KAJIAN PENERIMAAN EXELSA
DENGAN MENGGUNAKAN
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
(TAM)
Tugas Akhir
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika
Oleh:
Tomi Fransiscus Xaverius Purba
055314058
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
ii
STUDY OF ACCEPTANCE EXELSA
BY USING
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)
HALAMAN JUDUL
A THESIS
Presented as Partial Fullfillment of the Requirements To Obtain the Bachelor of Engineering Degree
In Study Program of Informatics Engineering
By:
Tomi Fransiscus Xaverius Purba
055314058
INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM
INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
iii
iv
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir yang saya
tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Februari 2011 Penulis
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Tomi Fransiscus Xaverius Purba
NIM : 055314058
Demi pengembangan ilmu pengetahuan,saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
KAJIAN PENERIMAAN EXELSA
DENGAN MENGGUNAKAN
TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL
(TAM)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal : 25 Februari 2011 Yang menyatakan
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
limpahan kasih karunia yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “KAJIAN PENERIMAAN EXELSA DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)”.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari banyak pihak yang
telah memberikan sumbangan baik pikiran, waktu, tenaga, bimbingan dan
dorongan kepada penulis sehingga akhirnya Tugas Akhir ini dapat selesai. Oleh
karena itu dengan segala kerandahan hati penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberi berkat,
rahmat, dan anugrah, serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penelitian dan penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai.
2. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T.,M.T. selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Puspaningtyas Adi Sanjaya, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan
Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Stevanus Wisnu Wijaya, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing
viii
pengarahan dan bimbingannya selama proses penelitian dan penulisan
Tugas Akhir.
5. Orang tua saya Togan Raya Purba (alm) dan Ngundang Nominanda
Tarigan atas kasih sayang, perhatian, dukungan spirituil dan materiil,
motivasi, doa, dan segala pernyertaanya serta segala sesuatunya yang tidak
dapat diuraikan satu-persatu.
6. Teman-teman seperjuangan : Agung Pratnyawan, Yosaphat Dwi Santa,
Dionisius Arya. Terima kasih telah bersama-sama melalui segala sesuatu
dengan kebersamaan, suka duka, dan canda tawa dalam proses berjalannya
penelitian dan penyusunan Tugas Akhir ini.
7. Para sahabat: Olivia Dian Kusuma, Johanes Taufan Sungkit, Dya Sifa,
Maria Gorreti Anjar Esti, Johanes Baptista, atas semangat yang selalu
diberikan kepada penulis dan juga persahabatan yang telah dijalin selama
ini.
8. Atanasia Rian Prihatini Kusuma dan keluarga, untuk semua keceriaan,
masukan dan dukungan yang memotivasi penulis dalam menjalani proses
penyelesaian tugas akhir.
9. Teman-teman operator Blackberry Game-Net Online, Freddy, Hesty, Ko
Hardi, Aline, Joko, Yophia, terima kasih atas bantuan yang diberikan
kepada penulis. Untuk Ko Thomas dan Ko Jimmy, terima kasih sudah
memberikan ijin cuti kerja selama 1 bulan.
ix
11.Serta semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan Tugas Akhir
ini yang tidak dapat disebutkan satu-per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih banyak
kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan pikiran, tenaga, dan waktu
penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak. Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi pembaca semua.
Yogyakarta, 02 Maret 2011
x
INTISARI
EXELSA (Experiential e-Learning of Sanata Dharma University) yang diperkenalkan pada Dies Natalis akhir tahun 2008, merupakan media pembelajaran online (e-learning) bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penerimaan mahasiswa dalam menggunakan EXELSA berdasarkan model teori Technology
Acceptance Model (TAM). Data penelitian diambil dengan cara penyebaran
kuesioner kepada responden dengan teknik sampel acak sederhana. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa kampus I Mrican dan kampus III Paingan Universitas Sanata Dharma dengan jumlah sebanyak 175 responden. Data penelitian yang didapat dari penyebaran kuesioner ini dilakukan pengujian dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan bantuan software AMOS 16.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TAM dapat digunakan untuk memahami penerimaan sebuah Learning Management System (LMS) dalam hal ini EXELSA namun salah satu variabelnya yaitu Attitude Toward Using tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam penerimaan model terhadap EXELSA.
xi
ABSTRACT
Sanata Dharma University has been launched and adopted Learning
Management System EXELSA since 2008. It aims to improve the teaching and
learning process.
This study aims to reach deeper understanding about factor influencing the adoption of EXELSA based on Technology Acceptance Model. Data is collected by distributing questionnaires to the respondents using simple sampling technique. The respondents in this study are the students of Sanata Dharma who study in Mrican and Paingan Campus with a total of 175 respondents. The research data obtained in this questionnaire are examined by using Structural Equation Modelling (SEM).
The result shows that TAM can be used to reach deeper understanding of Learning Management System. However, the Attitude Toward Using variable is not significantly influencing Learning Management System adoption use.
xii
DAFTAR GAMBAR
Keterangan Halaman
Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) 9
Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian 14
Gambar 3.2 Model Penelitian 17
Gambar 3.3 Path Diagram SEM 23
Gambar 4.1 Uji Kesesuaian Model Penelitian 30
Gambar 4.2 Uji Kesesuaian Modifikasi Model Penelitian 32
xiii
DAFTAR TABEL
Keterangan Halaman
Tabel 3.1 Jumlah Item Skala Penelitian 17
Tabel 3.2 Index Kriteria Goodness of Fit 27
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas 29
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas 29
Tabel 4.3 Hasil Uji Kesesuaian Model 31
Tabel 4.4 Hasil Uji Kesesuaian Modifikasi Model Penelitian 33
Tabel 4.5 Hasil Uji Kesesuaian Modifikasi Model Penelitian Tahap II 35
Tabel 4.6 Hasil Uji Kausalitas Model Penelitian 36
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v
PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRACT ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR ISI ... xiv
BAB I ... 1
I.1 Latar Belakang ... 1
I.2 Rumusan Masalah ... 3
I.3 Hipotesis Penelitian ... 4
I.4 Batasan Masalah ... 5
I.5 Tujuan Penelitian ... 5
I.6 Manfaat Penelitian ... 6
I.7 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II ... 8
II.1 Technology Acceptance Model (TAM) ... 8
II.2 Web E-Learning EXELSA... 12
BAB III... 14
III.1 Metode Penelitian ... 14
III.2 Populasi. Sampel dan Data Penelitian ... 15
III.3 Metode Pengumpulan Data ... 15
III.4 Model Penelitian ... 16
III.5 Instrumen Penelitian ... 17
III.6 Validitas dan Reliabilitas ... 18
III.6.1 Uji Validitas ... 18
III.6.2 Uji Reliabilitas ... 19
III.7 Teknik Analisis Data ... 20
BAB IV ... 28
IV.1 Data Penelitian ... 28
IV.2 Validitas dan Reliabilitas ... 28
IV.2.1 Uji Validitas ... 28
IV.2.2 Uji Reliabilitas ... 29
IV.3 Uji Kesesuaian Model ... 30
IV.4 Modifikasi Uji Kesesuaian Model I ... 31
IV.5 Modifikasi Uji Kesesuaian Model Tahap II ... 33
IV.6 Uji Kausalitas Model ... 36
IV.7 Pengujian Hipotesis ... 37
xv
IV.7.2 Pengujian Hipotesis II ... 39
IV.7.3 Pengujian Hipotesis III ... 39
IV.7.4 Pengujian Hipotesis IV ... 40
IV.7.5 Pengujian Hipotesis V ... 40
IV.7.6 Pengujian Hipotesis VI ... 41
IV.8 Rangkuman Hasil Hipotesis ... 42
BAB V ... 43
V.1 Kesimpulan ... 43
V.2 Saran ... 44
DAFTAR PUSTAKA ... 45
LAMPIRAN ... 47
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
EXELSA (Experiential E-Learning of Sanata Dharma University)
merupakan salah satu program pengembangan Learning Management
System yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan dan Penjaminan Mutu
Pembelajaran (P3MP) Universitas Sanata Dharma (USD). EXELSA
dibangun dengan menggunakan dana hibah yang didapat dari PHK-TIK.
