PENGARUH DISIPLIN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN
MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU
DI SMA NEGERI 16 PADANG
JURNAL
Oleh :
REGINA WULANDARI
NPM: 12090169PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG 2017
HALAMAN
PENGESAHANJURNAL
Pengaruh
rlisiplin Kerja,
KepuasanKerja
danMotivasi Kerja Terhadap
Kinerja Guru
di SMAN 16 PadangNama
: Regina WulandariNPM
:12090169Program
Studi
:PendidikanEkonomiInstitusi
: Sekol.ah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera BaratPadang,Maret
zAfi
DisetujuiOleh: PembimbingI
(Asrizal, M.Sr) PembimbingII
M
(Nora Susanti,M.Si)
PENGARUH DISIPLIN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU
DI SMA NEGERI 16 PADANG Oleh
, ,
1
Mahasiswa-prodi-pendidikan-ekonomi 2.3
Dosen STKIP PGRI Sumbar
ABSTRACT
This research was descriptive and assosiative research. The populations in this research were all of the teachers in SMAN 16 Padang with total sample 64 teachers. The technique of data analysis used in this research was descriptive and inductive analysis, helping by SPSS program 16.0 version. The result of this research showed that : first, work dicipline significantly influence to work satisfaction of teacher in SMAN 16 Padang, where the values obtained path coefficient of 0.608 and 6,025 thitung> ttabel2,00. Second, work dicipline significantly influence to work motivation of teacher in SMAN 16 Padang, where the values obtained path coefficient of 0, 241 and 2,384 thitung> ttabel2,00. Third, work satisfication significantly influence to work motivation of teacher in SMAN 16 Padang, where the values obtained path coefficient of 0,610 and 6,047 thitung> ttabel2,00. Fourth, work dicipline significantly influence to teacher’s performance in SMAN 16
Padang, where the values obtained path coefficient of 0,152 and 2,690 thitung> ttabel2,00. Fifth,work satisfication significantly influence to teacher’s performance in SMAN 16 Padang, where the values obtained path coefficient of 0,246 and 3,610 thitung> ttabel2,00.. Sixth, work motivation significantly influence to teacher’s performance in SMAN 16
Padang, where the values obtained path coefficient of 0,637 and 9,312 thitung> ttabel2,00. Key words : Work dicipline, Work satisfication, Work motivation, and teacher’s
performance
ABSTRAK
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru di SMA Negeri 16 Padang. Sampel berjumlah 64 orang dengan teknik pengambilan total sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis induktif dengan bantuan program SPSS versi 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru di SMA Negeri 16 Padang, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,608 dan thitung 6,025 > ttabel2,00. Kedua disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja guru di SMA Negeri 16 Padang, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,241 dan thitung2,384 > ttabel 2,00. Ketiga kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja guru di SMA Negeri 16 Padang, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,610 dan thitung6,047 > ttabel2,00. Keempat disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Padang, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,152 dan thitung2,690 > ttabel 2,00. Kelima kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Padang, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,246 dan thitung3,610 > ttabel 2,00. Keenam motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Padang, dimana diperoleh nilai koefisien jalur 0,637 dan thitung9,312 > ttabel2,00.
PENDAHULUAN
Di era globalisasi yang semakin berkembang pesat dengan ditandai oleh keunggulan teknologi transportasi dan telekomunikasi yang serba canggih, sehingga hubungan antar manusia dalam berbagai tempat dan keadaan dapat berlangsung dengan sangat cepat. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengimbangi kemajuan di era globalisasi ini, maka perlu adanya peningkatan di bidang pendidikan baik dari sisi guru, penggunaan metode pembelajaran maupun dari sisi sarana dan prasarana atau fasilitas yang mendukung pembelajaran. (Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003) Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Institusi sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses kegiatan interaksi antara dua unsur manusiawi dimana siswa sebagai pihak yang mengajar. Proses itu sendiri merupakan mata rantai yang menguhubungkan antara guru dan siswa sehingga terbina komunikasi yang memiliki tujuan yaitu tujuan pembelajaran.
Pemilihan taktik dan strategi, sekolah tidak saja memerlukan analisis perubahan lingkungan eksternal seperti demografi, sosial budaya, politik, teknologi, dan persaingan, tetapi juga perlu menganalisis faktor internal sekolah. Faktor-faktor internal yang dimaksud adalah kekuatan dan kelemahan sekolah dalam usaha mendukung dan meraih sasaran yang
ditetapkan. Dalam hal ini dapat dilihat dari hasil UN.
