer melalui jaringan saat operasi biasa dilakukan.

Berikut adalah contoh perhitungan bandwidth dengan Metode SBSA: Kasus PT.AAA :

Profil:

(12)

• Persentase pengguna aktif = 70% (dari total 100 user, pengguna yang aktif melakukan aktifitas-aktifitas transaksi data adalah 70 user)

• Beban operasi kompleks >= 250 kb • Beban operasi biasa <= 125 kb

• Jumlah operasi kompleks (operasi dimana jumlah data yang ditransfer lebih dari 250 Kb) = 50 operasi per hari

• Jumlah operasi biasa (operasi biasa adalah operasi dimana jumlah data yang ditransfer berkisar antara 125Kb-250 Kb) = 50 operasi per hari • Jumlah jam efektif tiap hari = 7 jam kerja

Tanya: Berapakah total penggunaan bandwidth per detik PT.AAA? Jawab:

Setelah didapat data profil, maka langkah berikutnya adalah mencari jumlah operasi per detik.Sub-langkah yang harus dilakukan adalah:

a. Jumlah operasi tiap pengguna per hari

Jumlah operasi tiap pengguna per hari adalah banyaknya operasi yang dilakukan satu pengguna setiap hari.

Pada metode SBSA, Jumlah operasi tiap pengguna per hari dirumuskan sebagai berikut :

(Rasio Beban ops kompleks dan ops biasa) (x Jml ops kompleks) biasa

ops

xbeban_ _ _ _ _ _ _ _ _ _

1 +

Sehingga, dalam penerapan untuk Network Capacity Planning pada PT.AAA, dapat di hitung sebagai berikut :

(13)

hari pengguna operasi x Kb Kb x / / . 150 50 125 250 50 1 = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ + =

Rasio beban operasi kompleks dan operasi biasa digunakan untuk mengetahui satu operasi kompleks dapat dianggap setara dengan berapa kali operasi biasa. Dalam hal ini, karena beban operasi kompleks adalah 250 Kb dan operasi biasa adalah 125 Kb, maka beban operasi kompleks adalah dua kali lipat beban operasi biasa.

Dengan demikian, satu operasi kompleks disetarakan dengan dua operasi biasa.

Setelah disetarakan, baru jumlah operasi kompleks dan jumlah operasi biasa ditambahkan untuk mendapatkan total jumlah operasi tiap pengguna per hari.

b. Jumlah operasi per detik

Jumlah operasi per detik adalah banyaknya operasi biasa yang terjadi selama 1 detik. Setelah diketahui jumlah operasi yang dilakukan tiap

pengguna dalam satu hari, menurut metode SBSA, Jumlah operasi per detik di hitung dengan formula :

Jumlah operasi/pengguna/hari x Jumlah Pengguna x Persentase Pengguna Aktif Jumlah Jam Aktif per Hari x 3600

Catatan : Angka 3600 adalah jumlah detik dalam 1 jam

Sehingga, dalam penerapannya untuk Network Capacity Planning pada PT.AAA, dapat di hitung jumlah operasi/detik sebagai berikut :

(14)

150 operasi /pengguna/hari x 100 user x 70% 7 x 3600

= 0,4166 operasi/detik

c. Total penggunaan bandwidth per detik

Total penggunaan bandwidth per detik didapat dengan mengalikan jumlah operasi per detik dan besarnya beban satu operasi biasa. Pada metode SBSA, Jumlah penggunaan bandwidth per detik dirumuskan sebagai berikut :

Total penggunaan bandwidth per detik = jumlah operasi per detik x beban operasi biasa

Sehingga, dalam penerapannya untuk Network Capacity Planning pada PT.AAA, dapat di hitung total penggunaan bandwidth per detik sebagai berikut :

0,4166 x 125 Kbps = 52 Kbps

Setelah mendapatkan total penggunaan bandwidth per detik (dalam Kbps), alternatif teknologinya bisa ditentukan dengan menggunakan tabel berikut ini: Dari hasil perhitungan dengan metode SBSA diatas, dapat diketahui bahwa total penggunaan bandwidth per detik pada PT.AAA adalah sebesar 52 Kilobytes per second untuk tiap user.