EXELSA diperkenalkan kepada seluruh komponen universitas sebagai
media pembelajaran online pada tahun 2008. Uji coba, penyempurnaan dan
pemanfaatan EXELSA telah mulai dilakukan tahun 2008 sambil melengkapi
berbagai fasilitas pendukung seperti pemasangan viewer, peningkatan
bandwith, penambahan hotspot, pengintegrasian berbagai sistem yang
berkaitan dengan sistem informasi akademik serta pelatihan bagi para dosen.
EXELSA sebagai media e-learning mempunyai beberapa fasilitas
seperti download dan upload materi kuliah, kuis online, tes online, forum
online, pengumuman akademik, kalender kegiatan kuliah serta chat online
antar mahasiswa dan dosen. Sebagai media pembelajaran online yang baru
saja dibangun, akses penggunaan EXELSA sudah cukup tinggi. Hingga saat
saat ini, jumlah kunjungan EXELSA sudah mencapai 604.000 kunjungan
(berdasarkan web counter). Penggunaan EXELSA juga masih terbatas di
Pendididikan Akuntansi, Pendidikan Matematika, Farmasi dan
Bimbingan Konseling. Hal ini dibuktikan dari hanya prodi-prodi tersebut
yang paling banyak meng-upload materi materi kuliah dan pengumuman di
EXELSA. Keberadaan EXELSA diharapkan dapat meningkatkan efektifitas
dan kualitas komunikasi pembelajaran dengan pendekatan knowledge
management di antara berbagai pihak seperti dosen, mahasiswa, program
studi, biro administrasi akademik, penyedia media pembelajaran serta
berbagai pihak lainnya yang berkepentingan. Untuk mengetahui sejauh
mana harapan atas EXELSA maka harus dilihat dulu bagaimana
penerimaan pengguna (user acceptance) dalam hal ini mahasiswa USD
terhadap penggunaan EXELSA.
Untuk memprediksi tingkat penerimaan dalam bidang Teknologi dan
Informasi (TIK), diperlukan model penerimaan yang dapat menggambarkan
tingkat penerimaan teknologi baru tersebut. Salah satu model penerimaan
yang cukup terkenal yaitu Technology Acceptance Model (TAM) yang
dikembangkan oleh Fred Davis (1989). Tujuan utama TAM adalah
memberikan penjelasan tentang penentuan penerimaan komputer secara
umum, memberikan penjelasan tentang perilaku/sikap pengguna dalam
suatu populasi (Sugiyono, 2006). Tujuan TAM dibuktikan pada penelitian
yang dilakukan Davis (1989) yang menyatakan bahwa tingkat penerimaan
pengguna teknologi informasi (Information Technology Acceptance)
ditentukan oleh 6 faktor yaitu Variabel dari Luar (External Variables),
Persepsi Pengguna terhadap Kemudahan dalam Menggunakan Teknologi
Teknologi Baru (Perceived Usefulness), Sikap Pengguna terhadap
Penggunaan Teknologi Baru (Attitude Toward Using), Kecenderungan
Tingkah Laku (Behavioral Intention) dan Pemakaian Aktual (Actual
Usage).
Penelitian ini menganalisis penerimaan mahasiswa Universitas Sanata
Dharma (USD) dalam menggunakan EXELSA berdasarkan teori
Technology Acceptance Model (TAM) sehingga dapat diketahui tingkat
penerimaan mahasiswa dan dosen terhadap penggunaan EXELSA.
Penelitian ini juga menguji apakah faktor kemudahan dan manfaat EXELSA
dapat mempengaruhi mahasiswa dalam penerimaan EXELSA. Hasil
penelitian ini juga dapat digunakan untuk menentukan sukses atau tidaknya
EXELSA sebagai media pembelajaran online di USD dan juga dapat
membantu P3MP untuk memperbaiki dan mengembangkan media
pembelajaran online yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran di USD.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,
rumusan masalah yang diuji pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan (Perceived Ease
of Use (PEOU)) memberikan pengaruh terhadap Persepsi Manfaat
b. Apakah Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan (Perceived Ease
of Use (PEOU)) memberikan pengaruh terhadap Dampak
Penggunaan (Attitude Toward Using (ATT)).
c. Apakah Persepsi Manfaat (Perceived Usefulness (PU)).
memberikan pengaruh terhadap Dampak Penggunaan (Attitude
Toward Using (ATT)).
d. Apakah Persepsi Manfaat (Perceived Usefulness (PU)).
memberikan pengaruh terhadap Kecenderungan Pemakaian
(Behavioral Intention (BI)).
e. Apakah Dampak Penggunaan (Attitude Toward Using (ATT)).
memberikan pengaruh Kecenderungan Pemakaian (Behavioral
Intention (BI)).
f. Apakah Kecenderungan Pemakaian (Behavioral Intention (BI))
memberikan pengaruh terhadap Penggunaan Riil (Actual Use
(AU)).
I.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini dikemukakan berdasarkan teori
Technology Acceptance Model (TAM). Hipotesis-hipotesis yang
dikemukakan adalah sebagai berikut :
a. Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh pada Perceived
Usefulness (PU).
b. Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh pada Attitude Toward
c. Perceived Usefulness (PU) berpengaruh pada Attitude Toward
Using (ATT).
d. Perceived Usefulness (PU) berpengaruh pada Behavioral Intention
(BI)
e. Attitude Toward Using (ATT) berpengaruh pada Behavioral
Intention (BI).
f. Behavioral Intention (BI) berpengaruh pada Actual Use (AU)
I.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pengujian Model menggunakan Structural Equation Modelling
(SEM)
2. Responden dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa
Universitas Sanata Dharma kampus I Mrican dan kampus III
Paingan.
I.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui sejauh mana penerimaan mahasiswa Universitas
Sanata Dharma dalam menggunakan EXELSA
2. Untuk menganalisa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
penerimaan mahasiswa Universitas Sanata Dharma dalam
I.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan masukan kepada Universitas Sanata Dharma dalam
mengembangkan Learning Management System agar mengetahui
dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan
mahasiswa USD terhadap EXELSA.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang teori penerimaan
Technology Acceptance Model bagi kalangan akademisi.
3. Menambahkan wawasan dan pembelajaran mengenai Structural
Equation Modelling (SEM) bagi kalangan akademisi.
