• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. Landasan Teori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II. Landasan Teori"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

Landasan Teori

2.1 Sumber Data

Data – data dan informasi yang digunakan untuk mendukung Applikasi ini diambil dari berbagai sumber, diantaranya :

2.1.1 Literatur

Pencarian Data yang dilakukan berdasarkan buku, tutorial tentang media interaktif, psikologi anak, dan artikel – artikel lainya seperti dari blog, website yang berhubungan dengan materi yang akan di angkat menjadi buku cerita anak secara dinamis multimedia.

1. Sumber : Cerita Asli Indonesia terbitan Elexmedia

Berasal dari website, cerita pada website ini berupa cerita tentang asal usul banyuwangi yang berisikan tulisan yang akan di angkat menjadi media interaktif bergambar dengan flash.

2. Psikologi Perkembangan Anak, Reni Akbar – Hawadi

Perkembangan Intelektual anak usia 7 – 9 tahun Cerita seperti cerita rakyat sedang digemari usia saat ini, karena mempunyai keanehan dan usur action yang membuat anak tertarik untuk dibaca.

3. Psikologi Anak Usia Dini, Wiwien D. Pratisti

Buku ini menjadi data pembanding dengan website dan blog mengenai psikologi anak, namun dikatakan bisa menerima dongeng pada usia 2 – 12 tahun, yang menjadi batasan akhir pada target market, serta manfaat Cerita bagi anak usia dini.

(2)

4. 10 Animasi Kartun Flash , Sudirman

Buku ini akan mengajarkan bagaimana cara membuat animasi kartun dengan teknik menggambar langsung, menggabungkan beberapa elemen gambar, hingga memberikan suara pada animasi kartun

5. Buku – Buku desain, mulai dari illustrasi, layout, hingga refrensi visual lainya yang mendukung media interaktif ini.

6. Disiplin Tanpa Teriakan atau Pukulan, Wyckoff, Ph.D., dan Unell Pada buku ini membahasa untuk mengajarkan orang tua dalam mendidik anak lewat nasihat agar anak disiplin, beberapa nasihatnya akan diambil sehingga dalam pembuatannya akan berjaan secara edukatif.

2.1.1.1 Pengertian Cerita Rakyat

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia, Cerita Rakyat adalah Kekayaan budaya dan sejarah yang dimiliki bangsa. Pada umumnya, cerita rakyat mengisahkan tentang suatu terjadinya tempat atau asal muasal suatu tempat. Tokoh tokoh yang dimunculkan biasanya dalam bentuk binatang, manusia, atau dewa. Berfungsi sebagai hiburan, dan juga bisa menjadi sarana edukatif karena memiliki banyak pesan moral di dalamnya, biasanya cerita rakyatt menyebar dari mulut ke mulut tiap generasi.

2.1.1.2 Hubungan Anak Dengan Cerita Rakyat

Pada Buku Psikologi Anak Usia Dini, Wiwien D, Halaman 53, menyebutkan bahwa Membaca dongeng untuk anak sebelum tidur ternyata berkhasiat untuk mencerdaskan anak, meningkatkan daya imajinasi mereka, sekaligus Membantu perkembangan bicara dan bahasa anak, Meningkatkan IQ, membantu anak tidak menangis, membantu agar anak suka buku, dan di dalam cerita rakyat memiliki pesan moral yang tersirat di dalamnya, yang bisa menjadi sarana edukatif bagi anak, di tambah lagi anak cenderung memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, pada usia ini orang tua meruapakan sarana paling tepat untuk pendidikan anak.

(3)

2.1.1.3 Hubungan Usia Anak Dalam Cerita Rakyat

Pada buku Psikologi Anak Usia Dini, Wiwien D, halaman 24 berisikan tentang pembagian cerita menurut usia anak.

Usia 0 – 2 Tahun : Pada Usia ini anak berkembang dari sensorik – motorik, tidak heran kalau pada masa ini tingkah laku dan pemikiran anak didasari dari sensorik motorik tersebut. Dan pilihan cerita yang cocok adalah cerita dengan obyek yang ada di sekitar lingkungan anak, usia ini anak belum bisa berfantasi dikarenakan keterbatasan bahasa mereka.

Usia 2 – 4 Tahun : Pada Usia ini adalah usia pembentukan. Dan anak memiliki kesempatan yang banya pada masa ini untuk mengenal dan mempelajari konsep – konsep baru. Pada usia ini anak tertarik dengan konsep kehidupan dan manusia. Cerita seperti karakter hewan sangat cocok pada usia ini karena anak sudah mulai bisa berfantasi dan puncaknya pada umur 4 tahun.

