• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif. Metode

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif. Metode"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah kuasi eksperimen. Penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang berlandaskan kepada filsafat positivisme yang menggunakan populasi dan sampel tertentu. Penulis menggunakan metode kuasi eksperimen karena penelitian yang hendak dilakukan pada dasarnya ingin mengetahui gambaran tentang data yang secara sengaja ditimbulkan hingga dapat diketahui efektif atau tidaknya metode kolaborasi reading-writing connection yang akan digunakan.

Pada desain penelitan kuasi eksperimen dilakukan dua kali pengujian yaitu tes awal atau pretes dan tes akhir atau postes. Dari dua buah pengujian tersebut akan didapat dua buah nilai yaitu nilai awal (O1) nilai dimana belum diterapkan metode kolaborasi reading-writing connection. Nilai yang kedua yaitu nilai akhir (O2) nilai setelah diterapkannya metode kolaborasi reading-writing connection.

Rancangan Metode Penelitian

Keterangan:

O1 : nilai pretes (sebelum diberi perlakuan)

(2)

X : perlakuan diberikan

O2 : nilai postes (setelah diberikan perlakuan)

Ada pun perlakuan yang diberikan pada penelitian ini, dilaksanakan melalui tiga tahap pembelajaran. Perlakuan dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut.

Keterangan : P1 = Perlakuan 1 P2 = Perlakuan 2 P3 = Perlakuan 3

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X AP I SMK Sangkuriang I Cimahi Tahun Ajaran 2009/2010. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Sangkuriang I Cimahi yang beralamat di Jl. Sangkuring No.65 Cimahi.

3.2.2 Sampel Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti mengambil sampel total dari populasi yang ada yakni siswa kelas X AP I SMK Sangkuriang I Cimahi yang berjumlah 46 orang.

3.3 Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 160), instrumen penelitian merupakan alat penting dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam artian lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

(3)

Pada penelitian ini digunakan dua instrumen, yakni instrumen perlakuan dan instrument pengumpulan data.

3.3.1 Instrumen Perlakuan

Pada desain penelitan kuasi eksperimen dilakukan dua kali pengujian yaitu tes awal atau pretes dan tes akhir atau postes. Dari dua buah pengujian tersebut akan didapat dua buah nilai yaitu nilai awal (O1), dimana belum diterapkan metode kolaborasi reading-writing connection. Nilai yang kedua yaitu nilai akhir (O2) nilai setelah diterapkannya metode kolaborasi reading-writing connection.

Rancangan Metode Penelitian

Keterangan:

O1 : nilai pretes (sebelum diberi perlakuan) X : perlakuan diberikan

O2 : nilai postes (setelah diberikan perlakuan)

Ada pun perlakuan yang diberikan pada penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap pembelajaran. Perlakuan dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut.

Keterangan : P1 = Perlakuan 1 P2 = Perlakuan 2 P3 = Perlakuan 3

Diagram di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

O

1

X O

2

(4)

1) pada tahap pertama penelitian, penulis melakukan tes awal terhadap kemampuan siswa dalam menulis parafrase puisi tanpa menggunakan metode kolaborasi reading-writing connection. Penulis memberikan keleluasaan kepada siswa untuk memilih satu dari tiga puisi yang disediakan, yakni puisi yang berjudul “Orang-orang Miskin” karya W.S. Rendra;

2) pada tahap kedua penelitian, penulis memberikan perlakuan kepada siswa, yakni menerapkan pembelajaran membaca puisi dengan menggunakan metode kolaborasi reading-writing connection. Pada perlakuan ini penulis menggunakan puisi yang berjudul “Pak Guru Acil“ karya Saini K.M. ;

3) pada tahap ketiga penelitian, penulis memberikan perlakuan kepada siswa dengan menggunakan metode kolaborasi reading-writing connection. Pada perlakuan ini, penulis menggunakan puisi yang berjudul “ Ibuku Dehulu ” karya Amir Hamzah;

4) pada tahap keempat penelitian, penulis memberikan perlakuan kepada siswa dengan menggunakan metode kolaborasi reading writing connection. Akan tetapi puisi yang digunakan pada perlakuan keempat ini berjudul “Idul Fitri“ karya Sutardji Calzoum Bachri;

5) pada perlakuan kelima penelitian, penulis melakukan tes akhir kemampuan menulis parafrase puisi siswa. Puisi yang digunakan pada perlakuan kelima sama dengan puisi yang disajikan pada perlakuan awal yakni puisi berjudul “Orang-orang Miskin” karya W.S. Rendra.

