ISU DAN PERMASALAHAN
IMPLEMENTASI SNI WAJIB
PENAMBAHAN FORTIFIKAN PADA
TEPUNG TERIGU DAN MINYAK GORENG
SAWIT
Jakarta, 22 Maret 2021
Disampaikan oleh: Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian
KINERJA
INDUSTRI
MAKANAN
DAN
MINUMAN
01
PERTUMBUHAN PDB (%)
Pertumbuhan industri makanan & minuman 1,58 % (Y-o-Y)
[s.d. TW IV Th.2020]
KINERJA INDUSTRI MAKANAN (2020)
KONTRIBUSI PDB (%)
Kontribusi industri makanan & minuman 38,29 % [s.d. TW IV Th.2020] INVESTASI TOTAL Rp 46,79 Triliun o PMDN Rp 25,17 Triliun o PMA Rp 21,62 Triliun [s.d. TW Th.2020]
EKSPOR & IMPOR
[s.d. TW IV Th.2020]
Ekspor USD 31,08 Miliar Impor USD 10,46 Miliar
Tenaga kerja 4,82 juta orang
TENAGA KERJA
[Sakernas Agustus 2020]
6,17 6,03 5,56 5,01 4,88 5,03 5,07 5,17 5,02 -2,07 7,46 6,98 5,45 5,61 5,05 4,43 4,85 4,77 4,34 -2,52 10,98 10,33 4,07 9,49 7,54 8,33 9,23 7,91 7,78 1,58 5,18 4,96 -2,19 4,73 3,94 -2,22 2,74 7,95 1,66 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018* 2019** 2020 TW IV 2018* TW IV 2019** TW IV 2020***
Y-on-Y : Pertumbuhan terhadap periode yang sama pada tahun sebelumnya Sumber : Pusdatin Kemenperin, telah diolah kembali.
*Data sementara **Data sangat sementara ***Data sangat sementara
PERTUMBUHAN PDB
PERTUMBUHAN PDB INDUSTRI PENGOLAHAN NON MIGAS
TAHUN 2020 (%)
Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional
Industri Logam Dasar
9,39 5,87
Industri Pengolahan Lainnya; Reparasi & Pemasangan Mesin dan Peralatan
-0,88
Industri Makanan
dan Minuman 1,58
Industri Kertas & Barang dari Kertas; Percetakan &
Reproduksi Media Rekaman
-0,22
Industri Furnitur
Industri Pengolahan Tembakau
Industri Kayu, Barang dari Kayu & Gabus, dan Anyaman dari Bambu, Rotan, dan sejenisnya
-3,36
-2,16
-5,78
DATA PDB INDUSTRI PENGOLAHAN NON MIGAS (%)
KONTRIBUSI SUBSEKTOR INDUSTRI TERHADAP PDB INDUSTRI
PENGOLAHAN NON MIGAS TAHUN 2020 (%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Industri makanan dan minuman
Industri kimia, farmasi, dan obat tradisional
Industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik
Industri alat angkutan Industri tekstil dan pakaian jadi Industri pengolahan tembakau
Industri logam dasar
Industri kertas dan barang dari kertas; percetakan dan reproduksi media rekaman
Industri barang galian bukan logam
Industri kayu, barang dari kayu & gabus & barang anyaman dari bamboo, rotan dan sejenisnya
Industri karet, barang dari karet dan plastik
Industri mesin dan perlengkapan
Industri furnitur Industri kulit, barang dari kulit & alas kaki
Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi & pemasangan mesin dan peralatan Sumber :
38,29
10,75 9,13 7,57 6,76 4,92 4,38 4,01 3,11 3,00 2,85 1,57 1,42 1,40 0,84KBLI Direktorat Jenderal URAIAN Sebelum Covid (%) April-Desember 2020 (%) Januari 2021 (%) 10 IA Industri Makanan 78 70 71 11 IA Industri Minuman 78 71 72 12 IA Industri Pengolahan Tembakau 66 57,5 57,5 13 IKFT Industri Tekstil 72 65 75 14 IKFT Industri Pakaian Jadi 85 65 65 15 IKFT Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki 80 54 54 16 IA Industri Kayu 73 47,5 47,5 17 IA Industri Kertas 76 62 61 18 IA Industri Percetakan 74 41 40 20 IKFT Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 74 71 72 21 IKFT Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional 75 60 60 22 IKFT Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 76 72 72 23 IKFT Industri Barang Galian Bukan Logam 73 60 61 24 ILMATE Industri Logam Dasar 66 45 51,2 25 ILMATE Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 74 38 38 26 ILMATE Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik 76 55
