• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai 1. Pengertian - Fela Nurjanah Bab II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai 1. Pengertian - Fela Nurjanah Bab II"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Nilai

1. Pengertian

Banyak di dapati pengertian tentang nilai. Nilai sebagai kualitas atau penghargaan terhadap sesuatu yang dapat menjadi dasar penentu bagi tingkah laku seseorang (Daroeso, 1988:20). Pengertian nilai sebagai sesuatu yang dipentingkan manusia sebagai subjek menyangkut sesuatu yang baik atau yang buruk sebagai abstraksi, pandangan, atau maksud dari berbagai macam pengalaman dengan seleksi perilaku yang ketat ( Arifin, 2001: 23). Sementara Papper mendefinisikan nilai sebagai segala sesuatu tentang baik dan buruk (Arifin, 2001: 21). Dari beberapa pendapat di atas tentang pengertian nilai peneliti dapat simpulkan bahwa nilai sebagai penghargaan yang menjadi dasar yang dipentingkan menyakut baik atau buruk, indah, berharga atau tidak sebagai pandangan yang merupakan pengalaman.

(2)

menyenangkan, disukai dan diinginkan, atau singkatnya sesuatu yang baik bagi kita (K. Bertens, 2001: 139). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan pengertian nilai sebagai :

1. Harga ( dalam arti taksiran harga )

2. Harga uang ( sesuatu) dibandingkan dengan uang (sesuatu) yang lain 3. Angka kepandaian; biji; poten

4. Banyak sedikitnya isi; kadar; mutu

5. Sifat-sifat (hal-hal) yang penting dan berguna bagi kemanusiaan.

6. Sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya (Depdiknas, 2001: 783).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa nilai sebagai pandangan sesuatu yang baik atau buruk, menyenangkan atau tidak , nilai tersebut merupakan patokan atau standar perilaku sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Dan nilai merupakan kumpulan perasaan mengenai yang diharapkan atau tidak diharapkan lalu menimbang yang berhubungan dengan sesuatu untuk diputuskan baik atau tidak. Nilai dapat dikatakan sebagai harga, uang, angka kepandaian, isi, kadar, dan muru. Serta sifat-sifat yang penting dan berguna bagi kemanusiaan.

(3)

oleh Fraenkel (Djahiri, 1985:20) mengemukakan bahwa “nilai sebagai ide atau konsep yang bersifat abstrak tentang apa yang dipikirkan seseorang atau dianggap penting oleh seseorang yang mengacu pada estetika. Etika pola laku, dan logika”. Dari pengertian nilai tersebut lebih terlihat atau lebih menitik beratkan nilai suatu yang abstrak atau tidak terlihat namun nilai keberadaannya dapat diterima.

Berdasarkan beberapa pendapat dari tokoh-tokoh diatas maka dapat disimpulkan dari pengertian nilai, yaitu nilai adalah suatu ide atau konsep yang bersifat abstrak atau tidak terlihat, dari sifat abstrak itu menjadi suatu keyakinan seseorang bertindak dalam kehidupannya.Dari hal tersebut nilai dapat menjadi pengatur dan penggerak manusia.nilai antara lain adanya nilai bagus dan buruk, nyaman tidak nyamam, layak tidak layak dan sebagainya.

(4)

Kemudian menurut Koyan (Rohmat, 2004:11) “nilai adalah segala sesuatu yang berharga”. Menurutnya ada dua nilai yaitu nilai ideal dan nilai aktual. “nilai ideal adalah nilai-nilai yang menjadi cita-cita setiap orang, sedangkan nilai aktual adalah nilai yang diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari”. Dari berbagai pendapat tentang pengertian nilai tersebut, maka dari itu peneliti dapat menyimpulkan bahwa nilai adalah suatu ide, dimana dapat memberi pedoman bagi manusia dalam kehidupan, baik manusia dengan manusia,manusia dengan alam, dan manusia dengan tuhan YME, nilai tersebut terbagi mnejadi dua yaitu nilai obyektif dan nilai subyektif, nilai merupakan sesuatu yang berharga dan berguna bagi manusia.

