TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP
PROFITABILITAS PERUSAHAAN
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public
di Bursa
Efek Indonesia
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Silvia Maryani Sibuea NIM : 042114020
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP
PROFITABILITAS PERUSAHAAN
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public
di Bursa
Efek Indonesia
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Silvia Maryani Sibuea NIM : 042114020
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
“Life is not a problem to solve but a reality to face”
(Sujitno, S. J.)
“Segala perk ara dapat k utanggung di dalam DIA y ang memberi
k ek uatan k epadak u”(Flp 4: 13)
“Dalam saat tergelap, jiwa diisi kembali dan diberi kekuatan untuk meneruskan
dan bertahan”
(Heart Warrior Chose)
*** M entari terbit, tapi sinar mataku meredup
Cuaca begitu cerah, tapi mendung menguasai hatiku Genangan air di pagi hari bak air mataku,
yang tak kuat meresap ke bumi
I nilah kisahku yang penuh dengan gelisah Seringkali patah tapi mudah tersambung Siang yang tak selalu memberikan terang H itam dan putih seolah tak ada bedanya, kian mengakrabkan kesepian dalam batinku
Aku akan slalu bertahan
M encoba kembali terbang dengan sayapku yang rapuh Aku tidak sendiri
Aku yakin akan ada cahaya setelah air mata ini Cahaya yang akan meyakinkanku, bahwa Aku begitu berharga
( Silvia,150308)
K arya ini kupersembahkan untuk:
Tuhanku Y esus K ristus, Papaku , D, SI B U EA M amaku, I mmaculatta N i W ayan K ertiasih,
vi
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada:
a. Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus, dan Bunda Maria yang selalu membimbing
dan menuntun penulis dengan kuasa roh kudus sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
b. Dr. Ir. P. Wiryono P., S. J., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada
penulis.
c. Drs. Alex Kahu Lantum, M. S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
d. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M. Si., Akt., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
e. Dr. Fr. Ninik Yudianti, M. Acc., selaku Pembimbing I yang telah membantu
serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
f. Drs. F. A. Joko Siswanto, M. M., Akt., selaku Pembimbing II yang telah sabar
vii dalam doa sehingga skripsi ini dapat selesai.
h. Pollycarpus Ari F. T yang aku cintai, yang selalu setia memberikan semangat
dan dukungan yang luar biasa sehingga skripsi ini dapat selesai.
i. Mas Markus dan Mbak Yuli atas bantuannya dalam pencarian data sehingga
skripsi ini dapat selesai.
j. Pak Kuncara yang telah membantu pengaturan jadwal pertemuan bimbingan
dengan Pembimbing I.
k. Dra. Ign. Esti Sumarah, M.Th., yang telah memberikan nasehat dan kekuatan
untuk yakin melangkah ke depan.
l. Meilita, Arum, Siska, Sr. Agnes, Ucok, Madong, Mbak Sulis, Lando, Vivi,
Wima, Upu dan anak-anak kos Perkutut 324 atas kebersamaannya.
m. Primus, Mas Atot, Yosep (MAN 2003) dan Mas Yosep (AKT 2003),
terimakasih atas kesediaannya berbagi cerita dan pengalaman.
n. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
viii
Halaman
HALAMAN JUDUL………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… ii
HALAMAN PENGESAHAN………... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN……… iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS………. vi
HALAMAN KATA PENGANTAR……… vii
HALAMAN DAFTAR ISI………... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL………... xii
ABSTRAK……… xiii
ABSTRACT………. xiv
BAB I PENDAHULUAN………. 1
A. Latar Belakang Masalah………. 1
B. Rumusan Masalah………... 3
C. Batasan Masalah………. 3
D. Tujuan Penelitian……… 4
E. Manfaat Penelitian……….. 4
F. Sistematika Penelitian………... 5
BAB II LANDASAN TEORI………... 7
A. Laporan Keuangan……….. 7
1. Pengertian Laporan Keuangan………. 7
2. Tujuan Laporan Keuangan………... 7
ix
5. Teknik Analisis Laporan Keuangan………. 9
B. Profitabilitas perusahaan………. 10
C. Leverage………. 11
1. Operating Leverage………. 11
2. Financial Leverage………... 12
3. Combined Leverage………... 16
D. Tingkat Likuiditas………... 17
E. Penelitian Terdahulu………... 19
F. Pengembangan Hipotesis………... 20
BAB III METODA PENELITIAN………... 22
A. Jenis Penelitian………... 22
B. Tempat dan Waktu Penelitian………... 22
C. Subjek dan Objek Penelitian………... 22
D. Populasi dan Sampel………... 23
E. Teknik Pengumpulan Data……… 23
F. Variabel Penelitian………... 23
G. Teknik Analisis Data……… 24
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN………... 31
A. Sejarah Singkat Bursa Efek Jakarta (BEI)……… 31
B. Gambaran Umum Perusahaan……… 32
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……… 42
A. Deskripsi Data……… 42
x
2. Pengujian Persyaratan Analisis……… 45
3. Pengujian Hipotesis………. 47
4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis………... 51
BAB VI PENUTUP………... 55
A. Kesimpulan……… 55
B. Keterbatasan Penelitian………... 56
C. Saran………... 56
DAFTAR PUSTAKA………... 57
LAMPIRAN……….. 60
LAMPIRAN 1………. 60
LAMPIRAN 2………. 64
LAMPIRAN 3………. 68
LAMPIRAN 4………. 72
LAMPIRAN 5………. 76
LAMPIRAN 6………. 78
LAMPIRAN 7………. 79
LAMPIRAN 8………. 80
xi
Halaman
Tabel 1: Identifikasi Sampel Penelitian……… 42
Tabel 2: Coefficients (a)………... 47
Tabel 3: Anova (b)……… 48
xii
PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN
Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia
Silvia Maryani Sibuea
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan. Alasan pengambilan faktor-faktor tersebut dalam penelitian ini adalah bahwa pertama, financial leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan karena semakin besar utang yang digunakan perusahaan untuk mendanai operasionalnya maka semakin besar jumlah dana yang dipakai dalam rangka peningkatan laba. Perusahaan dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan (favorable financial leverage) jika pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetapnya. Dengan kondisi tersebut maka profitabilitas perusahaan semakin tinggi. Kedua, tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan karena semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka semakin besar jumlah aktiva lancar yang digunakan sebagai penjamin utang lancar. Kondisi tersebut menggambarkan perusahaan mempunyai resiko kredit yang rendah sehingga memberikan sinyal baik bagi kreditor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya. Dengan demikian, semakin besar dana yang diperoleh dari kreditor maupun pihak-pihak berkepentingan tersebut dapat digunakan untuk operasional dalam rangka peningkatan laba perusahaan atau mencapai profitabilitas perusahaan yang tinggi.
