• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

41

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Data yang dikumpulkan untuk menggambarkan kondisi nyata dari upaya peningkatan pemanfaatan perpustakaan melalui reward di SMA Negeri 1 Pringsurat adalah berupa angka atau sekor dan dokumentasi dalam bentuk gambar atau foto. Angka atau sekor digunakan untuk mengetahui frekuensi siswa dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah. Gambar atau foto digunakan untuk mengetahui peningkatan pemanfaatan perpustakaan sekolah.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pringsurat, Kabupaten Temanggung pada bulan Januari 2016 sampai dengan bulan Maret 2016. Sekolah ini berlokasi di jalan Kranggan-Pringsurat, Temanggung. Alasan pemilihan tempat penelitian ini adalah SMA N 1 pringsurat mudah di akses dan pemanfaatan perpustakaan masih rendah .

3.3 Prosedur Peneltian

Direktorat Tendik (2008), Prosedur dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi(pengamatan), dan relfeksi. Hal tersebut dapat dijelaskan seperti pada gambar di bawah ini.

(2)

42

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Sekolah

Sumber: Direktorat Tendik, 2008

Identifikasi Masalah. Sebelum melaksanakan

penelitian penulis terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah. Dalam hal ini penulis mengumpulkan berbagai data yang mendukung, kemudian dilakukan identifikasi mengenai rendahnya pemanfaaatan perpustakaan sekolah di SMA Negeri 1 Pringsurat.

Dalam hal ini akan dilakukan identifikasi terhadap standar-standar perpustakaan ideal berdasarkan UU No 43 Tahun 2007, tentang standar nasional perpustakaan yang meliputi: standar koleksi

Perencanaan Siklus I

(memperbaiki aspek yang belum sesuai standar)

Pelaksanaan & Observasi Siklus I

Refleksi Siklus I

(Pemanfaatan perpustakaan belum sesuai target & keterbatasan anggaran) Identifikasi Masalah Perpustakaan berdasarkan Standard ideal Perencanaan Siklus II (pemberian reward kepada

siswa paling aktif

memanfaatkan perpustakaan) Pelaksanaan &

Observasi Siklus II Refleksi Siklus II Hasil Peningkatan pemanfaatan perpus dalam kategori sedang

(3)

43 perpustakaan sekolah, standar sarana dan prasarana perpustakaan, standar pelayanan perpustakaan sekolah, standar tenaga perpustakaan sekolah, dan standar pengelolaan perpustakaan sekolah. Berdasarkan hasil penelitian awal yang dilakukan maka penulis dapat menentukan interval dan kategori interval terhadap masing-masing standar perpustakaan sebagai berikut.

1) Standar Koleksi Perpustakaan

Untuk mengukur aspek standar koleksi perpustakaan, maka penulis menghitung interval dengan cara sebagai berikut:

Interval = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 −𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑖𝑙𝑖 ℎ𝑎𝑛 = 80−10

3 = 23.3

Berdasarkan perhitungan interval yang dilakukan, maka kategori skor dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Kategori Skor Standar Koleksi Perpustakaan

Interval Kategori

10 – 33 Rendah

34 – 57 Sedang

58 – 80 Tinggi

2) Standar Sarana & Prasarana Perpustakaan

Untuk mengukur aspek standar sarana & prasarana perpustakaan sekolah, maka penulis menghitung interval skor tersebut dengan cara sebagai berikut:

Interval = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 −𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑖𝑙𝑖 ℎ𝑎𝑛 = 40−10

3 = 10

Berdasarkan perhitungan interval yang dilakukan, maka kategori skor dapat dilihat pada tabel berikut ini.