Tabel 1: Data Hasil Nilai Rata-rata UN dan Peringkat SMA Negeri di Kota Padang
No Nama Sekolah Nilai Rata-rata UN Peringkat 1 SMAN 1 77,61 1 2 SMAN 2 68,31 4 3 SMAN 3 76,73 2 4 SMAN 4 68,72 5 5 SMAN 5 66,47 8 6 SMAN 6 65,78 9 7 SMAN 7 65,36 11 8 SMAN 8 66,86 7 9 SMAN 9 63,34 12 10 SMAN 10 71,37 3 11 SMAN 11 62,86 13 12 SMAN 12 67,55 6 13 SMAN 13 61,13 14 14 SMAN 14 65,74 10 15 SMAN 15 57,65 16 16 SMAN 16 59,01 15
Sumber: Dinas Pendidikan Kota Padang, tahun 2016
Dalam Tabel 1 di atas dapat kita lihat SMAN 16 peringkat 15 dengan Rata-rata 59,01 dari 16 Sekolah Negeri di kota Padang. Dalam hal ini menunjukan bahwa kinerja guru di SMAN 16 Padang kurang baik.
Jika dikaitkan dengan guru, maka kinerja guru adalah tingkat kemampuan guru dalam mengelola, menemukan berbagai permasalahan dalam tugas dan mampu secara mandiri menyelesaikannya. Artinya kinerja guru adalah segala upaya atau kemampuan yang dimiliki seseorang dalam malaksanakan tugas profesi serta motivasi guru dalam mengelola, melaksanakan dan menyelesaikan semua tugas secara optimal dan maksimal.
Kinerja guru menjadi patokan untuk menilai SDM yang baik didalam dunia pendidikan, pada SMAN 16 Padang kinerja dari total 64 orang guru dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini:
Tabel 2: Data Guru Sertifikasi SMAN 16 Padang No Tahun Jumlah 1 2 3 4 2013 2014 2015 2016 36 orang 0 orang 0 orang 1 orang Jumlah 37 orang
Sumber: Tata Usaha SMA N 16 Padang tahun 2016
Sertifikasi Guru menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai Pemegang peranan Penting dalam pembelajaran dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, Guru yang sudah mendapat
Sertifikat Pendidik berarti guru tersebut sudah di anggap profesional dalam menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas, jadi guru yang sudah bersertifikasi dapat dikatakan guru dengan kinerja yang baik.
Salah satu faktor yang diduga mempengaruhi kinerja guru adalah disiplin. Menurut Handoko, 2001 (dalam Sinambela,2016:334) menyatakan bahwa disiplin adalah kesediaan seseorang yang timbul dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi. Berikut ini dapat dilihat dari disiplin di SMA N16 Padang. Berdasarkan fenomena di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang
“Pengaruh Disiplin kerja, Kepuasan Kerja, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 16 Padang”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Sejauhmana pengaruh disiplin kerja guru terhadap kepuasan kerja guru di SMA N 16 Padang?
2. Sejauhmana pengaruh disiplin kerja guru terhadap motivasi
kerja guru di SMA N 16 Padang?
3. Sejauhmana pengaruh kepuasan kerja guru terhadap motivasi kerja guru di SMA N 16 Padang?
4. Sejauhmana pengaruh disiplin kerja guru terhadap kinerja guru di SMA N 16 Padang?
5. Sejauhmana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMA N 16 Padang?
6. Sejauhmana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMA N 16 Padang?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja guru di SMA N 16 Padang.
2. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi kerja guru di SMA N 16 Padang.
3. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja guru di SMA N 16 Padang.
4. Untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru di SMA N 16 Padang. 5. Untuk mengetahui pengaruh
kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMA N 16 Padang. 6. Untuk mengetahui pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMA N 16 Padang.
LANDASAN TEORI Kinerja Guru (Y)
Kinerja guru merupakan suatu kemampuan kerja atau prestasi kerja yang diperhatikan oleh seseorang untuk memperoleh hasil kerja yang maksimal. Dengan demikian kinerja mempunyai pengertian akan adanya suatu tindakan atau kegiatan yang ditampilkan oleh
seseorang dalam melaksanakan aktivitas tertentu. Kinerja seseorang akan nampak pada situasi dan kondisi kerja sehari-hari. Istilah kinerja menurut Mangkunegara 2001(dalam Suhardiman, 2012:28) bahwa kinerja (prestasi kerja) hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Kinerja guru tidak berwujud dengan begitu saja, tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor tertentu. Kasmir (2016:189-193) berpendapat bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja baik hasil maupun perilaku kinerja adalah sebagai berikut : Kemampuan dan keahlian, Pengetahuan, Rancangan Kerja, Kepribadian, Motivasi Kerja, Kepemimpinan, Gaya Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Kepuasan Kerja, Lingkungan Kerja, Loyalitas, Komitmen, Disiplin kerja.