Jenis penelitian ini adalah studi empiris. Data diperoleh dengan teknik dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.
xiii
THE INFLUENCE OF FINANCIAL LEVERAGE AND LIQUIDITY RATE ON THE COMPANY’S PROFITABILITY
An Empirical Study at Go-Public Manufacturing Company in Indonesia Stock Exchange
Silvia Maryani Sibuea NIM: 042114020 Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
The aim of this study was to find out the influence of financial leverage and liquidity rates on the company’s profitability. The background of this study was that first, financial leverage had positive influence on company profitability due to the bigger was the liability which was used by the company in affording the operating cost, then the bigger was the fund which was used for increasing profit. A company was said to earn favorable financial leverage if its revenue received from the fund used was bigger than the fixed expense. In that case, the company’s profitability was getting higher. Secondly, liquidity rate had positive influence on company’s profitability because of the higher the company’s liquidity rate the bigger was the current asset which was used as the current’s liability guarantor. This condition illustrated that company had low credit risks that gave good signal towards creditor and other important parties. Therefore, more fund which were obtained from creditors or other important parties would be able to be used for operational cost in profit improvement of the company or to achieve high company’s profitability.
This study was an empirical study. The data were obtained by documentation technique. The analysis technique used was multiple linear regression.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan yang ketat antar perusahaan dalam industri saat ini dipicu oleh
maraknya perkembangan di sektor industri manufaktur yang saat ini diikuti
dengan majunya perkembangan sektor industri jasa dan perdagangan. Dalam
keadaan seperti itu, informasi yang akurat menjadi hal ya ng sangat penting
bagi perusahaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang
menguntungkan perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerjanya dan
bertahan dalam persaingan yang semakin ketat.
Laporan keuangan perusahaan dapat mencerminkan informasi kine rja
perusahaan. Dalam laporan keuangan terdapat informasi menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Analisa yang dilakukan mempunya i tekanan yang berbeda bagi
pemakai yang berbeda. Ada yang lebih tertarik pada posisi likuiditas dan ada
yang tertarik pada profitabilitas. Informasi tersebut biasanya disajikan dalam
bentuk rasio keuangan.
Profitabilitas perusahaan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba. Kinerja perusahaan dikatakan baik
perusahaan, dapat dilakukan dengan analisis rasio, khususnya rasio
profitabilitas.
Salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah financial
leverage. Astuti (2004:34) mengatakan bahwa untuk mendanai operasional
perusahaan yang meningkat, sering kali perusahaan memakai dana pinjaman
yang dikenal dengan financial leverage. Pembiayaan dengan utang belum
tentu berarti buruk bagi perusahaan. Walaupun mempertinggi risiko keuangan,
menurut Prastowo (2002: 85), sampai batas-batas tertentu, perusahaan yang
berutang justru dapat menguntungkan pemegang saham. Hal ini dilihat dari
selama perusahaan masih mampu meningkatkan labanya maka setiap utang
akan mengakibatkan naiknya angka ROE (Return On Equity), yang tentu saja
menguntungkan pemegang saham. Artinya penggunaan utang diharapkan
dapat menghasilkan laba operasi yang lebih tinggi sehingga profitabilitas
perusahaan akan meningkat.
Faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan adalah tingkat
likuiditas. Menurut Syamsuddin (1985:38) “Likuiditas adalah kemampuan
perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada
saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia ”. Likuiditas
tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan,
tetapi juga berkaitan dengan kemampuannya untuk merubah aktiva lancar
tertentu menjadi kas.
Kondisi likuiditas perusahaan yang baik akan menunjukkan risiko kredit
perusahaan. Dana pinjaman tersebut dapat dipakai perusahaan untuk mendanai
kegiatan operasional perusahaan yang ditujukan untuk meningkatkan laba
sehingga profitabilitas perusahaan semakin meningkat.
Dari latar belakang mengenai pengaruh positif financial leverage dan
tingkat likuiditas terhadap profitabilitas yang telah diuraikan di atas maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dalam penyusunan skripsi
dengan judul “Pengaruh Financial Leverage dan Tingkat Likuiditas
Terhadap Profitabilitas Perusahaan, Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Go-Public di Bursa Efek Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah financial leverage dan tingkat likuiditas secara bersama-sama
memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan?
2. Bagaimanakah pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditas secara
parsial terhadap profitabilitas perusahaan?
C. Batasan Masalah
Terdapat banyak faktor dan pengukuran yang mempengaruhi profitabilitas
perusahaan. Namun dalam penelitian ini, hanya akan dibahas pengaruh
financial leverage yang dihitung dengan rumus tingkat leverage keuangan
(Degree of Financial Leverage = DFL) dan tingkat likuiditas yang dihitung
dengan quick ratio (QR) terhadap profitabilitas perusahaan yang dihitung
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh secara simultan financial leverage dan tingkat likuiditas
terhadap profitabilitas perusahaan.
2. Pengaruh financial leverage dan tingkat likuiditasterhadap profitabilitas
perusahaan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dan masukan bagi pihak
manajemen dalam perusahaan untuk menetapkan kebijakan dan keputusan
yang akan diambil, khususnya untuk perencanaan dan pengevaluasian
prestasi atau kinerja perusahaannya.
2. Bagi Universitas
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi mahasiswa dan
sebagai masukan bagi pengembangan ilmu dan penelitian di bidang
keuangan.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas wawasan, memperdalam
pemahaman penulis, dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam
perkuliahan, khususnya mengenai financial leverage, tingkat likuiditas dan
F. Sistematika Penulisan
1. Bab I : Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
2. Bab II : Landasan Teori
Pada bab ini diuraikan kajian teoritis yang relevan
dengan penelitian, penelitian sebelumnya yang pernah
dilakukan, dan pengembangan hipotesis.
3. Bab III : Metoda Penelitian
Pada bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian,
tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek
penelitian, teknik pengumpulan data, populasi dan
sampel, variabel penelitian, dan teknik analisis data.
4. Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan
Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum
dari Bursa Efek Indonesia dan gambaran singkat dari
perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
5. Bab V : Analisis Data dan Pembahasan
Pada bab ini diuraikan mengenai deskripsi data,
pengolahan data, dan pembahasan untuk
6. Bab VI : Penutup
Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan,
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Munawir (1983:2), “Laporan keuangan pada dasarnya
adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk
berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan
dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut”.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut IAI (2002:4), “Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.
3. Pemakai dan Kebutuhan Informasi
Menurut Prastowo (2002:3), para pemakai laporan keuangan terdiri
dari:
a. Investor yang membutuhkan informasi mengenai kemampuan
perusahaan membayar dividen dan untuk menentukan apakah harus
b. kreditor, yang membutuhkan informasi kondisi keuangan perusahaan
untuk mengetahui kemampuan perusahaan membayar utang beserta
bunganya pada saat jatuh tempo
c. pemasok, yang tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka
untuk memutuskan apakah jumlah yang terutang akan dibayar pada saat
jatuh tempo.
d. Pemegang saham, yang berkepentingan dengan informasi mengenai
kemajuan perusahaan, pembagian keuntungan yang akan diperoleh dan
penambahan modal untuk business plan selanjutnya.
e. Pelanggan, yang berkepentingan dengan informasi mengenai
kelangsungan hidup perusahaan.
f. Pemerintah, membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas
perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebaga i dasar untuk
menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya.
g. Karyawan, tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas
perusahaan untuk melakukan penilaian atas kemampuan perusahaan
dalam memberikan balas jasa, manfaat pensiun dan kesempatan kerja.
h. Masyarakat, tertarik pada informasi kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian
aktivitasnya.