2. Macam-Macam Nilai

Menurut Arifin (2001: 23) Macam-macam nilai berdasarkan kelompok nilai tertentu seperti nilai agama, nilai moral, nilai estetika, nilai intelek, nilai ilmu, nilai ekonomi, dan sebagainya (Arifin, 2001: 23). Ada nilai ekonomis, nilai estetis, nilai moral, nilai dasar, dan sebagainya. Nilai dasar merupakan syarat untuk nilai yang lain. Nilai dasar antara lain nilai baik buruk, layak tidak layak, nyaman tidak nyaman, dan sebagainya. (K. Bertens, 2001: 142). Menurut Notonegoro yang dikutip Dhea, nilai dibedakan menjadi tiga macam, yaitu nilai material, nilai vital, dan nilai kerohanian.

(5)

b. Nilai vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.

c. Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

Nilai kerohanian meliputi :

1) nilai kebenaran yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia;

2) nilai keindahan atau nilai estetis yang bersumber pada unsur perasaan manusia;

3) nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kehendak (karsa) manusia;

4) nilai religius (agama) yang merupakan nilai kerohanian tertinggi dan mutlak yang bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia.

(6)

B. Demokrasi

1. Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani “demos” yang berarti rakyat, dan “kratos/kratein” yang berarti kekuasaan. Sehingga konsep dasar demokrasi adalah “rakyat berkuasa” ( government of rule by the people). Demokrasi adalah “ pemerintahan oleh rakyat, kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang meraka pilih di bawah sistem pemerintahan bebas”. Menurut abraham Lincoln, demokrasi adalah government of the people, by the people, for the people, yakni suatu pemerintahan” dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.” menurut Prayitno (Tukiran, 2009: 57-58).

(7)

manusia lebih baik dalam bermasyarakat. Sedangkan menurut Mahfud (2003:19) “Demokrasi sebagai dasar hidup bernegara memberi pengertian bahwa pada tingkat terakhir rakyat memberikan ketentuan dalam masalah-masalah pokok yang mengenai kehidupannya. Termasuk dalam menilai kebijaksanaan negara, oleh karena kebijasanaan tersebut menentukan kehidupan rakyat”. Dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa demokrasi merupakan kekekuatan rakyat, didalam mengyelesaikan masalah melalui kebijakan negara.

Menurut Tarcov (Dede, 2007: 15) mengemukakan bahwa istilah demokratis, sebagai mana dalam literatur politik diambil dari bahasa Yunani kuno, yang terdiri dari dua kata, yaitu demos yang berarti kekuasaan, dan apabila digabungkan menjadi bermakna kekuasaan ditangan rakyat. istilah demokrasi memang mucul dan dipakai dalam kajian politik yang bermakna kekuasaan negara berada ditangan rakyat, bukan oleh kekuasaan raja atau sultan. Bisa diartikan bahwa demokrasi bermakna bahwa kekuasaan negara itu berada ditangan rakyat sendiri.

(8)

didalamnya terdapat penjaminan dan pengakuan terhadap hak yang dimilki oleh setiap manusia karena kekuasaan negara ada ditangan rakyat.

2. Hakekat Demokrasi

Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani, demos yang berarti rakyat dan kratosatau kratein yang berarti kekuasaan atau pemerintahan. Sehingga sesuai asalkatanya muncullah beberapa pengertian demokrasi, yaitu demokrasi merupakan bentuk kekuasaan yang berasal dari rakyat,oleh rakyat, dan untuk rakyat ataudengan kata lain sistem pemerintah yang kekuatannya dipegang oleh rakyat. Demokrasi juga merupakan hasil kontruksi nalar manusia atau argumentasi manusia bahwa keabsahan suatu pemerintahan adalah apabila kedaulatan yang akan menjelma menjadi kekuasaan dan wewenang untuk memerintah bersumber dari rakyat yang diperintah.Hakikat demokrasi berkaitan dengan harkat dan martabat manusia yang paling hakiki, yakni hak dan kewajiban dalam :

a. Penyampaian gagasan b. Pengambilan keputusan c. Pelaksanaan suatu keputusan

d. Pengawasan terhadap pelaksanaan suatu keputusan Demokrasi memberikan pegangan bahwa :

(9)

2). Setiap individu memiliki kewajiban yang sama dalam melaksanakankeputusan dimaksud serta bertanggung jawab terhadap

terselenggaranyakeputusan sehingga ikut bertanggung jawab terhadap keberhasilannya.