(5)

Agar tahap-tahap perlakuan berjalan dengan tertib, maka penulis menuangkan deskripsi perlakuan di atas dalam instrument perlakuan berupa rencana pelaksanaan pembelajaran berikut ini.

SKENARIO PEMBELAJARAN MEMPARAFRASEKAN PUISI Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia

Kelas/semester : X/2

Alokasi waktu : 5 x 85 menit (5 x pertemuan) A. Kompetensi Dasar

Membuat parafrasa dari teks tertulis. B. Tujuan Pembelajaran

Siswa mampu mengungkapkan kembali teks yang telah dibaca dengan kalimat sendiri secara tertulis.

C. Indikator

• Siswa mampu mengungkapkan kembali teks puisi yang telah dibaca dengan kalimat sendiri secara tertulis

• Siswa mampu mendeskripsikan secara denotatif kalimat atau kata-kata konotatif dalam puisi

• Siswa mampu mencitakan alur/jalan cerita yang sesuai dengan isi puisi.

• Siswa mampu menggunakan tanda baca, struktur kalimat dan pilihan kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar, dalam memparafrasakan puisi.

(6)

D. Materi Pokok

Memparafrasekan puisi. E. Skenario Pembelajaran

Tabel 3.1 Pertemuan 1 (tes awal)

No. Kegiatan Waktu Metode

1.

2.

Awal

• Guru membuka pelajaran, dengan menyapa siswa.

• Guru mengkondisikan siswa untuk mengikuti tes awal.

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan motifasi belajar kepada siswa

• Guru memperkenalkan materi parafrasa puisi secara garis besar kepada siswa.

• Guru menyediakan puisi yang berjudul “Orang-Orang Miskin“ karya W.S. Rendra. Inti 5 menit 75 menit Ceramah Intruksi

(7)

3.

• Setiap siswa diinstruksikan untuk memparafrasakan puisi yang telah disediakan guru.

• Siswa selesai memparafrasakan puisi.

• Siswa mengumpulkan hasil parafrase mereka kepada peneliti. Akhir

Peneliti menutup pertemuan pertama.

5 menit Ceramah

Tabel 3.2 Pertemuan ke 2 (Perlakuan 1)

No Kegiatan Waktu Metode

1. Awal

• Guru membuka pelajaran, dengan menyapa siswa.

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan motifasi belajar kepada siswa.

• Guru memperkenalkan metode yang akan digunakan dalam

(8)

2.

memparafrasakan puisi kepada siswa.

• Guru menyediakan puisi yang berjudul “Pak Guru Acil“ karya Saini K.M.;

Inti

• Siswa mulai memparafrasakan puisi.

• Masing-masing siswa selesai memparafrasakan puisi.

• Siswa berkelompok, masing-masing kelompok terdiri dari empat orang.

• Masing-masing siswa berkolaborasi dengan siswa lain dalam kelompoknya untuk membaca parafrasa puisi yang telah dibuat masing-masing siswa.

• Setiap siswa yang membaca parafrase siswa lain, harus mencermati hal-hal gramatikal dan

75 menit. Kolaborasi

reading-writing connection.

(9)

konteks isi parafrasa yang dibuatnya. Kemudian menandainya dengan menggaris bawahi kesalahan-kesalahan atau ketidak tepatan (gramatikal dan kontes isi parafrasa) yang telah dibuat siswa lain tersebut.

• Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai parafrasa yang telah dikomentari oleh masing-masing anggota kelompok (Guru sebagai fasilitator).

• Masing-masing siswa

mengembalikan parafrasa yang telah dikomentari kepada anggota kelompoknya (siswa yang membuat parafrasanya). Untuk ditulis ulang oleh masing-masing anggota kelompok.

• Tugas yang telah disalin diserahkan kepada guru untuk diberi penilaian.

(10)

3.

(dikumpulkan Minggu depan) Akhir

• Peneliti dan siswa mengadakan refleksi.

• Peneliti menutup kegiatan

pembelajaran (pertemuan ke2). 10 menit Ceramah.

Tabel 3.3 Pertemuan ke 3 (perlakuan ke2)

No Kegiatan Waktu Metode

1. Awal

• Guru membuka pelajaran, dengan menyapa siswa.