4. Analisis Laporan Keuangan
Untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan, bisa
Leopold A. Bernstein (Prastowo, 2002:52), memberi definisi analisis
laporan keuangan sebagai berikut:
“Financial statement analysis is the judgmental process that aims to evaluate the current and past financial positions and result of operation of an enterprise, with primary objective of determining the best possible estimates and prediction about future conditions and performance”
Dari definisi ini jelas bahwa analisis laporan keuangan merupakan
suatu proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa
sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi
dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja
perusahaan pada masa mendatang.
5. Teknik Analisis Laporan Keuangan: Analisis Rasio Keuangan
Menurut Munawir (1999:37), “Analisis rasio keuangan merupakan
suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu
dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari
kedua laporan keuangan tersebut”.
Pada dasarnya analisis rasio bisa dikelompokkan ke dalam lima
macam kategori, yaitu rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio leverage, rasio
profitabilitas, dan rasio pasar. Analisis rasio keuangan tersebut merupakan
teknik analisis laporan keuangan yang paling banyak digunakan dalam
B. Profitabilitas Perusahaan
Profitabilitas perusahaan secara umum didefinisikan sebagai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Kinerja perusahaan dikatakan baik
apabila profitabilitas perusahaan tinggi. Untuk menilai profitabilitas
perusahaan, dapat dilakukan dengan analisis rasio, khususnya rasio
profitabilitas. Persepsi manajemen terhadap lingkungan ekonomi, persaingan,
pasar produk, struktur modal, secara keseluruhan akan mempengaruhi laba.
Oleh karena itu, rasio profitabilitas dipandang sebagai rasio kunci yang
menunjukkan posisi keuangan secara keseluruhan.
Menurut Syamsuddin (1985:53), ada beberapa pengukuran terhadap
profitabilitas perusahaan, antara lain dengan pendekatan volume penjualan,
total aktiva, dan ekuitas. Secara keseluruhan ketiga pengukuran ini akan
memungkinkan seorang penganalisa untuk mengevaluasi tingkat earning atau
laba. Berikut adalah rasio-rasio profitabilitas:
1. Operating Profit Margin, yang besarnya dihitung dari laba bersih dibagi
dengan penjualan bersih. Kelemahannya adalah rasio ini belum bisa
dijadikan ukuran untuk menilai sukses atau tidaknya perusahaan. Laba
penjualan belum menjamin berhasilnya perusahaan dalam menghasilkan
laba tanpa melihat berapa besar jumlah dana yang ditanam dalam
perusahaan untuk memperoleh dana tersebut.
2. Gross Margin in to Sales, yang dihitung dari laba kotor dibagi pendapatan
bersih. Perhitungan yang hampir sama dengan operating profit margin,
3. Return On Investment, yang dihitung dari laba setelah pajak dibagi total
aktiva. Rasio ini memberikan indikasi tentang baik buruknya manajemen
dalam melaksanakan kontrol dan pengelolaan aktivanya.
4. Return On Equity, yang dihitung dari laba setelah pajak dibagi modal
sendiri. Rasio ini berguna bagi penanam modal dan pemilik perusahaan
yang dapat memfokuskan melihat laba bersih yang dihasilkan dari jumlah
ekuitas yang ditanam oleh para pemegang saham.
C. Leverage
Arti harafiah leverage adalah kekuatan pengungkit, yaitu dari kata dasar
lever yang berarti pengungkit. Akan tetapi, menurut Tolkien, yang dikutip dari
Horne (2007:182), dalam konteks bisnis, leverage artinya penggunaan biaya
tetap dalam usaha untuk meningkatkan (lever up) profitabilitas. Dalam
leverage dikenal ada operating leverage (leverage operasional) dan financial
leverage (leverage keuangan), dan leverage gabungan.
1. Operating Leverage
Menurut Wasis (1991:96), operating leverage menyatakan
bagaimana sesuatu perubahan di dalam volume penjualan itu
mempengaruhi laba usaha, artinya seberapa besar tingkat perubahan laba
bila volume penjualan berubah dengan suatu besaran tertentu.
Lebih diperjelas oleh Atmaja (1994:290), operating leverage adalah
Operating leverage timbul karena perusahaan menggunakan biaya operasi
tetap. Dengan adanya biaya operasi tetap, perubahan pada penjualan akan
mengakibatkan perubahan yang lebih besar pada laba operasi perusahaan.
Ukuran kuantitatif dari kepekaan laba operasional perusahaan
disebut sebagai tingkat operating leverage. Tingkat operating leverage
(Degree of Operating Leverage=DOL) dinyatakan dalam rumus sebagai
berikut:
Keterangan:
DOL : degree of operating leverage
EBIT : earnings before interest and taxes
DOL akan membantu untuk menentukan apa dan berapa besar
akibatnya terhadap laba usaha, bila melakukan perubahan di dalam volume
penjualan.
2. Financial Leverage
Astuti (2004: 34) mengatakan bahwa untuk mendanai operasional
perusahaan yang meningkat, sering kali perusahaan memakai dana
pinjaman yang dikenal dengan financial leverage. Jadi, financial leverage
adalah penggunaan pembiayaan dengan utang.
Penggunaan utang tidak selalu berdampak buruk bagi perusahaan.
Menurut Prastowo (2002: 85), sampai batas-batas tertentu perusahaan
dilihat dari selama perusahaan masih mampu meningkatkan labanya maka
setiap utang akan mengakibatkan naiknya angka ROE (Return On Equity),
yang tentu saja menguntungkan pemegang saham.
Riyanto (1999: 375) menambahkan, kalau pada operating leverage,
penggunaan aktiva dengan biaya tetap adalah dengan harapan revenue
yang dihasilkan dari penggunaan aktiva itu akan cukup untuk menutup
biaya tetap dan biaya variable. Maka pada financial leverage penggunaan
dana dengan beban tetap itu adalah dengan harapan untuk memperbesar
pendapatan per lembar saham biasa (EPS= Earnings Per Share).
Menurut Husnan (1998: 619), financial leverage terjadi pada saat
perusahaan menggunakan sumber dana yang menimbulkan beban tetap.
Maksudnya, penggunaan utang akan menimbulkan biaya bunga, yang
harus dibayarkan kepada kreditor. Perusahaan yang menggunakan dana
dengan beban yang tetap dikatakan menghasilkan leverage yang
menguntungkan (favorable financial leverage) kalau pendapatan yang
diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetap
dari penggunaan dana tersebut.
Dari pendapat tersebut diatas dapat diketahui bahwa penggunaan
utang untuk operasional perusahaan akan berdampak pada naiknya ROE
ataupun EPS. Kedua hal ini akan menguntungkan para pemegang saham.
Jika penggunaan dana utang tersebut dapat menghasilkan pendapatan yang
perusahaan dan menambah ketertarikan para pemegang saham untuk
menanamkan modalnya di perusahaan.
Penggunaan pembiayaan dengan utang ini mempunyai beberapa
kelebihan, yaitu:
a. Penggunaan utang akan menurunkan sumber pendanaan dari ekuitas
sehingga akan menurunkan konflik antar manajer dan pemegang
saham.
b. Adanya biaya bunga yang diperbolehkan sebagai pengurang pajak
sehingga pajak yang ditanggung perusahaan menjadi lebih rendah.