I.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah,
metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan.
BAB IILANDASAN TEORI
Bab ini berisi penjelasan tentang Technology Acceptance Model
(TAM) yang digunakan sebagai metode analisis penerimaan EXELSA. Serta
BAB III RANCANG BANGUN PENELITIAN
Bab ini berisi tentang pembahasan metode, populasi dan sampel,
instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data yang
digunakan untuk menganalisis penerimaan EXELSA menggunakan TAM
dengan metode penelitian kuantitatif.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang didapatkan dari analisis
data dan uji statistik SEM terhadap hasil kuesioner yang dibagikan kepada
responden. Pengolahan dan uji SEM dilakukan dengan menggunakan
software AMOS 16.0
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis penerimaan
8
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Technology Acceptance Model (TAM
)
Berbagai jenis teori perilaku telah diaplikasikan pada penerimaan
teknologi informasi sampai tingkat pengguna, seperti Theory of Reason
Action, Theory of Planned Behavior, Task Technolgy Fit Theory,
Technology Acceptance Model (TAM) dan teori terakhir adalah Unified
Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Technology
Acceptance Model (TAM) merupakan model penelitian yang paling luas
digunakan untuk meneliti penerimaan teknologi informasi. Lee, Kozar, dan
Larsen (2003) menjelaskan bahwa dalam kurun waktu 18 tahun terakhir
TAM merupakan model yang popular dan banyak digunakan dalam
berbagai penelitian mengenai proses penerimaan teknologi informasi.
TAM, yang diperkenalkan pertama kali oleh Fred D. Davis pada tahun
1986. TAM dikembangkan berdasar Theory of Reasoned Action (TRA) yang
dikembangkan oleh Ajzen dan Fishbein (Wahid, 2004) yang masih bersifat
umum. TRA dirancang untuk menjelaskan prilaku manusia dan terdiri dari
dua faktor yang mempengaruhi intensi perilaku; sikap (attitude) terhadap
prilaku dan norma subyektif (subjective norm). Sikap didefinisikan sebagai
perasaan/penilaian positif atau negatif seseorang terhadap sebuah prilaku.
Norma subyektif adalah persepsi seseorang terhadap tekanan sosial untuk
Menurut Davis (1989), tujuan utama TAM adalah untuk memberikan
dasar untuk penelusuran pengaruh faktor eksternal terhadap kepercayaan,
sikap, dan tujuan pengguna. TAM menganggap bahwa 2 keyakinan
individual, yaitu persepsi manfaat (perceived usefulness, disingkat PU) dan
persepsi kemudahan penggunaan (perceived easy of use, disingkat PEOU),
adalah pengaruh utama untuk perilaku penerimaan komputer penerimaan
komputer.
Gambar 2.1 Technology Acceptance Model
Penelitian yang dikembangkan oleh Davis (1989) seperti pada Gambar
II.1 dimana Tingkat Penerimaan Pengguna Teknologi Informasi
(Information Technology Acceptance) ditentukan oleh 5 konstruk yaitu
Persepsi Pengguna terhadap Kemudahan dalam Menggunakan EXELSA
(Perceived Ease of Use), Persepsi Pengguna terhadap Kegunaan EXELSA
(Perceived Usefulness), Sikap Pengguna terhadap Penggunaan EXELSA
(Attitude Toward Using), Kecenderungan Tingkah Laku (Behavioral
Intention) dan Pemakaian Aktual (Actual Usage).
teknologi sudah dilakukan oleh beberapa peneliti di berbagai negara seperti
Amerika, Hongkong, Inggris, Indonesia dan penerapan teknologi yang
berbeda pula untuk menguji keakuratan TAM. Penelitian tersebut antara lain
Penerimaan Pengguna terhadap Perpustakaan Digital di Universitas
Hon-Kong oleh Weiyin Hong dkk (Winter, 2002), Penerapan TAM di Inggris
oleh Said Al-Gahtani (Gahtani, 2001), Penerimaan Penggunaan Internet
oleh Perempuan Indonesia oleh Fathul Wahid (Wahid, 2007), penerimaan
internet (Tino Fenech 1998), penerimaan TI dalam profesi medis (Succi &
Walter 1999) dan penerimaan terhadap surat elektronik atau Electronic Mail
(Hubona & Jones 2002) dan beberapa penelitian lain dengan TAM yang
dimodifikasi sesuai tujuan penelitian (Malhotra dan Galleta 1999;
Milchrahm 2003).
Konstruk yang akan digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan
TAM yang dikembangkan oleh Davis (1989) yaitu :
1. Perceived Ease of Use (PEOU)
Perceived Ease of Use (PEOU) atau persepsi tentang
kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu
ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi informasi dapat
dengan mudah dipahami dan digunakan.
Beberapa indikator kemudahan penggunaan teknologi
informasi, meliputi:
b. Teknologi informasi tersebut dengan mudah mengerjakan apa
yang diinginkan mahasiswa yang dalam penelitian ini adalah
sebagai penggunanya.
c. Teknologi informasi tersebut sangat muda dioperasikan
d. Teknologi informasi tersebut membantu meningkatkan
ketrampilan penggunannya.
2.Perceived Usefulness (PU)
Perceived Usefulness (PU) atau persepsi terhadap manfaat yang
dirasakan pengguna didefinisikan oleh Davis sebagai suatu tingkat
atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan menggunakan
sistem tertentu akan meningkatkan kinerja (Gahtani 2001 dari Davis
1989.
3.Attitude Toward Using (ATT)
Dalam dunia penelitian, ada banyak definisi mengenai sikap
(attitude). Davis (1989), mendefinisikan attitude toward the system,
yang dipakai dalam TAM sebagai sikap terhadap penggunaan system
yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila
sesorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya (Davis,
4.Behavioral Intention to Use (ITU)
Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku
untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan
sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap
perhatiannya terhadap teknologi tersebut.
5.Actual System Usage (ASU)
Actual System Usage adalah kondisi nyata penggunaan sistem.
Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran frekuensi dan durasi waktu
penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika
mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan
meningkatkan produktivitas mereka.
II.2 Web E-Learning EXELSA
Universitas Sanata Dharma selalu berupaya untuk meningkatkan dan
menyempurnakan proses pembelajaran dan pendidikan yang unggul dan
berkualitas. Kemajuan yang sangat pesat dalam teknologi informasi telah
memungkinkan dan mempercepat berbagai inovasi pembelajaran di
universitas ini. Melalui program hibah kompetisi Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) pada tahun 2006, Universitas Sanata Dharma
mengembangkan Content Management System yang diberi nama Sistem
Pengelolaan Sumber Belajar Digital (SBD). SBD telah diperkenalkan pada
dies natalis yang ke-51 pada akhir tahun 2006 yang lalu. Pada akhir tahun
yang salah satu programnya adalah mengembangkan Learning Management
System yang diberi nama EXELSA (Experiential E-Learning of Sanata
Dharma University).
