i
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PENGETAHUAN EKONOMI
DENGAN SIKAP EKONOMIS SISWA SLTA DI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
OLEH :
Leni Widiyati : 041324044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ii
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PENGETAHUAN EKONOMI
DENGAN SIKAP EKONOMIS SISWA SLTA DI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
SKRIPSI
Oleh:
LENI WIDIYATI
NIM: 041324044
Disetujui Oleh:
Pembimbing 1
Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si Tanggal: 24 Juli 2009
Pembimbing II
iii
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PENGETAHUAN EKONOMI DENGAN SIKAP EKONOMIS SISWA SLTA DI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
Oleh Leni Widiyati NIM: 041324044
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 10 Agustus 2009
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si ………
Sekretaris Indra Darmawan, S.E., M.Si ………...
Anggota Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si ………
Anggota Drs. P. A. Rubiyanto ………
Anggota Indra Darmawan, S.E., M.Si ………
Yogyakarta, 10 Agustus 2009
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Dekan
iv
HALAMAN MOTTO
Life it’s simple, just choose your life and don’t look back
Hidup itu sederhana, pilihlah jalan hidupmu dan jangan menyesal dengan pilihanmu maka kau akan menemukan kebahagiaanmu.
Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitar anda dengan penuh kesadaran.
Hidup adalah ibadah maka berikanlah yang terbaik untuk sesamamu karena Allah akan memberikan lebih dari yang kamu berikan kepada saudaramu itu. .
Mereka berkata bahwa setiap orang membutuhkan tiga hal yang akan membuat mereka bahagia di dunia ini yaitu; seseorang untuk dicintai, sesuatu untuk
dilakukan, dan sesuatu untuk diharapkan.
Sakit hati dan kecewa adalah ilusi kebahagiaan yang nyata.
Dikecewakan merupakan suatu hal yang menyakitkan dalam hidup kita. Apalagi yang mengecewakan adalah orang terdekat atau orang yang paling kita sayangi.
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Saya persembahkan skripsi ini kepada:
Kedua orang tuaku, Bapak Hadi Nur Cahyo dan Ibu
Murjinem
Kakakku Murjoko
Adikku Sahid Murwanto
Adik kecilku Linda Astuti
Special dihati Mas Abe
“Put goal in concrete, Put your strategy in Sands”
Ciptakan nilai atau tambahan nilai, maka sukses sudah pasti
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 10 Agustus 2009
Penulis,
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : LENI WIDIYATI
Nomor Mahasiswa : 041324044
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PENGETAHUAN EKONOMI DENGAN SIKAP EKONOMIS SISWA SLTA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya maupun member royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Dengan demikian pernyataan ini saya buat sebenarnya Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 10 Agustus 2009 Yang menyatakan
viii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA PENGUASAAN PENGETAHUAN EKONOMI DENGAN SIKAP EKONOMIS SISWA SLTA DI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
Leni Widiyati
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penguasaan pengetahuan ekonomi dengan sikap ekonomis siswa SLTA di DIY, yang meliputi perencanaan penggunaan uang, kebiaaan menabung, penentuan prioritas, dan sikap produktif siswa.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan tes, yaitu dengan mencari data-data primer yang berasal dari siswa SLTA di DIY. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah korelasiProduct Moment.
Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa:
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan pengetahuan ekonomi dengan perencanaan penggunaan uang oleh siswa SLTA di Daerah Istimewa Yogyakarta.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan pengetahuan ekonomi dengan kebiasaan menabung siswa SLTA di Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan pengetahuan ekonomi dengan penentuan prioritas siswa SLTA di Daerah Istimewa Yogyakarta.
ix
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE MASTERY OF ECONOMICS TOWARDS THE ECONOMICAL BEHAVIOR OF SENIOR HIGH SCHOOL
STUDENTS IN YOGYAKARTA SPECIAL REGION
Leni Widiyati
SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA
2009
This research intends to know the relationship between the mastery of economics towards the economical behavior of Senior High School students in Yogyakarta Special Region, which caver the management of money use, habits of saving, determination of priority, and students’ productive behavior.
The type of this research is descriptive. Techniques of data collection are questionnaire and test. The data came from Senior High School students in Yogyakarta Special Region. Techniques of data analysis used to test hypothesis was Product Moment correlation.
Based on data analysis, it can be concluded that:
1. There is positive and significant relationship between the mastery of economics towards the management of money used by Senior High School students in Yogyakarta Special Region.
2. There is positive and significant relationship between the mastery of economics towards the habits of saving of Senior High School students in Yogyakarta Special Region.
3. There is positive and significant relationship between the mastery of economics towards the determination of priority of Senior High School students in Yogyakarta Special Region.
x
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan antara Penguasaan Pengetahuan Ekonomi Dengan Sikap Ekonomis Siswa SLTA di Daerah
Istimewa Yogyakarta”.
Skripsi in disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan. Penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak dalam menyusun skripsi
ini, sehingga penulis menggucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Fakultas dan Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Kepala Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Ekonomi dan selaku Dosen Pembimbing I yang penuh kesabaran dan ketelitian membimbing penulis selama penyusunan skripsi.
4. Bapak Drs. P.A. Rubiyanto selaku Dosen Pembimbing II yang penuh kesabaran, perhatian, dan ketekunan membimbing penulis dalam menyusun skripsi.
5. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si selaku Dosen Tamu terima kasih atas saran
dan masukannya.
xi
7. Ayahku tercinta (Hadi Nur Cahyo) terima kasih atas selama ini yang telah memberikan segala-galanya yang tak ternilai dan yang terbaik untukku serta telah
mendoakanku sampai saat ini.
8. Ibunda tersayang (Murjinem) yang telah melahirkan aku ke dunia serta
membesarkanku dengan penuh kesabaran. Kasih sayangmu tak akan pernah tergantikan oleh siapapun. Terima kasih telah menjadi ibu yang terbaik bagiku. 9. Kakakku tersayang Murjoko terima kasih atas dukunganya, dan bantuanya baik
itu dalam bentuk spiritual maupun material, Thenkyuuuu,,,,,,,,,,,,,,
10. Adikku tersayang Sahit Murwanto dan Linda Astuti terima kasih semangatnya,
kakakmu ini belum bisa membalas semua kebaikkan dan bantuan kalian selama ini. Tunggu kakak menjadi orang sukses dulu yach heheh,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
11. Special buat Mas Abe yang tercinta, terima kasih atas dukungan dan
semangatnya. Terima kasih juga atas kasih sayangnya yang engkau berikan padaku selama ini, Kamu anugerah yang terindah yang pernah aku miliki,,,,,,
12. Buat temanku Is Rahayu terima kasih sobat, atas kebersamaan kita selama ini kamu memang teman terbaikku, kamu bisa menjadi teman curhatku disaat aku sedih maupun senang, thenkyuu sobat…
13. Buat teman-temanku Sigit terima kasih kamu temanku yang baik yang selalu membantuku tapi kadang-kadang juga ngayelke hehe…, Santi, Kristin, Riri,
xii
14. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu namun telah memberikan segala bentuk bantuan, serta dukungan sehingga proses penyusunan
skripsi ini dapat terlaksana dengan lancar.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari sempurna dan sangat
banyak kekurangannya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adannya kritik dan saran yang membangun sehingga nantinya penulis dapat memperbaikinya.
Akhirnya, penulis sangat berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca ataupun pihak-pihak yang membutuhkan.