2.12. Analisa Quality of Services (QoS)

Analisa QoS dengan Metode SBSA meliputi tiga hal, yaitu: 2.12.1. Tingkat Kebutuhan Bandwidth

Jumlah penggunaan bandwidth ditentukan dari Analisa trafik yang sudah dilakukan sebelumnya, sedangkan Total Bandwidth yang Tersedia merupakan

(15)

Bandwidth jaringan sebelum dilakukan Capacity planning. Apabila tingkat kebutuhkan bandwidth bernilai lebih dari 100%, maka dibutuhkan peningkatan kapasitas bandwidth.

Adapun rumusannya adalah sebagai berikut :

% 100 _ _ _ _ _ _ = × Tersedia Bandwidth Totsl Bandwidth Pemakaian Jumlah bandwidth penggunaan Tingkat

2.12.2. Analisa Response time

Analisa ini bertujuan untuk mengAnalisa total waktu yang dibutuhkan mulai dari transmisi dikirim oleh pengirim hinggarespons dari penerima diterima oleh pengirim.

2.12.3. Analisa Throughput

MengAnalisa jumlah data yang dapat dikirimkan dalam suatu waktu. Tujuan dari Analisa QoS adalah meningkatkan bandwidth, mengoptimalkan throughput serta mengurangi response time.

2.13. Konsep Dasar Jaringan

Jaringan komputer adalah sekelompok komputer yang saling terhubung antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu, jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagi lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan. Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung banyak komputer ke sebuah atau beberapa server. Server adalah komputer yang difungsikan sebagai pelayan pengiriman data atau penerimaan data serta mengatur pengiriman dan penerimaan data diantara komputer-komputer yang tersambung.

(16)

2.14. Tujuan Membangun Jaringan

Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah untuk membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju kesisi penerima (receiver) melalui media komunikasi

2.15. Manfaat Jaringan Komputer

Adapun manfaat yang didapat dalam membangun jaringan komputer adalah : • Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai.

• Media komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi yang penting lainya. Dengan mengunakan jaringan komputer, duaorang atau lebih yang jaraknya sangat jauh akan lebih muda bekerja sama.

• Integrasi

Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lain.

• Pengembangan dan pemeliharaan

Pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya misalnya: meningkatkan kualitas pencetakan dari dot matrix printer ke laser printer.

(17)

Jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akases para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

2.16. Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Jaringan

Keberadaan jaringan sangat dirasakan manfaatnya karena memiliki lebih banyak kelebihan bila dibandingkan dengan PC (Personal Komputer) yang berdiri sendiri (Stand Alone/Single User).

2.16.1. Keuntungan Menggunakan Jaringan

a. Jaringan menggunakan manajemen sumber daya lebih efisien

Artinya beberapa PC (Personel Computer) atau Workstation dapat menggunakan media komputer seperti printer, modem untuk akses internet secara bersamaan. Selain itu juga untuk lisensi perangkat lunak (software) jaringan lebih murah dari pada lisensi yang stand alone (PC rumah) untuk jumlah pengguna yang sama.

b. Jaringan mempercepat proses berbagi data (Data Sharing)

Mentransfer data dalam jaringan selalu lebih cepat dibandingkan sarana berbagi file bukan jaringan lainnya. Mengurangi transfer data dengan menggunakan flopy disk, yang kadang kala dapat sewaktu-waktu hilang karena disketnya rusak.

c. Jaringan memungkinkan kelompok kerja berkomunikasi dengan lebih efisien

Surat dan pesan elektronik merupakan substansi sebagian besar sistem jaringan, disamping sistem penjadwalan, pemantauan proyek, konfrensi on-line dan groupware, dimana semuanya membantu tim bekerja lebih proaktif.

d. Jaringan membantu pelaku bisnis dalam melayani klien mereka dengan lebih efektif

(18)

Akses jarak jauh ke data terpusat memungkinkan karyawan dapat melayani klien dan dapat berkomunikasi langsung dengan pemasok. e. Jaringan membantu pengeluaran biaya untuk meng-upgrade perangkat

pendukung untuk setiap mesin desktop

f. Perangkat modern membutuhkan ruang penyimpanan yang besar, lazimnya paket menggunakan 100-700 MB, ditambah ruang penyimpanan terkait. Sungguh merupakan suatu pemborosan, apabila pada setiap komputer terpasang harddisk dengan ukuran yang lebih besar.