EXELSA sebagai media e-learning mempunyai beberapa fasilitas
seperti download dan upload materi, kuis online, tes online, forum online
serta chat online antar mahasiswa dan dosen
Uji coba, penyempurnaan dan pemanfaatan EXELSA telah mulai
dilakukan tahun 2008 sambil melengkapi berbagai fasilitas pendukung
seperti pemasangan viewer, peningkatan bandwith, penambahan hotspot,
pengintegrasian berbagai sistem yang berkaitan dengan sisteminformasi
akademik serta pelatihan bagi para dosen.Keberadaan EXELSA di
Universitas Sanata Dharma tentu saja akan meningkatkan efektifitas dan
kualitas komunikasi pembelajaran dengan pendekatan knowledge
management di antara berbagai pihak seperti dosen, mahasiswa, program
studi, biro administrasi akademik, penyedia media pembelajaran serta
14
BAB III
RANCANG BANGUN PENELITIAN
III.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif dengan menggunakan Structural Equation Modelling
(SEM) sebagai alat uji analisis.
Metode penelitian yang digunakan jika digambarkan alurnya secara
visual hasilnya sebagai berikut :
III.2 Populasi. Sampel dan Data Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2006). Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini
populasi yang digunakan adalah sebagian mahasiswa kampus I dan kampus
III Universitas Sanata Dharma.
Ukuran sampel yang sesuai menurut Hair, dkk (1995) adalah antara
100-200 untuk penggunaan metode Maximum Likelihood Estimation
(MLE), atau 5 sampai dengan 10 kali jumlah parameter yang diestimasi.
Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah 175 responden.
Jumlah sampel ini sudah memenuhi kriteria MLE yang dikemukakan Hair,
dkk (1995).
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel
acak sederhana. Data sampel dalam penelitian ini diperoleh melalui
penyebaran kuesioner kepada responden (kuesioner terlampir).
III.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode angket (daftar pertanyaan terlampir). Metode angket dalam
bentuknya mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau
self-report, atau setidak- tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi
Adapun anggapan-anggapan yang dipegang peneliti dalam
menggunakan metode ini adalah bahwa subyek penelitian merupakan orang
yang paling tahu tentang dirinya dan pernyataan yang diberikan kepada
peneliti adalah benar dan dapat dipercaya (Hadi, 1997).
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan satu macam
angket, yaitu angket tertutup, yaitu angket yang terdiri atas serangkaian
pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai beberapa
faktor yang membentuk variabel-variabel penelitian.
Pernyataan dalam angket tertutup tersebut menggunakan skala Likert
yaitu skala pengukuran untuk mengukur sikap, jawaban setiap instrumen
yang menggunakan skala Likert mempunyai tahapan dari sangat tidak setuju
sampai dengan sangat setuju (Sugiyono, 1999) dengan skor 1 – 5. Dalam
skala numerikal, bilangan 1 (satu) menunjukkan bahwa responden
memberikan tanggapan yang sangat tidak setuju terhadap pertanyaan atau
pernyataan yang diajukan, sedangkan angka 5 (lima) menunjukkan sangat
setuju.
III.4 Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagaimana
telah dijelaskan pada bab II, dikembangkan melalui model teori Technology
Acceptance Model (TAM) yang dikemukan oleh Davis (1989). Model yang
terdapat pada gambar II.1 diterjemahkan kedalam model Structural
PU1 PU2 PU3 PU4
Gambar 3.2 Model Penelitian
III.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang dipakai terdiri dari beberapa aspek yaitu
Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Attitude Toward Using,
Behavioral Intention dan Actual Usage. Sebagian besar pertanyaan
dikembangkan khusus pada penelitian ini yang diadaptasi dari instrumen
yang digunakan oleh Venkatesh dan Morris [10]
Jumlah item skala yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat di
table berikut ini
Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan EXELSA
3
2 Perceived
Usefulness
Persepsi terhadap manfaat yang
didapat setelah menggunakan
EXELSA
Tingkat kecenderungan pengguna untuk menggunakan EXELSA
3
5 Actual Usage Kondisi nyata penggunaan EXELSA 2
Total 14
Tabel 3.1 Jumlah Item Skala Penelitian
Model penilaian menggunakan Skala Likert dengan klasifikasi
jawabannya yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu (R), Tidak Setuju
(TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).
III.6 Validitas dan Reliabilitas
Untuk meguji validitas dan reliabilitas instrument pengumpul data
penelitian, skala hasil adaptasi diujikan dalam pre test kepada mahasiswa
USD yang diambil dari sampel populasi penelitian.
III.6.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat dan
cermat suatu alat ukur melakukan pengukurannya (Azwar, 2007).
Valid berarti instrumen penelitian dapat digunakan untuk mengukur.
Uji validitas juga merupakan kemampuan dari indikator-indikator
untuk mengukur tingkat keakuratan sebuah konsep. Artinya apakah
konsep yang telah dibangun tersebut sudah valid atau belum. Uji ini
berkompeten (calon responden) untuk memberi komentar dan saran
terhadap indikator yang dijabarkan dalam item pertanyaan (Sugiyono,
1999).
Pengujian validitas item dilakukan dengan menggunakan program
statistik SPSS 16.0 dengan melihat hasil korelasi untuk
masing-masing item dengan skor total pada harga Corrected Item-Total
Correlation dimana syarat minimum yang harus dipenuhi agar angket
dikatakan valid adalah lebih besar dari 0.239 (Singgih, 2000)
III.6.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi dan
kehandalan hasil pengukuran suatu instrumen tersebut apabila
digunakan kembali sebagai alat ukur suatu obyek atau responden
(Azwar, 2007). Hasil uji reliabilitas mencerminkan dapat dan tidaknya
suatu instrument penelitian dipercaya berdasarkan tingkat kemantapan
dan ketepatan suatu alat ukur.
Pada penelitian ini reliabilitas diukur dengan menggunakan
pendekatan konsistensi internal dengan sekali tes melalui teknik
Alpha-Cronbach. Teknik Alpha-Crnbanch melakukan penghitungan
dengan cara membelah menjadi bagian-bagian sehingga setiap bagian
hanya berisi 1 item saja (Azwar, 2007).
Reliability diperoleh melalui rumus :
Dimana :
K = Jumlah item valid
R = Rata-rata Korelasi antar item α = Koefisien Alpha
Menurut Nunually (1978), nilai alpha dapat dikelompokkan
menjadi :
Alpha < 0.7 : kurang meyakinkan
Alpha > 0.7 : baik
Alpha > 0.8 : istimewa
III.7 Teknik Analisis Data
Penelitian membutuhkan suatu analisa data dan interprestasi yang
akan digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian untuk
mengungkap fenomena sosial tertentu. Dengan demikian analisa data
merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan di-interprestasikan.
Model yang akan digunakan dalam penelitiaan ini adalah model
kausalitas atau hubungan atau pengaruh dan untuk menguji hipotesis yang
diajukan, maka teknik analisa yang digunakan adalah SEM (Structural
Equation Modelling) . Penggunaan metode analisa SEM karena SEM dapat
mengidentifikasi dimensi-dimensi dari sebuah konstruk dan pada saat yang
sama mampu mengukur pengaruh atau derajat hubungan antara faktor yang
salah diidentifikasikan dimensi-dimensinya (Ferdinand, 2002).
