• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI PADA MASA PERSIDANGAN III TAHUN KE PELABUHAN MERAK PROVINSI BANTEN TANGGAL 5 7 FEBRUARI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI PADA MASA PERSIDANGAN III TAHUN KE PELABUHAN MERAK PROVINSI BANTEN TANGGAL 5 7 FEBRUARI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI

PADA MASA PERSIDANGAN III TAHUN 2020-2021

KE PELABUHAN MERAK PROVINSI BANTEN

TANGGAL 5 – 7 FEBRUARI 2021

KOMISI V DPR-RI

JAKARTA, 2021

(2)

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Merak Provinsi Banten, 2021 Hal 2

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN ... 3

I.1. Dasar Hukum ... 3

I.2. Maksud dan Tujuan ... 3

I.3. Lokasi dan Waktu ... 4

I.4. Agenda Kunjungan ... 4

II. HASIL PENINJAUAN LAPANGAN ... 4

II.1. Umum ... 4

II.2. Temuan dan Permasalahan ... 6

III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 7

IV. PENUTUP ... 8

(3)

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Merak Provinsi Banten, 2021 Hal 3 LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI

PADA MASA PERSIDANGAN III TAHUN 2020-2021 KE PELABUHAN MERAK PROVINSI BANTEN

TANGGAL 5 – 7 FEBRUARI 2021

======================================================================== I. PENDAHULUAN

I.1. Dasar Hukum

1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;

2. Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;

3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Tata Tertib.

I.2. Maksud dan Tujuan

Maksud Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Merak Provinsi Banten adalah:

a. Untuk meninjau secara langsung fasilitas sarana prasarana pelayanan di Pelabuhan Merak.

b. Untuk mengetahui dan menginventarisir permasalahan-permasalahan yang terjadi terkait dengan sarana prasarana dan pelayanan di Pelabuhan Merak.

Tujuan dilaksanakannya kunjungan kerja adalah dalam rangka melaksanakan fungsi dan tugas Dewan sesuai dengan Pasal 59, ayat (4), Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 Tentang Tata Tertib, yaitu:

butir a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Undang-Undang, termasuk APBN,

serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya;

(4)

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Merak Provinsi Banten, 2021 Hal 4

Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 60 ayat (3) juga menyatakan bahwa: ”Dalam melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (4) dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat:”

butir f mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan kerja

spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi untuk ditindaklanjuti.

I.3. Lokasi dan Waktu

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dilaksanakan di Pelabuhan Merak Kota Cilegon, Provinsi Banten pada tanggal 5 – 7 Februari 2021.

I.4. Agenda Kunjungan

Agenda Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI di Pelabuhan Merak Provinsi Banten adalah:

1. Peninjauan lapangan sarana prasarana dan fasilitas pelayanan di Pelabuhan Merak; 2. Pertemuan dengan Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan PT.

Angkutan Sungai Dan Perairan (ASDP) Indonesia Ferry.

II. HASIL PENINJAUAN LAPANGAN II.1. Umum

a. Kondisi Sarana Prasarana di Pelabuhan Merak

- Jumlah dermaga di Pelabuhan Merak sebanyak 7 unit, terdiri dari 6 dermaga regular dan 1 dermaga eksekutif;

- Jumlah kapal di lintasan sebanyak 72 unit, sebanyak 66 unit beroperasi di dermaga regular, sedangkan 6 kapal beroperasi di dermaga eksekutif, Kapal siap operasi sebanyak 69 kapal dan kapal tidak siap operasi sebanyak 3 unit;

- Pada saat kondisi normal, kapal yang beroperasi setiap hari sebanyak 25 unit di dermaga regular (dengan komposisi 5 kapal per dermaga) dan 3 kapal di dermaga eksekutif;

- Apabila terjadi peningkatan demand (pada kondisi libur panjang/libur nataru), maka penjadwalan kapal akan langsung disesuaikan dengan kondisi padat, dengan menambah jumlah kapal yang beroperasi dari 27 s/d 28 unit menjadi 29 s/d 31 unit kapal;

(5)

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Merak Provinsi Banten, 2021 Hal 5

