• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP

PROFITABILITAS PERUSAHAAN

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public

di Bursa

Efek Indonesia

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Silvia Maryani Sibuea NIM : 042114020

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP

PROFITABILITAS PERUSAHAAN

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public

di Bursa

Efek Indonesia

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Silvia Maryani Sibuea NIM : 042114020

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

“Life is not a problem to solve but a reality to face”

(Sujitno, S. J.)

“Segala perk ara dapat k utanggung di dalam DIA y ang memberi

k ek uatan k epadak u”(Flp 4: 13)

“Dalam saat tergelap, jiwa diisi kembali dan diberi kekuatan untuk meneruskan

dan bertahan”

(Heart Warrior Chose)

*** M entari terbit, tapi sinar mataku meredup

Cuaca begitu cerah, tapi mendung menguasai hatiku Genangan air di pagi hari bak air mataku,

yang tak kuat meresap ke bumi

I nilah kisahku yang penuh dengan gelisah Seringkali patah tapi mudah tersambung Siang yang tak selalu memberikan terang H itam dan putih seolah tak ada bedanya, kian mengakrabkan kesepian dalam batinku

Aku akan slalu bertahan

M encoba kembali terbang dengan sayapku yang rapuh Aku tidak sendiri

Aku yakin akan ada cahaya setelah air mata ini Cahaya yang akan meyakinkanku, bahwa Aku begitu berharga

( Silvia,150308)

K arya ini kupersembahkan untuk:

Tuhanku Y esus K ristus, Papaku , D, SI B U EA M amaku, I mmaculatta N i W ayan K ertiasih,

(6)
(7)
(8)

vi

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,

Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan

arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak

terhingga kepada:

a. Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria yang selalu membimbing

dan menuntun penulis dengan kuasa roh kudus sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

b. Dr. Ir. P. Wiryono P., S. J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada

penulis.

c. Drs. Alex Kahu Lantum, M. S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma.

d. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M. Si., Akt., selaku Ketua Program Studi

Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

e. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., selaku Pembimbing I yang telah membantu

serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

f. Drs. F. A. Joko Siswanto, M. M., Akt., selaku Pembimbing II yang telah sabar

(9)

vii dalam doa sehingga skripsi ini dapat selesai.

h. Pollycarpus Ari F. T yang aku cintai, yang selalu setia memberikan semangat

dan dukungan yang luar biasa sehingga skripsi ini dapat selesai.

i. Mas Markus dan Mbak Yuli atas bantuannya dalam pencarian data sehingga

skripsi ini dapat selesai.

j. Pak Kuncara yang telah membantu pengaturan jadwal pertemuan bimbingan

dengan Pembimbing I.

k. Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Th., yang telah memberikan nasehat dan kekuatan

untuk yakin melangkah ke depan.

l. Meilita, Arum, Siska, Sr. Agnes, Ucok, Madong, Mbak Sulis, Lando, Vivi,

Wima, Upu dan anak-anak kos Perkutut 324 atas kebersamaannya.

m. Primus, Mas Atot, Yosep (MAN 2003) dan Mas Yosep (AKT 2003),

terimakasih atas kesediaannya berbagi cerita dan pengalaman.

n. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

(10)

viii

Halaman

HALAMAN JUDUL………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… ii

HALAMAN PENGESAHAN………... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR……… vii

HALAMAN DAFTAR ISI………... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL………... xii

ABSTRAK……… xiii

ABSTRACT………. xiv

BAB I PENDAHULUAN………. 1

A. Latar Belakang Masalah………. 1

B. Rumusan Masalah………... 3

C. Batasan Masalah………. 3

D. Tujuan Penelitian……… 4

E. Manfaat Penelitian……….. 4

F. Sistematika Penelitian………... 5

BAB II LANDASAN TEORI………... 7

A. Laporan Keuangan……….. 7

1. Pengertian Laporan Keuangan………. 7

2. Tujuan Laporan Keuangan………... 7

(11)

ix

5. Teknik Analisis Laporan Keuangan………. 9

B. Profitabilitas perusahaan………. 10

C. Leverage………. 11

1. Operating Leverage………. 11

2. Financial Leverage………... 12

3. Combined Leverage………... 16

D. Tingkat Likuiditas………... 17

E. Penelitian Terdahulu………... 19

F. Pengembangan Hipotesis………... 20

BAB III METODA PENELITIAN………... 22

A. Jenis Penelitian………... 22

B. Tempat dan Waktu Penelitian………... 22

C. Subjek dan Objek Penelitian………... 22

D. Populasi dan Sampel………... 23

E. Teknik Pengumpulan Data……… 23

F. Variabel Penelitian………... 23

G. Teknik Analisis Data……… 24

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………... 31

A. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta (BEI)……… 31

B. Gambaran Umum Perusahaan……… 32

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……… 42

A. Deskripsi Data……… 42

(12)

x

2. Pengujian Persyaratan Analisis……… 45

3. Pengujian Hipotesis………. 47

4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis………... 51

BAB VI PENUTUP………... 55

A. Kesimpulan……… 55

B. Keterbatasan Penelitian………... 56

C. Saran………... 56

DAFTAR PUSTAKA………... 57

LAMPIRAN……….. 60

LAMPIRAN 1………. 60

LAMPIRAN 2………. 64

LAMPIRAN 3………. 68

LAMPIRAN 4………. 72

LAMPIRAN 5………. 76

LAMPIRAN 6………. 78

LAMPIRAN 7………. 79

LAMPIRAN 8………. 80

(13)

xi

Halaman

Tabel 1: Identifikasi Sampel Penelitian……… 42

Tabel 2: Coefficients (a)………... 47

Tabel 3: Anova (b)……… 48

(14)

xii

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia

Silvia Maryani Sibuea

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan. Alasan pengambilan faktor-faktor tersebut dalam penelitian ini adalah bahwa pertama, financial leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan karena semakin besar utang yang digunakan perusahaan untuk mendanai operasionalnya maka semakin besar jumlah dana yang dipakai dalam rangka peningkatan laba. Perusahaan dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial leverage) jika pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetapnya. Dengan kondisi tersebut maka profitabilitas perusahaan semakin tinggi. Kedua, tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan karena semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka semakin besar jumlah aktiva lancar yang digunakan sebagai penjamin utang lancar. Kondisi tersebut menggambarkan perusahaan mempunyai resiko kredit yang rendah sehingga memberikan sinyal baik bagi kreditor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Dengan demikian, semakin besar dana yang diperoleh dari kreditor maupun pihak-pihak berkepentingan tersebut dapat digunakan untuk operasional dalam rangka peningkatan laba perusahaan atau mencapai profitabilitas perusahaan yang tinggi.

Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Data diperoleh dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.