Ukuran kua ntitatif untuk sensitivitas EPS perusahaan terhadap
perubahan dalam laba operasional perusahaan disebut tingkat financial
leverage (Degree of Financial Leverage = DF L). DFL adalah tingkat
pengaruh laba operasi terhadap perubahan laba per lembar saham (EPS=
Earnings Per Share).
Menurut Weston (1994:168), persamaan diatas berguna untuk
mengartikan DFL. Sebuah rumus alternatif sederhana untuk menghitung
DFL diturunkan dari persamaan diatas:
atau
Perubahan EPS dalam hubungannya dengan perubahan EBIT adalah:
Karena t, I, dan n adalah tetap, maka persentase perubahan EPS
adalah :
Dengan demikian rumus DFL adalah:
Keterangan:
EBIT : Earnings Before Interst and Taxes
I : Beban Bunga
t : Pajak Pendapatan
Semakin besar angka DFL menunjukkan semakin besar perubahan
laba operasi yang dihasilkan dari pendanaan dengan utang, yang
mengakibatkan semakin besar EPS sehingga menguntungkan pemegang
saham. Besarnya angka EPS ini menunjukkan semakin besarnya laba
setelah pajak yang berdampak pada naiknya angka ROE. Hal ini
menunjukkan bahwa penggunaan utang dapat meningkatkan profitabilitas
perusahaan.
3. Combined Leverage
Yang dimaksud dengan combined leverage (leverage gabungan)
adalah perhitungan bersama antara operating dan financial leverage.
Apabila kedua tipe leverage tersebut dikombinasikan maka kita akan
melakukan analisis seberapa jauh dampak perubahan penjualan terhadap
perubahan Earning per Share (EPS).
Tingkat leverage gabungan (Degree of Combined Leverage=DCL)
adalah DOL dikalikan dengan DFL.
DCL = DOL x DFL
Keterangan:
DCL : degree of combined leverage
DOL : degree of operating leverage
D. Tingkat likuiditas
Menurut Syamsuddin (1985:38), “Likuiditas merupakan suatu indikator
mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban
finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva
lancar yang tersedia”. Likuiditas mempunyai dua dimensi: (1) waktu yang
diperlukan untuk mengubah harta tersebut menjadi uang dan (2) kepastian
mengenai realisasi harga.
Masalah likuiditas berhubungan dengan masalah kemampuan suatu
perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang harus segera
dipenuhi, terlebih jika perusahaan dilikuidasi. Untuk melunasi
kewajiban-kewajiban tersebut maka aktiva yang digunakan haruslah aktiva yang likuid.
Brigham (2006:95) mengatakan bahwa aktiva likuid (liquid asset) adalah
aktiva yang diperdagangkan dalam suatu pasar yang aktif sehingga akibatnya
dapat dengan cepat diubah menjadi kas dengan menggunakan harga pasar
yang berlaku.
Analisis rasio dapat memberikan sebuah ukuran likuiditas dengan cepat
dan mudah. Perusahaan-perusahaan yang go public biasanya menyajikan rasio
likuiditas yang ditujukan bagi pihak berkepentingan di luar perusahaan seperti
investor atau kreditor. Ada tiga macam rasio likuiditas, yaitu current ratio,
quick ratio dan cash ratio yang masing- masing memiliki kelebihan dan
1. Current Ratio
Secara umum current ratio sering dipakai untuk menggambarkan
sejauh mana perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya
dari aktiva lancarnya. Namun rasio ini dianggap memberikan perhitungan
yang masih “mentah” karena tidak memperhitungkan likuiditas dari
masing- masing komponen current asset. Persediaan yang dianggap kurang
likuid dibandingkan dengan kas dan piutang dimasukkan dalam komponen
aktiva lancar. Karena itulah muncul suatu alat analisa yang lebih teliti lagi
yaitu quick ratio.
2. Quick Ratio
Rasio ini tidak mengikutsertakan persediaan dalam aktiva lancar
sebagai penjamin kewajinan lancar. Persediaan dikatakan kurang likuid
karena sulit direalisasikan dengan harga yang wajar atau dengan kata lain
persediaan sering mengalami fluktuasi harga. Riyanto (1999: 27)
mengatakan bahwa persediaan adalah aktiva perusahaan yang pada saat
likuidasi biasanya menimbulkan kerugian.
3. Cash Ratio
Cash ratio memberikan perhitungan yang paling teliti mengenai
likuiditas. Aktiva lancar yang dipakai untuk perbandingan hanya uang kas
atau ua ng tunai dan efek saja yang setiap waktu dapat segera dipakai untuk
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian mengenai pengaruh leverage terhadap profitabilitas umumnya
dilakukan dengan menggunakan analisis rasio. Leverage yang digunakan
beragam dan umumnya menggunakan rasio leverage bukan dengan DFL
(Degree of Financial Leverage).
Hasil penelitian Martono (2002) membuktikan bahwa leverage keuangan
tertimbang berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Pada penelitiannya,
variabel profitabilitas diukur dengan ROA (Return On Assets) dan ROE
(Return On Equity).
Murtini dan Anggraeni (2006) melakukan penelitian serupa. Untuk
leverage, rasio yang digunakan adalah DTA (Debt To Total Assets) dan DER
(Debt To Equity). Untuk profitabilitas, rasio yang dipakai adalah ROA (Return
On Asset) dan ROE (Return On Equity). Dari hasil penelitiannya diketahui
bahwa DTA berpengaruh negatif signifikan terhadap ROE tetapi berpengaruh
positif signifikan terhadap ROA perusahaan. Sedangkan DER tidak
berpengaruh terhadap ROA tetapi berpengaruh negatif terhadap ROE
perusahaan.
Penelitian mengena i tingkat likuiditas perusahaan lebih banyak dilakukan
untuk menilai kesehatan finansial dan kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan
yang baik menunjukkan baiknya efektifitas dan efisiensi kegiatan
operasionalnya dalam tujuannya menghasilkan laba. Hal ini berarti kinerja
Nababan (2007) melakukan penelitian mengenai penilaian kinerja
perusahaan dari tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas, dengan
memakai current ratio dan quick ratio sebagai pengukur tingkat likuiditas.
Hasil penelitiannya menunjukkan semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan
maka semakin baik kinerjanya.
Rasio serupa yang digunakan Sasongko (1998), yang menganalisis
tingkat kesehatan finansial perusahaan. Hasil penelitiannya, ditinjau dari
tingkat likuiditas maka semakin tinggi tingkat likuiditas perusahaan maka
semakin sehat perusahaan tersebut secara finansialnya.
F. Pengembangan Hipotesis
1. Financial Leverage
Untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan yang meningkat,
sering kali perusahaan memakai dana pinjaman yang dikenal dengan
financial leverage. Sehingga financial leverage dapat diartikan sebagai
pembiayaan dengan utang.
Salah satu ukuran kuantitatif untuk financial leverage adalah degree
of financial leverage (DFL).