- Jadwal disusun untuk setiap bulan yang ditandatangani bersama oleh Kepala Badan Pelayanan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VI Provinsi Bengkulu dan Lampung beserta Kepala BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten;

b. Pelaksanaan Protokol Pencegahan Penyebaran Covid-19

- PT. ASDP Indonesia Ferry

• Memastikan tersedianya fasilitas pendukung pelaksanaan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 dalam Area Pelabuhan (banner/media informasi pelaksanaan 3M, wastafel/hand sanitizer, tanda physical distancing, ruang isolasi lengkap dengan P3K, baju hazmat, sarung tangan dan masker);

• Melaksanakan pemeriksaan suhu badan pada pengguna jasa, petugas pelayaran maupun petugas pelabuhan sebelum masuk area Pelabuhan;

• Memastikan seluruh petugas pelabuhan melaksanakan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 dengan melaksanakan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak);

• Melaksanakan pengawasan dan himbauan kepada pengguna jasa maupun orang yang berkegiatan dalam pelabuhan untuk selalu melaksanakan protokol pencegahan penyebaran covid-19 (secara langsung oleh Petugas dan melalui pengumuman Ship Traffic Controle);

• Melakukan disinfeksi pada lingkungan pelabuhan (gedung kantor, loket penumpang, ruang tunggu penumpang, fasilitas ruang tunggu penumpang dan toilet, tollgate, gangway penumpang) dan tempat/alat lainnya yang sering disentuh oleh pengguna jasa/umum.

- Operator Pelayaran (Kapal Penumpang)

• Memastikan tersedianya sarana prasarana pendukung pelaksanaan protokol pencegahan penyebaran covid-19 (banner/media informasi pelaksanaan 3M,

wastafel/hand sanitizer, tanda physical distancing, ruang isolasi lengkap dengan

P3K, baju hazmat, sarung tangan dan masker);

• Memastikan petugas pelayaran baik masih di darat dan di atas kapal melaksanakan protokol pencegahan penyebaran covid-19 dengan melaksanakan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak);

(6)

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Merak Provinsi Banten, 2021 Hal 6

• Memeriksa suhu badan penumpang pejalan kaki dan penumpang dalam kendaraan setibanya di atas kapal (onboard);

• Melaksanakan disinfeksi pada obyek-obyek yang sering tersentuh oleh pengguna jasa pada setiap tripnya;

• Melaksanakan pemeriksaan suhu pada crew kapal dan Melampirkan hasil pemeriksaan dimaksud pada saat mengajukan Surat Pengajuan Berlayar (SPB) karantina Kesehatan, serta melaporkan kepada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) apabila terdapat crew kapal dengan suhu > 37,3 ° C (KKP);

• Agar crew kapal melaksanakan rapid-test setiap 14 hari sekali (KKP);

• Melaksanakan pengawasan dan himbauan kepada pengguna jasa untuk selalu melaksanakan protokol pencegahan penyebaran covid-19 selama di atas kapal (secara langsung oleh petugas dan melalui pengumuman informasi kapal).

II.2. Temuan Dan Permasalahan

Beberapa temuan dan permasalahan sebagai berikut:

1. Masih ada pengguna jasa pelabuhan belum sepenuhnya mematuhi serta memahami peraturan di pelabuhan/dermaga yaitu masih adanya pihak yang tidak berkepentingan (petruk) yang berada di area khusus untuk petugas pelabuhan/dermaga;

2. Masih terdapat pengguna jasa yang tidak mencantumkan data penumpang dalam kendaraan sehingga data jumlah penumpang dalam kendaraan pada manifest yang tercetak dari PT. ASDP Indonesia Ferry tidak sesuai dengan realisasi;

3. Masih terdapat pengguna jasa yang membeli tiket online di sekitar pelabuhan;

4. Jembatan timbang di pelabuhan penyeberangan belum dilakukan kalibrasi dan sensor dimensi kendaraan tidak akurat;

5. Dengan tingkat kedatangan kendaraan truk yang cukup tinggi maka perlu dilakukan penindakan kendaraan Over Dimension Over Load (ODOL) sebelum memasuki pelabuhan, agar pelarangan kendaraan ODOL dapat dilaksanakan di pelabuhan penyeberangan Merak;

6. Pelaksanaan tugas dan fungsi keselamatan dan keamanan pelayaran belum dapat dilaksanakan oleh BPTD,perlu penambahan sumber daya manusia yang mempunyai

(7)

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Merak Provinsi Banten, 2021 Hal 7

kompetensi bidang keselamatan pelayaran pada BPTD, serta percepatan regulasi terkait Tusi Keselamatan Pelayaran termasuk pelimpahan kewenangan kepada BPTD; 7. Operasional Ship Traffic Control (STC) yang saat ini masih dilaksanakan oleh PT.