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……… . ii `
HALAMAN PENGESAHAAN ………... iii
MOTTO ………... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN……….. v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……… vi
ABSTRAK………. vii
ABSTRACT………... viii
KATA PENGANTAR………. ix
DAFTAR ISI………... xiii
DAFTAR TABEL……… xvii
DAFTAR GAMBAR……… xviii
BAB I PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI... 8
xiv
1. Pengertian pengetahuan ... 8
2. Pengetahuan ekonomi ... 9
3. Pengetahuan dasar ilmu ekonomi ... 9
4. Pembelajaran pengetahuan ekonomi dan pengukurannya 12 B. Kemampuan Siswa Dalam Perencanaan Penggunaan Uang 13 1. Pengertian perencanaan... 13
2. Tahap dasar perencanaan ... 14
3. Manfaat membuat rencana ... 15
C. Kebiasaan Dalam Menabung ... 15
1. Pengertian kebiasaan ... 15
2. Pengertian tabungan ... 16
3. Manfaat tabungan ... 17
D. Kemampuan Siswa Membuat Prioritas Dalam Pemenuhan Kebutuhan ... 17
E. Kemampuan Siswa Dalam Bersikap Produktif ... 18
F. Penelitian Yang Relevan ... 20
G. Kerangka Pemikiran ... 21
H. Hipotesis ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 23
A. Jenis Penelitian... 23
B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 23
xv
D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 24
F. Jenis dan Sumber Data ... 28
G. Teknik Pengumpulan data ... 29
1. Metode tes ... 29
2. Metode angket ... 29
3. Metode observasi ... 30
H. Instrumen Penelitian Dan Teknik Pengukuran ... 30
1. Instrumen penelitian... 30
2. Teknik pengukuran ... 34
I. Uji Coba Instrumen ... 34
1. Uji Validitas instrumen angket ... 35
2. Uji validitas soal tes ... 36
J. Teknik Analisis Data... 37
1. Uji asumsi ... 38
2. Uji hipotesis ... 39
BAB IV GAMBARAN UMUM ... 42
A. SMAN 1 Ngemplak Sleman Yogyakarta... 42
1. Sejarah singkat SMAN 1 Ngemplak Sleman Yogyakarta 41 2. Visi, Misi, dan Tujuan SMAN 1 Ngemplak Sleman Yogyakarta ... 42
xvi
1. Sejarah singkat SMK BOPKRI 1 Yogyakarta ... 44
2. Visi, Misi, dan Tujuan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.. 45
3. Organisasi di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta ... 46
C. SMAN 1 Prambanan Sleman Yogyakarta ... 47
1. Sejarah singkat SMAN 1 Prambanan Sleman Yogyakarta 47 2. Visi, Misi, dan Tujuan SMAN 1 Prambanan Yogyakarta 49 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
A. Hasil Penelitian ... 51
1. Deskripsi data penelitian ... 51
2. Uji Asumsi ... 54
3. Uji Hipotesis ... 56
B. Pembahasan... 60
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Keterbatasan ... 75
C. Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 77
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pengetahuan Dasar Ilmu Ekonomi... 10
Tabel 2 Model Kerangka Pemikiran ... 21
Tabel 3 Kisi-kisi soal tes penguasaan pengetahuan ekonomi siswa .. 31
Tabel 4 Kisi-kisi angket ... 33
Tabel 5 Distribusi frekuensi penguasaan pengetahuan ekonomi siswa 51 Tabel 6 Ringkasan hasil uji normalitas ... 54
Tabel 7. 1 Tabel uji korelasi Product momen dari Pearson ... 56
Tabel 7. 2 Tabel uji korelasi Product momen dari Pearson ... 57
Tabel 7.3 Tabel uji korelasi Product momen dari Pearson ... 58
xviii
DAFTAR GAMBAR
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sudah memasuki era globalisasi, secara umum globalisasi diartikan sebagai proses terintegrasinya kehidupan antar negara kearah masyarakat dunia yang saling terkait, saling tergantung dan saling
mempengaruhi. Era globalisasi membawa dampak yang sangat besar terhadap aspek kehidupan manusia disemua lapisan masyarakat. Globalisasi membawa
dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif globalisasi adalah semakin banyaknya barang-barang luar negeri masuk ke dalam negeri sehingga masyarakat dalam negeri dapat memenuhi kebutuhannya yang
dulunya tidak dapat dipenuhi karena tidak adanya barang tersebut. Perubahan yang sangat menonjol yang merupakan dari dampak negatif globalisasi yaitu
terjadi pada sikap remaja setara SMA yang bersikap konsumtif atau tidak ekonomis dalam mengkonsumsi barang atau jasa. Sikap tidak ekonomis siswa tampak pada perilaku siswa dalam berkonsumsi, yaitu pola konsumsi
yang irasional.
Sedangkan yang dimaksud dengan pola konsumsi yang irasional
adalah tindakan mengkonsumsi barang atau jasa tanpa pertimbangan-pertimbangan yang mendalam mengenai manfaat, nilai guna dan kesesuaian dengan kebutuhan. Pola konsumsi yang irasional ini dipengaruhi oleh mode
penting seperti ulang tahun, syukuran, mentraktir teman, perayaan valentine dan kebiasaan berbelanja produk-produk yang berlebihan. Dikalangan remaja
rasa ingin menunjukkan bahwa mereka juga dapat mengikuti mode yang sedang beredar sangatlah besar, padahal mode itu sendiri selalu berubah-ubah
sehingga para remaja tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya sehingga muncul perilaku yang konsumtif.
Kata konsumtif yang dimaksud adalah perilaku konsumen yang
mencari kepuasan dengan membelanjakan uangnya untuk barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan. Perilaku konsumtif tidak terbatas pada
golongan ekonomi tertentu, dapat terjadi pada siapa saja, lelaki, perempuan, tua, muda, kaya maupun miskin. Remaja adalah salah satu pasar yang potensial bagi produsen karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia
remaja. Disamping itu remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan
uangnya. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar dan menawarkan beragam produk untuk membentuk dan melengkapi identitas remaja. Masa remaja adalah masa transisi
perkembangan antara kanak-kanak dan masa dewasa. Masa dimana seorang manusia sedang mengalami perkembangan yang begitu pesat, baik secara
fisik, psikologis maupun sosial. Remaja juga memasuki tahap dimana sudah lebih bijaksana dan sudah lebih mampu membuat keputusan sendiri. Hal ini meningkatkan kemandirian remaja termasuk memiliki pilihan mandiri
sendiri produk apa yang ingin dibeli. Jadi belanja bagi remaja bisa dianggap sebagai sebuah perayaan kemandirian dan kebebasan untuk memilih apa yang
dikehendakinnya.
Namun di lain pihak remaja sebagai konsumen cenderung memiliki
karakteristik mudah terpengaruh, mudah terbujuk iklan, tidak berpikir hemat, dan kurang realitis. Oleh karena itu remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Masa remaja
adalah masa yang tidak realistik. Pada masa ini, umumnya remaja memandang kehidupan sesuai dengan sudut pandangnya sendiri dan juga
dengan kenyataannya. Selain itu, bagaimana remaja memandang segala sesuatu bergantung pada emosinya sehingga menentukan pandanganya terhadap suatu objek psikologis. Sulitnya emosi remaja umumnya belum
stabil, sehingga cenderung mudah untuk dipengaruhi. Dalam kaitanya dengan perilaku remaja sebagai konsumen walaupun sebagian besar tidak memiliki
penghasilan tetap, tetapi ternyata mereka memiliki pengeluaran yang cukup besar.
Selain itu juga sebagian besar siswa remaja tidak dapat menerapkan
ilmu ekonomi yang mereka peroleh. Sebenarnya ilmu ekonomi mempelajari tindakan-tindakan ekonomis manusia. Tindakan ekonomis ada hubungannya
dengan keadaan dimana alat-alat pemuas kebutuhan selalu kurang (jarang atau langka) dibandingkan dengan kebutuhan yang ada. Alat kebutuhan yang jarang harus diatur, dibagi-bagi menurut kemungkinan-kemungkinan
dengan bertindak ekonomis berdasarkan pada prinsip ekonomi. Selain itu juga ilmu ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan
produksi, konsumsi, dan distribusi. Dengan pengetahuan ilmu ekonomi tersebut seharusnya manfaat yang diperoleh siswa dalam belajar ekonomi adalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi dengan
mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta melatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang terjadi di
masyarakat serta dapat melatih cara bertindak ekonomis.
Tetapi pada kenyataanya banyak siswa belum menerapkan pengetahuan ekonomi yang mereka peroleh dalam pelajaran ekonomi dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya dalam hal membuat perencanaan anggaran. Untuk mengkonsumsi suatu barang dan jasa kebanyakan siswa belum
membiasakan membuat suatu perencanaan anggaran terlebih dahulu sehingga dalam penggunaan sumber-sumber yang tersedia, misalnya keuangan tidak dapat terkelola secara efektif dan efisien. Seorang siswa remaja yang terbiasa
konsumtif, menunjukkan bahwa dirinya belum mempunyai kesadaraan skala prioritas. Belum paham mana yang penting dan belum bisa mengatur apa
yang harus didahulukan.