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan motifasi belajar kepada siswa.

• Guru menyediakan puisi yang berjudul “Ibuku Dehulu“ karya Amir Hamzah;

Inti

5 menit Ceramah

(11)

2.

• Siswa mulai memparafrasakan puisi.

• Masing-masing siswa selesai memparafrasakan puisi.

• Siswa berkelompok, masing-masing kelompok terdiri dari empat orang.

• Masing-masing siswa berkolaborasi dengan siswa lain dalam kelompoknya untuk membaca parafrasa puisi yang telah dibuat masing-masing siswa.

• Setiap siswa yang membaca parafrasa siswa lain, harus mencermati hal-hal gramatikal dan konteks isi parafrasa yang dibuatnya. Kemudian menandainya dengan menggaris bawahi kesalahan-kesalahan atau ketidak tepatan (gramatikal dan kontes isi parafrase) yang telah dibuat siswa

75 menit

reading-writing connection

(12)

3.

lain tersebut.

• Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai parafrasa yang telah dikomentari oleh masing-masing anggota kelompok (Guru sebagai fasilitator).

• Masing-masing siswa

mengembalikan parafrasa yang telah dikomentari kepada anggota kelompoknya (siswa yang membuat parafrasenya). Untuk ditulis ulang oleh masing-masing anggota kelompok yang membuatnya.

• Tugas yang telah disalin diserahkan kepada guru untuk diberi penilaian. (pertemuan berikutnya)

Akhir

• Peneliti dan siswa mengadakan refleksi.

• Peneliti menutup kegiatan

(13)

pembelajaran (pertemuan ke3).

Tabel 3.4 Pertemuan ke 4 (perlakuan ke3)

No Kegiatan Waktu Metode

1.

2.

Awal

• Guru membuka pelajaran, dengan menyapa siswa.

• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan motifasi belajar kepada siswa.

• Guru menyediakan puisi yang berjudul “Idul Fitri“ karya Sutardji Calzoum Bachri.

Inti

• Siswa mulai memparafrasakan puisi.

• Masing-masing siswa selesai memparafrasakan puisi.

• Siswa berkelompok, masing-masing kelompok terdiri dari empat

5 menit 75 menit Ceramah Kolaborasi reading-writing connection

(14)

orang.

• Masing-masing siswa berkolaborasi dengan siswa lain dalam kelompoknya, untuk membaca parafrasa puisi yang telah dibuat masing-masing siswa (anggota kelompoknya).

• Setiap siswa yang membaca parafrasa siswa lain, harus mencermati hal-hal gramatikal dan konteks isi parafrasa yang dibuatnya. Kemudian menandainya dengan menggaris bawahi kesalahan-kesalahan atau ketidak tepatan (gramatikal dan kontes isi parafrasa) yang telah dibuat siswa lain tersebut.

• Masing-masing kelompok berdiskusi mengenai parafrasa yang telah dikomentari oleh masing-masing anggota kelompok, (Guru

(15)

3.

sebagai fasilitator).

• Masing-masing siswa

mengembalikan parafrasa yang telah dikomentari kepada anggota kelompoknya (siswa yang membuat parafrasanya). Untuk ditulis ulang oleh masing-masing anggota kelompok yang membuatnya.

• Tugas yang telah disalin diserahkan kepada guru untuk diberi penilaian. (pertemuan berikutnya)

Akhir

• Peneliti dan siswa mengadakan refleksi.

• Peneliti menutup kegiatan pembelajaran (pertemuan ke 4).

(16)

Tabel 3.5 Pertemuan 5 (tes akhir)

No. Kegiatan Waktu Metode

1.

2.

Awal

• Peneliti membuka pelajaran, dengan menyapa siswa.

• Peneliti mengkondisikan siswa untuk mengikuti tes akhir.

• Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran dan motifasi belajar kepada siswa.

• Peneliti menyediakan puisi yang berjudul “Orang-Orang Miskin“ karya W.S. Rendra ( puisi yang digunakan pada tes awal).

Inti

• Setiap siswa diinstruksikan untuk memparafrasekan puisi yang telah disediakan guru.

• Siswa selesai memparafrasakan

5 menit

75 menit

Ceramah

(17)

3.

puisi.

• Siswa mengumpulkan hasil parafrase mereka kepada peneliti. Akhir

Peneliti menutup pertemuan kelima.

