• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENYAKIT URTIKARIA | Karya Tulis Ilmiah PENYAKIT URTIKARIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENYAKIT URTIKARIA | Karya Tulis Ilmiah PENYAKIT URTIKARIA"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sat Sep 2 23:19:28 2017 / +0000 GMT

PENYAKIT URTIKARIA

PENDAHULUANUrtikaria merupakan penyakit kulit yang sering dijumpai. Dapat terjadi secara akut maupun kronik, keadaan ini

merupakan masalah untuk penderita, maupun untuk dokter. Walaupun patogenesis dan penyebab yang dicurigai telah ditemukan, ternyata pengobatan yang diberikan kadang-kadang tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan.Urtikaria atau yang lebih dikenal dengan biduran adalah suatu gejala penyakit yang berupa gatal-gatal pada kulit disertai dengan bercak-bercakmenonjol (udem) yang biasanya disebakan oleh alergi dapat juga disebabkan oleh adanya pengaruh cuaca panas dan dingin pada kulit terutama pada kulit yang memiliki sensitivitas tinggi atau juga disebabkan oleh gejala psikosis misalnya emosi yang berlebihan. Pada

kebanyakan kasus urtikaria, biasanya gejala penyakit ini hanya bertahan singkat dan dapat sembuh sendiri kecuali jika telah memasuki tahap kronik.Urtikaria merupakan penyakit yang sering dijumpai dan sumber frustasi bagi pasien yang jarang tampak sakit berat tapi rasa gatal yang luar biasa, dan bagi dokter yang jarang menemukan penyebabnya. Pada kebanyakan kasus,

kepercayaan pasien bahwa penyakit itu disebabkan oleh alergi yang tidak dapat dibuktikan. Sesungguhnya, riset mengenai kelainan ini memberi petunjuk bahwa mekanisme lain, yang tidak banyak tergantung pada alergi, bertanggung jawab pada banyak kasus. Namun dengan semua ketidakpastian ini para klinikus tak boleh menganggap bahwa semua urtikaria bersifat idiopatik, untuk diobati dengan antihistamin, sambil memupuk harapan pasien atau sambil mengangkat tangan tanda keputusasaan, tergantung selera masing-masing.DEFINISIUrtikaria merupakan reaksi vakular dari kulit berwarna merah atau keputihan akibat udema interseluler lokal yang terbatas pada kulit atau mukosa. Reaksi ini dapat diakibatkan bermacam-macam sebab, biasanya ditandai dengan edema setempat yang cepat timbul dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit,

sekitarnya dapat dikelilingi halo. Keluhan subjektif biasanya gatal, rasa tersengat atau tertusuk. Angioderma ialah urtika yang mengenai lapisan yang lebih dalam dari dermis, dapat di submukosa atau subkutis, juga dapat mengenai saluran nafas, saluran cerna dan organ kardiovaskular.EPIDEMIOLOGIUrtikaria dan angioderma sering dijumpai pada semua umur, orang dewasa lebih banyak mengalami urtikaria dibandingkan dengan usia muda. SHELDON (1951), menyatakan bahwa umur rata-rata penderita urtikaria ialah 35 tahun, jarang dijumpai pada umur kurang dari 10 tahun atau lebih dari 60 tahun. Ditemukan 40% bentuk urtikaria saja, 49% urtikaria bersama-sama dengan angioderma dan 11% angioderma. Lama serangan berlangsung bervariasi, ada yang lebih dari satu tahun bahkan ada yang lebih dari 20 tahun. Penderita atopi lebih mudah mengalami urtikaria disbanding orang normal. Tidak ada frekuensi jenis kelamin, baik laki-laki maupun wanita. Umur, ras, jabatan/pekerjaan, letak geografis dan perubahan musim dapat mempengaruhi hipersensitifitas yang diperankan oleh IgE. Penisilin tercatat sebagai obat yang lebih sering menimbulkan urtikaria.PATOFISIOLOGI Urtikaria terjadi akibat vasodilatasi dan peningkatan permiabilitas dari kapiler atau pembuluh darah kecil sehingga terjadi transudasi cairan dari pembuluh darah di kulit. Hal in karena adanya pelepasan mediator kimia dari sel mast atau basofil terutama histamin.Pelepasan mediator ini dapat terjadi melalui mekanisme : - Imunologi (terutama reaksi hipersensitivitas tipe I kadang kadang tipe II) - Non imunologi (?chemical histamine liberator?, agen fisik, efek kolinergik).

ETIOLOGIPada penyelidikan ternyata hamper 80% tidak diketahui penyebabnya. Diduga penyebab urtikaria bermacam-macam,

diantaranya : obat, makanan, gigitan serangga, bahkan fotosesitizer, inhalan, kontaktan, trauma fisik, infeksi dan infestasi parasit, psikis, genetik dan penyakit sistemik.? OBATBermacam-macam obat dapat menimbulkan urtikaria, baik secara imunologik maupun nonimunologik. Hampir semua obat sistemik menimbulkan urtikaria secara imunologik tipe I dan II. Contohnya ialah obat-obat golongan penisilin, sulfonamide, analgesic, pecahar, hormone dan diuretic. Ada pula obat yang secara nonimunologik langsung merangsang sel mass untuk melepaskan histamine, misalnya kodein, opium, dan zat kontras. Aspirin menimbulkan urtikaria kaarena menghambat sintesis prostaglandin dari asam arakidonat? MAKANANPeranan makanan ternyata lebih penting pada urtika yang akut, umunya akibat reaksi imunologik. Makanan berupa protein atau bahan lain yang dicampurkan ke dalamnya member zat warna, penyedap rasa atau bahan pengawet sering menimbulkan urtikaria alergika. Contoh makanan yang sering menimbulkan urtikaria adalah telur, ikan, kacang, udang, tomat, arbei, babi, keju, bawang dan semangka, bahan yang dicampurkan seperti asam nitrat, asam benzoate, ragi, salisilat dan penisilinsGEJALA KLINIS Pada umumnya semua berbentuk urtika yaitu udema setempat yang meninggi di kulit berwarna merah/ keputihan besarnya bervariasi. Dalam perjalanannya dibedakan dua bentuk yaitu akut dan kronik. - Akut, timbul mendadak, menghilang dengan cepat, pada umumnya mudah diobati. - Kronik, timbul berulang-ulang atau menetap lebih dari 6 minggu meskipun telag diobati. Bentuk klinis : - ?Giant urticaria? (Quinke's edema) bila urtikaria besar besar disertai edema pada palpebra, genetalia, bibir. - Urtikaria kolinergik bila urtikaria berbentuk kecil kecil tersebar dan sangat gatal. - Urtikaria fisik bila timbul akibat tekanan berbentuk linear sesuai dengan bagian tekanan. Test dermografisme positip. - Urtikaria dingin timbul beberapa menit sampai beberapa jam setelah terpapar hawa/ air dingin. Dapat ringan (setempat), sampai berat (disertai hipotensi, hilangnya kesadaran dan sesak napas). - Urtikaria solar, timbul setelah terpapar dengan sinar matahari. CARA PEMERIKSAAN /

DX Dengan anamnesis dan pemeriksaan klinis yang teliti, diagnosis urtikaria tidak sukar ditegakkan. Kesulitan biasanya dalam

(2)

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah

Export date: Sat Sep 2 23:19:28 2017 / +0000 GMT

menentukan penyebab terutama pada bentuk kronik. Pemeriksaan yang diperlukan : - Anamnesis yang cermat. - Pemeriksaan fisik yang teliti mengenai bantuk urtikarianya, penyakit umum/ sistemik yang menyertai. Pemeriksaan laboratorium/ penunjang. -Darah, urine, faeses untuk mencari infeksi tersembunyi. - Pemeriksaan gigi, THT, paru, vagina untuk mencari faktor infeksi. - Bila perlu dapat dilakukan pemeriksaan alergi lanjutan misalnya igE, jumlah eosinofil, kadar komplemen, dan tes gores kulit.

-Kecurigaan urtikaria dingin diperiksa ?ice cube test?, krioglobulin, cold hemolysin. - -Kecurigaan urtikaria fisik dilakukan tes demografisme, tes fisik (exercise). DIAGNOSIS BANDING Erythma nododum, Sistemik lupus erythematosus, Henoch-Scholein syndrome. PENYULIT Shock anafilaksis, udema laring. PENATALAKSANAAN Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang cermat untuk mencari penyebab dan jenis urtikarianya. Sesudah itu dapat dipilih tes tambahan yang sesuai dengan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik tersebut. Penatalaksanaan yang ideal adalah menghindari penyebab, tetapi pada urtikaria kronis, sering penyebab ini sukar ditemukan. Obat yang dapat digunakan antara lain : 1. Antihistamin - Dipenhydramin HCl i.m.D. 10-20 mg/ dosis, 3-4 kali / 24 jam a.0.5 mg/ kg/ dosis, 3-4 kali/ 24 jam - Kloerfeniramin maleat D.3-4 mg/ dosis, 3 kali/ 24 jam. A. 0.09. mg/ kg/ dosis 3 kali/ 24 jam- Hydroxyzine HCl D. 25 mg/ dosis, 3-4 kali/ 24 jam.A. 0.5 mg/ kg/ dosis, 3 kali/ 24 jam - Syproheptadin HCL D.4 mg/ dosis, 3-4 kali/ 24 jam. 2. KortikosteroidDigunakan pada urtikaria ? yang akut dan berat - Akibat reaksi alergi tipe III. - Prednison D. 5-10 mg/ dosis, 3 kali/ 24 jam. - Deksametason D. 0.5-1 mg/ dosis, 3 kali/ 24 jam DAFTAR PUSTAKA 1. Monroe E.W. Urticaria, Int.J. Dermatol, 1981 : 20,32-412. Champion R.H. Urticaria, in Rook A, Wilkinson : Text book of dermatology, 4th ed., Blackwell Scientific Publication, London, 1986 : 1099 ? 11033. Andrew's Diseases of the Skin. 7th Ed. W.B. Saunders Co. Philidelpia, 1982 : 162-168.

Referensi

Dokumen terkait

hepar, pola normal pada hepar terganggu.Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel hepar.Setelah lewat masanya,

&al &al ini ini bis bisa a ber berart arti i mem memberi beri lapisan 'a( )lilin* atau lapisan poliuretan pada mobil, memberi lapisan cat pada benda lapisan 'a(

Mungkin anda lebih berminat bermain lagu klasikal atau rock, tetapi sebagai permulaan saya syorkan anda membeli Gitar Akustik enam tali kerana ianya sesuai untuk mereka yang baru

Itjen SKPD: Kepala SKPD Pejabat Eselon IV yg mempunyai Tusi di bidang evaluasi dan pelaporan Hambatan/Kendala dalam melaksanakan Capaian Kinerja 4. Laporan capaian

Untuk bisa membuat agar foton yang diserap dapat sebanyak banyaknya, maka absorber harus memiliki energi band-gap dengan range yang lebar, sehingga memungkinkan untuk bisa

ANALISIS USAHA KRIPIK KENTANG SKALA USAHA KECIL MENENGAH DI KOTA

Beberapa survei dan penelitian menguatkan bahwa betapa penting kemampuan untuk bisa mendengar, bahkan banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa kemampuan seseorang untuk

Pedoman Dasar ini adalah Kesepakatan Tertulis Warga Kombas Inosensius untuk mendukung kehidupan menggereja pada tingkat Komunitas Basis dan tidak bertentangan