• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PENERIMAAN EXELSA DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KAJIAN PENERIMAAN EXELSA DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

KAJIAN PENERIMAAN EXELSA

DENGAN MENGGUNAKAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

(TAM)

Tugas Akhir

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Program Studi Teknik Informatika

Oleh:

Tomi Fransiscus Xaverius Purba

055314058

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

ii

STUDY OF ACCEPTANCE EXELSA

BY USING

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)

HALAMAN JUDUL

A THESIS

Presented as Partial Fullfillment of the Requirements To Obtain the Bachelor of Engineering Degree

In Study Program of Informatics Engineering

By:

Tomi Fransiscus Xaverius Purba

055314058

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

(3)

iii

(4)

iv

(5)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir yang saya

tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Februari 2011 Penulis

(6)

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN

AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Tomi Fransiscus Xaverius Purba

NIM : 055314058

Demi pengembangan ilmu pengetahuan,saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

KAJIAN PENERIMAAN EXELSA

DENGAN MENGGUNAKAN

TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL

(TAM)

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta,

Pada tanggal : 25 Februari 2011 Yang menyatakan

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan

limpahan kasih karunia yang telah diberikan-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “KAJIAN PENERIMAAN EXELSA DENGAN MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM)”.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari banyak pihak yang

telah memberikan sumbangan baik pikiran, waktu, tenaga, bimbingan dan

dorongan kepada penulis sehingga akhirnya Tugas Akhir ini dapat selesai. Oleh

karena itu dengan segala kerandahan hati penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberi berkat,

rahmat, dan anugrah, serta kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dan penyusunan Tugas Akhir ini hingga selesai.

2. Bapak Yosef Agung Cahyanta, S.T.,M.T. selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Puspaningtyas Adi Sanjaya, S.T., M.T., selaku Ketua Jurusan

Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Stevanus Wisnu Wijaya, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing

(8)

viii

pengarahan dan bimbingannya selama proses penelitian dan penulisan

Tugas Akhir.

5. Orang tua saya Togan Raya Purba (alm) dan Ngundang Nominanda

Tarigan atas kasih sayang, perhatian, dukungan spirituil dan materiil,

motivasi, doa, dan segala pernyertaanya serta segala sesuatunya yang tidak

dapat diuraikan satu-persatu.

6. Teman-teman seperjuangan : Agung Pratnyawan, Yosaphat Dwi Santa,

Dionisius Arya. Terima kasih telah bersama-sama melalui segala sesuatu

dengan kebersamaan, suka duka, dan canda tawa dalam proses berjalannya

penelitian dan penyusunan Tugas Akhir ini.

7. Para sahabat: Olivia Dian Kusuma, Johanes Taufan Sungkit, Dya Sifa,

Maria Gorreti Anjar Esti, Johanes Baptista, atas semangat yang selalu

diberikan kepada penulis dan juga persahabatan yang telah dijalin selama

ini.

8. Atanasia Rian Prihatini Kusuma dan keluarga, untuk semua keceriaan,

masukan dan dukungan yang memotivasi penulis dalam menjalani proses

penyelesaian tugas akhir.

9. Teman-teman operator Blackberry Game-Net Online, Freddy, Hesty, Ko

Hardi, Aline, Joko, Yophia, terima kasih atas bantuan yang diberikan

kepada penulis. Untuk Ko Thomas dan Ko Jimmy, terima kasih sudah

memberikan ijin cuti kerja selama 1 bulan.

(9)

ix

11.Serta semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan Tugas Akhir

ini yang tidak dapat disebutkan satu-per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih banyak

kekurangan dan kelemahan karena keterbatasan pikiran, tenaga, dan waktu

penulis. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

semua pihak. Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat berguna dan bermanfaat

bagi pembaca semua.

Yogyakarta, 02 Maret 2011

(10)

x

INTISARI

EXELSA (Experiential e-Learning of Sanata Dharma University) yang diperkenalkan pada Dies Natalis akhir tahun 2008, merupakan media pembelajaran online (e-learning) bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor penerimaan mahasiswa dalam menggunakan EXELSA berdasarkan model teori Technology

Acceptance Model (TAM). Data penelitian diambil dengan cara penyebaran

kuesioner kepada responden dengan teknik sampel acak sederhana. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa kampus I Mrican dan kampus III Paingan Universitas Sanata Dharma dengan jumlah sebanyak 175 responden. Data penelitian yang didapat dari penyebaran kuesioner ini dilakukan pengujian dengan metode Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan bantuan software AMOS 16.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa TAM dapat digunakan untuk memahami penerimaan sebuah Learning Management System (LMS) dalam hal ini EXELSA namun salah satu variabelnya yaitu Attitude Toward Using tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam penerimaan model terhadap EXELSA.

(11)

xi

ABSTRACT

Sanata Dharma University has been launched and adopted Learning

Management System EXELSA since 2008. It aims to improve the teaching and

learning process.

This study aims to reach deeper understanding about factor influencing the adoption of EXELSA based on Technology Acceptance Model. Data is collected by distributing questionnaires to the respondents using simple sampling technique. The respondents in this study are the students of Sanata Dharma who study in Mrican and Paingan Campus with a total of 175 respondents. The research data obtained in this questionnaire are examined by using Structural Equation Modelling (SEM).

The result shows that TAM can be used to reach deeper understanding of Learning Management System. However, the Attitude Toward Using variable is not significantly influencing Learning Management System adoption use.

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Keterangan Halaman

Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (TAM) 9

Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian 14

Gambar 3.2 Model Penelitian 17

Gambar 3.3 Path Diagram SEM 23

Gambar 4.1 Uji Kesesuaian Model Penelitian 30

Gambar 4.2 Uji Kesesuaian Modifikasi Model Penelitian 32

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Keterangan Halaman

Tabel 3.1 Jumlah Item Skala Penelitian 17

Tabel 3.2 Index Kriteria Goodness of Fit 27

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas 29

Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas 29

Tabel 4.3 Hasil Uji Kesesuaian Model 31

Tabel 4.4 Hasil Uji Kesesuaian Modifikasi Model Penelitian 33

Tabel 4.5 Hasil Uji Kesesuaian Modifikasi Model Penelitian Tahap II 35

Tabel 4.6 Hasil Uji Kausalitas Model Penelitian 36

(14)

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRACT ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR ISI ... xiv

BAB I ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Rumusan Masalah ... 3

I.3 Hipotesis Penelitian ... 4

I.4 Batasan Masalah ... 5

I.5 Tujuan Penelitian ... 5

I.6 Manfaat Penelitian ... 6

I.7 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II ... 8

II.1 Technology Acceptance Model (TAM) ... 8

II.2 Web E-Learning EXELSA... 12

BAB III... 14

III.1 Metode Penelitian ... 14

III.2 Populasi. Sampel dan Data Penelitian ... 15

III.3 Metode Pengumpulan Data ... 15

III.4 Model Penelitian ... 16

III.5 Instrumen Penelitian ... 17

III.6 Validitas dan Reliabilitas ... 18

III.6.1 Uji Validitas ... 18

III.6.2 Uji Reliabilitas ... 19

III.7 Teknik Analisis Data ... 20

BAB IV ... 28

IV.1 Data Penelitian ... 28

IV.2 Validitas dan Reliabilitas ... 28

IV.2.1 Uji Validitas ... 28

IV.2.2 Uji Reliabilitas ... 29

IV.3 Uji Kesesuaian Model ... 30

IV.4 Modifikasi Uji Kesesuaian Model I ... 31

IV.5 Modifikasi Uji Kesesuaian Model Tahap II ... 33

IV.6 Uji Kausalitas Model ... 36

IV.7 Pengujian Hipotesis ... 37

(15)

xv

IV.7.2 Pengujian Hipotesis II ... 39

IV.7.3 Pengujian Hipotesis III ... 39

IV.7.4 Pengujian Hipotesis IV ... 40

IV.7.5 Pengujian Hipotesis V ... 40

IV.7.6 Pengujian Hipotesis VI ... 41

IV.8 Rangkuman Hasil Hipotesis ... 42

BAB V ... 43

V.1 Kesimpulan ... 43

V.2 Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

LAMPIRAN ... 47

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

EXELSA (Experiential E-Learning of Sanata Dharma University)

merupakan salah satu program pengembangan Learning Management

System yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan dan Penjaminan Mutu

Pembelajaran (P3MP) Universitas Sanata Dharma (USD). EXELSA

dibangun dengan menggunakan dana hibah yang didapat dari PHK-TIK.