Semakin besar angka DFL menunjukkan semakin besar perubahan
laba operasi akibat penggunaan utang yang mengakibatkan semakin besar
EPS yang menguntungkan pemegang saham. Besarnya angka EPS ini
naiknya angka ROE. Dengan kata lain penggunaan utang dapat
meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Ha1: Financial leverage berpengaruh positif terhadap profitabilitas
perusahaan.
2. Tingkat likuiditas
Menurut Syamsuddin (1985:38), “Likuiditas merupakan suatu
indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua
kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan
menggunakan aktiva lancar yang tersedia”.
Kondisi likuiditas perusahaan yang baik akan menunjukkan
risiko kredit yang rendah. Kreditor akan merasa aman untuk
memberikan pinjaman ke perusahaan. Dana pinjaman tersebut dapat
dipakai perusahaan untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan
yang ditujukan untuk meningkatkan laba sehingga profitabilitas
perusahaan semakin meningkat.
Ha2: Tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap profitabilitas
22
BAB III
METODA PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan studi empiris yaitu tentang fakta atau data
yang nyata dikumpulkan dan diuji secara sistematik.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Pojok BEI Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dan Pojok BEI Universitas Atmajaya Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember-Januari tahun 2008.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah Perusahaan Manufaktur yang Go-Public
di BEI.
2. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan-perusahaan
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang go-public di
BEI. Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan metode
purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai
dengan kriteria yang ditentukan dan dengan metode penggabungan atau
pooling data.
Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah:
1. Perusahaan merupakan perusahaan manufaktur yang go public di BEI dan
tidak mengalami delisting dari tahun 1996-2005. Hal ini untuk
mempertimbangkan unsur kestabilan perusahaan yang go public.
2. Perusahaan me nerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama
periode 2003-2005.
3. Perusahaan memiliki nilai ekuitas positif.
4. Periode laporan keuangan didasarkan pada tanggal 31 Desember.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi
terhadap data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi dan
F. Variabel Penelitian
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah profitabilitas perusahaan
dengan indikator pengukurannya adalah ROE (Return On Equity) merupakan
ukuran profitabilitas dengan pendekatan ekuitas.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah financial leverage ( )
dengan indikator pengukurannya adalah DFL yang memang merupakan rumus
dasar untuk menghitung tingkat financial leverage dan tingkat likuiditas ( )
dengan indikator pengukurannya QR (Quick Ratio) yang merupakan rumus
untuk mengukur tingkat likuiditas yang berada pada pertengahan kebutuhan
informasi antara manajemen perusahaan dengan kreditor. Selain itu rasio ini
sering disajikan perusahaan untuk pihak-pihak yang berkepentingan di luar
perusahaan.
G. Teknik Analisis Data
Untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan maka teknik analisis
data yang digunakan adalah teknik analisis regresi berganda. Untuk mengolah
data dalam penelitian ini digunakan program SPSS 15.0. Sebelum dilakukan
teknik analisis data dengan regresi maka dilakukan langkah- langkah sebagai
berikut :
1. Menghitung Besarnya Variabel Penelitian
Menghitung besarnya Degree of Financial Leverage (DFL) untuk
mengukur variabel independen (financial leverage), Quick Ratio (QR)
On Equity (ROE) untuk mengukur variabel dependen (profitabilitas
perusahaan) selama periode 2003-2005.
2. Pengujian Persyaratan Analisis
Untuk mendapatkan model penelitian yang tepat dalam melakukan
estimasi, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian terhadap
penyimpangan asumsi klasik, yaitu:
a. Uji Normalitas
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Nornalitas data dalam
penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan
Kurva Normal P-Plot. Suatu variabel dianggap normal jika gambar
distribusi dengan titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal
dan penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antar variabel independen. Uji multikolinearitas ini
dilakukan dengan mendeteksi nilai VIF (Variance Inflation Factor)
tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka
model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
suatu pengamatan ke pengamatan lain.
Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode
diagram berserak atau scatterplot. Analisis pada gambar scatterplot
yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat
heteroskedastisitas jika: penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak
berpola, titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau di sekitar
angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah
saja, penyebaran titik-titik data tidak boleh me mbentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
d. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui korelasi
antara variabel itu sendiri pada pengamatan yang berbeda waktu dan
individu. Untuk mengetahui autokorelasi, pengujian Durbin-Watson
(Uji DW) dapat dilakukan, dengan ketentuan sebagai berikut
(Trihendradi 2006:154):
1.65<DW<2.35 tidak terjadi autokorelasi
1.21<DW<1.65atau2.35<DW<2.79tidak dapat disimpulkan
3. Pengujian Hipotesis
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan model
regresi linier berganda yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y=a+ + +e
Keterangan :
Y = profitabilitas perusahaan
a = koefisien konstanta
= koefisien regresi berganda yang mengukur besarnya variabel
dependen Y (profitabilitas) dengan variabel independen atau
financial leverage, dengan asumsi variabel independen atau
tingkat likuiditas tetap
= financial leverage
= koefisien regresi berganda yang mengukur besarnya variabel
dependen Y (profitabilitas) dengan variabel independen atau
tingkat likuiditas, dengan asumsi variabel independen atau
financial leverage tetap
= tingkat likuiditas
e = standar error
a. Uji F
Untuk menjawab masalah pertama, dilakukan Uji F yang
variabel independen secara bersama-sama, benar-benar memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Atau dalam hal
ini, apakah profitabilitas perusahaan manufaktur benar-benar
dipengaruhi secara signifikan oleh financial leverage dan tingkat
likuiditas secara bersama-sama.
Langkah- langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan hipotesa
: , = 0, berarti seluruh variabel independen (financial
leverage dan tingkat likuiditas) tidak berpengaruh positif
terhadap variabel dependen (profitabilitas perusahaan).
: , > 0, berarti seluruh variabel independen (financial
leverage dan tingkat likuiditas) berpengaruh positif
terhadap variabel dependen (profitabilitas perusahaan).
2) Menentukan Level of Significant
Level of Significant (a) sebesar 5% dan level of confidence
sebesar 95% dengan degree of freedom (df) = (k-1), (n-k).
3) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
Ho diterima apabila : =
Ho ditolak apabila : >
4) Penarikan kesimpulan
Jika diterima maka seluruh variabel independen
(financial leverage dan tingkat likuiditas) tidak berpengaruh
jika ditolak maka seluruh variabel independen (financial
leverage dan tingkat likuiditas) berpengaruh positif terhadap
variabel dependen (profitabilitas perusahaan).
b. Uji t
Untuk menjawab masalah kedua dilakukan uji t yaitu
pengujian secara individu untuk mengetahui apakah variabel
independen secara sendiri-sendiri memiliki pengaruh terhadap
variabel dependen. Dalam hal ini, apakah financial leverage dan
tingkat likuiditas secara sendiri-sendiri memiliki pengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan.
Langkah- langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
1) Merumuskan hipotesis
Ho1: b1=0, berarti financial leverage tidak berpengaruh positif
terhadap profitabilitas perusahaan.
Ha1: b1>0, berarti financial leverage berpengaruh positif
terhadap profitabilitas perusahaan.
Ho2: =0, berarti tingkat likuiditas tidak berpengaruh positif
terhadap profitabilitas perusahaan.
