• Tidak ada hasil yang ditemukan

RANCANG BANGUN MEDIA PRAKTIKUM SISTEM PNEUMATIK BERBASIS PLC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RANCANG BANGUN MEDIA PRAKTIKUM SISTEM PNEUMATIK BERBASIS PLC"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman 219 dari 352 RANCANG BANGUN MEDIA PRAKTIKUM SISTEM PNEUMATIK

BERBASIS PLC Ahyar M.1, Zulkarnain Arifin2

Akademi Teknik Soroako1,2

ahyar@ats-sorowako.ac.id1, zulkarnain@ats-sorowako.ac.id2

Praktikum pada kurikulum pendidikan vokasi atau kejuruan mempunyai kedudukan yang sangat penting. Penyelenggaraan matakuliah praktikum khususnya pada perguruan tinggi bidang keteknikan dikembangkan untuk mewujudkan kompetensi dasar teknik yang yang relevan dengan kondisi yang akan dihadapi dalam dunia kerja. Untuk diperlukan media ajar atau media praktikum yang dapat menunjang dan menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa mengenai aplikasi teknis matakuliah tersebut dalam dunia nyata khususnya di industri. Matakuliah yang mengkaji tentang sistem pneumatik maupun Programmable Logic Control (PLC) memerlukan media praktikum yang dapat mensimulasikan proses-proses otomasi industri. Pada makalah ini akan disajikan mengenai perancangan media praktium yang dapat digunakan sebagai simulator sistem pneumatik dengan pengendali PLC. Penelitian experimental ini meliputi tahapan-tahapan yaitu : perencanaan, pembuatan, ujicoba dan finalisasi. Media praktikum didisain portabel menggunakan material yang ringan dan mudah diperoleh, dan cocok digunakan untuk skala laboratorium dengan tegangan kerja elektrik 220 V dan tekanan kerja pneumatik 4 bar (≈60 psi). Sistem otomatis diwakili oleh sistem elektro-pneumatik, yang dapat mengaplikasikan proses-proses industri seperti sistem pendorong barang, sistem belt

conveyor dan sistem pencacah barang.

Kata Kunci: media praktikum, sistem pneumatik, PLC, proses otomasi industri.

1. Pendahuluan

Pendidikan vokasi atau kejuruan adalah pendidikan yang menekankan pada keahlian praktikal yang dibutuhkan untuk langsung terjun ke dunia kerja. Penyelenggaraan matakuliah praktikum khususnya pada perguruan tinggi bidang keteknikan dikembangkan untuk mewujudkan kompetensi dasar teknik yang yang relevan dengan kondisi yang akan dihadapi dalam dunia kerja. Dalam proses belajar mengajar khususnya praktik atau praktikum, mahasiswa diharapkan dapat menguasai kompetensi keteknikan yang menjadi obyektif atau tujuan pembelajaran dari mata kuliah tersebut. Proses penyampaian sebuah materi akan lebih baik jika menggunakan sebuah media pembelajaran atau media praktikum sebagai perantara yang dikaitkan langsung dengan kondisi riil di dunia kerja, terutama yang berhubungan dengan bidang teknik. Penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar atau praktikum dapat menumbuhkan keinginan dan minat yang baru bagi mahasiswa, membangkitkan motivasi belajar, dan mengaktifkan respon dan umpan balik dari mahasiswa. Dengan mengelola latihan yang sesuai dengan materi ajar, media ajar atau media praktikum juga dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap kondisi aktual pemanfaatan atau aplikasi sistem yang dipelajari.

(2)

Halaman 220 dari 352

Salah satu mata kuliah praktikum yang diajarkan di ATS adalah PLC (Programable Logic Controller) dan Hidrolika dan Pneumatika Dasar. Media praktikum yang digunakan dalam mata kuliah tersebut telah cukup memberikan pengetahuan dasar mengenai PLC maupun pneumatik. Mahasiswa telah mengetahui dan menjelaskan komponen, standar, simbol, dan rangkaian dari sistem hidrolik dan pneumatik, sesuai dengan kompetensi dan capaian pembelajaran yang diharapkan dari mata kuliah tersebut. Namun media yang ada belum cukup untuk menggambarkan penerapan PLC dan pneumatik di dunia industri secara nyata. Adanya simulator yang menggambarkan situasi riil sistem otomasi di dunia industri akan menambah nilai kompentensi dan keahlian yang diperoleh mahasiswa. Untuk itu dalam penelitian ini dirancang dan dibuat media praktikum simulator sistem pneumatika berbasis PLC yang dapat menggambarkan kondisi riil sistem otomasi yang terdapat pada industri.