EXELSA diperkenalkan kepada seluruh komponen universitas sebagai

media pembelajaran online pada tahun 2008. Uji coba, penyempurnaan dan

pemanfaatan EXELSA telah mulai dilakukan tahun 2008 sambil melengkapi

berbagai fasilitas pendukung seperti pemasangan viewer, peningkatan

bandwith, penambahan hotspot, pengintegrasian berbagai sistem yang

berkaitan dengan sistem informasi akademik serta pelatihan bagi para dosen.

EXELSA sebagai media e-learning mempunyai beberapa fasilitas

seperti download dan upload materi kuliah, kuis online, tes online, forum

online, pengumuman akademik, kalender kegiatan kuliah serta chat online

antar mahasiswa dan dosen. Sebagai media pembelajaran online yang baru

saja dibangun, akses penggunaan EXELSA sudah cukup tinggi. Hingga saat

saat ini, jumlah kunjungan EXELSA sudah mencapai 604.000 kunjungan

(berdasarkan web counter). Penggunaan EXELSA juga masih terbatas di

(17)

Pendididikan Akuntansi, Pendidikan Matematika, Farmasi dan

Bimbingan Konseling. Hal ini dibuktikan dari hanya prodi-prodi tersebut

yang paling banyak meng-upload materi materi kuliah dan pengumuman di

EXELSA. Keberadaan EXELSA diharapkan dapat meningkatkan efektifitas

dan kualitas komunikasi pembelajaran dengan pendekatan knowledge

management di antara berbagai pihak seperti dosen, mahasiswa, program

studi, biro administrasi akademik, penyedia media pembelajaran serta

berbagai pihak lainnya yang berkepentingan. Untuk mengetahui sejauh

mana harapan atas EXELSA maka harus dilihat dulu bagaimana

penerimaan pengguna (user acceptance) dalam hal ini mahasiswa USD

terhadap penggunaan EXELSA.

Untuk memprediksi tingkat penerimaan dalam bidang Teknologi dan

Informasi (TIK), diperlukan model penerimaan yang dapat menggambarkan

tingkat penerimaan teknologi baru tersebut. Salah satu model penerimaan

yang cukup terkenal yaitu Technology Acceptance Model (TAM) yang

dikembangkan oleh Fred Davis (1989). Tujuan utama TAM adalah

memberikan penjelasan tentang penentuan penerimaan komputer secara

umum, memberikan penjelasan tentang perilaku/sikap pengguna dalam

suatu populasi (Sugiyono, 2006). Tujuan TAM dibuktikan pada penelitian

yang dilakukan Davis (1989) yang menyatakan bahwa tingkat penerimaan

pengguna teknologi informasi (Information Technology Acceptance)

ditentukan oleh 6 faktor yaitu Variabel dari Luar (External Variables),

Persepsi Pengguna terhadap Kemudahan dalam Menggunakan Teknologi

(18)

Teknologi Baru (Perceived Usefulness), Sikap Pengguna terhadap

Penggunaan Teknologi Baru (Attitude Toward Using), Kecenderungan

Tingkah Laku (Behavioral Intention) dan Pemakaian Aktual (Actual

Usage).

Penelitian ini menganalisis penerimaan mahasiswa Universitas Sanata

Dharma (USD) dalam menggunakan EXELSA berdasarkan teori

Technology Acceptance Model (TAM) sehingga dapat diketahui tingkat

penerimaan mahasiswa dan dosen terhadap penggunaan EXELSA.

Penelitian ini juga menguji apakah faktor kemudahan dan manfaat EXELSA

dapat mempengaruhi mahasiswa dalam penerimaan EXELSA. Hasil

penelitian ini juga dapat digunakan untuk menentukan sukses atau tidaknya

EXELSA sebagai media pembelajaran online di USD dan juga dapat

membantu P3MP untuk memperbaiki dan mengembangkan media

pembelajaran online yang lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran di USD.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan,

rumusan masalah yang diuji pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Apakah Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan (Perceived Ease

of Use (PEOU)) memberikan pengaruh terhadap Persepsi Manfaat

(19)

b. Apakah Persepsi Kemudahan dalam Penggunaan (Perceived Ease

of Use (PEOU)) memberikan pengaruh terhadap Dampak

Penggunaan (Attitude Toward Using (ATT)).

c. Apakah Persepsi Manfaat (Perceived Usefulness (PU)).

memberikan pengaruh terhadap Dampak Penggunaan (Attitude

Toward Using (ATT)).

d. Apakah Persepsi Manfaat (Perceived Usefulness (PU)).

memberikan pengaruh terhadap Kecenderungan Pemakaian

(Behavioral Intention (BI)).

e. Apakah Dampak Penggunaan (Attitude Toward Using (ATT)).

memberikan pengaruh Kecenderungan Pemakaian (Behavioral

Intention (BI)).

f. Apakah Kecenderungan Pemakaian (Behavioral Intention (BI))

memberikan pengaruh terhadap Penggunaan Riil (Actual Use

(AU)).

I.3 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini dikemukakan berdasarkan teori

Technology Acceptance Model (TAM). Hipotesis-hipotesis yang

dikemukakan adalah sebagai berikut :

a. Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh pada Perceived

Usefulness (PU).

b. Perceived Ease of Use (PEOU) berpengaruh pada Attitude Toward

(20)

c. Perceived Usefulness (PU) berpengaruh pada Attitude Toward

Using (ATT).

d. Perceived Usefulness (PU) berpengaruh pada Behavioral Intention

(BI)

e. Attitude Toward Using (ATT) berpengaruh pada Behavioral

Intention (BI).

f. Behavioral Intention (BI) berpengaruh pada Actual Use (AU)

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pengujian Model menggunakan Structural Equation Modelling

(SEM)

2. Responden dalam penelitian ini adalah sebagian mahasiswa

Universitas Sanata Dharma kampus I Mrican dan kampus III

Paingan.

I.5 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sejauh mana penerimaan mahasiswa Universitas

Sanata Dharma dalam menggunakan EXELSA

2. Untuk menganalisa faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

penerimaan mahasiswa Universitas Sanata Dharma dalam

(21)

I.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan masukan kepada Universitas Sanata Dharma dalam

mengembangkan Learning Management System agar mengetahui

dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan

mahasiswa USD terhadap EXELSA.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang teori penerimaan

Technology Acceptance Model bagi kalangan akademisi.

3. Menambahkan wawasan dan pembelajaran mengenai Structural

Equation Modelling (SEM) bagi kalangan akademisi.

I.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah,

metodologi penelitian, dan sistematika penulisan laporan.