Oleh karena itu peneliti akan mencoba untuk meneliti mengenai hubungan penguasaan pengetahuan ekonomi terhadap sikap ekonomis siswa
sikap produktif yaitu dengan judul “HUBUNGAN ANTARA PENGUASAN PENGETAHUAN EKONOMI DENGAN SIKAP
EKONOMIS SISWA SLTA DI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA”
B. Identifikasi masalah
1. Pembatasan Masalah
Dari uraian diatas maka terungkap berbagai permasalahan yang menarik untuk diangkat penelitian. Namun untuk memfokuskan
penelitian maka pembahasan perlu dibatasi pada hubungan penguasaan pengetahuan ekonomi dengan sikap ekonomis siswa SLTA yang meliputi perencanaan, prioritas, kebiasaan menabung, dan bersikap produktif
siswa.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah:
a. Apakah ada hubungan antara penguasaan pengetahuan ekonomi
dengan kemampuan siswa dalam perencanaan penggunaan uang ? b. Apakah ada hubungan antara penguasaan pengetahuan ekonomi
dengan penentuan prioritas pemenuhan kebutuhan siswa?
d. Apakah ada hubungan penguasaan pengetahuan ekonomi dengan sikap produktif siswa?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hubungan antara penguasaan pengetahuan ekonomi dengan perencanaan penggunaan uang siswa SLTA di DIY.
2. Untuk mengetahui hubungan antara penguasaan pengetahuan ekonomi
dengan penentuan prioritas siswa SLTA di DIY.
3. Untuk mengetahui hubungan antara penguasaan pengetahuan ekonomi
dengan kebiasaan menabug siswa SLTA di DIY.
4. Untuk mengetahui hubungan antara penguasaan pengetahuan ekonomi dengan sikap produktif siswa SLTA di DIY.
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi siswa yang berhubungan dengan penguasaan pengetahuan ekonomi
dengan sikap ekonomis siswa dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini dapat menambah referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang berguna bagi mahasiswa atau siapa saja yang
pengetahuan sosial yang berhubungan dengan penguasaan pengetahuan ekonomi terhadap sikap ekonomis
3. Bagi Peneliti
Dapat mengetahui secara mendalam mengenai pengaruh penguasaan
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengetahuan Ekonomi
a. Pengertian pengetahuan
Menurut Poedjawijatna (1991 : 14) pengetahuan adalah hasil dari tahu. Kalau orang misalnya tahu bahwa penguasaan teori ekonomi itu
dapat mempengaruhi cara pembelanjaan barang setiap hari, maka ia mengakui ”cara pembelanjaan setiap hari” dipengaruhi oleh penguasaan
teori ekonomi itu. Pengakuan terhadap sesuatu itu dapat disebut pengetahuan karena pengakuan itu dihasilkan dari tahu lebih dahulu. Oleh karena itu dalam pengetahuan ada pengakuan terhadap sesuatu yang telah
di ketahuinya.
Adapun pengetahuan dibagi menjadi dua, yaitu pengetahuan khusus
dan pengetahuan umum. Kedua pengetahuan ini diperoleh oleh manusia dengan pegalaman baik dengan cara belajar yang sudah terencana dengan baik maupun dengan belajar yang tidak terencana, dan keduanya ini
dialami oleh manusia. Formasi pengetahuan merupakan bentuk perolehan ilmu-ilmu yang telah dipelajari.
b. Pengetahuan Ekonomi
Pengertian pengetahuan ekonomi adalah pengetahuan yang berisi
tentang persoalan-persoalan yang berhubungan dengan daya upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat (Rasdjidin dkk,
1994: 15). Persoalan-persoalan dalam ekonomi adalah kelangkaan kebutuhan akan barang dan jasa lebih banyak dibandingkan dengan alat pemuas kebutuhan yang dimiliki. Dengan demikian untuk mendapatkan
kepuasan dengan alat pemuas kebutuhan yang dimiliki, manusia harus melakukan pemilihan pemenuhan kebutuhan. Ilmu ekonomi membantu
manusia untuk mencapai kemakmuran yang maksimal dari sumber-sumber atau alat-alat yang tersedia, agar masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat dalam menentukan pilihan terbaik, maka perlu penguasaan
pengetahuan ekonomi.
Pengetahuan ekonomi menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan
masalah pokok ekonomi dan bagaimana cara mengatasinya menurut Fakih dan Bunyamin (1990:14).
c. Pengetahuan dasar ilmu ekonomi
Konsep kunci untuk memahami ilmu ekonomi adalah kelangkaan dalam kaitannya dengan bagaimana manusia berusaha memuaskan
kebutuhannya yang tidak terbatas dengan sumber daya yang terbatas. Prinsip utamanya adalah sumber daya alam dan manusia yang tersedia tidaklah cukup untuk dapat memuaskan kebutuhan manusia yang tidak
menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memproduksi, menukar, dan mengkonsumsi barang dan jasa. Berikut adalah konsep-konsep dasar
dalam ilmu ekonomi menurut G.L Bach dan kawan-kawannya yang dikutip oleh James A. Bank.
Tabel 1: Pengetahuan Dasar Ilmu Ekonomi
No Isi / Keterangan
1 Konsep-konsep fundamental a. Kelangkaan
b. Opportunity cost dan trade offs c. Produktifitas
d. Sistem perekonomian e. Lembaga-lembaga ekonomi
f. Pertukaran uang dan saling ketergantungan 2 Pengetahuan ekonomi makro
a. Pendapatan nasional b. Penawaran agregat c. Permintaan agregat d. Pengangguran e. Inflasi dan deflasi
f. Kebijakan moneter g. Kebijakan fiskal
3 Pengetahuan ekonomi mikro a. Pasar dan harga
b. Penawaran dan permintaan c. Persaingan dan struktur pasar d. Distribusi pendapatan
e. Peran pemerintah
4 Pengetahuan ekonomi internasional
b. Hambatan-hambatan perdagangan c. Neraca pembayaran dan nilai tukar 5 Pengetahuan pengukuran dan metode
a. Tabel
b. Grafik dan chart
c. Nisbah (ratio) dan persentase d. Angka indeks
e. Nilai nominal dan niali real f. Rerata
6 Tujuan sosial yang luas a. Kebebasan ekonomi b. Efisiensi ekonomi c. Keadilan ekonomi d. Kestabilan harga e. Pertumbuhan ekonomi
Pengetahuan-pengetahuan ekonomi di atas harus dikaitkan satu sama
lain. Kaitan antara satu pengetahuan dengan pengetahuan lainnya akan membentuk model ekonomi atau teori ekonomi. Model atau teori ekonomi
adalah penyederhanaan dari kenyataan ekonomi yang kompleks yang digunakan untuk membuat perkiraan (prediksi) atas dunia nyata.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa konsep dasar
ekonomi yang harus dimengerti dan dikuasai siswa meliputi: konsep fundamental, konsep ekonomi makro, konsep ekonomi mikro, ekonomi
d. Pembelajaran pengetahuan ekonomi dan pengukurannya.
Menunut Samuelson yang dikutif Iskandar Putong (2000:15)
menyatakan bahwa “ekonomi merupakan suatu studi bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan dengan atau tanpa menggunakan
uang”. Dengan menggunakan sumber-sumber daya yang terbatas tetapi dapat dipergunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk keperluan konsumsi,
sekarang dan dimasa yang akan datang kepada berbagai orang dan golongan masyarakat.
Dalam Depdiknas (2003:1) “Ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui
pilihan-pilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi". Mata pelajaran ekonomi bukan hanya sekedar memberikan pengetahuan yang
bersifat teoritis saja tetapi mempunyai fungsi yang lebih dari itu. Depdiknas (2003:12) fungsi mata pelajaran ekonomi adalah mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, dengan cara
mengenal berbagai kenyataan dan peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta berlatih dan adil memecahkan masalah ekonomi yang
terjadi di lingkungan masyarakat.
Tingkat penguasaan pengetahuan ekonomi dipelajari dan dikembangkan melalui proses belajar ekonomi. Dalam belajar
dalam wujud penguasaan kompetensi dasar yang merupakan pernyataan atau memadai tentang pengetahuan, ketrampilan, sikap dan nilai-nilai yang
direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak setelah siswa menyelesaikan suatu aspek atau sub aspek mata pelajaran tertentu. Hasil
belajar merupakan pernyataan kemampuan siswa (Depdiknas, 2003: 4).