Menurut Ferdinand (2002), sebuah pemodelan SEM yang lengkap
Measurement model atau model pengukuran ditujukan untuk
mengkonfirmasi sebuah dimensi atau faktor berdasarkan indikator-indikator
empirisnya. Sedangkan struktural model adalah model mengenai struktur
hubungan yang membentuk atau menjelaskan kausalitas antar faktor.
Sebagai alat bantu pengolahan pada penelitian ini, akan digunakan
perangkat lunak (software) yaitu AMOS 16.0. AMOS adalah program
aplikasi SEM yang sangat user friendly dan powerfull dalam melakukan
analisis data. Program AMOS banyak digunakan oleh peneliti untuk
mengolah berbagai model riset yang menggunakan metode SEM karena
AMOS menciptakan model-model lebih realistis daripada menggunakan
standar statistik multivarian atau beberapa model regresi.
Untuk membuat permodelan SEM yang lengkap perlu dilakukan
langkah berikut ini :
1. Pengembangan Model Teoritis
Tahap pertama harus dilakukan dalam mengembangkan
sebuah model penelitian dilakukan dengan mencari dukungan teori
yang kuat melalui serangkaian eksplorasi ilmiah yang melalui
telaah pustaka guna mendapatkan justifikasi atas model teoritis
yang akan dikembangkan. Karena tanpa dasar teori yang kuat,
SEM tidak dapat digunakan. SEM digunakan untuk menguji
kausalitas yang ada teorinya dan bukan untuk membentuk teori
kausalitas. Oleh karenanya pengembangan sebuah teori yang
berjustifikasi ilmiah merupakan syarat utama permodelan SEM
Model teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model teori Technology Acceptance Model (TAM) yang
dikembangkan oleh Fred D. Davis (1986).
2. Pengembangan Diagram Alur (Path Diagram)
Tahap kedua ini, model teoritis yang telah dibangun pada tahap
pertama akan digambarkan dalam sebuah diagram alur (path
diagram) yang akan mempermudah untuk melihat
hubungan-hubungan kausalitas yang akan diuji. Dalam path diagram,
hubungan antar konstruk akan dinyatakan melalui anak panah.
Anak panah yang lurus menunjukkan sebuah hubungan kausal yang
langsung antara satu konstruk dengan lainnya.
Path diagram yang dalam penelitian ini dapat dilihat pada
PU1 PU2 PU3 PU4
Gambar 3.3 Path Diagram SEM
3. Memilih Matriks Input dan Estimasi Model
SEM adalah alat analisis berbasis kovarians. Penggunaan
matriks kovarians karena dapat menunjukkan perbandingan yang
valid antara populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda,
dimana hal yang sama tidak dapat dilakukan oleh korelasi
(Ferdinand, 2002).
Pada penelitian ini matriks inputnya adalah matrik kovarian
yang ukuran sampel minimumnya adalah 102 responden. Teknik
estimasi model yang digunakan adalah Maximum Likelihood
4. Kemungkinan Munculnya Masalah Identifikasi
Problem identifikasi pada prinsipnya adalah kondisi dimana
model yang sedang dikembangkan tidak mampu menghasilkan
estimasi yang unik. Masalah identifikasidapat diketahui dengan
melakukan langkah-langkah sebagai berikut (Ferdinand, 2000)
a. Dengan starting value yang berbeda dilakukan estimasi
model berulangkali. Apabila model tidak dapat konvergen
pada titik yang sama setiap kali estimasi dilakukan maka
ada indikasi telah terjadi masalah indentifikasi.
b. Model diestimasi lalu angka koefisien dari salah satu
variabel dicatat. Koefisien tersebut ditentukan sebagai
sesuatu yang fix pada variabel itu kemudian dilakukan
estimasi ulang. Apabila overall fit index berubah total dan
jauh berbeda dari sebelumnya, maka dapat diduga adanya
masalah indentifikasi.
5. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap kesesuaian model
melalui telaah terhadap berbagai kriteria Goodness of Fit. Berikut
ini beberapa indeks kesesuaian dan cut off value untuk menguji
apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak (Ferdinand,
a. Chi-Square Statistik
Merupakan uji statistik mengenai adanya perbedaan antara
matriks kovarians populasi dan matriks kovarians sampel.
Sebuah model dianggap baik atau memuaskan apabila
memiliki nilai Chi – Square yang rendah. Semakin kecil
nilai Chi–Square semakin baik model tersebut dan dapat
diterima berdasarkan probabilitas dengan cut – of value
sebesar p > 0.05 atau p > 0.10. Hulland, et. Al., 1996 dalam
(Ferdinand, 2002 ).
b. RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation)
Nilai RMSEA menunjukkan goodness- of –fit yang dapat
diharapkan bila model diestimasi dalam populasi (Hair et.
al., 1995 dalam Ferdinand, 2002 ). Nilai RMSEA yang lebih
kecil atau sama dengan 0.08 merupakan indeks untuk dapat
diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari
model itu berdasarkan degrees of freedom Browne dan
Cudeck, 1993 dalam (Ferdinand 2002 ).
c. GFI (Goodness of Fit Index)
Indeks kesesuaian ini akan menghitung proporsi tertimbang
dari varians dalam matriks kovarians sampel yang
terestimasikan. Merupakan pengukuran non-statistik yang
memiliki rentang nilai berkisar antara 0 ( poor fit ) sampai
dengan 1.0 ( perfect fit ). Sehingga nilai yang tinggi
menandakan fit yang baik ( better fit ) ( Ferdinand, 2002 )
d. AGFI (Adjusted Goodness of Fit Indeks)
AGFI adalah analog R2 dalam regresi berganda untuk
menguji diterima tidaknya model (Arbuckle, 1999 dalam
Ferdinand, 2002). Tingkat penerimaan yang disarankan
adalah apabila AGFI memiliki nilai yang sama dengan atau
lebih besar dari 0.90 ( Hair, et. al., 1995; Hulland, et. al.,
1996; dalam Ferdinand, 2002 ).
e. CMIN/DF
Menunjukkan The Minimum Sampel Discrepancy Function
yang dibagi dengan degree of freedom. CMIN / DF tidak
lain adalah statistik Chi – Square, X2 dibagi DF disebut
X2 relatif. Bila nilai X2 kurang dari 2.0 atau 3.0
menunjukkan indikasi dari acceptable fit antara model
dan data ( Arbuckle, 1999 dalam Ferdinand, 2002).
f. TLI (Tucker Lewis – Index)
Merupakan alternatif Incremental Fit Index yang
modelnya. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan
untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan ≥ 0.95
( Hair, et. al. , 1995) dan nilai yang sangat mendekati 1
menunjukkan a very good fit (Arbuckle, 1999 dalam
Ferdinand, 2002 ).
g. CFI (Comparative Fit Index)
CFI yang mendekati 1 mengindikasikan tingkat fit yang
paling tinggi (Arbuckle, 1999). Nilai yang
direkomendasikan bagi CFI adalah ≥ 0.95.
Dengan demikian indeks-indeks yang dapat digunakan untuk
menguji kelayakan sebuah model dapat dilihat dalam tabel sebagai
berikut:
Kriteria Nilai Kritis (cut off value)
Chi-Square Diharapkan kecil Probability > 0.005
Cmin/DF < 2.00
GFI > 0.90
AGFI > 0.90
TLI > 0.95
CFI > 0.95
RMSEA < 0.08
28
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
IV.1 Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari hasil
penyebaran kuesioner kepada responden yang berjumlah total sebanyak 175
responden. Hasil kuesioner dapat dilihat pada lampiran no 2. Hasil
kuesioner inilah yang dijadikan sebagai data primer dalam penelitian ini.