BAB IILANDASAN TEORI

Bab ini berisi penjelasan tentang Technology Acceptance Model

(TAM) yang digunakan sebagai metode analisis penerimaan EXELSA. Serta

(22)

BAB III RANCANG BANGUN PENELITIAN

Bab ini berisi tentang pembahasan metode, populasi dan sampel,

instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data yang

digunakan untuk menganalisis penerimaan EXELSA menggunakan TAM

dengan metode penelitian kuantitatif.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasil penelitian yang didapatkan dari analisis

data dan uji statistik SEM terhadap hasil kuesioner yang dibagikan kepada

responden. Pengolahan dan uji SEM dilakukan dengan menggunakan

software AMOS 16.0

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis penerimaan

(23)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Technology Acceptance Model (TAM

)

Berbagai jenis teori perilaku telah diaplikasikan pada penerimaan

teknologi informasi sampai tingkat pengguna, seperti Theory of Reason

Action, Theory of Planned Behavior, Task Technolgy Fit Theory,

Technology Acceptance Model (TAM) dan teori terakhir adalah Unified

Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Technology

Acceptance Model (TAM) merupakan model penelitian yang paling luas

digunakan untuk meneliti penerimaan teknologi informasi. Lee, Kozar, dan

Larsen (2003) menjelaskan bahwa dalam kurun waktu 18 tahun terakhir

TAM merupakan model yang popular dan banyak digunakan dalam

berbagai penelitian mengenai proses penerimaan teknologi informasi.

TAM, yang diperkenalkan pertama kali oleh Fred D. Davis pada tahun

1986. TAM dikembangkan berdasar Theory of Reasoned Action (TRA) yang

dikembangkan oleh Ajzen dan Fishbein (Wahid, 2004) yang masih bersifat

umum. TRA dirancang untuk menjelaskan prilaku manusia dan terdiri dari

dua faktor yang mempengaruhi intensi perilaku; sikap (attitude) terhadap

prilaku dan norma subyektif (subjective norm). Sikap didefinisikan sebagai

perasaan/penilaian positif atau negatif seseorang terhadap sebuah prilaku.

Norma subyektif adalah persepsi seseorang terhadap tekanan sosial untuk

(24)

Menurut Davis (1989), tujuan utama TAM adalah untuk memberikan

dasar untuk penelusuran pengaruh faktor eksternal terhadap kepercayaan,

sikap, dan tujuan pengguna. TAM menganggap bahwa 2 keyakinan

individual, yaitu persepsi manfaat (perceived usefulness, disingkat PU) dan

persepsi kemudahan penggunaan (perceived easy of use, disingkat PEOU),

adalah pengaruh utama untuk perilaku penerimaan komputer penerimaan

komputer.

Gambar 2.1 Technology Acceptance Model

Penelitian yang dikembangkan oleh Davis (1989) seperti pada Gambar

II.1 dimana Tingkat Penerimaan Pengguna Teknologi Informasi

(Information Technology Acceptance) ditentukan oleh 5 konstruk yaitu

Persepsi Pengguna terhadap Kemudahan dalam Menggunakan EXELSA

(Perceived Ease of Use), Persepsi Pengguna terhadap Kegunaan EXELSA

(Perceived Usefulness), Sikap Pengguna terhadap Penggunaan EXELSA

(Attitude Toward Using), Kecenderungan Tingkah Laku (Behavioral

Intention) dan Pemakaian Aktual (Actual Usage).

(25)

teknologi sudah dilakukan oleh beberapa peneliti di berbagai negara seperti

Amerika, Hongkong, Inggris, Indonesia dan penerapan teknologi yang

berbeda pula untuk menguji keakuratan TAM. Penelitian tersebut antara lain

Penerimaan Pengguna terhadap Perpustakaan Digital di Universitas

Hon-Kong oleh Weiyin Hong dkk (Winter, 2002), Penerapan TAM di Inggris

oleh Said Al-Gahtani (Gahtani, 2001), Penerimaan Penggunaan Internet

oleh Perempuan Indonesia oleh Fathul Wahid (Wahid, 2007), penerimaan

internet (Tino Fenech 1998), penerimaan TI dalam profesi medis (Succi &

Walter 1999) dan penerimaan terhadap surat elektronik atau Electronic Mail

(Hubona & Jones 2002) dan beberapa penelitian lain dengan TAM yang

dimodifikasi sesuai tujuan penelitian (Malhotra dan Galleta 1999;

Milchrahm 2003).

Konstruk yang akan digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan

TAM yang dikembangkan oleh Davis (1989) yaitu :

1. Perceived Ease of Use (PEOU)

Perceived Ease of Use (PEOU) atau persepsi tentang

kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu

ukuran dimana seseorang percaya bahwa teknologi informasi dapat

dengan mudah dipahami dan digunakan.

Beberapa indikator kemudahan penggunaan teknologi

informasi, meliputi:

(26)

b. Teknologi informasi tersebut dengan mudah mengerjakan apa

yang diinginkan mahasiswa yang dalam penelitian ini adalah

sebagai penggunanya.

c. Teknologi informasi tersebut sangat muda dioperasikan

d. Teknologi informasi tersebut membantu meningkatkan

ketrampilan penggunannya.

2.Perceived Usefulness (PU)

Perceived Usefulness (PU) atau persepsi terhadap manfaat yang

dirasakan pengguna didefinisikan oleh Davis sebagai suatu tingkat

atau keadaan dimana seseorang yakin bahwa dengan menggunakan

sistem tertentu akan meningkatkan kinerja (Gahtani 2001 dari Davis

1989.

3.Attitude Toward Using (ATT)

Dalam dunia penelitian, ada banyak definisi mengenai sikap

(attitude). Davis (1989), mendefinisikan attitude toward the system,

yang dipakai dalam TAM sebagai sikap terhadap penggunaan system

yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila

sesorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya (Davis,

(27)

4.Behavioral Intention to Use (ITU)

Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku

untuk tetap menggunakan suatu teknologi. Tingkat penggunaan

sebuah teknologi komputer pada seseorang dapat diprediksi dari sikap

perhatiannya terhadap teknologi tersebut.

5.Actual System Usage (ASU)

Actual System Usage adalah kondisi nyata penggunaan sistem.

Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran frekuensi dan durasi waktu

penggunaan teknologi. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika

mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan

meningkatkan produktivitas mereka.

II.2 Web E-Learning EXELSA

Universitas Sanata Dharma selalu berupaya untuk meningkatkan dan

menyempurnakan proses pembelajaran dan pendidikan yang unggul dan

berkualitas. Kemajuan yang sangat pesat dalam teknologi informasi telah

memungkinkan dan mempercepat berbagai inovasi pembelajaran di

universitas ini. Melalui program hibah kompetisi Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) pada tahun 2006, Universitas Sanata Dharma

mengembangkan Content Management System yang diberi nama Sistem

Pengelolaan Sumber Belajar Digital (SBD). SBD telah diperkenalkan pada

dies natalis yang ke-51 pada akhir tahun 2006 yang lalu. Pada akhir tahun

(28)

yang salah satu programnya adalah mengembangkan Learning Management

System yang diberi nama EXELSA (Experiential E-Learning of Sanata

Dharma University).

EXELSA sebagai media e-learning mempunyai beberapa fasilitas

seperti download dan upload materi, kuis online, tes online, forum online

serta chat online antar mahasiswa dan dosen

Uji coba, penyempurnaan dan pemanfaatan EXELSA telah mulai

dilakukan tahun 2008 sambil melengkapi berbagai fasilitas pendukung

seperti pemasangan viewer, peningkatan bandwith, penambahan hotspot,

pengintegrasian berbagai sistem yang berkaitan dengan sisteminformasi

akademik serta pelatihan bagi para dosen.Keberadaan EXELSA di

Universitas Sanata Dharma tentu saja akan meningkatkan efektifitas dan

kualitas komunikasi pembelajaran dengan pendekatan knowledge

management di antara berbagai pihak seperti dosen, mahasiswa, program

studi, biro administrasi akademik, penyedia media pembelajaran serta

(29)

14

BAB III

RANCANG BANGUN PENELITIAN

III.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

penelitian kuantitatif dengan menggunakan Structural Equation Modelling

(SEM) sebagai alat uji analisis.

