LAMPIRAN
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG
KRITERIA KABUPATEN/KOTA PEDULI HAK ASASI MANUSIA
A. KRITERIA KABUPATEN/KOTA PEDULI HAK ASASI MANUSIA
DATA KRITERIA CARA PENILAIAN NILAI
a. Hak Hidup 1. Jumlah kematian ibu1) ≤ 110 dari 100.000 111 – 140 dari 100.000 141 – 170 dari 100.000 171 – 200 dari 100.000 201 – 229 dari 100.000 ≥ 230 dari 100.000 = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0 2. Jumlah kematian bayi2) ≤ 19 dari 1000 20 – 23 dari 1000 24 – 26 dari 1000 27 – 29 dari 1000 30 – 32 dari 1000 ≥ 33 dari 1000 = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0 3. Tutupan Vegetasi pada kawasan berfungsi lindung3) Tidak terjadiperubahan 0 Terjadi perubahan ≤ 1 % Terjadi perubahan 1-2% Terjadi perubahan 2-3% Terjadi perubahan 3-4% Terjadi perubahan ≥ 4 % = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0 b. Hak Mengembangkan
Diri Cara Penilaian Nilai
4. Persentase anak usia
7-12 tahun yang belum memperoleh pendidikan tingkat SD 4) ≤ 5 % 5,1 – 6 % 6,1 – 7 % 7,1 – 8 % 8,1 – 9 % > 9 % = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0 5. Persentase anak usia
13-15 tahun yang belum memperoleh pendidikan tingkat SMP 5) ≤ 25 % 25,1 – 26 % 26,1 – 27 % 27,1 – 28 % 28,1 – 29 % > 29 % = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0 6. Persentase anak berkebutuhan khusus yang memperoleh pendidikan 6) ≥ 91 % 81 – 90 % 71 – 80 % 61 – 70 % 51 – 60 % = 10 = 8 = 6 = 4 = 2
2
2013, No. 420
DATA KRITERIA CARA PENILAIAN NILAI
< 50 % = 0
7. Persentase penyandang buta aksara 7) ≤ 2 % 2,1 – 3 % 3,1 – 4 % 4,1 – 5 % 5,1 – 6 % > 6 % = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0
c. Hak atas Kesejahteraan Cara Penilaian Nilai
8. Penyediaan air bersih untuk kebutuhan penduduk ≥ 60 liter perorang/hr 48 – 59 liter perorang/hr 36 – 47 liter perorang/hr 24 – 35 liter perorang/hr 12 – 23 liter perorang/hr ≤ 11 liter perorang/hr = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0 9. Persentase keluarga berpenghasilan rendah yang tidak memiliki rumah 8) ≤ 5 % 5,1 – 6 % 6,1 – 7 % 7,1 – 8 % 8,1 – 9 % > 9 % = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0 10. Persentase rumah
tidak layak huni 9)
≤ 5 % 5,1 – 6 % 6,1 – 7 % 7,1 – 8 % 8,1 – 9 % > 9 % = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0 11. Persentase angka pengangguran 10) ≤ 5 % 5,1 – 6 % 6,1 – 7 % 7,1 – 8 % 8,1 – 9 % > 9 % = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0 12. Persentase Penurunan jumlah anak jalanan dari tahun sebelumnya ke tahun berjalan 11) ≥ 20,1 % 15,1 – 20 % 10,1 – 15 % 5,1 – 10 % 0,1 – 5 % 0 % = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0 13. Persentase balita kurang gizi 12) ≤ 1 % 1,1 – 2 % 2,1 – 3 % 3,1 – 4 % 4,1 – 5 % = 10 = 8 = 6 = 4 = 2
3
2013, No. 420
DATA KRITERIA CARA PENILAIAN NILAI
> 5 % = 0
14. Persentase keluarga yang belum memiliki akses terhadap jaringan listrik 13) ≤ 5 % 5,1 – 6 % 6,1 – 7 % 7,1 – 8 % 8,1 – 9 % > 9 % = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0
d. Hak atas Rasa Aman Cara Penilaian Nilai
15. Jumlah demonstrasi yang anarkis14) 0 1 2 3 4 > 5 = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0
e. Hak Perempuan Cara Penilaian Nilai
16. Persentase keterwakilan perempuan dalam jabatan pemerintahan daerah15) ≥ 30,00 % 24 – 29,99 % 18 – 23,99 % 12 – 17,99 % 6 – 11,99 % ≤ 5,99 % = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0 17. Persentase kekerasan terhadap perempuan16) ≤ 0,59 % 0,60 – 1,19 % 1,20 – 1,79 % 1,80 – 2,39 % 2,40 – 2,99 % > 3,00 % = 10 = 8 = 6 = 4 = 2 = 0 TOTAL NILAI: Keterangan:
1. Jumlah kematian ibu adalah banyaknya wanita yang meninggal dari suatu
penyebab kematian terkait dengan gangguan kehamilan atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.
