VALIDASI MODEL REDAMAN HUJAN PADA DAERAH
TROPIS DENGAN EFEK MULTIPLE SCATTERING
MENGGUNAKAN UKURAN TITIK HUJAN
BERDISTRIBUSI EKSPONENSIAL DAN WEIBULL
FIKIH FIDDIN A
2207100108
PEMBIMBING
Prof.Ir.Gamantyo Hendrantoro, M.Eng., Ph.D. Eko Setijadi, ST. MT., Ph.D.
LATAR
BELAKANG
Penggunaan Teknologi Wireless Frekuensi Tinggi Titik-titik HujanRedaman
Hujan
Absorption dan Scattering Turunnya Kualitas TelekomunikasiRUMUSAN
MASALAH
•
Bagaimana model redaman hujan pada daerah
tropis dengan mempertimbangkan efek multiple
scattering?
•
Berapa nilai koefisien redaman hujan spesifik dari
perhitungan menggunakan analisis numerik
dengan distribusi titik hujan Eksponensial dan
Weibull?
•
Model redaman hujan manakah yang sesuai
antara perhitungan dengan efek multiple
BATASAN
MASALAH
•
Distribusi ukuran titik hujan yang digunakan adalah DSD
Eksponensial dan Weibull. DSD Eksponensial meliputi:
DSD Eksponensial Marshall-Palmer, Le Wei Li dan Lince.
Sedangkan DSD Weibull yang digunakan adalah DSD
Weibull Sekine dan Lince.
•
Bentuk Titik hujan yang digunakan adalah Spherical.
•
Pengaruh kecepatan jatuh dan sudut jatuh diabaikan.
•
Validasi dilakukan dengan menggunakan redaman
Sekine, redaman daerah tropis, dan redaman ITU-R
P.838-3 2005
TUJUAN
•
Mendapatkan model redaman hujan menggunakan
distribusi ukuran titik hujan eksponensial dan
weibull
•
Mendapatkan koefisien redaman hujan
menggunakan distribusi ukuran titik hujan
eksponensial dan weibull
METO
DOLOGI
Pengukuran dan Perhitungan Redaman Hujan Sekine, Surabaya
dan ITU-R Penarikan Kesimpulan Model DSD Eksponensial Marshal-Palmer Validasi model redaman hujan Model DSD Weibull Sekine Model DSD Eksponensial Le Wei Li Model DSD Weibull Lince Model DSD Eksponensial Lince Analisis Numerik
redaman hujan Analisis Numerik redaman hujan Analisis Numerik
PEMBANGKITAN
TITIK HUJAN
Perhitungan permitivitas air Mulai Perhitungan radius kolektif Selesai yes no q=1 q=Q q=q+1 Perhitungan radius titik hujan Input: f, R,T.QPENGALOKASIAN
TITIK HUJAN
•
Radius Kolektif
Pengalokasian
16 Titik Hujan
-0.1 -0.05 0 0.05 0.1 0.15 -0.2 -0.1 0 0.1 0.2 0 0.05 0.1 0.15 0.2 x (m) y (m) z (m )DSD
Eksponensial
Koefisien
Marshall-Palmer
Le Wei Li
Lince
Radius Titik Hujan
No = 16000
No = 6359.391214
DSD
Weibull
Koefisien
Sekine
Lince
Radius Titik Hujan
No = 1000
No = 281.629
0.95R
0.140.13R
0.441.212R
0.0560.364R
0.177Perbandingan model DSD
PERHITUNGAN
DAN
PEMODELAN
REDAMAN
HUJAN
Perhitungan Ko dan k Perhitungan Truncation Number Mulai q=1 Input: Q, ɛr, ɑf, ɑq q=1+q Yes No q=Q q=1 1 Perhitungan Mie's coefficientsPerhitungan Koɑq dan kɑq
n=1 n=n+1 q=q+1 Yes No No q=Q Yes 2 1 n=Nq
Perhitungan Extinction Cross Sections n=Nq Perhitungan kɑq n=1 n=n+1 q=q+1 Yes No No q=Q Yes 3 q=1 2 Perhitungan Redaman Hujan Spesifik Regresi Koefisien k dan α 3 Selesai
Metode
Analisis Numerik(1)
•
ko dan k
dimana:
Metode
Analisis Numerik(2)
•
Mie’s Coefficient
•
Extinction cross section
METODE
VALIDASI
Mulai
Pengambilan nilai dari grafik Validasi
Pembuatan Grafik Validasi Ulang
Perbandingan Grafik Hasil Perhitungan dengan Grafik Validasi
melalui RMSE
Penarikan Kesimpulan
Selesai
Pembuatan Grafik Validasi dari koefisien
redaman
Perbandingan Grafik Hasil Perhitungan dengan Grafik Validasi
melalui RMSE
Penarikan Kesimpulan
Pembuatan Grafik Validasi dari koefisien
redaman
Perbandingan Grafik Hasil Perhitungan dengan Grafik Validasi
melalui RMSE Penarikan Kesimpulan (1) (2) (3)
Perbandingan dengan
Perbandingan dengan
Grafik Validasi Redaman Surabaya
Perbandingan dengan
Redaman ITU-R
Perbandingan dengan
Redaman ITU-R
Perbandingan dengan
Redaman ITU-R
TABEL NILAI
RMSD
Model DSD Redaman Sekine Hujan TropisRedaman ITU 28 GHz H ITU 28 GHz V ITU 120 GHz H ITU 500 GHz H
Eksponensial MP 2.704289 29.09926 6.952313 1.823534 7.708532 8.777495
Eksponensial Le Wei Li 1.28638 17.57372 5.419442 13.27472 9.005429 9.182931
Eksponensial Lince 11.9472 51.54688 30.07785 21.35224 38.23308 31.76015
Weibull Sekine 1.660155 10.78382 25.35962 34.08087 16.42516 15.74842
Kesimpulan (1)
•
Pada Curah hujan yang rendah, radius titik hujan yang
berukuran besar jumlahnya lebih sedikit dari pada saat curah
hujan tinggi. Demikian sebaliknya
•
Rata-rata radius pada pembangkitan menggunakan distribusi
eksponensial memiliki variasi rata-rata radius titik hujan
terkecil dari pada pembangkitan titik hujan menggunakan
distribusi Weibull.