Metode penelitian yang digunakan jika digambarkan alurnya secara

visual hasilnya sebagai berikut :

(30)

III.2 Populasi. Sampel dan Data Penelitian

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2006). Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006). Dalam penelitian ini

populasi yang digunakan adalah sebagian mahasiswa kampus I dan kampus

III Universitas Sanata Dharma.

Ukuran sampel yang sesuai menurut Hair, dkk (1995) adalah antara

100-200 untuk penggunaan metode Maximum Likelihood Estimation

(MLE), atau 5 sampai dengan 10 kali jumlah parameter yang diestimasi.

Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah 175 responden.

Jumlah sampel ini sudah memenuhi kriteria MLE yang dikemukakan Hair,

dkk (1995).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel

acak sederhana. Data sampel dalam penelitian ini diperoleh melalui

penyebaran kuesioner kepada responden (kuesioner terlampir).

III.3 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode angket (daftar pertanyaan terlampir). Metode angket dalam

bentuknya mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau

self-report, atau setidak- tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi

(31)

Adapun anggapan-anggapan yang dipegang peneliti dalam

menggunakan metode ini adalah bahwa subyek penelitian merupakan orang

yang paling tahu tentang dirinya dan pernyataan yang diberikan kepada

peneliti adalah benar dan dapat dipercaya (Hadi, 1997).

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan satu macam

angket, yaitu angket tertutup, yaitu angket yang terdiri atas serangkaian

pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai beberapa

faktor yang membentuk variabel-variabel penelitian.

Pernyataan dalam angket tertutup tersebut menggunakan skala Likert

yaitu skala pengukuran untuk mengukur sikap, jawaban setiap instrumen

yang menggunakan skala Likert mempunyai tahapan dari sangat tidak setuju

sampai dengan sangat setuju (Sugiyono, 1999) dengan skor 1 – 5. Dalam

skala numerikal, bilangan 1 (satu) menunjukkan bahwa responden

memberikan tanggapan yang sangat tidak setuju terhadap pertanyaan atau

pernyataan yang diajukan, sedangkan angka 5 (lima) menunjukkan sangat

setuju.

III.4 Model Penelitian

Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagaimana

telah dijelaskan pada bab II, dikembangkan melalui model teori Technology

Acceptance Model (TAM) yang dikemukan oleh Davis (1989). Model yang

terdapat pada gambar II.1 diterjemahkan kedalam model Structural

(32)

PU1 PU2 PU3 PU4

Gambar 3.2 Model Penelitian

III.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang dipakai terdiri dari beberapa aspek yaitu

Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Attitude Toward Using,

Behavioral Intention dan Actual Usage. Sebagian besar pertanyaan

dikembangkan khusus pada penelitian ini yang diadaptasi dari instrumen

yang digunakan oleh Venkatesh dan Morris [10]

Jumlah item skala yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat di

table berikut ini

Persepsi tentang kemudahan dalam penggunaan EXELSA

3

2 Perceived

Usefulness

Persepsi terhadap manfaat yang

didapat setelah menggunakan

(33)

EXELSA

Tingkat kecenderungan pengguna untuk menggunakan EXELSA

3

5 Actual Usage Kondisi nyata penggunaan EXELSA 2

Total 14

Tabel 3.1 Jumlah Item Skala Penelitian

Model penilaian menggunakan Skala Likert dengan klasifikasi

jawabannya yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu (R), Tidak Setuju

(TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

III.6 Validitas dan Reliabilitas

Untuk meguji validitas dan reliabilitas instrument pengumpul data

penelitian, skala hasil adaptasi diujikan dalam pre test kepada mahasiswa

USD yang diambil dari sampel populasi penelitian.

III.6.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa tepat dan

cermat suatu alat ukur melakukan pengukurannya (Azwar, 2007).

Valid berarti instrumen penelitian dapat digunakan untuk mengukur.

Uji validitas juga merupakan kemampuan dari indikator-indikator

untuk mengukur tingkat keakuratan sebuah konsep. Artinya apakah

konsep yang telah dibangun tersebut sudah valid atau belum. Uji ini

(34)

berkompeten (calon responden) untuk memberi komentar dan saran

terhadap indikator yang dijabarkan dalam item pertanyaan (Sugiyono,

1999).

Pengujian validitas item dilakukan dengan menggunakan program

statistik SPSS 16.0 dengan melihat hasil korelasi untuk

masing-masing item dengan skor total pada harga Corrected Item-Total

Correlation dimana syarat minimum yang harus dipenuhi agar angket

dikatakan valid adalah lebih besar dari 0.239 (Singgih, 2000)

III.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsistensi dan

kehandalan hasil pengukuran suatu instrumen tersebut apabila

digunakan kembali sebagai alat ukur suatu obyek atau responden

(Azwar, 2007). Hasil uji reliabilitas mencerminkan dapat dan tidaknya

suatu instrument penelitian dipercaya berdasarkan tingkat kemantapan

dan ketepatan suatu alat ukur.

Pada penelitian ini reliabilitas diukur dengan menggunakan

pendekatan konsistensi internal dengan sekali tes melalui teknik

Alpha-Cronbach. Teknik Alpha-Crnbanch melakukan penghitungan

dengan cara membelah menjadi bagian-bagian sehingga setiap bagian

hanya berisi 1 item saja (Azwar, 2007).

Reliability diperoleh melalui rumus :

(35)

Dimana :

K = Jumlah item valid

R = Rata-rata Korelasi antar item α = Koefisien Alpha

Menurut Nunually (1978), nilai alpha dapat dikelompokkan

menjadi :

Alpha < 0.7 : kurang meyakinkan

Alpha > 0.7 : baik

Alpha > 0.8 : istimewa

III.7 Teknik Analisis Data

Penelitian membutuhkan suatu analisa data dan interprestasi yang

akan digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian untuk

mengungkap fenomena sosial tertentu. Dengan demikian analisa data

merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah

dibaca dan di-interprestasikan.

Model yang akan digunakan dalam penelitiaan ini adalah model

kausalitas atau hubungan atau pengaruh dan untuk menguji hipotesis yang

diajukan, maka teknik analisa yang digunakan adalah SEM (Structural

Equation Modelling) . Penggunaan metode analisa SEM karena SEM dapat

mengidentifikasi dimensi-dimensi dari sebuah konstruk dan pada saat yang

sama mampu mengukur pengaruh atau derajat hubungan antara faktor yang

salah diidentifikasikan dimensi-dimensinya (Ferdinand, 2002).

Menurut Ferdinand (2002), sebuah pemodelan SEM yang lengkap

(36)

Measurement model atau model pengukuran ditujukan untuk

mengkonfirmasi sebuah dimensi atau faktor berdasarkan indikator-indikator

empirisnya. Sedangkan struktural model adalah model mengenai struktur

hubungan yang membentuk atau menjelaskan kausalitas antar faktor.

Sebagai alat bantu pengolahan pada penelitian ini, akan digunakan

perangkat lunak (software) yaitu AMOS 16.0. AMOS adalah program

aplikasi SEM yang sangat user friendly dan powerfull dalam melakukan

analisis data. Program AMOS banyak digunakan oleh peneliti untuk

mengolah berbagai model riset yang menggunakan metode SEM karena

AMOS menciptakan model-model lebih realistis daripada menggunakan

standar statistik multivarian atau beberapa model regresi.