(4)

44

Tabel 3.2 Kategori Skor Standar Sarpras

Interval Kategori

10 – 20 Rendah

21 – 31 Sedang

32 – 40 Tinggi

3) Standar Pelayanan Perpustakaan Sekolah

Untuk mengukur aspek standar pelayanan perpustakaan sekolah, maka penulis menghitung interval skor tersebut dengan cara sebagai berikut:

Interval = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 −𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑖𝑙𝑖 ℎ𝑎𝑛 = 70−10

3 = 20

Berdasarkan perhitungan interval yang dilakukan, maka kategori skor dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.3 Kategori Skor Standar Pelayanan

Interval Kategori

10 – 30 Rendah

31 – 51 Sedang

52– 72 Tinggi

4) Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah

Untuk mengukur aspek standar tenaga perpustakaan sekolah, maka penulis menghitung interval skor tersebut dengan cara sebagai berikut:

Interval = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 −𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑖𝑙𝑖 ℎ𝑎𝑛 = 30−10

3 = 6.7

Berdasarkan perhitungan interval yang dilakukan, maka kategori skor dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.4 Kategori Skor Standar Ketenagaan

Interval Kategori

10 – 16.7 Rendah

16.8 – 23.5 Sedang

(5)

45 5) Standar Pengelolaan Perpustakaan Sekolah

Untuk mengukur aspek standar pengelolaan perpustakaan sekolah, maka penulis menghitung interval skor tersebut dengan cara sebagai berikut:

Interval = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 −𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑖𝑙𝑖 ℎ𝑎𝑛 = 40−10

3 = 10

Berdasarkan perhitungan interval yang dilakukan, maka kategori skor dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.5 Kategori Skor Standar Pengelolaan

Interval Kategori

10 – 20 Rendah

21 – 31 Sedang

32 – 40 Tinggi

Perencanaan Siklus 1. Perencanaan adalah

langkah awal saat akan memulai tindakannya. Upaya yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah dengan cara memperbaiki aspek-aspek yang belum dilaksanakan pada standar perpustakaan ideal. Ada beberapa aspek yang belum dilaksanakan atau dipenuhi, maka sekolah akan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan cara bertahap. Oleh sebab itu sekolah akan menentukan aspek-aspek yang diprioritaskan terlebih dahulu untuk diperbaiki. Pemilihan prioritas tersebut dilakukan berdasarkan tingkat keurgenan dari setiap aspek. Jadi aspek-aspek yang akan diperbaiki atau dipenuhi dalam penelitian ini diantaranya (1) aspek perpustakaan melanggan 3 judul majalah dan 3 judul surat kabar, (2) aspek sekolah mempunyai jam wajib kunjung minimal 1 jam setiap pelajaran/minggu, (3) aspek kerjasama dengan perpustakaan lain, (4) tenaga

(6)

46 perpustakaan ≥ 2, (5) aspek pustakawan proaktif, (6) aspek visi, misi, tujuan, dan sasaran perpustakaan.

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi.

Pelaksanaan adalah penerapan dari perencanaan, yaitu malaksanakan rencana tindakan dalam hal ini adalah upaya perbaikan dari aspek-aspek standar perpustakaan ideal. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah apakah ada kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan, bagaimana kelancaran proses tindakan yang dilakukan, bagaimana situasi proses tindakan, apa hasil dari tindakan yang diberikan dan bagaimana dampak dari pelaksanaan tindakan. Oleh karena itu penulis melakukan observasi terhadap hal-hal tersebut pada saat melaksanakan tindakan. Observasi dilakukan langsung oleh penulis. Hasil observasi kemudian akan dilakukan sebagai acuan pada saat melakukan relfeksi.

Kegiatan Refleksi (perenungan, pemikiran dan evaluasi).Refeksi dilakukan berdasarkan pertimbangan

rasional (menggunakan konsep teori) yang mantap dan falid guna melakukan perbaikan tindakan dalam upaya memecahkan masalah yang terjadi. Pertimbangan-pertimbangan tersebut dilakukan dengan dasar data hasil observasi yang dilakukan. Penulis juga akan mengevaluasi hasil, yaitu dengan melakukan pengukuran apakah upaya tindakan perbaikan perpustakaan yang disesuaikan dengan standar perpustakaan ideal dapat meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sekolah oleh siswa sesuai dengan target yang ditetapkan atau belum. Apabila upaya tersebut belum berhasil sesuai standar yang ditetapkan,

(7)

47 selanjutnya penulis akan menganalisis kelemahan-kelemahan serta kendala yang dihadapi baik dari sisi internal maupun eksternal perpustakaan. Data yang diperoleh dari identifikasi masalah tersebut kemudian akan digunakan sebagai acuan dalam menyususn perencanaan dan tindakan pada siklus 2. Langkah-langkah tindakan yang dilakukan pada siklus 2 masih sama seperti yang dilakukan pada siklus sebelumnya, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan observasi, refleksi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi.