Ha2: >0, berarti tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap
2) Menentukan Level of Significant
Level of Significant (a) sebesar 5% dan level of confidence
sebesar 95% dengan degree of freedom (df)= (n-k-1).
3) Menentukan kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
diterima apabila : =
ditolak apabila : >
4) Menarik kesimpulan
Jika diterima maka secara parsial financial leverage dan
tingkat likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas
perusahaan dan jika ditolak maka secara parsial financial
leverage dan tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap
31
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah sebuah bursa saham di Jakarta,
Indonesia. Bursa Efek Indonesia merupakan salah satu bursa tempat dimana
orang memperjualbelikan efek di Indonesia.
Sejarah Bursa Efek Indonesia berawal dengan dibukanya sebuah bursa
saham oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1912 di Batavia. Setelah sempat
tutup beberapa kali karena terjadinya perang, bursa Batavia kembali dibuka
pada 1977 di bawah pengawasan Bapepam. Selain bursa Batavia, pemerintah
kolonial juga mengoperasikan bursa paralel di Surabaya dan Semarang.
Namun, kegiatan bursa ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh
tentara Jepang di Batavia.
Pada 13 Juli 1992, BEJ diprivatisasi dengan dibentuknya PT. Bursa Efek
Jakarta (BEJ). Kemudian pada 1995, perdagangan elektronik di BEJ dimulai.
Pada 1 Desember 2007 Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya
melakukan pengabungan usaha yang secara efektif mulai beroperasi pada 1
Desember 2007 dengan nama baru Bursa Efek Indonesia (BEI).
Setelah sempat jatuh ke sekitar 300 poin pada saat-saat krisis, BEI
mencatat rekor tertinggi baru pada awal tahun 2006 setelah mencapai level
1.500 poin berkat adanya sentimen positif dari dilantiknya presiden baru,
membuat BEI menjadi salah satu bursa saham dengan kinerja terbaik di Asia
pada tahun tersebut.
B. Gambaran Umum Perusahaan
Food and Beverages
1. PT. FAST FOOD INDONESIA TBK
Kode : FAST
Alamat : Gedung Gelael, Lantai 4
Jalan M. T. Haryono Kav. 7
Jakarta 12810
2. PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK
Kode : INDF
Alamat : Gedung Ariobimo Central, Lantai 12
Jalan H. R. Rasuna Said X-2 Kav. 5
Jakarta 12950
3. PT. MULTI BINTANG INDONESIA TBK
Kode : MLBI
Alamat : Ratu Plaza Building, Lantai 21
Jalan Jendral Sudirman Kav. 9
Tobacco Manufacturers
4. PT. BAT INDONESIA TBK
Kode : BATI
Alamat : Plaza Mandiri, Lantai 25
Jalan Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38
Jakarta
5. PT. GUDANG GARAM TBK
Kode : GGRM
Alamat : Jalan Semampir II/I
Kediri
6. PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK
Kode : HMSP
Alamat : Jalan Rungkut Industri Raya No. 18
Surabaya
Textile Mill Products
7. PT. RODA VIVATEX TBK
Kode : RDTX
Alamat : Jalan Kaji 53-55
Jakarta Pusat
8. PT. TEIJIN INDONESIA FIBER CORP
Kode : TFCO
Kel. Panunggangan, Kec. Cipondoh
Tangerang, Banten
Apparel & Other Textile Products
9. PT. SEPATU BATA TBK
Kode : BATA
Alamat : Jalan TMP. Kalibata
Jakarta Selatan
10.PT. EVER SHINE TEXTILE INDUSTRY TBK
Kode : ESTI
Alamat : Jalan H. Fachruddin No. 16
Jakarta 10250
11.PT. APAC CENTERTEX CORPORATION TBK
Kode : MYTX
Alamat : Graha BIP, Lantai 6 dan 10
Jalan Jendral Gatot Subroto, Kav.23
Jakarta 12930
12.PT. PAN BROTHER TEX TBK
Kode : PBRX
Alamat : Jalan Muara Karang Blok M-9 Selatan
No. 34-37
Paper and Allied Products
13.PT. PABRIK KERTAS TJIWI KIMIA TBK
Kode : TKIM
Alamat : Plaza BII, Menara II
Jalan M. H. Thamrin No. 51
Jakarta 10350
Chemical & Allied Products
14.PT. ANEKA KIMIA RAYA CORPORINDO TBK
Kode : AKRA
Alamat : Wisma AKR, Lantai 7 dan 8
Jalan Panjang No. 5, Kebon Jeruk
Jakarta 11530
15.PT. BUDI ACID JAYA TBK
Kode : BUDI
Alamat : Wisma Budi, Lantai 8 dan 9
Jalan HR. Rasuna Said, Kav. C-6
Jakarta 12940
Plastics & Glass Products
16.PT. ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRI TBK
Kode : AKPI
Citeureup 16810
Bogor, Jawa Barat
17.PT. ASAHIMAS FLAT GLASS TBK
Kode : AMFG
Alamat : Jalan Ancol IX/5, Ancol Barat
Jakarta 14430
18.PT. DYNAPLAST TBK
Kode : DYNA
Alamat : Dynaplast Tower, Lantai 9 dan 10
Jalan. M. H. Thamrin No. 1
Lippo Karawaci 1100
Tangerang 15811
19.PT. KAGEO IGAR JAYA TBK
Kode : IGAR
Alamat : Jalan Raya Sultan Agung Km. 28,5
Bekasi 17133
20.PT. TRIAS SENTOSA TBK
Kode : TRST
Alamat : Jalan Raya Krian Km. 26
Desa Keboharan, Km. 26 Krian
Cement
21.PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKASA TBK
Kode : INTP
Alamat : Wisma Indocement, Lantai 8
Jalan Jendral Sudirman, Kav. 70-71
PO BOX 4018, Jakarta 12910
22.PT. SEMEN GRESIK (PERSERO) TBK
Kode : SMGR
Alamat : Gedung Utama Semen Gresik, Lantai 9-11
Jalan Veteran-Gresik 61122, Jawa Timur
Metal & Allied Products
23.PT. ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY TBK
Kode : ALMI
Alamat : Jalan Kembang Jepun 38-40
Surabaya 60162
24.PT. CITRA TUBINDO TBK
Kode : CTBN
Alamat : Kawasan Industri Kabil Indonusa Estate
Jalan Hang Kesturi Km. 4 Kabil
25.PT. INDAL ALUMINIUM INDUSTRY TBK
Kode : INAI
Alamat : Jalan Kembang Jepun 38-40
Surabaya 60162
26.PT. LION MESH PRIMA TBK
Kode : LMSH
Alamat : Jalan Raya Bekasi Km. 24,5
Cakung, Jakarta 13910
Fabricated Metal Products
27.PT. KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL TBK
Kode : KDSI
Alamat : Jalan Mastrip 862, Warunung-Karangpilang
PO BOX 286, Surabaya 60221
28.PT. KEDAUNG INDAH CAN TBK
Kode : KICI
Alamat : Jalan Raya Rungkut No. 15-17
Surabaya 60293
PO BOX 1340, Surabaya
Stone, Clay, Glass & Concrete Products
29.PT. SURYA TOTO INDONESIA TBK
Alamat : Toto Building
Jalan Tomang Raya No. 16-18
Jakarta 11430
Cable
30.PT. KABELINDO MURNI TBK
Kode : KBLM
Alamat : Jalan Rawagirang No.2
Kawasan Industri Pulogadung
PO BOX 1452, Jakarta 13930
Electronics & Office Equipment
31.PT. METRODATA ELECTRONICS TBK
Kode : MTDL
Alamat : Wisma Metropolitan I, Lantai 16
Jalan Jendral Sudirman, Kav. 29-31
Jakarta 12920
Automotive & Allied Products
32.PT. ASTRA INTERNATIONAL TBK
Kode : ASII
Alamat : Jalan Kramat Raya No. 43
33.PT. BRANTA MULIA TBK
Kode : BRAM
Alamat : Wisma Indocement, Lantai 7
Jalan Jend. Sudirman, Kav. 70-71
Jakarta 12910
34.PT. GOODYEAR INDONESIA TBK
Kode : GDYR
Alamat : Jalan Pemuda No. 27
Bogor 16161
35.PT. HEXINDO ADIPERKASA TBK
Kode : HEXA