27 ILMATE Industri Peralatan Listrik 75 48 48 28 ILMATE Industri Mesin dan Peralatan YTDL 80 40 40 29 ILMATE Industri Kendaraan Bermotor 81 40 44,4 30 ILMATE Industri Alat Angkutan Lainnya 72 44 44 31 IA Industri Furnitur 75 48 48 32 IKMA Industri Pengolahan Lainnya 80 65 65 33 ILMATE Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan 79 40 40
76,3 61,1 61,4
Industri Pengolahan Non Migas
RELAKSASI PENAMBAHAN ZAT FORTIFIKAN TAHUN 2020
SNI Tepung Terigu
(SNI 3751:2009)
SNI Minyak Goreng Sawit
(SNI 7709:2019)
PENGECUALIAN SEMENTARA
Fortifikan pada Tepung Terigu (Fe, Zn,
Vit. B1, Vit. B2 dan Asam Folat)
Surat Edaran Menperin 5/2020
Surat Edaran Menperin 6/2020
berlaku s.d. 31 Desember 2020
PENGECUALIAN SEMENTARA
Kandungan Vit. A dan ProVit. A
Terganggunya Supply Bahan Baku akibat lockdown
TEPUNG
TERIGU
KINERJA INDUSTRI TEPUNG TERIGU
Industri Besar seperti Industri Mi Instan dan Industri Biskuit
Industri Kecil dan Menengah serta penggunaan Rumah Tangga
71%
29%
Kinerja Industri Tepung Terigu 2020 :
1. Kapasitas terpasang
: 8.850.000 ton
2. Produksi
: 6.699.762 ton
3. Utilisasi
: 69,6%
4. Ekspor
: 57.871 ton
5. Impor
: 38.711 ton
6. Kebutuhan Domestik
: 6.697.086 ton
Add Text
Simple PowerPoint Presentation
SEBARAN PERUSAHAAN PABRIK TEPUNG TERIGU
21
PABRIKPULAU JAWA
3
PABRIKPULAU SUMATERA
1
PABRIKPULAU SULAWESI
4
PABRIKRENCANA PABRIK BARU
BELAWAN, SUMATERA UTARA DUMAI, RIAU
BOJONEGARA, BANTEN MAKASSAR, SULAWESI SELATAN
SEBARAN INDUSTRI TEPUNG TERIGU
Jumlah Tenaga Kerja ± 9.000 orang
Produksi tepung terigu tahun 2020 mencapai 6,69 juta ton dengan utilisasi 69,6%
Jumlah pabrik tepung terigu sebanyak 25 pabrik, dengan total kapasitas giling gandum sebesar 11,8 juta
ton/tahun setara dengan 8,85 juta ton tepung terigu
Konsumsi tepung terigu 6,69 juta ton
PERMASALAHAN INDUSTRI TEPUNG TERIGU SELAMA PANDEMI COVID-19
Mulai Tanggal 1 Januari 2021 industri tepung terigu kembali diwajibkan menambah zat fortifikan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 berdampak pada industri dalam negeri
Beberapa negara menerapkan Lock Down diantaranya India dan Malaysia yang merupakan negara penyuplai fortifikan, sehingga Suplai Fortifikan untuk
industri tepung terigu menjadi terganggu
Menteri Perindustrian menerbitkan Surat Edaran No. 5 tahun 2020 tentang Pengecualian Sementara Penambahan Zat Fortifikan mulai tanggal 7 April 2020
SURAT EDARAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA TEPUNG TERIGU
Penambahan Zat Fortifikan (Fe, Zn, Vitamin B1, Vitamin B2 dan Asam Folat) ke dalam Tepung terigu sebagai bahan makanan dikecualikan sementara sampai dengan tanggal 31 Desember 2020
HASIL PENGAWASAN PEMBERLAKUAN SNI TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN MAKANAN SECARA WAJIB OLEH KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN (PETUGAS PENGAWAS STANDAR INDUSTRI) TAHUN 2020
No Nama Perusahaan Lokasi Penambahan fortifikan Hasil Keterangan
Ya Tidak
1 PT. ISM Divisi Bogasari Tangerang √