B. Kemampuan Siswa Dalam Perencanaan Penggunaan Uang
1. Pengertian perencanaan
Perencanaan berarti melihat jauh ke depan dan menentukan apa yang
akan dikerjakan dimasa yang akan datang, merencanakan kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan, serta mempersiapkan semua yang perlu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Gilarso, l997: 23).
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi waktu yang akan datang dalam perencanaan dan kegiatan yang diputuskan
akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. (Hani Handoko, 1984: 78)
Perencanaan merupakan permulaan untuk bertindak melakukan
kegiatan yang telah ditentukan dan juga dijadikan sebagai salah satu baro-meter kesuksesan kegiatan yang dilaksanakan. Perencanaan yang baik
akan mendukung keberhasilan tujuan yang ingin dicapai sekaligus akan menjadikan efektif dan efesien kegiatan yang dilaksanakan, begitu juga sebaliknya perencanaan yang tidak baik akan menjadikan kegiatan tidak
2. Tahap dasar perencanaan
Semua kegiatan perencanaan pada dasarnya melalui empat tahap
yaitu:
a. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan.
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan seseorang. Tanpa rumusan tujuan yang jelas seseorang tidak dapat menggunakan sumber daya secara efektif.
b. Merumuskan keadaan saat ini
Pemahaman akan posisi sekarang dari tujuan yang hendak dicapai
adalah sangat penting karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Setelah keadaan dianalisa maka rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan yang lebih lanjut.
c. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan.
Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasikan untuk mengukur kemajuan seseorang dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor intern dan ekstern yang dapat membantu mencapai tujuan atau yang mungkin
dapat menimbulkan masalah. d. Mengembangkan rencana.
Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif untuk mencapai tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif-alternatif terbaik (paling memuaskan)
3. Manfaat membuat rencana
Perencanaan merupakan suatu yang pertama dan terpenting di antara
fungsi-fungsi manajemen karena perencanaan merupakan dasar bagi fungsi-fungsi lainnya. Tanpa rencana semua pekerjaan akan kacau. Jadi
kegunaan perencanaan adalah:
a. Sebagai pedoman untuk mencapai tujuan
b. Untuk menghemat biaya; dengan adanya perencanaan, penggunaan
sumber-sumber yang tersedia seperti manusia/tenaga kerja, alat-alat, dan keuangan dapat lebih efektif dan efisien.
c. Sebagai sarana untuk melakukan pengawasan, apakah tujuan yang telah ditetapkan tercapai atau tidak.
C. Kebiasaan Dalam Menabung
1. Pengertian kebiasaan
Kebiasaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus setiap hari. Kegiatan yang telah ditentukan tidak semua dilakukan secara terus menerus, tetapi dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Orang
sibuk tidak selalu melakukan kebiasaan yang dapat menghasilkan sesuatu yang berguna dan banyak.
Setiap manusia akan selalu berusaha mempertahankan kehidupannya. Dengan demikian konsekwensi logisnya adalah manusia akan selalu berusaha untuk memenuhi segala keinginan dan kebutuhan
kadang-kadang dihadapkan pada kebiasaan-kebiasaan baik yang bersifat pemenuhan kebutuhan maupun hanya keinginan yang harus dijalani dalam
setiap hari.
2. Pengertian tabungan
Penghasilan yang diterima oleh suatu keluarga tidak selalu seluruhnya dibelanjakan lagi untuk membeli barang-barang kebutuhan hidup. Orang kaya dengan penghasilan yang tinggi tidak akan
menghabiskan seluruh penghasilannya untuk dikonsumsi (kecuali kalau kekayaannya itu diboroskan dengan cara hidup serba mewah). Tetapi
orang-orang sederhana pun harus berusaha untuk menyisihkan sekedar uang, agar kemudian hari bisa membeli barang-barang yang agak mahal. Dengan demikian secara sederhana tabungan dapat dipahami, bagian dari
penghasilan yang tidak dibelanjakan untuk konsumsi disebut tabungan. Dalam menabung atau menyimpan uang yang tidak dibelanjakan
untuk konsumsi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, antara lain, di simpan di bank, menanam saham, pembelian barang-barang yang menghasilkan keuntungan dan lain-lain. Tabungan dapat memberi manfaat
pada masa yang akan datang (di hari tua) dan masa yang sifatnya secara spontan dan darurat yang membutuhkan pembiayaan yang tinggi.
Seorang ahli ilmu ekonomi yaitu Keynes, mempunyai pendapat bahwa pengeluaran seseorang untuk konsumsi dipengaruhi oleh pendapatannya. Semakin tinggi tingkat pendapatannya maka tingkat
Sejalan dengan pemikiran tersebut, kiranya mudah untuk dimengerti bahwa seseorang yang tingkat pendapatannya semakin tinggi, semakin
besar pula tabungannya karena tabungan merupakan bagian dari pendapatan yang tidak dikonsumsikan. Sedangkan konsumsi yang
mengacu pada suatu kegiatan konsumsi yang bukan sekedar mengacu pada habisnya sesuatu yang dikonsumsi dapat diartikan sebagai sebuah kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna/manfaat suatu barang dan jasa.
3. Manfaat tabungan
Tabungan mempunyai bermacam-macam manfaat yaitu antara lain:
a. Membentuk cadangan untuk keperluan mendadak seperti sakit atau hari suram.
b. Dapat membeli barang yang harganya melebihi kemampuan daya beli
biasa atau rutin (misalnya tanah, rumah, kendaraan, dan lain-lain) c. Bila disalurkan lewat perbankan juga dapat menumpuk dana untuk
pembangunan nasional (Gilarso, 1997 : 20).
D. Kemampuan Siswa Membuat Prioritas Dalam Pemenuhan Kebutuhan
Karena sumber-sumber yang tersedia tidak mencukupi untuk mendapatkan semua hal yang dibutuhkan, maka mesti memilih kebutuhan
yang didahulukan, mana yang terpaksa dinomerduakan. Prioritas adalah mempertimbangkan kebutuhan mana yang harus didahulukan. Yaitu dengan pertimbangan prinsip ekonomi. Karena sumber yang dipakai untuk keperluan
mempertimbangkan bagaimana kebutuhan yang banyak itu dapat dipenuhi dengan sebaik mungkin (optimal) dan apa/berapa yang harus dikorbankan
(dilepaskan) dibandingkan dengan apa/berapa hasil yang diperoleh (Gilarso,1997: 12).
Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan membutuhkan barang atau jasa. Sebaliknya untuk memenuhi kebutuhan manusia (konsumen), maka produsen akan berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa.
Ketidakmampuan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa sebagai alat pemuas kebutuhan itulah yang menimbulkan kelangkaan kebutuhan dan
berusaha mendapatkan dengan melakukan sejumlah pengorbanan. Keadaan ini akan mendorong produsen untuk berusaha menawarkan berbagai alat pemuas kebutuhan.
E. Kemampuan Siswa Dalam Bersikap Produktif
Dalam psikologi sikap didefenisikan sebagai produk dari proses sosialisasi dimana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsangan yang di
terimanya (Mar’at, 1981: 9). Menurut Gorden Allport sikap adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek atau
kelompok obyek yang disenangi secara konsisten (Kotler, 200: 200). Sikap adalah suatu pandangan hidup sebagai suatu kesatuan nilai yang diimplikasikan pada pemutusan suatu keinginan (Krathwohl, 1964: 319).
Beberapa pengertian sikap tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa sikap merupakan penentuan suatu tindakan dalam melaksanakan suatu pilihan
dihadapkan pada suatu permasalahan. Permasalahan-permasalahan yang muncul dalam kehidupan (pemenuhan kebutuhan) beraneka ragam dan itu
akan dipengaruhi oleh kemampuan baik berupa ketrampilan, pengetahuan, maupun ekonomi.
Keterbatasan sumber-sumber ekonomi di satu pihak, dan banyaknya kebutuhan di lain pihak timbulnya persoalan ekonomi; bagaimana dengan sumber-sumber yang terbatas itu kita dapat memenuhi kebutuhan hidup yang
banyak dan beraneka ragam, untuk itu cara bertindak yang tepat untuk mengatasinya yaitu dengan memanfaatkan sumber-sumber ekonomi yang
langka itu sebaik mungkin. Inilah yang disebut dengan cara bertindak ekonomis.