Usia 4 – 7 tahun : Pada usia ini anak sudah bisa diperkenalkan pada dongeng yang lebih kompleks seperi Bantu menangis, karena mereka sudah memiliki imajinasi / fantasi yang tinggi. Mereka mulai menyukai cerita terjadinya suatu benda dan menjadi kesempatan bagi orang tua untuk mendorong anaknya mengetahui banyak hal, tidak menutup kemungkinan anak SD pun (usia di atas 7) melihat dongen sebagai media pembelajaran yang efektif.

Usia 7 – 12 Tahun : Pada usia ini anak jaman sekarang sudah memiliki pandangan yang lebih luas, dan memiliki ketertarikan antar lawan jenis, sehingga untuk cerita yang mengandung makna cinta, anak akan lebih mudah mengerti dan sekaligus menjadi pembelajaran dini baginya.

Oleh karena itu saya mengambil target market pada usia ini dikarenakan psikologis anak pada usia ini cocok untuk cerita “asal usul banyuwangi” yang mempunyai unsure moral tentang kesetiaan dan kepercayaan dengan orang yang mereka kasihi.

(4)

2.1.1.4 Edutainment

Edutainment berasal dari kata edukasi dan entertainment, merupakan suatu hiburan yang didesain untuk mendidik secara menyenangkan. Pengalikasianya bisa berbagai macam seperi televisi, komputer, video games, music, website, applikasi, dan lainnya.

Gambar 1

2.1.1.5 Komputer Tablet

Sabak elektronik atau komputer tablet atau ringkasnya tablet, adalah suatu komputer tablet lengkap yang seluruhnya berupa layar sentuh datar. Ciri pembeda utamanya adalah penggunaan layar sebagai memasukan situs, dengan menggunakan pen / jari.

(5)

2.1.1.6 E-Book

E-Book atau Electronic Book adalah sebuat publikasi buku panjang dalam bentuk digital, yang terdiri dari teks, dan gambar yang di publikasikan dalam perangkat komputer atau electronik lainnya, namun perkembangan e-book sekarang ini sudah cukup maju, karena penyebarannya lewat barang elektronik sehingga lebih mungkin bila buku tidak lagi hanya dengan teks dan gambar, melainkan dengan interaksi, gerakan, dan suara.

2.1.1.7 Adobe Flash

Adobe Flash (dahulu bernama Macromedia Flash) adalah salah satu perangkat lunak komputer yang merupakan produk unggulan Adobe Systems. Adobe Flash digunakan untuk membuat gambar vektor maupun animasi gambar tersebut. Berkas yang dihasilkan dari perangkat lunak ini mempunyai file extension .swf dan dapat diputar di penjelajah webyang telah dipasangi Adobe Flash Player. Flash menggunakan bahasa pemrograman bernama ActionScript yang muncul pertama kalinya pada Flash 5.

Keunggulan yang dimiliki oleh Flash ini adalah ia mampu diberikan sedikit code pemograman baik yang berjalan sendiri untuk mengatur animasi yang ada didalamnya atau digunakan untuk berkomunikasi dengan program lain seperti HTML, PHP, dan Database dengan pendekatan XML, dapat dikolaborasikan dengan web, karena mempunyai keunggulan antara lain kecil dalam ukuran file outputnya

Di dalam aplikasinya juga tersedia sebuah alat untuk men-debug script. Dengan menggunakan Code hint untuk mempermudah dan mempercepat pembuatan dan pengembangan isi ActionScript secara otomatis. Untuk memahami keamanan Adobe Flash dapat dilihat dari beberapa sudut pandang, berdasarkan beberapa sumber referensi bahwa tidak ada perbedaan menyolok antara HTML dan JavaScript dimana didalamnya

(6)

terdapat banyak tools yang dapat diambil dari SWF termasuk Action Script. Sehingga kode data dapat terjamin keamanannya.

2.1.2 Pencarian Data

2.1.2.1 Metode In-Depth Interview

Yaitu dengan menanyakan secara rinci informasi dan insight dari target audience dalam sekolah dalam pengetahuan dunia dongeng lebih lanjut, saya mewawancarai salah satu sekolahan SD Kanaan, yang berlokasi di Jln. MT Haryono no. 15 sukasari kota Tangerang.

Pada kesempatan isi saya mewawancarai dengan seorang guru kelas 5 sd, selaku guru wali keras yang mengajarkan Budi Perkerti, PKN, Bahasa Indonesia, IPA, IPS berikut wawancara saya dengan beliau.

Keterangan : Underline berarti saya selaku penulis yang bertanya.