5 menit Ceramah

E. Media dan Sumber Pembelajaran 1) Media :

 Teks puisi berjudul “ Orang-orang Miskin” karya W.S. Rendra.

 Teks puisi berjudul “ Ibuku Dehulu” Amir Hamzah.

 Teks puisi berjudul “ Idul Fitri” karya Sutardji Calzoum Bachri.

 Teks puisi berjudul “Pak Guru Acil” karya Saini K.M. 2) Sumber Pembelajaran

 Buku paket : Syamsi, K dan Efendi, A. 2008. Aku Mampu

Berbahasa Indonesia untuk SMK dan MAK Kelas X Tingkat Semenjana. Jakarta: Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.

 Buku Referensi : Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

(18)

F. Penilaian 1) Penilaian awal 2) Penilaian akhir

Tabel 3.6

Format Penilaian Tes Memparafrasekan Puisi

Keterangan:

1 = penggunaan tanda baca; 2 = struktur kalimat;

3 = pilihan kata/ diksi;

4 = kesesuaian isi parafrase dengan puisi;

5 = pengembangan bahasa kiasan/makna konotasi puisi; 6 = alur/jalan cerita;

Nama Siswa Puisi Aspek gramatikal Aspek isi parafrasa Jumlah

(19)

3.3.2 Instrumen Pengumpulan Data

Penyusunan instrumen pengumpulan data dalam suatu penelitian harus sesuai dengan masalah yang diteliti. Instrument pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes kemampuan memparafrasakan puisi. Tes yang digunakan adalah tes awal dan tes akhir.

Puisi yang digunakan sebagai pilihan untuk diparafrasakan siswa yakni puisi yang berjudul “ Orang-orang Miskin” karya W.S. Rendra.

Peneliti memilih puisi yang berjudul “ Orang-orang Miskin” karya W.S. Rendra dengan pertimbangan aspek-aspek bahasa, psikologis, pedagogis dan latar belakang budaya yang terdapat dalam puisi tersebut. Mengenai aspek-aspek bahasa, psikologis, pedagogis dan latar belakang budaya telah dipaparkan pada bagian landasan teori mengenai kriteria pemilihan bahan ajar.

Adapun kriteria penilaian yang digunakan pada tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut.

a. Aspek gramatikal: - penggunaan tanda baca; - struktur kalimat;

- pilihan kata/ diksi.

b. Aspek isi Parafrase: - kesesuaian isi parafrase dengan puisi;

- pengembangan bahasa kiasan/makna konotasi puisi; - alur/jalan cerita;

(20)

Aspek-aspek tersebut diberi bobot 1-4 Untuk lebih jelasnya, penilaian tersebut dijelaskan dalam bagan sebagai berikut.

Tabel 3.7

Keterangan:

1 = penggunaan tanda baca; 2 = struktur kalimat;

3 = pilihan kata/ diksi;

4 = kesesuaian isi parafrase dengan puisi;

5 = pengembangan bahasa kiasan/makna konotasi puisi; 6 = alur/jalan cerita;

Kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut. Penggunaan Tanda Baca

Angka 4 : terdapat 1-2 kesalahan penggunaan tanda baca.

Nama Siswa Puisi Aspek gramatikal Aspek isi parafrase Jumlah

(21)

Angka 3 : terdapat 3-4 kesalahan penggunaan tanda baca. Angka 2 : terdapat 5-6 kesalahan penggunaan tanda baca.

Angka 1 : terdapat lebih dari 6 kesalahan penggunaan tanda baca. Struktur Kalimat

Angka 4 : terdapat 1-2 struktur kalimat yang tidak sesuai dengan EYD. Angka 3 : terdapat 3-4 struktur kalimat yang tidak sesuai dengan EYD. Angka 2 : terdapat 5-6 struktur kalimat yang tidak sesuai dengan EYD.

Angka 1 : terdapat lebih dari 6 struktur kalimat yang tidak sesuai dengan EYD. Pilihan Kata/diksi

Angka 4 : terdapat 1-2 pilihan kata yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa baku bahasa Indonesia.

Angka 3 : terdapat 3-4 pilihan kata yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa baku bahasa Indonesia.

Angka 2 : terdapat 4-5 pilihan kata yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa baku bahasa Indonesia.