Luaran penelitian ini berupa media praktikum PLC dan Pneumatik diharapkan dapat digunakan pada kegiatan praktikum Laboratorium Otomasi di ATS, maupun sebagai media bantu penelitian dosen dalam hal sistem otomasi. Rancangan yang dihasilkan diharapkan dapat bermanfaat secara inovatif bagi mahasiswa, dosen dan peneliti, serta dapat menambah kekayaan khazanah ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam dunia pendidikan teknik. Media ini juga potensial untuk digunakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan bidang teknik khususnya elektro, mesin maupun industri.

Tinjauan Pustaka Sistem Pneumatik

Pneumatik merupakan salah satu cabng ilmu teknik yang mempelajari udara bertekanan, baik gerakan, kondisi maupun pemanfaatannya. Dalam dunia industri terutama pada sistem otomasi, pemanfaatan pneumatik banyak digunakan sebagai media penggerak. Sistem pneumatik merupakan sistem yang menggunakan tenaga yang dihasilkan oleh udara bertekanan sebagai media kerja maupun pengendali. Sebuah sistem pneumatik terdiri atas 5 elemen dasar yaitu: (1) elemen penyedia udara bertekanan; (2) elemen input (sensor-sensor); (3) elemen pemroses sinyal; (4) elemen pengendali; dan (5) elemen kerja. Sistem kontrol penumatik dengan elemen-elemen dasarnya ditunjukkan pada Gambar 1.

(3)

Halaman 221 dari 352 ENERGY SUPPLY (suplai energi) SIGNAL INPUT (sinyal masukan) SIGNAL PROCESSING (pemrosesan sinyal) SIGNAL OUTPUT (sinyal keluaran) COMMAND EXECUTION (perintah kerja) Elemen Pembangkit Kompressor

Air Services Unit

Elemen Input Katup push-button Katup roler

Proximity switches

Elemen Pemroses Sinyal Katup pengarah Katup pengatur tekanan

Timers, Sequencers Elemen Pengendali Katup pengarah Elemen Kerja Silinder Pneumatik Motor Pneumatik

Gambar 1. Sistem Kendali Pneumatik

Sistem pneumatik dapat dikendalikan secara manual, mekanik, pneumatik, elektrik, ataupun dengan kombinasi dari beberapa cara sebelumnya. Dalam dunia industri khususnya yang menggunakan sistem otomasi, sistem pneumatik umumnya dikendalikan secara elektrik agar lebih fleksibel dalam pengendalian dan jangkauan kerjanya lebih luas.

Programmable Logic Control (PLC)

PLC didefinisikan sebagai suatu perangkat elektronik digital dengan memori yang dapat dprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang menjalankan fungsi-fungsi spesifik seperti: logika, sequence (urutan), timing (pewaktuan), counting (pencacahan), dan aritmatika untuk mengontrol sistem industri sesuai dengan yang diinginkan (NEMA – National Electrical Manufacturing Assosiation). Dalam sistem otomatis, PLC umumnya dianggap sebagai jantung sistem kontrol. Dengan program aplikasi kontrol yang tersimpan dalam memori PLC, dalam proses eksekusinya, PLC secara terus-menerus memantau kondisi sistem melalui sinyal umpan balik dari perangkat input.

(4)

Halaman 222 dari 352 Input Interface Output Interface Central Processing Unit (CPU) Memory Sinyal dari saklar, sensor, dll. Sinyal ke solenoida, motor, dll. Power Supply

Gambar 2. Diagram Blok PLC

Seperangkat PLC terdiri atas unit pemroses utama (CPU – Centra l Processing Unit) yang memuat aplikasi program dan modul antar muka input–output (Input and Output interface modules), yang terhubung langsung dengan perangkat input–output. Program yang tersimpan dalam memori mengendalikan PLC agar memberikan respon yang tepat saat terdapat sinyal masukan dari perangkat input. Respon ini mencakup pengaktifan sinyal keluaran kepada beberapa perangkat output atau aktuator. Diagram blok sistem komponen PLC ditunjukkan pada Gambar 2.