(15)

xiii

THE INFLUENCE OF FINANCIAL LEVERAGE AND LIQUIDITY RATE ON THE COMPANY’S PROFITABILITY

An Empirical Study at Go-Public Manufacturing Company in Indonesia Stock Exchange

Silvia Maryani Sibuea NIM: 042114020 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

The aim of this study was to find out the influence of financial leverage and liquidity rates on the company’s profitability. The background of this study was that first, financial leverage had positive influence on company profitability due to the bigger was the liability which was used by the company in affording the operating cost, then the bigger was the fund which was used for increasing profit. A company was said to earn favorable financial leverage if its revenue received from the fund used was bigger than the fixed expense. In that case, the company’s profitability was getting higher. Secondly, liquidity rate had positive influence on company’s profitability because of the higher the company’s liquidity rate the bigger was the current asset which was used as the current’s liability guarantor. This condition illustrated that company had low credit risks that gave good signal towards creditor and other important parties. Therefore, more fund which were obtained from creditors or other important parties would be able to be used for operational cost in profit improvement of the company or to achieve high company’s profitability.

This study was an empirical study. The data were obtained by documentation technique. The analysis technique used was multiple linear regression.

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan yang ketat antar perusahaan dalam industri saat ini dipicu oleh

maraknya perkembangan di sektor industri manufaktur yang saat ini diikuti

dengan majunya perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan. Dalam

keadaan seperti itu, informasi yang akurat menjadi hal ya ng sangat penting

bagi perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang

menguntungkan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dan

bertahan dalam persaingan yang semakin ketat.

Laporan keuangan perusahaan dapat mencerminkan informasi kine rja

perusahaan. Dalam laporan keuangan terdapat informasi menyangkut posisi

keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang

bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi. Analisa yang dilakukan mempunya i tekanan yang berbeda bagi

pemakai yang berbeda. Ada yang lebih tertarik pada posisi likuiditas dan ada

yang tertarik pada profitabilitas. Informasi tersebut biasanya disajikan dalam

bentuk rasio keuangan.

Profitabilitas perusahaan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba. Kinerja perusahaan dikatakan baik

(17)

perusahaan, dapat dilakukan dengan analisis rasio, khususnya rasio

profitabilitas.

Salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah financial

leverage. Astuti (2004:34) mengatakan bahwa untuk mendanai operasional

perusahaan yang meningkat, sering kali perusahaan memakai dana pinjaman

yang dikenal dengan financial leverage. Pembiayaan dengan utang belum

tentu berarti buruk bagi perusahaan. Walaupun mempertinggi risiko keuangan,

menurut Prastowo (2002: 85), sampai batas-batas tertentu, perusahaan yang

berutang justru dapat menguntungkan pemegang saham. Hal ini dilihat dari

selama perusahaan masih mampu meningkatkan labanya maka setiap utang

akan mengakibatkan naiknya angka ROE (Return On Equity), yang tentu saja

menguntungkan pemegang saham. Artinya penggunaan utang diharapkan

dapat menghasilkan laba operasi yang lebih tinggi sehingga profitabilitas

perusahaan akan meningkat.

Faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan adalah tingkat

likuiditas. Menurut Syamsuddin (1985:38) “Likuiditas adalah kemampuan

perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada

saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia ”. Likuiditas

tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan,

tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya untuk merubah aktiva lancar

tertentu menjadi kas.

Kondisi likuiditas perusahaan yang baik akan menunjukkan risiko kredit

(18)

perusahaan. Dana pinjaman tersebut dapat dipakai perusahaan untuk mendanai

kegiatan operasional perusahaan yang ditujukan untuk meningkatkan laba

sehingga profitabilitas perusahaan semakin meningkat.

Dari latar belakang mengenai pengaruh positif financial leverage dan

tingkat likuiditas terhadap profitabilitas yang telah diuraikan di atas maka

penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam penyusunan skripsi

dengan judul “Pengaruh Financial Leverage dan Tingkat Likuiditas

Terhadap Profitabilitas Perusahaan, Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia”.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah financial leverage dan tingkat likuiditas secara bersama-sama

memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan?

2. Bagaimanakah pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditas secara

parsial terhadap profitabilitas perusahaan?

C. Batasan Masalah

Terdapat banyak faktor dan pengukuran yang mempengaruhi profitabilitas

perusahaan. Namun dalam penelitian ini, hanya akan dibahas pengaruh

financial leverage yang dihitung dengan rumus tingkat leverage keuangan

(Degree of Financial Leverage = DFL) dan tingkat likuiditas yang dihitung

dengan quick ratio (QR) terhadap profitabilitas perusahaan yang dihitung

(19)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Pengaruh secara simultan financial leverage dan tingkat likuiditas

terhadap profitabilitas perusahaan.

2. Pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditasterhadap profitabilitas

perusahaan.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan masukan bagi pihak

manajemen dalam perusahaan untuk menetapkan kebijakan dan keputusan

yang akan diambil, khususnya untuk perencanaan dan pengevaluasian

prestasi atau kinerja perusahaannya.

2. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi mahasiswa dan

sebagai masukan bagi pengembangan ilmu dan penelitian di bidang

keuangan.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan, memperdalam

pemahaman penulis, dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam

perkuliahan, khususnya mengenai financial leverage, tingkat likuiditas dan

(20)

F. Sistematika Penulisan

1. Bab I : Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab II : Landasan Teori

Pada bab ini diuraikan kajian teoritis yang relevan

dengan penelitian, penelitian sebelumnya yang pernah

dilakukan, dan pengembangan hipotesis.

3. Bab III : Metoda Penelitian

Pada bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian,

tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek

penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan

sampel, variabel penelitian, dan teknik analisis data.

4. Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum

dari Bursa Efek Indonesia dan gambaran singkat dari

perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

5. Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi data,

pengolahan data, dan pembahasan untuk

(21)

6. Bab VI : Penutup

Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan,

(22)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Laporan Keuangan

1. Pengertian Laporan Keuangan

Menurut Munawir (1983:2), “Laporan keuangan pada dasarnya

adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk

berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan

dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas

perusahaan tersebut”.

2. Tujuan Laporan Keuangan

Menurut IAI (2002:4), “Tujuan laporan keuangan adalah

menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta

perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi

sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.

3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi

Menurut Prastowo (2002:3), para pemakai laporan keuangan terdiri

dari:

a. Investor yang membutuhkan informasi mengenai kemampuan

perusahaan membayar dividen dan untuk menentukan apakah harus

(23)

b. kreditor, yang membutuhkan informasi kondisi keuangan perusahaan

untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar utang beserta

bunganya pada saat jatuh tempo

c. pemasok, yang tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka

untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat

jatuh tempo.

d. Pemegang saham, yang berkepentingan dengan informasi mengenai

kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh dan

penambahan modal untuk business plan selanjutnya.

e. Pelanggan, yang berkepentingan dengan informasi mengenai

kelangsungan hidup perusahaan.

f. Pemerintah, membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas

perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebaga i dasar untuk

menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.

g. Karyawan, tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas

perusahaan untuk melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan

dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.

h. Masyarakat, tertarik pada informasi kecenderungan (trend) dan

perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian

aktivitasnya.

4. Analisis Laporan Keuangan

Untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan, bisa

(24)

Leopold A. Bernstein (Prastowo, 2002:52), memberi definisi analisis

laporan keuangan sebagai berikut:

“Financial statement analysis is the judgmental process that aims to evaluate the current and past financial positions and result of operation of an enterprise, with primary objective of determining the best possible estimates and prediction about future conditions and performance”

Dari definisi ini jelas bahwa analisis laporan keuangan merupakan

suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu

mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa

sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi

dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja

perusahaan pada masa mendatang.