ASDP Indonesia Ferry (Persero). Pengambilalihan tugas STC belum dapat dilaksanakan oleh BPTD karena terkendala sumber daya manusia yang berkompeten; 8. Keluhan pengguna jasa di dermaga eksekutif terkait jadwal pada system ferizy tidak

sesuai dengan realisasi jam keberangkatan kapal pada hari keberangkatan;

9. Proses mendapatkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB) sejak kapal datang sampai dengan SPB di atas kapal masih membutuhkan waktu yang lama (s/d 30 menit) karena harus melalui beberapa instansi mulai dari Syahbandar, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan PT. ASDP Indonesia Ferry.

III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Beberapa kesimpulan/rekomendasi yang diperoleh dari Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI di Pelabuhan Merak Provinsi Banten antara lain:

1. Komisi V DPR RI memberikan apresiasi kepada Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, PT. ASDP Indonesia Ferry, serta operator pelayaran atas terselenggaranya fasilitas pelayanan dan sarana prasarana, termasuk penerapan protokol kesehatan untuk pencegahan penyebaran Covid-19 di Pelabuhan Merak Provinsi Banten.

2. Komisi V DPR RI meminta Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan untuk terus meningkatkan sarana prasarana dan fasilitas pelayanan di Pelabuhan Merak sehingga dapat melayani masyarakat dengan maksimal, khususnya di bidang transportasi penyeberangan laut dalam rangka memperlancar pengangkutan barang dan penyeberangan penumpang sebagai sarana transportasi penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera.

3. Komisi V DPR RI meminta PT. ASDP Indonesia Ferry agar meminimalisir persoalan waktu tunggu penumpang untuk mendukung kelancaran kegiatan masyarakat yang berdampak pada pergerakan sektor ekonomi maupun sektor lainnya di Provinsi Banten.

(8)

Laporan Kunfik Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Merak Provinsi Banten, 2021 Hal 8 IV. PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR-RI di Pelabuhan Merak Provinsi Banten pada tanggal 5 – 7 Februari 2021. Laporan ini menjadi masukan bagi Komisi V DPR-RI dan semoga dapat ditindaklanjuti Pemerintah untuk melakukan perbaikan dan peningkatan sarana prasarana infrastruktur yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat di Provinsi Banten pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Ketua Tim

Ttd

Ir. RIDWAN BAE

A-345

Referensi

Dokumen terkait

Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dimiliki perusahaan dapat mencerminkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi baik, sehingga dapat menarik minat

Dapat disimpulkan bahwa Motion blur dapat diperbaiki dengan matrik dari Gaussian blur, namun kurang cocok karena akan menyebabkan penurunan kualitas citra hasil pengurangan

Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Tuhan Yesus Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan

Metode ini digunakan oleh penulis untuk mengamati kegiatan-kegiatan yang ada di perpustakaan meliputi pengamatan faktor penyebab kerusakan bahan pustaka, upaya

Sukardi (2008:144) yang membedakan konseling rasional emotif menjadi 4 langkah, yaitu : 1) langkah pertama, dalam langkah ini konselor berusaha menunjukan kepada klien bahwa

Berkaitan dengan hal tersebut, Komisi VII DPR RI memandang perlu untuk menjadikan Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu objek Kunjungan Kerja Spesifik terkait

Agenda Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ke Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau membahas sarana prasarana infrasruktur dan transportasi, rencana pembangunan jembatan yang

Meminta penjelasan terkait kendala dan hambatan yang dihadapi oleh Kejaksaan Tinggi Provinsi Sulawesi Tenggara terkait penanganan kasus maupun pelaksanaan tugas