Indikator Kinerja Guru
Menurut Wahyudi ( 2012:87) indikator dalam kinerja guru yaitu:
1) Menguasai karakteristik peserta didik
2) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip belajar yang mendidik
3) Pengembangan kurikulum 4) Kegiatan pembelajaran yang
mendidik
5) Pengembangan potensi peserta didik
6) Komunikasi dengan peserta didik
7) Penilaian dan evaluasi
8) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
9) Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
10) Etos kerja, tangung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
11) Bersikap inkluisif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif
12) Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat.
13) Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang dimampu. 14) Mengembangkan
keprofesionalan.
Disiplin Kerja (X1)
Disiplin merupakan usaha guru untuk menjalankan aktivitas kerjanya secara sungguh-sunguh. Disiplin kerja merupakan cara atau tipe yang pada diri seorang pemimpin didalam memanajemen para anggotanya (guru) untuk dapat menjalankan amanat yang diberikan untukmencapai tujuan tertentu. Menurut Edy 2009:86 ( dalam Sindati, 2015:48) defenisi lain disiplin adalah suatu sikap, pembuatan untuk selalu mentaati tata tertib.
Menurut Rivai (dalam Sinambela,2016:355-356) yang menjelaskan bahwa disiplin kerja memiliki beberapa komponen:
1) Kehadiran Ketaatan pada peraturan kerja
2) Ketaatan pada standar kerja 3) Tingkat kewaspadaan tinggi 4) Bekerja etis
Kepuasan Kerja (X2)
Kepuasan kerja merupakan sifat individual seseorang sehingga seeorang mempunyai tingkat kepuasan berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan pada
masing-masing individu. Semakin banyak aspek-aspek dalam pekerjaan sesuai dengan keingginan individu tersebut. Maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan dan begitu pula sebaliknya. Biasanya seseorang akan merasa puas atas kerja yang telah atau sedang dilakukan, apabila apa yang dikerjakan itu dianggapnya telah memenuhi harapannya, sesuai dengan tujuan seseorang tersebut bekerja.
Indikator Kepuasan Kerja
Menurut Uno ( dalam Tukiyo, 2015:161) menyatakan tentang faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sebagai berikut:
1) Kepuasan kerja guru
2) Meliputi kondisi organisasi sekolah
3) Kondisi pekerjaan a. Gaji/insentif
b. Supervisi kepala sekolah c. Hubungan guru dengan guru
dan karyawan d. Promosi jabatan e.
Motivasi Kerja (X3)
Menurut Hasibuan (dalam Suyanto, 2015:195) motivasi adalah suatu perangsang keinginan daya penggerak kemauan bekerja seseorang, setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang di ingin dicapai. Berelson dan
Steiner (dalam Suyanto, 2015:192) mendefenisikan motivasi adalah suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang supaya mengarah tercapainya tujuan organisasi.
HIPOTESIS
1. Disiplin kerja guru berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru di SMA Negeri 16 Padang.
H0:β1= 0
Ha:β1≠ 0
2. Disiplin kerja guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi
kerja guru di SMA Negeri 16 Padang.
H0:β2= 0
Ha:β2≠ 0
3. Kepuasan kerja guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja guru di SMA Negeri 16 Padang.
H0:β3= 0
Ha:β3≠ 0
4. Disiplin kerja guru berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Padang. H0:β4= 0
Ha:β4≠ 0
5. Kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Padang. H0:β5= 0
Ha:β5≠ 0
6. Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Padang.
H0:β6= 0
Ha:β6≠ 0
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan asosiatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan suatu hal seperti apa adanya. Sedangkan menurut Arikunto (2010:39) penelitian asosiatif adalah penelitian yang menguji ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara satu variabel dangan variabel lainnya. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 16 Padang yang terletak di Jl. Bukit Napa, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016 . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang ada di SMA N 16 Padang yang sekaligus dijadikan sampel dalam penelitian. Total sampling adalah keseluruhan populasi dijadikan sampel. Maka teknik pengambilan sampel dalam peneitian ini adalah total sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 64 orang.