memenuhi persyaratan mutu SNI 3751:2009 Tepung Terigu
Sebagai Bahan Makanan dengan pengecualian pengujian zat fortifikan
2 PT. ISM Divisi Bogasari Cibitung √ 3 PT. Eastern Pearl Flour Mill Makassar √
4 PT. Golden Grand Mills Cilegon √
5 PT. Agrofood Makmur Mandiri Mojokerto √
6 PT. Cerestar Flour Mills Cilegon √
7 PT. Harvestar Flour Mills Gresik √
8 PT. Nutrindo Bogarasa Cilegon √
9 PT. Pundi Kencana Cilegon √
10 PT. Crown Flour Mills Tangerang √
11 PT. Pioneer Flour Mills Industries Sidoarjo √
12 PT. Murti Jaya Abadi Gresik √
13 PT. Bungasari Flour Mills Cilegon √
14 PT. Pakindo Jaya Perkasa Sidoarjo - - Sudah tidak memproduksi Tepung
Terigu Sebagai Bahan Makanan
15 PT. Horizon Investment Bekasi - - Saat dilakukan pengawasan
sedang tidak berproduksi dan tidak ada stok terigu di gudang
Penerbitan SNI 3751:2009 Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan
2015 Penerbitan Permenperin No. 59/M-IND/PER/7/2015 Pemberlakuan SNI 3751:2009 Tepung Terigu
Sebagai Bahan Makanan Secara Wajib yang mulai berlaku sejak 27 Oktober 2015
2009
2017
Surat Menteri Kesehatan Nomor GM.04.04/Menkes/62/2017 pada tanggal 7 Februari 2017 merekomendasi jenis sediaan Fe berupa Fe-Sulfat, Fe-Fumarate atau Na FeEDTA
Penyusunan Revisi SNI 3751:2009 Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan
2018 Penerbitan SNI 3751:2018 Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan
TIMELINE PEMBERLAKUAN SNI WAJIB TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN MAKANAN
2019
Penyusunan Revisi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 59 tahun 2015 tentang
Pemberlakuan SNI Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan Secara Wajib
Pemberlakuan SNI Tepung Terigu Secara Wajib melalui Kepmenperindag No153/MPP/Kep/5/2001 sebagaimana telah diubah dengan Kepmenperindag No.323/MPP/Kep/11/2001
2001
Pencabutan Pemberlakuan SNI Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan Secara Wajib melalui Permenperin Nomor 02/M-IND/PER/1/2008
Pemberlakuan kembali SNI Tepung Terigu melalui Permenperin Nomor 49/M-IND/PER/7/2008
2008
2021
Pemberlakuan SNI 3751:2018 Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan Secara Wajib melaluiPREVALENSI KEKURANGAN GIZI MIKRO BERDASARKAN RISKESDAS
PREVALENSI ANEMIA PADA IBU HAMIL
2013 2018
37,1%
48,9%
PREVALENSI BALITA PENDEK
2013 2018
19,2%
19,3%
Salah satu upaya penanggulangan tingginya prevalensi kekurangan gizi mikro
tersebut yaitu dengan Revisi SNI Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan dengan
18 Januari
2021
4 Februari
2021
4 Agustus
2021
Diundangkan
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 tahun 2021 tentang Pemberlakuan Standar Nasional
Indonesia Tepung Terigu Sebagai Bahan Makanan (SNI 3751:2018) Secara Wajib
Diberlakukan
Ditetapkan
KETENTUAN PERALIHAN PEMBERLAKUAN SNI 3751:2018 TEPUNG TERIGU SECARA WAJIB
1. SPPT SNI 3751:2009 Masih tetap berlaku paling lama 12 bulan sejak Permenperin 1 tahun 2021 mulai berlaku
2. Tepung Terigu yang telah diproduksi dan telah beredar di pasar sebelum Peraturan Menteri ini berlaku, masih dapat beredar dan diperdagangkan sampai dengan habis masa kadaluwarsa Tepung Terigu