5. Teknik Analisis Laporan Keuangan: Analisis Rasio Keuangan

Menurut Munawir (1999:37), “Analisis rasio keuangan merupakan

suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu

dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari

kedua laporan keuangan tersebut”.

Pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan ke dalam lima

macam kategori, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio

profitabilitas, dan rasio pasar. Analisis rasio keuangan tersebut merupakan

teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan dalam

(25)

B. Profitabilitas Perusahaan

Profitabilitas perusahaan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja perusahaan dikatakan baik

apabila profitabilitas perusahaan tinggi. Untuk menilai profitabilitas

perusahaan, dapat dilakukan dengan analisis rasio, khususnya rasio

profitabilitas. Persepsi manajemen terhadap lingkungan ekonomi, persaingan,

pasar produk, struktur modal, secara keseluruhan akan mempengaruhi laba.

Oleh karena itu, rasio profitabilitas dipandang sebagai rasio kunci yang

menunjukkan posisi keuangan secara keseluruhan.

Menurut Syamsuddin (1985:53), ada beberapa pengukuran terhadap

profitabilitas perusahaan, antara lain dengan pendekatan volume penjualan,

total aktiva, dan ekuitas. Secara keseluruhan ketiga pengukuran ini akan

memungkinkan seorang penganalisa untuk mengevaluasi tingkat earning atau

laba. Berikut adalah rasio-rasio profitabilitas:

1. Operating Profit Margin, yang besarnya dihitung dari laba bersih dibagi

dengan penjualan bersih. Kelemahannya adalah rasio ini belum bisa

dijadikan ukuran untuk menilai sukses atau tidaknya perusahaan. Laba

penjualan belum menjamin berhasilnya perusahaan dalam menghasilkan

laba tanpa melihat berapa besar jumlah dana yang ditanam dalam

perusahaan untuk memperoleh dana tersebut.

2. Gross Margin in to Sales, yang dihitung dari laba kotor dibagi pendapatan

bersih. Perhitungan yang hampir sama dengan operating profit margin,

(26)

3. Return On Investment, yang dihitung dari laba setelah pajak dibagi total

aktiva. Rasio ini memberikan indikasi tentang baik buruknya manajemen

dalam melaksanakan kontrol dan pengelolaan aktivanya.

4. Return On Equity, yang dihitung dari laba setelah pajak dibagi modal

sendiri. Rasio ini berguna bagi penanam modal dan pemilik perusahaan

yang dapat memfokuskan melihat laba bersih yang dihasilkan dari jumlah

ekuitas yang ditanam oleh para pemegang saham.

C. Leverage

Arti harafiah leverage adalah kekuatan pengungkit, yaitu dari kata dasar

lever yang berarti pengungkit. Akan tetapi, menurut Tolkien, yang dikutip dari

Horne (2007:182), dalam konteks bisnis, leverage artinya penggunaan biaya

tetap dalam usaha untuk meningkatkan (lever up) profitabilitas. Dalam

leverage dikenal ada operating leverage (leverage operasional) dan financial

leverage (leverage keuangan), dan leverage gabungan.

1. Operating Leverage

Menurut Wasis (1991:96), operating leverage menyatakan

bagaimana sesuatu perubahan di dalam volume penjualan itu

mempengaruhi laba usaha, artinya seberapa besar tingkat perubahan laba

bila volume penjualan berubah dengan suatu besaran tertentu.

Lebih diperjelas oleh Atmaja (1994:290), operating leverage adalah

(27)

Operating leverage timbul karena perusahaan menggunakan biaya operasi

tetap. Dengan adanya biaya operasi tetap, perubahan pada penjualan akan

mengakibatkan perubahan yang lebih besar pada laba operasi perusahaan.

Ukuran kuantitatif dari kepekaan laba operasional perusahaan

disebut sebagai tingkat operating leverage. Tingkat operating leverage

(Degree of Operating Leverage=DOL) dinyatakan dalam rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

DOL : degree of operating leverage

EBIT : earnings before interest and taxes

DOL akan membantu untuk menentukan apa dan berapa besar

akibatnya terhadap laba usaha, bila melakukan perubahan di dalam volume

penjualan.

2. Financial Leverage

Astuti (2004: 34) mengatakan bahwa untuk mendanai operasional

perusahaan yang meningkat, sering kali perusahaan memakai dana

pinjaman yang dikenal dengan financial leverage. Jadi, financial leverage

adalah penggunaan pembiayaan dengan utang.

Penggunaan utang tidak selalu berdampak buruk bagi perusahaan.

Menurut Prastowo (2002: 85), sampai batas-batas tertentu perusahaan

(28)

dilihat dari selama perusahaan masih mampu meningkatkan labanya maka

setiap utang akan mengakibatkan naiknya angka ROE (Return On Equity),

yang tentu saja menguntungkan pemegang saham.

Riyanto (1999: 375) menambahkan, kalau pada operating leverage,

penggunaan aktiva dengan biaya tetap adalah dengan harapan revenue

yang dihasilkan dari penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup

biaya tetap dan biaya variable. Maka pada financial leverage penggunaan

dana dengan beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar

pendapatan per lembar saham biasa (EPS= Earnings Per Share).

Menurut Husnan (1998: 619), financial leverage terjadi pada saat

perusahaan menggunakan sumber dana yang menimbulkan beban tetap.

Maksudnya, penggunaan utang akan menimbulkan biaya bunga, yang

harus dibayarkan kepada kreditor. Perusahaan yang menggunakan dana

dengan beban yang tetap dikatakan menghasilkan leverage yang

menguntungkan (favorable financial leverage) kalau pendapatan yang

diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetap

dari penggunaan dana tersebut.

Dari pendapat tersebut diatas dapat diketahui bahwa penggunaan

utang untuk operasional perusahaan akan berdampak pada naiknya ROE

ataupun EPS. Kedua hal ini akan menguntungkan para pemegang saham.

Jika penggunaan dana utang tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang

(29)

perusahaan dan menambah ketertarikan para pemegang saham untuk

menanamkan modalnya di perusahaan.

Penggunaan pembiayaan dengan utang ini mempunyai beberapa

kelebihan, yaitu:

a. Penggunaan utang akan menurunkan sumber pendanaan dari ekuitas

sehingga akan menurunkan konflik antar manajer dan pemegang

saham.

b. Adanya biaya bunga yang diperbolehkan sebagai pengurang pajak

sehingga pajak yang ditanggung perusahaan menjadi lebih rendah.

Ukuran kua ntitatif untuk sensitivitas EPS perusahaan terhadap

perubahan dalam laba operasional perusahaan disebut tingkat financial

leverage (Degree of Financial Leverage = DF L). DFL adalah tingkat

pengaruh laba operasi terhadap perubahan laba per lembar saham (EPS=

Earnings Per Share).