Alamat : Kawasan Industri Pulo Gadung
Jalan Pulo Kambing II, Kav. I-II No. 33
Jakarta 13930
36.PT. INDOSPRING TBK
Kode : INDS
Alamat : Jalan Mayor Jendral Sungkono No. 10
Desa Segoromadu PO BOX 12 Gresik
37.PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL TBK
Kode : PRAS
Alamat : Jalan Muncul No. 1, Kec. Gedangan
38.PT. UNITED TRACTORS TBK
Kode : UNTR
Alamat : Jalan Raya Bekasi Km. 22
Cakung Jakarta 13010
Pharmaceuticals
39.PT. KALBE FARMA TBK
Kode : KLBF
Alamat : KALBE Building
Jalan Letjend. Suprapto Kav. 4
Jakarta 10510
40.PT. MERCK TBK
Kode : MERK
Alamat :Jalan T.B. Simatupang No. 8
Pasar Rebo, Jakarta 13760
Consumer Goods
41.PT. UNILEVER INDONESIA TBK
Kode : UNVR
Alamat : Graha Unilever
Jalan Gatot Subroto Kav. 15
42
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang go
public di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2003 sampai tahun 2005. Jumlah
perusahaan manufaktur yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 41
perusahaan. Berikut ini cara memperoleh sampel sesuai dengan
kriteria-kriteria yang sudah ditentukan:
Tabel 1 Identifikasi Sampel Penelitian
Seluruh perusahaan manufaktur yang go public di BEI dari tahun
1996-2005
146
Perusahaan manufaktur yang mengalami delisting antara
tahun 1996-2005
(78)
Perusahaan yang ekuitasnya negative (12)
Perusahaan yang termasuk data outlier (15)
Perusahaan yang menjadi sampel penelitian 41
Dalam penelitian ini menggunakan metode pooling data sehingga sampel
yang digunakan sebanyak 123. Jumlah sampel ini dapat dilihat pada lampiran
4. Data yang digunakan bersumber dari data sekunder. Data tersebut terdiri
dari aktiva lancar, persediaan, kewajiban lancar, EBIT, beban bunga, laba
angka degree of financial leverage (DFL) yang digunakan untuk mengetahui
financial leverage; angka quick ratio (QR) yang digunakan untuk mengetahui
tingkat likuiditas; dan angka return on equity (ROE) yang digunakan untuk
mengetahui tingkat profitabilitas perusahaan.
B. Analisis Data
1. Menghitung Variabel Penelitian
a. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
profitabilitas perusahaan (Y). Profitabilitas perusahaan dinyatakan
dalam persentase dan diukur dengan rumus sebagai berikut:
Dimana, semakin tinggi persentasi ROE maka semakin tinggi
tingkat profitabilitas perusahaan. Hasil perhitungan ROE dapat dilihat
pada lampiran 1.
b. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang diduga secara bebas
berpengaruh terhadap variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel
independen adalah:
1) Financial Leverage (X1)
Financial Leverage diukur dengan menggunakan rumus
Keterangan:
DFL : Degree of Financial Leverage
EBIT : Earnings Before Interest and Taxes
I : Beban Bunga
Semakin besar angka DFL (Degree of Financial Leverage)
maka semakin tinggi tingkat Financial Leveragenya. Hasil
perhitunga n DFL dapat dilihat pada lampiran 2.
2) Tingkat Likuiditas (X2)
Tingkat likuiditas diukur dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:
Dimana, semakin besar angka quick ratio maka semakin tinggi
tingkat likuiditas perusahaan. Hasil perhitungan quick ratio (QR)
dapat dilihat pada lampiran 3.
2. Pengujian Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui distribusi data
dalam variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Normalitas data
dalam penelitian ini dapat diketahui dengan menggunakan pendekatan
distribusi dengan titik data yang menyebar disekitar garis diagonal dan
penyebaran titik-titik data searah mengikuti garis diagonal.
Hasil perhitungan uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 6.
Dari hasil uji normalitas tersebut dapat dilihat bahwa distribusi data
menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data
searah mengikuti garis diagonal, maka dengan demikian model regresi
memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antar variabel independen. Analisis regresi yang baik tidak
mengandung multikolinearitas. Uji multikolinearitas ini dilakukan
dengan mendeteksi nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih
dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model regresi
dinyatakan bebas dari multikolinearitas.
Dari hasil perhitungan uji multikolinearitas (pada lampiran 5) dapat
dilihat bahwa nilai VIF (Variance Inflation Factor) adalah 1.073 dan
nilai Tolerance adalah 0.932. Jadi, tidak terdapat multikolineraitas
antar variabel independennya dan model regresi memenuhi persyaratan
asumsi klasik tentang multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu
heteroskedastisitas. Uji ini menggunakan metode diagram berserak
atau scatterplot. Hasil pengujiannya dapat dilihat pada lampiran 7.
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas menggunakan metode
diagram berserak atau scatterplot dapat diketahui bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas karena penyebaran titik-titik data tidak berpola,
titik-titik data menyebar di atas dan dibawah atau di sekitar angka 0,
titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah saja,
penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
d. Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan untuk mengetahui korelasi antara
variabel itu sendiri pada pengamatan yang berbeda waktu dan individu.
Model regresi linier yang baik tidak terjadi autokorelasi. Hasil
perhitungan uji autikorelasi dapat dilihat pada lampiran 5.
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai uji Durbin Watson
sebesar 1.818. Nilai tersebut ada pada rentang 1.65<DW<2.35 maka
dapat diputuskan tidak terjadi autokorelasi, atau model regresi
memenuhi persyaratan asumsi klasik tentang autokorelasi.
3. Pengujian Hipotesis
Hasil analisis regresi untuk menguji hipotesis yang diajukan diatas
Tabel 2 Coefficients (a)
a.Dependent Variable: ROE
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka dapat disusun persamaan
regresi sebagai berikut:
Y=-0.043+0.090 +0.073 +e
Untuk menguji apakah ada pengaruh variabel independen yang terdiri
atas financial leverage dan tingkat likuiditas terhadap variabel dependen
profitabilitas perusahaan maka dilakukan uji hipotesis.
a. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah profitabilitas perusahaan
manufaktur benar-benar dipengaruhi secara positif signifikan oleh
financial leverage dan tingkat likuiditas secara bersama-sama.