3. Macam-Macam Demokrasi

Kita dapat memahami macam-macam demokrasi dari berbagai sudut pandang, dilihat dari cara penyampaian pendapat, demokrasi terbagi dalam :

a. Demokrasi Langsung

Dalam demokrasi langsung seluruh rakyat diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan atau kebijakan pemerintah. Demokrasi langsung ini hanya bisa dilakukan jika penduduk suatu negara tidak terlalu banyak. Contoh demokrasi langsung adalah demokrasi yang diterapkan negara-negara kota (polis atau city state) di jaman Yunani Kuno ketika semua rakyat yang merdeka mengemukakan pendapatnya secara langsung dalam pengambilan keputusan oleh pemerintah.

b. Demokrasi tidak langsung

(10)

demokrasi tidak langsung atau demokrasi perwakilan, karena jumlah rakyat pada kebanyakan negara saat ini sangat banyak , sehingga tidak mungkin semuanya berkumpul bersama untuk menentukan keputusan atau kebijakan pemerintah.

c. Demokrasi perwakilan dengan sistem pengawasan langsung dari rakyat. Demokrasi seperti ini merupakan campuran dari demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan. Rakyat memilih wakilnya untuk duduk di dalam lembaga perwakilan rakyat. dalam menjalankan tugasnya para wakil rakyat diawasi oleh seluruh rakyat melalui referendum (pemungutan suara untuk mengetahui pendapat rakyat secara langsung). Dengan demikian, tugas wakil rakyat atau legislatif tersebut berada di bawah penguasaan seluruh rakyat. (Maftuh, 2007:23).

4. Ciri-ciri demokrasi

Bedasarkan political performance Bingham Powel Jr. menegaskan ciri-ciri demokrasi sebagai berikut:

a. Legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa pemerintah tersebut mewakili keinginan rakyatnya.

(11)

c. Sebagian besar orang dewasa dapat ikut serta dalam proses pemilihan, baik sebagai calon maupun sebagai pemilih

d. pemilihan secara rahasia dan tanpa dipaksa

e. adanya hak-hak dasar seperti kebebasan berbicara, berkumpul, berorganisasi dan kebebasan pers.

C. Nilai-Nilai Demokrasi 1. Pengertian

Menurut Asykuri (2003:81) Nilai-nilai demokrasi merupakan nilai-nilai yang mutlak diperlukan untuk mengembangkan pemerintahan yang demokratis. Ketiadaan hal-hal tersebut akan mengakibatkan dampak yang kentara berupa pemerintahan yang sulit ditegakkan. Untuk mewujudkan pemerintahan yang berdemokratis, maka nilai yang diperlukan adalah dari nilai-nilai demokrasi itu sendiri. Nilai-nilai demokrasi antara lain, adalah kebebasaan berpendapat, kebebasan berpartisipasi, kebebasaan berkelompok, menghormati kelompok lain, kesetaraan, kerja sama, persaingan, dan kepercayaan.

Nilai inti demokrasi (The Core Of Democratic Value), menurut Jim Alvaro & Kathy Vredevoogd (2001) adalah:

a. Life : A person right to life can’tbeviolated except if your life or the lives of others is threated

(12)

b. Liberty: This includes personal freedom, political freedom, and economic freedom

1). Personal freedom is the right to think and act without government control.

2). Political freedom is the right to participate in political process. 3).Economic freedom is the right to buy, sell and trade private

property and the right to employment without the government intervency.

Berdasarkan pendapat diatas bahwa hidup merupakan hak bagi setiap orang. Hak tersebut ada 3 kebebasan, antara lain pertama adanya hak kebebasan pribadi atau individu yang merupakan hak untuk berfikir, dan bertindak tanpa kontrol pemerintah. kedua hak kebebasan politik adalah hak untuk berpartisipasi dalam proses politik. Ketiga hak kebebasan ekonomi adalah hak untuk membeli, menjual, dan perdagangan milik pribadi dan hak atas pekerjaan tanpa intervency pemerintah.

Sedangkan menurut William Allen White : kebebasan adalah satu-satunya hak yang tidak bisa anda miliki bila anda tak mau memberikan juga pada orang lain.

a. The pursuit of happiness is along as your don’t interfere with others

you have the right to seek happiness in your own way.