Perlu ditegaskan bahwa cara berpikir ekonomis tidak hanya menyangkut
soal bagaimana memakai atau menghabiskan sumber-sumber yang telah tersedia (konsumtif), misalnya bagimana menggunakan penghasilan yang
tertentu dan terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup. Prinsip ekonomi pada dasarnya menyangkut suatu sikap mental atau cara berpikir yang produktif yaitu keterbatasan sumber ekonomi menantang untuk berusaha mencapai hasil
yang maksimal.
Usaha untuk mencapai hasil yang maksimal membutuhkan biaya yang
konsumen. Biaya merupakan beban yang tidak mensyaratkan apakah biaya itu harus merupakan pengeluaran yang merupakan biaya eksplisit.
F. Penelitian Yang Relevan
1. Andri Suryaningsih, Skripsi: 2006. Program Sarjana, Pendidikan Ekonomi Koperasi UNY, ”Pengaruh Penguasaan Konsep Ekonomi dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Pola Perilaku Konsumsi Siswa SMA 1 Wonosari”. Metode penelitian Ex-Post Facto melalui pendekatan kuantitatif yaitu menganalisis data dengan alat statistik dalam bentuk
angka. Dengan hasil/kesimpulan sebagai berikut :
a. Terdapat pengaruh yang signifikan penguasaan konsep ekonomi dan pendapatan orang tua terhadap pola perilaku konsumsi siswa.
b. Ada sumbangan yang efektif penguasaan konsep ekonomi dan pendapatan orang tua terhadap pola perilaku konsumsi siswa.
2. Galuh Cindra, Sekripsi: 2005. Program Sarjana, Pendidikan Ekonomi Koperasi UNY, ”Pengaruh Penguasaan Konsep Ekonomi dan Pendapatan Orang Tua Terhadap Pola Perilaku Konsumsi Siswa SMA di Purwokerto”. Metode penelitian Ex-Post Facto melalui pendekatan kuantitatif yaitu menganalisis data dengan alat statistik dalam bentuk
angka. Dengan hasil/kesimpulan sebagai berikut:
b. Ada sumbangan yang efektif penguasaan konsep ekonomi dan pendapatan terhadap pola perilaku konsumsi siswa.
G. Kerangka Pemikiran
Ada hubungan antara penguasaan pengetahuan ekonomi dengan sikap ekonomis siswa. Hubungan tersebut antara lain mengenai perencanaan, kebiasaan menabung, membuat prioritas dan sikap produktif siswa. Variabel
bebas (X) yaitu sikap ekonomis yang meliputi faktor perencanaan, kebiasaan menabung, membuat prioritas, dan sikap produktif. Sedangkan variabel
terikatnva adalah (Y) yaitu penguasaan pengetahuan ekonomi.
Tabel 2: Model Kerangka Pemikiran
Keterangan:
--- =Memiliki hubungan negatif
= Memiliki hubungan positif X 1
X 2
X 3
X 4
H. Hipotesis
Berdasarkan pada tinjauan teori dan kerangka pemikiran di atas maka
diajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan
pengetahuan ekonomi dengan perencanaan penggunaan uang siswa SLTA di DIY.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan
pengetahuan ekonomi dengan kebiasaan menabung siswa SLTA di DIY. 3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan
pengetahuan ekonomi dengan penentuan prioritas siswa SLTA di DIY. 4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara penguasaan
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Ex-Post Facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut (Sugiyono, 1999:7). Penelitian ini bersifat korelasional karena ingin mengetahui hubungan antara variabel X dan Y.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menganalisis data dengan alat statistik dalam bentuk angka-angka.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian merupakan responden yang terlibat langsung dalam penelitian yang berperan sebagai pemberi informasi yang
berhubungan dengan objek penelitian. Sebagai subyek yang memberi informasi dalam penelitian ini adalah siswa SLTA kelas dua Objek
2. Objek penelitian adalah variabel yang di teliti baik variabel bebas maupun variabel terikat Yaitu penguasaan pengetahuan ekonomi siswa dan sikap
ekonomis siswa yang meliputi perencanaan, sikap menabung, membuat prioritas, dan sikap produktif.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2009 sampai dengan Juli 2009.
2. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yang dipilih untuk penulisan skripsi adalah di Daerah Istimewa Yogyakarta alasan karena merupakan kota pelajar dan
kota besar yang terdapat berbagai tempat pembelanjaan.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi penelitian
Populasi adalah “keseluruhan subyek penelitian” (Suharsimi
Arikunto, 2002: 102). Dalam penelitian ini populasinya siswa SLTA di DIY diambil tiga sekolah di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu SMAN I
Ngemplak, SMK BOPKRI 1 Yogyakarta, SMAN 1 Prambanan dengan cara random sampling secara bertingkat. Yaitu merandom SLTA dan merandom kelas. Dimana masing-masing sekolah diambil satu kelas yaitu
2. Sampel penelitian
Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak tiga sekolah.
Pengambilan sampel didasarkan pada ketentuan apabila populasi kurang dari 100, maka populasi itu diambil semuanya sehingga penelitian tersebut
disebut penelitian populasi. Namun apabila populasi lebih dari 100, maka pengambilan sampel berkisar 20-50%. Berkaitan dengan hal tersebut, populasi dalam penelitian ini lebih dari 100, oleh karena itu teknik
pengambilan sampel dilakukan atas dasar prosentase yaitu 20-50%.
E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 99) variabel penelitian adalah
obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu:
a. Variabel bebas (X)
Variabel bebas berupa sikap ekonomis yang meliputi perencanaan dengan simbul (X1), prioritas dengan simbul (X2), menabung dengan
simbul (X3), dan produktif dengan simbul (X4). b. Variabel terikat (Y)
2. Pengukuran variabel a. Variabel bebas
1) Perencanaan (X1)
Perencanaan berarti melihat jauh ke depan dan menentukan
apa yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang, merencanakan kegiatan-kegiatan apa yang perlu dilakukan, serta mempersiapkan semua yang perlu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
(Gilarso, 1997: 23).
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan
mempertimbangkan kondisi waktu yang akan datang pada saat perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.
2) Membuat prioritas pemenuhan kebutuhan (X2)
Prioritas adalah mempertimbangkan kebutuhan yang dipilih
yang harus didahulukan dengan pertimbangan prinsip ekonomi, yaitu bagaimana kebutuhan yang banyak itu dapat dipenuhi dengan sebaik mungkin (optimal) dan apa/berapa yang harus dikorbankan
(dilepaskan) dibandingkan dengan apa/berapa hasil yang diperoleh (Gilarso, 1997: 2)
Kebutuhan yang dianggap paling penting atau mendesak dilaksanakan lebih dulu dengan mempertimbangkan berbagai macam hal dan tidak lepas dari pertimbangan prinsip ekonomi.
memberikan sumbangan dalam penentuan pemutusan kebutuhan yang dianggap mendesak.
3) Sikap produktif (X3)
Sikap produktif yaitu merupakan sikap bagaimana
seseorang berusaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan dan melakukan sesuatu yang mendapatkan suatu hasil, tidak hanya menghabiskan suatu
barang tertentu. Variabel yang diukur yaitu besarnya pemasukan baik yang diperoleh dengan usaha sendiri maupun pemberian dari
orang tua dan pengeluaran siswa dalam kebutuhan setiap hari baik yang bersifat mendadak maupun yang terencana dengan baik.
Pengeluaran yang dilakukan akan selalu dipengaruhi oleh
pemasukannya dan orientasi kedepannya, tidak asal menyenangkan akan tetapi lebih dari menyenangkan yaitu memberikan manfaat
bagi dirinya dan orang lain 4) Tabungan (X4)
Yang dimaksud dengan tabungan yaitu bagian dari
penghasilan yang tidak dibelanjakan untuk konsumsi. Variabel yang diukur mengenai pendapatan yang telah di peroleh, besarnya
b. Variabel terikat (Y)
Pengetahuan-pengetahuan ekonomi menyangkut hal-hal yang
berkaitan dengan masalah pokok ekonomi dan bagaimana cara mengatasinya menurut Fakih dan Bunyamin (1999:14).
Konsep-konsep dasar ilmu ekonomi adalah Konsep-konsep fundamental, Konsep-konsep ekonomi makro, konsep ekonomi mikro, ekonomi internasional, pengukuran dan metode yang digunakan serta tujuan sosial yang luas
dari ilmu ekonomi.. Variabel yang diukur yaitu mengenai penguasaan konsep ekonomi siswa.
F. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini jenis data yang dibutuhkan terdiri dari dua macam
data, yaitu: 1. Data primer
Data primer adalah data yang langsung di dapat dilapangan, tidak melalui sumber tertulis atau literatur. Data primer yang dibutuhkan adalah data mengenai perencanaan, data prioritas, data kebiasaan menabung
siswa, data sikap produktif siswa dan data penguasaan pengetahuan ekonomi siswa. Data primer ini diperoleh melalui kuisioner dan tes.
2. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain, misalnya
adalah data-data yang diperoleh dari hasil-hasil penelitian se-jenis, kepustakaan atau sumber tertulis lainya yang menginformasikan keadaan
sekolah yang akan diteliti dan gambaran umum mengenai sekolahan.
G. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, perlu ditentukan teknik yang dianggap lebih tepat untuk menjelaskan
masalahnya, yaitu: 1. Metode tes
Pengertian tes menurut Suharsimi Arikunto (2002:127) adalah serentetan pertanyaan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelejensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok. Tes yang digunakan adalah tes buatan sendiri yang merupakan seperangkat pernyataan yang dijabarkan dari pengetahuan
ekonomi. Tes ini digunakan sebagai pengumpulan data tentang penguasaan pengetahuan ekonomi siswa. Tes yang dimaksud adalah tes tertulis yang harus dijawab oleh seorang siswa untuk mengetahui kualitas
penguasaan pengetahuan ekonomi. 2. Metode angket
3. Metode observasi
Observasi adalah metode pengambilan data dengan pengamatan secara
langsung di lapangan. Observasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data lengkap dan mengetahui secara langsung sikap ekonomis siswa.
H. Instrumen Penelitian Dan Teknik Pengukuran
1. Instrumen penelitian
Instrumen merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian. Penyusunan instrumen harus dilakukan dengan hati-hati dan
teliti agar jangan sampai terjadi kesalahan “instrumen adalah alat bantu yang digunakan dalam pengumpulan data” (Suharsimi Arikunto, 2002:118). Selanjutnya juga dikatakan bahwa “ benar tidaknya data
tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data, instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan
reliabel" (Suharsimi Arikunto, 2002: 118).
Bertitik tolak dari penyusunan instrumen untuk variabel-variabel penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti, maka dari variabel-variabel
tersebut kemudian ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan.
Supaya penyusunan instrumen lebih sistematis, sehingga mudah dikontrol, dikoreksi dan dikonsultasikan pada orang yang ahli, maka komponen-komponen dari variabel yang akan diteliti tersebut di susun dalam bentuk
sehingga pihak yang berkepentingan tahu apa yang dimaksud dalam item instrumen tersebut (Sugiono, 1999: 86-88).
a. Soal-soal tes
Soal tes digunakan untuk mengukur tingkat penguasaan pengetahuan
ekonomi dari siswa. Jenis tes yang digunakan adalah tes objektif dengan bentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban (a, b, c, d, dan e).
Tabel 3. Kisi-kisi soal tes penguasaan pengetahuan ekonomi siswa
No Variabel Indikator No
butir
b. Opportunity cost dan trade offs c. Produktifitas
d. Sistem perekonomian e. Lembaga-lembaga ekonomi f. Pertukaran uang dan saling
ketergantungan
2 Ekonomi makro
a. Pendapatan nasional b. Penawaran agregat c. Permintaan agregat d. Pengangguran e. Inflasi dan deflasi f. Kebijakan moneter g. Kebijakan fiskal
3 Ekonomi mikro a. Pasar dan harga
b. Penawaran dan permintaan c. Persaingan dan struktur pasar d. Distribusi pendapatan
e. Peran pemerintah
15 16,17
18 19 20
4 Ekonomi internasional
a. Keunggulan absolut dan keunggulan komparatif b. Hambatan-hambatan
perdagangan
c. Neraca pembayaran dan nilai tukar
21
22
23
5 Pengukuran dan metode
a. Tabel
b. Grafik dan chart
c. Nisbah (ratio) dan prosentase d. Angka indeks
e. Nilai nominal dan nilai real f. Rerata
6 Tujuan sosial yang luas
a. Kebebasan ekonomi b. Efisiensi ekonomi c. Keadilan ekonomi d. Kenstabilan harga e. Pertumbuhan ekonomi
b. Kuesioner/angket
Kuesioner atau angket salah satu instrumen penelitian yang digunakan
untuk mengumpulkan data-data. Data yang diperoleh dari angket digunakan untuk mengukur sikap ekonomis siswa. Skala pengukuran
dalam angket menggunakan model skala likert yang hanya ada dua pilihan yaitu: jika sesuai (Ya) dan jika tidak sesuai (tidak). Dalam angket berisi daftar pertanyaan tentang perencanaan, prioritas, dan
sikap produktif siswa.
Tabel 4. kisi-kisi angket
No Variabel Indikator No
butir
Jml
1. Perencanaan Tujuan
- jangka pendek - jangka panjang Menyadari keadaan
- saat ini - akan datang Menyadari
- Inventarisasi kebutuhan. - Mempertimbangkan cost
benefit
3. Kebiasaan menabung
- Jumlah pengeluaran - Jumlah masukan - Pola kehidupan
- Pemenuhan kebutuhan
16,17
- Jenis kegiatan - Sumber ekonomi - Cara berpikir ekonomi
pemanfaatan pemeliharaan - Pembagian waktu
22, 23
2. Teknik pengukuran a. Penskoran hasil tes
Teknik penskoran yang digunakan untuk menentukan tingkat penguasaan pengetahuan ekonomi dengan cara mencari jawaban yang benar. Jawaban yang benar diberi skor 1 dan jawaban yang salah diberi
skor 0
b. Penskoran hasil angket
Teknik penskoran hasil angket yang digunakan untuk menentukan tingkat sikap ekonomis siswa dengan cara siswa yang menjawab ya diberi skor 2 dan siswa yang menjawab tidak diberi skor 1.
I. Uji Coba Instrumen
bisa disebut dengan kegiatan uji coba (try out) instrumen. Apabila data yang diperoleh dari uji coba ini sudah sesuai dengan yang seharusnya, berarti
instrumennya sudah baik, sudah valid (Suharsimi Arikunto, 2002: 161). Instrumen yang telah disusun kemudian diuji cobakan kepada responden di
luar subyek penelitian yang dibagikan kepada siswa kurang lebih 50 siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2002: 160) yang menyatakan bahwa sampel untuk uji coba instrumen diambil sebesar 15-50
orang di luar subyek penelitian. 1. Uji Validitas instrumen angket
Validitas pengukuran berhubungan dengan kesesuaian dan kecermatan fungsi ukur alat yang digunakannya, suatu alat pengukur dikatakan valid bila benar-benar sesuai dan menjawab secara cermat
variabel yang akan diukur. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevaliditasan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah
instrumen dikatakan baik apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi Arikunto, 2002: 158).
Sehubungan dengan validitas alat ukur, Suharsimi Arikunto (2002: 159), membedakan dua macam validitas alat ukur yaitu validitas logis dan
adalah validitas yang diperoleh dengan jalan mencobakan instrumen pada sasaran yang sesuai dengan sasaran dalam penelitian.
Berdasarkan pada uraian diatas maka pengujian validitas logis instrumen dalam penelitian ini, dilakukan dengan jalan mengkonsultasikan
butir-butir instrumen yang telah disusun kepada ahli dalam hal ini dosen pembimbing. Pengujian validitas empiris dapat menggunakan teknik analisis butir, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan
skor totalnya. Hal ini diperjelas oleh Suharsimi Arikunto (2002: 146) bahwa skor butir dipandang sebagai X dan skor total sebagai Y. Analisis
butir pada instrumen penelitian ini diuji dengan korelasi Product Moment dari Pearson melalui program SPSS versi 13.0
Rumus Korelasi:
rxy : koefisien korelasi antara x dan y N : jumlah subyek
∑X : jumlah skor pertanyaan item
∑Y2
: jumlah kuadrat skor item
∑Y2
: jumlah kuadrat skor total
xy: Product dari deviasi x kali deviasi y (Suharsimi Arikunto, 2002)Setelah koefisien korelasi diperoleh, perlu dilakukan uji signifikansi 5%. Korelasi antara skor setiap item dengan skor total item,
hitung lebih kecil daripada r tabel maka butir soal yang disajikan dikatakan tidak valid. Koefisien korelasi instrumen menunjukkan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud
2. Uji Validitas soal tes
Butir soal yang dianalisis bersifat dikotomi yaitu hanya mempunyai dua macam angka/skor, skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 untuk
jawaban salah. Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus Point Biserial, yaitu ;
Mp Mt i
ph
= q
p
St
Keterangan:
phi
= koefisien korelasi biserial
Mp= rata-rata skor dari subyek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya
Mt = rata-rata skor total
St = standar deviasi dari skor total
P = proporsi siswa yang menjawab benar q = proporsi siswa yang menjawab salah q = 1- P (Suharsimi Arikunto, 1996: 26)
J. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengolah
data agar dihasilkan suatu kesimpulan yang tepat. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis deskriptif dan pengujian
hipotesis.