3. Pelaku Usaha yang telah mengajukan permohonan SPPT-SNI Tepung Terigu dan masih dalam proses sertifikasi atau pengujian kesesuaian, harus diselesaikan dengan mengacu pada ketentuan dalam Peraturan Menteri ini
Pada Saat Peraturan Menteri Nomor 1 tahun 2021 berlaku
4. penggunaan label kemasan “SNI 3751:2009”, dinyatakan tetap berlaku paling lama 12 (dua belas) bulan sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku
4
AGUSTUS 20224
AGUSTUS 2022MINYAK GORENG
SAWIT
PRODUK TURUNAN MINYAK KELAPA SAWIT
Food
• Minyak goreng sawit
• margarin
• shortening
• seciality fats
• ghee
• toppings
• palatable oil
Non Food
• Fatty acids
• fatty alcohols
• methyl esters
• glycerines
• fatty acid metyl esters
• bio-fuel (gasoline, avtur, diesel oil)
• bio-lubricants
• emulsifiers
• soap noodle
• candle
PRODUK PANGAN BERBASIS SAWIT YANG BANYAK
DIPRODUKSI DI INDONESIA
MINYAK GORENG SAWIT
MARGARINE / SHORTENING
Jumlah Investasi:
- PMDN : Rp. 11,716 Triliun - PMA : 743,525 Juta Dollar
Jumlah Tenaga Kerja : 17.957
Jumlah Investasi:
- PMDN : Rp. 3,209 Triliun - PMA : 205,515 Juta Dollar
Jumlah Tenaga Kerja : 14.274
PERSEBARAN PERUSAHAAN MINYAK GORENG SAWIT
Total perusahaan yang terdaftar: 182 Jumlah Merek : 212
Data Supply Demand Minyak Goreng Sawit
No Uraian Jumlah
1 Kapasitas desain industri minyak sawit ±55 juta ton 2 Kapasitas produksi minyak goreng sawit ± 28-30 juta ton 3 Produksi minyak goreng sawit ±18 juta ton 4 Ekspor minyak goreng sawit ±12-13 juta ton 5 Kebutuhan MGS Pasar Domestik
• Minyak goreng sawit curah ke industri ±1,2 juta ton • Minyak goreng sawit curah ke retail ±3,2 juta ton • Minyak goreng sawit dengan kemasan sd 25 kg ±1,1 juta ton
Catatan: diperkirakan terdapat MGS bekas (jelantah) diperdagangkan sekitar 10-15% atau 400-600 ribu ton per tahun)
KEBIJAKAN SNI MINYAK GORENG SAWIT
LATAR BELAKANG
⮚ Dalam rangka pencegahan Stunting di Indonesia;
⮚ Permintaan Menteri Kesehatan melalui Surat Nomor GK/Menkes/280/VIII/2012 pada tanggal 13
Agustus 2012 kepada Menteri Perindustrian yang meminta agar MGS yang difortifikasi vitamin A (SNI 7709:2012) dapat diberlakukan wajib dengan dasar pertimbangan bahwa MGS adalah bahan makanan yang paling tepat sebagai pengantar vitamin A kepada masyarakat dan terbukti efektif pada anak balita dan meningkatkan daya tahan anak terhadap penyakit.
27
✔ Penerbitan SNI MGS 7709:2012
✔ Surat Menkes kepada Menperin
2012
✔ Penerbitan Permenperin No. 87/M-IND/PER/12/2013 🡪 Pemberlakuan mulai tanggal 27 Maret 2015)
2015
✔ Penerbitan Permenperin No. 35/M-IND/PER/3/2015 🡪 Pemberlakuan diundur menjadi tanggal 27 Maret 2016)
✔ Penerbitan Permenperin No. 100/M-IND/PER/11/2015 🡪 Pemberlakuan diundur menjadi tanggal 31 Desember 2018
2013
2018
✔ Penyusunan Revisi SNI 7709:2012 Minyak Goreng Sawit
✔ Penerbitan Permenperin No. 47/M-IND/PER/12/2018 🡪 Pemberlakuan diundur menjadi tanggal 1 Januari 2020)
2019 ✔✔ Penerbitan SNI MGS 7709:2019Penerbitan Permenperin tentang Pemberlakuan SNI Minyak Goreng Sawit Secara Wajib (SNI 7709:2019) 2020 Pemberlakuan SNI Minyak Goreng Sawit secara Wajib mulai 1 Januari 2020 dengan masa transisi sampai 30
Juni 2020.
Pada bulan April 2020 diterbitkan Surat Edaran Menteri Perindustrian No. 6 Tahu 2020 tentang Pengecualian Sementara Kandungan Vitamin A Dan/Atau Vitamin A Pada Minyak Goreng Sawit.
KRONOLOGI PEMBERLAKUAN SNI MGS SECARA WAJIB
2021 ✔