Untuk membuat permodelan SEM yang lengkap perlu dilakukan

langkah berikut ini :

1. Pengembangan Model Teoritis

Tahap pertama harus dilakukan dalam mengembangkan

sebuah model penelitian dilakukan dengan mencari dukungan teori

yang kuat melalui serangkaian eksplorasi ilmiah yang melalui

telaah pustaka guna mendapatkan justifikasi atas model teoritis

yang akan dikembangkan. Karena tanpa dasar teori yang kuat,

SEM tidak dapat digunakan. SEM digunakan untuk menguji

kausalitas yang ada teorinya dan bukan untuk membentuk teori

kausalitas. Oleh karenanya pengembangan sebuah teori yang

berjustifikasi ilmiah merupakan syarat utama permodelan SEM

(37)

Model teoritis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model teori Technology Acceptance Model (TAM) yang

dikembangkan oleh Fred D. Davis (1986).

2. Pengembangan Diagram Alur (Path Diagram)

Tahap kedua ini, model teoritis yang telah dibangun pada tahap

pertama akan digambarkan dalam sebuah diagram alur (path

diagram) yang akan mempermudah untuk melihat

hubungan-hubungan kausalitas yang akan diuji. Dalam path diagram,

hubungan antar konstruk akan dinyatakan melalui anak panah.

Anak panah yang lurus menunjukkan sebuah hubungan kausal yang

langsung antara satu konstruk dengan lainnya.

Path diagram yang dalam penelitian ini dapat dilihat pada

(38)

PU1 PU2 PU3 PU4

Gambar 3.3 Path Diagram SEM

3. Memilih Matriks Input dan Estimasi Model

SEM adalah alat analisis berbasis kovarians. Penggunaan

matriks kovarians karena dapat menunjukkan perbandingan yang

valid antara populasi yang berbeda atau sampel yang berbeda,

dimana hal yang sama tidak dapat dilakukan oleh korelasi

(Ferdinand, 2002).

Pada penelitian ini matriks inputnya adalah matrik kovarian

yang ukuran sampel minimumnya adalah 102 responden. Teknik

estimasi model yang digunakan adalah Maximum Likelihood

(39)

4. Kemungkinan Munculnya Masalah Identifikasi

Problem identifikasi pada prinsipnya adalah kondisi dimana

model yang sedang dikembangkan tidak mampu menghasilkan

estimasi yang unik. Masalah identifikasidapat diketahui dengan

melakukan langkah-langkah sebagai berikut (Ferdinand, 2000)

a. Dengan starting value yang berbeda dilakukan estimasi

model berulangkali. Apabila model tidak dapat konvergen

pada titik yang sama setiap kali estimasi dilakukan maka

ada indikasi telah terjadi masalah indentifikasi.

b. Model diestimasi lalu angka koefisien dari salah satu

variabel dicatat. Koefisien tersebut ditentukan sebagai

sesuatu yang fix pada variabel itu kemudian dilakukan

estimasi ulang. Apabila overall fit index berubah total dan

jauh berbeda dari sebelumnya, maka dapat diduga adanya

masalah indentifikasi.

5. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap kesesuaian model

melalui telaah terhadap berbagai kriteria Goodness of Fit. Berikut

ini beberapa indeks kesesuaian dan cut off value untuk menguji

apakah sebuah model dapat diterima atau ditolak (Ferdinand,

(40)

a. Chi-Square Statistik

Merupakan uji statistik mengenai adanya perbedaan antara

matriks kovarians populasi dan matriks kovarians sampel.

Sebuah model dianggap baik atau memuaskan apabila

memiliki nilai Chi – Square yang rendah. Semakin kecil

nilai Chi–Square semakin baik model tersebut dan dapat

diterima berdasarkan probabilitas dengan cut – of value

sebesar p > 0.05 atau p > 0.10. Hulland, et. Al., 1996 dalam

(Ferdinand, 2002 ).

b. RMSEA (The Root Mean Square Error of Approximation)

Nilai RMSEA menunjukkan goodness- of –fit yang dapat

diharapkan bila model diestimasi dalam populasi (Hair et.

al., 1995 dalam Ferdinand, 2002 ). Nilai RMSEA yang lebih

kecil atau sama dengan 0.08 merupakan indeks untuk dapat

diterimanya model yang menunjukkan sebuah close fit dari

model itu berdasarkan degrees of freedom Browne dan

Cudeck, 1993 dalam (Ferdinand 2002 ).

c. GFI (Goodness of Fit Index)

Indeks kesesuaian ini akan menghitung proporsi tertimbang

dari varians dalam matriks kovarians sampel yang

(41)

terestimasikan. Merupakan pengukuran non-statistik yang

memiliki rentang nilai berkisar antara 0 ( poor fit ) sampai

dengan 1.0 ( perfect fit ). Sehingga nilai yang tinggi

menandakan fit yang baik ( better fit ) ( Ferdinand, 2002 )

d. AGFI (Adjusted Goodness of Fit Indeks)

AGFI adalah analog R2 dalam regresi berganda untuk

menguji diterima tidaknya model (Arbuckle, 1999 dalam

Ferdinand, 2002). Tingkat penerimaan yang disarankan

adalah apabila AGFI memiliki nilai yang sama dengan atau

lebih besar dari 0.90 ( Hair, et. al., 1995; Hulland, et. al.,

1996; dalam Ferdinand, 2002 ).

e. CMIN/DF

Menunjukkan The Minimum Sampel Discrepancy Function

yang dibagi dengan degree of freedom. CMIN / DF tidak

lain adalah statistik Chi – Square, X2 dibagi DF disebut

X2 relatif. Bila nilai X2 kurang dari 2.0 atau 3.0

menunjukkan indikasi dari acceptable fit antara model

dan data ( Arbuckle, 1999 dalam Ferdinand, 2002).

f. TLI (Tucker Lewis – Index)

Merupakan alternatif Incremental Fit Index yang

(42)

modelnya. Nilai yang direkomendasikan sebagai acuan

untuk diterimanya sebuah model adalah penerimaan ≥ 0.95

( Hair, et. al. , 1995) dan nilai yang sangat mendekati 1

menunjukkan a very good fit (Arbuckle, 1999 dalam

Ferdinand, 2002 ).

g. CFI (Comparative Fit Index)

CFI yang mendekati 1 mengindikasikan tingkat fit yang

paling tinggi (Arbuckle, 1999). Nilai yang

direkomendasikan bagi CFI adalah ≥ 0.95.

Dengan demikian indeks-indeks yang dapat digunakan untuk

menguji kelayakan sebuah model dapat dilihat dalam tabel sebagai

berikut:

Kriteria Nilai Kritis (cut off value)

Chi-Square Diharapkan kecil Probability > 0.005

Cmin/DF < 2.00

GFI > 0.90

AGFI > 0.90

TLI > 0.95

CFI > 0.95

RMSEA < 0.08

(43)

28

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

IV.1 Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini didapat dari hasil

penyebaran kuesioner kepada responden yang berjumlah total sebanyak 175

responden. Hasil kuesioner dapat dilihat pada lampiran no 2. Hasil

kuesioner inilah yang dijadikan sebagai data primer dalam penelitian ini.

IV.2 Validitas dan Reliabilitas

Data penelitian yang diperoleh dari penyebaran kuesioner akan diuji

validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu. Berikut hasil dari uji validitas

dan reliabilitas data penelitian.

IV.2.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menilai apakah instrumen penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini sudah sesuai dan valid sehingga dapat

digunakan untuk mencari data primer lainnya.