Sebelum angket disebarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini diuntuk mengetahui
validitas dan reliabilitas angket. Uji
validitas menunjukan sejauh mana ketepatan, kesesuaian, atau kecocokan alat ukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah penyataan dinyatakan valid apabila nilai corrected item-total
coreelation ≥ rtabel 0,361. Menurut Ghozali (2011:48) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jikamemberikan nilai Cronbach Alpha>0,70. Untuk mengukur reliabilitas dilihat dari nilai Cronbach
Alpha dengan menggunakan bantuan
program SPSSS versi 16.0. Dalam penelitian ini uji coba telah lulus uji validitas dan uji reabilitas.
Tabel 3: Hasil Uji Validitas Variabel Keterangan
Valid Tidak Valid
Y 43 2
X1 13 1
X2 19 2
X3 31 2
Sumber: Olahan Data SPSS, Desember 2016
Tabel 14. Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Jumlah Item Pernyat aan Cronba ch’s alpha Nilai Kritis Kesimp ulan Kinerja Guru 45 0,972 0,70 Reliabel Disiplin Kerja 15 0,910 0,70 Reliabel Kepuasa n Kerja 21 0,934 0,70 Reliabel Motivasi Kerja 33 0,936 0,70 Reliabel
Sumber: Olahan Data SPSS, Desember 2016
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tingkat Capaian Responden (TCR) variabel
Berdasarkan TCR dari masing-masing bahwa veriabel kinerja guru adalah 4,16 dengan TCR 83,11 dengan katergori baik. Rata rata skor variabel disiplin belajar adalah 4,29 dengan TCR sebesar 85,85% dengan kategori baik
Rata-rata skor variabel kepuasan kerja adalah sebesar 4,11 dengan TCR sebesar 82,11% dengan kategori baik. Rata-rata skor variabel motivasi kerja adalah sebesar 4,08 dengan TCR sebesar 81,61% dengan kategori baik.
Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk melihat apakah data yang diperoleh terdistribusi secara normal atau tidak. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 26: Hasil Uji Normalitas
Descriptive Statistics N Skewness Kurtosis Statisti c Statisti c Std. Error Statisti c Std. Error Standardiz ed Residual 64 .240 .299 -.601 .590 Valid N (listwise) 64
Sumber: Olahan Data Primer (Peneliti) SPSS, Desember 2017
Hasil uji Hipotesis
1. Hipotesis pertama penelitian
adalah “disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja guru di SMA Negeri 16 Padang”. Berdasarkan
analisis data untuk pengujian hipotesis pertama diketahui koefisien jalur pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja (PX2X1) adalah 0,608 dengan nilai thitungadalah 6,025 dan nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
2. Hipotesis kedua penelitian adalah “disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja guru di SMA Negeri 16 Padang”. Berdasarkan
analisis data untuk pengujian hipotesis kedua diketahui koefisien jalur pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi kerja (PX3X1) adalah 0,241 dengan nilai thitungadalah 2,384 dan nilai signifikan 0,020. Nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,020 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
3. Hipotesis ketiga penelitian
adalah “kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja guru di SMA Negeri 16 Padang”. Berdasarkan
analisis data untuk pengujian hipotesis ketiga diketahui koefisien jalur pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja (PX3X2) adalah 0,610 dengan nilai thitung adalah 6,047 dan nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis diterima pada tingkat kepercayaan 95%. 4. Hipotesis keempat penelitian
adalah “disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Padang”. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis keempat diketahui koefisien jalur pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru (PYX1) adalah 0,152 dengan nilai thitung
adalah 2,690 dan nilai signifikan 0,009. Nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,009 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis diterima pada tingkat kepercayaan 95%. 5. Hipotesis kelima penelitian
adalah “kepuasan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Padang”. Berdasarkan analisis
data untuk pengujian hipotesis kelima diketahui koefisien jalur pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja guru (PYX2) adalah 0,246 dengan nilai thitung adalah 3,610 dan nilai signifikan 0,001. Nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,001 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis diterima pada tingkat kepercayaan 95%. 6. Hipotesis keenam penelitian
adalah “motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Padang”. Berdasarkan analisis
data untuk pengujian hipotesis keenam diketahui koefisien jalur pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru (PYX3) adalah 0,637 dengan nilai thitung adalah 9,312 dan nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan lebih kecil dari alpha (0,000 < 0,05). Hal ini berarti hipotesis diterima pada tingkat kepercayaan 95%.