IV.2 Validitas dan Reliabilitas
Data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner akan diuji
validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Berikut hasil dari uji validitas
dan reliabilitas data penelitian.
IV.2.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk menilai apakah instrumen penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini sudah sesuai dan valid sehingga dapat
digunakan untuk mencari data primer lainnya.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16. Suatu
item instrumen penelitian dikatakan VALID jika nilai probabilitas korelasi <
Korelasi
Antara Korelasi Nilai Probabilitas Korelasi Kesimpulan Item no 1
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas
IV.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software
SPSS 16.0 dan berikut hasil pengujian reliabilitas :
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.874 14
Nilai Koefisien yang dihasilkan dari Cronbach’s Alpha adalah 0.874.
Sesuai kriteria, nilai yang dihasilkan sudah lebih besar dari 0.50, maka hasil
data hasil kuesioner memiliki tingkat reliabilitas yang baik, atau dengan kata
lain data hasil kuesioner dapat dipercaya
IV.3 Uji Kesesuaian Model
Pada bab ini akan dilakukan analisis Structural Equation Modelling
(SEM) dengan melakukan uji kesesuaian dan uji statistik dari hasil
pengolahan SEM terhadap model penelitian pada gambar III.2.
Hasil pengujian data dapat dilihat secara lengkap di gambar berikut :
.60
Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai kesesuaian yang dihasilkan
hanyalah 0.000, hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan
antara matrik kovarians data dengan matrik kovarian yang akan diestimasi..
Nilai probabilitas yang diterima untuk uji kesesuaian sebesar p>0.05 atau
p>0.01 (Hulland,1996). Karena nilai probabilitas masih kecil maka model
penelitian diatas belum memenuhi persyaratan dalam uji kesesuaian.
Berikut ringkasan hasil kriteria pengujian kesesuaian model
penelitian:
Kriteria Hasil Model Nilai Kritis (cut off value)
Evaluasi Model
Chi-Square 137.043 Diharapkan kecil Baik
Probability 0.000 > 0.01 Buruk
Tabel 4.3 Hasil Uji Kesesuaian Model
IV.4 Modifikasi Uji Kesesuaian Model I
Pada uji kesesuaian yang dilakukan sebelumnya, hasil yang diperoleh
adalah model belum sesuai / fit sehingga diperlukan modifikasi model agar
hasil uji kesesuaian bisa mememuhi kriteria goodness of fit suatu model.
Modifikasi model bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah
dengan cara mengeluarkan faktor-faktor yang tidak signifikan terhadap
Pada model sebelumnya, nilai signifikan faktor PU4 dan BI1 termasuk
rendah. Nilai faktor PU4 hanya sebesar 0.19 dan niai BI1 sebesar 0.31.
Karena nilai kedua faktor ini kurang cukup signifikan terhadap variabel
masing-masing maka kedua faktor tersebut dapat dikeluarkan dari model
penelitian.
Model yang telah dimodifikasi tersebut diuji lagi kesesuaiannya dan
hasilnya sebagai berikut:
Dari hasil pengolahan data atas model yang telah dimodifikasi
didapatkan nilai probabilitas sebesar 0.004. Sesusai kriteria nilai
probabilitas yang diterima untuk uji kesesuaian yaitu sebesar p>0.05 atau
p>0.01 (Hulland,1996), maka model yang telah dimodifikasi ini juga belum
diterima kesesuaiannya dan masih merupakan model yang buruk meskipun
hasil Goodness of Fit Index model data diatas sebesar 0.929 menunjukkan
bahwa model penelitian diatas memiliki tingkat Goodness of Fit yang baik.
Berikut rincian tabel lengkap hasil kriteria-kriteria lain untuk
pengujian kesesuaian model penelitian yang telah di modifikasi.
Kriteria Hasil Model Nilai Kritis (cut off value)
Evaluasi Model
Chi-Square 78.055 Diharapkan kecil Baik
Probability 0.004 > 0.01 Buruk
Tabel 4.4 Hasil Uji Kesesuaian Modifikasi Model Penelitian
IV.5 Modifikasi Uji Kesesuaian Model Tahap II
Hasil uji kesesuaian pada model yang telah dimodifikasi sebelumnya
masih diperoleh model belum sesuai / fit sehingga diperlukan modifikasi
model. Pada model sebelumnya, dilakukan modifikasi model dengan cara
mengeluarkan faktor-faktor yang tidak signifikan terhadap suatu variabel.
Karena hasil yang diperoleh belum sesuai maka pada penelitian ini
dilakukan modifikasi model dengan cara menghilangkan variabel yang tidak
signifikan pada model penelitian ini.
Pada model sebelumnya, nilai signifikan variabel ATT termasuk
rendah. Nilai variabel ATT hanya sebesar 0.29. Nilai variabel PU dan
PEOU yang mempengaruhi ATT juga rendah dengan nilai 0.30. Karena
nilai signifikan pada variabel ATT ini kurang cukup signifikan pada model
penelitian ini maka variabel ATT dikeluarkan dari model penelitian.
Model yang telah dimodifikasi tersebut diuji lagi kesesuaiannya dan
hasilnya sebagai berikut:
Dari hasil pengolahan data atas model yang telah dimodifikasi
didapatkan nilai probabilitas sebesar 0.022. Sesusai kriteria nilai
probabilitas yang diterima untuk uji kesesuaian yaitu sebesar p>0.05 atau
p>0.01 (Hulland,1996), maka model yang telah dimodifikasi ini dapat
diterima. Nilai goodness of fit yang dihasilkan juga memenuhi kriteria
kesesuaian dengan nilai sebesar 0.947. Kriteria-kriteria kesesuaian yang lain
juga baik dan memenuhi persyaratan.
Berikut rincian tabel lengkap hasil kriteria-kriteria lain untuk
pengujian kesesuaian model penelitian yang telah di modifikasi pada tahap
II:
Kriteria Hasil Model Nilai Kritis (cut off value)
Evaluasi Model
Chi-Square 50.085 Diharapkan kecil Baik
Probability 0.02 > 0.01 Baik
Tabel 4.5 Hasil Uji Kesesuaian Modifikasi Model Penelitian Tahap II
Dengan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka model penelitian
modifikasi tahap II merupakan model penelitian terbaik karena memenuhi
IV.6 Uji Kausalitas Model
Uji kausalitas model atau uji statistik terhadap hubungan antar
variabel yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk menjawab
hipotesis yang diajukan. Uji statistik hasil pengolahan dengan SEM
dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi hubungan antar variabel yang
dapat dilihat berdasarkan nilai Probability (P) dan Critial Ratio (CR)
masing-masing hubungan antar variabel. C.R. identik dengan t-hitung dalam
analisis regresi. Oleh karena itu C.R. yang lebih besar dari 2.0
menunjukkan bahwa variabel-variabel itu secara signifikan merupakan
dimensi dari faktor laten yang dibentuk.