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16. Suatu

item instrumen penelitian dikatakan VALID jika nilai probabilitas korelasi <

(44)

Korelasi

Antara Korelasi Nilai Probabilitas Korelasi Kesimpulan Item no 1

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas

IV.2.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software

SPSS 16.0 dan berikut hasil pengujian reliabilitas :

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.874 14

(45)

Nilai Koefisien yang dihasilkan dari Cronbach’s Alpha adalah 0.874.

Sesuai kriteria, nilai yang dihasilkan sudah lebih besar dari 0.50, maka hasil

data hasil kuesioner memiliki tingkat reliabilitas yang baik, atau dengan kata

lain data hasil kuesioner dapat dipercaya

IV.3 Uji Kesesuaian Model

Pada bab ini akan dilakukan analisis Structural Equation Modelling

(SEM) dengan melakukan uji kesesuaian dan uji statistik dari hasil

pengolahan SEM terhadap model penelitian pada gambar III.2.

Hasil pengujian data dapat dilihat secara lengkap di gambar berikut :

.60

(46)

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai kesesuaian yang dihasilkan

hanyalah 0.000, hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan

antara matrik kovarians data dengan matrik kovarian yang akan diestimasi..

Nilai probabilitas yang diterima untuk uji kesesuaian sebesar p>0.05 atau

p>0.01 (Hulland,1996). Karena nilai probabilitas masih kecil maka model

penelitian diatas belum memenuhi persyaratan dalam uji kesesuaian.

Berikut ringkasan hasil kriteria pengujian kesesuaian model

penelitian:

Kriteria Hasil Model Nilai Kritis (cut off value)

Evaluasi Model

Chi-Square 137.043 Diharapkan kecil Baik

Probability 0.000 > 0.01 Buruk

Tabel 4.3 Hasil Uji Kesesuaian Model

IV.4 Modifikasi Uji Kesesuaian Model I

Pada uji kesesuaian yang dilakukan sebelumnya, hasil yang diperoleh

adalah model belum sesuai / fit sehingga diperlukan modifikasi model agar

hasil uji kesesuaian bisa mememuhi kriteria goodness of fit suatu model.

Modifikasi model bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah

dengan cara mengeluarkan faktor-faktor yang tidak signifikan terhadap

(47)

Pada model sebelumnya, nilai signifikan faktor PU4 dan BI1 termasuk

rendah. Nilai faktor PU4 hanya sebesar 0.19 dan niai BI1 sebesar 0.31.

Karena nilai kedua faktor ini kurang cukup signifikan terhadap variabel

masing-masing maka kedua faktor tersebut dapat dikeluarkan dari model

penelitian.

Model yang telah dimodifikasi tersebut diuji lagi kesesuaiannya dan

hasilnya sebagai berikut:

(48)

Dari hasil pengolahan data atas model yang telah dimodifikasi

didapatkan nilai probabilitas sebesar 0.004. Sesusai kriteria nilai

probabilitas yang diterima untuk uji kesesuaian yaitu sebesar p>0.05 atau

p>0.01 (Hulland,1996), maka model yang telah dimodifikasi ini juga belum

diterima kesesuaiannya dan masih merupakan model yang buruk meskipun

hasil Goodness of Fit Index model data diatas sebesar 0.929 menunjukkan

bahwa model penelitian diatas memiliki tingkat Goodness of Fit yang baik.

Berikut rincian tabel lengkap hasil kriteria-kriteria lain untuk

pengujian kesesuaian model penelitian yang telah di modifikasi.

Kriteria Hasil Model Nilai Kritis (cut off value)

Evaluasi Model

Chi-Square 78.055 Diharapkan kecil Baik

Probability 0.004 > 0.01 Buruk

Tabel 4.4 Hasil Uji Kesesuaian Modifikasi Model Penelitian

IV.5 Modifikasi Uji Kesesuaian Model Tahap II

Hasil uji kesesuaian pada model yang telah dimodifikasi sebelumnya

masih diperoleh model belum sesuai / fit sehingga diperlukan modifikasi

(49)

model. Pada model sebelumnya, dilakukan modifikasi model dengan cara

mengeluarkan faktor-faktor yang tidak signifikan terhadap suatu variabel.

Karena hasil yang diperoleh belum sesuai maka pada penelitian ini

dilakukan modifikasi model dengan cara menghilangkan variabel yang tidak

signifikan pada model penelitian ini.

Pada model sebelumnya, nilai signifikan variabel ATT termasuk

rendah. Nilai variabel ATT hanya sebesar 0.29. Nilai variabel PU dan

PEOU yang mempengaruhi ATT juga rendah dengan nilai 0.30. Karena

nilai signifikan pada variabel ATT ini kurang cukup signifikan pada model

penelitian ini maka variabel ATT dikeluarkan dari model penelitian.

Model yang telah dimodifikasi tersebut diuji lagi kesesuaiannya dan

hasilnya sebagai berikut:

(50)

Dari hasil pengolahan data atas model yang telah dimodifikasi

didapatkan nilai probabilitas sebesar 0.022. Sesusai kriteria nilai

probabilitas yang diterima untuk uji kesesuaian yaitu sebesar p>0.05 atau

p>0.01 (Hulland,1996), maka model yang telah dimodifikasi ini dapat

diterima. Nilai goodness of fit yang dihasilkan juga memenuhi kriteria

kesesuaian dengan nilai sebesar 0.947. Kriteria-kriteria kesesuaian yang lain

juga baik dan memenuhi persyaratan.

Berikut rincian tabel lengkap hasil kriteria-kriteria lain untuk

pengujian kesesuaian model penelitian yang telah di modifikasi pada tahap

II:

Kriteria Hasil Model Nilai Kritis (cut off value)

Evaluasi Model

Chi-Square 50.085 Diharapkan kecil Baik

Probability 0.02 > 0.01 Baik

Tabel 4.5 Hasil Uji Kesesuaian Modifikasi Model Penelitian Tahap II

Dengan hasil pengujian yang telah dilakukan, maka model penelitian

modifikasi tahap II merupakan model penelitian terbaik karena memenuhi

(51)

IV.6 Uji Kausalitas Model

Uji kausalitas model atau uji statistik terhadap hubungan antar

variabel yang nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk menjawab

hipotesis yang diajukan. Uji statistik hasil pengolahan dengan SEM

dilakukan dengan melihat tingkat signifikansi hubungan antar variabel yang

dapat dilihat berdasarkan nilai Probability (P) dan Critial Ratio (CR)

masing-masing hubungan antar variabel. C.R. identik dengan t-hitung dalam

analisis regresi. Oleh karena itu C.R. yang lebih besar dari 2.0

menunjukkan bahwa variabel-variabel itu secara signifikan merupakan

dimensi dari faktor laten yang dibentuk.

Tabel berikut ini menampilkan nilai-nilai koefien regression weight

sebagai hasil uji statistik.

Estimate S.E C.R P

(52)

Dari hasil pengolahan data diatas dapat diketahui bahwa nilai C.R dari

masing-masing hubungan antar variabel adalah lebih besar dari 2.0 dan ini

menunjukkan bahwa masing-masing hubungan antar variabel memiliki

tingkat signifikan yang memenuhi nilai standard.

Hasil pengujian kausalitas model ini nantinya digunakan untuk

menjawab hipotesis-hipotesis yang diajukan di rumusan permasalahan

dalam penelitian ini, apakah hipotesisnya diterima atau ditolak dengan cara

menganalisis nilai P dan C.R pada masing-masing hubungan antar variabel.

IV.7 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji hipotesis penelitian

yang diajukan dalam penelitian ini. Pengujian hipotesis didasarkan atas

pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis SEM, dengan cara

menganalisis nilai regresi seperti yang ditampilkan pada tabel uji kausalitas

data. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menganalisis nilai C.R

(Critical Ratio) dan nilai P (Probability). Apabila hasilnya menunjukkan

nilai yang memenuhi syarat tersebut, maka hipotesis penelitian yang

diajukan dapat diterima.