2.16.2. Kerugian Menggunakan Jaringan a. Mudah terinfeksi virus

Hal ini disebabkan karena adanya hak akses pada disk drive local. Virus dapat menyebar kedalam jaringan apabila ada pengguna (user) yang memasukkan disket yang bervirus dan memanggil program yang ada di dalam disket tersebut. Dengan terinfeksinya virus ke dalam jaringan, maka seluruh komputer yang ada di dalam jaringan tersebut akan terjangkit virus.

b. Keamanan data

Keamanan data di dalam jaringan tidak menjadi hal yang pasti untuk tetap aman dan “sehat” dari berbagai penyusup yang tidak bertanggung jawab, tetapi ada pengguna jaringan (user) yang mempunyai hak akses menyeluruh untuk menjaga keamanan data-datanya. User inilah yang biasa disebut Supervisor atau Administrator. c. Diperlukannya biaya tambahan

Artinya dalam membuat jaringan diperlukan dana yang cukup untuk membeli perangkatnya seperti Hub, kabel jaringan.

(19)

Bentuk jaringan komputer berdasarkan varian area network dan letak daerah cakupan dari jaringan itu sendiri maka jenis-jenis jaringan adalah LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Areal Network), WAN (Wide Area Network).

2.17.1. LAN (Local Area Network)

Menurut Andrews, Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor perusahaan atau pabrik-pabrik untuk pemakain bersama (misalnya printer) dan saling bertukar informasi. Adapun karakteristik LAN adalah sebagai berikut :

a. Ruang lingkup geografis terbatas hanya pada satu area tertentu saja, misalnya pada lingkungan kampus atau sekolahan.

b. Tidak menggunakan fasilitas perusahaan telekomunikasi umum, artinya jaringan ini hanya bersifat lokal dengan memakai kabel coaxial atau utp sebagai media transfer datanya.

c. Pemilikkan dan pengoperasian oleh vendornya atau perusahaan yang bersangkutan.

d. Terdiri atas beragam komputer dan peripheral pendukung. e. Kapasitas transmisi data relatif tinggi.

Gambar 2.6 Jaringan LAN (Local Area Network)

(20)

Menurut Jack & Farida, Metropolitan Area Network (MAN) merupakan suatu jaringan antar kota dengan tranfer data berkecepatan yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan dan sebagainya. Pada dasarnya, MAN (Metropolitan Area Network) merupakan LAN (Local Area Network) berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi yang sama dengan LAN.

Jaringan area metropolitan mempunyai jalur cadangan apabila terjadi kesalahan atau kerusakkan pada jalur utamanya, maka dari itu banyak perusahaan-perusahaan besar menggunakan jasa dari jaringan area metropolitan. Selain itu jaringan area metropolitan menawarkan biaya yang lebih murah dan pulsa telepon, serta penyampaian data yang lebih cepat. Adapun karakteristik MAN adalah sebagai berikut :

a. Letak geografis jangkauan antara 5-100 km.

b. Menggunakan fasilitas saluran komunikasi data paket.

MAN berhubungan dengan remote terminalnya menggunakan jaringan paket data umum jaringan atau Public Switch Telephone Network, ada dua jenis hubungan utama yaitu melalui Lease Line (Saluran telepon sewa) dan Dial-up (saluran telepon umum).

c. Modulator dan demodulator (Modem)

Jaringan MAN untuk melakukan komunikasi antar jaringannya yang berbeda lokasi dan jarak menggunakan alat komunikasi berupa modem yang di pasang pada setiap PC-nya, modem ini berfungsi sebagai pengubah sinyal atau data analog menjadi digital dan sebaliknya.

d. Memerlukan peralatan jaringan tambahan.

Satu jaringan atau lebih yang saling berhubungan memerlukan suatu alat tambahan internetwork dikarenakan adanya suatu jaringan komputer yang saling terkait. Peralatan internetwork ini berupa repeater, gateway, router dan bridge.

(21)

Kecepatan pengiriman data dalam jaringan MAN sangat relatif tinggi tiap satu unit, waktunya berkisar antara 10 Mbps-100 Mbps (Megabyte per second).

Gambar 2.7 Jaringan MAN (Metropolitan Area Network)

2.17.3. WAN (Wide Area Network)

Menurut Jack dan Farida,Wide Area Network (WAN) merupakan sebuah jaringan komputer atau peralatan komputer yang terkoneksi dengan saluran telpon dalam satu servis area yang mencakup daerah geografis yang luas, sering kali mencakup sebuah negara atau benua.