Sesuai dengan standar IEC 61131-3 (International Electrotechnical Commnission), badan standarisasi dunia dalam bidang tehnik elektro, ada 5 bahasa pemrograman PLC yaitu Ladder Diagram, Function Block Diagram, Structured Text, Mnemoic atau Statement List, Sequential Function Chart.

Sistem Otomasi

Sistem otomasi merupakan suatu teknologi yang berkaitan dengan aplikasi sistem mekanik, sistem elektrik dan elektronik, dan sistem yang berbasis komputer (komputer, PLC atau mikrokontroller). Dalam Meriam-Webster Dictionary (digital version), definisi dari otomasi adalah: ‘pengendalian secara otomatis dari peralatan, proses, atau sistem melalaui piranti mekanik atau elektronik yang dapat menggantikan tenaga kerja manusia.

Pada sistem otomasi manusia hanya akan terlibat dalam perancangan atau desain sistem, pemantauan operasi sistem, dan pemeliharaan sistem. Dunia industri

(5)

Halaman 223 dari 352

sangat membutuhkan sistem otomasi karena mampu menghasilkan produk dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat, dengan tingkat kesalahan yang sangat kecil. Untuk mewujudkan sistem atau proses otomatis modern, diperlukan tiga komponen penting yaitu; sensor sebagai pendeteksi kondisi sistem, aktuator sebagai elemen pelaksana perintah kerja, dan pengendali sebagai pengarah aliran program dan pengambil keputusan.

2. Metode Penelitian

Rancang bangun media praktikum sistem pneumatik berbasis PLC ini menggunakan metode penelitian experimental. Diagram alir tahapan penelitian ditunjukkan pada Gambar 3. Metoda penelitian dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut : (1) tahap perencanan yang meliputi pencarian referensi, dan perencanaan anggaran; (2) tahap perancangan dan pembuatan alat yang meliputi gambar rancangan sistem pneumatik, elektrik, mekanik, proses manufaktur, rancangan program kendali dan assembly; (3) tahap uji coba dan analisa yang meliputi simulasi perangkat lunak, uji coba perangkat keras, pengambilan data dan analisa; dan (4) tahap finalisasi berupa perbaikan alat berdasarkan data dan analisa hasil uji coba, serta pembuatan laporan dan jurnal.

Penentuan konsep rancangan sistem disusun dengan menetapkan fungsi dan struktur rancangan yang meliputi beberapa aspek yaitu:

- Geometri : dimensi yang media direncanakan yaitu panjang 800 – 1000 mm, lebar 500 – 700 mm, dan tinggi 1500 – 1700 mm.

- Material : menggunakan material ringan dan mudah dibentuk, serta tidak mudah rusak.

- Kinematika : komponen bersifat knock down, dapat mewakili gerakan translasi, rotasi.

- Gaya dan energi : sistem pneumatik menggunakan udara bertekanan yang dihasilkan oleh kompressor dengan tekanan kerja sekitar 30 – 60 psi, sistem kendali PLC dengan spesifikasi tegangan input 220 V dan output 24 V. .

- Sinyal : menggunakan PLC sebagai pengendali proses.

(6)

Halaman 224 dari 352

Perencanaan Perancangan & Pembuatan

Uji Coba Finalisasi

Identifikasi Masalah Studi Lapangan & Literatur  Draft rancangan  Alternatif rancangan Pembuatan Komponen Mekanik Pembuatan Rangkaian Elektrik Pembuatan Program Kendali Uji Coba Assembly Analisa Berfungsi baik? Perbaikan Finalisasi Alat  Laporan  Jurnal Serah terima dan Penggunaan Alat Tidak Ya Sesuai Kriteria? Ya Tidak

Gambar 3. Diagram Alir Tahapan Penelitian

Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, maka dibuat beberapa alternatif rancangan yang kemudian akan diseleksi untuk dilanjutkan menjadi produk media praktikum. Pemilihan alternatif berdasarkan pada tuntutan rancangan yang mempersyaratkan beberapa aspek seperti proses manufaktur, desain, biaya dan waktu konstruksi, serta estetika. Skema rancangan final media praktikum sistem pneumatik berbasis PLC ditunjukkan pada gambar 4.