2. Jumlah kematian bayi adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai
usia 1 tahun AKB per 1000 kelahiran hidup pada tahun yang sama.
3. Tutupan vegetasi adalah tutupan lahan yang berupa hutan primer, hutan
sekunder, perkebunan, kebun campuran, dan semak-belukar.
4. Persentase anak usia 7-12 tahun yang belum memperoleh pendidikan tingkat SD
adalah perbandingan antara anak usia 7-12 tahun yang belum memperoleh pendidikan tingkat SD dengan seluruh anak usia 7-12 tahun.
4
2013, No. 420
5. Persentase anak usia 13-15 tahun yang belum memperoleh pendidikan tingkat
SMP adalah perbandingan antara anak usia 13-15 tahun yang belum memperoleh pendidikan tingkat SMP dengan seluruh anak usia 13-15 tahun.
6. Persentase anak berkebutuhan khusus yang memperoleh pendidikan adalah
perbandingan antara anak berkebutuhan khusus yang memperoleh pendidikan dengan seluruh anak yang berkebutuhan khusus
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara
lain: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, autis, down
syndrome, kemunduran mental.
7. Persentase penyandang buta aksara adalah perbandingan antara jumlah
penyandang buta aksara dengan jumlah seluruh penduduk.
Penyandang buta aksara adalah orang-orang yang tidak memiliki ketidakmampuan untuk membaca dan menulis.
8. Keluarga berpenghasilan rendah adalah keluarga yang mempunyai keterbatasan
daya beli sehingga perlu mendapat dukungan Pemerintah untuk memperoleh rumah.
Persentase keluarga berpenghasilan rendah yang tidak memiliki rumah adalah perbandingan antara jumlah keluarga berpenghasilan rendah yang tidak memiliki rumah dengan jumlah seluruh keluarga berpenghasilan rendah.
9. Persentase jumlah rumah tidak layak huni adalah perbandingan antara jumlah
rumah tidak layak huni dengan jumlah seluruh rumah yang ada.
Rumah tidak layak huni adalah rumah yang tidak memenuhi kriteria sebagai berikut:
a) Persyaratan keselamatan bangunan meliputi:
1) struktur bawah/pondasi;
2) struktur tengah/kolom dan balak (Beam);
3) struktur atas.
b) Menjamin kesehatan meliputi pencahayaan, penghawaan dan sanitasi; dan
c) Memenuhi kecukupan luas minimum 7,2 m2/orang sampai dengan 12
m2/orang.
10. Persentase angka pengangguran adalah perbandingan antara jumlah penganguran
dengan jumlah seluruh angkatan kerja.
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15-64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang dikategorikan tidak sedang mencari kerja mencakup: ibu rumah, siswa SMP, SMA, Mahasiswa Perguruan Tinggi dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
11. Anak jalanan adalah anak yang terpaksa bekerja dijalanan dan diperempatan
lampu merah, stasiun, pasar dan ruang publik lainnya.
12. Persentase balita kurang gizi adalah perbandingan antara jumlah balita berstatus kurang gizi dengan jumlah seluruh balita.
5
2013, No. 420
13. Persentase keluarga yang belum memiliki akses terhadap jaringan listrik adalah perbandingan antara jumlah keluarga yang belum memiliki akses terhadap jaringan listrik dengan jumlah seluruh keluarga.
14. Jumlah demonstrasi yang anarkis adalah jumlah demonstrasi yang menimbulkan
kerusakan sarana dan prasarana, korban meninggal maupun luka parah.
15. Persentase keterwakilan perempuan dalam jabatan dalam pemerintahan daerah
adalah perbandingan antara jumlah perempuan yang menduduki jabatan dalam pemerintahan daerah.
16. Persentase kekerasan terhadap perempuan adalah perbandingan antara jumlah
perempuan yang mengalami kekerasan dengan jumlah seluruh perempuan. Kekerasan terhadap perempuan mencakup: tindakan atau perbuatan terhadap perempuan yang berakibat menimbulkan kesengsaraan atau penderitaan perempuan secara fisik, seksual atau psikologis. Termasuk ancaman tindakan tertentu, yang berupa pemaksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi di ranah publik atau kehidupan pribadi.
B. RUMUS PENILAIAN KRITERIA KABUPATEN/KOTA PEDULI HAK ASASI MANUSIA
Penilaian = Nilai Total X 10 17
Keterangan:
1. Nilai 76 – 100 : Peduli
2. Nilai 51 – 75 : Cukup Peduli
3. Nilai
≤ 50 : Kurang Peduli
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,