(13)

lain dan tidak melanggar hukum, dalam mencari kebahagiaan dan kesenangan tersendiri.

b. Common good is working together for the welfare of the community

or benefit of all.

Kebaikan bersama adalah ketika kita bekerja sama untuk kebaikan yang lebih besar bagi setiap orang dalam masyarakat kita. Hal ini tergambar dalam suatu ungkapan John. F. Kennedy (Presiden Amerika Serikat): jangan tanyakan apa yang kamu peroleh dari negaramu, tapi tanyakan apa yang bisa kamu berikan pada negaramu. c. Justice is all people should be treated fairly in both the benefits and

the obligationss of society. No individual or group should be favared

over other person or group.

Keadilan dalam aspek tertentu dapat dikatakan konsep kesamaan. Kita mengharapkan keadilan dari kita masing-masing dan dari pemimpin kita. Kita ingin tiap orang diperlakukan sama.

d. Equality is everyone has the right to political, legal, social and

economic equality, everyone has the right to the same treatment

regardless of race, sex, religion, heritage, or economic status.

(14)

e. Diversity is the differencess in culture, dress, language, heritage, and

religion are not.

Keberagaman merupakan kenyataan dalam kehidupan masyarakat kita yang majemuk dari kesukuan, agama, bahasa, adat istiadat. Kita saling menghormati dalam masyarakat yang beragam atau majemuk. f. Truth is that the concept the most important in democracy, because

democracy depends on government and its citizens telling the truth.

Kebenaran adalah konsep yang terpenting dalam demokrasi, karena demokrasi bergantung pada pemerintah dan setiap warganegara yang mengungkapkan kebenaran. Kebenaran merupakan pengikat antara warga negara dengan pemimpinnya.

2. Macam-Macam Nilai Demokrasi

Nilai demokrasi sesungguhnya merupakan nilai ynag diperlukan untuk mengembangkan pemerintah demokrastis. Diperlukan pula sejumlah kondisi agar nilai demokrasi tersebut dapat ditegaskan sebagai pondasi demokrasi yaitu sebagai berikut :

1. Kebebasaan menyatakan pendapat

Kebebasan menyatakan pendapat adalah hak bagi warga negara biasa yang wajib dijamin dengan undang-undang dalam sebuah sistem politik demokratis (Dahl, 1971).

2. Kebebasaan berkelompok

Berkelompok dalam suatu organisasi merupakan nilai dasar demokrasi yang diperlukan bagi setiap warga negara (Dahl, 1971). Kebebasan berkelompok diperlukan untuk membentuk organisasi. Kebutuhan berkelompok merupakn naluri dasar manusia yang tak mungkin diingkari.

(15)

Kebebasan berpartisipasi ini sesungguhnya merupakan gabungan dari kebebasan berpendapat dan berkelompok.

4. Kesetaraan antar-warga

Kesetaraan di sini diartikan sebagai adanya kesempatan yang sama bagi setiap warga negara.nilai-nilai kesetaraan perlu dikembangkan dan dilembagakan dalam suatu sektor pemerintahan dan masyarakat. Diperlukan usaha keras agar tidak terjadi diskriminasi atas kelompok etnis, bahasa, daerah, atau agama tertentu, sehingga hubungan antar kelompok dapat berlangsung dalam suasana egaliter. 5. Kesetaraan gender

Kesetaraan gender adalah sebuag keniscayaan demokrasi, di mana kedudukan laki-laki dan perempuan memilki kodrat yang sama sebagai makhluk sosial.

6. Kedaulatan rakyat

Dalam negara demokrasi, rakyat memilki kedaulatan. Hal ini berarti bahwa rakyat berdaulat dalam menentukan pemerintahan. Warga negara sebagai bagian dari rakyat memiliki kedaulatan dalam pemilihan yang berujung pada pembentukan pemerintahan.