WAN adalah jaringan area luas yang menghubungkan antara sistem yang terpisah sangat jauh untuk dimasukkan kedalam jaringan rumah atau gedung yang kecil. WAN menghubungkan masyarakat umum secara right-of-ways dan biasanya menggunakan sircuit carrier umum. Jaringan ini memakai komunikasi jangkauan luas penyambungannya yang meliputi jalur pengubah dan jalur sewa, fiber optik, koaksial dan satelit. Pada dasarnya jaringan area luas merupakan jaringan komunikasi yang memungkinkan pesan, suara,

(22)

sinyal, pesan video atau gambar, ataupun data komputer ditransmisikan melalui area geografis yang sangat luas.

Adapun karakateristik WAN adalah sebagai berikut : a. Ruang lingkup geografis tak terbatas.

b. Menggunakan fasilitas saluran komunikasi umum. c. Kecepatan pengiriman data sangat tinggi.

Gambar 2.8 Jaringan WAN (Wide Area Network)

2.18. Arsitektur Jaringan

Jaringan terdiri dari beberapa unsur, antara lain sebuah PC yang saling dihubungkan satu dengan yang lainnya. Cara dan bentuk hubungan antara PC ini lazim dikenal sebagai topologi LAN yang dapat diartikan juga sebagai tata letak jaringan. Topologi jaringan atau arsitektur jaringan adalah istilah yang digunakan untuk menguraikan cara dimana komputer terhubung dalam satu jaringan. Topologi fisik menguraikan layout aktual dari perangkat keras jaringan, topologi logika

(23)

menguraikan perilaku komputer pada jaringan, dan sudut pandang operator manusianya.

Tanpa memandang konfigurasi yang digunakan, semua jaringan terdiri dari komponen-komponen dasar yang sama, yaitu :

2.18.1. Server atau File server

Adalah komputer induk atau utama yang berfungsi untuk mengendalikan dan mengakses atau mengirim data dan aplikasi keseluruh jaringan.

Server ada dua jenis, yaitu :

• Dedicated server yaitu sebuah server yang hanya dapat dipakai sebagai server saja.

• Non-Dedicated server yaitu sebuah server yang dapat dipakai sebagai server dan juga dapat dipakai sebagai workstation.

2.18.2. Client atau User

Adalah manusia yang menggunakan PC (Personal Komputer) yang terangkai atau terhubung dalam jaringan sehingga ia dapat berkomunikasi atau bertukar informasi dan menggunakan sarana atau program secara bersama-sama.

2.19. Topologi Jaringan

Adapun jenis-jenis topologi jaringan, yaitu :

2.19.1. Point to point

Metode ini biasanya dikenal dengan sebutan Peer to Peer, jaringan ini mudah untuk diinstalasi dan memiliki beberapa kelebihan antara lain :

• Kebebasan mengatur otoritas/hak akses pada tiap pengguna.

• Bahwa setiap PC bisa berfungsi sebagai client sekaligus server. Namun memiliki beberapa kekurangan juga seperti tidak adanya keteraturan

(24)

sistem yang merupakan sandaran utama dari suatu sistem informasi yang baik dengan kata lain tidak terkoordinasi dengan baik.

Gambar 2.9 Point to Point

2.19.2. Point to Multipoint

Metode jaringan ini biasa dikenal sebagai client-server. Jaringan ini mempunyai beberapa kelebihan salah satunya memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena seluruh manajemen jaringan dilakukan di server dan tiap pengguna jaringan mempunyai level dan hak akses tersendiri. Namun ada juga kelemahannya salah satunya semua PC harus terkoneksi ke server agar memperoleh hak akses data, baik lokal maupun jaringan sehingga apabila ada gangguan pada server, maka seluruh sistem akan terhenti dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Gambar 2.101 Point to Multipoint

(25)

Topologi ini punya bentuk fisik seperti bintang, dimana setiap node dihubungkan ke pusat. Jadi, setiap transfer data selalu melalui pusat. Media transmisinya bersifat tertutup dan setiap klient mempunyai kabel tersendiri untuk langsung berhubungan dengan file server sehingga apabila salah satu client mengalami kegagalan, maka client yang lain masih bisa berkomunikasi dengan server.

Gambar 2.11 Star

2.19.4. Bus

Topologi ini terdapat satu jalur umum yang berbentuk garis lurus. Ciri utama dari topologi ini adalah bahwa setiap sambungan saling bergantung, artinya apabila satu sambungan terganggu, maka tidak akan memutuskan sambungan yang lainnya, tetapi topologi ini tidak membentuk satu jalur tertutup.