Angka 1: terdapat 5-6 pilihan kata yang tidak sesuai dengan kaidah tata bahasa baku bahasa Indonesia.

Kesesuaian isi parafrase dengan puisi

Angka 4 : isi parafrase menggambarkan secara keseluruhan makna puisi.

Angka 3 : isi parafrase hanya menggambarkan 75% makna puisi secara keseluruhan. Angka 2 : isi parafrase hanya menggambarkan 50% makna puisi secara keseluruhan.

(22)

Angka 1: isi parafrase hanya 25% atau tidak sama sekali menggambarkan makna puisi secara keseluruhan.

Pengembangan bahasa kiasan puisi

Angka 4 : keseluruhan bahasa kiasan dipaparkan secara denotasi.

Angka 3 : terdapat 1-2 bahasa kiasan yang tidak dipaparkan secara denotasi. Angka 2 : terdapat 3-4 bahasa kiasan yang tidak dipaparkan secara denotasi. Angka 1: tidak terdapat bahasa kiasan yang dipaparkan secara denotasi. Alur/jalan cerita

Angka 4 : jalan cerita sangat jelas dan terarah, ditandai dengan adanya urutan aspek praklimaks- klimaks -anti klimaks.

Angka 3: jalan cerita tidak hanya memiliki dua aspek dari tiga aspek yang ada (praklimaks- klimaks -anti klimaks).

Angka 2: jalan cerita hanya memiliki satu aspek dari tiga aspek yang ada (praklimaks- klimaks -anti klimaks).

Angka 1: jalan cerita tidak memiliki ketiga aspek praklimaks- klimaks -anti klimaks.

Pada penelitian ini, dilakukan penilaian antar penimbang, hal ini dilakukakan karena penilaian bersifat subjektif.

Sebagai patokan penilaian parafrasa puisi (pretes-postes), berikut ini disajikan deskripsi parafrase puisi “ Orang-orang Miskin” karya W.S. Rendra.

(23)

Parafrase puisi “Orang-orang Miskin”

Ketika aku berjalan di ruas jalan Ibu Kota yang tak perna kosong oleh kendaraan-kendaraan yang hilir mudik memadatinya. Di tengah padatnya jalan raya, Aku memperhatikan beberapa pengemis, pengamen dan pemulung . Kolong jembatan, adalah rumah huniannya. Orang-orang itu adalah orang-orang yang kehilangan harapan dan cita-citanya karena terdesak oleh keadaaan.

Tiupan angin yang menemani langkah ku di jalan raya itu terasa bau, ya bau baju orang-orang yang sedang mencari makan di jalan raya. Sungguh mereka tak pernah lelah bahkan tak memperdulikan selusuh dan segimbal apa wajah juga rambut mereka. Aku tercengang saat ada beberapa wanita yang tengah hamil berada diantara deretan pengemis, meminta-minta dengan mengharap Iba. Semua ini tak bisa dibiarkan!. Ingin rasanya aku berteriak “ hai kawan mana perhatian mu untuk mereka? “.

Taukah kalian kawan, jika kalian meremehkan mereka, kelak kalian akan dikejar bayangan mereka, tidur kalian tidak akan nyenyak dan tingkah laku anak kalian akan tepengaruh hal-hal negatif dari rusaknya moral bangsa ini.

Rasanya tak pantas jika kita berkata negeri ini kaya karena masih terdapat saudara kita yang mencari makan pun susah. Tak pantas pula jika kita berkata, “ kita ini orang kaya” sebab moral-moral kita masih diuji. Terbukti dengan masih adanya orang-orang yang melakukan perbuatan maksiat, wanita-wanita hamil di luar nikah, para wakil rakyat yang tidak jujur, atau mereka yang mencari makan dengan cara

(24)

tidak halal. Mestinya lambang Negara ini trompah dan blacu yang melambangkan ketidakadilan, kesengsaraan rakyat, duka yang mendalam serta kerusakan moral.

Untuk para wakil rakyat.

Kita harus berupaya agar rakyat jelata bisa bertemu menyampaikan aspirasinya kepada presiden. Para aparatpun jangan sewenang-wenang dalam menjalankan kewajibannya, apa lagi terpengaruh oleh materi.

Rasanya aku ingin berteriak pada wakil-wakil rakyat dan penguasa-penguasa negeri ini “pengamen, pemulung atau wanita-wanita jalanan itu, akan terus menghantui disetiap perilaku dan keberadaan kalian . Janganlah kalian abaikan mereka! “.