Tabel berikut ini menampilkan nilai-nilai koefien regression weight
sebagai hasil uji statistik.
Estimate S.E C.R P
Dari hasil pengolahan data diatas dapat diketahui bahwa nilai C.R dari
masing-masing hubungan antar variabel adalah lebih besar dari 2.0 dan ini
menunjukkan bahwa masing-masing hubungan antar variabel memiliki
tingkat signifikan yang memenuhi nilai standard.
Hasil pengujian kausalitas model ini nantinya digunakan untuk
menjawab hipotesis-hipotesis yang diajukan di rumusan permasalahan
dalam penelitian ini, apakah hipotesisnya diterima atau ditolak dengan cara
menganalisis nilai P dan C.R pada masing-masing hubungan antar variabel.
IV.7 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian
yang diajukan dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis didasarkan atas
pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis SEM, dengan cara
menganalisis nilai regresi seperti yang ditampilkan pada tabel uji kausalitas
data. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menganalisis nilai C.R
(Critical Ratio) dan nilai P (Probability). Apabila hasilnya menunjukkan
nilai yang memenuhi syarat tersebut, maka hipotesis penelitian yang
diajukan dapat diterima.
Secara rinci pengujian hipotesis penelitian dibahas secara bertahap
sesuai dengan hipotesis yang telah diajukan. Pada penelitian ini diajukan
enam hipotesis yang selanjutnya pembahasannya dilakukan dibagian berikut
IV.7.1 Pengujian Hipotesis I
Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah Perceived Ease of Use
(PEOU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived Usefulness
(PU). Dari pengolahan data diketahui bahwa nilai C.R. (Critical Ratio)
untuk hubungan antara variabel PEOU dengan PU seperti terlihat pada tabel
uji kausalitas adalah sebesar 6.521 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.00.
Kedua nilai ini menunjukkan hasil hubungan kedua variabel ini memenuhi
syarat, yaitu diatas 2.00 untuk CR (Critical Ratio) dan dibawah 0.01 untuk
nilai P (Probability).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis pertama penelitian
ini dapat diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa Perceived Ease of
Use (PEOU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived
Usefulness (PU).
Kemudahan penggunaan EXELSA bagi pengguna dalam hal ini
adalah mahasiswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manfaat
penggunaan EXELSA. Semakin mudah mahasiswa dalam memahami
menu-menu dan fitur yang ada pada EXELSA maka akan semakin besar
juga tingkat penerimaan dan penggunaan terhadap EXELSA.
Dari pengujian ini maka dapat disimpulkan bahwa EXELSA sudah
cukup mudah digunakan dan dipahami bagi mahasiswa Universitas Sanata
IV.7.2 Pengujian Hipotesis II
Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah Perceived Ease of Use
(PEOU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Attitude Toward Using
(ATT). Hipotesis ini ditolak karena pada model penelitian terbaik dan yang
diterima, variabel Attitude Toward Using (ATT) dihapus karena tidak
memberikan nilai yang signifikan.
Kemudahan penggunaan EXELSA ternyata tidak memberikan
pengaruh yang signifikan kepada mahasiswa untuk menggunakannya. Hal
ini mungkin bisa disebabkan karena faktor lain di EXELSA yang
menyebabkan mahasiswa tidak mau menggunakan EXELSA walaupun
EXELSA sangat mudah digunakan.
IV.7.3 Pengujian Hipotesis III
Hipotesis ketiga pada penelitian ini adalah Perceived Usefulness (PU)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Attitude Toward Using (ATT).
Hipotesis ini ditolak karena pada model penelitian terbaik dan yang
diterima, variabel Attitude Toward Using (ATT) dihilangkan karena tidak
memberikan nilai yang signifikan.
Manfaat yang didapat saat menggunakan EXELSA ternyata tidak
memberikan pengaruh kepada sikap mahasiswa untuk menggunakan
EXELSA dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini mungkin bisa
disebabkan karena faktor lain di EXELSA yang menyebabkan mahasiswa
tidak mau menggunakan EXELSA walaupun EXELSA dirasa sangat
IV.7.4 Pengujian Hipotesis IV
Hipotesis keempat pada penelitian ini adalah Perceived Usefulness
(PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Behavioral Intention (BI).
Dari pengolahan data diketahui bahwa nilai C.R. (Critical Ratio) untuk
hubungan antara variabel PU dengan BI seperti terlihat pada tabel uji
kausalitas adalah sebesar 7.148 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.00.
Kedua nilai ini menunjukkan hasil hubungan kedua variabel ini memenuhi
syarat yaitu diatas 2.00 untuk CR (Critical Ratio) dan dibawah 0.01 untuk
nilai P (Probability).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis keempat
penelitian ini dapat diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa Perceived
Usefulness (PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Behavioral
Intention (BI).
Nilai manfaat yang diperoleh mahasiswa setelah menggunakan
EXELSA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku
mahasiswa untuk terus menggunakan EXELSA. Semakin tinggi manfaat
yang didapat dalam menggunakan EXELSA maka semakin tinggi juga
kecenderungan mahasiswa untuk terus menggunakan EXELSA
IV.7.5 Pengujian Hipotesis V
Hipotesis kelima pada penelitian ini adalah Attitude Toward Using
(ATT) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Behavioral Intention
diterima, variabel Attitude Toward Using (ATT) dihilangkan karena tidak
memberikan nilai yang signifikan.
Sikap mahasiswa dalam menggunakan EXELSA ternyata tidak
memberikan pengaruh kepada mahasiswa untuk terus menggunakan
EXELSA secara berkala ataupun rutin dalam kegiatan belajar. Mahasiswa
hanya menggunakan beberapa kali saja dan kemudian mungkin tak pernah
menggunakannya lagi. Hal ini mungkin bisa dijadikan saran bagi pihak
P3MP mengapa mahasiswa Universitas Sanata Dharma tidak mau
menggunakan EXELSA secara rutin dan berkala.
IV.7.6 Pengujian Hipotesis VI
Hipotesis keenam pada penelitian ini adalah Behavioral Intention (BI)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Actual Use (AU). Dari
pengolahan data diketahui bahwa nilai C.R. (Critical Ratio) untuk hubungan
antara variabel BI dengan AU seperti terlihat pada tabel uji kausalitas adalah
sebesar 6.405 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.00. Kedua nilai ini
menunjukkan hasil hubungan kedua variabel ini memenuhi syarat yaitu
diatas 2.00 untuk CR (Critical Ratio) dan dibawah 0.05 untuk nilai P
(Probability).
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis keenam penelitian
ini dapat diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa Behavioral Intention
(BI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Actual Use (AU).
Tingkat kecenderungan mahasiswa dalam penggunaan EXELSA
EXELSA secara nyata. Semakin sering mahasiswa menggunakan EXELSA
maka semakin besar manfaat dan fungsi dari EXELSA. Ini menandakan
bahwa EXELSA benar-benar perlu dan sangat bermanfaat bagi mahasiswa
selaku penggunanya.
IV.8 Rangkuman Hasil Hipotesis
Pengujian hipotesis-hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
sudah diuji dan hasilnya sebagian hipotesis diterima dalam penelitian ini.