Komponen utama dari rancangan media praktikum ini dapat dibedakan atas tiga jenis komponen yaitu komponen penumatik, komponen elektrik dan komponen mekanik.

(7)

Halaman 225 dari 352

Komponen pneumatik terdiri dari kompressor, manifold, katup pengatur aliran satu arah, katup 5/2 single solenoid, dan piston aksi ganda,. Komponen elektrik terdiri dari PLC unit, power supply, PC, MCB, saklar, sensor/limit switch, motor DC, lampu indikator dan kabel penghubung. Komponen mekanik berupa rangka media, sistem belt conveyor, bearing, dan jalur mekanisme pergerakan benda.

3. Analisa Hasil Rancangan Prinsip Kerja

Prinsip kerja dari media praktikum sistem pneumatik berbasis PLC ini yaitu, udara bertekanan dari kompresor dialirkan ke manifold pneumatik dan diteruskan ke katup solenoid 5/2 jalan. Solenoid pneumatik ini bekerja ketika koil yang ada pada solenoid mendapat suplai tegangan 24 V DC. Pengaktifan katup solenoid, dikontrol menggunakan bahasa pemrograman Ladder Diagram. Rangkaian yang telah dibuat pada PC menggunakan software Zelio Soft kemudian di transfer ke CPU PLC sehingga siap digunakan untuk mensimulasikan sistem otomasi yang diinginkan. Perangkat input berupa push-button dan sensor, serta perangkat output seperti motor DC, lampu indikator, dan katup solenoid dihubungkan ke modul antar muka input-output (I/O Interface modules).

Simulasi Sistem Otomasi

Sistem otomasi industri yang dapat disimulasikan adalah sistem pendorong barang, sistem belt-conveyor dan sistem pencacah barang. Simulator pneumatik dari sistem otomasi tersebut dapat dikonstuksi secara knock-down, sedangkan program pengendalinya dibuat pada PC.

(a) (b)

Gambar 5. Sketsa Posisi (a) Sistem Pendorong dan Belt-Conveyor, (b) Sistem Pencacah dan Pemindah Barang

(8)

Halaman 226 dari 352

Komponen yang digunakan dalam simulator sistem pendorong barang dan belt-conveyor adalah sebuah silinder aksi ganda diameter 16 mm dan panjang langkah 100 mm, sebuah katup solenoida 5/2 jalan, sebuah motor DC, dua buah limit switch, dan sebuah push-button. Sketsa posisi dari simulator ini ditunjukkan pada Gambar 5.a. Pada sistem pencacah dan pemindah barang terdiri atas dua buah silinder aksi ganda diameter 16 mm dan panjang langkah 100 mm, sebuah silinder aksi ganda dengan panjang langkah 50 mm, tiga buah katup solenoida 5/2 jalan, sebuah motor DC, empat buah limit switch, dan sebuah push-button. Sketsa posisi dari simulator pencacah dan pemindah barang ditunjukkan pada Gambar 5.b. Diagram langkah simulator sistem pencacah ditunjukkan pada Gambar 6.

Gambar 6. Diagram Langkah Sistem Pencacah dan Pemindah Barang

Pemrograman dengan Ladder Diagram untuk menjalankan simulasi sistem pencacah dan pemindah barang ditunjukkan pada Gambar 7.

(9)

Halaman 227 dari 352

Gambar 7. Ladder Diagram Sistem Pencacah dan Pemindah Barang

Pengujian tekanan pneumatik dilakukan untuk mengetahui tekanan kerja yang sesuai untuk media praktikum tersebut. Tekanan keluaran kompressor diatur pada range 0 – 8 bar atau 0 – 90 psi. Jika tekanan kerja kurang dari 1 bar, sistem tidak bergerak. Jika diberi tekanan sebesar 2 - 3 bar sistem dapat bekerja, tetapi pergerakan pada beberapa sistem agak tersendat. Tekanan kerja di atas 6 bar terlalu besar bagi media, menyebabkan beberapa sambungan hose dapat terlepas. Sistem bekerja dengan optimal jika tekanan kerja yang diberikan sebesar 4 - 6 bar atau sekitar 60 – 90 psi.