7. Rasa percaya

Rasa saling percaya antar kelompok masyarakat merupakan nilai dasar lain yang diperlukan agar demokrasi dapat terbentuk. Sebuah pemerintahan demokrasi akan sulit berkembang bila rasa saling percaya satu sama lain tidak tumbuh. (Asykuri, 2003:82-98)

Kemudian Zamroni (Bunyamin, 2007:7) mengemukakan demokrasi akan tumbuh kokoh bila dikalangan masyarakat tumbuh kultur dan nilai-nilai demokrasi antara lain:

1. Toleransi

2. Bebas mengemukakan pendapat dan menghormati perbedaan pendapat

3. Memahami keaneragamaan dalam masyarakat 4. Terbuka dalam berkomunikasi

5. Menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan 6. Percaya diri atau tidak tergantung pada orang lain 7. Saling menghargai

8. Mampu mengekang diri

(16)

Dengan nilai-nilai demokrasi tersebut dapat diterapkan dan dikembangkan pada masyarakat, tentunya dapat memberi pengaruh dalam kehidupannya bersosial. Dengan tertanamnya nilai-nilai demokrasi yang baik maka akan terwujudnya demokrasi yang sesuai dengan harapan sesungguhnya. Kemudian dikemukakan oleh Ahmad Sanusi (Bunyamin, 2007:8) bahwa adanya sepuluh pilar-pilar demokrasi yang menggunakan kajian terhadap pancasila dan UUD 1945:

1. Demokrasi berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa 2. Demokrasi dengan kecerdasan

3. Demokrasi dengan kedaulatan rakyat 4. Demokrasi dengan Rule Of Law

5. Demokrasi dengan pembagian kekuasaan negara 6. Demokrasi dengan hak asasi manusia

7. Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka 8. Demokrasi dengan otonomi daerah

9. Demokrasi dengan kemakmuran 10. Demokrasi dengan keadilan sosial

(17)

ialah masyarakat yang mengacu pada nilai-nilai kebajikan umum, yang disebut Al-khair. Adapun faktor-faktor yang memungkinkan terwujudnya masyarakat madani antara lain yang dikemukakan Wiladan (Bunyamin, 2007:10).

1. Susunan masyarakat yang rela menjadi makmun, pengikut yang taat, setia dan tabu posisi dalam menempatkan dirinya dalam barisan umat yang teratur.

2. Kecakapan memilih dalam mencari imam (Pemimpin Nasional) yang adil, sebagai tempat menyuarakan dan mempercayakan aspirasi rakyat.

3. Kecakapan memilih dan mencari wakil-wakil rakyat.

4. Kemampuan dari figur pimmpinan nasional untuk memberikan pimpinan dan bimbingan kepada rakyatnya dengan memberi teladan yang baik dan sesuai dengan tuntunan rakyat.

5. Kerelaan dan kesediaan, ketaatan dan kepatuhan dari segenap potensi dan komponen Bangsa untuk menjalankan pemerintah yang dipimpinannya.

(18)

D. OSIS

1. Pengertian OSIS

Menurut Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 Bab III tentang Organisasi Pasal 4 ayat 1 yang mengemukakan bahwa organisasi kesiswaan di sekolah berbentuk organisasi siswa intra sekolah (OSIS).

OSIS adalah singkatan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah dimana setiap sekolah wajib membentuk organisasi kesiswaan. OSIS merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa di sekolah untuk mencapai tujuan pembinaan dan pengembangan kesiswaan. OSIS bersifat intra sekolah, artinya tidak ada hubungan organisatoris dengan OSIS di sekolah lain dan tidak menjadi bagian dari organisasi lain yang ada di sekolah, oleh karena itu setiap siswa secara otomatis menjadi anggota OSIS dari sekolah yang bersangkutan. Keanggotaan itu secara otomatis berakhir dengan keluarnya siswa dari sekolah yang bersangkutan.

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa OSIS adalah organisasi siswa intra sekolah, organisasi ini berada dalam lingkungan sekolah. Dengan adanya organisasi siswa ini merupakan suatu wadah untuk perkembangan siswa lebih aktif , selain itu juga untuk pembinaan terhadap siswa agar lebih berani untuk berkepemimpinan, berpendapat dan sebagainya.

2. Tujuan OSIS

(19)

a. Memahami, menghargai lingkungan hidup dan nilai-nilai dalam mengambil keputusan yang tepat.

b. Membangun landasan kepribadian yang kuat dan menghargai HAM dalam kontek kemajuan budaya bangsa.

c. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan dan rasa cinta tanah air dalam era globalisasi.

d. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerjasama secara mandiri, berpikir logis dan demokratis.

e. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta menghargai karya artistik, budaya, dan intelektual.

f. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani memantapkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Dari tujuan OSIS diatas terlihat bahwa tujuannya adalah menghargai satu sama lain,menghargai karya orang lain, didalam pengambilan keputusan yang tepat secara bersama-sama,bertanggung jawab, kerjasama. Dari tujuan tersebut merupakan nilai demokrasi.

3. Fungsi OSIS

Salah satu ciri pokok suatu organisasi ialah memiliki berbagai macam fungsi. Demikian pula OSIS sebagai suatu organisasi memiliki beberapa fungsi dalam mencapai tujuan. Sebagai jalur dari pembinaan kesiswaan, fungsi OSIS adalah :

a. Sebagai Wadah

(20)

para siswa di sekolah dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya tujuan pembinaan kesiswaan.

b. Sebagai motivator

Motivator adalah pendorong lahirnya keinginan dan semangat para siswa untuk berbuat dan melakukan kegiatan bersama dalam mencapai tujuan. OSIS sebagai motivator berperan untuk menggali minat dan bakat siswa serta mengembangkannnya melalui kegiatan-kegiatan OSIS dan ekstrakurikuler.

c. Sebagai Preventif

Apabila fungsi yang bersifat intelek dalam arti secara internal OSIS dapat menggerakkan sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS mampu mengadaptasi dengan lingkungan, seperti menyelelsaikan persoalan perilaku menyimpang siswa dan sebagainya. Dengan demikian secara preventif OSIS ikut mengamankan sekolah dari segala ancaman yang datang dari dalam maupun dari luar. Fungsi preventif OSIS akan terwujud apabila fungsi OSIS sebagai pendorong lebih dahulu harus dapat diwujudkan.

Berdasarkan Permendiknas Nomor 39 Tahun 2008 Melalui fungsi OSIS dapat ditarik beberapa manfaat sebagai berikut:

1) Meningkatkan nilai-nilai ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2) Meningkatkan kesadaran berbangsa, bernegara, dan cinta tanah air, 3) Meningkatkan kepribadian dan budi pekerti luhur.

4) Meningkatkan kemampuan berorganisasi, pendidikan politik dan kepemimpinan.

(21)

7) Menghargai dan menjiwai nilai-nilai seni, meningkatkan dan mengembangkan kreasi seni.

(22)

E. Kerangka Pikir

Kurangnya siswa untuk berani dalam mengemukakan pendapatnya

Untuk menanamkan Nilai demokrasi Melalui kegiatan-kegiatan OSIS

Nilai kebebasan berpendapat, kebebasan berpartisipasi, kebebasan berkelompok, kesetaraan antar warga, kesetaraan gender, kedaulatan

rakyat, rasa percaya, menghargai, dan kerjasama.

Referensi

Dokumen terkait

Metode based solution adalah sintesis material aktif dengan mencampurkan material awal dengan pelarut, sehingga reaksi yang terjadi antara material awal lebih

Bank Kustodian akan menerbitkan dan mengirimkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan jumlah Unit Penyertaan yang dibeli dan dimiliki serta

Pada kondisi reaksi penataan ulang Claisen yang sama, kemurnian produk penataan ulang Claisen senyawa alil isoeugenol eter lebih rendah bila dibandingkan dengan

Abstrak: Tujuan penelitian adalah menganalisis pengaruh konflik peran dan kelelahan emosional terhadap kepuasan konsumen pacta organisasi. Penelitian eksperimen ini dilaksanakan

Tujuan yang dicapai dalam Tugas Akhir ini yaitu membuat game bergenre side scrolling adventure bertemakan Suku Dayak sebagai upaya memperkenalkan Budaya

Dari uraian tentang latar belakang masalah, kajian teori di atas maka akan dilakukan penelitian dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams

“Toksisitas Akut Ekstrak Daun Sirsak Ratu (Annona Muricata) Dan Sirsak Hutan (Annona Glabra) Sebagai Potensi Antikanker”.. Bogor: Institut

Hasil penelitian mengenai sistem pengendalian intern pemerintah berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial pada satuan kerja perangkat daerah menunjukkan