(26)

Gambar 2.12 Linear Bus

2.19.5. Ring.

Pada topologi ring, semua PC yang terkoneksi ke jaringan akan saling dikaitkan sehingga membentuk satu koneksi yang tidak terputus menyerupai cincin tentunya dengan segmen kabel yang melingkar. Topologi ini bersifat tertutup dan aliran data dalam satu arah mengelilingi ring. Sebenarnya bentuk ini merupakan gabungan dari bentuk loop network dan bus network.

(27)

Gambar 2.19 Ring

2.20. Komponen Dalam Jaringan

Untuk membicarakan jaringan maka perlu kita ketahui terlebih dahulu komponen dasar jaringan. Agar dapat membangun suatu jaringan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan, jaringan dapat dikategorikan sebagai berikut :

2.20.1. Host to Node

Host adalah main prosesor atau sistem komputer utama di dalam jaringan. Host adalah prosesor atau sistem komputer yang dapat di akses oleh pemakai tanpa melalui jaringan. Host Remote adalah prosesor atau sistem komputer yang diakses atau penggunannya oleh pemakai harus melalui jaringan. Dalam jaringan seringkali dipergunakan istilah node sebagai pengganti host. Simpul umumnya berupa Concentrator ataupun Front End Prosesor.

(28)

2.20.2. Link

Link adalah saluran komunikasi yang menghubungkan simpul (host) yang satu dengan yang lain. Saluran tersebut dapat juga melalui apa yang disebut “Public data network”. Dengan cara yang lain, yaitu secara transparan, pada dasarnya pemakai hanya cukup mengetahui bahwa simpul-simpul yang diperlukan dapat saling berhubungan.

2.20.3. Software Pendukung (Operating Sistem)

Salah satu komponen jaringan yang tak kalah penting, selain hardware (perangkat keras) adalah mengenai sistem operasi atau Operating Sistem (OS). Karena dalam jaringan harus ada kecocokan atau kompatibilitas antara hardware dengan software yang bertujuan untuk menjaga lalu lintas aliran data yang masuk dan keluar.

2.21. Merancang Jaringan

Untuk merancang jaringan, secara singkat berikut adalah skema langkah-langkah merancang jaringan:

• Identifikasi Awal

Identifikasi awal merupakan langkah pertama dalam merancang jaringan yaitu menentukan tujuan bisnis dan teknis, tingkat ketersediaan, skalabilitas serta performansi suatu jaringan pada awalnya.

• Evaluasi

Setelah melakukan identifikasi, jaringan dievaluasi untuk menentukan masalah yang mungkin berpotensi serta mengidentifikasi solusi-solusinya. • Spesifikasi

Spesifikasi jaringan yang meliputi topologi, protokol, perangkat, redundansi dan keamanan jaringan ditentukan.

(29)

Terakhir dilakukan dokumentasi atas proses mendesain jaringan agar semua langkah yang diambil dalam mendesain terekam dengan lengkap agar jaringan dapat terus dikembangkan di kemudian hari.

2.22. Visual Basic 6

Microsoft Visual Basic 6 (sering disingkat sebagai VB6 saja) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang bersifat event driven dan menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program aplikasi berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman Common Object Model (COM). Sejak dikembangkan pada tahun 80-an, visual basic kini telah mencapai versinya yang ke-6.Visual Basic merupakan turunan bahasa BASIC dan menawarkan pengembangan aplikasi komputer berbasis grafik dengan cepat, akses ke basis data menggunakan Data Access Objects (DAO), Remote Data Objects (RDO), atau ActiveX Data Object (ADO), serta menawarkan pembuatan kontrol ActiveX dan objek ActiveX.

Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda. Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi eksternal tambahan.Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yangsangat luas. Dalam sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005, 62% pengembang perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual Basic, yang diikuti oleh C++, JavaScript, C#, dan Java. Bill Gates, pendiri Microsoft, memulai bisnis softwarenya dengan mengembangkan interpreter bahasa Basic untuk Altair 8800, untuk kemudian ia ubah agar dapat berjalan di atas IBM PC dengan sistem operasi DOS. Perkembangan berikutnya ialah diluncurkannya BASICA (basic-advanced) untuk DOS. Setelah BASICA, Microsoft meluncurkan Microsoft QuickBasic dan Microsoft Basic (dikenal juga sebagai Basic Compiler). Sejarah BASIC di tangan

(30)

Microsoft sebagai bahasa yang diinterpretasi (BASICA) dan juga bahasa yang dikompilasi (BASCOM) membuat Visual Basic diimplementasikan sebagai gabungan keduanya. Programmer yang menggunakan Visual Basic bisa memilih kode terkompilasi atau kode yang harus diinterpretasi sebagai hasil executable dari kode VB. Sayangnya, meskipun sudah terkompilasi jadi bahasa mesin, DLL bernama MSVBVMxx.DLL tetap dibutuhkan. Namun karakteristik bahasa terkompilasi tetap muncul (ia lebih cepat dari kalau kita pakai mode terinterpretasi). Visual Basic 6 merupakan bahasa yang mendukung OOP, namun tidak sepenuhnya. Beberapa karakteristik obyek tidak dapat dilakukan pada Visual Basic 6, seperti Inheritance tidak dapat dilakukan pada class module. Polymorphism secara terbatas bisa dilakukan dengan mendeklarasikan class module yang memiliki Interface tertentu. Visual Basic 6 (VB6) tidak bersifat case sensitif.

Visual Basic 6 menjadi populer karena kemudahan desain form secara visual dan adanya kemampuan untuk menggunakan komponen-komponen ActiveX yang dibuat oleh pihak lain.

2.22.1. Kelebihan Visual Basic 6

Beberapa keistimewaan utama dari visual basic 6 ini diantaranya seperti : • Menggunakan platform pembuatan program yang diberi nama Developer

studio, yang memiliki tampilan dan sarana yang sama dengan visual C++ dan Visual J++. Dengan begitu kita dapat bermigrasi atau belajar bahasa pemrograman lainnya dengan mudah dan cepat, tanpa harus dari nol lagi. • Memiliki copiler andal yang dapat menghasilkan file executable yang

lebih cepat dan lebih efisien dari sebelumya.

• Memiliki beberapa tambahan sarana Wizard yang baru. Wizard adalah sarana yang mempermudah di dalarn pembuatan aplikasi dengan mengotomatisasi tugas-tugas tertentu.

• Tambahan kontrol-kontrol baru yang lebih canggih serta peningkatan kaidah struktur bahasa visual basic.

(31)

• Sarana akses data yang lebih cepat dan andal untuk membuat aplikasi database yang berkemampuan tinggi.

• Visual Basic 6 memiliki beberapa versi atau edisi yang disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya.

2.22.2. Komponen Visual Basic

Komponen-komponen dari lingkungan visual basic adalah: • Control menu

Control menu adalah menu yang digunakan terutama untuk memanipulasi jendela Visual Basic. Dari menu ini kita bisa mengubah ukuran, memindahkan, atau menutup jendela Visual Basic atau jendela Windows lainnya.

• Menu

Menu Visual Basic berisi semua perintah Visual Basic yang dapat kita pilih untuk melakukan tugas tertentu. Isi dari menu ini sebagian hampir sama dengan program-program Windows pada umumnya. Untuk memilih menu, caranya juga sama dengan program Windows lainya yaitu dengan menggunakan mouse dan keyboard.

• Toolbar

Toolbar adalah tombol-tombol yang mewakili suatu perintah tertentu dari Visual Basic. Setiap tombol tersebut dapat langsung diklik untuk melakukan perintah tertentu. Toolbar yang umum adalah toolbar Standard. Pada Visual Basic 6, terdapat berbagai toolbar yang dapat kita gunakan.

• Form Windows

Form Windows atau jendela Form adalah daerah kerja utama, di mana kita akan membuat program-program aplikasi Visual Basic.

• Toolbox

Toolbox adalah sebuah kotak peranti yang mengandung semua objek atau kontrol yang dibutuhkan untuk membentuk suatu program

(32)

aplikasi. Kontrol adalah suatu objek yang akan menjadi interface (penghubung) antara program aplikasi dan user-nya, dan kesemuanya harus diletakkan didalam jendela form.

• Project Explorer

Jendela Project Explorer adalah jendela yang mengandung semua file didalam aplikasi Visual Basic. Setiap aplikasi dalam Visual Basic disebut dengan istilah project (proyek), dan setiap proyek bisa mengandung lebih dari satu file

• Jendela Properties

Jendela Properties adalah jendela yang mengandung semua informasi mengenai objek yang terdapat pada aplikasi Visual Basic. Properti adalah sifat dari sebuah objek.