4. Kesimpulan

Berdasarkan proses perancangan, pengujian dan analisa hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa : 1) media praktikum sistem pneumatik berbasis PLC diperlukan untuk memberikan gambaran proses otomasi di dunia industri; 2) media praktikum dibuat dari material almunium dan fiber dengan konstruksi fleksibel dan mudah dibongkar pasang; 3) tekanan kerja efektif yang dibutuhkan untuk menggerakkan media praktikum pneumatik berbasis PLC ini sekitar 4 - 6 bar atau sekitar 60 – 90 psi.

(10)

Halaman 228 dari 352

Daftar Pustaka

[1] Akhmad. 2009. Perancangan Simulasi Sistem Pergerakan dengan

Pengontrolan Pneumatik untuk Mesin Pengampelas Kayu Otomatis. Jurnal Rekayasa Sriwjaya, No. 3, Vol. 18., Nopember 2009, hal 21 – 28.

[2] Ahyar M. dan Irdam. 2015. Otomatisasi Mesin Penggulung Kumparan Motor

Listrik dengan Penggerak Motor Stepper, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Industri III, November 2015, hal. 285 – 290.

[3] D.R. Kristanto, dan A. Ansori. 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Praktikum Kelistrikan Body Otomotif untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Mahasiswa D3 Teknik Mesin UNESA, JPTM, Vol. 1, No. 3 Tahun 2013, hal. 40 – 49.

[4] H. Wicaksono. 2009. Programmable Logic Controller : Teori, Pemrograman

dan Aplikasinya dalam Otomasi Sistem, Graha Ilmu – Yogyakarta.

[5] I. Fadullah, J.C. Madao, dan R. Angriawan. 2015. Rancang Bangun Sistem Media Ajar Pneumatik Berbasis PLC, Tugas Akhir Program D3 Akademi Teknik Soroako.

[6] P. Croser, F. Ebel. 2000. Pneumatics: Basic Level, Festo Didactic GmbH & Co., D-73770 Denkendorf.

[7] R. Kurniawan. 2008. Rekayasa Rancang Bangun Sistem Pemindahan Material

Otomatis dengan Sistem Elektro-Pneumatik, Jurnal Ilmiah Teknik Mesin CAKRAM, Vol. 2, No. 1, 2008, hal. 42-48.

[8] W.C. Turner, J.H. Mize, K.E. Case, and J.W. Nazemetz. 2000. Introduction to

Industrial and System Engineering, Edisi Bahasa Indonesia, Penerbit Guna Widya, Surabaya.

Gambar

Gambar 1. Sistem Kendali Pneumatik
Gambar 2. Diagram Blok PLC
Gambar 3. Diagram Alir Tahapan Penelitian
Gambar 5. Sketsa Posisi (a) Sistem Pendorong dan Belt-Conveyor,   (b) Sistem Pencacah dan Pemindah Barang
+2

Referensi

Dokumen terkait

Menghitung jumlah rusuk, titik sudut, dan sisi bangun ruang yang telah dibuat berdasarkan kriteria tertentu.. Kegiatan Awal (Alokasi waktu;

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan karunia-Nya skripsi yang berjudul : Hubungan Efikasi Diri dengan Kesiapan Interprofessional

Sambut anak dengan mendekatkan wayang manusia dan binatang sambil mengatakan bersama-sama power statement “Allah Bapaku HEBAT! Aku pasti jadi HEBAT juga”. Doa Pembuka Tuhan

Tercatat sebelum krisis ekonomi global ekspor pulp & kertas Indonesia cenderung meningkat, sejalan dengan tingginya kebutuhan pemakaian produk kertas di dalam maupun luar

Pada akhir pengamatan, terlihat bahwa perlakuan TK0% (tanah 100% - kascing 0%) adalah perlakuan yang menghasilkan rata-rata jumlah daun terendah pada tanaman

Pendidikan nilai juga dapat dilakukan dengan metode yang tidak langsung yaitu dengan menciptakan situasi yang memungkinkan perilaku yang baik dapat dipraktekkan

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dan kuat hubungan antara variabel kompetensi pribadi (X1), faktor – faktor individual (X2), role

Mereka berdua melakukan gerakan yang rampak dan saling mengisi tetapi sedang melakukan gerak berdua, muncul salah satu penari kelompok perempuan dari balik pintu