Secara rinci pengujian hipotesis penelitian dibahas secara bertahap

sesuai dengan hipotesis yang telah diajukan. Pada penelitian ini diajukan

enam hipotesis yang selanjutnya pembahasannya dilakukan dibagian berikut

(53)

IV.7.1 Pengujian Hipotesis I

Hipotesis pertama pada penelitian ini adalah Perceived Ease of Use

(PEOU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived Usefulness

(PU). Dari pengolahan data diketahui bahwa nilai C.R. (Critical Ratio)

untuk hubungan antara variabel PEOU dengan PU seperti terlihat pada tabel

uji kausalitas adalah sebesar 6.521 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.00.

Kedua nilai ini menunjukkan hasil hubungan kedua variabel ini memenuhi

syarat, yaitu diatas 2.00 untuk CR (Critical Ratio) dan dibawah 0.01 untuk

nilai P (Probability).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis pertama penelitian

ini dapat diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa Perceived Ease of

Use (PEOU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Perceived

Usefulness (PU).

Kemudahan penggunaan EXELSA bagi pengguna dalam hal ini

adalah mahasiswa mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap manfaat

penggunaan EXELSA. Semakin mudah mahasiswa dalam memahami

menu-menu dan fitur yang ada pada EXELSA maka akan semakin besar

juga tingkat penerimaan dan penggunaan terhadap EXELSA.

Dari pengujian ini maka dapat disimpulkan bahwa EXELSA sudah

cukup mudah digunakan dan dipahami bagi mahasiswa Universitas Sanata

(54)

IV.7.2 Pengujian Hipotesis II

Hipotesis kedua pada penelitian ini adalah Perceived Ease of Use

(PEOU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Attitude Toward Using

(ATT). Hipotesis ini ditolak karena pada model penelitian terbaik dan yang

diterima, variabel Attitude Toward Using (ATT) dihapus karena tidak

memberikan nilai yang signifikan.

Kemudahan penggunaan EXELSA ternyata tidak memberikan

pengaruh yang signifikan kepada mahasiswa untuk menggunakannya. Hal

ini mungkin bisa disebabkan karena faktor lain di EXELSA yang

menyebabkan mahasiswa tidak mau menggunakan EXELSA walaupun

EXELSA sangat mudah digunakan.

IV.7.3 Pengujian Hipotesis III

Hipotesis ketiga pada penelitian ini adalah Perceived Usefulness (PU)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Attitude Toward Using (ATT).

Hipotesis ini ditolak karena pada model penelitian terbaik dan yang

diterima, variabel Attitude Toward Using (ATT) dihilangkan karena tidak

memberikan nilai yang signifikan.

Manfaat yang didapat saat menggunakan EXELSA ternyata tidak

memberikan pengaruh kepada sikap mahasiswa untuk menggunakan

EXELSA dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini mungkin bisa

disebabkan karena faktor lain di EXELSA yang menyebabkan mahasiswa

tidak mau menggunakan EXELSA walaupun EXELSA dirasa sangat

(55)

IV.7.4 Pengujian Hipotesis IV

Hipotesis keempat pada penelitian ini adalah Perceived Usefulness

(PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Behavioral Intention (BI).

Dari pengolahan data diketahui bahwa nilai C.R. (Critical Ratio) untuk

hubungan antara variabel PU dengan BI seperti terlihat pada tabel uji

kausalitas adalah sebesar 7.148 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.00.

Kedua nilai ini menunjukkan hasil hubungan kedua variabel ini memenuhi

syarat yaitu diatas 2.00 untuk CR (Critical Ratio) dan dibawah 0.01 untuk

nilai P (Probability).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis keempat

penelitian ini dapat diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa Perceived

Usefulness (PU) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Behavioral

Intention (BI).

Nilai manfaat yang diperoleh mahasiswa setelah menggunakan

EXELSA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perilaku

mahasiswa untuk terus menggunakan EXELSA. Semakin tinggi manfaat

yang didapat dalam menggunakan EXELSA maka semakin tinggi juga

kecenderungan mahasiswa untuk terus menggunakan EXELSA

IV.7.5 Pengujian Hipotesis V

Hipotesis kelima pada penelitian ini adalah Attitude Toward Using

(ATT) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Behavioral Intention

(56)

diterima, variabel Attitude Toward Using (ATT) dihilangkan karena tidak

memberikan nilai yang signifikan.

Sikap mahasiswa dalam menggunakan EXELSA ternyata tidak

memberikan pengaruh kepada mahasiswa untuk terus menggunakan

EXELSA secara berkala ataupun rutin dalam kegiatan belajar. Mahasiswa

hanya menggunakan beberapa kali saja dan kemudian mungkin tak pernah

menggunakannya lagi. Hal ini mungkin bisa dijadikan saran bagi pihak

P3MP mengapa mahasiswa Universitas Sanata Dharma tidak mau

menggunakan EXELSA secara rutin dan berkala.

IV.7.6 Pengujian Hipotesis VI

Hipotesis keenam pada penelitian ini adalah Behavioral Intention (BI)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap Actual Use (AU). Dari

pengolahan data diketahui bahwa nilai C.R. (Critical Ratio) untuk hubungan

antara variabel BI dengan AU seperti terlihat pada tabel uji kausalitas adalah

sebesar 6.405 dengan nilai P (Probability) sebesar 0.00. Kedua nilai ini

menunjukkan hasil hubungan kedua variabel ini memenuhi syarat yaitu

diatas 2.00 untuk CR (Critical Ratio) dan dibawah 0.05 untuk nilai P

(Probability).

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hipotesis keenam penelitian

ini dapat diterima. Penelitian ini membuktikan bahwa Behavioral Intention

(BI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Actual Use (AU).

Tingkat kecenderungan mahasiswa dalam penggunaan EXELSA

(57)

EXELSA secara nyata. Semakin sering mahasiswa menggunakan EXELSA

maka semakin besar manfaat dan fungsi dari EXELSA. Ini menandakan

bahwa EXELSA benar-benar perlu dan sangat bermanfaat bagi mahasiswa

selaku penggunanya.

IV.8 Rangkuman Hasil Hipotesis

Pengujian hipotesis-hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini

sudah diuji dan hasilnya sebagian hipotesis diterima dalam penelitian ini.

Rangkuman lengkap dari hasil pengujian hipotesis berdasarkan uji

kausalitas untuk model penelitian yang diajukan ditampilkan dalam tabel

berikut:

No Hipotesis Uraian Kesimpulan

1 Hipotesis I PEOU mempengaruhi PU Diterima

2 Hipotesis II PEOU mempengaruhi ATT Ditolak

3 Hipotesis III PU mempengaruhi ATT Ditolak

4 Hipotesis IV PU mempengaruhi BI Diterima

5 Hipotesis V ATT mempengaruhi BI Ditolak

6 Hipotesis VI BI mempengaruhi AU Diterima

(58)

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan setelah melakukan penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Model Technology Acceptance Model (TAM) yang diperkenalkan

oleh Davis dapat digunakan dalam penelitian mengenai EXELSA

ini. Dengan penelitian ini didapatkan faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi penerimaan mahasiswa terhadap EXELSA.

2. Model akhir yang memenuhi kriteria Goodness of Fit dalam

penelitian ini merupakan hasil dari modifikasi terhadap model awal

penelitian. Langkah modifikasi dilakukan dengan menghapus satu

variabel yaitu Attitude Toward Using karena tidak memberikan

nilai yang signifikan dalam penelitian penerimaan mahasiswa

terhadap EXELSA.