• Form Layout Window

Form Layout Window adalah jendela yang menggambarkan posisi dari form yang ditampilkan pada layar monitor. Posisi form pada form layout window inilah yang menampilkan petunjuk dimana aplikasi akan ditampilkan pada layar monitor saat dijalankan nanti.

• Jendela Code

Jendela Code adalah salah satu jendela yang penting didalam Visual Basic. Jendela ini berisi kode-kode program yang merupakan instruksi-instruksi untuk aplikasi Visual Basic. Setiap objek pada Visual Basic dapat kita tambahi dengan kode-kode program untuk melakukan tugas-tugas tertentu, misalnya menutup aplikasi, membatalkan perintah, dan sebagainya.

2.23. Unified Modeling Language

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan umum yang digunakan untuk menentukan spesifikasi, melakukan visualisasi dan konstruksi pada perancangan software. UML lahir dari penggabungan banyak bahasa permodelan grafis berorientasi objek yang berkembang pesat pada akhir 1980-an dan awal

(33)

1990-an. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management Group. Tahun 1997 UML versi 1.1 muncul, dan saat ini versi terbaru adalah versi 1.5 yang dirilis bulan Maret 2003. Booch, Rumbaugh dan Jacobson mengembangkan teori tentang UML pada tahun 1999. Sejak saat itulah UML telah menjelma menjadi standar bahasa pemodelan untuk aplikasi berorientasi objek.

Pada umumnya UML dipakai dalam memodelkan sistem yang dibangun berbasiskan objek. Pemodelan (modeling) adalah proses merancang piranti lunak sebelum melakukan pengkodean (coding). Model piranti lunak dapat dianalogikan seperti pembuatan blueprint pada pembangunan gedung. Membuat model dari sebuah sistem yang kompleks sangatlah penting karena kita tidak dapat memahami sistem semacam itu secara menyeluruh. Semakin komplek sebuah sistem, semakin penting pula penggunaan teknik pemodelan yang baik.

Unified Modeling Language (UML) adalah keluarga notasi grafis yang membantu pendeskripsian dan desain sistem perangkat lunak, khususnya sistem yang dibangun menggunakan pemrograman berorientasi objek. Unified Modeling Language (UML) merupakan strandar yang relatif terbuka yang dikontrol oleh Object Management Group (OMG), sebuah konsorsium terbuka yang terdiri dari banyak perusahaan. OMG dibentuk untuk membuat standar – standar yang mendukung interoperabilitas, khusunya interoperabilitas sistem berorientasi objek. OMG mungkin lebih dikenal dengan standar – standar CORBA (Common Object Request Broker Architecture). Fowler (2004,p1-2)

2.23.1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.

(34)

Seorang/sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan system untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem.

Use case diwujudkan dalam bentuk diagram dengan beberapa notasi baku yang ditujukan untuk memudahkan kita melihat keseluruhan behaviour dari sebuah sistem. Use case tidak hanya digambarkan dalam bentuk diagram saja, namun diwujudkan pula dalam bentuk teks, yang dikenal dengan narrative use case, dimana proses yang ada dalam use case digambarkan dengan kata-kata sehingga menjadi lebih jelas.

Terdapat 3 bagian utama dalam use case modeling sebagaimana dijelaskan berikut ini :

• Actor

Actor sebagai perwujudan dari pengguna sistem, proses dan segala sesuatu yang berinteraksi dalam sistem tersebut. Actor tidak termasuk dalam sistem, tetapi dapat menggambarkan interaksi dari external user dengan sistem tersebut. Setiap actor berinteraksi dengan satu atau lebih use case dengan pertukaran pesan atau informasi.

• Use Case

Use case merupakan bagian dari sebuah sistem yang menyediakan sebuah fungsi atau tugas tertentu dan terdiri dari serangkaian aksi, use case memperlihatkan external behaviour dari sebuah sistem yang dilihat dari segi pengguna eksternal. Use case tidak seperti operation karena sebuah use case dapat terus menerima input dari actor pada saat dijalankan, dan use case dapat diterapkan pada unit sistem yang lebih kecil seperti subsistem.