Dengan menggunakan level of significant (a) = 5% dengan nilai
level of confidance sebesar 95% dengan degree of freedom (k-1),
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis :
Ho diterima apabila : =
Ho ditolak apabila : >
Hasil perhitungan uji F dengan menggunakan program SPSS 15.0
adalah sebagai berikut:
a Predictors: (Constant), QR, DFL b Dependent Variable: ROE
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa 7.265
> 3.07, maka keputusannya adalah menolak Ho. Artinya secara
statistik dapat dibuktikan bahwa semua variabel independen (financial
leverage dan tingkat likuiditas) secara bersama-sama berpengaruh
positif signifikan terhadap variabel dependen (profitabilitas
perusahaan).
b. Uji t
Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen
(financial leverage dan tingkat likuiditas) secara parsial terhadap
Significant (a) sebesar 5% dan level of confidence sebesar 95% dengan
degree of freedom (df)= (n-k-1)=119.
Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis:
diterima apabila : =
ditolak apabila : >
Hasil perhitungan uji t dengan menggunakan program SPSS 15.0
adalah sebagai berikut:
1) Pengujian Hipotesis Pertama
Untuk variabel independen financial leverage, 2.786 >
1.66 maka keputusannya adalah menolak Ho. Artinya secara
statistik dapat dibuktikan bahwa financial leverage secara parsial
berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
2) Pengujian Hipotesis Kedua
Untuk variabel independen tingkat likuiditas, 1.787 >
1.66 maka keputusannya adalah menolak Ho. Artinya secara
statistik dapat dibuktikan bahwa tingkat likuiditas secara parsial
berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan.
c. Koefisien Determinasi (R2)
Besarnya koefisien determinasi (R2) menunjukkan besarnya
persentase pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel
dependen. Hasil perhitungan koefisien determinasi adalah sebagai
Tabel 4 Model Summary (b)
a Predictors: (Constant), QR, DFL b Dependent Variable: ROE
Angka 0.108 pada nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan
bahwa variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen
profitabilitas perusahaan sebesar 10.8% sedangkan sisanya sebesar
89.2% dipengaruhi faktor- faktor lain selain variabel independen yang
digunakan pada penelitian kali ini.
4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis
Interpretasi hasil persamaan regresi terhadap masing- masing variabel:
a. Pengaruh financial leverage terhadap profitabilitas perusahaan.
Financial leverage mempunyai koefisien regresi sebesar
+0.090. Berdasarkan hasil uji t 2.786 > 1.66 maka
variabel ini berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas
perusahaan.
“Teori yang menyatakan bahwa leverage keuangan
berpengaruh positif terhadap profitabilitas mengacu pada teori Miller
dan Modigliani (MM) bahwa penggunaan utang akan mengurangi laba
yang terkena pajak, sehingga dipandang lebih menguntungkan
Hasil penelitian ini terbukti mendukung teori MM bahwa
perusahaan dengan financial leverage lebih baik daripada perusahaan
tanpa financial leverage atau dengan financial leverage yang rendah.
Hasil penelitian ini sejalan dengan sebagian dari hasil
penelitian Murtini dan Anggraeni (2006) yang mengatakan rasio
leverage DTA (Debt to Total Assets) berpengaruh positif signifikan
terhadap ROA (Return On Assets).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian
Martono (2002) yang mengatakan bahwa financial leverage (leverage
keuangan) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas. Leverage
keuangan yang digunakan dalam penelitiannya merupakan leverage
keuangan tertimbang.
Murtini dan Anggraeni (2006) juga mempunyai hasil penelitian
yang bertentangan dengan penelitian ini. Menurut hasil penelitiannya,
financial leverage yang diukur dengan dua rasio leverage yaitu DTA
(Debt To Total Assets) dan DER (Debt To Equity) berpengaruh negatif
signifikan terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROE (Return on
Equity).
Penggunaan DFL (Degree of Financial Leverage) sebagai
pengukur variabel financial leverage sangat berpengaruh pada hasil
penelitian ini. Semakin besar angka DFL menunjukkan semakin besar
perubahan laba operasi akibat penggunaan utang yang mengakibatkan
pemegang saham. Besarnya angka EPS ini menunjukkan semakin
besarnya laba setelah pajak yang berdampak pada naiknya angka ROE.
Dengan kata lain penggunaan utang dapat meningkatkan profitabilitas
perusahaan.
Hal ini selaras dengan pendapat Prastowo (2002: 85), sampai
batas-batas tertentu perusahaan yang berutang justru dapat
menguntungkan pemegang saham. Selama perusahaan masih mampu
meningkatkan labanya maka setiap utang akan mengakibatkan naiknya
angka ROE (Return On Equity), yang tentunya menguntungkan
pemegang saham.
b. Pengaruh tingkat likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan
Tingkat likuiditas mempunyai koefisien regresi sebesar +0.073.
Berdasarkan hasil uji t 1.787 > 1.66, maka variabel ini
berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil ini tidak
signifikan pada taraf signifikansi 5%. Tingkat signifikansi dari nilai t
hitung adalah 0.077 > 0.005. Walaupun demikian, angka 0.077 masih
berada dibawah marginally significant (0.1) sehingga untuk taraf
signifikansi 10%, hasil ini masih dapat dikatakan signifikan.
Nababan (2007) melakukan penelitian mengenai penilaian
kinerja perusahaan dari tingkat likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas,
dengan memakai current ratio dan quick ratio sebagai pengukur
sehingga tidak terdapat taraf signifikansi 0.05 atau 0.1. Hasil
penelitiannya menyebutkan bahwa perusahaan yang mempunyai
tingkat likuiditas yang tinggi dikatakan mempunyai kinerja yang baik.
Kinerja perusahaan yang baik menunjukkan efektifitas dan efisiensi
kegiatan operasionalnya dalam tujuannya menghasilkan laba. Hal ini
berarti tingginya tingkat likuiditas dapat menunjukkan profitabilitas
perusahaan yang tinggi.
Jenis penelitian serupa juga dilakukan Sasongko (1998), yang
menganalisis tingkat kesehatan finansial perusahaan. Hasil
penelitiannya, ditinjau dari tingkat likuiditas maka semakin tinggi
tingkat likuiditas perusahaan maka perusahaan tersebut semakin sehat
secara finansial. Hal itu berarti tingginya tingkat likuiditas
menunjukkan tingginya profitabilitas perusahaan.
Dari hasil- hasil penelitian terdahulu tersebut dapat diambil
kesimpulan bahwa tingkat likuiditas berpengaruh positif terhadap
profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sigifikan pada taraf
signifikansi 0.05. Hal ini dapat disebabkan karena aktiva lancar yang
dimiliki perusahaan tidak berpartisipasi terlalu besar terhadap laba
yang dihasilkan perusahaan. Selain itu, penggunaan ROE (Return On
Equity) sebagai pengukur variabel profitabilitas perusahaan juga
berpengaruh terhadap hasil penelitian ini.
Hampir tidak ada penelitian yang mengatakan tingkat likuiditas