3. Ditolaknya 3 hipotesis yang berhubungan dengan Attitude Toward

Using berdasarkan teori Technology Acceptance Model (TAM) ini

bisa disebabkan karena sikap perilaku mahasiswa yang memang

tidak menggukan EXELSA secara rutin / berkala sehingga

(59)

V.2 Saran

Dengan adanya penelitian mengenai penerimaan EXELSA ini, maka

beberapa saran yang dapat dikemukakan adalah :

1. Untuk penelitian selanjutnya :

a. Penelitian selanjutnya mungkin bisa dilakukan penelitian

mengenai penerimaan mahasiswa terhadap EXELSA di

masing-masing fakultas atau pun masing-masing-masing-masing kampus.

b. Penelitian selanjutnya bisa diteliti penerimaan mahasiswa

terhadap EXELSA berdasarkan perbedaan jenis kelamin.

2. Untuk P3MP selaku pengembang EXELSA:

a. Mahasiswa akan lebih sering menggunakan EXELSA apabila

mahasiswa merasa mendapatkan manfaat yang lebih setelah

menggunakan EXELSA.

b. Mahasiswa akan lebih sering menggunakan EXELSA apabila

semua yang dibutuhkan mahasiswa disediakan secara lengkap di

EXELSA. Misalnya informasi lowongan kerja, beasiswa dan

lain-lain.

c. EXELSA membuat atau mengadakan sesuatu hal yang

menyebabkan mahasiswa tertarik untuk terus menggunakan

(60)

45

DAFTAR PUSTAKA

Al-Gahtani, Said S. (2001), “The Applicability of TAM Outside North America: An Empirical Test in the United Kingdom”

Davis, F. D., Bagozzi, R. P., dan Warshaw, P. R. (1989) User acceptance of computer technology: comparison of two theoretical models. Management Science, Vol. 35, No. 8, 982-1003.

Davis, Fred D., 1989, “Measurement Scales for Perceived Usefulness

and Perceived Ease of Use”.

Ferdinand, Augusty (2002), “Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Bandung.

Hong, Weiyin, Thong, James, Y.L., Wong, Wai-Man & Tam, Yan, Kar (Winter, 2001/2002), “Determinants of User Acceptance of Digital Libraries: An Empirical Examination of Individual Differences and System Characteristics”

Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (1991), Metode Penelitian Survai, Edisi Revisi, Penerbit LP3ES, Jakarta.

Milchrahm, Elisabeth (2003), “Modelling the Acceptance of Information Technology“

P3MP

http://www.exelsa.usd.ac.id/modules.php?mod=92f3a0bcc722ac5a4535288ae 256fb86

(61)

46

Sugiyono, Prof. Dr (2006), “Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R& D”, Alfabeta, Bandung.

Suparmoko (1991), Metode Penelitian Praktis edisi ke 3, BPFE Yogyakarta.

Venkatesh, V., dan Morris, M. G. (2000) Why dont men ever stop to ask for directions? Gender, social influence, and their role in technology acceptance and usage behavior? MIS Quarterly, Vol. 24, No. 1, 115-139.

Wahid, F. (2004), “Technology Acceptance Model untuk memprediksi Penerimaan Internet di Indonesia”, TEKNOIN, Special Edition, November, pp. 67-77.

Wahid, F. (2007), “Using the Technology Adoption Model to Analyze Internet Adoption and Use among Men and Woman in Indonesia”, The Electronic Journal and Information Systems in Developing Countries, Vol. 32, pp. 1—8

Wikipedia,

(62)

47

LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Kuesioner

Nama : Kuesioner Penerimaan

Penggunaan EXELSA

Program Studi : http://www.exelsa.usd.ac.id/

Angkatan :

Berikan tanda centang (√) pada kotak jawaban yang telah disediakan untuk

menjawab masing-masing pertanyaan.

Ket : SS = Sangat Setuju, S = Setuju, R = Ragu-Ragu, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju

No Pertanyaan SS S R TS STS

Perceived Ease of Use / Persepsi Kemudahan 1. Saya merasa EXELSA mudah digunakan 2. Saya merasa EXELSA mudah dipelajari 3. Saya dapat memahami dan menggunakan

berbagai fasilitas yang disediakan EXELSA

Perceived Usefulness / Persepsi Kegunaan

4. EXELSA dapat meningkatkan efektivitas proses belajar

5. EXELSA dapat mempermudah saya dalam mengerjakan tugas kuliah

6. EXELSA bermanfaat dalam proses belajar saya

7. EXELSA mempermudah interaksi saya dengan mahasiswa dan dosen

Attitude Toward Using / Sikap Penggunaan

8. Saya suka dengan tampilan/interface EXELSA 9. Saya suka dengan fitur dan layanan EXELSA

Behavioral Intention / Perilaku Penggunaan

(63)

48

---Terima Kasih Atas Partisipasinya--

 11. Saya akan tetap menggunakan EXELSA untuk

mendapatkan informasi atau berita lain seputar USD

12. Saya akan menyarakan penggunaan EXELSA kepada teman mahasiswa lain yang belum menggunakan

Actual Usage / Penggunaan Exelsa

13. Saya menggunakan EXELSA setiap seminggu sekali

(64)

Lampiran II. Data Hasil Kuesioner

No Resp PEOU_1 PEOU_2 PEOU_3 PU_1 PU_2 PU_3 PU_4 ATT_1 ATT_2 BI_1 BI_2 BI_3 AU_1 AU_2

1 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5

2 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 3 3 4

3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4

4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4

5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4

6 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 5 4 4

7 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4

8 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4

9 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3

10 4 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3

11 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 3

12 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3

13 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3

14 3 4 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3

15 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3

16 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3

17 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3

18 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4

19 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3

20 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3

21 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 2 2

(65)

23 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 4 3 3

24 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3

25 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 3

26 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3

27 2 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3

28 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3

29 5 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3

30 5 5 5 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 3

31 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4

32 3 3 3 4 4 2 2 2 4 3 3 3 3 4

33 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3

34 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 4 4

35 4 4 3 3 3 3 4 4 2 2 4 3 4 3

36 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3

37 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3

38 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3

39 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3

40 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3

41 4 4 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 3 4

42 4 4 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 4

43 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 3 3

44 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3

45 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3

46 3 3 1 2 3 4 3 3 3 4 4 4 2 4

Gambar

Gambar 2.1 Technology Acceptance Model (TAM)
Tabel 3.1 Jumlah Item Skala Penelitian
Gambar 3.1 Alur Metode Penelitian
Gambar 3.2 Model Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan, Pada tahap perencanaan ini, hal- hal yang dilakukan guru adalah : 1) Menyusun perbaikan rencana kegiatan belajar mengajar; 2) Menyusun perbaikan pedoman

Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Perencanaan Sumber Daya Manusia adalah suatu proses penting dalam menentukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jenis cendawan pelarut fosfat baik dengan penambahan pupuk 50% NPK anorganik dan 100% NPK anorganik secara nyata

Begitupun sebaliknya menyadari bahwa lembaga pendidikan sangat membantu mereka untuk menyiapkan SDM yang berkualitas tentu sesuai dengan keinginan mereka sendiri dengan

BidangKawasan Permukiman dan Tata RuangKawasan dipimpin oleh Kepala Bidang,mempunyai tugas melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan

Frekuensi menggoreng terhadap kenaikan angka asam Batas angka peroksida yang

Secara individual (parsial) MVA sebagai proksi variabel kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.Sedangkan pada pengujian biaya lingkungan,

Dari hasil penelitian didapatkan terapi sindrom pramenstruasi yang paling sering dilakukan pada remaja di Pondok Pesantren K.H Sahlan Rosjidi Universitas