1. Sekolah Kanaan ini mengajarkan cerita rakyat dengan cara seperti apa? Di sini kita mengajak anak – anak keperpus langsung biasanya guru – guru langsung ngarahin “ringkas cerita rakyat maling kundang”, terkadang abis pelajaran itu murid – murid suka keperpus baca – baca sendiri, biasanya anak kelas 1 – 4 tu masih senang baca cerita rakyat, kalau kelas 5 – 6 biasanya sudah lebih pengetahuan alam, seperti planet – planet, terjadinya hujan, dsb. Malahan saat buku perpus boleh di bawa pulang, banyak ko anak yang masih mau meminjam dan membacanya.

Diperpus Buku Cerita Rakyatnya Lebih banyak gambar / text ? Kebanyakan sih text kalau ada gambar pun dikit.

2. Menurut Bu Nani, Dongeng yang baik itu seperti apa? Kenapa sih ko dongeng masuk pelajaran?

Soalnya anak SD cenderung meniru apa yang mereka lihat, saya pernah melihat seorang anak memukul temannya saat sedang brantem, saya langsung memarahi si anak, namun si anak bilang “aku aja kalo di omelin papa di pukul”, sedangkan tugas kita sebagai guru itu meluruskan apa yang salah, dan penggunaan Cerita Rakyat itu sangat tepat, karena memiliki pesan moral yang berguna untuk perkembangan si anak.

(7)

3. Biasa di kelas 5, Cerita Rakyat seperti apa yang masih di gunakan untunk mengajar?

Biasanya kelas 5 udah gak lagi di bacain cerita rakyat, tapi anak disuruh baca sendiri, terus saya suruh mereka untuk meringkas cerita tersebut. Tapi kebanyakan murid tuh sudah tahu ceritanya karena pernah di bacakan sewaktu kelas 1 sampai 4 mungkin, atau malah anak yang punya fasilitas lengkap terkadang lebih pintar dari pada gurunya.

4. Kenapa tidak menggunakan Cerita Rakyat yang lain, kan cerita rakyat yang luar banyak, dari pada harus meringkas yang si anak sudah tahu.

Cerita yang lain susah di carinya, kebanyakan orang perpus hanya mendapatkan ceritanya itu itu saja, lagi pula soal meringkas saya tidak keberatan apa bila si anak sudah tahu ceritanya, karena yang ingin saya ajarkan sebenernya adalah cara meringkas.

5. Menurut ibu, kenapa dongeng itu selalu ada unsur kekerasan, cinta, berkelahi, kutuk – mengkutuk, sampai mistis, memangnya ini cocok untuk anak ? Dongeng yang ada unsur kutuk mengkutuk seperti batu menangis sebeneranya tidak mengajarkan itu, tapi kan kenapa sampai si ibu bisa mengkutuk ya karena anaknya durhaka, jadi ada pesan moral yang ingin di sampaikan, malah di mata anak itu seperti magic, anak kan imajinasinya tinggi banget. Kalo anak kelas 1 – 4 tu biasanya masih suka banget sama cerita rakyat karena kebanyakan gurunya yang menceritakan, soal bunuh – membunuh dimata mereka itu sebuah petualangan yang seru, karena kekerasanannya tidak nampak.

6. Mulai kelas berapa sih bu, anak di suruh pakai internet untuk belajar? Biasanya kelas 3 SD sudah ada pelajaran untuk mencari data, kebanyakan anak sudah menggunakan internet, bahkan banyak yang sudah lebih pintar dari pada gurunya soal gunain internet.

(8)

2.1.2.2 Kesimpulan Wawancara

• Minat Baca anak sebenarnya tinggi, namun banyaknya godaan yang dapat lebih menyita waktu anak, terutama internet seperti facebook, twitter karena anak jaman sekarang kelas 3 saja sudah banyak yang pandai menggunakan internet.

• Anak Sering meniru apa yang mereka lihat, maka pembuatan buku bergambar harus berhati - hati dengan visual yang akan dibuat nanti.

• Anak tidak melihat adegan pembunuhan sebagai sesuatu pelajaran, mereka menganggap itu sebagai suatu pertualangan yang justru membuat anak lebih tertarik membacanya.

• Anak kelas 5 SD (11 tahun) sudah tidak begitu tertarik dengan cerita rakyat, mereka lebih suka buku pengetahuan yang seru seperti planet – planet. Ini menjadi batasan akhir Target Audience saya.

2.1.3 Data Buku – Asal usul Banyuwangi

Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya.

“Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang

(9)

menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita.

“Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterang memberanikan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?” sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.

Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. “Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahandanya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa.

Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang, dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan seorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,” kata

(10)

lelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti! Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong kepada pemilik ikat kepala ini!” tuduh Raden Banterang kepada istrinya. ” Begitukah balasanmu padaku?” tandas Raden Banterang.”Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidak bermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada seorang lelaki!” jawab Surati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya, bahwa istrinya yang pernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah, sebelum nyawanya terancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan istrinya.

Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba di sungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki compang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yang dijelaskan suaminya. “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberi sebuah ikat kepala kepada Adinda,” Surati menjelaskan kembali, agar Raden Banterang luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinya akan mencelakakan dirinya. “Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaan Kakanda! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatan kepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak kandung Adinda bernama Rupaksa,” ucap Surati mengingatkan.

“Kakak Adindalah yang akan membunuh kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapi Adinda tolah!”. Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkan menganggap istrinya berbohong.. “Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening dan harum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk, berarti Adinda bersalah!” seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinya itu mengada-ada. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip di

(11)

pinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalu menghilang.

Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar. “Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya!” Betapa menyesalnya Raden Banterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namun sudah terlambat.

Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi. Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadi nama kota Banyuwangi.

Sumber: http://dongeng.org/cerita-rakyat/nusantara/asal-usul-banyuwangi.html

2.2 Target Market

2.2.1 Demografi

• Jenis Kelamin : Laki – Laki dan Wanita

• Usia : 7 – 9 Tahun

• Status : Anak

• Pendidikan : Sekolah Dasar

• Kelas social : Menengah ke atas ( B+, A )

2.2.2 Psikografi

Tipe scholar dalam 7 personality, cenderung suka sendiri, suka berfantasi dengan sejarah dan kehidupan lampau, suka menghabiskan waktu dengan internet.

(12)

• suka iseng, seperti ada karakter yang lucu bisa di jatuhkan pasti akan di jatuhi terus.

• Anak yang masih suka meniru apa yang mereka lihat baik itu orang tua, film, atau pun bacaan.

2.2.3 Geografi

Urban / Suburban , Indonesia.

2.3 Analisa SWOT

2.3.1 Strength

• Cerita Rakyat mempunyai pesan moral di dalamnya, yang menjadi harapan pembelajaran anak bagi orang tua.

Visual lebih dinamis, menarik, sound effect, dll sehingga anak tidak menjadi bosan, dibanding cerita lokal lainnya yang hanya berupa e-book biasa.

• Cerita Rakyat Indonesia masih banyak yang belum Terkenal, padahal mempunyai nilai moral dan cerita yang tidak kalah serunya

2.3.2 Weakness

Cerita Impor sudah masuk lebih dulu dalam pc tablet / komputer

Hanya tersedia bagi anak yang memiliki pc tablet / komputer.

Di Indonesia masih relatif minim pengetahuan orang tua dengan e-book untuk anak.

(13)

• Perkembangan tablet sedang berkembang pesat di Indonesia

• Masih banyak orang tua yang menginkan anaknya mengetahui cerita rakyat

• Sedikitnya cerita rakyat Indonesia yang dinamis dalam tablet.

• Diera saat ini, anak – anak sudah terbiasa dengan gadget seperti smartphone, komputer, pc tablet sehingga tidak perlu adanya latihan khusus dalam penggunaanya.

2.3.4 Treat

• Cerita impor lebih mendominasi dan dikemas secara baik sehingga lebih diminati, dibanding cerita lokal.

• Berkembangnya teknologi, semakin banyakanya gangguan untuk membaca cerita rakyat seperti facebook, twitter, komik, games, dll.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data hasil penelitian diketahui bahwa ekstrak rebung bambu dan kompos tidak menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap parameter pengamatan

[r]

Efektivitas program berita islam masa kini terhadap pemenuhan kebutuhan informasi ajaran islam ). 3 Eri Husna P 6662120923 Jakarta, 14 Juli

Scanned by CamScanner... Scanned

Menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing, memiliki integritas dalam berbangsa dan bernegara, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berkompetensi tinggi

Permasalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa di SMK Sangkuriang 1 Cimahi, khususnya pada mata pelajaran produktif administrasi

terhadap kesiapsiagaan, oleh karena itu sekolah dapat meningkatkan perannya dalam perubahan persepsi unsur komunitas untuk menjadi lebih baik dengan meningkatkan kontribusi guru

Misalnya, iri hati adalah sebuah emosi yang terjadi ketika Anda membenci seseorang karena memiliki sesuatu yang tidak Anda miliki tetapi sangat Anda inginkan,