Adapun bagan hasil analisis jalur sub struktur I dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 9. Bagan Hasil Analisis Jalur Sub Struktur I, II dan III
Kepuasan
Kerja (X
2)
Kinerja
(Y)
0,637
Motivasi
Kerja (X
3)
0,241
0,610
0,246
0,608
Disiplin
Kerja (X
1)
0,152
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru di SMA Negeri 16 Padang
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama diketahui bahwa disiplin kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja (X2) di SMA Negeri 16 Padang. Diperoleh nilai koefisien jalur disiplin kerja terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 0,608. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung6,025 > ttabel0,05 (2,00). Artinya apabila disiplin kerja naik pada setiap satuannya, maka kepuasan kerja naik sebesar 0,608 dalam setiap satuannya.
Uji analisis jalur menunjukkan adanya pengaruh disiplin kerja terhadap kepuasan kerja sebesar 0,608 dengan sig 0,000
< α 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh langsung disiplin kerja terhadap kepuasan kerja adalah sebesar (PX2X1) (PX2X1) = 0,608 x 0,608 = 0,370, yaitu pengaruh langsung variabel disiplin kerja terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 37,0%.
2. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Motivasi Kerja Guru di SMA Negeri 16 Padang
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kedua diketahui bahwa disiplin kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja (X3) di SMA Negeri 16 Padang. Diperoleh nilai koefisien jalur disiplin kerja terhadap motivasi kerja adalah sebesar 0,241. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung2,384 > ttabel 0,05 (2,00). Artinya apabila disiplin kerja naik pada setiap satuannya, maka motivasi kerja naik sebesar 0,241 dalam setiap satuannya.
Uji analisis jalur menunjukkan adanya pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi kerja
sebesar 0,241 dengan sig 0,020 < α
0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh langsung disiplin kerja terhadap motivasi kerja adalah sebesar (PX3X1) (PX3X1) = 0,241 x 0,241 = 0,058, yaitu pengaruh langsung variabel disiplin kerja terhadap motivasi kerja adalah sebesar 5,8%.
3. Pengaruh Kepuasan Kerja
Terhadap Motivasi Kerja Guru di SMA Negeri 16 Padang
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ketiga diketahui bahwa kepuasan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja (X3) di SMA Negeri 16 Padang. Diperoleh nilai koefisien jalur kepuasan kerja terhadap motivasi kerja adalah sebesar 0,610. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung6,047 > ttabel0,05 (2,00). Artinya apabila kepuasan kerja naik pada setiap satuannya, maka motivasi kerja naik sebesar 0,610 dalam setiap satuannya.
Uji analisis jalur menunjukkan adanya pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja sebesar 0,610 dengan sig 0,000
< α 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh langsung kepuasa kerja terhadap motivasi kerja adalah sebesar (PX3X2) (PX3X2) = 0,610 x 0,610 = 0,372, yaitu pengaruh langsung variabel kepuasan kerja terhadap motivasi kerja adalah sebesar 37,2%.
4. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Guru di SMA Negeri 16 Padang
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keempat diketahui bahwa
disiplin kerja (X1) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) di SMA Negeri 16 Padang. Diperoleh nilai koefisien jalur disiplin kerja terhadap kinerja adalah sebesar 0,152. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 2,690 > ttabel 0,05 (2,00). Artinya apabila disiplin kerja naik pada setiap satuannya, maka kinerja naik sebesar 0,152 dalam setiap satuannya.
Uji analisis jalur menunjukan adanya pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja sebesar 0,152
dengan sig 0,009 < α 0,05. Kemudian
pengaruh disiplin kerja melalui motivasi kerja terhadap kinerja 0,241 dengan sig 0,020< α 0,05. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengaruh langsung disiplin kerja terhadap kinerja yaitu sebesar (PYX1) (PYX1) = 0,152 X 0,152 = 0,023, sedangkan pengaruh tidak langsung disiplin kerja terhadap kinerja melalui motivasi kerja adalah sebesar (PYX1) (PX3X1) (PYX3) = (0,152) (0,241) (0,637) = 0,023, jadi total pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja setelah adanya motivasi kerja adalah sebesar 0,023 atau 2,3%.