Rangkuman lengkap dari hasil pengujian hipotesis berdasarkan uji
kausalitas untuk model penelitian yang diajukan ditampilkan dalam tabel
berikut:
No Hipotesis Uraian Kesimpulan
1 Hipotesis I PEOU mempengaruhi PU Diterima
2 Hipotesis II PEOU mempengaruhi ATT Ditolak
3 Hipotesis III PU mempengaruhi ATT Ditolak
4 Hipotesis IV PU mempengaruhi BI Diterima
5 Hipotesis V ATT mempengaruhi BI Ditolak
6 Hipotesis VI BI mempengaruhi AU Diterima
43
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Model Technology Acceptance Model (TAM) yang diperkenalkan
oleh Davis dapat digunakan dalam penelitian mengenai EXELSA
ini. Dengan penelitian ini didapatkan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi penerimaan mahasiswa terhadap EXELSA.
2. Model akhir yang memenuhi kriteria Goodness of Fit dalam
penelitian ini merupakan hasil dari modifikasi terhadap model awal
penelitian. Langkah modifikasi dilakukan dengan menghapus satu
variabel yaitu Attitude Toward Using karena tidak memberikan
nilai yang signifikan dalam penelitian penerimaan mahasiswa
terhadap EXELSA.
3. Ditolaknya 3 hipotesis yang berhubungan dengan Attitude Toward
Using berdasarkan teori Technology Acceptance Model (TAM) ini
bisa disebabkan karena sikap perilaku mahasiswa yang memang
tidak menggukan EXELSA secara rutin / berkala sehingga
V.2 Saran
Dengan adanya penelitian mengenai penerimaan EXELSA ini, maka
beberapa saran yang dapat dikemukakan adalah :
1. Untuk penelitian selanjutnya :
a. Penelitian selanjutnya mungkin bisa dilakukan penelitian
mengenai penerimaan mahasiswa terhadap EXELSA di
masing-masing fakultas atau pun masing-masing-masing-masing kampus.
b. Penelitian selanjutnya bisa diteliti penerimaan mahasiswa
terhadap EXELSA berdasarkan perbedaan jenis kelamin.
2. Untuk P3MP selaku pengembang EXELSA:
a. Mahasiswa akan lebih sering menggunakan EXELSA apabila
mahasiswa merasa mendapatkan manfaat yang lebih setelah
menggunakan EXELSA.
b. Mahasiswa akan lebih sering menggunakan EXELSA apabila
semua yang dibutuhkan mahasiswa disediakan secara lengkap di
EXELSA. Misalnya informasi lowongan kerja, beasiswa dan
lain-lain.
c. EXELSA membuat atau mengadakan sesuatu hal yang
menyebabkan mahasiswa tertarik untuk terus menggunakan
45
DAFTAR PUSTAKA
Al-Gahtani, Said S. (2001), “The Applicability of TAM Outside North America: An Empirical Test in the United Kingdom”
Davis, F. D., Bagozzi, R. P., dan Warshaw, P. R. (1989) User acceptance of computer technology: comparison of two theoretical models. Management Science, Vol. 35, No. 8, 982-1003.
Davis, Fred D., 1989, “Measurement Scales for Perceived Usefulness
and Perceived Ease of Use”.
Ferdinand, Augusty (2002), “Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Bandung.
Hong, Weiyin, Thong, James, Y.L., Wong, Wai-Man & Tam, Yan, Kar (Winter, 2001/2002), “Determinants of User Acceptance of Digital Libraries: An Empirical Examination of Individual Differences and System Characteristics”
Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1991), Metode Penelitian Survai, Edisi Revisi, Penerbit LP3ES, Jakarta.
Milchrahm, Elisabeth (2003), “Modelling the Acceptance of Information Technology“
P3MP
http://www.exelsa.usd.ac.id/modules.php?mod=92f3a0bcc722ac5a4535288ae 256fb86
46
Sugiyono, Prof. Dr (2006), “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D”, Alfabeta, Bandung.
Suparmoko (1991), Metode Penelitian Praktis edisi ke 3, BPFE Yogyakarta.
Venkatesh, V., dan Morris, M. G. (2000) Why dont men ever stop to ask for directions? Gender, social influence, and their role in technology acceptance and usage behavior? MIS Quarterly, Vol. 24, No. 1, 115-139.
Wahid, F. (2004), “Technology Acceptance Model untuk memprediksi Penerimaan Internet di Indonesia”, TEKNOIN, Special Edition, November, pp. 67-77.
Wahid, F. (2007), “Using the Technology Adoption Model to Analyze Internet Adoption and Use among Men and Woman in Indonesia”, The Electronic Journal and Information Systems in Developing Countries, Vol. 32, pp. 1—8
Wikipedia,
47
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Kuesioner
Nama : Kuesioner Penerimaan
Penggunaan EXELSA
Program Studi : http://www.exelsa.usd.ac.id/
Angkatan :
Berikan tanda centang (√) pada kotak jawaban yang telah disediakan untuk
menjawab masing-masing pertanyaan.
Ket : SS = Sangat Setuju, S = Setuju, R = Ragu-Ragu, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju
No Pertanyaan SS S R TS STS
Perceived Ease of Use / Persepsi Kemudahan 1. Saya merasa EXELSA mudah digunakan 2. Saya merasa EXELSA mudah dipelajari 3. Saya dapat memahami dan menggunakan
berbagai fasilitas yang disediakan EXELSA
Perceived Usefulness / Persepsi Kegunaan
4. EXELSA dapat meningkatkan efektivitas proses belajar
5. EXELSA dapat mempermudah saya dalam mengerjakan tugas kuliah
6. EXELSA bermanfaat dalam proses belajar saya
7. EXELSA mempermudah interaksi saya dengan mahasiswa dan dosen
Attitude Toward Using / Sikap Penggunaan
8. Saya suka dengan tampilan/interface EXELSA 9. Saya suka dengan fitur dan layanan EXELSA
Behavioral Intention / Perilaku Penggunaan
48
---Terima Kasih Atas Partisipasinya--
11. Saya akan tetap menggunakan EXELSA untuk
mendapatkan informasi atau berita lain seputar USD
12. Saya akan menyarakan penggunaan EXELSA kepada teman mahasiswa lain yang belum menggunakan
Actual Usage / Penggunaan Exelsa
13. Saya menggunakan EXELSA setiap seminggu sekali
Lampiran II. Data Hasil Kuesioner
No Resp PEOU_1 PEOU_2 PEOU_3 PU_1 PU_2 PU_3 PU_4 ATT_1 ATT_2 BI_1 BI_2 BI_3 AU_1 AU_2
1 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5
2 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 3 3 4
3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4
4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4
5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
6 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4
7 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4
8 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4
9 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3
10 4 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3
11 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 3
12 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3
13 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3
14 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
15 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3
16 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3
17 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3
18 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4
19 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3
20 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3
21 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2
23 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3
24 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
25 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3
26 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3
27 2 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3
28 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3
29 5 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3
30 5 5 5 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3
31 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4
32 3 3 3 4 4 2 2 2 4 3 3 3 3 4
33 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3
34 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4
35 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3 4 3
36 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3
37 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3
38 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3
39 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3
40 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3
41 4 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4
42 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4
43 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 3 3
44 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3
45 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3
46 3 3 1 2 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4