Pelaksanaan analisis deskriptif bertujuan untuk mengolah data yang diperoleh, kemudian disusun secara teratur, agar lebih mudah dimengerti. Data
dari setiap variabel dianalisis dengan analisis deskriptif untuk menentukan nilai rata-rata dan nilai simpangan baku. Sedangkan pengujian hipotesis
digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel Y terhadap X1, X2, X3, X4, teknik analisis tersebut lebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan analisis data yaitu Uji Normalitas.
1. Uji asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk memeriksa normal tidaknya sebaran distribusi data yang diperoleh. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan kertas peluang normal atau uji Chi Kuadrat (Sudjana,
1991:51). Selanjutnya dikatakan bahwa Asumsi normalitas perlu dicek keberlakuannya agar langkah-langkah selanjutnya dapat
dipertanggungjawabkan (Sudjana, 1991:291). Dalam penelitian ini uji Normalitas dilakukan dengan teknik kolmogorove smirnov test dengan rumus uji Chi Kuadrat yang penghitungannya menggunakan
Rumus Chi kuadrat :
Fh fh fo x
2 2
Keterangan : x2 = Chi kuadrat
fo = Frekuensi yang diperoleh dari observasi dalam sampel
Fh = Frekuensi yang diharapkan dalam populasi (Hadi, 1996:317)
Dalam perhitungannya, jika nilai Chi kuadrat yang diperoleh dalam perhitungan lebih kecil jika dibandingkan dengan harga Chi kuadrat yang tertera pada tabel, baik pada taraf signifikansi 5%
maupun pada taraf signifikansi 1% maka distribusinya normal (Sugiyono, 1999: 32).
2. Uji hipotesis
Sebagaimana tujuan dalam penelitian ini (untuk mengetahui
hubungan antara penguasaan pengetahuan ekonomi siswa dengan sikap ekonomis siswa yang melalui empat variabel), selanjutnya untuk menguji
hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan pengetahuan ekonomi terhadap perencanaan, membuat prioritas, kebiasaan menabung, sikap produktif siswa digunakan langkah-langkah yang di tempuh dalam
Dan hasil hitung yang diperoleh, kemudian dianalisis. Jika Ho yang berbunyi tidak ada hubungan antara penguasaan pengetahuan ekonomi
terhadap perencanaan, kebiasaan menabung, membuat prioritas dan sikap produktif siswa di daerah istimewa Yogyakarta ditolak dan Ha yang
berbunyi ada hubungan antara pengusaan pengetahuan ekonomi terhadap perencanaan, kebiasaan menabung, membuat prioritas dan sikap produktif siswa di daerah istimewa Yogyakarta diterima.
Kriteria pengambilan keputusan dengan menggunakan uji korelasi adalah sebagai berikut:
1. Apabila rxy dengan p ≤ 0,01 maka korelasi adalah sangat signifikan. Dengan demikian pengajuan hipotesis diterima yakni ada hubungan yang sangat signifikan antara variabel x dan y.
2. Apabila rxydengan p≤0,05 maka korelasi adalah signifikan. Itu berarti hipotesis yang diajukan diterima, yakni ada hubungan yang signifikan
antara variabel x dan y
3. Apabila rxy dengan p > 0,05 maka korelasi tidak signifikan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan ditolak, yakni tidak ada hubungan
antara variabel x dan y.
Untuk menentukan kuat tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dapat menggunakan ketentuan sebagai berikut
1. Interval korelasi antara 0,000 – 0,199 menunjukkan hubungan sangat rendah
2. Interval korelasi antara 0,200 – 0,399 menunjukkan hubungan rendah 3. Interval korelasi antara 0,400 – 0,599 menunjukkan hubungan sedang
4. Interval korelasi antara 0,600 – 0,799 menunjukkan hubungan kuat 5. Interval korelasi antara 0,800 – 1,000 menunjukkan hubungan sangat
42
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. SMAN 1 Ngemplak Sleman Yogyakarta
1. Sejarah Singkat SMAN 1 Ngemplak Sleman Yogyakarta
SMAN 1 Ngemplak Sleman Yogyakarta berdiri pada tahun 1996 M. Ia merupakan sekolah yang mempersiapkan generasi bangsa yang
sukses dalam segala bidang dan mempunyai keunggulan yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara sebagaimana
tersirat dalam lambang dan logo sekolah yang banyak mengandung arti antara lain kemenangan, kesuksesan, keunggulan, keberhasilan yang memuaskan.
SMAN 1 Ngemplak Sleman Yogyakarta ini mempunyai semboyan
AMARTA BUMI CONDRO SENGKOLO “HESTININGTYAS
HAMBUKO BUDI” yang mengandung harapan semua anak didik SMAN 1 Ngemplak menjadi intelektual yang militan dan mempunyai ketaqwaan yang tinggi. Sekolah ini mempunyai banyak kegiatan antara lain Bola
basket, mengepel kelas setiap hari sabtu, belajar kelompok, mengaji setiap hari minggu, dan lain-lain.
siswa setiap tahun. Guru-guru yang membimbing siswa sangat disiplin dan perhatian terhadap siswanya.
2. Visi, Misi, dan Tujuan SMAN 1 Ngemplak Sleman Yogyakarta
a. Visi
Visi SMAN 1 Ngemplak Sleman Yogyakarta adalah terwujudnya sekolah yang mampu menghasilkan keluaran yang sukses dalam segala
bidang yang berguna bagi diri sendiri, keluarga, bangsa dan Negara, mengembangkan kemampuan akademik bercakrawala global dengan
penerapan dan pengembangan kurikulum yang berlaku, baik kurikulum lokal maupun kurikulum nasional, Misi,
b. Misi
Misi SMAN 1 Ngemplak Sleman Yogyakarta adalah mengembangkan kedisiplinan, kepemimpinan, dan ketaqwaan melalui
berbagai kegiatan kesiswaan, baik melalui berbagai kegiatan kesiswaan, organisasi siswa, kegiatan ekstrakurikuler, kegiatan keagamaan maupun kegiatan lain yang baik.
c. Tujuan.
Tujuan SMAN 1 Ngemplak Sleman Yogyakarta adalah
meningkatnya efektifitas pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku, sehingga daya serap optimal, meningkatnya mutu lulusan dan jumlah siswa yang mendaftar dan diterima ke PTN, terjaganya kedisipilinan
kreativitas dan keterampilan siswa melalui kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler, dan tumbuhnya kesadaran siswa untuk melaksanakan
ajaran agamanya masing-masing.
B. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
1. Sejarah Singkat SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
SMK BOPKRI 1 Yogyakarta menempati gedung milik yayasan
BOPKRI yang terletak di Jl. Cik di Tiro No. 37 Yogyakarta. Ia mempunyai pendidikan sistem ganda (PSG) yang merupakan bentuk
penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan di sekolah dan dilaksanakan di dunia usaha/dunia industri. Sekolah ini bertujuan tamatannya diharapkan menampilkan dirinya sebagai orang beriman,
bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti yang luhur, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan berbangsa, memiliki
kemampuan dan ketrampilan praktis yang sesuai dengan studi dan jurusan masing-masing.
Isi pendidikan ini meliputi lima komponen progam pendidikan,
yaitu komponen pendidikan umum (normatif), komponen pendidikan dasar penunjang (adaptif), komponen pendidikan teori kejuruan
(produktif), komponen praktek profesi, dan komponen praktek keahlian profesi.