Menurut Weston (1994:168), persamaan diatas berguna untuk

mengartikan DFL. Sebuah rumus alternatif sederhana untuk menghitung

DFL diturunkan dari persamaan diatas:

atau

(30)

Perubahan EPS dalam hubungannya dengan perubahan EBIT adalah:

Karena t, I, dan n adalah tetap, maka persentase perubahan EPS

adalah :

Dengan demikian rumus DFL adalah:

Keterangan:

EBIT : Earnings Before Interst and Taxes

I : Beban Bunga

t : Pajak Pendapatan

(31)

Semakin besar angka DFL menunjukkan semakin besar perubahan

laba operasi yang dihasilkan dari pendanaan dengan utang, yang

mengakibatkan semakin besar EPS sehingga menguntungkan pemegang

saham. Besarnya angka EPS ini menunjukkan semakin besarnya laba

setelah pajak yang berdampak pada naiknya angka ROE. Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan utang dapat meningkatkan profitabilitas

perusahaan.

3. Combined Leverage

Yang dimaksud dengan combined leverage (leverage gabungan)

adalah perhitungan bersama antara operating dan financial leverage.

Apabila kedua tipe leverage tersebut dikombinasikan maka kita akan

melakukan analisis seberapa jauh dampak perubahan penjualan terhadap

perubahan Earning per Share (EPS).

Tingkat leverage gabungan (Degree of Combined Leverage=DCL)

adalah DOL dikalikan dengan DFL.

DCL = DOL x DFL

Keterangan:

DCL : degree of combined leverage

DOL : degree of operating leverage

(32)

D. Tingkat likuiditas

Menurut Syamsuddin (1985:38), “Likuiditas merupakan suatu indikator

mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban

finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva

lancar yang tersedia”. Likuiditas mempunyai dua dimensi: (1) waktu yang

diperlukan untuk mengubah harta tersebut menjadi uang dan (2) kepastian

mengenai realisasi harga.

Masalah likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu

perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera

dipenuhi, terlebih jika perusahaan dilikuidasi. Untuk melunasi

kewajiban-kewajiban tersebut maka aktiva yang digunakan haruslah aktiva yang likuid.

Brigham (2006:95) mengatakan bahwa aktiva likuid (liquid asset) adalah

aktiva yang diperdagangkan dalam suatu pasar yang aktif sehingga akibatnya

dapat dengan cepat diubah menjadi kas dengan menggunakan harga pasar

yang berlaku.

Analisis rasio dapat memberikan sebuah ukuran likuiditas dengan cepat

dan mudah. Perusahaan-perusahaan yang go public biasanya menyajikan rasio

likuiditas yang ditujukan bagi pihak berkepentingan di luar perusahaan seperti

investor atau kreditor. Ada tiga macam rasio likuiditas, yaitu current ratio,

quick ratio dan cash ratio yang masing- masing memiliki kelebihan dan

(33)

1. Current Ratio

Secara umum current ratio sering dipakai untuk menggambarkan

sejauh mana perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya

dari aktiva lancarnya. Namun rasio ini dianggap memberikan perhitungan

yang masih “mentah” karena tidak memperhitungkan likuiditas dari

masing- masing komponen current asset. Persediaan yang dianggap kurang

likuid dibandingkan dengan kas dan piutang dimasukkan dalam komponen

aktiva lancar. Karena itulah muncul suatu alat analisa yang lebih teliti lagi

yaitu quick ratio.

2. Quick Ratio

Rasio ini tidak mengikutsertakan persediaan dalam aktiva lancar

sebagai penjamin kewajinan lancar. Persediaan dikatakan kurang likuid

karena sulit direalisasikan dengan harga yang wajar atau dengan kata lain

persediaan sering mengalami fluktuasi harga. Riyanto (1999: 27)

mengatakan bahwa persediaan adalah aktiva perusahaan yang pada saat

likuidasi biasanya menimbulkan kerugian.

3. Cash Ratio

Cash ratio memberikan perhitungan yang paling teliti mengenai

likuiditas. Aktiva lancar yang dipakai untuk perbandingan hanya uang kas

atau ua ng tunai dan efek saja yang setiap waktu dapat segera dipakai untuk

(34)

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai pengaruh leverage terhadap profitabilitas umumnya

dilakukan dengan menggunakan analisis rasio. Leverage yang digunakan

beragam dan umumnya menggunakan rasio leverage bukan dengan DFL

(Degree of Financial Leverage).

Hasil penelitian Martono (2002) membuktikan bahwa leverage keuangan

tertimbang berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Pada penelitiannya,

variabel profitabilitas diukur dengan ROA (Return On Assets) dan ROE

(Return On Equity).

Murtini dan Anggraeni (2006) melakukan penelitian serupa. Untuk

leverage, rasio yang digunakan adalah DTA (Debt To Total Assets) dan DER

(Debt To Equity). Untuk profitabilitas, rasio yang dipakai adalah ROA (Return

On Asset) dan ROE (Return On Equity). Dari hasil penelitiannya diketahui

bahwa DTA berpengaruh negatif signifikan terhadap ROE tetapi berpengaruh

positif signifikan terhadap ROA perusahaan. Sedangkan DER tidak

berpengaruh terhadap ROA tetapi berpengaruh negatif terhadap ROE

perusahaan.

Penelitian mengena i tingkat likuiditas perusahaan lebih banyak dilakukan

untuk menilai kesehatan finansial dan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan

yang baik menunjukkan baiknya efektifitas dan efisiensi kegiatan

operasionalnya dalam tujuannya menghasilkan laba. Hal ini berarti kinerja

(35)

Nababan (2007) melakukan penelitian mengenai penilaian kinerja

perusahaan dari tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas, dengan

memakai current ratio dan quick ratio sebagai pengukur tingkat likuiditas.

Hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan

maka semakin baik kinerjanya.

Rasio serupa yang digunakan Sasongko (1998), yang menganalisis

tingkat kesehatan finansial perusahaan. Hasil penelitiannya, ditinjau dari

tingkat likuiditas maka semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka

semakin sehat perusahaan tersebut secara finansialnya.

F. Pengembangan Hipotesis

1. Financial Leverage

Untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan yang meningkat,

sering kali perusahaan memakai dana pinjaman yang dikenal dengan

financial leverage. Sehingga financial leverage dapat diartikan sebagai

pembiayaan dengan utang.

Salah satu ukuran kuantitatif untuk financial leverage adalah degree

of financial leverage (DFL).

Semakin besar angka DFL menunjukkan semakin besar perubahan

laba operasi akibat penggunaan utang yang mengakibatkan semakin besar

EPS yang menguntungkan pemegang saham. Besarnya angka EPS ini

(36)

naiknya angka ROE. Dengan kata lain penggunaan utang dapat

meningkatkan profitabilitas perusahaan.

Ha1: Financial leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas

perusahaan.

2. Tingkat likuiditas

Menurut Syamsuddin (1985:38), “Likuiditas merupakan suatu

indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua

kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan

menggunakan aktiva lancar yang tersedia”.

Kondisi likuiditas perusahaan yang baik akan menunjukkan

risiko kredit yang rendah. Kreditor akan merasa aman untuk

memberikan pinjaman ke perusahaan. Dana pinjaman tersebut dapat

dipakai perusahaan untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan

yang ditujukan untuk meningkatkan laba sehingga profitabilitas

perusahaan semakin meningkat.

