• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /enm/images/dokumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /enm/images/dokumen"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

POSITION PAPER KADIN INDONESIA

tentang

RUU PAJAK PPH dan PPN/PPn Bm yang Disusun Oleh

Pemerintah

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak tanggal 1 Oktober 2006 telah menyebabkan laju inflasi yang tinggi dan mendorong kenaikan suku bunga perbankan. Sektor swasta diperkirakan memerlukan waktu untuk menyesuaikan dengan kondisi baru ini hingga akhir semester I tahun 2006 dan oleh sebab itu pemerintah melalui kebijakan fiskalnya pada Semester I tahun 2006 perlu memberikan stimulus dalam perekonomian nasional. Sementara itu, akselerasi pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh kegiatan investasi perlu dilakukan karena tingkat pertumbuhan ekonomi sampai saat ini tidak memadai untuk dapat membuka lapangan kerja baru yang dibutuhkan demi pengurangan tingkat pengangguran, meningkatkan penghasilan masyarakat dan mengurangi kemiskinan. Sasaran utama kebijakan ekonomi dalam tahun 2006 dan sesudah itu adalah memacu pertumbuhan ekonomi di atas 6%.

• Persaingan antar sesama negara di kawasan Asia semakin besar seperti ditambah dengan masuknya negara pendatang baru seperti Vietnam yang menyebabkan persaingan untuk menarik investasi menjadi semakin ketat.

Belum jelasnya arah Reformasi Perpajakan yang mulai digulirkan pada tahun 2003.

Setelah ditetapkannya Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi, semakin jelas tujuan reformasi perpajakan, yaitu untuk meningkatkan penerimaan negara dari pajak.

• Inpres Nomor 3 tahun 2006 tersebut berisi serangkaian program dan tindakan dengan tujuan untuk memperbaiki iklim investasi yang mencakup aspek-aspek:

a. Umum, termasuk memperkuat kelembagaan pelayanan investasi dan sinkronisasi peraturan daerah dan pusat;

b. Bidang Kepabeanan; c. Bidang Perpajakan; d. Bidang Ketenagakerjaan;

e. Bidang Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi.

Rekapitulasi jumlah program dan tindakan Paket Kebijakan Perbaikan Iklim Investasi Bidang Perpajakan:

A.

1) Melakukan penyempurnaan atas UU tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Pajak Penghasilan, dan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

2) Pemberian fasilitas Pajak Penghasilan kepada bidang-bidang usaha tertentu.

3)

Menurunkan tarif pajak daerah yang berpotensi mnyebabkan kenaikan harga/jasa.

B. 1) Mengubah tarif PPh.

2)

Peninjauan ketentuan pembayaran pajak bulanan (prepayment/installment).

3)

Perbaikan jasa pelayanan pajak untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembayaran pajak.

C. 1) Menghapus penalti PPN.

2) Meningkatkan daya saing ekspor jasa.

3)

Meningkatan daya saing produk pertanian (Primer).

D. 1) Menerapkan Kode Etik Petugas/Pejabat Pajak. 2) Mereformasi sistem pembayaran pajak.

E.

1)

Tax audit, investigation, disclosure.

(2)

Hal-hal dan Pasal-pasal

1)

Tarif Pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 30%. [Pasal 17 ayat (1) huruf b] Tarif sebagaimana dimaksud pada pasal 17 ayat (1) huruf b menjadi 28% mulai tahun pajak 2007, dan 25% mulai tahun pajak 2010.

2)

Ketentuan perpajakan bagi bidang usaha pertambangan minyak dan gas bumi, bisang usaha panas bumi, bisang usaha pertambangan umum termasuk batubara, dan bidang usaha berbasis syariah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. (Pasal 31D) 3) Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak dalam negeri

bentuk usaha tetap tidak boleh dikurangkan: l. harta yang dihibahkan dan warisan.

[Pasal 9 ayat (1) huruf l jo pasal 18 ayat (4)]

1) Tarif Pajak Pertambahan Nilai sebesar 0% diterapkan atas: a. ekspor Barang Kena Pajak Berwujud;

b. penyerahan Jasa Kena Pajak dari Dalam Daerah Pabean Ke Luar Daerah Pabean oleh pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan dan melakukan ekspor Barang Kena Pajak Berwujud Atas Dasar pesanan atau permintaan dengan bahan dan atas petunjuk dari pemesan di Luar Daerah Pabean; atau

c. ekspor Jasa Kena Pajak dan/atau ekspor Barang Kena Pajak Tidak Berwujud. [Pasal 7 ayat (2)]

2)

Yang termasuk dalam pengertian penyerahan Barang Kena Pajak adalah:

h. penyerahan barang kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak dalam rangka perjanjian pembiayaan yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah.

[Pasal 1A huruf h]

1)

Mengubah tarif PPh yang tidak kompetitif dan sistem pengenaannya mengakibatkan pengenaan perpajakan berganda. Oleh karena itu,diusulkan menurunkan PPh Badan menjadi 25% dan dividen dibebaskan dari pengenaan pajak. [Pasal 17 ayat (1) jo pasal 17 ayat (2a)]

2)

Kompensasi kerugian yang lebih panjang untuk industri-industri tertentu karena karakter dari sektor-sektor tertentu tersebut sangat spesifik tidak memerlukan kompensasi kerugian, seperti kegiatan di bidang minyak bumi dan gas alam sektor hulu dan panas bumi. Kedua sektor tersebut merupakan bidang usaha yang mempunyai resiko tinggi dan investasi besar. Oleh karena itu perlu diberikan perlakuan khusus yang netral sesuai dengan karakeristiknya, yaitu membebankan biaya produksinya melalui berlaku di dunia internasional, sebaiknya tidak perlu mencantumkan definisi Beneficial Owner, namun menyerahkan kepada mekanismi Tax Traety. Ketentuan mengenai SPV sebaiknya tidak dimasukkan dalam UU PPh karena dalam pelaksanaannya dapat - netral dan tidak menimbulkan distorsi; - memberikan keadilan dan kepastian hukum; - mengurangi beban administrasi (kesederhanaan);

- meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memaksimalkan potensi ekonomi Indonesia;

(3)

3)

Dalam RUU, jasa keuangan konvensional tidak dikenakan PPN, namun jasa keuangan syariah tidak diatur secara khusus sehingga terkena PPN. Untuk menegakkan prinsip konsistensi, seharusnya jasa keuangan syariah juga tidak dikenakan PPN. [Pasal 1A huruf h]

4)

Dalam RUU, Pajak Keluaran dihitung berdasarkan konsep accural, sedangkan Pajak Masukan dihitung berdasarkan konsep cash. Penerapan konsep yang tidak konsisten ini sangat mengganggu cash flow Pengusaha Kena Pajak. Seharusnya konsep accural ini diterapkan, baik untuk Pajak Keluaran dan Pajak Masukan.

5)

Menurut RUU, untuk PKP yang belum berproduksi, pengkreditan Pajak Masukannya dibatasi. Hal ini akan menimbulkan distorsi dan akan menjadi hambatan bagi investor. Seharusnya pembatasan yang demikian itu tidak dilakukan.

6)

Dalam RUU masih diatur penyerahan antar cabang terkena PPN. Di dalam pelaksanaannya sekarang PKP yang terdaftar di KPP LTO dan KPP Madya diperkenankan melakukan sentralisasi secara otomatis. Seharusnya demi keadilan dan kepastian hukum sentralisasi ini juga berlaku untuk PKP lainnya.

7) Dalam RUU diatur bahwa faktur pajak harus dibuat pada saat pembayaran uang muka, sedangkan untuk penyerahan biasa dibuat pada akhir bulan berikutnya. Dalam rangka memberikan kemudahan tapa merugikan penerimaan Negara, perlu dipertimbangkan pembuatan faktur pajak pada akhir bulan terjadi pembayaran dan/atau peneyrahan atau pada bulan berikutnya setelah terjadi penyerahan.

8) Ekonomi Indonesia masih bersifat agraris, maka terhadap barang hasil primer pertanian perlu dipertimbangkan dipertimbangkan perlakuan pembebasan PPN.

9)

Dalam RUU ditentukan tarif PPnBm yang lebih tinggi dari yang berlaku sekarang ini. Untuk itu perlu dipikirkan efektifitas pemungutannya.

Jakarta, 5 Juli 2007

(4)

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Tujuan komunikasi yang terdapat di dalam perancangan identitas dari Situs Taman Purbakala Cipari ini adalah menciptakan suatu identitas berupa logo yang memiliki ciri khas dan

berdasarkan hasil uji ANOVA dengan signifikansi 0.000 (p<0.01); (2) pembelajaran menggunakan model Problem-Based Learning berpengaruh terhadap penguasaan konsep

Sasaran yang dituju dalam proses komunikasi massa adalah khalayak atau masyarakat luas yang terpencar satu sama lain tidak saling mengenal, karena masing – masing berbeda

Walaupun patogenesis dan penyebab yang dicurigai telah ditemukan, ternyata pengobatan yang diberikan kadang-kadang tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.Urtikaria atau

tersebut, karena merupakan pesan atau solusi yang diperpendek menjadi sebuah kata-kata yang mudah dimengerti, serta dapat memotivasi pendengar, penyiar berusaha

Terapi obat dan tindakan pembedahan dapat digunakan untuk mengecilkan atau menghilangkan miom jika menyebabkan rasa tidak nyaman atau gejala-gejala yang bermasalah..

sanggahan selama 3 (1iga) hari kerja dari langgal 16 Sid 18 Juni 2015, yang dilujukan kepada Uni1. Layanan Pengadaan Kementerian