Proses pembelajarannya berfariatif, siswa yang merupakan anak
siswa yang masih asik dengan aktifitasnya sendiri dan kurang memperhatikan bahkan ada juga siswa yang mengerjakan tugas pelajaran
yang tidak sedang diajarkan itu.
2. Visi, Misi, dan Tujuan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
a. Visi
Visi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta adalah menjadi sekolah unggul yang menghasilkan lulusan cerdas terampil, mandiri, berani
berkopetisi dan berdasarkan kasih. b. Misi
Misi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta adalah melaksanakan proses pembelajaran secara optimal dalam iklim yang kondusif, mengembangkan etos kerja yang produktif dan efesiensi,
mengembangkan sekolah dengan instansi lain, dan mengembangkan sarana dan prasarana sekolah.
c. Tujuan
Tujuan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta yang ingin dicapai adalah 1) Mengembangkan system pembelajaran dan keterampilan kerja
praktek
2) Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi guru
3) Meningkatkan budaya kerja yang sesuai dengan dunia kerja
4) Memberikan bekal sikap mental, prilaku luhur dan kepribadian yang kuat.
6) Meningkatkan hubungan yang baik dengan instansi lain
7) Memperbaiki ruang kelas, laboratorium, dan perpustakaan yang
memadai
8) Mengadakan media, alat praktek dan buku sumber yang lengkap
3. Organisasi di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
---
---Gambar 1: Struktur organisasi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Keterangan :
= Garis Komando
= Garis Konsultasi
Kantor Dinas P dan P kota Yogyakarta Pengurus Yayasan
Bopkri Yogyakarta
Koordinator
BP/BK - BKK
Kepala Sekolah
Guru/Wali Kelas
. Guru/Wali Kelas
Ketua Jurusan
Siswa SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Komite Sekolah
Wakil Kepala Sekolah
C. SMAN 1 Prambanan Sleman Yogyakarta
1. Sejarah Singkat SMAN 1 Prambanan Sleman Yogyakarta
SMAN 1 Prambanan Sleman Yogyakarta berdiri sejak tahun 1985. Secara geografis terletak di jalan Prambanan Piyungan, sekitar 4 KM
kearah selatan dari Candi Prambanan, tepatnya SMA Negeri 1 Prambanan beralamatkan di dusun Madubaru, Madurejo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. SMA Negeri 1 Prambanan juga dikenal masyarakat
Prambanan seperti nama dusun yang berdampingan dengan lokasi SMA Negeri 1 Prambanan yaitu dusun Gumuk, maka juga biasa disebut SMA
Gumuk.
Perkembangan SMA Negeri 1 Prambanan dapat di lihat dari dekat, semakin memiliki daya tarik tersendiri. Hal ini disebabkan karena
dinamika perkembangannya dari tahun ke tahun menunjukan kemajuan yang semakin berarti dan dapat diterima di hati masyarakat Indonesia
khususnya masyarakat Prambanan dan sekitarnya. Prestasi SMA Negeri 1 Prambanan semakin hari semakin membaik, hal ini dapat dilihat dari hasil kelulusannya yang semakin banyak masuk ke perguruan tinggi negeri
maupun swasta, sekaligus semakin banyaknya animo yang akan sekolah di SMA Negeri 1 Prambanan semakin lama semakin banyak.
Oleh karena itu Pemerintah menyadari akan perlunya menambah kelas sehingga harus ada perubahan tipe dari tipe C yang membuka 3 atau 4 kelas setiap angkatan menjadi tipe B yang membuka kesempatan 6 kelas
pengajar dan tenaga kerja. Guru dan karyawan semakin tahun bertambah semakin banyak mengikuti perkembangan sekolah yang di sesuaikan
dengan kebutuhan, bahkan sampai sekarang masih meminta bantuan guru swata untuk mengabdikan diri di SMA Negeri 1 Prambanan dengan status
wiyata bakti, honoer.
Sejarah SMA Negeri 1 Prambanan dapat kita pelajari melalui perkembangannya dari tahap demi tahap. Dalam rangka memenuhi
kewajiban Pemerintah menyelenggarakan sistem Pendidikan seperti tertulis dalam Undang Undang Dasar 1945 di seluruh tanah air Indonesia
tidak ketinggalan di Kecamatan Prambanan Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 1985 didirikan sebuah Sekolah Menengah Atas Negeri Prambanan yang terletak di Dusun Madubaru,
Desa Madurejo, Kecamatan Prambanan,Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun sebelum gedung terselesaikan di bangun
maka siswa dididik di SMA Negeri 1 Kalasan yang terletak di jalan Jogya Solo, Tepatnya di Dusun Bogem maka masyarakat juga menyebutnya dengan SMA Bogem.
Di awal berdirinya walaupun gedung belum dibangun namun karena sudah mulai menerima siswa sebagai subyek didik maka yang
mengajar adalah Guru guru SMA Negeri 1 Kalasan dengan cara Proses belajar-mengajar dilaksanakan pada sore hari. Hal ini didasarkan disamping supaya tidak mengganggu proses belajar-mengajar SMA
meluangkan waktunya untuk mengajar di SMA Negeri 1 Prambanan yang dititipkan di SMA Negeri 1 Kalasan. Dari uraian di atas dapat dilihat
bahwa apabila guru belum ada maka kepala sekolahpun juga belum ada yang menerima Surat tugas. Pada tanggal 1 Januari SMA Negeri 1
Prambanan mulai menerima guru difinitif yang pertama SK pertama sebagai guru adalah Bapak Dalimin yang dengan latar belakang pendidikan D3 jurusan Ekonomi Akutansi dari Universitas Sebelas Maret
Solo Jawa tenggah.
2. Visi, Misi, dan Tujuan SMAN 1 Prambanan Yogyakarta
a. Visi
Visi SMAN 1 Prambanan Yogyakarta adalah menjadikan sekolah
berwawasan keunggulan dalam mutu, kepribadian, dan taqwa dengan indikator unggul dalam perolehan nilai ujian nasional (NUN), unggul
dalam persaingan ke PTN, unggul dalam kedisiplinan, unggul dalam kreativitas seni dan olah raga, unggul dalam aktivitas keagamaan, unggul dalam keterampilan dan berbahasa.
b. Misi
Misi SMAN 1 Prambanan Yogyakarta adalah melaksanakan
pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga daya serap siswa optimal, mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenal potensi dirinya sehingga dapat dikembangkan secara optimal,
penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut oleh siswa sehingga menjadi landasan terbentuknya kepribadian yang baik, menumbuhkan
semangat kemandirian dalam berusaha dan berkarya
(wiraswasta/wirausaha).
c. Tujuan
Tujuan SMAN 1 Prambanan Yogyakarta adalah meningkatnya efektifitas pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku, sehingga daya
serap optimal, meningkatnya mutu lulusan dan jumlah siswa yang mendaftar dan diterima ke PTN, terjaganya kedisipilinan dalam bentuk
kepribadian dalam setiap tindakan, meningkatnya kreativitas dan keterampilan siswa melalui kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler, dan tumbuhnya kesadaran siswa untuk melaksanakan ajaran agamanya
51
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April tahun 2009 sampai Juni tahun 2009 di daerah istimewa Yogyakarta dengan mengambil sampel di SMAN 1 Ngemplak Sleman Yogyakarta, SMK BOPKRI 1 Yogyakarta, dan
SMAN 1 Prambanan Sleman Yogyakarta kelas dua program IPS yang berjumlah 91 siswa yang diambil secararandom sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan mengerjakan soal-soal pengetahuan ekonomi yang di bagikan oleh peneliti pada sampel penelitian yang telah ditentukan.
Data yang diolah adalah hasil pengisian angket dan lembar soal ekonomi yang telah ditentukan bagian-bagian atau variabel-variabel oleh
peneliti di dalam penelitian ini. Penghitungan data ini dibantu dengan menggunakan computer program SPSS versi 13.0. Hasil pengolahan data tersebut seperti yang disajikan berikut ini.
1. Deskripsi data penelitian
Data penelitian ini tentang penguasaan pengetahuan ekonomi siswa
SMAN I Ngemplak Sleman Yogyakarta, SMAN I Prambanan Sleman Yogyakarta, dan SMK I BOPKRI Yogyakarta. Deskripsi data yang disajikan dalam penelitian ini meliputi: harga rata-rata/mean (M), Modus