Ha2: Tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas

(37)

22

BAB III

METODA PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan studi empiris yaitu tentang fakta atau data

yang nyata dikumpulkan dan diuji secara sistematik.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pojok BEI Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta dan Pojok BEI Universitas Atmajaya Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember-Januari tahun 2008.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang Go-Public

di BEI.

2. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan-perusahaan

(38)

D. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang go-public di

BEI. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan metode

purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai

dengan kriteria yang ditentukan dan dengan metode penggabungan atau

pooling data.

Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah:

1. Perusahaan merupakan perusahaan manufaktur yang go public di BEI dan

tidak mengalami delisting dari tahun 1996-2005. Hal ini untuk

mempertimbangkan unsur kestabilan perusahaan yang go public.

2. Perusahaan me nerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama

periode 2003-2005.

3. Perusahaan memiliki nilai ekuitas positif.

4. Periode laporan keuangan didasarkan pada tanggal 31 Desember.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi

terhadap data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi dan

(39)

F. Variabel Penelitian

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas perusahaan

dengan indikator pengukurannya adalah ROE (Return On Equity) merupakan

ukuran profitabilitas dengan pendekatan ekuitas.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah financial leverage ( )

dengan indikator pengukurannya adalah DFL yang memang merupakan rumus

dasar untuk menghitung tingkat financial leverage dan tingkat likuiditas ( )

dengan indikator pengukurannya QR (Quick Ratio) yang merupakan rumus

untuk mengukur tingkat likuiditas yang berada pada pertengahan kebutuhan

informasi antara manajemen perusahaan dengan kreditor. Selain itu rasio ini

sering disajikan perusahaan untuk pihak-pihak yang berkepentingan di luar

perusahaan.

G. Teknik Analisis Data

Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan maka teknik analisis

data yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda. Untuk mengolah

data dalam penelitian ini digunakan program SPSS 15.0. Sebelum dilakukan

teknik analisis data dengan regresi maka dilakukan langkah- langkah sebagai

berikut :

1. Menghitung Besarnya Variabel Penelitian

Menghitung besarnya Degree of Financial Leverage (DFL) untuk

mengukur variabel independen (financial leverage), Quick Ratio (QR)

(40)

On Equity (ROE) untuk mengukur variabel dependen (profitabilitas

perusahaan) selama periode 2003-2005.

2. Pengujian Persyaratan Analisis

Untuk mendapatkan model penelitian yang tepat dalam melakukan

estimasi, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap

penyimpangan asumsi klasik, yaitu:

a. Uji Normalitas

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam

variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Nornalitas data dalam

penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan

Kurva Normal P-Plot. Suatu variabel dianggap normal jika gambar

distribusi dengan titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal

dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antar variabel independen. Uji multikolinearitas ini

dilakukan dengan mendeteksi nilai VIF (Variance Inflation Factor)

tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka

model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas.

(41)

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual

suatu pengamatan ke pengamatan lain.

Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode

diagram berserak atau scatterplot. Analisis pada gambar scatterplot

yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat

heteroskedastisitas jika: penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak

berpola, titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau di sekitar

angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah

saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh me mbentuk pola

bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

d. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui korelasi

antara variabel itu sendiri pada pengamatan yang berbeda waktu dan

individu. Untuk mengetahui autokorelasi, pengujian Durbin-Watson

(Uji DW) dapat dilakukan, dengan ketentuan sebagai berikut

(Trihendradi 2006:154):

1.65<DW<2.35 tidak terjadi autokorelasi

1.21<DW<1.65atau2.35<DW<2.79tidak dapat disimpulkan

(42)

3. Pengujian Hipotesis

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan model

regresi linier berganda yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y=a+ + +e

Keterangan :

Y = profitabilitas perusahaan

a = koefisien konstanta

= koefisien regresi berganda yang mengukur besarnya variabel

dependen Y (profitabilitas) dengan variabel independen atau

financial leverage, dengan asumsi variabel independen atau

tingkat likuiditas tetap

= financial leverage

= koefisien regresi berganda yang mengukur besarnya variabel

dependen Y (profitabilitas) dengan variabel independen atau

tingkat likuiditas, dengan asumsi variabel independen atau

financial leverage tetap

= tingkat likuiditas

e = standar error

a. Uji F

Untuk menjawab masalah pertama, dilakukan Uji F yang

(43)

variabel independen secara bersama-sama, benar-benar memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Atau dalam hal

ini, apakah profitabilitas perusahaan manufaktur benar-benar

dipengaruhi secara signifikan oleh financial leverage dan tingkat

likuiditas secara bersama-sama.

Langkah- langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :

1) Merumuskan hipotesa

: , = 0, berarti seluruh variabel independen (financial

leverage dan tingkat likuiditas) tidak berpengaruh positif

terhadap variabel dependen (profitabilitas perusahaan).

: , > 0, berarti seluruh variabel independen (financial

leverage dan tingkat likuiditas) berpengaruh positif

terhadap variabel dependen (profitabilitas perusahaan).

2) Menentukan Level of Significant

Level of Significant (a) sebesar 5% dan level of confidence

sebesar 95% dengan degree of freedom (df) = (k-1), (n-k).

3) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis

Ho diterima apabila : =

Ho ditolak apabila : >

4) Penarikan kesimpulan

Jika diterima maka seluruh variabel independen

(financial leverage dan tingkat likuiditas) tidak berpengaruh

(44)

jika ditolak maka seluruh variabel independen (financial

leverage dan tingkat likuiditas) berpengaruh positif terhadap

variabel dependen (profitabilitas perusahaan).

b. Uji t

Untuk menjawab masalah kedua dilakukan uji t yaitu

pengujian secara individu untuk mengetahui apakah variabel

independen secara sendiri-sendiri memiliki pengaruh terhadap

variabel dependen. Dalam hal ini, apakah financial leverage dan

tingkat likuiditas secara sendiri-sendiri memiliki pengaruh terhadap

profitabilitas perusahaan.

Langkah- langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis

Ho1: b1=0, berarti financial leverage tidak berpengaruh positif

terhadap profitabilitas perusahaan.

Ha1: b1>0, berarti financial leverage berpengaruh positif

terhadap profitabilitas perusahaan.

Ho2: =0, berarti tingkat likuiditas tidak berpengaruh positif

terhadap profitabilitas perusahaan.

Ha2: >0, berarti tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap

(45)

2) Menentukan Level of Significant

Level of Significant (a) sebesar 5% dan level of confidence

sebesar 95% dengan degree of freedom (df)= (n-k-1).

3) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis

diterima apabila : =

ditolak apabila : >

4) Menarik kesimpulan

Jika diterima maka secara parsial financial leverage dan

tingkat likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas

perusahaan dan jika ditolak maka secara parsial financial

leverage dan tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap

(46)

31

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (BEI)

Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sebuah bursa saham di Jakarta,

Indonesia. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu bursa tempat dimana

orang memperjualbelikan efek di Indonesia.