•
Rata-rata radius titik hujan pada daerah tropis lebih besar dari
pada rata-rata radius titik hujan pada daerah nontropis.
Kesimpulan (2)
•
Redaman hujan mulai berpengaruh pada frekuensi 10 GHz
dan mengalami nilai tertinggi pada frekuensi sekitar 125 GHz.
•
Nilai redaman hujan spesifik terbesar pada curah hujan
rendah dan sedang yaitu pada model DSD Eksponensial Le
Wei Li. Oleh karena distribusi titik hujan Eksponensial Le Wei
Li diukur pada daerah tropis, maka dapat disimpulkan bahwa
pada daerah tropis menunjukkan nilai redaman hujan
terbesar.
•
Pada curah hujan tinggi, nilai redaman hujan terbesar yaitu
pada DSD Weibull Sekine
•
Model redaman dari model DSD Eksponensial Le Wei Li
mendekati model redaman Sekine dengan nilai RMSE sebesar
1.28638
Kesimpulan (3)
•
Model redaman hujan DSD Eksponensial Le Wei Li sesuai digunakan
untuk prediksi redaman hujan di wilayah tropis.
•
Nilai redaman hujan yang paling mendekati nilai redaman hujan
ITU-R adalah nilai redaman yang menggunakan DSD Eksponensial
Marshall-Palmer dan Le Wei Li.
•
Metode perhitungan dengan mempertimbangkan efek multiple
scattering pada tugas akhir ini valid untuk digunakan pada
perhitungan redaman hujan sebab model redaman hujan dengan
metode perhitungan ini memiliki model yang mendekati penelitian
dan pengukuran sebelumnya.
•
Distribusi Eksponensial Lince dan Weibull Lince menunjukkan nilai
redaman yang terlalu kecil. Menunjukkan bahwa distribusi ini tidak
valid untuk perhitungan redaman hujan spesifik.
DAFTAR
PUSTAKA(1)
• Markis, Lince, “Karakteristik Distribusi Ukuran Titik Hujan dan
Penggunaannya dalam Prediksi Redaman Hujan pada Sistem Komunikasi Gelombang Milimeter.” Tesis Jurusan Teknik Elektro ITS, 2007.
• Kanellopoulos J.D, Koukolas S.G., “Outage Performance Analysis of Route Diversity Systems of Cellular Structure, Radio science Vol.26, Number 4, 1991, hal.891-899.
• Setijadi, E., Matsushima, A., Tanaka, N., Hendrantoro, G., “Effect of Temperature and Multiple Scattering on Rain Attenuation of
Electromagnetic Waves by a Simple Spherical Model.” PIER 99, 339-354, 2009.
• Sekine, M., C.-D. Chen, dan T. Musha, “Rain attenuation from Log-normal AND Weibull Raindrop-size distribution,” IEEE Trans. Antennas Propagat., Vol. 35, No. 3, 358-359, 1987.
DAFTAR
PUSTAKA(2)
•
ITU-R P.838-3, “Specific attenuation model for rain for use in
prediction methods,” May 2005.
•
Simon, R., Saunders. 2007 “Antenna and Propagation for Wireless
Communication.” John Wiley & Sons. Ltd.
•
Rappaport, Theodore S., 1996, Wireless Communications
-Principles & Practice., New York : Prentice Hall
•
David A., “On The Laws-Parson Distribution of Raindrop Sizes.”
Radio Science, VOL. 36 No.4, PP. 639-642.2001
•
Hans, R., Pruppacher, James, D., Klett, “Microphysics of Clouds and
Precipitation”
•
Pruppacher, H. R. and R. L. Pitter, “Semi-Empirical Determination of
the Shape of Cloud and Rain Drops," J. Atomos. Sci., Vol. 28, No. 1,
86-94, 1971.
•
Seybold. John S. Introduction to RF Propagation. New Jersey: John
DAFTAR
PUSTAKA(3)
• Marshall, J. S. and Palmer, W. M., “The distribution of raindrops with size,”
J. Meteorology, Vol. 5, 165-166, 1948.
• Yeo, Tat Soon., Pang-Shyan Kooi, Mook-Seng Leong, Le-Wei Li, “ Tropical Raindrop Size Distribution for the Prediction of Rain Attenuation of
Microwaves in the 10-40 GHz Band.” IEEE Transaction on Antennas and Propagation. VOL. 49. NO. 1 Januari 2001
• Ishimaru, A., “Multiple Scattering Calculations of Rain Effects,” Radio Science, Vol. 17, No. 6, 1425-1433, 1982.
• Tsolakis, A. I. dan W. L. Stutzman, “Multiple Scattering of Electromagnetic Waves by Rain,” Radio Science, Vol. 17, No. 6, 1495-1502, 1982.
• Liebe, H. J., G. A. Hufford, and T. Manabe, “A Model for The Complex Permittivity of Water at Frequencies Below 1THz," Int. J. Infrared Millimeter Waves, Vol. 12, No. 7, 659-675, 1991.
• Brussaard, G. dan P. A. Watson, Atmospheric Modelling and Milimeter