3.4.1. Wawancara

Penulis menggunakan wawancara semistruktur (semistructure interview) yang mana penulis dapat menggali informasi yang dibutuhkan secara mendalam (in-depth interview), dan dilakukan secara terbuka sehingga subyek atau narasumber dapat dimintai pendapat maupun ide mereka masing-masing. Dengan demikian wawancara mendalam (in-depth interview) adalah suatu proses mendapatkan informasi untuk kepentingan penelitian dengan dialog antara peneliti sebagai pewancara dengan informan atau yang memberi informasi dalam konteks penelitian. Dalam wawancara ini penulis tidak terlalu mengacu pada urutan pertanyaan yang diajukan namun tetap menjaga agar wawancara tidak keluar dari topik. Adapun responden atau informan dalam wawancara ini

(8)

48 diantaranya adalah Kepala Sekoklah, Pustakawan dan Siswa SMA Negeri 1 Pringsurat.

3.4.2. Observasi

Observasi dilakukan penulis dengan cara mengamati proses pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus1 dan siklus 2. Penulis mencatat segala hal yang berkaitan dengan aktivitas siswa dalam memanfaatkan fasilitas perpustakaan sekolah. Selain itu penulis juga mengamati kinerja pustakawan pada saat melayani siswa.

3.4.3. Studi Dokumentasi

Dalam studi dokumentasi, data diperoleh dari dokumen-dokumen tertulis yang diperoleh dari pengelola perpustakaan SMA Negeri 1 Pringsurat. Penulis berkoordinasi dengan pustakawan sekolah untuk mendapatkan data dan mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian. Penulis kemudian mencatat dan mendokumentasikan segala hal yang akan dijadikan sebagai data penelitian.

3.5 Validitas Data

Untuk mengecek keabsahan temuan ini, penulis melakukan validitas data menggunakan teknik triangulasi. Pemeriksanaan yang dilakukan penulis antara lain:

3.5.1. Triangulasi data dengan cara membandingkan perolehan data hasil wawancara dengan data hasil study dokumentasi dan data hasil observasi. Penulis terlebih dahulu melakukan wawancara dengan sejumlah siswa SMA Negeri 1 Pringsurat. Hasil wawancara dibandingkan dengan data study

(9)

49 dokumentasi perpustakaan sekolah , kemudian dikonfirmasi lagi dengan data hasil obeservasi atau pengamatan langsung pada saat melaksanakan tindakan.

3.5.2. Triangulasi Metode, dengan cara mencari data lain tentang sebuah fenomena yang diperoleh dengan menggunakan metode yang berbeda, yaitu wawancara, observasi, dan study dokumentasi. Dari tiga metode atau teknik pengambilan yang berbeda tersebut diharapkan perolehan data penelitian benar-benar syahih, sehingga dapat digunakan untuk proses analisis data.

3.6 Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan study dokumentasi di SMA Negeri 1 Pringsurat tentang upaya peningkatan pemanfaatan perpustakaan dengan memberikan reward, dalam penelitian ini dianalisis, dirangkum, ditata, kemudian dilakukan pemaknaan terhadap data temuan. Langkah berikutnya adalah pembahasan dengan menggunakan berbagai teori yang relevan, kemudian penyajian data dan langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan.

Secara rinci analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah proses analisis data secara interaktif oleh Miles dan Huberman (dalam Emzir, 2010). Ada tiga tahap dalam melakukan analisis data setelah data penelitian terkumpul, yaitu : reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Reduksi data adalah kegiatan merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting yang berkaitan dengan penelitian dan

(10)

50 Pengumpulan Data Penarikan Kesimpulan Penyajian Data Reduksi Data

membuang data yang tidak diperlukan dengan maksud memberikan gambaran yang lebih jelas dan terarah terhadap peneliti. Penyajian data atau informasi adalah menyusun data dalam bentuk uraian naratif, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya dengan maksud agar data dapat tersusun mudah dipahami sehingga dapat digunakan untuk menentukan rencana kegiatan selanjutnya. Tahap ketiga dari analisis data adalah menarik kesimpulan yang merupakan jawaban atas rumusan masalah penelitian.

Secara skematis proses analisis data interaktif dapat digambarkan dalam gambar berikut ini.

Gambar 3.2. Komponen dalam analisis data Millles dan Hubermen

Untuk mengukur dan memberikan kategori terhadap keberhasilan penelitian, maka penulis terlebih dahulu menghitung interval skor jumlah pengunjung perpustakaan. Dari penghitungan interval tersebut maka dapat diketahui tingkat keberhasilan tindakan yang dilihat dari kategori dari masing-masing capaian.

(11)

51

Interval = % 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − %𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑝𝑖𝑙𝑖 ℎ𝑎𝑛 =

100%−1% 3 = 33

Dari penghitungan interval tersebut, sehingga dapat diketahui kategori pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai berikut.

Tabel 3.6

Kategori Pemanfaatan Perpustakan SMA Negeri 1 Pringsurat

Interval Kategori

1% - 33% Rendah

34% - 67% Sedang

68% - 100% Tinggi

3.7. Indikator Keberhasilan Penelitian

Upaya tindakan dikatakan berhasil jika sudah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, dengan kata lain indikator ini digunakan sebagai patokan keberhasilan dalam meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sekolah.

Tabel 3.7

Indikator Keberhasilan Penelitian

Siswa Tindakan Keberhasilan Kategori

Siklus 1 411 Pemberian piagam penghargaan kepada siswa teraktif memanfaatkan perpustakaan sekolah ≥25% Rendah Siklus 2 411 Pemberian piagam poenghargaan dan sejumlah alat tulis kepada 3 siswa teraktif memanfaatkan perpustakaan sekolah

≥34% Sedang

Tabel di atas menjelaskan bahwa selain upaya memperbaiki aspek-aspek dalam standar perpustakaan

(12)

52 ideal tindakan yang dilakukan pada siklus 1 adalah dengan memberikan reward piagam penghargaan kepada siswa teraktif dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah. Upaya tersebut dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sekolah dengan prosentase ≥25% atau dalam kategori rendah.

Upaya tindakan yang dilakukan pada siklus 2 adalah dengan memberikan reward berupa piagam penghargaan dan sejumlah alat tulis kepada 3 siswa teraktif dalam memanfaatkan perpustakaan sekolah. Upaya tersebut dikatakan berhasil meningkatkan siswa dalam memanfaatkan perpustakan sekolah, jika prosentase kunjungan atau pemanfaatannya ≥34%, masuk dalam kategori sedang.

Gambar

Tabel 3.1 Kategori Skor Standar Koleksi Perpustakaan
Tabel 3.3 Kategori Skor Standar Pelayanan
Gambar 3.2. Komponen dalam analisis data Millles dan  Hubermen

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, guru Sekolah Dasar telah mampu menguasai karakteristik peserta didik dengan kriteria baik (81.8%), menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang

Dari perhitungan jarak tempuh menggunakan Manhattan Distance dan dikalikan dengan frekuensi pekerja maka masing-masing fasilitas akan dapat ditetapkan koordinat

Pendidik menjelaskan penerapan hukum II newton dalam kehidupan sehari-hari dan dapat mengetahui percobaan mengenai hubungan antara gaya, massa , percepatan ( karakter yang

Pada bagian ini akan dilakukan analisis dan perbandingan rancangan dari penggunaan lori dan conveyor dari aspek teknis, beban kerja, pengukuran risiko, serta

Dalam wawancara dengan Wirosatan seorang desainer grafis album musik yang telah berpengalam lebih dari 10 tahun menyatakan bahwa “Desain maupun bentuk visual (dalam)

sekolah saja yang mendapatkan pengakuan dunia dalam kategori The Diploma

Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji kuat lentur balok beton bertulang komposit yang menggunakan angkur dan chemical anchor sebagai shear connector.

Komunikasi yang terjadi antara mahasiswa lokal dengan mahasiswa lokal diharapkan mengubah perilaku antar dua budaya ini yang membawa perubahan secara tidak langsung yang