Sejarah Bursa Efek Indonesia berawal dengan dibukanya sebuah bursa

saham oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1912 di Batavia. Setelah sempat

tutup beberapa kali karena terjadinya perang, bursa Batavia kembali dibuka

pada 1977 di bawah pengawasan Bapepam. Selain bursa Batavia, pemerintah

kolonial juga mengoperasikan bursa paralel di Surabaya dan Semarang.

Namun, kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh

tentara Jepang di Batavia.

Pada 13 Juli 1992, BEJ diprivatisasi dengan dibentuknya PT. Bursa Efek

Jakarta (BEJ). Kemudian pada 1995, perdagangan elektronik di BEJ dimulai.

Pada 1 Desember 2007 Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya

melakukan pengabungan usaha yang secara efektif mulai beroperasi pada 1

Desember 2007 dengan nama baru Bursa Efek Indonesia (BEI).

Setelah sempat jatuh ke sekitar 300 poin pada saat-saat krisis, BEI

mencatat rekor tertinggi baru pada awal tahun 2006 setelah mencapai level

1.500 poin berkat adanya sentimen positif dari dilantiknya presiden baru,

(47)

membuat BEI menjadi salah satu bursa saham dengan kinerja terbaik di Asia

pada tahun tersebut.

B. Gambaran Umum Perusahaan

Food and Beverages

1. PT. FAST FOOD INDONESIA TBK

Kode : FAST

Alamat : Gedung Gelael, Lantai 4

Jalan M. T. Haryono Kav. 7

Jakarta 12810

2. PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

Kode : INDF

Alamat : Gedung Ariobimo Central, Lantai 12

Jalan H. R. Rasuna Said X-2 Kav. 5

Jakarta 12950

3. PT. MULTI BINTANG INDONESIA TBK

Kode : MLBI

Alamat : Ratu Plaza Building, Lantai 21

Jalan Jendral Sudirman Kav. 9

(48)

Tobacco Manufacturers

4. PT. BAT INDONESIA TBK

Kode : BATI

Alamat : Plaza Mandiri, Lantai 25

Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38

Jakarta

5. PT. GUDANG GARAM TBK

Kode : GGRM

Alamat : Jalan Semampir II/I

Kediri

6. PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK

Kode : HMSP

Alamat : Jalan Rungkut Industri Raya No. 18

Surabaya

Textile Mill Products

7. PT. RODA VIVATEX TBK

Kode : RDTX

Alamat : Jalan Kaji 53-55

Jakarta Pusat

8. PT. TEIJIN INDONESIA FIBER CORP

Kode : TFCO

(49)

Kel. Panunggangan, Kec. Cipondoh

Tangerang, Banten

Apparel & Other Textile Products

9. PT. SEPATU BATA TBK

Kode : BATA

Alamat : Jalan TMP. Kalibata

Jakarta Selatan

10.PT. EVER SHINE TEXTILE INDUSTRY TBK

Kode : ESTI

Alamat : Jalan H. Fachruddin No. 16

Jakarta 10250

11.PT. APAC CENTERTEX CORPORATION TBK

Kode : MYTX

Alamat : Graha BIP, Lantai 6 dan 10

Jalan Jendral Gatot Subroto, Kav.23

Jakarta 12930

12.PT. PAN BROTHER TEX TBK

Kode : PBRX

Alamat : Jalan Muara Karang Blok M-9 Selatan

No. 34-37

(50)

Paper and Allied Products

13.PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA TBK

Kode : TKIM

Alamat : Plaza BII, Menara II

Jalan M. H. Thamrin No. 51

Jakarta 10350

Chemical & Allied Products

14.PT. ANEKA KIMIA RAYA CORPORINDO TBK

Kode : AKRA

Alamat : Wisma AKR, Lantai 7 dan 8

Jalan Panjang No. 5, Kebon Jeruk

Jakarta 11530

15.PT. BUDI ACID JAYA TBK

Kode : BUDI

Alamat : Wisma Budi, Lantai 8 dan 9

Jalan HR. Rasuna Said, Kav. C-6

Jakarta 12940

Plastics & Glass Products

16.PT. ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI TBK

Kode : AKPI

(51)

Citeureup 16810

Bogor, Jawa Barat

17.PT. ASAHIMAS FLAT GLASS TBK

Kode : AMFG

Alamat : Jalan Ancol IX/5, Ancol Barat

Jakarta 14430

18.PT. DYNAPLAST TBK

Kode : DYNA

Alamat : Dynaplast Tower, Lantai 9 dan 10

Jalan. M. H. Thamrin No. 1

Lippo Karawaci 1100

Tangerang 15811

19.PT. KAGEO IGAR JAYA TBK

Kode : IGAR

Alamat : Jalan Raya Sultan Agung Km. 28,5

Bekasi 17133

20.PT. TRIAS SENTOSA TBK

Kode : TRST

Alamat : Jalan Raya Krian Km. 26

Desa Keboharan, Km. 26 Krian

(52)

Cement

21.PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA TBK

Kode : INTP

Alamat : Wisma Indocement, Lantai 8

Jalan Jendral Sudirman, Kav. 70-71

PO BOX 4018, Jakarta 12910

22.PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK

Kode : SMGR

Alamat : Gedung Utama Semen Gresik, Lantai 9-11

Jalan Veteran-Gresik 61122, Jawa Timur

Metal & Allied Products

23.PT. ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY TBK

Kode : ALMI

Alamat : Jalan Kembang Jepun 38-40

Surabaya 60162

24.PT. CITRA TUBINDO TBK

Kode : CTBN

Alamat : Kawasan Industri Kabil Indonusa Estate

Jalan Hang Kesturi Km. 4 Kabil

(53)

25.PT. INDAL ALUMINIUM INDUSTRY TBK

Kode : INAI

Alamat : Jalan Kembang Jepun 38-40

Surabaya 60162

26.PT. LION MESH PRIMA TBK

Kode : LMSH

Alamat : Jalan Raya Bekasi Km. 24,5

Cakung, Jakarta 13910

Fabricated Metal Products

27.PT. KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL TBK

Kode : KDSI

Alamat : Jalan Mastrip 862, Warunung-Karangpilang

PO BOX 286, Surabaya 60221

28.PT. KEDAUNG INDAH CAN TBK

Kode : KICI

Alamat : Jalan Raya Rungkut No. 15-17

Surabaya 60293

PO BOX 1340, Surabaya

Stone, Clay, Glass & Concrete Products

29.PT. SURYA TOTO INDONESIA TBK

(54)

Alamat : Toto Building

Jalan Tomang Raya No. 16-18

Jakarta 11430

Cable

30.PT. KABELINDO MURNI TBK

Kode : KBLM

Alamat : Jalan Rawagirang No.2

Kawasan Industri Pulogadung

PO BOX 1452, Jakarta 13930

Electronics & Office Equipment

31.PT. METRODATA ELECTRONICS TBK

Kode : MTDL

Alamat : Wisma Metropolitan I, Lantai 16

Jalan Jendral Sudirman, Kav. 29-31

Jakarta 12920

Automotive & Allied Products

32.PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK

Kode : ASII

Alamat : Jalan Kramat Raya No. 43

(55)

33.PT. BRANTA MULIA TBK

Kode : BRAM

Alamat : Wisma Indocement, Lantai 7

Jalan Jend. Sudirman, Kav. 70-71

Jakarta 12910

34.PT. GOODYEAR INDONESIA TBK

Kode : GDYR

Alamat : Jalan Pemuda No. 27

Bogor 16161

35.PT. HEXINDO ADIPERKASA TBK

Kode : HEXA

Alamat : Kawasan Industri Pulo Gadung

Jalan Pulo Kambing II, Kav. I-II No. 33

Jakarta 13930

36.PT. INDOSPRING TBK

Kode : INDS

Alamat : Jalan Mayor Jendral Sungkono No. 10

Desa Segoromadu PO BOX 12 Gresik

37.PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL TBK

Kode : PRAS

Alamat : Jalan Muncul No. 1, Kec. Gedangan

(56)

38.PT. UNITED TRACTORS TBK

Kode : UNTR

Alamat : Jalan Raya Bekasi Km. 22

Cakung Jakarta 13010

Pharmaceuticals

39.PT. KALBE FARMA TBK

Kode : KLBF

Alamat : KALBE Building

Jalan Letjend. Suprapto Kav. 4

Jakarta 10510

40.PT. MERCK TBK

Kode : MERK

Alamat :Jalan T.B. Simatupang No. 8

Pasar Rebo, Jakarta 13760

Consumer Goods

41.PT. UNILEVER INDONESIA TBK

Kode : UNVR

Alamat : Graha Unilever

Jalan Gatot Subroto Kav. 15

(57)

42

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go

public di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2003 sampai tahun 2005. Jumlah

perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 41

perusahaan. Berikut ini cara memperoleh sampel sesuai dengan

kriteria-kriteria yang sudah ditentukan:

Tabel 1 Identifikasi Sampel Penelitian

Seluruh perusahaan manufaktur yang go public di BEI dari tahun

1996-2005

146

Perusahaan manufaktur yang mengalami delisting antara

tahun 1996-2005

(78)

Perusahaan yang ekuitasnya negative (12)

Perusahaan yang termasuk data outlier (15)

Perusahaan yang menjadi sampel penelitian 41

Dalam penelitian ini menggunakan metode pooling data sehingga sampel

yang digunakan sebanyak 123. Jumlah sampel ini dapat dilihat pada lampiran

4. Data yang digunakan bersumber dari data sekunder. Data tersebut terdiri

dari aktiva lancar, persediaan, kewajiban lancar, EBIT, beban bunga, laba

(58)

angka degree of financial leverage (DFL) yang digunakan untuk mengetahui

financial leverage; angka quick ratio (QR) yang digunakan untuk mengetahui

tingkat likuiditas; dan angka return on equity (ROE) yang digunakan untuk

mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan.

B. Analisis Data

1. Menghitung Variabel Penelitian

a. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

profitabilitas perusahaan (Y). Profitabilitas perusahaan dinyatakan

dalam persentase dan diukur dengan rumus sebagai berikut:

Dimana, semakin tinggi persentasi ROE maka semakin tinggi

tingkat profitabilitas perusahaan. Hasil perhitungan ROE dapat dilihat

pada lampiran 1.

b. Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang diduga secara bebas

berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel

independen adalah:

1) Financial Leverage (X1)

Financial Leverage diukur dengan menggunakan rumus

(59)

Keterangan:

DFL : Degree of Financial Leverage

EBIT : Earnings Before Interest and Taxes

I : Beban Bunga

Semakin besar angka DFL (Degree of Financial Leverage)

maka semakin tinggi tingkat Financial Leveragenya. Hasil

perhitunga n DFL dapat dilihat pada lampiran 2.

2) Tingkat Likuiditas (X2)

Tingkat likuiditas diukur dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Dimana, semakin besar angka quick ratio maka semakin tinggi

tingkat likuiditas perusahaan. Hasil perhitungan quick ratio (QR)

dapat dilihat pada lampiran 3.

2. Pengujian Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data

dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Normalitas data

dalam penelitian ini dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan

(60)

distribusi dengan titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan

penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.

Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 6.

Dari hasil uji normalitas tersebut dapat dilihat bahwa distribusi data

menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data

searah mengikuti garis diagonal, maka dengan demikian model regresi

memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antar variabel independen. Analisis regresi yang baik tidak

mengandung multikolinearitas. Uji multikolinearitas ini dilakukan

dengan mendeteksi nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih

dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model regresi

dinyatakan bebas dari multikolinearitas.

Dari hasil perhitungan uji multikolinearitas (pada lampiran 5) dapat

dilihat bahwa nilai VIF (Variance Inflation Factor) adalah 1.073 dan

nilai Tolerance adalah 0.932. Jadi, tidak terdapat multikolineraitas

antar variabel independennya dan model regresi memenuhi persyaratan

asumsi klasik tentang multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu

(61)

heteroskedastisitas. Uji ini menggunakan metode diagram berserak

atau scatterplot. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada lampiran 7.

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan metode

diagram berserak atau scatterplot dapat diketahui bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas karena penyebaran titik-titik data tidak berpola,

titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau di sekitar angka 0,

titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah saja,

penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

d. Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui korelasi antara

variabel itu sendiri pada pengamatan yang berbeda waktu dan individu.

Model regresi linier yang baik tidak terjadi autokorelasi. Hasil

perhitungan uji autikorelasi dapat dilihat pada lampiran 5.

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai uji Durbin Watson

sebesar 1.818. Nilai tersebut ada pada rentang 1.65<DW<2.35 maka

dapat diputuskan tidak terjadi autokorelasi, atau model regresi

memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang autokorelasi.

3. Pengujian Hipotesis

Hasil analisis regresi untuk menguji hipotesis yang diajukan diatas

(62)

Tabel 2 Coefficients (a)

a.Dependent Variable: ROE

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat disusun persamaan

regresi sebagai berikut:

Y=-0.043+0.090 +0.073 +e

Untuk menguji apakah ada pengaruh variabel independen yang terdiri

atas financial leverage dan tingkat likuiditas terhadap variabel dependen

profitabilitas perusahaan maka dilakukan uji hipotesis.

a. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah profitabilitas perusahaan

manufaktur benar-benar dipengaruhi secara positif signifikan oleh

financial leverage dan tingkat likuiditas secara bersama-sama.

Dengan menggunakan level of significant (a) = 5% dengan nilai

level of confidance sebesar 95% dengan degree of freedom (k-1),

(63)

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :

Ho diterima apabila : =

Ho ditolak apabila : >

Hasil perhitungan uji F dengan menggunakan program SPSS 15.0

adalah sebagai berikut:

a Predictors: (Constant), QR, DFL b Dependent Variable: ROE

Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa 7.265

> 3.07, maka keputusannya adalah menolak Ho. Artinya secara

statistik dapat dibuktikan bahwa semua variabel independen (financial

leverage dan tingkat likuiditas) secara bersama-sama berpengaruh

positif signifikan terhadap variabel dependen (profitabilitas

perusahaan).

b. Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen

(financial leverage dan tingkat likuiditas) secara parsial terhadap

(64)

Significant (a) sebesar 5% dan level of confidence sebesar 95% dengan

degree of freedom (df)= (n-k-1)=119.

Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:

diterima apabila : =

ditolak apabila : >

Hasil perhitungan uji t dengan menggunakan program SPSS 15.0

adalah sebagai berikut:

1) Pengujian Hipotesis Pertama

Untuk variabel independen financial leverage, 2.786 >

1.66 maka keputusannya adalah menolak Ho. Artinya secara

statistik dapat dibuktikan bahwa financial leverage secara parsial

berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.

2) Pengujian Hipotesis Kedua

Untuk variabel independen tingkat likuiditas, 1.787 >

1.66 maka keputusannya adalah menolak Ho. Artinya secara

statistik dapat dibuktikan bahwa tingkat likuiditas secara parsial

berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Besarnya koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya

persentase pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel

dependen. Hasil perhitungan koefisien determinasi adalah sebagai

(65)

Tabel 4 Model Summary (b)

a Predictors: (Constant), QR, DFL b Dependent Variable: ROE

Angka 0.108 pada nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan

bahwa variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen

profitabilitas perusahaan sebesar 10.8% sedangkan sisanya sebesar

89.2% dipengaruhi faktor- faktor lain selain variabel independen yang

digunakan pada penelitian kali ini.

4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis

Interpretasi hasil persamaan regresi terhadap masing- masing variabel:

a. Pengaruh financial leverage terhadap profitabilitas perusahaan.

Financial leverage mempunyai koefisien regresi sebesar

+0.090. Berdasarkan hasil uji t 2.786 > 1.66 maka

variabel ini berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas

perusahaan.

“Teori yang menyatakan bahwa leverage keuangan

berpengaruh positif terhadap profitabilitas mengacu pada teori Miller

dan Modigliani (MM) bahwa penggunaan utang akan mengurangi laba

yang terkena pajak, sehingga dipandang lebih menguntungkan

(66)

Hasil penelitian ini terbukti mendukung teori MM bahwa

perusahaan dengan financial leverage lebih baik daripada perusahaan

tanpa financial leverage atau dengan financial leverage yang rendah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan sebagian dari hasil

penelitian Murtini dan Anggraeni (2006) yang mengatakan rasio

leverage DTA (Debt to Total Assets) berpengaruh positif signifikan

terhadap ROA (Return On Assets).

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian

Martono (2002) yang mengatakan bahwa financial leverage (leverage

keuangan) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Leverage

keuangan yang digunakan dalam penelitiannya merupakan leverage

keuangan tertimbang.

Murtini dan Anggraeni (2006) juga mempunyai hasil penelitian

yang bertentangan dengan penelitian ini. Menurut hasil penelitiannya,

financial leverage yang diukur dengan dua rasio leverage yaitu DTA

(Debt To Total Assets) dan DER (Debt To Equity) berpengaruh negatif

signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROE (Return on

Equity).

Penggunaan DFL (Degree of Financial Leverage) sebagai

pengukur variabel financial leverage sangat berpengaruh pada hasil

penelitian ini. Semakin besar angka DFL menunjukkan semakin besar

perubahan laba operasi akibat penggunaan utang yang mengakibatkan

(67)

pemegang saham. Besarnya angka EPS ini menunjukkan semakin

besarnya laba setelah pajak yang berdampak pada naiknya angka ROE.

Dengan kata lain penggunaan utang dapat meningkatkan profitabilitas

perusahaan.

Hal ini selaras dengan pendapat Prastowo (2002: 85), sampai

batas-batas tertentu perusahaan yang berutang justru dapat

menguntungkan pemegang saham. Selama perusahaan masih mampu

meningkatkan labanya maka setiap utang akan mengakibatkan naiknya

angka ROE (Return On Equity), yang tentunya menguntungkan

pemegang saham.

b. Pengaruh tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan

Tingkat likuiditas mempunyai koefisien regresi sebesar +0.073.

Berdasarkan hasil uji t 1.787 > 1.66, maka variabel ini

berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil ini tidak

signifikan pada taraf signifikansi 5%. Tingkat signifikansi dari nilai t

hitung adalah 0.077 > 0.005. Walaupun demikian, angka 0.077 masih

berada dibawah marginally significant (0.1) sehingga untuk taraf

signifikansi 10%, hasil ini masih dapat dikatakan signifikan.

Nababan (2007) melakukan penelitian mengenai penilaian

kinerja perusahaan dari tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas,

dengan memakai current ratio dan quick ratio sebagai pengukur

(68)

sehingga tidak terdapat taraf signifikansi 0.05 atau 0.1. Hasil

penelitiannya menyebutkan bahwa perusahaan yang mempunyai

tingkat likuiditas yang tinggi dikatakan mempunyai kinerja yang baik.

Kinerja perusahaan yang baik menunjukkan efektifitas dan efisiensi

kegiatan operasionalnya dalam tujuannya menghasilkan laba. Hal ini

berarti tingginya tingkat likuiditas dapat menunjukkan profitabilitas

perusahaan yang tinggi.

Jenis penelitian serupa juga dilakukan Sasongko (1998), yang

menganalisis tingkat kesehatan finansial perusahaan. Hasil

penelitiannya, ditinjau dari tingkat likuiditas maka semakin tinggi

tingkat likuiditas perusahaan maka perusahaan tersebut semakin sehat

secara finansial. Hal itu berarti tingginya tingkat likuiditas

menunjukkan tingginya profitabilitas perusahaan.

Dari hasil- hasil penelitian terdahulu tersebut dapat diambil

kesimpulan bahwa tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap

profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sigifikan pada taraf

signifikansi 0.05. Hal ini dapat disebabkan karena aktiva lancar yang

dimiliki perusahaan tidak berpartisipasi terlalu besar terhadap laba

yang dihasilkan perusahaan. Selain itu, penggunaan ROE (Return On

Equity) sebagai pengukur variabel profitabilitas perusahaan juga

berpengaruh terhadap hasil penelitian ini.

Hampir tidak ada penelitian yang mengatakan tingkat likuiditas

Gambar

Tabel 1: Identifikasi Sampel Penelitian………………………………………     42
Tabel 1 Identifikasi Sampel Penelitian
Tabel 2 Coefficients (a)
Tabel 3 Anova (b)
+6

Referensi

Dokumen terkait

 Fotokopi sah Surat Keputusan tentang Pengangkatan Kepala Madrasah yang dilengkapi dengan daftar riwayat hidup Kepala Madrasah dan fotokopi sah Ijazah terakhir

Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan di sepanjang transek berukuran 125 m pada tiga lokasi yang didominasi oleh tegakan nipah, diperoleh hasil berupa rata-rata

o C selama 18 jam. Kemudian padatan yang terbentuk dicuci dengan aquadest dan dikeringkan dalam oven pada temperatur 110 o C selama 6 jam. Setelah katalis ZSM-5 didapat,

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT karena atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Efek Renoprotektif Ekstrak Daun Kumis Kucing

MASYARAKAT MISKIN JUMLAH

• 1 (satu) sks pada bentuk pembelajaran praktikum, praktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau bentuk pembelajaran lain

Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5

Menyebabkan kerusakan organ (hati, sistem pernafasan) melalui pemaparan yang berkepanjangan atau berulang. Bahaya penghirupan Berdasarkan data yang tersedia, kriteria klasifikasi