Jumlah mereka tiadak bisa disulap menjadi nol. mereka akan menjadi boomerang bagi kita semua, terutama yang mereka tak memiliki iman. Mereka akan menguji wawasan dan iman wakil-wakil rakyat negeri ini bahkan kita semua. Keadaan orang-orang miskin akan menjadi agenda pemerintahan yang tak kunjung usai.

Orang-orang miskin memang telah ada sejak dahulu. Seperti cuaca yang selalu ada di alam ini. Orang-orang miskin, miskin harta, miskin moral dapat membahayakan kita. Maka ingatlah mereka dan perhatikanlah mereka sebab merekapun mahkluk Tuhan yang dapat berubah bahkan bertaubat.

(25)

3.4 Teknik Pengolahan Data

Dalam pengolahan data penulis menggunakan rumus-rumus uji normalitas dan rumus uji t (t-test) . Tahap Pengolahan data terdiri atas enam langkah.

(1) Memeriksa dan mengidentifikasi data.

(2) Memberikan skor penilaian terhadap kemampuan memparafrasakan puisi siswa dengan aspek-aspek sebagai berikut.

a. Aspek gramatikal: - penggunaan tanda baca; - struktur kalimat;

- pilihan kata/ diksi.

b. Aspek isi Parafrase: - kesesuaian isi parafrase dengan puisi;

- pengembangan bahasa kiasan/makna konotasi puisi; - alur/jalan cerita;

- amanat.

(3) Merekapitulai hasil nilai tes awal dan tes akhir.

(4) Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang nilai tes awal dan tes akhir.

(5) Melakukan uji normalitas data prates dan postes. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Membuat tabel distribusi frekuensi masing-masing data pretes dan postes. b. Mencari mean nilai tes awal dan tes akhir dengan menggunakan rumus:

 =

∑ 

 , dengan i = 1,2,3……..n

(26)

c. Pada lankah uji nirmaliras ini, penulis menggunakan software SPSS versi 15.0 for windows. Adapun uji normalitas pada software SPSS tersebut menggunakan rumus Shapiro- Wilk.

= ∑ = 1   ∑ = 1−  Uyanto,Stanislaus (2009:55)

(6) Melakukan uji gain, yakni dilalakukan untuk membandingkan kembali nilai pretes dan postes. Uji gain menggunakan rumus uji t (t-test)

 =   − 1Σ

Keterangan:

Md = mean dari perbedaan pretest dan postest Xd = deviasi masing-masing subjek (d-Md) Σx2d = jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sampel db = ditentukan dengan (N-1)

(Arikunto, 2006:311) (7) Membahas hasil penelitian.

Gambar

Diagram di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel 3.1   Pertemuan 1 (tes awal)
Tabel 3.2  Pertemuan ke 2 (Perlakuan 1)
Tabel 3.3  Pertemuan ke 3 (perlakuan ke2)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari latar belakang yang diutarakan diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui implementasi strategi pembelajaran metakognitif dalam meningkatkan

Pada perancangan sistem antarmuka otomatis, digunakan komponen berupa Elechouse Voice Recognition Module V3 sebagai modul pengenalan suara nya, sebuah electret

Dan menurut hasil penelitian (Setiono, 2010 ) diperoleh dengan menggunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dapat meningkatkan aktivitas siswa,hasil belajar siswa

Contoh dari penerimaan asli daerah adalah penerimaan dari pungutan pajak daerah, dari retribusi daerah, hasil dari perusahaan daerah, dan lainnya yang merupakan sumber

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Yanti (2007) kombinasi asam sitrat dan asam tartrat yang digunakan dalam formula memberikan pengaruh yang sama yaitu konsentrasi asam tartrat

Kalau penyebab yang terpilih dihubungkan dengan satu atau lebih kondisi lain di dalam sertifikat oleh sebuah ketentuan di dalam klasifikasi atau di dalam catatan

Istraživanje je pokazalo da se marketing poistovjećuje s promocijom te djelomično kao kanalom koji bi se trebao usredotočiti na priljev financija kroz realizaciju međunarodnih

Penangangan Bank gagal yang berdampak sistemik menjelaskan Pasal 1 angka (6) dan(7) Bank Gagal Sistemik adalah bank gagal yang dinyatakan sistemik oleh Komite Koordinasi