5. Pengaruh Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 16 Padang
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis kelima diketahui bahwa kepuasan kerja (X2) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) di SMA Negeri 16 Padang. Diperoleh nilai koefisien jalur kepuasan kerja terhadap kinerja adalah sebesar 0,246. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 3,610 > ttabel 0,05 (2,00). Artinya apabila kepuasan kerja naik pada setiap satuannya, maka kinerja naik sebesar 0,246 dalam setiap satuannya.
Uji analisis jalur menunjukan adanya pengaruh kepuasan kerja
terhadap kinerja sebesar 0,246
dengan sig 0,001 < α 0,05. Kemudian
pengaruh kepuasan kerja melalui motivasi kerja terhadap kinerja 0,610 dengan sig 0,000< α 0,05. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengaruh langsung kepuasan kerja terhadap kinerja yaitu sebesar (PYX2) (PYX2) = 0,246 X 0,246 = 0,061, sedangkan pengaruh tidak langsung kepuasan kerja terhadap kinerja melalui motivasi kerja adalah sebesar (PYX2) (PX3X2) (PYX3) = (0,246) (0,610) (0,637) = 0,096, jadi total pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja setelah adanya motivasi kerja adalah sebesar 0,096 atau 9,6%.
6. Pengaruh Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 16 Padang
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis keenam diketahui bahwa motivasi kerja (X3) berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru (Y) di SMA Negeri 16 Padang. Diperoleh nilai koefisien jalur motivasi kerja terhadap kinerja adalah sebesar 0,637. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai thitung 9,312 > ttabel 0,05 (2,00). Artinya apabila motivasi kerja naik pada setiap satuannya, maka kinerja naik sebesar 0,637 dalam setiap satuannya.
Uji analisis jalur menunjukkan adanya pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
sebesar 0,637 dengan sig 0,000 < α
0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh langsung motivasi kerja terhadap kinerja adalah sebesar (PYX3) (PYX3) = 0,637 x 0,637 = 0,406, yaitu pengaruh langsung variabel motivasi kerja terhadap kinerja adalah sebesar 40,6%.
PENUTUP Simpulan
Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja guru di SMA Negeri 16 Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,608 dan thitung sebesar 6,025 > ttabelsebesar 2,00 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
2. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja guru di SMA Negeri 16 Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,241 dan thitung sebesar 2,384 > ttabelsebesar 2,00 dengan nilai signifikan 0,020 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
3. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja guru di SMA Negeri 16 Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,610 dan thitung sebesar 6,047 > ttabelsebesar 2,00 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Ho ditolak.
4. Disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,152 dan thitungsebesar 2,690 > ttabelsebesar 2,00 dengan nilai signifikan 0,009 < 0,05 berarti Ha diterima dan Hoditolak.
5. Kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16
Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,246 dan thitungsebesar 3,610 > ttabelsebesar 2,00 dengan nilai signifikan 0,001 < 0,05 berarti Ha diterima dan Hoditolak.
6. Motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru di SMA Negeri 16 Padang. Dimana diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,637 dan thitungsebesar 9,312 > ttabelsebesar 2,00 dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05 berarti Ha diterima dan Hoditolak.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan beberapa saran, sebagai bentuk implementasi dari hasil penelitian ini sebagai berikut ini:
1. Disarankan kepada guru hendaknya lebih disiplin dalam bekerja agar memperoleh prestasi yang maksimal dan dapat diakui kinerjanya. Karena disiplin yang baik menjadi penentu dari kinerja seseorang..
2. Disarankan kepada guru hendaknya harus lebih meningkatkan kepuasan guru untuk mencapai kinerja guru yang lebih baik seperti lebih memperhatikan kondisi kerja dan rekan kerja.
3. Disarankan kepada guru hendaknya lebih termotivasi untuk mencapai prestasi yang maksimal agar dapat diakui kinerjanya. Sehingga kinerja guru dapat berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik
(Rineka Cipta). Jakarta. Kasmir. (2016). manajemen sumber
jakarta.
Sinambela, poltak lijan. (2016).
manajemen sumber daya manusia (bumi aksar). jakarta.
Suyanto, D. (2015). manajemen dan
pengembangan sumber daya manusia (CAPS). yogyakarta.
Tukiyo. (2015). Motivasi dan Kepuasan Kerja Guru Sekolah Dasar di Kabupaten Klaten. Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun
2003. (n.d.). No Title. Wahyudi, I. (2012). “Mengejar
Profesionalisme Guru.” Jakarta: