• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PERBEDAAN PENGARUH TEKNIK MIND MAPPING DENGAN TEKNIK AKROSTIK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII MTs MA’ARIF NU 1 CILONGOK - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PERBEDAAN PENGARUH TEKNIK MIND MAPPING DENGAN TEKNIK AKROSTIK TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII MTs MA’ARIF NU 1 CILONGOK - repository perpustakaan"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 20 tahun 2003

Bab 3 menegaskan bahwa: “Pendidikan nasioanal bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,

beriman, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab”. Untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional tersebut dijabarkan dalam kurikulum pada komponen

tujuan.

Tujuan pembelajaran sastra Indonesia berdasarkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 adalah siswa mampu menikmati dan

memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi

pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa serta

menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya

dan intelektual manusia Indonesia.

Ada empat macam standar kompetensi (SK) bersastra yang harus

dikuasai oleh siswa, yaitu kompetensi mendengarkan, berbicara, membaca,

(2)

yakni kompetensi reseptif yaitu mendengarkan dan membaca, dan

kompetensi produktif, yaitu berbicara dan menulis. Standar kompetensi

yang cakupan materinya masih bersifat umum ini kemudian dijabarkan

dalam sebuah kompetensi dasar (KD). Salah satu KD yang merupakan

jabaran dari SK menulis sastra yang harus dikuasai oleh siswa SMP/MTs

kelas VII adalah menulis kreatif puisi berkenaan dengan keindahan alam

(Depdiknas,2006:206).

Menurut Waluyo (1995:25) puisi adalah bentuk karya sastra yang

mengungkapkan pikiran dan perasan penyair secara imajinatif dan disusun

dengan mengkonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan

pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya. Struktur fisik puisi

antara lain: diksi, bahasa figuratif, citraan, verifikasi dan wujud atau

tipografi puisi. Adapun struktur batin puisi antara lain: tema, nada, suasana,

amanat. Kedua struktur tersebut saling mengikat keterjalinan dan semua

unsur itu membentuk totalitas makna yang utuh.

Menulis puisi merupakan kegiatan ekspresi sastra yang perlu diajarkan

kepada siswa.Melalui kegiatan menulis puisi, diharapkan siswa mampu

mencurahkan gagasan dan perasaan secara tertulis menggunakan bahasa

yang indah sehingga mampu menggugah jiwa pembaca. Dengan demikian

siswa mampu menghasilkan karya sastra yang bisa dinikmati diri sendiri

ataupun orang lain. Puisi yang merekan hasilkan dapat berfungsi sebagai

(3)

imajinasinya ke dalam kata-kata indah serta sarat makna yang nantinya

menjadi sebuah karya tulis.

Namun pada kenyataannya, pembelajaran menulis puisi selama ini

belum mampu membuat siswa menguasai ketrampilan menulis puisi dengan

baik. Pembelajaran menulis puisi seringkali kurang mendapat perhatian dan

cenderung dikesampingkan baik oleh guru maupun sisa.Kesadaran guru dan

siswa untuk menghasilkan puisi seringkali masih terbatas pemenuhan

kompetensi pada pembelajaran secara formal saja.Itu sebabnya

pembelajaran puisi di sekolah masih belum memuaskan.Supaya siswa dpata

terampil menulis puisi, sudah seharusnya pembelajaran yang dilakukan

bersifat aplikatif dengan melakukan praktik dan latihan secara

berkesinambungan dan tidak hanya sekadar penyampaian materi.

Melihat kondisi tersebut, maka pendidik harus memiliki formula baru

untuk meminimalisir masalah yang dipaparkan di atas. Pemerintah sendiri

telah mengaturnya dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan, pasal 19 ayat 1 yang berisi “Proses

pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interakti,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi, peserta didik untuk

berpartisipasi aktifk, serta bakat, minat, dan perkembangan psikologis

(4)

Peraturan pemerintah itu menjadi sebuah tantangan untuk membuat

pembelajaran yang menyenangkan, kreatif dan kemandirian sesuai bakat

dan minat. Untuk itu bagaimanakah seharusnya tugas guru dalam mengajar

agar siswa memperoleh hasil yang memuaskan dalam pelajaran menulis

puisi?Padahal menulis puisi merupakan seni berbahasa yang nantinya

menjadikan kebanggaan sendiri bagi penulisnya ketika puisi itu dibacakan

atau dimuat di media cetak.

Diperlukan suatu strategi yang lebih inovatif dalam mendorong siswa

untuk dapat menulis puisi dengan baik.Salah satu teknik yang

dikembangkan oleh ahli adalah teknik Mind Mapping.Teknik Mind

Mapping dipandang cukup relevan, mengingat dapat membentuk siswa yang

lebih kreatif, aktif, serta suasana belajar menjadi bergairah. Teknik Mind

Mapping sangat efektif bila digunakan untuk memunculkan ide terpendam

yang kita miliki dan membuat asosiasi di antara ide tersebut. Mind Mapping

juga berguna untuk mengorganisasikan informasi yang dimiliki oleh siswa.

Selain teknik Mind Mapping, teknik Akrostik juga dapat menjadi

alternative teknik belajar untuk menulis puisi. Teknik ini merupakan cara

yang dilakukan oleh guru untuk memudahkan siswa mengingat sebuah

materi dengan cara menggunakan huruf awal, tengah, dan akhir dalam

sebuah kalimat atau frase tertentu. Menulis puisi dengan teknik

Akrostkmelibatkan siswa dalam pemelajaran yang terarah dan

(5)

penulisan, hingga sampai tahap penyuntingan. Puisi dengan teknik

Akrostikmenggunakan huruf dalam sebuah kata untuk memulai setiap baris

dalam puisi. Semua bari dalam puisi menceritakan topik kata yang penting.

Puisi dengan teknik ini dapat digunakan sebagian orang yang memeang

ingin belajar menulis puisi, tentunya sambil belajara memilih diksi yang

tepat untuk menyampaikan pesan.Dengan teknik tersebut dapat dikatakan

sebagai jembatan bagi penulis untuk menciptakan, menikmati, dan

mengapresiasi puisi-puisi lainya.Penulis tertarik untuk mengetahui

bagaimana pengaruh dari kedua teknik pembelajran tersebut terhadap

kemampuan siswa dalam menulis puisi.

Dari latar belakang yang telah disampaikan, maka penelitian ini

menguji pengaruh teknik Mind Mappingdan teknik Akrostik terhadap

kemampuan menulis puisi yang dirumuskan dalam judul penelitian yaitu :

Perbedaan Pengaruh Teknik Mind Mappingdengan Teknik Akrostik

Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII MTs Ma’arif NU 1

Cilongok.

B. Rumusan Masalah

Melihat latar belakang yang telah dipaparkan di atas, masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

1. Apakah TeknikMind Mapping berpengaruh terhadap kemampuan

siswa dalam menulis puisi pada siswa kelas VII MTs Ma’arif NU 1

(6)

2. Apakah Teknik Akrostikberpengaruh terhadap kemampuan siswa

dalam menulis puisi pada siswa kelas VII MTs Ma’arif NU 1

Cilongok?

3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh antara Teknik Mind Mapping

dengan Teknik Akrostik terhadap kemampuan menulis puisi pada

siswa kelas VII MTs Ma’arif NU 1 Cilongok?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan penelitian, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk :

1. mengetahui pengaruh Teknik Mind Mapping terhadap hasil belajar

menulis puisi pada siswa kelas VII MTs Ma’arif NU 1 Cilongok.

2. mengetahui pengaruh Teknik Akrostik terhadap hasil belajar

menulis puisi pada siswa kelas VII MTs Ma’arif NU 1 Cilongok.

3. mengetahui perbedaan pengaruh Teknik Mind Mappingdengan

Teknik Akrostik terhadap hasil belajar menulis puisi pada siswa

kelas VII MTs Ma’arif NU 1 Cilongok.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Penelitian ini ingin menemukan perbedaan pengaruh teknik Mind Mapping dan

teknik Akrostik terhadap kemampuan menulis puisi.Manfaat secara

(7)

1. Manfaat secara teoretis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk

memilih dan menentukan teknik pembelajaran yang tepat untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis puisi

b. Penelitian ini diharapkan memperkaya ilmu pengetahuan tentang

menulis puisi.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peserta didik, diharapkan mampu meningkatkan keterampilan

menulis puisi melalui pembelajaran yang lebih bermakna dan

menyenangkan.

b. Bagi guru, dapat digunakan sebagai variasi bahan pembelajaran

menulis puisi agar siswa lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran

sehingga tujuan pengajaran sastra dapat tercapai.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan bahasan

Perbedaan Pengaruh Teknik Mind Mappingdengan Teknik Akrostik

terhadap Kemampuan Menulis Puisi. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah teknik Mind Mapping(X1) dan teknik Akrostik (X2) , dan variabel

(8)

D. Definisi Operasional

Definisi operasional istilah ini dimaksudkan untuk menghindari

kesalah pemahaman dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan

dalam penelitian ini. Istilah yang perlu dijelaskan: teknik Mind

Maapingtiknik Akrostik dan puisi.

1. Teknik Mind Mapping

Mind Mapping merupakan salah satu cara kreatif yang dapat

digunakan oleh guru pada saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung.

MindMapping merupakan gambaran menyeluruh dari suatu materi

pembelajaran yang dibuat dalam bentuk yang sederhana. Bentuk sederhana

tersebut berupa diagram atau graf yang digunakan untuk mempresentasikan

kata-kata, ide, pekerjaan atau hal lain yang terhubung dan tersusun

mengelilingi sebuarh kata yang mengandung ide pokok. Diagram mind

mapping memiliki bentuk yang menyerupai neuron pada sel otak manusia.

2. Teknik Akrostik

Akrostik berasal dari bahasa Yunani Akrostichis, yang berarti sajak

dengan huruf awal baris menyusun sebuah kata atau kalimat. Teknik

Akrostik adalah cara yang digunakan guru untuk memudahkan siswa untuk

mengingat sebuah materi yang sedang diajarkan. Caranya yaitu dengan

(9)

3. Puisi

Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan

perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengkonsentrasikan

semua kekuatan bahasa dengan pengkonsentrasian struktur fisik dan struktur

batinya (Waluyo,1995:25). Puisi juga merupakan bentuk pengucapan bahasa

yang memperhitungkan adanya aspek bunyi-bunyi di dalamnya, yang

mengungkapkan pengalaman imajinatif, emosional, dan intelektual penyair

yang ditimba dari kehidupan individual dan sosialnya, yang diungkapkan

dengan teknik pilihan tertentu, sehingga puisi itu mampu membangkitkan

pengalaman tertentu dalam diri pembaca atau pendengar-pendengarnya

(Sayuti,2010: 3). Unsur –unsur pembangun puisi meliputi struktur fisik dan

struktur batin. Struktur fisik puisi meliputi unsur-unsur seperti : diksi,

bahasa figurative, citraan (pengimajian), verifikasi dan wujud atau tipografi

Referensi

Dokumen terkait

Konsep pengamatan terlibat adalah mengumpulkan data dengan melibatkan diri dalam lingkungan subjek secara sistematis dan tidak mencolok sehingga tercipta suatu

Metode experiential learning sebagai sebuah metode pembelajaran yang men- gutamakan pengalaman sebagai sumber belajar dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis..

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh cookies mocaf yang disubstitusi dengan daun yakon terhadap perubahan kadar glukosa darah dan pengaruhnya

Bukti kontrak pengalaman paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk

(3) Pejabat Eselon I dapat mengajukan permohonan bantuan hukum kepada Kepala Badan atau Sekretaris Utama, baik sebagai penggugat atau tergugat dalam perkara perdata dan

Untuk laluan profesional pula, di samping kerja kursus dan latihan industri selama enam bulan, pelajar boleh mengambil dua kertas peperiksaan profesional pada tahun

Dengan adanya perbedaan yang bermakna antara kelompok tikus yang diberi minyak jelantah dan air rebusan jamur kuping hitam (K4) dengan kelompok tikus yang hanya diberi minyak

Dari hasil wawancara dan obser- vasi yang Peneliti lakukan, sebagian besar dari nara sumber sependapat bahwa budaya meran- tau Minangkabau adalah suatu kebiasaan yang dilakukan