• System Boundary

System boundary menjelaskan batasan suatu sistem dengan lingkungannya, sehingga memberi batasan yang jelas sampai mana

(35)

suatu sistem bekerja, termasuk membatasi sistem dengan actor yang berada di luar sistem. Di dalam system boundary terletak kumpulan use case dari sebuah sistem.

2.23.2. Diagram Kelas

Diagram Kelas menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi). Class memiliki tiga area pokok :

1. Nama (dan stereotype) 2. Atribut

3. Metoda

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut : • Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

• Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak- anak yang mewarisinya

• Public, dapat dipanggil oleh siapa saja.

Class dapat merupakan implementasi dari sebuah interface, yaitu class abstrak yang hanya memiliki metoda. Interface tidak dapat langsung diinstansiasikan, tetapi harus diimplementasikan dahulu menjadi sebuah class. Dengan demikian interface mendukung resolusi metoda pada saat run-time. Class dan object di dalam tahapan design digambarkan dengan letak yang memiliki tiga bagian. Pada bagian atas diberi nama class atau object. Bagian tengah merupakan bagian yang berisi attribute yang dimiliki dan bagian bawah berisi operation.

Dalam class dan object diagram tersebut terdapat beberapa istilah-istilah, diantaranya yaitu :

(36)

• Association Link

Merupakan link yang mewakili hubungan antar dua objek. Association adalah hubungan antar class dan mewakili kelompok link.

• Multiplicity

Merupakan banyaknya hubungan yang mungkin terjadi antar class. • Aggregation

Merupakan bentuk khusus dari association yang menggambarkan bahwa satu class merupakan bagian dari class lainnya, ”a part of”. Dalam beberapa kasus, satu class dapat terbagi menjadi beberapa class lagi.

• Generalization

Merupakan hubungan antara class induk (super class) dengan class anak (sub class). Hubungan yang terjadi adalah ”is a”. Pada hubungan generalisasi attribute dan behaviour yang terdapat pada super class akan diwarisi oleh sub class.

2.23.3. Diagram Aktivitas

Diagram Aktifitas menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, keputusan yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Diagram Aktifitas juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Diagram Aktifitas merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu diagram aktifitas tidak menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case

(37)

menggambarkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas.

2.23.4. Diagram Sekuensial

Diagram Sekuensial merupakan diagram yang menggambarkan pola hubungan diantara sekumpulan objek yang saling mempengaruhi menurut urutan waktu. Sebuah objek berinteraksi dengan objek lain melalui pengiriman pesan (messages). Diagram Sekuensial biasanya digunakan untuk mengilustrasikan sebuah use case.

Diagram Sekuensial menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Diagram Sekuensial terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Diagram Sekuensial biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

2.23.5. Deployment Diagram

Deployment diagram menggambarkan sumber fisik dalam sistem, termasuk node, komponen dan koneksi (model implementasi sistem yang statistik). Dalam hal ini meliputi topologi hardware yang dipakai sistem. Deployment diagram menggambarkan detail bagaimana komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

(38)

Gambar

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. ISB
Gambar 2.3 Proses Capacity Planning dengan Metode SBSA
Gambar 2.4 Analisa Trafik dengan Metode SBSA
Gambar 2.6 Jaringan LAN (Local Area Network)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Shalahuddi, 2011, Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek), Penerbit Modula:Bandung. Program Studi Sistem Informasi,

Berdasarkan hasil yang didapatkan melalui analisis deskriptif dan analisis statistik, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pada H1 didapatkan semakin tinggi persepsi risiko

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja puteri di SMK Muhammadiyah I Moyudan Yogyakarta yang tertuang dalam

Dengan fakta tersebut, penulis ingin sekali membantu mereka dengan menggunakan teknik Mind Mapping untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas VIII pada SMP

On 10 Oct 2006, a Yellowbill Ceuthmochares aereus was caught in a mist net in a relatively open area of savannah scrub in the reserve (Fig. 2) and on 30 Jun 2011, a song of

Peta I memiliki skala lebih kecil dari pada peta II, dengan bentang alam sama rincinya.. Berdasarkan peta kontur berikut ini, titik P berada pada ketinggian … dan

Berdasarkan tabel 2, laju reaksi fermentasi bonggol pisang menjadi etanol pada orde tiga disajikan dalam gambar 5, grafik antara ½(a-x) 2 pada variasi waktu

bahwa berdasarkan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 ayat (4) dan Pasal 75 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah, pembentukan